9RO1R6HSWHPEHU
9
RO1R6HSWHPEHU
,
1'21(6,$1
9
(7(5,1$5<
-
2851$/
.XQMXQJLNDPLRMVXQXGDFLGLQGH[SKSMYHW-XUQDO9HWHULQHU
6FLHQFHDQG7HFKQRORJ\,QGH[,QVHNWLVLGD(QGRVXOIDQ%HUDNLEDW7HUDWRJHQLN
*OXWDWKLRQH(IHNWLI0HQGXNXQJ3HPEHQWXNDQ3URQXNOHXV
GDQ3HUNHPEDQJDQ(PEULR
.DIHLQ0HQLQJNDWNDQ)HUWLOLVDVLGDQ0HQHNDQ3ROLVSHUPL2RVLW'RPED
(IHNWLYLWDV/RZ'HQVLW\/LSRSURWHLQGDQ.XQLQJ7HOXU
SDGD3HQJDZHWDQ6HPHQ$\DP
)HUWLOLWDV6SHUPDWR]RD+DVLO6H[LQJSDGD6DSL%DOL
&KHPLFDO&DVWUDWLRQ8VLQJ,URQ,,,&KORULGH+H[DK\GUDWH
+LVWRORJL7XEXOXV6HPLQLIHUXV7LNXV
3HQJNRQVXPVL7HSXQJ'DXQ.DOLDQGUDGDQ.XOLW1DQDV
3HUXEDKDQ/HQGLU/HKHU5DKLPSDGD6DSL$FHK\DQJ.DZLQ%HUXODQJ
(NVWUDN+LSRILVLV6DSL0HPSHUEDLNL3HUIRUPDQV5HSURGXNVL
%DEL3DVFDPHODKLUNDQ
5HEXQJ%DPEX$GDODK$SURGLVLDND
/HSWRVSLURVLVSDGD$QMLQJGL-RJMDNDUWD
%DFLOOXVVXEWLOLV
$QWDJRQLVWHUKDGDS6LQLDHGDQ3IOXRUHVFHQV
.DUDNWHU3URWHLQYLU%%UXFHOODDERUWXV
3URELRWLN%$/D$VDO.RORQ6DSL%DOL
.RQVHQWUDVL2SWLPXP)UXNWRROLJRVDNDULGD3HQXPEXK%$/<RJKXUW
.HFDFLQJDQSDGD.XFLQJGL%DOL
*HQ5HVLVWHQ2UJDQRSRVIDW$HGHVDHJ\SWL
6HUEXN$QWLNDSDQJ%HUEDKDQ'DXQ6LULK
6HGLDDQ'DXQ.DWXN0HQXUXQNDQ
/HPDNGDQ.ROHVWHURO$\DP3HGDJLQJ
3DNDQ+LMDXDQ5DZD.DOLPDQWDQXQWXN.DPELQJ
3HUIRUPDQV%DQJVD6DSL
SDGD%HEHUDSD.HWLQJJLDQ7HPSDW\DQJ%HUEHGD
Vol 18, No 3 September 2017 Terakreditasi Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti RI S.K. No. 36a/E/KPT/2016
pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665 Website : ojs.unud.ac.id Jurnal Tiga Bulanan
Jurnal Veteriner
Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia
(Terbit : Maret, Juni, September, Desember)
PEMIMPIN UMUM : I WAYAN BATAN DEWAN REDAKSI : NYOMAN MANTIK ASTAWA (KETUA), IDA BAGUS ARKA,
NYOMAN SADRA DHARMAWAN, IWAN H. UTAMA, I GUSTI NGURAH KADE MAHARDIKA, I KETUT PUJA, I KETUT SUATHA, TJOK GDE OKA PEMAYUN, ROOSTITA L. BALIA, I KETUT BERATA, AIDA LOUISE TENDEN ROMPIS, GUSTI AYU YUNIATI KENCANA REDAKTUR PELAKSANA : I NYOMAN SUARTHA & I G M KRISNA ERAWAN, SEKRETARIS REDAKSI : I NYOMAN SUARSANA. STAF REDAKSI : I WAYAN SUARDANA, I GUSTI NGURAH SUDISMA, NI GUSTI AGUNG AYU SUARTINI, I MADE SUKADA, ANAK AGUNG SAGUNG KENDRAN, ANAK AGUNG AYU MIRAH ADI, I MADE KARDENA, YANA QOMARIANA. TATA USAHA : WERDI SUSARI, PUTU AYU SISYAWATI PUTRI NINGSIH. KANTOR REDAKSI & ALAMAT
SURAT : KLINIK HEWAN FKH UNUD, Jl. Raya Sesetan Gg. Markisa 6 Banjar Gaduh, Denpasar - Bali. PENERBIT : FAKULTAS
KEDOKTERAN HEWAN, UNIVERSITAS UDAYANA BEKERJA SAMA DENGAN PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA.
REKENING : NOMOR 0118628705 A/N drh. I NYOMAN SUARTHA, M.Si BNI CABANG DENPASAR DICETAK OLEH: PERCETAKAN
PELAWA SARI, JL. ANTOSURA 33 DENPASAR
Setiap naskah yang dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan dalam Jurnal Veteriner dipandang sebagai karya asli penulis dan bila diterima, naskah tersebut tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan ataupun sebagian tanpa seijin Jurnal Veteriner.
