Work Sustainably
Berkelanjutan
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN PT PLN (PERSERO)
SUSTAINABILITY REPORT OF PT PLN (PERSERO) 2 LAPORAN DIREKSI
MESSAgE FROM ThE BOARd OF dIREcTORS 5 PROFIL PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero) ProfiLe 12
Sekilas pT pLn (persero) pT pLN (persero) in brief 13
Visi, Misi, Moto dan Strategi Umum perusahaan The Company’s Vision, Mission, Motto, and
General Strategy 16
Grup Usaha pLn pLN Business Group 20
Bidang Usaha Line of Business 22
peta operasional perusahaan
Map of Company’s Operational Regions 26 Struktur organisasi Organization Structure 28
peristiwa penting Significant Events 30
penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications 40
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
SUSTAINABLE gOVERNANcE 44
pedoman, Struktur dan Mekanisme Tata Kelola
GCG Guidelines, Structure and Mechanism 46
rUpS GMS 46
Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Commissioners and The Board Directors 47 Dewan Komisaris Board of Commissioners 48
Direksi Board of Directors 49
remunerasi Komisaris dan Direksi
Remuneration of the BoC and BoD 49
Komite Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners 50 Komite Direksi Board of Directors’ Committee 51
Kebijakan pokok Tata Kelola
Corporate Basic Governance Policies 53 Kode Etik perilaku dan Budaya perusahaan
Code of Conduct and Corporate Culture 57 Keterlibatan pemangku Kepentingan
Stakeholder Engagement 58
perkara Hukum yang Dihadapi perseroan
Litigation 63
PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
cORPORATE SOcIAL RESPONSIBILITY PROgRAM 77 Maksud dan Tujuan Purpose and Objectives 78
Visi dan Misi pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial pLn The Vision and Mission of PLN’s
Social Responsibility Program 79
Struktur organisasi pelaksana
Executive Board Organizational Structure 80 Dasar Hukum pelaksanaan program Tanggung
Jawab Sosial
Legal Foundation of CSR Program Implementation 82 program dan pelaksanaan program
Program and their Implementation 83 Kisah Mitra Binaan Foster partners Stories 90
PENGEMBANGAN SDM
hUMAN RESOURcE dEVELOPMENT 94
Hubungan dengan pegawai Employee Relations 96
Kepatuhan pada peraturan perundangan Bidang Kepegawaian
Compliance with Labor Laws and Regulations 97 Demografi dan Jumlah pegawai
Demography and Worker Numbers 103
peningkatan Kompetensi dan pengembangan Karir Competence Improvement and Career Development 108 paket Kesejahteraan Welfare Package 112
penyelarasan organisasi dan penyempurnaan Sistem Manajemen SDM
Organizational Coordination and Perfection of the Human Resources System
116
peningkatan Budaya Unggul
Enhancement of Excellence Culture 117
DAFTAR ISI
1
LINGKUNGAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
OccUPATIONAL ENVIRONMENT, SAFETY ANd hEALTh
118 Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Environment, Safety and Health 119 Komite Keselamatan Ketenagalistrikan
Electrical Power Safety Committee 120 Kegiatan-kegiatan Utama di Tahun 2011
Major Activities in 2011 122
Kecelakaan Kerja Occupational Safety 123
Kesehatan Kerja Occupational Health 129
penghargaan Awards 130
KINERJA EKONOMI EcONOMIc PERFORMANcE 131
Kontribusi pada negara
Contribution to the Nation 136
Subsidi Listrik pemerintah
Government Electricity Power Subsidy 137 Mendorong pertumbuhan perekonomian Daerah dan nasional
Promoting Regional dan National Economic Growth 138 Hubungan dengan Mitra Kerja
Relationship with business Partners 139 produk dan Jasa Products and Services 140
Manajemen produk Product Management 145
pengendalian Mutu Quality Control 147
Layanan Kepada pelanggan Service to Customers 149
pemasaran dan promosi Marketing and Promotion 156
Implikasi Keuangan terhadap perubahan Iklim Financial Implication of Climate Change 157
PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
ENVIRONMENTAL MANAgEMENT ANd PROTEcTION
159 Kebijakan Lingkungan Environmental Policy 161
pengelolaan Lingkungan dengan Sistem Terakreditasi
Accredited System on Environmental Management 162 pengelolaan Lingkungan sekitar Instalasi
Management of Installation Environment 164 pemakaian Bahan Materials Usage 167
penggunaan Energi energy Usage 171
penggunaan air Use of Water and Geothermal 173
Biodiversitas Biodiversity 174
pengendalian Emisi emission Control 174
pengelolaan dan pengolahan Limbah
Waste Management and Processing 175 penelitian dan pengembangan
Research and Development 177
Kegiatan Terkait Mitigasi perubahan Iklim
Climate Change Mitigation Activities 177 Biaya dan penghargaan untuk pengelolaan dan pelestarian Lingkungan
Environmental Management and Preservation Costs and Rewards
178
REFERENSI SILANG DENGAN GRI – G 3.0- INDUSTRI LISTRIK DAN UTILITAS LAIN Cross refereNCes Gri - G 3.0 - eLeCTriCiTy INdUSTRY ANd OThER UTILITIES
179
KANTOR PUSAT hEAd OFFIcE (2.1, 2.4)
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-I no.135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia Tel. +62 21 7251234, 7250550, 7261122 Fax. +62 21 7221330
TENTANG LAPORAN
KEBERLANJUTAN
PT PLN (PERSERO)
Sustainability Report of pT pLN (persero)
Laporan Keberlanjutan pT perusahaan Listrik negara (persero)—selanjutnya disebut pula dengan pLn atau perseroan—memberi gambaran menyeluruh tentang upaya perseroan melakukan aktivitas ekonomi, program tanggung jawab sosial, dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan. Dengan Laporan ini pLn menunjukkan usahanya dalam memastikan keberlanjutan perseroan yang menghasilkan kinerja ekonomi dalam jangka panjang, memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk ikut berkembang bersama perseroan, serta menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang bertanggung jawab untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Laporan Keberlanjutan ini meski dibuat terpisah namun tidak dapat dipisahkan dari laporan kinerja perusahaan selama satu tahun operasional yang disajikan dalam bentuk Laporan Tahunan pT pLn (persero). Sebelumnya, laporan ini juga pernah dibuat terpisah pada Mei 2008 dan Juni 2011. (3.2)
Melalui laporan ini, pLn berupaya menyampaikan laporan pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut secara menyeluruh dan transparan tanpa terpaku pada pedoman Sustainability
Reporting Guidelines (SrG) versi 3.0, yang dikeluarkan oleh
Global reporting Initiative (GrI) atau GrI-G3.0.
Laporan ini mengemukakan beberapa poin ketaatan (point
of compliance) sesuai dengan pedoman, yang tidak terbatas
pada kegiatan perseroan saja tetapi mencakup seluruh kegiatan pLn, satuan usaha dan seluruh anak perusahaan. Laporan tentang informasi finansial disusun menggunakan metode ekuitas dan investasi berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit. Sementara data atau informasi nonfinansial disajikan berdasarkan prinsip materialitas serta mempertimbangkan pengaruh dan signifikansi materi tersebut terhadap pLn secara keseluruhan. (3.7, 3.8)
The Sustainability Report of pT perusahaan Listrik Negara – hereinafter referred to as PLN or “the Company” – provides a full picture of the Company’s efforts in carrying out its economic activities, social responsibility program, and sustainable environmental preservation. This report shows PLN’s efforts in ensuring its own sustainability, resulting in long-term economic performance, providing ample opportunity for the public to develop alongside the Company, and guarantees that the management of the environment is responsible for next generation.
