1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi menjadi sebuah alat sederhana yang dapat membantu tercapainya kebutuhan manusia dengan lebih cepat dan mudah. Hampir seluruh aktivitas manusia melibatkan bantuan teknologi. Perkembangan dunia teknologi dewasa ini semakin pesat ke arah teknologi serba digital. Era digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik [1].
Teknologi digital adalah teknologi yang jika dilihat dari segi cara pengoprasiannya tidak terlalu banyak menggunakan tenaga manusia. Tetapi lebih cenderung pada sistem pengoprasian serba otomatis dan canggih dengan system komputeralisasi/ format yang dapat dibaca oleh computer [2].
Memasuki abad ke-21 proses digitalisasi telah memasuki hampir semua bidang kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan. Salah satu hasil proses digitalisasi pada dunia pendidikan adalah digital service campus system yang bisa membantu mengelola data dan proses pelayanan suatu lembaga pendidikan menjadi serba otomatis menggunakan sebuah sistem yang terintegrasi.
Jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah salah satu lembaga yang mengembangkan sistem pelayanan berbasis digital yang terdiri dari beberapa komponen aplikasi yaitu portal akademik, website alumni,
website perpustakaan, attandance tracker system, mobile KRS, dan smart notification system. Dibangun dari beberapa komponen aplikasi, sistem pelayanan
Sistem pelayanan kampus berbasis digital yang dikembangkan saat ini masih berdiri sendiri, bersifat parsial dan belum terintegrasi sehingga proses pengelolaan dan pertukaran data masih sulit dilakukan. Selain itu service yang tersedia juga masih banyak yang harus dikembangkan.
Service oriented architecture dengan web service adalah salah satu solusi
untuk menyelesaikan masalah pertukaran, integrasi dan pengelolaan data. Service
oriented architecture (SOA) adalah suatu cara perancangan aplikasi dengan
menggunakan komponen-komponen atau pelayanan yang sudah ada tanpa harus merubah sistem yang telah ada. SOA hanya memerlukan penambahan modul-modul yang digunakan untuk mengintegrasikan sistem atau dengan kata lain disusun dalam bentuk modul (modular) [3]. Web service adalah sebuah aplikasi dengan beberapa service di dalam sebuah web. Service yang dibangun dapat dikembangkan atau digunakan oleh beberapa aplikasi dengan platform yang berbeda. Web services bisa juga disebut sebagai sebuah aplikasi web yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnya untuk pertukaran data [4].
Berdasarkan kondisi yang ada sekarang maka akan dilakukan penelitian dengan judul “IMPLEMENTASI SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) PADA DIGITAL SERVICE CAMPUS SYSTEM JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG” agar proses pengelolaan dan pertukaran data bisa dilakukan dengan efektif dan efisien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu bagaimana
SOA dapat mengintegrasikan digital service campus system (DSCS) Jurusan Teknik
Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar bisa melakukan interaksi data secara efektif dan efisien.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah service oriented
architecture untuk mengintegrasikan digital service campus system Jurusan
Teknnik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar memberikan kemudahan interaksi antar subsistem yang ada.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas akhir ini didefinisikan beberapa batasan masalah agar pembahasan menjadi lebih jelas, diantaranya :
1. Penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
2. Data yang diolah adalah data mahasiswa, dosen , matakuliah, persidangan dan data peminjaman buku perpustakaan di jurusan Teknik Informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
3. Aplikasi yang menjadi subsistem adalah website perpustakaan,
Bandung. .
4. Sistem dibangun menggunakan bahasa pemograman javascript dengan nodejs sebagai tools, dan menggunakan REST
(Representational State Transfer) sebagai metode pertukaran pesan dalam komunikasi web servis dengan subsistemnya.
1.5. Kerangka Pikir
1.6. Metodologi Penelitian
Guna mendapatkan data yang diperlukan untuk membantu penelitian ini, maka digunakan metodologi sebagai berikut :
1.6.1. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi literature
Merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari literatur, paket modul dan panduan, buku-buku pedoman, buku-buku perpustakaan dan segala kepustakaan lainnya yang dianggap perlu untuk lebih mempertajam konsep dan teori yang mendukung permasalahan yang dibahas [5].
2. Observasi
Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terkait tanpa mengajukan pertanyaan. Pada waktu pelaksanaan observasi, mengamati cara kerja sistem yang dibuat. Dengan melakukan observasi maka mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini [5].
3. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara). Pada penelitian ini proses wawancara
dilakukan dengan setiap pengembang subsistem DSCS di jurusan teknik informatika UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
service oriented analysis and design (SOAD) yang diadaptasi dari metode Thomas
Erl. Metode SOAD ini digunakan karena metode pengembangan perangkat lunak pada umumnya kurang mampu mengakomodasi pengintegrasian sistem yang berbasi layanan. Aplikasi berbasis SOA berdasarkan pada konsep
service-oriented, sehingga untuk membangun sebuah aplikasi berbasis SOA tidak bisa
menggunakan pendekatan terstruktur atau object-oriented [6].