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica). Foto ini diambil di Ujung Kulon pada 1938 dan pernah dipublikasikan dalam buku karya Andries Hoogerwerf, “Ujung Kulon: The Land of the last Javan Rhinoceros”. (Andries Hoogerwerf/Wikimedia Commons). Berdasarkan pengamatan pada suatu foto hitam putih, harimau Jawa yang mati diburu di Taman Nasional Meru Betiri tahun 1957, harimau Jawa tampak memiliki pola loreng yang sedikit lebih tipis dibandingkan dengan loreng pada harimau Sumatera. Bentuk hidung dan moncongnya lebih sempit dan memanjang, dengan kepala yang cenderung bulat dengan muka lonjong. Tidak seperti harimau Sumatera yang bulu pada pipi kanan dan kiri sedikit lebih tebal dan panjang, pada harimau Jawa bulu tebal dan panjang justru terkonsentrasi di dagu bagian bawah. Meski statusnya sudah dinyatakan punah oleh IUCN, kepunahan harimau Jawa masih disangsikan oleh sebagian kalangan. Mereka percaya bahwa harimau Jawa masih ada, belum punah seperti yang telah diberitakan selama ini (National Geographic Indonesia).
Naskah Asli Original Article
DESAK MADE MALINI, MADIHAH, AMALIA SHALIHAH
Malformasi Rangka Fetus Tikus Wistar Akibat Efek Teratogenik Insektisida Endosulfan
(SKELETAL MALFORMATION OF WISTAR RAT FETUSES DUE
TO THE TERATOGENIC EFFECT OF ENDOSULFAN INSECTICIDE) ... 318-326
ARAS PRASETIYO NUGROHO, IMAN SUPRIATNA, MOHAMAD AGUS SETIADI Penambahan Glutathione pada Medium Fertilisasi Efektif Mendukung Pembentukan Pronukleus dan Perkembangan Awal Embrio Sapi
(SUPPLEMENTATION OF GLUTATHIONE IN FERTILIZATION MEDIUM EFFECTIVELY SUPPORT NORMAL PRONUCLEUS FORMATION
AND EARLY BOVINE EMBRYONIC DEVELOPMENT RATE) ... 327-336
RESKI ADELIA, NI WAYAN KURNIANI KARJA, MOHAMAD AGUS SETIADI Kafein dalam Medium Maturasi Meningkatkan Fertilisasi dan Menekan Frekuensi Polispermi Oosit Domba dengan Maturasi Diperpanjang
(CAFFEINE SUPLEMENTATION IN MATURATION MEDIUM IMPROVE
NORMAL FERTILIZATION AND REDUCED THE FREQUENCY OF POLYSPERMY
IN SHEEP OOCYTES WITH THE MATURATION PROLONGED) ... 337-344
MAGFIRA, RADEN IIS ARIFIANTINI, NI WAYAN KARNIANI KARJA, SRI DARWATI Efektivitas Low Density Lipoprotein dan Kuning Telur Ayam dan Puyuh
pada Pengawetan Semen Ayam Merawang
(EFFECTIVESS OF LOW DENSITY LIPOPROTEIN AND EGG YOLK
FROM CHICKEN AND QUAIL ON MERAWANG SEMEN PRESERVATION) ... 345-352
TAKDIR SAILI, LA ODE NAFIU, LA ODE BAA, SYAM RAHADI,
ASTRIANA NAPIRAH, SYAMSUDDIN, I WAYAN SURA, FEBIANG LOPULALAN Efektivitas Sinkronisasi Estrus dan Fertilitas Spermatozoa
Hasil Sexing pada Sapi Bali di Sulawesi Tenggara
(EFFECTIVENESS OF ESTRUS SYNCHRONIZATION AND SPERMATOZOA
FERTILITY RESULTS OF SEXING ON BALI CATTLE IN SOUTHEAST SULAWESI) ... 353-359
MOKHAMAD FAKHRUL ULUM, DEVI PARAMITHA, ARLITA SARININGRUM, ANIZZA DYAH KARTIKA MAHARANI, LIGAYA ITA TUMBELAKA, DENI NOVIANA Chemical Castration Using Iron (III) Chloride Hexahydrate
(KEBIRI KIMIAWI MENGGUNAKAN FERIKLORIDA HEKSAHIDRAT) ... 360-368
IRIANI SETYAWATI, I GUSTI NGURAH AGUNG DEWANTARA PUTRA, NI GUSTI KETUT RONI
Histologi Tubulus Seminiferus dan Kadar Testosteron Tikus yang Diberi Pakan Imbuhan Tepung Daun Kaliandra dan Kulit Nanas
(HISTOLOGY OF SEMINIFEROUS TUBULES AND TESTOSTERONE LEVEL OF RAT
GIVEN CALLIANDRA LEAF MEAL AND PINEAPPLE PEELS IN THE DIETS) ... 369-377
TONGKU NIZWAN SIREGAR, IIN AGUSTINA, DIAN MASYITAH, AL AZHAR, DASRUL, CUT NILA THASMI, RUSLI SULAIMAN, RAZALI DAUD
Physical Properties of Cervical Mucus of Repeat Breeder Aceh Cattle
(PERUBAHAN FISIK MUKUS SERVIKS PADA SAPI ACEH
YANG MENGALAMI KAWIN BERULANG) ... 378-382
TREE MAY THIESSEN OUTANG, WILMIENTJE MARLENE NALLEY THOMAS MATA HINE
Pemanfaatan Ekstrak Hipofisis Sapi untuk Memperbaiki Performans Reproduksi Induk Babi Post Partum