This Sustainability Report is made separately but cannot be separated from the company’s performance report covering the last one year of operation, which is presented as the PT PLN Annual Report. This report was previously published separately in May 2008 and June 2011. (3.2)
Through this report, PLN aims to report fully and transparently its implementation of all such activities without being completely bound to Sustainability Reporting Guidelines (SRG) version 3.0, issued by the Global Reporting Initiatives (GRI) or GRI-G30.
This report articulates several points of compliance in accordance with the guidelines, which are not limited to the activities of the just the Company but also cover all of PLN’s activities, the business units and subsidiaries. The report on the financial information is prepared according to the equity method and investments based on the audited consolidated financial report. Meanwhile, data or non-financial information presented is based on material principles and has taken into consideration the influence and significance of such materials on PLN. (3.7, 3.8)
3
Untuk menggambarkan keberhasilan seluruh program, pengukuran diambil melalui metode pengumpulan data terstandar. Untuk informasi keuangan pLn menggunakan metode pencatatan sesuai dengan ketentuan pSaK yang berlaku. Sementara informasi nonfinansial menggunakan ukuran-ukuran yang lazim dan metode pengumpulan informasi sesuai standar terakreditasi lain, seperti pada pengukuran informasi hasil pemantauan lingkungan, metode pencatatan kualitas dan kuantitas daya dan sebagainya. (3.9)
Dengan demikian perseroan telah menerapkan prinsip keseimbangan antara kinerja ekonomi (profit), kinerja lingkungan (planet) dan kinerja sosial (people), serta mengungkapkan hal-hal tersebut secara transparan, akuntabel dan berimbang, baik mengenai hal yang positif maupun yang negatif.
PERIODE LAPORAN DAN PEDOMAN PELAPORAN
Laporan Keberlanjutan ini dibuat secara tahunan, meliputi periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, mengacu pada
Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0 dari GrI.
(3.3, 3.1) Indeks GrI G3.0 yang ditetapkan dalam laporan ini disajikan dengan huruf berwarna hijau di dalam kurung pada setiap pernyataan yang relevan, untuk memudahkan pembaca memahami ketaatan yang telah dipenuhi dan dilaporkan oleh perseroan. pemenuhan seluruh poin ketaatan dan referensi silang dengan indeks GrI dikompilasi dalam satu tabel yang dapat dilihat pada halaman 179 (3.12)
Dalam laporan periode 2011 ini, seperti laporan tahun sebelumnya, fokus uraian tertuju pada beberapa topik utama berdasarkan prinsip materiali dan relevansinya dengan keberlanjutan perseroan, yaitu mencakup tata kelola, pelaksanaan program tanggung jawab sosial, pengelolaan SDM, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kinerja ekonomi dan pengelolaan lingkungan. (3.5) Laporan mencakup kinerja perusahaan dan anak perusahaan. (3.11) perseroan belum menggunakan jasa penjamin (assurance) atas Laporan Keberlanjutan ini, namun pada tahun-tahun mendatang perseroan berencana menggunakan jasa penjamin dari pihak eksternal yang kredibel. (3.13)
Informasi dan data yang disajikan dalam laporan ini mencakup data keuangan konsolidasi perseroan dengan anak perusahaan yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.
(3.6) pada laporan ini seluruh data tahun sebelumnya
To illustrate the success of the entire program, all measurements are based on a standard data collection method. For financial information, PLN uses a data recording method that is in accordance with the prevailing GAAP regulations. While, for non-financial information, PLN uses measuring and data-gathering methods that are in accordance with other accredited standards, such as the measurement of results of environmental monitoring, methods to measure the quality and quantity of power, and et cetera. (3.9)
Thus, the Company applies a principle of balance between economic performance (profit), working environment (the planet) and social performance (people), and expresses these things in a transparent, accountable and balanced way, whether about positive or negative issues.
REPORTINg PERIOd ANd REPORTINg gUIdELINES
This Sustainability report is prepared annually, and covers the period from January 1 until December 31, 2011, and refers to Sustainability Guidelines version 3.01 from GRI. (3.3, 3.1) The GRI G3.0 Index set out in this report is presented in green lettering in brackets at the end of every relevant statement, to help readers understand the Company’s full compliance with reporting requirements. The table listed on page 179 shows PLN’s compliance with all points and the cross-references with the GRI Index. (3.12)
In the 2011 reporting period, as in previous annual reports, the main focus is on several main topics based on the material principle and its relevance to the Company’s sustainability, namely governance, corporate social responsibility, SDM management, Occupational Environment, Safety and Health, economic performance and environmental management. (3.5) The report covers the performance of the Company and its subsidiaries. (3.11) The Company has not utilized an assurance service in this Sustainability Report, however the Company plans to use an assurance service supplied by a credible external party in the years to come. (3.13)
Information and data presented in this report covers the consolidated financial data of the Company and its subsidiaries gathered through the equity method. (3.6) This year’s report
yang ditampilkan tidak mengalami pernyataan ulang, sedangkan khusus untuk laporan keuangan, yang terjadi adalah reklasifikasi atas beberapa posisi akun sesuai dengan ketentuan pSaK terbaru yang digunakan. (3.10)
Dari keseluruhan uraian dan data kompilasi ketaatan yang dilakukan, perseroan berpendapat bahwa berdasarkan penilaian sendiri, level aplikasi standar GrI pada laporan ini memenuhi kriteria peringkat “B”.
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan atau komentar atas laporan ini, dapat menghubungi (3.4):
SEKRETARIS PERUSAHAAN
BIDANG HUBUNGAN INVESTOR
cORPORATE SEcRETARY
INVESTOR RELATIONS dIVISION
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-I no.135
Kebayoran Baru, Jakarta 12160, Indonesia Tel.+62 21 7251234, 7250550, 7261122 Fax.+62 21 7221330
www.pln.co.id
does not contain any recycled data from previous years, while regarding financial reporting; there has been reclassification of some account positions in compliance with the most recent PSAK provisions. (3.10)
Based on all of the descriptions and compliant data compilation carried out, the Company is of the opinion, based on its own judgement, that this report meets the criteria for the “B” rating.
For requests, enquiries, input or comments on this report, please contact (3.4):
5
LAPORAN DIREKSI
Message from the Board of Directors
economic, environmental and social performance are unity that defines company‘s
sustainability for lifetime period.
NUR PAMUDJI
Kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial merupakan satu
kesatuan yang perlu dicapai oleh Perseroan untuk memastikan
keberlanjutan usaha Perseroan selama mungkin.
BEKERJA SECARA BERKELANJUTAN
Sebagai perusahaan yang menyediakan layanan tenaga listrik bagi masyarakat, pLn menyadari sepenuhnya bahwa keberlanjutan usahanya bergantung pada tiga pilar utama: kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial.
Kinerja ekonomi yang stabil dan mapan akan menjamin keberlanjutan usaha perseroan dalam menyediakan investasi untuk dapat memenuhi pertumbuhan permintaan listrik yang semakin tinggi. Kinerja
WORkINg SUSTAINABLY
As a company that provides electrical power for the public, PLN is fully aware that the business’ sustainability depends on three main pillars: economic performance, environmental performance and social performance.
