• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Perbedaan Judul. Metode Penelitian, Teknik. dengan Penelitian. penelitian saya dan teknik analisis data 1 STRATEGIC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Perbedaan Judul. Metode Penelitian, Teknik. dengan Penelitian. penelitian saya dan teknik analisis data 1 STRATEGIC"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

7

KAJIAN PUSTAKA

2.1. STATE OF ART

Penelitian Strategi Produksi memiliki kesamaan dengan berbagai macam jurnal. Jurnal-jurnal dibawah ini merupakan acuan dalam menguatkan teori yang digunakan dalam penelitian ini :

No Nama dan Judul Penelitian Teori yang digunakan Metode Penelitian, Teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data Hasil penelitian Perbedaan dengan penelitian saya 1 STRATEGIC SPORT COMMUNIC ATIONS (John Sweeney,Vol ume 84, 2007.ISSN: 1077-6990. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori komunikasi, komunikasi massa, dan komunikasi strategi. Metode Penelitian yang dipakai ada Metode Kualitatif.

Teknik

Pengumpulan data yang digunakakan adalah Data Sekunder yakni data penunjang secara teoritis dengan cara memperoleh atau mengumpulkan buku-buku karangan ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang bersangkutan

Teknik Analisis Data dalam penelitian ini

Hasil Penelitian yang di dapat dari penelitian ini adalah bahwa strategi komunikasi olahraga menjadi hal yang penting saat ini. Semakin berkembang nya pertumbuha n ekonomi Teori yang digunakan adalah definisi komunikasi, komunikasi massa, media massa, dan teori broadcastprogr am berita televisi. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Kualitatif. Teknik

(2)

adalah menggunakan analisis data kualitatif di mana hasil data diinterpretasikan peneliti secara deskriptif sesuai tujuan penelitian membuat industri olahraga menjadi industri yang paling menguntung kan dan semakin berkembang . pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dan wawancara mendalam dengan narasumber Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan diinterpretasika n sesuai dengan tujuan penelitian. 2 TELEVISION JOURNALIS M (Oliver Boyd-Barrett,Volu me 89, 2012.ISSN: 1077-6990. Teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa, Komunikasi Organisasi, Media Televisi, Strategi Produksi Metode Penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kasus (case study)dengan wawancara secara mendalam Hasil Penelitian yang di dapat adalah dapat disimpulkan pada tahapan produksi sebuah Teori yang digunakan adalah definisi komunikasi, komunikasi massa, media massa, dan teori broadcastprogr am berita televisi.

(3)

Praproduksi , produksi dan pascaprodu ksi. (indepthinterview).

Teknik Analisis Data yang digunakanadalah triangulasi agar dapat memenuhi keabsahan data. program harus mempunyai strategi jurnalis yang baik dan benar guna memenuhi tujuan untuk memperoleh informasi melalui wawancara mendalam dengan narasumber. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dan wawancaramen dalam dengan narasumber Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan diinterpretasika n sesuai dengan tujuan penelitian. 3 TELEVISION SPORT PRODUCTI ON (Jim Teori yang digunakan adalah teori produksi Metode yang digunakan adalah metode penelitian yang digunakan dalam

Hasil penelitian yang didapat Teori yang digunakan adalah definisi komunikasi,

(4)

Owens,Volu me 18, 2007.ISSN: 1087-917x. televisi dan media televisi.

penelitian ini yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan pembahasan secara deskriptif, yaitu meneliti suatu

keadaan dalam kontek kehidupan nyata. Teknik pengumpulan data menggunakan dua teknik, yaitu pengumpulan data primer (wawancara) dan pengumpulan data sekunder (studi kepustakaan).

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisisnya adalah metode analisisdeduktif yaitu merupakan penelitian yang menguji

(mengetes) teori atau hipotesis adalah proses praproduksi , produksi, dan pascaprodu ksi program televisi. komunikasi massa, media massa, dan teori broadcastprogr am berita televisi. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dan wawancaramen dalam dengan narasumber Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan diinterpretasika

(5)

n sesuai dengan tujuan penelitian. 4 COMMUNIC ATION & SPORTS(La wrence A.Wenner,V olume 3, 2013.ISSN: 2167-4795. Teori yang digunakan teori komunikasi massa olahraga dan media massa. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, kritis, dan sejarah. Hasil penelitian yang didapat mengupas berbagaiko munikasidal am olahragadan komunikasi olahragaden gan mempertim bangkanola hragadalam terangprose s komunikasi, strategi, industri, teks, dan resepsi. Teori yang digunakan adalah definisi komunikasi, komunikasi massa, media massa, dan teori broadcastprogr am berita televisi. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan dan wawancaramen dalam dengan narasumber Teknik