(UTILIZATION OF CATTLE HYPOPHYSIS EXTRACT TO IMPROVE REPRODUCTIVE
OF POST PARTUM SOWS) ... 383-392
ANAK AGUNG SAGUNG ALIT SUKMANINGSIH, IDA BAGUS WAYAN GUNAM, NYOMAN SEMADI ANTARA, PANDE KETUT DIAH KENCANA, I WAYAN WIDIA Rebung Bambu Tabah (Gigantochloa Nigrociliata)
Berpotensi Sebagai Bahan Afrodisiak pada Mencit Jantan
POTENTIAL APHRODISIAC ACTIVITY OF TABAH BAMBOO SHOOTS
(GIGANTOCHLOA NIGROCILIATA) IN MALE MOUSE ... 393-402
GUNTARI TITIK MULYANI, SRI HARTATI, YULI SANTOSO, KURNIA, AGUNG BUDI PRAMONO, DYAH KUNTI WIRAPRATIWI Kejadian Leptospirosis pada Anjing di Daerah Istimewa Yogyakarta
(CASE OF CANINE LEPTOSPIROSIS IN THE CITY OF YOGYAKARTA) ... 403-408
DAFTAR ISI
Vol 18, No 3 September 2017 Terakreditasi Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti RI S.K. No. 36a/E/KPT/2016
pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665 Website : ojs.unud.ac.id Terbit sejak 18 Desember 2000
Jurnal Veteriner
Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia Indonesian Veterinary Journal
DAFTAR ISI (Lanjutan)
Vol 18, No 3 September 2017 Terakreditasi Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristek Dikti RI S.K. No. 36a/E/KPT/2016
pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665 Website : ojs.unud.ac.id Terbit sejak 18 Desember 2000
Jurnal Veteriner
Jurnal Kedokteran Hewan Indonesia Indonesian Veterinary Journal
BUDIANTO, HENY SUPRASTYANI
Aktivitas Antagonis Bacillus subtilis terhadap Streptococcus iniae dan Pseudomonas fluorescens
(ANTAGONIST ACTIVITY OF BACILLUS SUBTILIS AGAINST
STREPTOCOCCUS INIAE AND PSEUDOMONAS FLUORESCENS) ... 409-415
RATIH NOVITA PRAJA, DIDIK HANDIJATNO, SETIAWAN KOESDARTO, ADITYA YUDHANA
Karakterisasi Protein VirB4 Brucella abortus Isolat Lokal
dengan Teknik Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis
(CHARACTERIZATION OF VirB4 PROTEIN FROM LOCAL ISOLATE OF BRUCELLA ABORTUS USING SODIUM DODECYL SULFATE
POLYACRYLAMIDE GEL ELECTROPHORESIS TECHNIQUE) ... 416-421
I WAYAN SUARDANA, YAN RAMONA, SRI WAHYUNI
Bakteri Asam Laktat Isolat 18A (Lactococcus lactis ssp lactis 1) Asal Kolon Sapi Bali Berpotensi sebagai Probiotik
(LACTID ACID BACTERIA ISOLATES 18A (Lactococcus lactis ssp lactis 1)
COLONIC ORIGIN BALI CATTLE POTENTIAL AS PROBIOTICS) ... 422-427
RADEN HARYO BIMO SETIARTO, NUNUK WIDHYASTUTI, NIMAS AYU RIKMAWATI
Optimasi Konsentrasi Fruktooligosakarida untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bakteri Asam Laktat Starter Yoghurt
(CONCENTRATION OPTIMIZATION OF FRUCTOOLIGOSACCHARIDES
TO INCREASE GROWTH OF LACTIC ACID BACTERIA YOGHURT STARTER) ... 428-440
I MADE SUBRATA, IDA BAGUS MADE OKA, KADEK KARANG AGUSTINA Prevalence of Intestinal Worm in Free Ranging Domestic Cats in Bali
(PREVALENSI CACING USUS PADA KUCING PELIHARAAN
YANG BEBAS BERKELIARAN DI BALI) ... 441-445
ADITYA YUDHANA, RATIH NOVITA PRAJA, MAYA NURWARTANTI YUNITA Deteksi Gen Resisten Insektisida Organofosfat pada Aedes aegypti di Banyuwangi, Jawa Timur Menggunakan Polymerase Chain Reaction
(DETECTION OF ORGANOPHOSPHATE INSECTICIDES RESISTANT GENES IN AEDES AEGYPTI IN BANYUWANGI DISTRICT, EAST JAVA
USING POLYMERASE CHAIN REACTION) ... 446-452
RIZA ZAINUDDIN AHMAD, DJAENUDIN GHOLIB
Cemaran Kapang pada Pakan Sapi dan Uji In Vitro Sirih terhadap Pertumbuhan Kapang Aspergillus flavus
(MOLD CONTAMINATION IN CATTLE FEED AND IN VITRO ASSAY OF PIPER BETEL AGAINTS GROWTH OF MOLD CONTAMINANT ASPERGILLUS FLAVUS ) ... 453-460
ZULVIA MAIKA LETIS, AGIK SUPRAYOGI, DAMIANA RITA EKASTUTI
Sediaan Daun Katuk dalam Pakan Ayam Pedaging Menurunkan Lemak Abdominal, Kadar Lemak, dan Kolesterol Daging
(SUPLEMENTATION OF VARIOUS PREPARATIONS KATUK LEAVES IN FEED CAUSING A DECREASE OF ABDOMINAL FAT, FAT AND CHOLESTEROL LEVELS