Economic performance that is stable and well established will ensure the sustainability of the Company’s operations in providing investments needed to fulfill the steadily growing demand for electricity. Environmental performance will ensure
lingkungan akan memastikan seluruh aktivitas operasional perseroan, yang berlokasi di wilayah yang luas di seluruh Indonesia, dapat mengurangi atau bahkan meniadakan kerusakan pada lingkungan; dan sebaliknya pLn justru turut aktif mengelola kelestarian lingkungan di sekitar lokasi operasi maupun di area yang lebih luas. Kinerja sosial menunjukkan pertanggungjawaban sosial perseroan dalam memastikan seluruh aktivitas yang dilakukan perseroan, selain bertujuan meningkatkan nilai perusahaan, sekaligus memberi arti dan manfaat bagi kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Ketiga pilar ini merupakan satu kesatuan yang perlu dicapai oleh perseroan untuk memastikan keberlanjutan usaha perseroan selama mungkin. (1.1)
Laporan Keberlanjutan pLn 2011 ini akan memberikan gambaran yang transparan dan berimbang tentang ketiga hal di atas, yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial yang dilakukan perseroan. Laporan ini dibuat terpisah dari Laporan Tahunan dengan standar pelaporan internasional mengikuti Global reporting Initiative (GrI)-G3.0. pemisahan laporan ini dibuat agar para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang luas dapat menilai inisiatif dan kesungguhan perseroan dalam mencapai kinerja yang maksimal secara ekonomis, dengan memperhatikan aspek pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial masyarakat.
KINERJA KEBERLANJUTAN
Bidang usaha perseroan yang utama bergerak pada kegiatan pembangkitan daya listrik, serta menjaga kehandalan proses transmisi dan distribusi daya listrik hingga dapat digunakan oleh konsumen akhir, yakni kalangan industri, komersial, infrastruktur publik dan masyarakat umum. Selain menjual tenaga listrik dengan perhitungan bisnis untuk menciptakan laba, pLn juga mengemban tugas dari pemerintah sebagai perusahaan yang menjalankan fungsi
public service obligation (PSO) di bidang penyediaan tenaga
listrik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang rI no 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik negara pasal 66 ayat 1. Menurut UU no. 19 Tahun 2003 tersebut, pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMn untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMn.
Public Service Obligation (pSo) adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh negara akibat disparitas/perbedaan harga pokok penjualan BUMn/swasta dengan harga atas produk/jasa tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah agar pelayanan produk/jasa tetap terjamin dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat (publik).
Dalam usaha meningkatkan pelayanan publik, pLn membangun pembangkit listrik dengan menggunakan bauran energi berupa air, gas alam, bahan bakar minyak,
that all of the Company’s operational activities, which are spread widely across Indonesia, can reduce or even eliminate damage to the environment; and vice versa, PLN will also actively manage the environment around operational areas as well as in larger areas. Social performance shows the Company’s social responsibility in ensuring that all activities carried out by the Company, as well as aiming to improve the value of the firm, and at the same time giving meaning, benefitting the public’s welfare and self-reliance. These three pillars are a single unit that must be achieved by the Company to ensure the sustainability of the Company’s operations for as long as possible. (1.1)
This PLN Sustainability Report 2011 will provide a transparent and balanced picture about these three things, namely economic performance, environmental performance and social performance, which are carried out by the Company. This report is produced separately from the Annual Report and in line with reporting standards following the Global Reporting initiative (GRI)-G3.0. The reports are separated so that the wide range of shareholders and stakeholders can assess the Company’s seriousness in achieving the maximal economic performance, by taking into account the environmental sustainability and social empowerment aspects.
SUSTAINABLE PERFORMANcE
The Company’s main line of business is engaged in electrical power generation, as well as maintaining the reliability of the transmission and distribution of electrical power so that it can be used by the end consumer, industry, commercial, public infrastructure and the general public. Apart from selling electrical power with the aim to achieve a profit, PLN has also been tasked by the government with carrying out public service obligations (PSO) in the field of supplying electrical power as mandated by Law No. 19 2003 on State-Owned Enterprises, Chapter 66, article 1. According to this law, the government can provide a special assignment to a state-owned company to perform a public welfare function while still taking into account the purpose and goals of the state-owned enterprise.
Public Service Obligations (PSO) are a cost that must be covered by the country due to the disparity between the cost of sales of SOEs/public companies and the price of certain products/services set by the Government so that these products/services remain stable and can be afforded by the majority of the public.
In trying to improve public services, PLN has built power stations that use a mixture of energy sources, including water, natural gas, oil, coal, geothermal, as well as other
7
batu bara, panas bumi, serta energi terbarukan lainnya.penggunaan sumber energi primer berupa fosil, seperti BBM dan batu bara, dapat menghasilkan Co2 dan meningkatkan emisi gas buang ke udara bebas. Sayangnya, pemakaian energi fosil, khususnya minyak diesel, sampai dengan saat ini masih belum dapat dihindarkan oleh pLn mengingat masih terbatasnya pasokan gas alam dan pembangkit listrik yang menggunakan energi terbarukan. namun demikian, pLn tetap berupaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan antara lain dengan menekan emisi karbon pada pembangkit yang berbahan bakar minyak dan batubara, dengan tidak mengurangi kemampuan perseroan dalam melayani listrik kepada seluruh pelanggan. Di masa depan, setidaknya sampai 2019, pLn berencana meningkatkan kapasitas pembangkit yang menggunakan panas bumi sebanyak 8.655 MW. perseroan juga melakukan perawatan pembangkit secara berkala sehingga lebih efisien dalam mengkonsumsi energi primer.
Sementara itu, pemantauan emisi dan udara di sekitar pembangkitan yang secara rutin dilakukan oleh pLn menunjukkan hasil yang aman dan berada di bawah baku mutu.
Ditinjau dari sisi ekonomi, perseroan mencatat kinerja positif dengan perolehan nilai ekonomi yang meningkat 25,5% menjadi sebesar rp209 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar rp166 triliun. peningkatan ini ditunjang oleh naiknya pendapatan usaha perseroan sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari perolehan ini, nilai ekonomi yang dapat didistribusikan kepada pemangku kepentingan mengalami peningkatan 61,8% atau sebesar rp205,4 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar rp166 triliun. pendistribusian pendapatan masih didominasi oleh keperluan biaya operasional yang mengalami kenaikan sebesar 32,3% dari tahun sebelumnya. Besarnya biaya operasional ini mempengaruhi nilai ekonomi yang dapat ditahan untuk kepentingan pengembangan usaha perseroan, sehingga kemampuan investasi sangat bergantung pada dana dari pemerintah atau pinjaman perbankan. Selaras dengan hal tersebut, kontribusi perseroan pada negara berupa pajak juga mengalami penurunan yang signifikan sebesar 51,7% menjadi rp679 miliar dari periode sebelumnya sebesar rp1,3 triliun. pada aspek sosial, kinerja pLn ditunjukkan dengan telah dilaksanakannya berbagai komitmen yang berhubungan dengan dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam berbagai tingkat kegiatan. program tanggung jawab sosial yang terdiri dari kegiatan hubungan komunitas, pelayanan komunitas, dan pemberdayaan komunitas secara rutin dilaksanakan oleh pLn setiap tahun. Kegiatan-kegiatan ini dapat meningkatkan hubungan yang saling pengertian dan lebih baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan,
renewable energy sources. The use of primary fossil fuel energy resources, like oil and coal, produce CO2 and increase the amount of gas emissions released into the atmosphere. Unfortunately, the use of fossil energies, especially diesel, still has not been avoided by considering the limited supply of natural gas, and electrical power that uses renewable energies. However, PLN is still trying to reduce environmental damage by, among other ways, reducing carbon emissions at oil and coal-fired power plants, while not reducing the Company’s ability to provide power to all of its customers. In the future, at least by 2019, PLN plans to increase the capacity of its geothermal power generation by 8,655 MW. The Company also carries out periodic power station maintenance to increase primary energy consumption efficiency.
