Berikut ini sepuluh ciri-ciri yang paling penting ketika
Berikut ini sepuluh ciri-ciri yang paling penting ketika mencari seorangmencari seorang
manager untuk bisnis anda :
manager untuk bisnis anda :
1.
1. Motivasi DiriMotivasi Diri – – Orang yang anda cari untuk posisi Orang yang anda cari untuk posisi tersebut haruslahtersebut haruslah
mampu bekerja tanpa harus di awasi dan diperintah. Orang ini
mampu bekerja tanpa harus di awasi dan diperintah. Orang ini harusharus
memahami tujuan dasar bisnis dan bisa mengembangkan strategi sendiri
memahami tujuan dasar bisnis dan bisa mengembangkan strategi sendiri
untuk mencapai tujuan tersebut.
untuk mencapai tujuan tersebut.
2.
2. Keterampilan Melayani Pelanggan Keterampilan Melayani Pelanggan – – Tidak peduli bisnis apa Tidak peduli bisnis apa yang sedangyang sedang
anda jalankan, bahwa layanan pelanggan adalah hal yang sangat penting.
anda jalankan, bahwa layanan pelanggan adalah hal yang sangat penting.
Karena itu sangat bijak jika memiliki s
Karena itu sangat bijak jika memiliki seorang manager yang memilikieorang manager yang memiliki
kemampuan untuk melayani klien dengan sangat baik.
kemampuan untuk melayani klien dengan sangat baik.
3.
3. Integritas dan KepercayaanIntegritas dan Kepercayaan – – Anda harus memilih seorang manager yang Anda harus memilih seorang manager yang
anda pikir dapat mempercayainya. memang cukup sulit untuk
anda pikir dapat mempercayainya. memang cukup sulit untuk menetukannya,menetukannya,
namun dengan melakukan pertanyaan yang tepat ketika
namun dengan melakukan pertanyaan yang tepat ketika wawancara, dapatwawancara, dapat
memudahkan orang mana yang mungkin bisa anda percayai. Dengan
memudahkan orang mana yang mungkin bisa anda percayai. Dengan
memperkerjakan seorang manager yang anda percayai, maka akan semakin
memperkerjakan seorang manager yang anda percayai, maka akan semakin
mudah bagi anda untuk menjalankan bisnis tersebut.
mudah bagi anda untuk menjalankan bisnis tersebut.
4.
4. Mampu bekerjasama dalam TimMampu bekerjasama dalam Tim – – Manager harus mampu bekerjasama Manager harus mampu bekerjasama
dengan semua anggota tim dari bisnis anda. Hal i
dengan semua anggota tim dari bisnis anda. Hal ini dikarenakan bahwani dikarenakan bahwa
seorang manager adalah pengantara bagi orang yang bekerja baik tingkat bos
seorang manager adalah pengantara bagi orang yang bekerja baik tingkat bos
maupun bawahan.
maupun bawahan.
5.
5. Kemampuan mengatasi konflikKemampuan mengatasi konflik – – konflik adalah hal yang konflik adalah hal yang biasa di dalambiasa di dalam
sebuah perusahaan. Baik itu konflik perbedaan pendapat dan sebagainya,
sebuah perusahaan. Baik itu konflik perbedaan pendapat dan sebagainya,
Karena itu seorang manajer harus mampu mengatasi setiap konflik di
Karena itu seorang manajer harus mampu mengatasi setiap konflik di dalamdalam
sebuah perusahaan. Apapun jenis konfliknya manajer harus bisa menjadi
sebuah perusahaan. Apapun jenis konfliknya manajer harus bisa menjadi
penengah.
penengah.
6.
6. Pengetahuan tentang industriPengetahuan tentang industri – – Manajer haruslah mampu menjawab Manajer haruslah mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari para pelanggan, klien dan anggota staf. Sehingga
pertanyaan-pertanyaan dari para pelanggan, klien dan anggota staf. Sehingga
dia memang benar-benar mengusai apa yang sedang dia bicarakan. Orang
dia memang benar-benar mengusai apa yang sedang dia bicarakan. Orang
yang ideal untuk manager adalah orang yang sudah berpegalaman dibidang
yang ideal untuk manager adalah orang yang sudah berpegalaman dibidang
bisnis tersebut.
bisnis tersebut.
7.
7. DependabilityDependability - Anda - Anda perlu memiliki manperlu memiliki manajer yang dapat ajer yang dapat Anda andalkan.Anda andalkan.
Seorang manajer yang baik adalah seseorang yang selalu muncul bekerja
Seorang manajer yang baik adalah seseorang yang selalu muncul bekerja
tepat waktu dan tidak mengulur pekerjaan
tepat waktu dan tidak mengulur pekerjaan yang sedang dia kerjakan.yang sedang dia kerjakan.
