• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014) Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING. Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014) Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STEMAN 2014 ISBN: 978-979-17047-5-5

PROSIDING

Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014

(STEMAN 2014)

Tema:

Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk

Industri Nasional

Bandung, 19-20 Agustus 2014 RINEKAMAYA

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung JL Kanayakan No. 21 Oago

Bandung - 40135

Penyelenggara:

~ -,

'~.c:~,.'j

po/man

-

~d1ra-inExcaJe=

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BAN DUNG

Jln. Kanayakan 21, Oago-Bandung 40135

Homepage -http://www.polman-bandung.ae.id Telepon : (022) 2500241, Fax: (022) 2502649

(2)

STEMAN 2014 ISBN: 978-979-17047-5-5

Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)

Tema:

Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional

Bandung, 19-20 Agustus 2014,

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

RINEKAMAYA

Editor:

Siti Aminah, S.T., M.T. Nuryanti, S.T., M.Sc.

Dewi Idamayanti, S.Sc., M.T.

Desain Sampul:

Pramudiya Tri Hartadi

HakCipta (C)pada Penulis.

HakPublikasi pada Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (pOLMAN Bandung). Artikel pada prosiding ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Penulis. Pemegang Hak Publikasi prosiding ini tidak bertanggung jawab atas tulisan dan opini yang dinyatakan oleh penulis dalam prosiding ini.

(3)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5 \

KAT

A PENGANT AR

Prosiding ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan pad a STEMAN2014, yaitu

seminar dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-37 Politeknik Manufaktur

Negeri Bandung (pOLMAN Bandung) dalam bidang Rekayasa dan Teknologi

Manufaktur di Indonesia. STEMAN2014 memilih tema Teknologi Manufaktur Sebagai Produk Industri Nasional.

Tujuan utama dari seminar ini adalah:

1. Meningkatkan kontribusi akademisi dan profesional dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur.

2. Sebagai media diskusi dan pertukaran informasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang rekayasa dan teknologi manufaktur.

3. Membangun komunikasi dan jaringan antara perguruan tinggi, industri, lembaga penelitian dan pihak lainnya yang terkait.

Topik-topik yang dibahas di dalam seminar dan prosiding ini meliputi:

1. Rekayasa dan Teknologi Manufaktur untuk Pertanian, Pertambangan,

Otomotif, Elektronika, Lingkungan, Mitigasi Bencana, Energi Alternatif dan Terbarukan, Industri Kecil, dll.

2. Perancangan dan Pengembangan Produk Manufaktur 3. Teknologi Material

&

Metalurgi

4. Proses dan Teknologi Manufaktur

5. Mesin dan Peralatan Industri Manufaktur 6. Sistem Manufaktur

7. Sistem Kendali dan Mekatronika Industri Manufaktur 8. Sosio-Manufaktur

9. Topik-topik lainnya yang terkait dengan rekayasa dan teknologi manufaktur Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah dan stakeholder lainnya

dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. Panitia STEMAN 2014

menerima Extended Abstract sebanyak 75 hasil penelitian dari mahasiswa dan

dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Achmad Yani, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Merlimau dan Kolej Komuniti Jasin, Malaysia, dan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung-LiPI. Setelah melalui seleksi dan evaluasi oleh tim reviewer dan dewan editor, panitia memutuskan sebanyak 70 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam STEMAN2014.

Hasil dari seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk mendukung terbentuknya industri manufaktur nasional yang unggul dan meningkatnya daya saing bangsa.

(4)

STEMAN 2014

SUSUNAN PANITIA STEMAN 2014

Komite Program :

Ketua Direktur POLMAN

Anggota : Para Wadir POLMAN Tim Pengarah :

Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (Direktur POLMAN Bandung) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (Dekan FTMD- ITB)

Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. (Universitas Indonesia) Dr. Zainal Arief, S.T., M.T. (Direktur PENS Surabaya)

Tim Penelaah :

Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (pOLMAN Bandung/ITB) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (FTMD ITB)

Engr. Dr. Md Saidin Wahab (UTHM - Malaysia)

Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D. (PENS- Surabaya) Dr. Ismet P. Ilyas, BSMET, M.Eng.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Carolus Bintoro, MT. (Politeknik Negeri Bandung) Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Noval Lilansa, MT. (pOlMAN Bandung)

Dr. Amang Sudarsono (PENS - Surabaya) Dr. Ali Ridho (PENS- Surabaya)

Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, MT. (POLSRI-Palembang)

Pelaksana: Ketua Anggota

Emma Dwi Ariyani, S.Psi., M.Si.