Meanwhile, routine air and emissions monitoring activities that PLN carried out near its power plants has revealed safe results that fall within quality standards.
Seen from an economic standpoint, the Company has recorded a positive performance by achieving a 25.5 percent increase in economic value to Rp209 trillion, compared to Rp166 trillion in 2010. This increase was supported by the increase by a 28 percent increase in operating revenue compared to the previous year.
Owing to this achievement, the economic value that was distributed to stakeholders increased by 61.8 percent or Rp205.4 trillion, compared to Rp166 trillion in 2010. Revenue distribution was still dominated by operational costs, which rose 32.3 percent from the previous year. This large total operational cost affected the economic value that can be withheld for the development of the Company’s operational interests, meaning that the investment capability is greatly dependent on government funding or bank loans. In line with this, the Company’s state tax contribution also decreased significantly by 51.7 percent or Rp679 billion from the previous year to Rp1.3 trillion.
On the social front, PLN’s performance was demonstrated though several commitments related to all stakeholders through various levels of activity. The social responsibility program, which consists of community relations, community service, and community empowerment activities, is routinely carried out by PLN every year. These activities can improve relations and mutual understanding between the Company and stakeholders, for example: Raising awareness about the existence of high voltage electrical installations,
Dampak utama yang paling
nyata bagi Perseroan adalah
perubahan iklim ekstrem.
Cuaca yang memburuk seperti
hujan lebat disertai angin
topan dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan
transmisi dan distribusi, yang
mengakibatkan terganggunya
pasokan listrik ke konsumen.
The main and most obvious impact
affecting the Company is extreme climate
change. Bad weather like heavy rain as
well as strong winds can trigger damage
to the distribution and transmission
networks, which results in the disruption
of power supply to consumers.
Sebagai contoh : dilakukan sosialisasi mengenai keberadaan instalasi listrik tegangan tinggi, sehingga masyarakat dapat memahami aktivitas perusahaan yang dapat berisiko bagi lingkungan, namun memberikan manfaat bagi mereka. Masyarakat juga diajak terlibat dalam menentukan kegiatan pengembangan atau pemberdayaan komunitas, sehingga manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal untuk kepentingan komunitas itu sendiri.
pada tahun 2011, anggaran CSr ditetapkan sebesar rp45 miliar, yang berasal dari dana bergulir dan penyisihan laba perusahaan sebesar rp20 miliar.
DAMPAK, RISIKO DAN PELUANG USAHA (1.2)
Sebagai perusahaan pengelola pembangkit dan penyedia layanan listrik, pLn menghadapi situasi internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sebaliknya, aktivitas operasi perusahaan dapat pula mempengaruhi kondisi lingkungan hidup dan masyarakat di sekitar lokasi usaha perseroan.
Dampak utama yang paling nyata bagi perseroan adalah perubahan iklim ekstrem. Cuaca yang memburuk seperti hujan lebat disertai angin topan dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan transmisi dan distribusi, yang mengakibatkan terganggunya pasokan listrik ke konsumen. Keterbatasan pasokan gas dan batu bara juga memberikan dampak besar bagi perusahaan yaitu dari sisi gangguan
so that the public understands the company activities that put their environment at risk, but that also benefit them. The public are also invited to get involved in determining development or community empowerment activities, so that they can get the maximum benefit in the interests of their own community.
In 2011, the CSR budget was set at Rp45 billion, which is drawn from a rolling fund, as well as up to a maximum of Rp20 billion from the Company’s profits.
IMPAcTS, RISkS ANd OPPORTUNITIES (1.2)
As a company that manages the generation and distribution of electricity, PLN faces internal and external situations that can affect the company’s performance. Reversely, the company’s operational activities can also affect the environment and the public in the vicinity of the Company’s operations.
The main and most obvious impact affecting the Company is extreme climate change. Bad weather like heavy rain as well as strong winds can trigger damage to the distribution and transmission networks, which results in the disruption of power supply to consumers.
The limited supply of gas and coal also has a major impact on the company, both financially and in terms of
9
pelayanan maupun finansial. akibat terjadinya kondisiini, perseroan mengoperasikan pembangkitnya dengan bahan bakar minyak yang biaya operasionalnya tinggi.
pengoperasian pembangkit pLn juga memberi dampak langsung maupun tidak langsung pada masyarakat, sebagai contoh radiasi elektromagnetik, limbah padat, debu, pencemaran air dan suara bising. Menghadapi kondisi ini, perseroan telah berkomitmen untuk mengelola semua dampak lingkungan bagi kelestarian dan kesejahteraan masyarakat. perseroan juga terus-menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka paham tentang keberadaan dan kegunaan instalasi listrik.
Di masa depan, perseroan dengan dukungan pemerintah membuka peluang yang lebih luas dalam membangun pembangkit yang menggunakan energi yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan panas bumi, gas alam, sinar matahari, bayu, dan mikro hidro dalam skala kecil. perseroan secara rutin memantau dan menjaga kadar udara, debu dan air di sekitar lokasi operasi perusahaan pada kondisi di bawah baku mutu, selalu memelihara kinerja operasi pembangkit, dan meningkatkan bauran energi agar pengoperasian pembangkit menjadi lebih efisien.
PERLINDUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sebagai perusahaan penyedia layanan listrik yang turut menentukan tingkat kesejahteraan manusia, pLn berkomitmen mematuhi dan memenuhi hak-hak azasi yang paling dasar yang melekat pada seluruh pegawainya maupun pemangku kepentingan yang lebih luas, yaitu masyarakat yang paling dekat dengan lokasi operasi perusahaan.
Hal yang dilakukan oleh perseroan adalah menerapkan standar Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) yang maksimum sesuai Standar Manajemen K3 (SMK3), serta sistem standar K3 dari oHSaS 18001:2007 yang telah dijalankan oleh beberapa unit usaha, selain itu perseroan juga meminta kepada mitra kerja maupun kontraktor pelaksana untuk memberlakukan standar K3 dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan persyaratan ini, perseroan berharap tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang fatal.
Menilik wilayah operasional yang luas dan berlokasi di area terbuka, kecelakaan dapat saja terjadi dan tidak dapat dihindari. namun, perseroan akan terus menerapkan standar kerja yang tinggi sehingga di masa depan tingkat kecelakaan kerja menjadi nol.
Tingkat kesejahteraan pegawai terus ditingkatkan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan output kerja yang maksimal. perseroan terus-menerus melakukan
disruption of service. Where this situation occurs, the Company operates power plants fueled by oil, which has high operational costs.
The operation of PLN’s power stations can also directly as well as indirectly impact upon the public, for example electromagnetic radiation, solid waste, dust, water, water contamination and noise pollution. Faced with this condition, the Company has committed to manage all environmental impacts for the preservation and welfare of the public. The Company also continues to raise awareness among the public so that they are aware of the existence and uses of electrical installations.