TO CARCASS OF BROILER CHICKENS) ... 461-468
TINTIN ROSTINI, IRWAN ZAKIR
Performans Produksi, Jumlah Nematoda Usus, dan Profil Metabolik Darah Kambing yang Diberi Pakan Hijauan Rawa Kalimantan
(PRODUCTION PERFORMANS, INTESTINE NEMATODE NUMBER AND METABOLIC
BLOOD PROFILE OF GOAT FEED WITH BORNEO SWAMP FORAGE) ... 469-477
NANDARI DYAH SURETNO*, BAGUS PRIYO PURWANTO,
RUDY PRIYANTO, IMAN SUPRIYATNA
Evaluasi Kesesuaian Lingkungan Berdasarkan Penampilan Produksi Empat Bangsa Sapi pada Ketinggian Berbeda di Provinsi Lampung
(ENVIRONMENTAL SUITABILITY EVALUATION BASED ON THE PERFORMANCE
PRODUCTION FOUR BREED CATTLES ON SOME DIFFERENT ALTITUDES
IN LAMPUNG PROVINCE) ... 478-486
422
Bakteri Asam Laktat Isolat 18A
(Lactococcus lactis ssp lactis 1) Asal Kolon Sapi Bali
Berpotensi sebagai Probiotik
(LACTID ACID BACTERIA ISOLATES 18A (Lactococcus lactis ssp lactis 1) COLONIC ORIGIN BALI CATTLE POTENTIAL AS PROBIOTICS)
I Wayan Suardana1, Yan Ramona2, Sri Wahyuni3
1Bagian Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana
2Bagian Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unud 3Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Hewan,FKH Unud
Jl. Sudirman, Denpasar, Bali,Indonesia Tlp.(0361) 223791 E-mail: iwayansuardana22@yahoo.com
ABSTRAK
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan salah satu kelompok mikroorganisme yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan pada hewan atau manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri asam laktat isolat BAL 18A (Lactococcus lactis ssp lactis 1)yang diisolasi dari kolon sapi bali sebagai kandidat probiotik. Penelitian diawali dengan tahapan konfirmasi isolat 18A melalui beberapa uji, seperti uji penumbuhan pada De Man Rogosa and Sharpebroth, uji katalase, dan pewarnaan Gram. Potensinya sebagai probiotik diuji dengan melakukan pengujian terhadap pH rendah (pH 2, 3, dan 4) dan natrium deoksikolat (NaDC) dengan konsentrasi 0,2 mM, 0,4 mM, dan 0,6 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat BAL 18A mampu tumbuh dengan baik pada medium
De Man Rogosa and Sharpebroth dalam suasana anaerob, katalase negatif, dan Gram positif,. Hasil ini
mengindikasikan bahwa isolat 18A ini adalah isolat BAL. Dalam uji ketahanan terhadap pH rendah dan NaDC, isolat ini mampu bertahan hidup pada medium pH 2 dan NaDC pada konsentrasi sampai 0,6 mM. Simpulan penelitian ini adalah isolat BAL 18A berpotensi dikembangkan sebagai kandidat probiotik.
Kata-kata kunci: bakteri asam laktat; pH rendah; NaDC; isolat BAL 18A; kolon sapi bali
ABSTRACT
The main aim of this study was to determine the potency of lactic acid bacteria (LAB) isolate 18A(Lactococcuslactisssplactis 1),isolated from the colon of Bali cattle to be used as a probiotic candidate. The study was started by confirmation tests of the isolate, including test for growth response in De Man Rogosa and Sharpe(MRS) brothmedium, test on catalase production, and Gram staining.Its probiotic potencywas tested by growing theisolate in MRS broth medium in low pH conditions (pH 2.3 and 4) and in MRS medium supplemented with various concentrations of sodium deoxycholatet (NaDC) (0.2 mM, 0.4 mM, and 0.6 mM). The results showed that isolate 18A was able to grow well in De Man Rogosa and Sharpebrothmediumunder anaerobic condition. In addition, the isolate was catalase negative and Gram positive, indicating that this isolate was confirmed as an LAB isolate. The isolate was resistant to low pH conditions (up to pH 2) and to high concentration of NaDC (up to 0.6 mM), indicating that this isolate has potential to be developed as a probiotic candidate. Further tests are still required to confirm its use as probiotic.