Adies Rahman Hakim, ST., MT. Agus Surjana Saefudin, ST., MT. Dewi Idamayanti, ST., MT. Nuryanti, S.T, M.Sc.

Reza Yadi Hidayat, ST., MT. Roni Kusnowo, ST., MT~ Supriyadi Sadikin, S.IP., M.Si.

Siti Aminah, ST., MT. Wiwik Purwadi, ST., MT. Yoyok Setiyo Pamuji, ST. Kiki Sri Nur Endah, ST. Ratih Suhartini, S.Pd. Yati Yulia, S.AP

Elis Siti Munawaroh, S.AP Idan Sukmara

Pramudiya Tri Hartadi Engkos Koswara Alamat Sekretariat :

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung

Sdri. Ratih Suhartini

Jl. Kanayakan No. 21 DagoBandung - 40135 Tel. 022-2500241; Fax. 022 -2502649 Email: steman@polman-bandung.ac.id Homepage: steman. polman-bandung.ac. id

11

(5)

STEM AN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

DAFTAR

ISI

Kata Pengantar Susunan Panitia ii Daftar Isi. ... .... . . . ... .... ... .. .. .. .. . . .. iv Keynote Speaker Universitas Indonesia

Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S.

Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian Ir. Agus Tjahajana, SE., M.Sc.

Chief Operation Officer PT Astra Otoparts-Winteq Direktur - PT Federal Izumi Mfg.

Reiza Treistanto

Abstrak Makalah Peserta

BIDANG KAJIAN : REKAYASA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNTUK PERTANIAN, PERTAMBANGAN, OTOMOTIF, ELEKTRONIKA, DLL

Aplikasi Metode Perancangan Pahl-Beitz pada Perancangan Lini Produksi

Iman Apriana . . . . ... ... .. . .. ... . . . . .... . .. 2 Design for Sustainability (DFS) and Design for Environment (DfE) Practices in

Automotive industry

SKH Muhammad Bin SKH Abd Rahim. 8

Pembuatan dan Pengujian Model Pahat Insert dari Baja 34CrNiMo6 Melalui Proses Pack Carburizing

Umen Rumendi. 15

Pengaruh Temperatur dan Dwell Time Degassing terhadap Porositas Gaspada Aluminium JIS AC4C dengan Metode Gravity Casting

Balqis Mentari Efendi. 21

The Optimization Of Power Conversion From Wind Energy

Norhana Binti Safee. 27

Modifikasi Vessel Nissan CWB45-ALDN45 untuk Peningkatan Kapasitas Angkut Unit Truck

Herman Budi Harja. 32

(6)