8.
8. Kemampuan untuk tetap tenangKemampuan untuk tetap tenang - Menjadi seorang manajer adalah - Menjadi seorang manajer adalah
pekerjaan yang cukup sulit. Terkadang banyak masalah
pekerjaan yang cukup sulit. Terkadang banyak masalah yang timbulyang timbul
merupakan tanggung jawab seorang manajer. Sehingga kemampuan untuk
merupakan tanggung jawab seorang manajer. Sehingga kemampuan untuk
tetap tenang dan menghindari stress merupakan sebuah keharusan bagi
tetap tenang dan menghindari stress merupakan sebuah keharusan bagi
seorang manajer.
9.
9. Sikap OptimisSikap Optimis - Tidak ada satupun orang yang ingin - Tidak ada satupun orang yang ingin memiliki manajermemiliki manajer
yang memiliki sikap pesimis karena dapat merusak sem
yang memiliki sikap pesimis karena dapat merusak semua tujuan perusahaan.ua tujuan perusahaan.
Manajer harus memiliki kemampuan dan keyakinan bahwa mereka bisa
Manajer harus memiliki kemampuan dan keyakinan bahwa mereka bisa
mencapai tujuannya.
mencapai tujuannya.
10.
10. Skill KepemimpinanSkill Kepemimpinan - Selain hal yang sudah di sebutkan diatas, skill - Selain hal yang sudah di sebutkan diatas, skill
kepemimpinan adalah sangat penting. Seorang manajer harus mampu
kepemimpinan adalah sangat penting. Seorang manajer harus mampu
memimpin sebuah tim dalam melaksanakan tugas mereka.
memimpin sebuah tim dalam melaksanakan tugas mereka. Dia harus percayaDia harus percaya
diri dalam kemampuan untuk memimpin sebuah tim. Dia harus
diri dalam kemampuan untuk memimpin sebuah tim. Dia harus menjadimenjadi
pembicara publik yang baik, seseorang yang bisa mendelegasikan tugas
pembicara publik yang baik, seseorang yang bisa mendelegasikan tugas
dengan tepat dan orang akan merasa nyaman menjadi bagian darinya.
dengan tepat dan orang akan merasa nyaman menjadi bagian darinya.
Karakter Pribadinya
Karakter Pribadinya
1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari
1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari
proyek yang dikelola olehnya.
proyek yang dikelola olehnya.
2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan
2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan
bertanggung jawab.
bertanggung jawab.
3. Memiliki integritas diri yang baik namun
3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkantetap mampu menghadirkan
suasana yang
suasana yang mendukung di mendukung di lingkungan tempat lingkungan tempat dia bekerja.dia bekerja.
4. Asertif
4. Asertif
5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu
5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu
dan manusia.
dan manusia.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam m
1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyekeraih tujuan dan keberhasilan proyek
dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan
2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan
anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran
4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran
dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan
dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang inginyang ingin
dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal
5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal-hal
maupun masalah tak terduga.
6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari
pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan
produktifitas kerja tim.
10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim. 3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
10. Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
11. Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
12. Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.
13. Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi
profesionalisme mereka.
14. Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
15. Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
16. Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.
Selain dari sumber IT Project Management Handbook saya akan jabarkan pula dari sumber Ricky W. Griffin pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.Ketiga
keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan
sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Berikut ini penjelasan ciri-ciri kriteria manajer yang baik menurut pendekatannya kepada landasan Pancasila yaitu sebagai berikut :
1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka sifat-sifat yang baik dari seorang manajer akan terjamin dalam pelaksanaannya.
2) Ing ngarso sung tulodho
Memberi suri teladan kepada para bawahannya dalam lingkungan organisasinya, dengan contoh/pelaksanaan kerja secara riil.
3) Ing madya mangun karso
Seorang manajer harus mampu membangkitkan semangat kerja para
bawahannya, berusaha dan berpikir sendiri dan memberi kesempatan dan memupuk kemampuan bawahannya untuk dapat berkembang.
4) Tut wuri handayani
Seorang manajer harus mampu mendorong para bawahannya agar berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab, berjalan di depan artinya mengambil prakarsa dalam melaksanakan tugas tertentu.
5) Waspodo purbo waseso
Selalu waspada, sanggup mengawasi dan memberi koreksi kepada para bawahannya.
6) Ambek paromo arto.
Dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan. 7) Prasojo
Sederhana/tidak berlebih-lebihan. 8) Setyo
Bersikap loyal baik terhadap tugas maupun terhadap sesama anggota organisasi secara timbal balik (vertikal dan horizontal) yang didasari oleh semangat kekeluargaan / kesetiakawanan.