Keywords: lactic acid bacteria; low pH; NaDC; LAB isolates 18A;Bali cattle colon
Jurnal Veteriner September 2017 Vol. 18 No. 3 : 422-427
pISSN: 1411-8327; eISSN: 2477-5665 DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.3.422
Terakreditasi Nasional, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, online pada http://ojs.unud.ac.id/php.index/jvet
423
PENDAHULUAN
Bakteri asam laktat (BAL) termasuk salah satu kelompok mikroorganisme yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan pada hewan atau manusia. Secara umum BAL merupakan kelompok bakteri Gram positif, tidak berspora, berbentuk
coccus dan basil, memproduksi asam laktat
sebagai produk akhir proses fermentasi karbohidrat, katalase negatif, mikroaerotoleran, dan asidotoleran (Axelsson, 1998).
Di dalam saluran pencernaan hewan ataupun manusia terkandung sejumlah besar mikroorganisme (Salminem et al., 1998). Flora normal terdapat di sepanjang saluran pencernaan hewan. Dari lambung sampai kolon, diperkirakan terdapat sebanyak 1012 bakteri per gram isi saluran pencernaan hewan (Drasar dan Hill, 1974). Dari sekian banyak sel bakteri yang menghuni saluran pencernaannya, diduga salah satu hewan ruminansia asli Indonesia adalah sapi bali yang diperkirakan terdapat 500 spesies bakteri dan sebagian besar dari spesies-spesies tersebut termasuk kelompok bakteri asam laktat (Gorbach, 2001). Seperi yang dilaporkan Suardana (2007), penelitian yang dilakukannya untuk mengisolasi dan mengidentifikasi BAL penghasil antimikrob asal cairan sapi bali telah berhasil.
Bakteri asam laktat merupakan mikro-organisme yang dapat hidup pada kisaran pH yang luas(Oh et al., 2000). Setiap strain BAL mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap asam atau pH rendah. Toleransi terhadap pH rendah merupakan salah satu syarat penting suatu isolat BAL untuk dapat dikembangkan menjadi kandidat probiotik. Kriteria ini diperlukan karena isolat BAL yang akan dikembangkan menjadi probiotik harus melewati kondisi lambung yang sangat asam sebelum mencapai usus besar (Salminen et al. 1998). Menurut Wilson dan Miles (1966), media dengan pH yang sangat rendah bersifat toksik dan menyebabkan kematian bakteri bila terpapar dalam waktu yang cukup lama. Sebagian besar bakteri tidak dapat bertahan hidup pada pH lambung yang dapat mencapai pH 2 dalam keadaan kosong (Kong dan Singh, 2008; Jacobsen et al., 1999).
Bakteri asam laktat yang terdapat di dalam saluran pencernaan mempunyai ketahanan yang bervariasi terhadap garam empedu. Ketahanan BAL terhadap garam empedu merupakan salah satu syarat penting untuk dapat diterima
sebagai probiotik. Bakteri yang berhasil hidup setelah ditumbuhkan dalam media MRSA yang mengandung 0,5% garam empedu, dinyatakan bersifat tahan terhadap garam empedu (Bridson, 1998).
Kelompok bakteri yang banyak digunakan sebagai probiotik adalah bakteri asam laktat. Beberapa species, seperti L. casei dan L.
acidophilus telah banyak dilaporkan berperan
sebagai probiotik (Usmiati et al.,2011). Selain kelompok Lactobacillus, species lain seperti
Bacillus circulans dan Bacillus sp.,yang diisolasi
dari saluran pencernaan ternak juga dapat digunakan sebagai probiotik yang efektif untuk pengganti antibiotik (Manin, 2010).Selain pada manusia, probiotik telah banyak dilaporkan memberi efek menyehatkan pada hewan (Haryati, 2011). Pemberian probiotik sering dimanfaatkan untuk pengendalian
Salmone-llosis pada ternak unggas (Winarsih et al.,2004).
Probiotik yang ditambahkan diketahui mampu menghasilkan senyawa antimikrob yang dapat menekan Salmonella sehinggamemberikan suasana mikroorganismeyang seimbang dalam sistem pencernaan hewan ternak tersebut. Probiotik mempunyai peranan positif terhadap kesehatan (Isolauri et al., 2002; Kalliomaki et
al.,2003), mengurangi frekuensi terjadinya
penyakit diare (Van Neil et al., 2002), menstimulasi sistem imunitas tubuh, mengendalikan infeksi patogen, mampu berperan sebagai pengganti antibiotik serta mampu menekan terjadinya tumor dan kanker sistem pencernaan dengan cara memelihara keseimbangan mikroorganisme dalam sistem pencernaan (Scheinbach, 1998).Isolat BAL 18A merupakan isolat yang diisolasi Suardana et al. (2016).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri asam laktat isolat BAL 18A yang diisolasi dari kolon sapi bali sebagai kandidat probiotik.
METODE PENELITIAN
RekulturIsolat 18A pada Media MRS Broth
Isolat 18A yang diisolasi Suardana et al. (2016) diambil dari stock culture pada suhu -20oC, kemudian ditumbuhkan pada media
De Man Rogosa and Sharpe(MRS broth),
dan ditambahkan dengan duasachet (3600 mL H2dan 700 mL CO2) gas generating kit ke dalam tabung anaerob untuk selanjutnya diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-48 jam (Suardana et
al., 2007).