STEMAN 2014 ISBN 978-979-17047-5-5

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN PAHAT MODEL INSERT

DARI BAJA 34CrNiMo6 MELALUI PROSES PACK

CARBURIZING

l>Umen Rumendi, 2)Budi Hartono Setyamarga I)Dosen pada Jurusan Teknik Manufaktur

Politeknik Manufaktur Negeri Bandung JI.Kanayakan no21Dago Bandung 40135

Emai: limen rumendi2012(((vahoo.Clll1l

2). Dosen pada Jurusan Teknik Mesin danDirgantara

Institut Teknologi Bandung Email: ii..~0i.Lll.•J!u:~~.Li)KI.\?.JJft-.i(\

ABSTR

A

K

Dalam proses pemesinan, alat potong pahat adalah komponen yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan sebuah produk baik dalam industri maupun pada dunia pendidikan teknologi seperti Politeknik dan SMK. Salah satu mesin yang memerlukan alat potong pahat adalah mesin bubut. Permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah sulitnya bagi sekolah sekolah teknik yang berada di daerah daerah dalam mendapatkan alat potong untuk melakukan praktik membubut. Untuk mengatasi permasalahan itu, dicoba membuat suatu gagasan baru dengan membuat pahat bubut dalam bentuk standar model pahat insert carbide jenis TNI604 bentuk segitiga terbuat dari baja pemesinan yang biasanya di gunakan untuk elemen mesin. Metode penelitian ini terdiri dari persiapan meterial, pembuatan model pahat insert, proses carburizing dan uji kekerasan dan struktur mikro serta uji memo tong untuk melihat kemampuan pahat dalam memotong baja di mesin bubut. Proses pembuatan model pahat insert dilakukan dengan menggunakan mesin wire cutting jenis turbo Pro 390. Proses pack carburizing menggunakan arang batok kelapa +10% BaCO) pada temperatur 900-950oC dengan soaking timeselama 4 jam. Pengujian distribusi kekerasan dilakukan untuk mengetahui kedalaman kekerasan efektif dari pahat, kemudian pengujian pemotongan dilakukan pada mesin bubut Schaublin 150. Bahan yang dipotong adalah baja karbon rendah St37 dengan diameter 30mm yang dibubut hingga diameter 24mm, dengan kecepatan potong bervariasi dari 16; 20; 24;30; dan 35m/min, pembubutan dilakukan 5xpemotongan dengan ketebalan sayatan masing masing 1mm. Dari hasil pengujian diperoleh data bahwa pahat ini mampu memotong baja dengan baik, sesuai

dengan kecepatan potong (Vc) yang telah ditentukan. Pembubutan dimulai dari 030mm sampai 025mm sepanjang 100mm dan hasilnya diperoleh dimana tingkat kekasaran permukaan tercapai hinggaN8, penyimpangan kelurusan benda hasil bubutan mencapai 0,1mm dan tingkat keausan tepi dan ujung mata pahat

insert maksimum sebesar 0,45mm.

Keywords: cutting tools, manufaktur, pahat insert.pack carburizing, wire cutting, soaking time

P

ENDAHULUAN

Pahat bubut adalah alat potong yang digunakan untuk memotong material pada mesin bubut dengan cara memberikan gaya berupa gaya potong dan gaya tekandi permukaan objek yang dipotong, dengan adanya gaya putar continue dari mesin dan torsi yang terjadi menyebabkan terjadi proses pemotongan pada permukaan benda yang dipotong, berupa serpihan hasil potongan atau disebut juga geram.

Alat potong untuk mesin bubut umurnnya berupa batangan baja paduan tinggi(alloy steeT) yang mempunyai kecepatan potong tinggi seperti High

Speed steel. HSS melalui proses heat treatment, akan memperoleh kekerasan antara 64-66 HRC dan ketangguhan yang tinggi.

Selain HSS adajuga pahat bubut yang terbuat dari proses metalurgi serbuk seperti pahat karbid (carbide) dengan sifat dan ketahanan panas yang tinggi. Para pakar material di Indonesia belum sanggup membuat material sejenis HSS untuk

15

(7)

STEMI\N 2014

dijadikan sebagai alat potong. karena untuk proses

pembuatan baja tersebut sangat mahal. Akibatnya

dalam memenuhi kebutuhan alat potong untuk

industri manufaktur masih ketergantungan

terhadap produk luar dengan harga yang mahal.

Untuk menanggulangi hal itu. perlu ada kajia

n-kaj ian ilmiah agar ditemukan gaga san gagasan

baru, untuk mernbuat pahat bubut alternatif yang

terbuat dari baja yang ada di pasaran melalui proses heat treatment agar tidak selalu

ketergantungan lagi ke negara lain.