(6)

Analisis Data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan diinterpretasika n sesuai dengan tujuan penelitian. 5 TELEVISION & NEW MEDIA (Vicky Mayer, Volume 6, 2013, ISSN: 1527-4764. Teori yang digunakani alah komunikasi massa, teknologi komunikasi dan media massa. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitianm embahasper tanyaantent ang bagaimanais u-isuekonomi, politik, budayadan kekuasaandi berlakukan melalui televisidan media baru berupa teks dalam bentuk konteks. Teori yang digunakan adalah definisi komunikasi, komunikasi massa, media massa, dan teori broadcastprogr am berita televisi. Metode Penelitian yang dipakai adalah Metode Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

(7)

observasi partisipan dan wawancaramen dalam dengan narasumber Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan diinterpretasika n sesuai dengan tujuan penelitian. 2.2. Teori Umum 2.2.1. Komunikasi

Deddy Mulyana (2007:67-77) mengemukakan beberapa definisi mengenai komunikasi dari berbagai pakar komunikasi di dunia.

a) Gerald R.Miller

“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”

b) Everett M.Rogers

“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”

(8)

c) Harold Lasswell

“(cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) who says what in which channel to whom with what effect?” atau siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?”

d) Diana K. Ivy dan Phil Backlund

“Komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan dinamis menerima dan mengirim pesan dengan tujuan berbagai makna.”

e) William I. Gorden

“Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan,”

Fank Dance dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:60) menemukan tiga dimensi konseptual penting yang mendasari definisi komunikasi.

1) Dimensi pertama adalah tingkat observasi, atau derajat keabstrakannya

2) Dimensi kedua adalah kesengajaan. Sebagian definisi mencakup hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang disengaja sedangkan sebagian definisi lainnya tidak menuntut syarat ini. 3) Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. Sebagian definisi,

meskipun secara implisit, menyertakan keberhasilan atau kecermatan, sebagian lainnya tidak seperti itu.

Sedangkan menurut John B. Hoben dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:61).

“Komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan”. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang terjadi antar individu yang baik secara verbal

(9)

maupun non-verbal yang bertujuan untuk membangun serta mengartikan makna dari hasil suatu interaksi.

2.2.2. Fungsi Komunikasi

Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:5) mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. (1) untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. (2) untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

Berikut ini ada empat fungsi komunikasi menurut William I. Gorden dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:5) :

1) Fungsi Pertama : Komunikasi Sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

2) Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif

Komunikasi Ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan emosi kita.

3) Fungsi Ketiga : Komunikasi Ritual

Erat kaitannya dengan komunikasi ekpresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup. Contoh : perayaan ulang tahun.

(10)

4) Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum : menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.

2.2.3. Prinsip Komunikasi

Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip komunikasi juga diuraikan dengan berbagai cara oleh pakar komunikasi. Prinsip komunikasi pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi.

1) Prinsip Pertama : Komunikasi Adalah Proses Simbolik

Salah satu kebutuhan pokok manusia, seperti dikatakan Susanne K. Langer dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:92) adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama.

2) Prinsip Kedua : Setiap Perilaku mempunyai Potensi Komunikasi Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Akan sangat sulit bagi seseorang untuk tidak berkomunikasi, karena setiap perilaku seseorang punya potensi untuk ditafsirkan menjadi sebuah komunikasi.

(11)

Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

4) Prinsip Keempat : Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan

Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesenjangan, dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan dan disadari.

5) Prinsip Kelima : Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang Dan Waktu

Makna pesan juga terjadi dalam konteks fisik dan ruang, waktu, sosial, dan psikologis.

6) Prinsip Keenam : Komunikais Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau tatakrama. Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya.

7) Prinsip Ketujuh : Komunikasi Bersifat Sistemik

Setiap individu adalah suatu sistem yang hidup. Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi. (1) Sistem Internal adalah seluruh sitem nilai yang dibawa oleh individu ketika berpartisipasi dalam komunikasi. (2) Sistem Eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar individu, termasuk kata-kata yang dipilih untuk berbicara, isyarat fisik, penataan ruangan, cahaya, dan temperatur ruangan.