In the future, the Company, with the support of the Government, will open up wider opportunities in building power stations that use environmentally friendly energy, such as the benefits of geothermal, natural gas, solar, wind, and micro hydro on a small scale. The Company routinely monitors and maintains air, dust and water levels in the vicinity of the company’s operations in line with quality standards, and always maintains the operational performance of power plants, and improves energy mixtures so that generators operate more efficiently.
PROTEcTION OF WORk ANd cOMMUNITY dEVELOPMENT
As an electricity service provider that also determines the level of human wellbeing, PLN is committed to abiding by and fulfilling the most basic rights of all of its employees and the wider stakeholders, namely communities who live in the vicinity of PLN’s operations.
The Company implements Operational Safety and Health standards, which are in maximum accordance with the K3 Management Standards (SMK3), as well as the K3 system standard OHSAS 18001:2007, which has already been put into effect by several business units. As well as this, the Company also requests the heads of its partner companies as well as contractors implement the K3 standards in carrying on their work. With these requirements, the Company expects there to be no mistakes that could lead to fatal accidents.
Given the operations are spread over a vast area and are located in the open; accidents can happen and sometimes cannot be avoided. However, the Company will continue to enforce the highest operational standards so that in the future there are no workplace accidents.
The level of employee wellbeing continues to be increased with the expectation of achieving maximal work output. The Company continues to carry out employee empowerment
pemberdayaan pada pegawainya agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk kepentingan kemajuan perusahaan maupun pengembangan kualitas manusia secara umum. rekrutmen pegawai baru dilakukan secara ketat dengan memberikan kesempatan kepada semua pihak tanpa diskriminasi, dengan tujuan akhir dapat memenuhi kebutuhan perseroan dengan kualifikasi tertentu.
Selain menjadi pegawai perusahaan, perseroan juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam kemajuan perusahaan. Salah satunya melalui program tanggung jawab sosial yang bertujuan memberdayakan masyarakat sehingga menjadi lebih mandiri. Kegiatan pengembangan kehidupan kemasyarakatan tersebut dirancang dengan melibatkan partisipasi aktif para tokoh masyarakat sekitar dan pemerintah daerah sebagai subjek pelaksana program, sehingga hasilnya lebih optimal. Beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan bersama-sama dengan perguruan tinggi sebagai bentuk kerja sama yang saling menguntungkan, baik dari sisi konsep program, sasaran komunitas dan target pencapaian hasil.
Kegiatan kemitraan yang diselenggarakan perseroan telah membina 35.672 mitra binaan dengan tingkat pengembalian pinjaman yang relatif lancar. Melalui program kemitraan ini, perseroan berharap dapat berpartisipasi mengembangkan potensi masyarakat dengan memudahkan akses kelompok komunitas bermodal lemah kepada sumber keuangan, sehingga mereka dapat mandiri dan meningkat derajat hidupnya.
PRAKTIK TATA KELOLA BERKELANJUTAN
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik akan menjamin pertumbuhan usaha secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Setiap tahun, perseroan terus memperbaiki praktik-praktik tata kelola sehingga azas-azas akuntabilitas, kewajaran, keterbukaan, kemandirian dan pemenuhan tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Seperti yang disiapkan pada periode sebelumnya, pada 2011 ini pLn telah menyelesaikan studi mengenai tata laksana sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing
system). Kelak diharapkan dengan rencana penerapan
sistem pelaporan pelanggaran dapat mengurangi kerugian perusahaan, serta memastikan pencapaian tujuan yang dicita-citakan oleh perseroan untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang unggul dan terpercaya.
Selain itu, perseroan juga melakukan audit lingkungan hidup secara rutin, sehingga dampak sebelum, sesudah maupun saat pengoperasian usaha semakin positif bagi pelestarian lingkungan. Di masa depan, perseroan berencana untuk melakukan penilaian atas Laporan Keberlanjutan ini oleh penilai independen.
to produce quality human resources for the interest of the Company’s progress as well as the development of people in general. New employee recruitment is carried out strictly so that it provide opportunities to all parties without discrimination, with the eventual goal of fulfilling the needs of the Company with certain qualifications.
Apart from being an employee’s company, the Company also opens up opportunities for the wider public to get involved in the Company’s development. One of the ways of doing this is through the social responsibility program, which aims to empower the people so that they can be more self-reliant. Such social life development activities are designed to encourage the active participation of community leaders and regional governments as the drivers of the program, so that the results are optimal. Several public development activities have been carried out in cooperation with universities as mutually beneficial cooperations, as well as concept programs, community targets and achievement targets.
The Company’s partnership activities have fostered 35,672 Foster Partners with a relatively sound loan repayment rate. Through this partnership program, the Company hopes to be able to participate in developing the public’s potential by easing community groups’ access to financial resources, so that they can be self-reliant and improve their quality of life.
SUSTAINABLE gOOd gOVERNANcE PRAcTIcES
Implementing good corporate governance will ensure the sustainable growth of the business in the long term. Every year, the Company continues to improve its governance practices so that the principles of accountability, fairness, transparency, self-reliance, and the fulfillment of responsibilities can be better implemented.
As with what was prepared in the previous year, in 2011, PLN completed a study into a whistleblowing system. Later on, this system is expected to report violations so as to reduce company losses, and ensure the achievements of goals that the Company aspires to in order become a trusted world class company.
In addition, the Company also carries out routine environmental audits so that environmental impacts before, during and after operations become more positive for the preservation of the environment. In the future, the Company plans to organize for an independent appraiser to assess the Sustainability Report.
11
PENUTUP
Dengan selesainya Laporan Keberlanjutan pT pLn (persero) 2011 ini, atas nama Direksi, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham atas dukungan dan sumbangsih yang diberikan bagi kemajuan perusahaan. Di masa depan, kami berharap dapat terus melanjutkan peningkatan kinerja ekonomi, lingkungan maupun sosial pLn secara berimbang dan berkelanjutan sehingga kontribusi terhadap perkembangan ekonomi makro di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Semoga.
atas nama Direksi pT pLn (persero)
On Behalf of Board of Directors of PT PLN (Persero)
NUR PAMUDJI
Direktur Utama President Director Jakarta, Juni 2012
cONcLUSION
With the completion of this PLN 2011 Sustainability Report, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank all of our stakeholders and shareholders for their support and contribution to the advancement of the company. In the future, we hope that we can continue to increase PLN’s economic, environmental and social performance in a balanced and sustainable manner so that our contribution toward macroeconomic development in Indonesia can significantly increase.
PROFIL
PT PLN (PERSERO)
13
13
SEKILAS PT PLN (PERSERO)
PT PLN (Persero) iN Brief
pLn merupakan Badan Usaha Milik negara (BUMn) yang didirikan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit yang bertenaga air, diesel, tenaga uap berbahan bakar batu bara maupun gas, ke pengguna akhir seperti kawasan industri, komersial, pemukiman maupun sarana publik. (2.2)
Untuk mentransmisikan tenaga listrik tersebut, perseroan mengelola jaringan transmisi dan distribusi di atas tanah maupun kabel bawah tanah, beserta serangkaian pusat trafo dan gardu induk pengatur tegangan dan beban atau daya listrik untuk kemudian disalurkan ke terminal instalasi listrik domestik di tempat pengguna. (2.7)
perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia dimulai sejak awal abad ke-19, saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri. Melalui serangkaian peristiwa sejarah, kemudian seluruh pusat pembangkit ini dikelola oleh perusahaan induk, yang kemudian dikenal sebagai pLn.
pLn kini mengelola jaringan listrik mulai dari pusat pembangkitan yang dikelola sendiri maupun milik swasta, dengan daerah operasi melingkupi seluruh kawasan wilayah Indonesia, mulai dari perkotaan hingga ke area terpencil.