Mampu mengatasi penggunaan/pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan (tidak bersifat boros).
10) Beloko
Bersedia untuk dikoreksi oleh pihak lain dan berani mempertanggung jawabkan atas segala tindakannya.
11) Legowo
Berjiwa besar dan iklas apabila suatu saat untuk menyerahakan segala tanggung jawabnya dan kedudukannya kepada generasi berikutnya (regenerasi).
KRITERIA MANAJER yang BAIK dan EFEKTIF a. Inovasi dan Menjaga Stabilitas
b. Menetapkan gambaran dan terlibat langsung di lapangan c. Mendorong individu tetapi juga menekan tim
d. Campur tangan atau tidak e. Fleksibel tapi ketat
f. Loyalitas tim dan loyalitas organisasi
Kontradiksi ini memerlukan kecakapan khusus bagi manajer proyek untuk mengambil posisi mereka dan menempatkan keputusan sesuai dengan keadaan. Terpaku pada suatu prinsip yang ketat tidak akan
menyelesaikan masalah, karena manajer proyek tidak bekerja sendiri. Dalam buku yang sama Grey&Larson (2006) juga menggambarkan ciri-ciri dari seorang manajer proyek yang efektif. Diantaranya adalah:
a. Pemikir Sistem, kemampuan dalam berpikir untuk mengelola interaksi antar komponen dan sumber daya proyek yang berbeda-beda, karena tidak bisa dikatakan efektif apabila penyelesaian masalah hanya secara parsial. Hal ini akan mempersulit sang manajer untuk mengambil keputusan.
b. Integritas Pribadi, membangun dan meningkatkan kemampuan diri menjadi sangat penting dilakukan terlebih dahulu sebelum meningkatkan kemampuan anggota tim.
c. Proaktif, bedakan dengan reaktif. Para manajer proyek dituntut tidak hanya akan melihat peristiwa yang telah terjadi (reaktif), akan tetapi juga selalu meneropong masa depan dan berjuang keras menemukan masa depan proyek (Kartajaya, 2003)
d. Toleransi yang tinggi terhadap Stress, mengingat proyek merupakan hal yang rumit dan kompleks, pasti akan menimbulkan tekanan terhadap orang yang bebankan tanggungjawab kepadanya. Manajer proyek harus mampu mengelola kondisi psikologis mereka agar dapat bertahan dalam tekanan.
e. Perspektif Bisnis Umum, seorang manajer proyek harus memahami dasar-dasar bisnis dari disiplin teknis yang berbeda-beda sebagai kerja antar fungsional.
f. Komunikator yang baik, telah dijelaskan sebelumnya.
g. Manajemen waktu yang efektif, telah dijelaskan sebelumnya.
h. Politikus Mahir, strategi dalam menghadapi banyak orang dan mendapatkan dukungan dari semua pihak merupakan cirri penting manajer proyek yang sukses.
i. Optimis, Slater (1999) dalam bukunya Saving Big Blue mengatakan ―Anda dalam kesulitan Besar jika
Menganggap anda Sudah Selesai‖. Maksud dari kata-kata ini ialah, masalah-masalah yang sudah diselesaikan tidak bisa kita lepas begitu saja, karena pada nantinya kan bermunculan masalah-masalah baru di dalam pelaksanaan proyek. Kepercayaan diri terhadap proyek, mampu membuat seorang manajer proyek melakukan inovasi dan mengubah strategi proyek ke arah yang lebih baik tanpa meninggalkan perencanaan yang telah ditetapkan.
Grey & Larson (2006) juga menggambarkan ciri-ciri dari seorang manajer proyek yang efektif. Diantaranya adalah:
Pemikir Sistem, kemampuan dalam berpikir untuk mengelola interaksi antar komponen dan sumber daya proyek yang berbeda-beda, karena tidak bisa dikatakan efektif apabila penyelesaian masalah hanya secara parsial. Hal ini akan mempersulit sang manajer untuk mengambil keputusan.
Integritas Pribadi, membangun dan meningkatkan kemampuan diri menjadi sangat penting dilakukan terlebih dahulu sebelum meningkatkan kemampuan anggota tim.
Proaktif, bedakan dengan reaktif. Para manajer proyek dituntut tidak hanya akan melihat peristiwa yang telah terjadi (reaktif), akan tetapi juga selalu meneropong masa depan dan berjuang keras menemukan masa depan proyek (Kartajaya, 2003)
Toleransi yang tinggi terhadap Stress, mengingat proyek merupakan hal yang rumit dan kompleks, pasti akan menimbulkan tekanan terhadap orang yang bebankan tanggungjawab kepadanya. Manajer proyek harus mampu
mengelola kondisi psikologis mereka agar dapat bertahan dalam tekanan. Perspektif Bisnis Umum, seorang manajer proyek harus memahami dasar-dasar bisnis dari disiplin teknis yang berbeda-beda sebagai kerja antar fungsional.