424
perlakukan tabung pertama sebagai kontrol (media MRS broth tidak ditambahkan Natriumdeoksikolat (NaDC), tabung kedua ditambahkan 10 µL NaDC 0,2 mM, tabung ketiga ditambahkan 20 µL NaDC 0,4 mM dan tabung keempat ditambahkan 30 µL NaDC 0,6 mM. Selanjutnya semua tabung diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam secara anaerob. Ketahanan isolat BAL diukur berdasarkan tingkat kekeruhan menggunakan
spektro-fotometer pada panjang gelombang 660 nm (OD
660 nm) (Sujaya et al., 2008).
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.Data nilai uji ketahanan pH rendah dan NaDC disajikan dalam bentuk nilai optical
density (OD).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, isolat BAL 18A menunjukkan sifat toleran terhadap lingkungan pH rendah yang berkisar antara pH 2-4, walaupun terjadi penurunan laju pertumbuhan ketika dipaparkan pada pH yang semakin menurun (Tabel 1).
Pada Tabel 1, ditunjukan bahwa isolat BAL 18A memiliki pertumbuhan pada kisaran pH 2-4 setelah diinkubasi selama tiga jam, sesuai waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati lambung (Oozer et al.,2006). Hasil ini mengindikasikan bahwa isolat BAL 18A dapat digunakan dalam uji lanjutan berupa (aktivitas biotransformasi asam kolat menjadi asam deoksikolat, hidrofobisitas permukaan sel, aktivitas antimikrob dan ketahanan terhadap antibiotik).
Dalam percobaan in vitro, BAL isolat 18A dipaparkan pada medium yang mengandung NaDC yang merupakan derivat asam empedu dengan konsentrasi yang bervariasi antara 0,2, 0,4 dan 0,6 mM. Pertumbuhan isolat BAL setelah terpapar NaDC selama tiga jam disajikan pada Tabel 2.
Pada penelitian ini diketahui bahwa isolat BAL 18A menunjukkan sifat toleran terhadap NaDC pada konsentrasi sampai 0,6 mM. Hasil yang diperoleh seperti yang disajikan pada Tabel 2,menunjukkan bahwa kematian sel mikrob makin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi NaDC. Semakin tinggi kadar garam empedu pada lingkungan bakteri, semakin toksik senyawa tersebut pada bakteri sehingga
Uji Katalase
Isolat yang ditumbuhkan pada media MRS
broth, diambil dengan menggunakan
mikropipet, diteteskan ke objek gelas, ditambahkan H2O2 10%. Hasil positif ditunjukan oleh terbentuknya gelembung gas yang dihasilkan dari pemecahan H2O2 oleh enzim katalase. Bakteri asam laktat memberikan hasil negatif pada uji ini (Sujaya et al., 2008).
Uji Pewarnaan Gram
Isolat yang ditumbuhkan pada media MRS
broth,diambil dengan menggunakan ose,
disebarkan setipis mungkin di atas kaca objek, dikeringanginkan, diwarnai dengan larutan kristal violet 2% selama satu menit, dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan. Sediaan selanjutnya ditetesi dengan larutan lugol dan dibiarkan kontak selama satu menit, lalu dicuci dengan air mengalir, ditetesi dengan alkohol 96% dan dibiarkan selama satu menit, dicuci kembali dengan air mengalir, dan diwarnai dengan pewarna safranin selama lima detik. Sel bakteri yang telah terwarnai dicuci kembali dengan air mengalir, dan terakhir diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000 kali.
Uji Ketahanan terhadap pH Rendah
Isolat BAL 18Adiambil dari stock culture yang telah diremajakan dan divortex diambil sebanyak 100 µL, dipindahkan ke dalam tabung Milaro kecilyang masing-masing telah berisi 0,9
µL media MRS broth dengan pH 2, 3, dan 4, dan diinkubasi selama tiga jam dalam penangas air/waterbath pada suhu 37°C. Selanjutnya suspensi ini dilakukan pencucian sel sebanyak dua kali menggunakan saline steril dan suspensi disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama lima menit lalu supernatannya dibuang. Kemudian diambil 50 µL dan diinokulasikan ke dalam 5µL media MRS broth pH netral untuk selanjutnya diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37°C dalam suasana anaerob. Ketahanan BAL terhadap pH rendah ditunjukan oleh pertumbuhan BAL yang diukur menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 660
nm (OD 660 nm) (Hyronimus et al.,2000).
Uji Ketahanan terhadap Natrium Deoksikolat (NaDC)
Isolat BAL 18A dari stock culture yang telah diremajakan dan divortex diambil sebanyak 50 µL, kultur ditanam pada media MRS broth yang sudah diatur pH nya 7,2 dengan
425 semakin banyak bakteri yang mengalami kematian (De Boever et al.,2000) bahwa tingginya konsentrasi garam empedu menye-babkan meningkatnya aktivitas â-galaktosidase terhadap garam empedu, sehingga bakteri tidak mampu mempertahankan permeabilitas membran selnya(Murad et al., 2011). Enzim â-galaktosidase digunakan oleh BAL untuk menghasilkan asam laktat dari laktosa.