Pada penelitian ini, akan diteliti material jerus

machinerv steel DIN 34 Cr Ni Mo 6. yang

kornposisinya terdiri dari 0,30 - 0,38% C + 1,5%

Chrom + unsur Nikel 1,4-1.7% clan Molibdenum

0,2% untuk dijadikan pahat alternatif pengganti

HSS yang mampu memotong logam lain [tabel

baja. Bohler]. Penelitian dilakukan melalui proses

perlakuan panas, dengan menggunakan metode

pack carburizing. Sebago! referens.i penelitian

terhadap baja jenis yang sarna telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebel umnya. Bandanadjaya"

telah meneliti bahwa pada baja AISI4340 yang

mengalami proses karburisasi. hardening clan

tempering, layak digunakan untuk ballistic material. Material ini dapat digunakan untuk

pernakaian pada kendaraan tahan peluru. Proses

karburisasi pada pahat bubut yang terbuat dari baja

St37 juga sudah pernah teliti oleh Rumendi dan

Purnawannan" Ihasilnya pahat bubut ini terbukti

dapat dipakai untuk mernotong logam aluminium

dan kuningan dengan baik. Wiwik dan Rumendil71

telah melakukan penel itian pada baja bangunan

diproses carburizing dan quenching di air hasilnya menunjukkan bahwa baja tersebut bisa cliaplikasi

pada alat potong dengan baik.

ISBN 918-979-17047-5-5

Kebutuhan pahat bubut saat ini, tidak hanya untuk

industri manufaktur, tapi juga untuk program praktik di lembaga pendidikan teknik seperti SMK

dan Politeknik sehinga marnpu menekan biaya alat

potong. Untuk itulah maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan proses carburizing untuk keperluan yang lebih tepat guna yaitu Pembuatan pahat bubut model

insert dari baja pemesinan 34CrNiMo6 untuk alat potong pada proses pembubutan.

Metodologi Peneltian dan Bahan

Persiapan material pahat

proses carburizing

& hardening

Ujikekerasan

Olah data, analisa dan kesirnpulan

16

(8)

STEMAN 2014

Bahan Pahat Bubut

Material yang digunakan untuk model pahat bubut

insert adalah baja pemesinan paduan rendah

34CrNiMo6 pertimbangannya adalah, karena

komposisinya terdiri dari unsur unsur yang mampu

membentuk karbida yang tahan terhadap gesekan,

selain iu bahan ini mempunyai suhu tempering

yang tinggi hingga 680°C dengan tensile strength

hingga 1300N/mm2.

Pembuatan pahat Bubut ModelInsert

Pahat dibuat dalam bentuk standar yaitu segitiga

solid seri TNMN 160408 dimana ukuran lebar sisi

A= 9,525mm, tebal pahat T= 4,76mm , radius

ujung pahat r=O,8 mm, jumlah sudut = 6 dengan

sudut negatif, lubang 03,81mm. Mesin yang

dipakai untuk membuat pahat, wire cut type

ROBOFIL 390 EGIE CHARMILES, dengan

Kapasitas arus maks 10000 Watt(IOKW).

Hasil pembuatan adalah terlihat pada

gambar

Gambar 2.Pahat Bubut model insert sebelun di bor

Gambar 3. Pahat bubut Insert setelah di lubangi

ISBN 978-979-17047-5-5

Proses carburizing

Proses carbuizing dilakukan dengan karbon aktif

tempurung kelapa (Pack carbuizing) dalam

tungku pemanas listrik kapasitas 13KW dengan

pencapaian suhu hingga I200°C.

Gambar 4. Urutan proses carburizing

4jam

Slow cooling

GambarS. Diagram proses carburizing

••••1.t#lU.\: '-uv·r11 U 4U /:SU 120 100 I/UL" t 1.6

"

i

1.": ~

~.

e c " ,J U 1.U ~.U ~.U 4.U O.U D.'$t.;uloLc l'lrn

Gambar6. Grafik pengaruhwaktu carburizing terhadap

kedalaman carbon

(9)

STEMAN 2014

Pengerasan (hardening)

Pengerasan atau hardening dilakukan setelah

carburizing selesai dilakukan. tujuannya adalah untuk memperoleh permukaan baja yang keras dan tahan aus.