PLN is a state-owned company that was established exclusively to transmit and distribute electrical power produced at power plants fueled by hydro electric power, diesel, coal, gas and steam energy, to industrial and commercial users, residential areas and public utilities. (2.2)
To perform this duty, the Company manages the power grid, both above and below ground, as well as central transformers, voltage and load or electricity power substations, from where electricity is then distributed to domestic electrical terminals at the user destination. (2.7)
The development of electrical power in Indonesia began in the early 19th century, when several Dutch companies engaged in sugar and tea production built power generating stations to power their factories. Through a series of historical events, all of these power plants came to be managed by a holding company, which was later known as PLN.
PLN currently manages the power transmission network that starts at power stations owned either by the Company or private enterprises, operating throughout Indonesia’s regions, both in cities and remote areas.
Secara singkat, tonggak penting yang telah dicapai pLn dapat digambarkan berikut ini.
TonGGaK pEnTInG pLn
• Awal abad ke-19 - Beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di industri gula dan teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan pabriknya sendiri. • Tahun 1942-1945 - Pengalihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda kepada Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal perang Dunia II.
• Agustus 1945 - Peralihan pengelolaan perusahaan pengelola listrik kepada pihak Sekutu, bersamaan dengan menyerahnya Jepang pada perang Dunia II. • 27 Oktober 1945 - Pembentukan Jawatan Listrik dan Gas
di bawah Departemen pekerjaan Umum dan Tenaga oleh presiden Soekarno dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
• 1 Januari 1961 – Perubahan nama Jawatan Listrik dan Gas menjadi Badan pimpinan Umum perusahaan Listrik negara (BpU-pLn) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.
• 1 Januari 1965 – Pembubaran BPU-PLN disertai peresmian 2 perusahaan negara yaitu perusahaan Listrik negara (pLn) sebagai pengelola tenaga listrik dan perusahaan Gas negara (pGn) sebagai pengelola gas.
• Tahun 1972 - Sesuai Peraturan Pemerintah No.17, status perusahaan Listrik negara (pLn) ditetapkan sebagai perusahaan Umum Listrik negara dan sebagai pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (pKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
• Tahun 1994 - Status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi perusahaan (persero) dan juga sebagai pKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum.
• Tahun 2009 – Sesuai UU Nomor 30 Tahun 2009, PLN bukan lagi sebagai pKUK namun sebagai Badan Usaha Milik negara dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
TONGGAK PENTING PLN
The following are some of the Company’s milestones:
Beginning at the end of the 19th century, several Dutch •
companies operating sugar and tea plantations began to accelerate the development of electrical power in Indonesia for their own purposes.
1942-1945 saw a transfer of management of the companies •
away from the Dutch after the Dutch surrendered to the Japanese army at the beginning of World War 2.
August 1945 saw the transfer of management of the •
electricity companies to the Allies, as a result of Japan surrendering to the Allied forces at the end of Word War 2. October 27, 1945, President Soekarno establishes the •
Electricity and Gas Bureau under the Public Works Ministry, with a total power output of 157.5 MW.
January, 1961, the Gas and Electricity Bureau becomes •
the Board of general administration of the State Electricity Company (BPU-PLN), focusing on electricity, gas and coke.
January 1, 1965, the BPU-PLN is dissolved, while two •
new state-owned companies are established, namely PLN, tasked with managing electrical power, and PGN, to manage gas power.
In 1972, in accordance with Government Regulation No. •
17, the state-owned electricity company is redefined as the State-owned General Electricity Company, and as the Electrical Business Authority (PKUK), which is charged with providing electricity for the public.
1994 – PLN changes from General Company to Corporation, •
as well as Electrical Business Authority, tasked with providing electricity for the public.
2009 – in accordance with Law No.30 2009, PLN is no •
longer the PKUK, but instead officially becomes a State-owned Enterprise, tasked with providing electricity for the public.
15
SaHaM pErSEroanperseroan merupakan perusahaan Badan Usaha Milik negara dengan badan hukum berbentuk persero, bersifat terbuka, namun sahamnya tidak terdaftar dan tidak diperdagangkan di pasar saham Bursa Efek Indonesia. Seluruh saham perseroan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. (2.6-2.8) Selama periode pelaporan tidak ada perubahan kepemilikan yang signifikan terkait dengan kepemilikan saham perseroan. (2.9)
SKaLa EKonoMI
pLn beroperasi di seluruh wilayah Indonesia, dengan dukungan sekitar 47.615 pekerja pada tahun 2011. Selain menyalurkan kebutuhan listrik di wilayah Indonesia, pLn secara terbatas juga melakukan pembelian maupun penyaluran tenaga listrik dengan negara tetangga yang berbatasan, seperti Malaysia. (2.5) Untuk melakukan pembangunan dan pemeliharaan pembangkit listrik, membangun, memelihara jaringan transmisi dan distribusi termasuk gardu induk dan gardu distribusi, pLn memiliki modal per akhir tahun 2011 sebesar rp155,3 triliun dengan nilai penjualan sebesar rp208 triliun. Skala ekonomi pLn selebihnya dapat dilihat berikut ini. (2.6, 2.8)
PERIODE PERIOd
2011 2010 2009 2008 2007
Jumlah karyawan
Number of employee 47.615 46.296 45.000 44.750 46.113
Total pendapatan neto (miliar rp)
Total revenue (billion Rp)
208.018 162.375 145.222 164.209 114.042
Total kapitalisasi (miliar rp): Total capitalization (billion Rp) - Kewajiban Liabilities - Ekuitas equity 271.170 155.349 219.508 149.683 192.517 141.196 163.732 126.986 137.067 136.412 Kuantitas listrik terjual (GWH)
Quantity of electricity sales 157.993 147.297 134.581 129.018 121.246 Total aset (miliar rp)
Total assets (billion Rp) 426.519 369.191 333.713 290.718 273.479
SAHAM PERSEROAN
SKALA EKONOMI
The Company is a State-Owned Enterprise in the legal form of a public limited liability company whose shares are not listed nor traded on the Indonesian Stock Exchange. All of the Company’s shares are owned by the Government of Indonesia. (2.6-2.8) During the reported period, there was no significant change in the ownership of the Company shares. (2.9)
PLN operates throughout all of Indonesia’s regions, with the support of about 47,615 employees in 2011. Besides meeting the electrical power needs of Indonesia’s regions, PLN is also limited to the purchase and distribution of electricity with neighboring countries that share their borders with Indonesia, such as Malaysia. (2.5) To build and maintain power plants, and maintain the power grid and the distribution network, including substations and distribution substations, PLN had a capital of Rp155.3 trillion as of the end of 2011, and a company valuation of Rp208 trillion. Further details of PLN’s financial value can be seen below. (2.6, 2.8)
cOMPANY ShARES
ThE cOMPANY’S VISION, MISSION, MOTTO, ANd gENERAL STRATEgY
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
Electricity for a Better Life.