Penelitian isolat BAL 18A ini mengkon-firmasi adanya bakteri L. lactis ssp lactis 1, sementara itu sebelumnya Suardana et al. (2016) telah melaporkan bakteri Enterococcuns
durans yang diisolasi dari kolon sapi bali, juga
bakteri Lactococcus lactis ssp lactis 1dan bakteri
Enterococcus durans berpotensi dijadikan
kandidat probiotik.Bakteri L. lactis ssp lactis 1 yang berasal dari cairan rumen sapi bali telah
diteliti sebelumnya oleh Suardana, (2008) tentang pola pertumbuhan dan aktivitas antimikrobnya.
Bakteri tersebut berpotensi sebagai kandidat probiotik, bakteriosin, dan sebagai biopreservatif (Suardana et al.,2014).Selain isolat bakteri L. lactis ssp lactis 1 yang ter-masuk BAL 18A, bakteri lain yang berpotensi sebagai kandidat probiotik adalah isolat BAL 3B yang diisolasi dari kolon sapi bali (Suardana et
al., 2015).
SIMPULAN
Isolat bakteri L. lactis ssp lactis 1 yang merupakan BAL 18A,berpotensi sebagai probiotik.
Tabel 1. Toleransi isolat bakteri asam laktat 18A terhadap pH rendah
Indikator pertumbuhan (Optical Density (OD) ë 660 nm) Kode Isolat
pH 2 pH 3 pH 4
Isolat BAL 18A 1,030 1,072 1,087 1,028 1,074 1,080 1,032 1,073 1,073 Rataan 1,030 +0,002 1,073 +0,001 1,080 + 0,007
Keterangan: Nilai OD Kontrol (pH 6,5) = 1,198 ; OD ≥ 0,1 (tahan pH rendah) ; OD ≤ 0,1 (tidak tahan pH rendah).
Ketahanan ditentukan dengan menggunakan OD ( λ 660 nm) pada isolat BAL setelah direndam selama 3 jam pada medium MRS broth dengan pH yang berbeda. Nilai-nilai ± standar deviasi merupakan nilai absorbansisetiap isolat BAL dan merupakan rata-rata dari 3 kali pengulangan.
Tabel 2. Toleransi isolat BAL 18A terhadap natrium deoksikolat (NaDC)
Indikator Pertumbuhan(Optical Density (OD) pada ë 660 nm) Kode Isolat
NaDC 0,2 mM NaDC 0,4 mM NaDC 0,6 mM Isolat BAL 18A 0,226 0,222 0,113
0,243 0,253 0,120 0,260 0,230 0,130 Rataan 0,243 +0,017 0,235 +0,016 0,121 + 0,009
Keterangan: Nilai OD Kontrol = 1,181 ; OD ≥ 0,1 (tahan NaDC) ; OD ≤ 0,1 (tidak tahan NaDC). Ketahanan ditentukan dengan menggunakan OD 660 nm pada isolat BAL setelah ditumbuhkan selama 24 jam pada medium MRS broth dengan NaDC. Nilai-nilai ± standar deviasi merupakan nilai absorbansi setiap isolat BAL yang diisolasi asal kolon sapi Bali dan merupakan rata-rata dari 3 kali pengulangan.
426
SARAN
Perlu dilakukan uji aktivitas terhadap bakteri L. lactis ssp lactis 1 dalam halbio-transformasi asam kolat menjadi asam deoksikolat, hidrofobisitas permukaan sel, aktivitas antimikrob dan ketahanan terhadap antibiotik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kami sampaikan kepada proyek penelitian Hibah Bersaing Desentralisasi BOPTN tahun anggaran 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Axelsson LT. 1998. Lactic Acid Bacteria Classification and Physicly. Dalam: Lactic
Acid Bacteria. Seppo Salminen and Atte Vin
Wright (Eds). New York. Marcel Dekker Inc. Hal. 1-72.
Bridson EY. 1998. The Oxoid Manual. 8th Ed. Basingstoke. Unipath Limited, Wade Road. Hlm. 2-153.
Drasar BS and Hill MJ. 1975. The Normal
Colonic Bacterial Flora. Gut.16(4): 318–323.
De Boever P, Wouter R, Verschaeve L, Berckmans P, Schocters G, Verstracte W. 2000. Protective Effect of the Bile Salt Hydrolase-active Lactobacillus reuleri Against Bile Salt Cytotoxicity.Journal
Apllied Microbiology Biotechnology 53:
709-714.
Gorbach SL. 2001. Microbiology of the
Gastrointestinal Tract. http:// www.gsbs.
utmb.edu/microbook/ch095.htm (Diakses tanggal 14 Januari 2015).
Handiwirawan E, Subandriyo. 2004. Potensi dan keragaman sumber daya genetiksapi Bali.Prosiding Lokakarya Seminar Naisonal Sapi Potong;Yogyakarta, 8-9 Oktober 2004.
Haryati T. 2011. Probiotik dan Prebiotik Sebagai Pakan Imbuhan Nonruminansia. Wartazoa. 21(3):125-131.