Mekanisme transformasi dari austenit ke martensit adalah transformasi geser atau diffusionless trans/ormation sesuai reaksi:

a BCC==-+ FCCy( allstenite)==-+BCT melalui

quenching ( Martensite)

P

C

Hold time

'!---,---Y.Mktu

Cambar7. Diagram austeisasi&(/If(!nching

Langkah penting yang hams dilakukan setelah

hardening dalah proses tempering tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan ketangguhan (toughness) agar baja tidak pecah

icrak) saat digunakan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari rangkaian proses diatas kemudian dilakukan penguj Ian, baik kekerasan

permukaannya, distibusi kekerasannya dati micro structure-tvy«.

Dari hasil pengujian diperoleh data data seperti terlihat pada beberapa grafik dibawah ini

ISBN 9n-979-I7047-5-5

HasillJii distribusi kekerasan

1000 . 800 600 400 200

• • • •

• •

1 1 J 4

Cambar8. Grafik distribusi kekerasan pahat insert

Dari hasil pengujian distribusi kekerasan dapat dilihat bahwa pada kedalaman O.5mm dari

permukaan kekerasannya meningkat hingga I030HVo2 atau setara dengan kekerasan 68 H RC,

sehingga melebihi ,kekerasan pahat HSS yang

hanya mencapai 66 HRC Hasil Uji Struktur Mikto

Untuk mengetahui secara pasti atas peningkatan kekerasan yang telah diperoleh, maka dilakukan pengujian di bagian dalamnya dengan melihat perubahan struktur mikronya yang diuji secara metalography dengan mikroskop

Carnbar 9. Struktur Mikro pahat insert 34CrNiMo6

pada bagian sedalam 0,5111111 dari permukaan

Pernbesaran lOOOx

Dari uji struktur mikro terIihat adanya perubahan struktur dari austenit ke martensit serta

terbentuknya karbida krom, yang mempunyai efek

(10)

STEMAN 2014

terhadap peningkatan

permukaannya

ketahanan Iaus pada

Hasil Uji Pemotongan di Mesin Bubut

Pengujian real dari pahat model insert ini

dilakukan pada mesin bubut Schaublini50,

panjang bubutan L=IOOmm tujuannya adalah

untuk mengtahui kemampuan memotong dan

ketahanan aus pada ujung mata pahatnya.

Pengujian ditunjukkan pada proses pembubutan (gambar 9)

GambarlO. Proses pemotongan pahat model insertdari

baja 34CrNiMo6

Hasil uji pemotongan temyata menyebabkan keausan

pahat pada bagian tepi dan ujung mata pahat yang dapat dilihat pada grafik hasil pengujian (gambar 11)

,', -+-VI __ 1'("'''''''''''1''''1: J" ~•·•••••••• 11It". r-. I" jI(.·~,,,•.••,•.••O (11,•••"

Gambar 11.Grafik keausan mata pahat setelah dipakai

memotong pada variasi kecepatan potong(Vc).

Hasil Uji Penyimpangan Kelurusan

Uji penyimpangan dilakukan untuk mengetahui

berapa milimeter besar penyimpangan hasil

bubutan. pengujian dilakukan di lab inspection

ISBN 978-979-17047-5-5

produk. Dari hasil pengujian diperoleh data

seperti terJihat pada grafik gambar

1'.IH:I:~ IJ,)(l ~ -·rurUS,'II"':'

I,•.'!

----I'.'Ir.'.·,',1',

t.. ", ..t'!