(12)

8) Prinsip Kedelapan : Semakin Mirip dengan Latar Belakang Sosial-Budaya semakin efektiflah komunikasi

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan orang yang berkomunikasi.

9) Prinsip Kesembilan : Komunikasi Bersifat Nonsekuensial

Komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua arah atau bertatap muka.

10)Prinsip Kesepuluh : Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional

Komunikasi tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, melainkan merupakan proses yang bersinambungan.

11)Prinsip Ke sebelas : Komunikasi BersifatIrreversible

Suatu perilaku adalah suatu peristiwa. Oleh karena peristiwa merupakan, perilaku berlangsung dalam waktu dan tidak dapat diulang kembali.

12)Prinsip ke duabelas : Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan berbagai Masalah

Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu, karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural.

2.2.4. Unsur Komunikasi

Berdasarkan definisi Harold Lasswell dalam buku Prof. Deddy Mulyana (2007:69), dapat diuraikan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain :

(13)

Sumber terdiri dari pengirim, penyandi, komunikator, dan pembicara. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan suatu negara.

2) Pesan (Message)

Pesan merupakan apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari suatu sumber.

3) Saluran atau Media

Saluran yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran biasanya merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, bisa berupa verbal maupun nonverbal.

4) Penerima (Receiver)

Orang yang menerima pesan dari sumber atau pengirim pesan. 5) Efek (Effect)

Apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim.

2.2.5. Model Komunikasi 1) Model Lasswell

Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect Model ini dikemukakan Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diemban dalam masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu : (1) pengawasan lingkungan. (2) korelasi berbagai bagian terpisah dalam

(14)

masyarakat yang merespons lingkungan. (3) transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya.

Lasswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi antara pengirim dan penerima. Dengan mengikuti formula Laswell dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam proses komunikasi, yaitu :

• Who (siapa) : komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, dapat perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan.

• Says what (apa yang dikatakan) : pernyataan umum, bisa berupa suatu ide, informasi, opini, pesan, dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan.

• In wich channel (melalui saluran apa) : media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi • To whom (kepada siapa) : komunnikan atau audience yang menjadi

sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak.

• With what effect (dengan efek apa) : hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. Berkaitan dengan efek ini diperlukan dengan adanya analisis efek.

2) Model Shannon dan Weaver

Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan suatu sumber yang menciptakan pesan dan penyampaiannya melalui satu saluran kepada penerima yang menciptakan ulang pesan tersebut. Proses komunikasi dari claude. D. Shannon and Weaver dalam

(15)

bukunya theorys of mass communication digambarkan sebagai proses linear dan searah. Pesan diumpamakan mengalir dari sumber informasi melalui beberapa komponen menuju komunikan. Dan proses komunikasi ini terdapat lima komponen termasuk satu komponen yaitu noice atau gangguan.

message message

Gambar di atas menunjukan bahwa sumber informasi menciptakan sebuah pesan untuk dikomunikasikan. Pesan diubah ke dalam bentuk sinyal oleh pemancar sesuai dengan saluran yang akan digunakan. Pesan dapat diterima dan diteruskan melalui saluran kepada penerima.

2.2.6. Komunikasi Massa

Komunikasi massa menurut Bittner (Rakhmat, 2003:18) adalah pesan yang dikonsumsikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).

Komunikasi massa menurut Gerbner (Rakhmat, 2003:188) adalah komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.

destinantion message Transmitter Information source Noise source

(16)

Komunikasi massa menurut Meletzke (Rakhmat, 2003:188) adalah Komunikais yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. 2.2.7. Karakteristik Komunikasi Massa

1) Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel, kemudian pesan diperiksa oleh penanggung jawab, lalu diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak atau tidaknya media untuk dimuat.

2) Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa berupa fakta, peristiwa, atau opini. Namun tidak semua fakta atau peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat di media massa. Pesan komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria pesan yang penting atau menarik bagi sebagian besar koamunikan.

3) Komunikannya Anonim dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpesona, komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya, seperti : nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikasi massa adalh heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.

(17)

4) Media massa menimbulkan keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Menurut Effendy (1981) keserempakan media masa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.

5) Komunikasi mengutamakan isi dibanding hubungan

Salah satu prinsip komunikasi adalah komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan (Mulyana, 2000, hal. 99). Dimensi isi menunjukan muatan dan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi tersebut. Dalam komunikasi antar personal yang diutamakan adalah unsur hubungan. Semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi, maka komunikasi pun akan semakin efektif.