Hyronimus B, Mareec LC, Sassi, AH, dan Deschamps A. 2000. Acid and Bile Tolerance of Spore-forming Lactic Acid Bacteria.J Food
Microbiol6(2): 193-197.
Isolauri E, Rautava S, Kalliomaki M, Kirjavainen P, dan Salminen S. 2002. Role of Probiotic in Food Hypersensitivity.Curr
Opin Allergy Clin Immunol 2: 263-267.
Jacobsen CN, Nielsen VR, Hayford AE, Moller PL, Michaelsen KF, Erregard AP, Sandstorm B, Tvede M, Jakobsen M. 1999. Screening of Probiotic Activities of Forty Seven Strain of Lactobacillus sp. by In Vitro Techniques and Evaluation of the Colonization Ability of Five Selected Strain in Human.Appl and Enviro Microbiol 65: 4949-4956.
Kalliomaki M, Salminne S, Pussa T, Arvilommi H, Isolauri E. 2003.Probiotics and Prevention of Atopic Disease: A Randomised Placebo-Controlled Trial. Lancet 61: 1869-1871.
Kong F, Singh RP. 2008. Disintegration of Solid Food in Human Stomach. Journal of Food
Science73(5): R67-R80.
Manin F. 2010. Potensi Lactobacillus acidophilusdan Lactobacillusfermentumdari Saluran Pencernaan Ayam Buras Asal Lahan Gambut sebagai Sumber Pro-biotik. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 8 (5):221-228.
Murad HA, Rafaea RI, Aly EM. 2011. Utilization of UF Permeate for Producion of â-galacosidase by Lactid Acid Bacteria.
Journal of Microbiology 60(2): 139-144.
Oh S, Kim SH, Worobo RW. 2000. Characterization and Purification of a bacteriocin produced by a potential probiotic culture Lactobacillus acidophilus 30SC.
Journal of Dairy and Food Sciences 83:
2747-2752.
Oozer R, Leplingard A, Mater DDG, Mogenet A, Michelin R, Seksek I, Marteau P, Dore J, Bresson JL, dan Corthier G. 2006. Survival of Lactobacillus casei in the Human Digestive Tract After Consumption of Fermented Milk. Appl and Enviro
Microbiol. 72(8): 5615-5617.
Salminem S, Wright V, Morelli L, Marteau P, Brassart D, Devos W, Fonden M, Saxeiin R, Collins M, Mogensen K, Berkeland G, Matilla-Sandholm T. 1998. Demonstration of Safety Probiotics – a Review. Int J Food
Microbiol 44: 93-106.
427 ScheinbachS. 1998. Probiotics: Functionally and
Commercial Status.Biotechnology
Advances. 16(3) : 581-608.
Suardana IW, Suarsana IN, Sujaya IN, Wiryawan KG.2007. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi Bali sebagai Kandidat Biopreservatif.
J Veteriner8(4) : 155-159.
Suardana IW. 2008. Kajian Pola Pertumbuhan dan Aktivitas Antimikroba Isolat
Lactococcus Lactisspp Lactis 1 Asal Cairan
Rumen Sapi Bali. Book chapter “Karya
Unud untuk Anak Bangsa”. Universitas
Udayana.hal. 51-58.
Suardana IW, Sukada IM. 2015. Uji Potensi Probiotik Bakteri Asam Laktat Isolat 3B Hasil Isolasi dari Kolon Sapi Bali. Denpasar. Prosiding Seminar Nasional Sainsdan
Teknologi II. Kuta, 29-30 Oktober 2015.
hal.1264-1270.
Suardana IW. 2015. Aplikasi Bakteriosin Asalyogiiurt Sebagai Biopreservatif Daging Ayam pada Penyimpanan Suhu Dingin. Prosiding Seminar Nasional Sainsdan
Teknologi I. Denpasar,18-19 September 2014. hal. 362-372.
Suardana IW, Cahyani AP, Pinatih KJP. 2016. Probiotic Potency and Molecular
Identifi-cation of Lactic Acid Bacteria Isolated from Bali Cattle’s Colon.Global Advance Research
Journal of Medicine and Medical Sciences
5(5) :143-149.
Sujaya IN, Dwipayanti NMU, Suariani NP, Widarini NP, Nocianitri KA, Nursini NW. 2008. Potensi Lactobacillus spp. Isolat Susu Kuda Sumbawa Sebagai Probiotik.
J Veteriner 9(1): 33-40.
Usmiati SW, Broto, Setiyanto H. 2011. Karakteristik Dadih Susu Sapi yang Menggunakan Starter Bakteri Probiotik.
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 16(2) :
140-152.
Van Neil CW, Garrison MM, Christakis DA. 2002. Lactobacillus Therapy for Acute Infectious Diarhea Children: meta analysis.
Pediatrics 109: 678 – 784.
Wilson GS, Miles AA. 1966. Principles of
Bacteriologi and Immunity. Vol I. 5th Ed. London. Butler & Tanner Ltd.
Winarsih W, Kompiang IP, Priosoeryanto BP, Wibawan IWT. 2005. Prospek pengendalian Salmonellosis pada ayam dengan probiotik mikroba asal saluran pencernaan. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing X1 Tahun 2003 s/d 2004.Bogor. Institut Pertanian Bogor.