Selain metode pengembangan SOAD yang diperkenalkan oleh Thomas Erl, ada metode lain dengan konsep service-oriented yang dapat digunakan seperti
SOAF, Papazoglou, SOUP dan IBM RUP/SOMA. Pada tahun 2014 Albertus
Kusuma Seta P melakukan sebuah penelitian pada ke-lima metode tersebut untuk menentukan metode mana yang lebih tepat digunakan pada Small medium
enterprise (SME). Berikut ini adalah hasil perbandingan dari ke-lima metode tersebut
berdasarkan hasil penelitian Albertus Kusuma Seta P.
Tabel 1.1 : Perbandingan metodologi dengan konsep service oriented
Metodologi Kelebihan Kelurangan
IBM RUP/SOMA
Banyak digunakan dalam proyek industri, mencakup semua analisis SOA & kegiatan desain.
Tidak ada spesifikasi lengkap yang tersedia
Thomas Erl
Menyediakan detail tahap analisis dan desain berorientasi layanan
Tidak ada deskripsi detail untuk memulai suatu proyek.
SOUP -
Tidak cukup dewasa untuk memastikan keberhasilan pengembangan SOA,
SOAF -
Tidak mencakup beberapa analisis SOA & kegiatan desain,
Metodologi Kelebihan Kelurangan
Papazoglou
Memberikan detail rekomendasi untuk desain dan spesifikasi layanan
Kurang memberikan resep pada analisis dan desain SOA
Berdasarkan tabel 1.1, metodologi oleh Thomas Erl dan IBM RUP / SOMA memiliki keunggulan lebih dari tiga metodologi lainnya. Kurangnya deskripsi detail pada metode Thomas Erl untuk memulai sebuah project dapat ditutup menggunakan analisis bisnis dengan menggabungkan business model canvas untuk mendeteksi desain bisnis pada SME, Karena metodologi Thomas Erl mendukung
BPM, sehingga metode ini menjadi lebih andal dalam menganalisis proses bisnis
yang ditargetkan SME untuk ditingkatkan menggunakan SOA. Singkatnya, metodologi SOA menggunakan Thomas Erl dengan bantuan BMC dan BPM menjadi metodologi yang sesuai untuk diterapkan SOA pada SME [7].
Pembangunan sebuah sistem dengan menggunakan metode SOAD terdiri dari 6 (enam) fase utama yaitu , service oriented analysis, service oriented design,
service development, service testing, service deployment dan service administrations . Fase-fase tersebut dapat dilihat pada gambar berikut [3]:
a. Identify existing automation system
Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi jika sudah ada sistem yang terautomasi, sehingga bisa digunakan logicnya atau diperbaharui untuk diengkapsulasi menjadi sebuah service (layanan).
b. Model candidate service
Tahap ini berfungsi untuk mengidentifikasi candidate service yang akan menghasilkan candidate service akhir.
2.. Service oriented design
Kegiatan pada fase ini adalah mendesain candidate service akhir yang dihasilkan dari fase analisis sehingga menghasilkan rancangan yang akan menjadi dasar pada tahap selanjutnya yaitu implementation. 3. Service development
Kegiatan fase ini adalah untuk membuat web service berdasarkan hasil perancangan pada fase sebelumnya.
4. Service testing
Proses service testing adalah suatu rangkaian aktifitas untuk mencoba fungsionalitas service yang sudah dibangun.
5. Service deployment
a. User acceptance test (UAT), dengan melakukan pengujian oleh pengguna pada prototype yang telah dibangun.
b. Evaluation untuk mengetahui kepuasan pengguna terhadap sistem dengan menggunakan metode pendekatan tertentu untuk mengukur kepuasan pengguna.
6. Service Administration
Setelah layanan disebarkan, masalah standar manajemen aplikasi pun akan muncul. hal ini serupa dengan masalah administrasi untuk aplikasi terdistribusi dan component-base applications, kecuali bahwa aplikasi tersebut juga berlaku untuk layanan secara keseluruhan (berlawanan dengan layanan yang dimiliki oleh lingkungan aplikasi tertentu).
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari tiap bab dalam laporan tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan keterarahan dan sistemasi dalam penulisan sehingga mudah dipahami, adapun sistematika secara umum dari penulisan ini:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pengantar yang memberikan gambaran mengenai permasalahan - permasalahan yang kemudian akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. Terdapat delapan pokok bahasan dalam bab ini, yaitu latar belakang,perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II STUDI PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam analisa permasalahan yang ada, dan juga teori-teori yang digunakan dalam perancangan dan implementasi.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas mengenai analisis dari permasalahan yang ada saat ini dan analisis kebutuhan yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pembuatan desain dari system dengan mengacu pada analisis yang
bagian, meliputi desain user interface, desain data dan desain proses. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini dijelaskan tentang spesifikasi aplikasi, kebutuhan aplikasi, implementasi aplikasi, dan pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi yang dibangun.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan pada aplikasi guna untuk mendapatkan hasil kinerja aplikasi yang lebih baik dan pengembangan program selanjutnya.