6) Komunikasi massa bersifat satu arah

Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana hal nya terjadi dalam komunikasi antar personal. Dengan kata lain, komunikasi massa itu bersifat satu arah.

7) Stimulasi alat indra terbatas

Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahan lainnya adalah stimulasi alat indra yang terbatas. Pada komunikasi

(18)

antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, audience menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran sehingga audience seakan merasakan kejadian dari informasi yang disampaikan.

8) Umpan balik tertunda dan tidak langsung

Komponen umpan balik merupakan faktor penting dalam proses komunikasi antar personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Efektifitas komunikasi sering kali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik sebagai respon yang memiliki volume yang tidak terbatas pada komunikasi antar personal.

2.2.8. Komponen Komunikasi Massa (Elvinaro,2004) 1. Komunikator

Proses komunikasi massa diawali oleh komunikator. Komunikator pada media elektronik, komunikator nya adalah para pengisi program, pemasok program atau rumah produksi, penulis naskah, produser, actor, presenter, personal teknik, perusahaan iklan dan sebagainya.

2. Codes dan contened

Codes dan contened dapat dibedakan sebagai :

• Codes adalah sistem simbol yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi, misalnya : kata-kata lisan, tulisan, foto, musik, dan film. Codes pada media televisi menggunakan codes yang termasuk didalamnya komposisi warna, gambar bergerak, teknik pencahayaan, dan tata suara.

• Contened atau isi dari sebuah media yang merujuk pada makna dari pesan yang ingin disampaikan.

(19)

3. Gatekeeper

Gatekeeper sering kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai penjaga gawang. Gawang yang di maksud dalam hal ini adalah gawang dari sebuah media massa, agar media massa tersebut tidak kebobolan. Kebobolan dalam pengertian media massa tersebut tidak diajukan ke pengadilan oleh pembacanya karena, menyampaikan berita yang tidak akurat, menyinggung reputasi seseorang, mencemarkan nama baik seseorang, dan sebagainya.

4. Regulator

Dalam proses komunikasi massa, regulasi media massa adalah suatu proses yang rumit dan melibatkan banyak pihak. Peran regulator hampir sama dengan gatekeeper, namun regulator bekerja di luar institusi media yang menghasilkan berita. Regulator dapat menghentikan aliran berita dan menghapus suatu informasi, tapi ia tidak dapat menambah atau memulai informasi, dan bentuknya seperti sensor.

5. Media

Media massa terdiri dari

• Media cetak, yaitu surat kabar dan majalah

• Media elektronik, yaitu radio siaran, televisi, dan media online atau internet.

6. Audience

Menurut marshall Mc Luhan, menjabarkan audience sebagai sentral komunikasi massa yang secara konstan dibombardir oleh media. Media mendistribusikan informasi yang merasuk pada masing-masing indifidu. Audience sampai tidak dapat menghindar dari media massa, sehingga beberapa individu menjadi anggota audience yang besar, yang menerima ribuan pesan dari media massa.

7. Filter

Filter dalam bahasa Indonesia berarti saringan. Saringan kita dalam menerima komunikasi adalah dengan menggunakan indra. Pengindraan kita berfungsi sebagai filter komunikasi.

(20)

Komunikasi adalah proses dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi belum lengkap apabila audience tidak mengirimkan respon atau tanggapan kepada komunikator terhadap pesan yang disampaikan.

2.2.9. Fungsi Komunikasi Massa (Nurudin, 2007:66)

1) Fungsi Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi yang paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi adalah berita yang disajikan. Iklan juga dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi disamping fungsi-fungsi lainnya.

2) Fungsi Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masyarakat menjadikan televisi sebagai media hiburan.

3) Fungsi Persuasi

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan secara lebih teliti dan jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif.

2.2.10. Media Massa

Media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas hingga dapat melibatkan siapa saja di masyarakat dengan skala yang luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, internet, radio, dan televisi.

(21)

Menurut penyataan Denis McQuail (2000) di dalam buku teori komunikasi massa yang mengatakan bahwa media massa memiliki sifat atau karakteristik yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas, bersifat publik, dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.

Dari perspektif budaya, media massa telah menjadi acuan utama untuk menentukan definisi terhadap suatu perkara, dan media massa memberikan gambaran atas realitas sosial. Media massa juga menjadi perhatian utama masyarakat untuk mendapatkan hiburan dan menyediakan lingkungan budaya bersama bagi semua orang.