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan dan pemegang saham;
Run the business and other related fields, oriented toward
the satisfaction of customers, company members and
shareholders.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Make electrical power a medium by which to improve the
quality of the life for the public.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
Strive to make electrical power a driving force for economic
activities.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
Operate an environmentally friendly business.
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang
bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya
dengan bertumpu pada potensi insani.
To be recognized as a world class company that growing, excels and is
trustworthy through its reliance on human potential.
VISI
MISI
MOTTO
VISION
MISSION
17
SOSIALISASI DAN UPAYA PENCAPAIAN
VISI DAN MISI PERSEROAN
dISSEMINATION ANd AchIEVEMENTS OF
ThE cOMPANY’S VISION ANd MISSION
perseroan mempertimbangkan upaya pencapaian visi dan misi perusahaan pada setiap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan operasional. Seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan operasional adalah bagian dari upaya pencapaian visi dan misi perusahaan.
Untuk menjamin tercapainya visi dan misi perusahaan, perseroan mensosialisasikan visi dan misi kepada seluruh pegawai secara periodik. proses penerimaan, evaluasi kinerja pegawai, promosi dan rotasi merupakan salah satu momen yang biasa digunakan perseroan untuk melakukan proses sosialisasi visi dan misi perusahaan. (4.8)
The Company takes into account its vision and mission in planning and executing its operations. All planning and implementation of operations is part of the Company’s effort to achieve its vision and mission.
To ensure the achievements of its vision and mission, the Company regularly disseminates information about its vision and mission to all employees. Recruiting, employee performance evaluation, promotions and rotations are some of the typical methods that the Company uses to spread awareness about its mission and vision. (4.8)
STraTEGI UMUM pErUSaHaan
Seiring berlakunya UU no.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan yang tidak lagi menyatakan pLn sebagai pKUK, maka strategi perusahaan kini diarahkan menjadi entitas korporasi yang sehat secara finansial, sehingga dapat melakukan investasi untuk mempertahankan pangsa pasar dan berkembang sesuai dengan kaidah-kaidah korporasi.
Di samping kondisi keuangan yang sehat, pLn juga terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan pada tingkat keandalan dan pelayanan yang sesuai dan didukung dengan SDM yang memiliki kompetensi tinggi dan berperilaku sesuai tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam menjalankan usahanya.
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta menyesuaikan diri dengan peraturan perundangan terbaru tersebut, pLn telah menetapkan tujuan strategis untuk periode 2011-2015 sebagai berikut:
• Memperbaiki kondisi keuangan PLN.
• Meningkatkan efisiensi investasi dan operasi. • Memperbaiki kinerja operasional dan perbaikan citra PLN.
PRIORITAS JANGKA PENDEK
prioritas jangka pendek adalah mengatasi kekurangan pasokan listrik untuk mengurangi pemadaman di hampir seluruh wilayah Indonesia, mengatasi krisis likuiditas dan kemampuan pendanaan jangka pendek.
PRIORITAS JANGKA PANJANG
aspirasi jangka panjang perusahaan adalah bertransformasi menuju perusahaan Kelas Dunia, Menguntungkan dan Dicintai pelanggan dengan Cara yang ramah Lingkungan dan aman.
TRANSFORMASI PLN
Terdapat dua hal utama dalam transformasi pLn yakni transformasi dari sisi soft skill dan hard skill. Transformasi
soft skill terkait dengan budaya kerja yang berorientasi
kinerja tinggi, bersinergi dan terarah.
MENJADI PERUSAHAAN KELAS DUNIA
Untuk menjadi perusahaan kelas dunia fungsi utama pLn yang terkait dengan kinerja operasi pembangkit, transmisi dan distribusi harus berada pada prioritas pertama. peningkatan kinerja operasi pembangkit dilakukan secara bertahap, diawali dengan memperbaiki SaIDI/SaIFI, produktivitas pegawai dan susut jaringan.
BEROPERASI SECARA MENGUNTUNGKAN
Menjadi perusahaan kelas dunia saja tidaklah cukup. pLn memerlukan kemampuan dan kemandirian dalam hal keuangan. oleh karena itu untuk dapat tumbuh
STRATEGI UMUM PERUSAHAAN
ThE cOMPANY’S gENERAL STRATEgY
With the enactment of Regulation No. 30 2009 on electrical power, which stipulates that PLN is no longer the sole authorized General Electrical Business, the Company’s focus shifted toward becoming a financially healthy corporate entity, so that it can make investments in order to retain market share and develop in line with the regulations of the company.
In addition, PLN also strives to fulfill the needs of its customers in terms of reliability and service, which are supported by highly competent human resources who behave in accordance with Good Corporate Governance policies in running the business.
To realize the mission and vision, and comply with the latest regulations, PLN has set out the following strategic objectives for the 2011-2015 period.
Improve PLN’s financial condition •
Improve Investment and operational efficiency •
Improve PLN’s image and improve operational performance •
shorT-Term PrioriTies
Short-term priorities are addressing electricity supply shortages to reduce the number of power outages in almost all regions, and address the liquidity crisis and short-term funding capabilities.
LoNG-Term PrioriTies
Long-term aspirations are to transform into a world class, profitable company and to be the preferred company among customers through environmentally friendly and safe operations.
PLN’S TRANSFORMATION
There are two major factors regarding PLN’s transformation, namely transformation by soft skills and transformation by hard skills. Soft skill transformation is related to a working culture that is oriented toward high performance, synergized and in a good direction.
BEcOMINg A WORLd cLASS cOMPANY
In order to become a world class company, PLN must prioritize the operational performance of power generation, transmission and distribution. Improving the operational performance of power plants can be done in stages, beginning with improving SAIDI/SAIFI, employee productivity and network losses.
PROFITABLE OPERATIONS
It is not enough to become a world class company. PLN requires ability and independence in financial matters.
19
dan berkembang, pLn haruslah mendapatkan marginyang baik.
RAMAH LINGKUNGAN
pLn turut bertanggung jawab menjaga lingkungan yang sehat dan terus berupaya memanfaatkan energi terbarukan (renewable energy) yang fokus pada pengembangan energi panas bumi (geothermal) dan pemanfaatan energi air. Batu bara tetap menjadi andalan utama pLn, namun di masa mendatang akan terus diupayakan penggunaan teknologi bersih yang dapat menjamin gas buang pembangkit batu bara menjadi lebih ramah lingkungan.
MENJAGA KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
perusahaan mengutamakan keamanan (safety) pegawai. Dengan jumlah pegawai yang mencapai lebih dari 40.000 orang, perseroan selalu mengutamakan keselamatan (safety) dan kesehatan pegawainya sehingga diharapkan tidak terjadi kecelakaan kerja (zero accident). perseroan mengharuskan setiap unit untuk memperoleh sertifikat ISo 27000 dengan sasaran “zero accident”.
SASARAN JANGKA PANJANG PLN TAHUN 2010-2015
• Menambah kapasitas pembangkit menjadi 30 GW pada tahun 2015 atau 5 GW per tahun;
• Menurunkan biaya pokok produksi menjadi Rp1.099 per kWh;
• Menurunkan susut jaringan dari 9,93% menjadi 7,98% dan SaIDI/SaIFI dari 300 menit/9 kali gangguan menjadi 120 menit/4kali gangguan;
• Memperkecil gap keuangan menjadi Rp113-124 triliun; • Return On Assets (roa) menjadi 5,6% sampai dengan
tahun 2015; dan
• Meningkatkan kemampuan dan menambah jumlah pegawai lebih dari 20.000 pegawai.