Komunikator yang baik, telah dijelaskan sebelumnya.
Manajemen waktu yang efektif, telah dijelaskan sebelumnya.
Politikus Mahir, strategi dalam menghadapi banyak orang dan mendapatkan dukungan dari semua pihak merupakan cirri penting manajer proyek yang sukses.
Optimis, kepercayaan diri terhadap proyek, mampu membuat seorang manajer proyek melakukan inovasi dan mengubah strategi proyek ke arah yang lebih baik tanpa meninggalkan perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam bukunya tersebut, William menyebutkan delapan ciri perilaku yang menggambarkan sifat seorang pemimpin yang baik.
1. Beri teladan tentang arti sukses kepada bawahan.
Alasan umum seseorang tidak berusaha keras dalam bekerja adalah karena mereka tidak tahu persis tujuan mereka bekerja. Ketidakadaan tujuan dan arah sering mematahkan motivasi kerja. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memberi contoh kesuksesan yang bisa diraih para bawahannya.
2. Beri bawahan Anda peralatan yang mereka butuhkan.
Banyak orang mempersepsikan, tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan masalah bawahannya. Namun, sebenarnya itu bukan tugas Anda sebagai atasan. Daripada terus-menerus turun tangan menyelesaikan masalah orang lain, lebih baik berikan bawahan Anda cara dan rambu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Jangan sungkan untuk memuji keberhasilan bawahan.
Tak hanya kritik, pujian dan apresiasi terhadap hasil kerja bawahan juga dapat memotivasi produktivitas dan membangun kepercayaan diri bawahan untuk lebih sukses lagi.
4. Berikan ruang untuk kesalahan.
Sesungguhnya kesalahan adalah guru t erbaik bagi pembelajaran, maka berilah toleransi bagi kesalahan yang dilakukan bawahan. Terkadang kesalahan dilakukan bawahan bukan karena ia tidak becus bekerja, tapi karena ketidaktahuannya akan suatu hal.
5. Delegasikan tugas tanpa banyak turut campur.
Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu mempercayakan tugas secara penuh kepada bawahannya. Biarkan bawahan mengatasi kendala pekerjaannya sendiri. Namun, di sisi lain pastikan diri Anda selalu ada untuk membantu saat mereka membutuhkan Anda.
6. Lebih baik bertanya daripada memberi nasihat
Seringkali bawahan Anda tahu lebih banyak daripada yang Anda pikir mereka ketahui. Tanyakan pendapat mereka tentang masalah-masalah yang sedang mereka hadapi di kantor. Dengan demikian, Anda membantu mereka menyimpulkan sendiri jalan keluar terbaik dari masalah tersebut. Hindari memberi nasihat, karena akan terkesan
menggurui.
7. Bersikaplah ramah.
Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan berharap orang lain bersikap ramah kepada Anda jika Anda sendiri tidak ramah t erhadap orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu menjadi galak untuk bisa tegas dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan
bersikap ramah, Anda akan selalu bisa melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik lagi.
8. Tak kenal maka tak sayang.
Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar manusia. Saat bawahan percaya
bahwa Anda tulus peduli dengan mereka, mereka akan berusaha lebih baik dalam bekerja. Kenali lebih dekat bawahan Anda, dengarkan cerita dan keluh kesahnya. Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari kualitas hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Bagaimana Kriteria Manager Yang Baik
Manajer profesional adalah harapan semua organisasi bisnis. Seorang
manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis. Lalu apa kriteria manajer profesional tersebut? Seorang manajer profesional setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan pokok berikut ini:
a) Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi yang ditanganinya. Syarat ini adalah syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, bagaimana bisa manajer tersebut bisa menjalankan organisasinya secara efektif dan menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang dijalankannya. b) Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang berlaku secara umum di masyarakat. Seorang manajer
profesional harus seorang yang mempunyai budi pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan nilai-nilai positif. Dengan demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
c) Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang
dijalankannya. Seperti kita semua ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan tanpa disertai dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak berguna dalam menghasilkan output yang
bernilai positif bagi organisasi bisnis. Pengetahuan yang luas disertai dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja seorang manajer profesional.
d) Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah mengurus orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang baik, tidak mungkin akan tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan dan bawahan.
Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan bawahan menuju tercapainya tujuan organisasi.
e) Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang
manajer profesional. Kemampuan ini bisa dipelajari di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau melalui buku-buku manajemen. Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.