Peran media massa yang besar tersebut menyebabkan media massa telah menjadi perhatian penting masyarakat. Bahkan media massa telah menjadi objek perhatian dan objek penelitian hingga menghasilakn berbagai teori komunikasi massa.

2.2.11. Media Televisi

Media Televisi menjadi media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi merupakan media yang paling banyak diminati oleh masyarakat dalam menampilkan program berita dan hiburan. Televisi juga mengalami perkembangan secara dramatis, mulai dari tayangan yang belum berwarna hingga tayangan dengan kualitas terbaik dan dapat menjangkau seluruh pelosok negeri.

2.2.12. Karakteristik Televisi 1) Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Jadi, bila radio hanya mendengarkan kata-kata, musik, dan efek suara, maka televisi dapat melihat gambar yang bergerak dan menghasilkan suara. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.

(22)

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama, adalah visualisasi, yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, adalah penggambaran, yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3) Pengoperasian Lebih Kompleks

Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan lebih melibatkan banyak orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal daripada surat kabar, majalah, dan radio.

2.2.13. Program Televisi

Menurut Morissan (2008:207) program televisi terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan kepada khalayak atau masyarakat. Dalam hal ini program informasi terbagi menjadi dua, yaitu berita keras (hard news) yang menyajikan informasi penting dan menarik yang bersifat segera ditayangkan dab berita lunak (soft news) yang menyajikan informasi penting yang disampaikan secara mendalam.

2) Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori ini adalah dengan format musik, drama, dan permainan.

(23)

Andi Fachrudin (2012:47) mengutip pernyataan Freda Morris yang mengemukakan “News is immediate, the important, the things that have impact on our lives.” Artinya, berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Terdiri dari unsur baru, penting, dan bermanfaat bagi manusia.

2.2.15. Jenis Berita Televisi

JB Wahyudi dalam buku Askurifai Baksin (2013:93-98) membagi jenis-jenis berita televisi, yaitu :

1) Berita Terkini

Berita terkini adalah uraian peristiwa dan atau pendapat yang mengandung nilai berita dan terjadi pada hari ini (news of the day). Berita terkini bersifat time concern, yaitu penyajiannya sangat terikat pada waktu. Makin cepat disajikan makin baik. Dengan syarat, nilai berita harus kuat. Berita terkini dapat disajikan dalam dua bentuk :

a. Berita langsung (straight news)

Yaitu uraian fakta atau pendapat yang hanya mengandung inti 5 W (What, Who, When, Where, Why) + 1 H (How), dan uraiannya dimulai dari yang terpenting menuju ke ruang yang kurang penting. Fakta atau pendapat yang dilaporkan itu hanya dilihat dari satu sudut atau sosok sehingga bersifat linier. 2.2.16. Strategi Reporter di Lapangan

Reporter dan cameraman adalah ujung tombak departemen berita di stasiun televisis yang bertugas mencari informasi dan mengambil gambar dalam liputan. Dalam program berita di stasiun televisi, tim liputan dibagi dalam tiga shift, yaitu pagi, siang, dan malam. (Fakhruddin, 2012:66)

Setiap tim liputan yang bertugas berdasarkan proyeksi dari redaksi, kemungkinan terbuka sekali menemukan peristiwa baru yang

(24)

memiliki unsur berita yang sangat penting. Hal ini harus dikoordinasikan atau dilaporkan dengan koordinator liputan atau produser yang bertugas di kantor redaksi. Tujuannya agar mendapatkan persetujuan dan arahan sesuai kebijakan dan kepentingan redaksi wajib tidaknya berita untuk diliput.

Rapat proyeksi liputan : • Eksekutif produser • Reporter / Produser • Cameraman • Asisten Produksi • Koordinator lapangan • Koordinator daerah Perencanaan Bahan rapat : • Isu hangat • Momentum • Pengamatan • Agenda event

Follow up Hasil rapat proyeksi

Koordinator liputan : • Reporter • Cameraman Koordinator daerah : • Koresponden • Kontributor Langsung liputan pascarapat Langsung tugas pascarapat atau bahan sudah tersedia mengirim materi berita ke jakarta.