INISIATIF STRATEGIS(1.1)
Untuk mencapai tujuan di atas, pLn telah menetapkan program transformasi yang diberi nama program Metamorfosa, yang diwujudkan dalam sembilan inisiatif strategis – lima inisiatif strategis berkaitan dengan fungsi bisnis inti, dua inisiatif strategis sebagai yang memungkinkan (enabler), dan dua inisiatif strategis sisanya adalah infrastruktur pendukung untuk membangun citra positif dan keberhasilan implementasi.
Therefore, the Company must enjoy healthy profits to be able to grow and develop.
ENVIRONMENTAL FRIENdLINESS
PLN is responsible for safeguarding a healthy environment and to strive to produce renewable energy, with a focus on geothermal energy and the development of hydro energy. Coal remains PLN’s mainstay, but in the coming future PLN will continue to pursue the use of clean technologies that can ensure that the waste gases produced by coal burning can become more environmentally friendly.
MAINTAININg SAFETY IN ThE WORk ENVIRONMENT
PLN prioritizes employee safety. With a workforce of more than 40,000 people, PLN always prioritizes the safety and health of its employees, expecting a zero accident environment. The Company requires each unity to achieve an ISO 27000 certification, with the goal of achieving zero accident status.
PLN’s LoNG-Term GoaLs for 2010-2015
• increase generation capacity to 30 GW by 2015 or 5 GW per year;
• decrease primary production costs to Rp 1,099 per kWh; • decrease network losses from 9.93% to 7.98% and SAIDI/
SAIFI from 300 minutes/9 times disruption to 120 minutes/4 times;
• reduce the finance gap to Rp 113 – Rp 124 trillion; • Raise Return On Assets (ROA) to 5.6% by 2015, and • Upgrade capabilities and increase the number of personnel
to over 20,000.
STRATEgIc INITIATIVE (1.1)
To achieve the above goals, PLN has established a program called Metamorphosis, which is realized through nine strategic initiatives – five of which are related to the functions of the core business, two are enablers, and the remaining two are designed to support infrastructure and build a positive image as well as to support its successful implementation.
PLN BUsiNess GroUP (2.3)
GRUP USAHA PLN (2.3)
pLn saat ini memiliki 12 anak usaha dengan kepemilikan mayoritas dan satu anak usaha dengan kepemilikan minoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi, namun pada intinya bergerak di sektor yang memberikan efek sinergi bagi perseroan. Bidang usaha anak-anak perusahaan pLn adalah pembangkit listrik, bidang keuangan, rancang bangun, pemasokan batu bara dan konstruksi. Grup usaha pLn saat ini terdiri atas:
NAMA PERUSAHAAN
cOMPANY NAME BIDANG USAHA cORE BUSINESS STATUS STATE
pT Indonesia power pembangkitan dan transmisi listrik Electricity generation and transmission Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT Indonesia Comnets plus Teknologi informasi dan komunikasi
Information and communication technology Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT pembangkitan Jawa Bali pembangkitan dan transmisi listrik
Electricity generation and transmission Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT pelayanan Listrik nasional Batam Utilitas listrik Electricity utility
Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT prima Layanan nasional Enjiniring rekayasa dan rancang bangun
Engineering and design build Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT pelayanan Listrik nasional Tarakan Utilitas listrik Electricity utility
Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT pLn Batubara perdagangan batu bara Coal supplier
Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT pLn Geothermal pembangkit listrik panas bumi
Geothermal power generation Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating pT Geo Dipa Energi (pT GDE) pembangkit listrik panas bumi
Geothermal power generation Kepemilikan Ownership 33,00%
Beroperasi Operating Majapahit Holding BV Holding bidang keuangan
Offshore bond financing vehicle Kepemilikan Ownership 100%
Beroperasi Operating pT pelayaran Bahtera adhiguna angkutan pelayaran batu bara
Coal shipping transport Kepemilikan Ownership 100%
Beroperasi Operating pT Haleyora power Bidang kelistrikan Electricity business
Kepemilikan Ownership 99,99%
Beroperasi Operating PLN currently owns 12 subsidiaries through majority ownership and one subsidiary through minority ownership. The sectors of the subsidiaries are varied, and their core operations, provide synergy for PLN. The sectors of PLN’s subsidiaries are electrical power generation, finance, engineering design, coal supplies and construction. The PLN business group currently consists of the following:
21
STRUKTUR USAHA DAN ANAK PERUSAHAAN PLN BUSINESS STRUcTURE ANd PLN SUBSIdIARIES
Indonesia Power
99,99%
Pembangkitan Jawa BaliPT PLN (PERSERO)
Pelayanan Listrik Nasional Batam Pelayanan Listrik Nasional Tarakan99,99%
99,99%
33%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
Majapahit Holding BV100%
100%
Indonesia Comnets Plus (Icon+) Prima Layanan Nasional Enjiniring99,99%
PLN Geothermal Pelayaran Bahtera
Adhiguna Geo Dipa Energi PT Haleyora Power
electricity Generation offshore Bond financing Vehicle Geothermal Generation PLN Batubara coal Supplier electricity Generation electricity Utility electricity Utility
LINE OF BUSINESS
BIDANG USAHA
Sesuai Undang-undang no. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan berdasarkan anggaran Dasar perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha perseroan:
• Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup:
- pembangkitan tenaga listrik. - penyaluran tenaga listrik. - Distribusi tenaga listrik.
- perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.
- pengembangan penyediaan tenaga listrik. - penjualan tenaga listrik.
• Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup:
- Konsultasi ketenagalistrikan.
- pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan.
- pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan.
- pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.
In accordance with Law No. 30 2009 on electrical power and based on Company Articles of Association, the Corporate business sectors are as follows:
The running of the electrical power supply company • includes: Electricity generation. -Transmission of electricity. -Distribution of electricity.
-Planning and building infrastructure for supplying
-electricity.
Development of electricity supply.
-Sales of electricity.
-The running of the electricity support business includes: •
Electrical power consultation
-Development and installation of electrical power
-equipment
Maintenance of electrical power equipment
-Development of technology for equipment that
23
• Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup:
- Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik.
- pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, penyaluran, distribusi dan retail tenaga listrik.
- Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.
- Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan.
- Usaha jasa ketenagalistrikan.
KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN DIBAGI MENJADI BEBERAPA KATEGORI:
1. Kegiatan perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh perseroan sebagai induk perusahaan termasuk di antaranya perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik
Dalam memberikan seluruh
jasa kelistrikan, PLN memiliki
unit-unit bisnis yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.
To provide all of electricity services, PLN
has the largest number of business units
in indonesia.
Other activities include: •
Management and utilization of natural resources and
-other energy sources for the purpose of electrical power.
Provision of operation and dispatch service for
-electrical power generation, transmission, distribution and sales.
Activities of “hard” and “soft” industry in the fields
-of electrical power and other equipment related to electricity.
Cooperation with other organizing parties or bodies
-in the electrical power sector from -inside or outside the country in the construction, operational, telecommunication and information sectors related to electrical power.
Electrical power services businesses.
-ThE cOMPANY’S BUSINESS AcTIVITIES ARE dIVIdEd INTO ThE FOLLOWINg cATEgORIES
planning 1.
The activities performed by the Company as a holding company include among others the planning and development of electrical power facilities (generation,