Ciri karakteristik seorang manajer profesional dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Menantang Proses
Setiap kasus kepemimpinan yang terbaik selalu melibatkan satu jenis
tantangan. Apapun tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus mempertahankan banyak hal tetap sama. Singkatnya, semua pemimpin menantang proses. Pemimpin adalah pelopor,-orang yang bersedia melangkah ke luar dan memasuki apa yang belum
diketahui. Mereka bersedia mengambil resiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara yang baru yang lebih baik untuk melakukan banyak hal.
Sumbangan utama pemimpin adalah dalam mengenali gagasan yang baik, dukungan kepada gagasan itu, dan kesediaan menantang sistem supaya bisa mengaplikasikan dan mewujudkan gagasan itu.
2. Mengilhamkan Wawasan Bersama
Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama. Mereka melayangkan pandangan ke seberang cakrawala waktu, membayangkan kesempatan menarik yang disediakan setelah mereka dan peserta mereka sampai pada tujuan yang jauh ini. Pemimpin mempunyai hasrat supaya sesuatu terjadi, untuk mengubah cara banyak hal terjadi, menciptakan sesuatu yang tidak ada seorang pun pernah menciptakannya sebelumnya.
Tapi ingat: orang yang tidak punya pengikut/peserta bukanlah pemimpin. Orang baru akan mengikuti setelah mereka menerima wawasan pemimpin sebagai wawasan mereka sendiri. Supaya bisa mengajak orang lain
mempunyai wawasan, pemimpin harus mengenal peserta mereka dan bicara dalam bahasa mereka. Dengan demikian peserta tahu bahwa pemimpin
memahami kebutuhan mereka.
3. Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik dukungan dan bantuan semua orang yang harus membuat kegiatan berjalan. Dengan satu cara, pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan mereka memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka memungkinkan orang lain bisa bertindak. Pemimpin tahu bahwa tidak ada seorang pun yang melakukan apa yang terbaik bagi dirinya kalau dia merasa lemah, tidak cakap, atau
terasing; mereka tahu orang yang diharapkan aktif harus mempunyai rasa kepemilikan. Pemimpin tidak menimbun kekuasaan, tetapi
mendelegasikannya. Pemimpin dengan bangga bicara mengenai kerjasama tim, kepercayaan, dan pemberdayaan sebagai unsur pokok upaya mereka. 4. Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan terlebih dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh pengabdian. Supaya ia bisa menjadi penunjuk jalan secara efektif, pertama-tama ia harus jelas terhadap prinsip bimbingannya. Ia harus bisa membela kepercayaannya. Akan tetapi
perbuatan pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata mereka, dan harus konsisten dengan kata-kata mereka.
5. Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak berat dan lama. Orang jadi kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan semangat. Mereka sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mendorong hati peserta mereka untuk jalan terus. Tindakan kepedulian yang sesungguhnya bisa meningkatkan semangat dan menarik orang ke depan. Misalnya apabila seorang berhasil dalam satu tugas tidak ada salahnya diberikan ganjaran yang sepantasnya.
Dalam banyak kasus, pemimpin bukan hanya memberikan dorongan kepada orang lain, akan tetapi harus juga dapat memberikan dorongan kepada dirinya sendiri untuk terus bertahan dan berusaha untuk melayani dengan sebaik-baiknya.
Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi Peserta/Pengikut.
Fakta dibawah ini adalah hasil survey yang dilakukan suatu organisasi yang bergerak dalam penelitian kepemimpinan tentang sifat-sifat pemimpin yang dikagumi pengikut mereka.
Dalam setiap survai, kejujuran lebih sering dipilih dibandingkan
dengan ciri khas kepemimpinan apapun lainnya. Ini secara konsisten muncul sebagai suatu unsur yang paling penting dalam hubungan pemimpin-peserta. Jelas sekali, kalau kita bersedia mengikuti seseorang-apakah ke medan
pertempuran atau suatu rapat tertentu, ke dalam rumah yang gelap, ke suatu kantor, atau ke garis depan-, kita mula-mula ingin meyakinkan diri kita bahwa orang itu layak mendapatkan kepercayaan kita. Konsistensi antara kata-kata dan perbuatan merupakan sarana yang kita pergunakan untuk menilai apakah seseorang jujur.
2. Memandang ke Depan
Kita mengharapkan pemimpin kita mempuyai rasa akan arah, dan perhatian kepada masa depan organisasi. Tetapi apakah kita menyebut kemampuan itu wawasan, impian, panggilan, tujuan, atau agenda pribadi, pesannya sudah jelas: pemimpin harus tahu kemana mereka akan pergi kalau ingin
mengharapkan orang lain bersedia bergabung dengan mereka dalam perjalanan.