(25)

2.2.17. Strategi Cameraman Berita Televisi

Standar operasional prosedur yang dimiliki departemen berita stasiun televisi mungkin berbeda-beda tergantung kebijakan manajemen stasiun televisi yang bersangkutan. Seorang camera persons sebelum berangkat tugas meliput harus mempersiapkan peralatan liputan seperti : kamera, tripod, mikrofon, kabel, baterai, dan lampu jika memang diperlukan. (Fakhrudin, 2012:67)

1.2.18. Perolehan Bahan Berita (Fachrudin,2012:93) 1) Observasi

Usaha ini bisa lewat cara observasi langsung dan observasi tidak langsung. Untuk observasi langsung, reporter akan melihat, mengamati, dan menyaksikan langsung denganindra matanya pada saat-saat terjadinya peristiwa. Sedangkan observasi tidak langsung data diperoleh cukup mendengarkan keterangan dari saksi mata atas suatu peristiwa atau kejadian, atau keterangan dari orang-orang yang terlibat secara langsung sebagai pengakuan, keluhan, tuntutan, dan lain sebagainya.

2) Wawancara

Perolehan bahan berita dengan cara wawancara ini dilakukan terhadap orang yang punya hubungan khusus dengan suatu peristiwa untuk dimintai keterangan.

3) Konferensi Pers

Cara memperoleh bahan berita lewat konferensi pers ini biasanya reporter mendapat undangan untuk mendengarkan keterangan dari seseorang sebagai pihak yang mewakili suatu lembaga atau perusahaan.

1.2.19. Persyaratan Memilih Berita Televisi (Fachrudin,2012:94)

(26)

Actual berarti waktu yang tepat tidak terlambat. Setiap peristiwa yang terjadi hari ini harus segera disiarkan hari ini juga. Semakin cepat, semakin menarik simpati pemirsa. Ketepatan informasi yang disiarkan akan memberikan kepuasan terhadap pemirsa yang setia pada televisi yang dijadikan sumber informasi.

2) Proximity (Kedekatan)

Kedekatan setiap berita dengan pemirsa dapat dilihat dari sisi profesi, lokasi peristiwa, hobi, pertalian ras, kepercayaan, budaya. Maupun kepentingan lainnya.

3) Prominence (Sesuatu yang populer)

Semakin terkenal semakin menjadi bahan berita. Orang, tempat, dan benda yang menonjol atau sangat dikenal oleh pemirsaakan menarik menjadi bahan berita.

4) Consequence (Akibat)

Segala tindakan, kebijakan, peraturan, perundangan dan sebagainya yang berakibat menyulitkan atau menyenanangkan orang banyak merupakan berita menarik.

5) Conflict(Konflik)

Segala sesuatu yang berbentuk konflik memiliki nilai rating tinggi. Karena sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, terjadinya konflik akan mengakibatkan perseteruan yang menarik diberitakan.

6) Disaster (Bencana Alam) dan Crimes (Kejahatan)

Bencana alam dan tindak kejahatan secara psikologis merupakan peristiwa yang harus diwaspadai. Sebagai upada kewaspadaan agar keselamatan manusia mendapat perhatian serius dari seluruh pihak yang bertanggung jawab, maka berita bencana alam dan kriminalitas selalu menjadi perhatian ekstra pemirsa.

7) Unusual (Keunikan atau luar biasa)

Setiap cerita yang unik, aneh dan luar biasa justru dapat menjadi isu hangat yang diperbincangkan hingga berhari-hari pada seluruh berita utama televisi.

(27)

Sesuatu yang menyangkut sisi kemanusiaan misalnya penderitaan, kesedihan, atau perjuangan yang dramatik.

2.3. Teori Khusus

2.3.1. Proses Produksi Program Berita Televisi

1) Praproduksi

- Tahap Perencanaan (Planning)

Mencari atau mendata informasi yang masuk dari beberapa sumber media cetak atau audiovisual dari dalam atau luar negeri. Mencari atau mendata informasi berasal dari fakta peristiwa, pendapat realita yang di sekitarnya atau dari narasumber yang dapat dipercaya. - Rapat Redaksi (Production Meeting)

Diadakan rapat redaksi berita biasanya diadakan pagi dan sore, setiap hari atau beberapa jam sebelum program berita on air, untuk membicarakan atau membahas informasi yang masuk sebagai bahan berita liputan, antara lain : (1) mendata dan membahas seluruh informasi berita yang masuk ke ruang produksi. (2) membicarakan nilai berita atau news value yang akan diliput. (3) menentukan jenis-jenis berita yang akan diliput.

- Penugasan Kru liputan (Program Planning)

a. Menentukan atau memerintahkan petugas reporter maupun camera person berita yang akan melaksanakan liputan di lapangan yang dituangkan pada daftar shooting planning. b. Memerintahkan kepada kepala redaktur untuk memantau

perkembangan peristiwa atau kejadian selama pelaksanaan tugas.

c. Mengadakan evaluasi berita-berita yang telah disiarkan, dan yang akan disiarkan sehingga dapat mengetahui atau

(28)

menentukan berita mana yang harus diikuti perkembangan isi berita selanjutnya.

2) Produksi

- Persiapan Produksi, sebelum melaksanakan tugas kru diharuskan melakukan persiapan :

a. Reporter beserta kru lainnya mengadakan koordinasi, dan membahas materi yang akan diliput.

b. Menyiapkan peralatan shooting (kamera, microphone, tape casette, tripod, lampu, dan sebagainya).

c. Menyiapkan transportasi.

d. Checking peralatan khususnya kamera dan microphone, kondisi alat tersebut apakah layak pakai.

- Pelaksanaan produksi :

a. Melaksanakan shooting sesuai dengan persiapan produksi sebelumnya.

b. Sekembalinya dari lokasi melaksanakan shooting di lapangan, reporter dan camera person melakukan preview atau checking hasil shooting.

3) Pascaproduksi

a. Camera person dan reporter menyerahkan kaset atau card hasil shooting kepada news editor dengan data shooting (shooting list).

b. Proses editing.

c. Membuat grafik untuk pendukung materi berita.

d. Reporter membuat naskah berita yang disesuaikan dengan gambar atau suara yang di shooting.

(29)

e. Proses dubbing.

f. Naskah diserahkan kepada pemimpin redaksi.

g. Naskah yang sudah di cek oleh pimpinan redaksi selanjutnya diserahkan kepada editor atau penata gambar. Dalam pelaksanaan editing, reporter dan kameraman sebaiknya mendampingi editor untuk memberitahukan gambar dan statement yang akan ditampilkan.

2.3.2. Komunikasi Organisasi

Komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi di mana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain. (Bungin, 2011:277-280)

2.3.3. Fungsi Komunikasi Organisasi 1) Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.

2) Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu : (1) atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. (2) berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dikerjakan.

3)Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Maka banyak

(30)

pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.

4) Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.

2.4. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan konsep, asumsi, dan pola dasar yang menjadi landasan dalam penelitian. Kerangka pemikiran menggambarkan rangkaian alur penalaran mengenai penelitian yang dilakukan.

Untuk mengetahui stratetgi produksi Kompas Sportdalam menyajikan konten berita olahraga lokal adalah tim produksi akan melakukan proses agenda settingyaitu menentukan berita olahraga lokal yang mempunyai nilai berita yang tinggi dan memiliki dampak bagi masyarakat, kemudian akan dilakukan peliputan oleh reporter agar dapat ditayangkan di Kompas Sport.

(31)

Rapat Redaksi

Praproduksi

Produksi

Kompas Sport

(32)

Gambar

Gambar  di  atas  menunjukan  bahwa  sumber  informasi  menciptakan  sebuah  pesan  untuk  dikomunikasikan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih

1) Tingkat Suku Bunga dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Dana Deposito pada Bank Rakyat Indonesia Periode 2015-2019. 2) Tingkat

Gershom Scholem'in kuru ve bilgece hikayeleri ve Mar­ tin Buber'in eski Hasidik masallarının stilize tercümeleri dışında, bu konuda İngilizce olarak yazılmış olan, gerçek

Lampiran 3.5: Penyusunan Laporan Pembimbingan dan Pelatihan Kepala Sekolah dalam Menyusun Program Sekolah, Rencana Kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah,

Hasil studi dokumentasi terhadap 10 sampel berkas rekam medis rawat jalan yang dikode oleh petugas kesehatan, ditemukan 60% kode tidak akurat dan 80% terminologi

Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk menyajikan informasi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat disebut sebagai

Pada hari ke-0, nilai rataan total limfosit ikan yang diberikan perlakuan kitosan dengan dosis 6 µg/g lebih tinggi dan berbeda nyata dengan semua perlakuan.. Sedangkan total

Bahu memungkinkan untuk bergerak sangat bebas dalam melakukan berbagai macam jangkauan gerakan, sehingga sendi ini merupakan persendian yang sangat tidak stabil