Dengan kemampuan memandang ke depan, yang dimaksudkan orang
bukanlah kekuatan ajaib untuk bisa meramalkan masa depan yang luar biasa. Realita jauh lebih berpijak di bumi: kemampuan menetapkan atau memilih tujuan yang diinginkan yang seharusnya dikejar oleh jemaat atau organisasi.
3. Memberikan Inspirasi
Kita juga mengharapkan pemimpin kita antusias, penuh semangat, dan positif tentang masa depan. Kita mengharapkan mereka bisa memberikan inspirasi. Tidak cukup seorang pemimpin untuk punya impian tentang masa depan. Seorang pemimpin harus bisa menyampaikan wawasan dengan cara yang mendorong kita untuk bisa bertahan dan bertindak.
4. Cakap
Supaya bisa mengajak orang dalam perjuangan orang lain, kita harus
berkeyakinan bahwa orang itu cakap membimbing kita ke tempat yang kita tuju. Kita harus melihat pemimpin cakap dan efektif. Kalau kita meragukan kemampuan pemimpin, kita tidak bisa diajak dalam perang suci. Kata orang: kita tidak bisa memberikan kepercayaan dan diri kita kepada orang yang tidak punya catatan keberhasilan.
Kecakapan yang dimaksud bukanlah dalam arti serba bisa. Tetapi seorang pemimpin harus cakap di bidang mana dia memimpin. Misalnya seharusnya seksi olahraga lebih cakap dalam menjelaskan masalah olah raga
dibandingkan seksi kerohanian.
Jujur, Memandang ke Depan, Memberikan Inspirasi, dan Cakap hasilnya : KREDIBILITAS.
Kita menginginkan pemimpin kita bisa dipercaya. Kita harus merasa yakin kata-kata mereka bisa dipercaya, bahwa mereka akan melakukan apa yang mereka katakan, bahwa mereka sendiri bergairah dan antusias dengan arah yang mereka tuju, bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan keahlian memimpin. Kepemimpinan: Kalau kita tidak percaya kepada si pembawa pesan, maka kita tidak akan mempercayai pesannya.
Kalau orang melihat bahwa pemimpin mereka memiliki kredibilitas mereka akan bisa:
· bangga mengatakan kepada orang lain bahwa mereka bagian dari organisasi.
· memiliki rasa semangat tim yang kuat
· memandang nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai organisasi.
· merasa berhubungan dan berkomitmen dengan organisasi. · mempunyai rasa memiliki organisasi
Kredibiltas adalah atribut yang susah diperoleh. Dan itu adalah kualitas manusia yang sangat rapuh. Ini diperoleh menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. Tetapi ini bisa hilang dengan sekejap kalau tidak dipelihara. Seorang pengikut bisa memaafkan ketidaktepatan janji pemimpin, salah omong, keseleo lidah, tindakan yang kurang hati-hati, atau beberapa kesalahan penting. Akan tetapi akan tiba
saatnya ketika batas kesabaran seorang pengikut apabila ketidak konsistenan berlangsung terus-menerus. Disitu pemimpin kehilangan kredibilitas, dan
Untuk memahami lebih dalam tentang ciri-ciri pemimpin ada baiknya melihat pendapat yang dikemukakan oleh George R.Terry. George R.Terry
mengemukakan delapan ciri-ciri pemimpin yaitu : Energi, mempunyai kekuatan mental dan fisik
Stabilitas Emosi, seorang pemimpin tiddak boleh berprasangka jelek terhadap bawahannya, ia tidak boleh cepat marah dan percaya pada diri sendiri harus lebih besar.
Humam relationship, mempunyai pengetahuan tentang hubungan manusia. Personal motivation, keinginan untuk menjadi pemimpin harus besar, dan dapat memotivasi diri sendiri.
communication skill, mempunyai kecakapan untuk berkomunikasi.
teaching skill, mempunyai kecakapan untuk mengajarkan, menjelaskan dan mengembangkan bawahannya.
social skill, mempunyai keahlian dibidang sosial, supaya terjamin kepercaiaan dan kesulitan bawahannya, ia harus suka mendorong, senang jika
bawahannya maju, peramah serta luwes dalam pergaulan.
technical competent, mempunyai kecakapan menganalisis, merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan dan mampu menyusun konsep.
Cara menciptakan Manajer SDM yang Profesional
Setiap orang tentu bercita-cita mencapai puncak tertinggi karier
profesionalnya. Namun, dari waktu ke waktu, berbagai halangan datang menghambat dan perlu segera dihadapi.
Berbagai masalah, mulai dari bayang-bayang rekan lain yang lebih produktif atau memiliki kualitas lebih sehingga lebih unggul dibandingkan Anda, lambat laun bisa memicu rasa frustrasi. Dengan pemikiran tersebut, dibutuhkan setidak enam keterampilan berikut ini yang Anda butuhkan untuk meraih puncak kesuksesan. Semua keterampilan ini dapat dipelajari, sehingga tidak ada alasan bagi Anda untuk kalah dan berkecil hati.
Keterampilan berbicara
Kemampuan berbicara merupakan suatu keterampilan yang mutlak dimiliki setiap profesional. Kontak mata yang baik, penggunaan kosa kata yang bervariasi, dan kemampuan menyesuaikan bahasa yang sesuai dengan
audiens, merupakan karakteristik penting dari seni berbicara. Pembicara yang baik membuat kehadirannya diingat oleh orang-orang yang mendengarkan.
Praktikkan seni berbicara dengan siapapun dan setiap orang yang Anda temui. Mahir dalam menjalani situasi sosial dan membangun jaringan, akan membantu Anda menjalin hubungan kerja dan bisa sangat menguntungkan di masa depan.
Yakin dalam mengambil keputusan
Keragu-raguan dan kebingungan bisa menjatuhkan kredibilitas seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik mampu membuat keputusan yang tepat. Jika Anda ingin dianggap memiliki kualitas kepemimpinan, Anda harus memiliki karakteristik ini.
Apabila Anda lebih dulu dilumpuhkan oleh rasa takut melakukan kesalahan, Anda akan berakhir dengan tidak melakukan apa-apa, yang lebih buruk
daripada mencoba dan gagal.
Para pemberani siap mengambil risiko, dan mengetahui bahwa kesalahan dapat diperbaiki. Belajarlah untuk mengevaluasi keputusan berbeda, baik yang pro dan kontra, dan buat keputusan yang mendekatkan Anda terhadap penyelesaian tugas yang diberikan. Kuncinya adalah memastikan bahwa keputusan Anda telah dipikirkan mendalam dan beralasan.
Akuntabilitas
Salah satu faktor yang dibutuhkan untuk kesuksesan adalah bertanggung jawab, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan. Jika ingin dihormati oleh
orang lain, Anda harus berani mengakui kesalahan dan tidak mengambinghitamkan orang lain atas kekurangan Anda.
Setiap orang membuat kesalahan, tetapi tes yang sesungguhnya adalah bagaimana Anda bereaksi terhadap hal itu. Menempatkan diri sebagai
sasaran tembak adalah tanda dari orang yang ingin mencapai hal-hal besar dan siap dikritisi. Ini merupakan tanda kepercayaan dan keyakinan diri. Mampu mengakui kesalahan merupakan tanda kerendahan hati dan dapat mengumpulkan respek dari karyawan.
Sikap positif
Bersikap positif tentang pekerjaan dan kehidupan juga penting. Sinisme tak berujung dan kecenderungan untuk membenci orang, bisa membuat Anda terlihat sebagai individu yang membenci pekerjaan dan tidak mendukung
tujuan perusahaan di mata atasan. Memang, kadang kita mengalami hari-hari yang sulit yang terasa seperti neraka. Akan tetapi, Anda harus tetap optimistis dalam menghadapinya.
Pesimisme hanya akan menyeret Anda ke jurang keputusasaan dan mungkin menjadi kurang produktif. Jika Anda dapat memupuk pandangan positif, Anda akan mendorong orang lain untuk bersikap lebih positif juga.
Membawa diri
Belajar bagaimana membawa diri di depan orang lain merupakan aspek utama untuk sukses. Penampilan yang baik, pakaian rapi, akan
memproyeksikan citra keberhasilan di mata orang lain--bahkan sebelum Anda mengucapkan sepatah kata pun.
Sejumlah besar pengaruh Anda terhadap kolega, bos, atau klien didasarkan pada seberapa baik Anda membawakan diri. Meskipun substansi juga sangat penting, memiliki gaya yang baik untuk mendukung hal itu bukan hal yang buruk. Jangan lupa, penampilan yang baik juga akan membuat Anda lebih percaya diri.
Tidak peduli seberapa baik Anda berpakaian, bagaimana positifnya Anda atau seberapa baik kemampuan Anda berbicara, semua itu tidak ada artinya jika Anda tidak dapat mengendalikan segala sesuatu. Ketidakmampuan
memanajemen waktu membuat Anda selalu berkejar-kejaran dengan
pekerjaan, terburu-buru memenuhi tenggat waktu dan menghasilkan kinerja di bawah standar.
Belajarlah untuk membuat catatan rinci, daftar tenggat waktu dan tetapkan jadwal setiap pekerjaan, untuk memastikan semua dilakukan dengan masih
menyisakan waktu luang. Dengan meningkatnya kualitas pekerjaan, Anda akan dipercayakan dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Berikut adalah 7 keterampilan dan keahlian yang bisa mengantarkan ke kursi tertinggi yang sudah Anda cita-citakan yaitu menjadi manajer yang
professional :
1. Keahlian berbicara.
Mungkin terdengar sepele dan umum. Tetapi, tak semua orang
memiliki kepercayaan diri untuk berbicara di depan umum. Tak hanya itu, ada pula sebagian orang yang tak berani berbicara dengan orang yang ia anggap lebih pandai atau lebih tua dari dirinya. Kemampuan untuk bisa berbicara dengan ragam orang di ragam situasi amatlah penting. Menjadi seorang pembicara yang andal membuat kehadiran Anda amat diingat orang lain. Berlatihlah untuk bicara dalam ragam kesempatan, seringlah mendengarkan dan menonton orang bicara di televisi.
2. Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan.
Seorang pemimpin yang baik selalu mampu mengambil keputusan dan selalu memiliki perhitungan ketika akan membuat keputusan. Jika kepemimpinan Anda lumpuh karena takut melakukan keputusan yang salah, maka Anda tak
akan melakukan apa pun. Banyak pemimpin hebat melakukan keputusan-keputusan berisiko tinggi dan menyadari bahwa kesalahan masih bisa dikoreksi. Kesalahan adalah pelajaran dan kesuksesan yang tertunda.
Belajarlah untuk menimbang pro dan kontra sebuah permasalahan, pikirkan masak-masak, lalu buat keputusan. Jangan selalu bermain aman setiap waktu, karena Anda tak akan membuat perbedaan atau membuat Anda dikenang jika hanya melakukan hal itu-itu saja.
Satu hal yang menjadi bagian utama kesuksesan adalah kemauan untuk mengambil tanggung jawab, baik untuk sukses dan kegagalan. Jika Anda ingin orang lain menghargai Anda, maka memang ada kesalahan yang
merupakan kesalahan Anda. Akuilah, jangan mencari kambing hitam. Setiap orang melakukan kesalahan, tetapi pembelajaran tersulitnya adalah
bagaimana Anda bereaksi terhadap kesalahan itu. Bagaimana Anda menyikapi kejadian yang sudah terjadi dan mengambil hikmahnya.
4. Sikap positif
Orang pesimis akan membawa orang-orang sekelilingnya merasa buruk dan jadi tak terlalu produktif. Jika Anda bisa mengambil sisi positif dari keadaan
yang buruk, Anda akan mengajak orang lain untuk bersikap positif pula. Sikap dan cara pandang positif dikontrol oleh pikiran Anda sendiri. Jangan melihat permasalahan, tapi carilah solusinya.
5. Presentasi diri
Pandai membawa dan menempatkan diri dengan segala atribut adalah hal yang penting. Baik itu cara Anda berpakaian, potongan rambut, cara Anda mendandani diri berbicara lebih banyak tentang diri Anda sebelum Anda
bicara. Jangan lupa, bahwa dandanan dan penampilan Anda juga mendorong bagaimana Anda membawakan diri Anda.
6. Atur waktu
Nah, ini juga adalah hal yang penting. Dandanan rapi, pandai bicara, tetapi tak bisa mengatur apa pun, sama juga bohong. Ketidakteraturan berarti Anda akan selalu mencoba menyelesaikan apa yang seharusnya menjadi
pekerjaan Anda. Ketergesa-gesaan menyelesaikan pekerjaan memberikan kesempatan untuk kemungkinan terjadinya kesalahan. Belajarlah untuk
menyimpan agenda yang mencatat tenggat waktu dan mengatur jadual untuk pekerjaan Anda. Kemampuan untuk bisa tepat waktu, bahkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan bisa membuat Anda dihormati. Karena ini berarti Anda adalah tipe orang yang bisa menset gol yang menantang, dan bisa
menggunakan waktu yang dimiliki secara efisien.
Ada masalah di kantor? Ketidakefisienan pekerjaan pegawai, atau pemborosan keuangan, atau apa pun itu. Jika Anda menemukan sebuah solusi, jalankan dan usahakan. Mereka yang memiliki solusi dan membantu perusahaan ke arah yang lebih baik, pasti akan menemukan jalan untuk menjadi yang teratas. Jangan hanya berpangku tangan dan menunggu perintah. Inisiatif untuk menjadi seorang pemecah masalah pasti selalu dihargai.