Gambarll. Hasil uji kelurusan rata rata O,lmm

Uji Kekasaran Permukaan

Pengujian kekasaran permukaan dilakukan

dengan menggunakan alat roughness tester untuk

melihat secara pasti apakah pahat yang di

gunakan selama pemotongan terjadi keausan

berlebih atau tidak. Dari hasil pengukuran dapat

dilihat bahwa kekasaran permukaan hasil bubutan

seperti terlihat pada grafik surface roughness

gambar 13 I . --. _ r ~ • , -. ,,,,.,. l_~,"'''\i·'''~-·'·'--'' -19

(11)

STEMAN 2014 ,,~_.an :-Moi(,"r'-.-P ,I.~)' V~:~ 'II'_'_'" ~;.r..l•..•••·•.•.•

Gambarl3. Tingkat kekasarun perrnukaan hasil

bubutan pada Vc30mimin (Ng) diuji dengun roughness tester

Kesimpulan dan Saran

Setelah dilakukan penelitian hingga pengujian

lapangan maka dapat disimpulkan bahwa

I.. Baja pemesinan 34CrNiMo6 mampu di tingkatkan kekerasan permukaanya melalui

proses Pack carburizlng

2. Peningkatan kekerasan diperrnukaan pahat bisa mencapai 1030 HYO.2setara dengan 68 HRC 3. Mampu memotong baja karbon rendah St37

dengan baik pada berbagai variasi kecepatan

potong antara 16-35 m/rnenit

4. Tingkat keausan pad a mata pahat pada bagian tepi maupun ujung pahat setelah pemotongan relatifkecil antara 0.03-0.045111111

5. Penyimpangan hasi bubutan relatif kecil sebesar (Ll mm dan tingkat kekasaran rata rata N8

Saran

I. Perlu di teliti lebih lanj ut baik pengembangan bentuk dan geometri pahat ataupun proses heat treatment yang lebih advance.

2. Perlu di coba untuk di produksi guna menekan harga alat porong tcrutama di lembaga

pendidikan teknik mesin dan Politeknik

IS13N 97?l-979-17047-5-5

Daftar Pustaka

I. ASM Handbook Volume 4 Heat Treat

(1998). ASM International.

2. Cox, G.J. (1989), Development

or

Abrasii

Resistant Nickel-Containing Alloy Wh

Irons of High Hardness, Nickel Developme Institute NIDI.

3. Krauss, G. (2000), STEELS: Heat Treatme

and Processing Principles. ASl

International.

4. Rochim, Taufiq, 1993, Teori dan Teknolog

Proses Permesinan, HEDS.

5. Bandanadjaya, Beni Modifikasi kekerasai

permukaan Plat Baja AISI4340 Untui

meningkatkan Ketahanan Balistik. Desertas:

S3, Program studi Teknik Material, ITB 2009 6. Setiawan, Deni, Pemakaian cangkang Bekicot iAchatina Fulicai dan cangkang Keong Emas

(Pomacea canaliculata Lamarck) sebagai

energizer dalam proses Karburisasi Padat

Baja Karbon Rendah, Tugas Akhir Sarjana,

Bandung: lnstitut Teknologi Bandung. 2007.

7. Rumendi.Umen, dan Purnawarman.Otto

"Pahat Bubut Baja ST37 Sebagai pahat

alternatif Pengganti Pahat Bubut HSS melalui

carburisasi arang batok" Presiding,

Seminar on Application and Research in

Industrial Technology, SMART,2006, 8. Purwadi. Wiwik clan Rumendi, Umen,

.,Modifikasi Baja Bangunan Menjadi A101

Potong Dalam Proses Pemesinan Logam dan

Kam "Jurnal P &- P7'Vol. IV l102259-26CJ. Desember .20()6.

Gambar

Gambar 2. Pahat Bubut model insert sebelun di bor
Gambar 11. Grafik keausan mata pahat setelah dipakai memotong pada variasi kecepatan potong(Vc).

Referensi

Dokumen terkait

terlihat menyembung dengan terlihat agak berliku sehingga tampak atas seperti bundar, memiliki turbukel pada palm sedikit, tanpa ada duru pada palm, pasang kaki jalan

Penelitian yang dilakukan mengenai kecepatan putar dari generator yang dikopelkan dengan motor listrik sebagai penggeraknya dipasang switch controller bank kapasitor

Pada gambar 5.1 (a, b, c, d, dan e) menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan angin maka daya output generator induksi akan semakin tinggi, hal ini terjadi karena tingginya

Teori Dua Faktor (Two-Factor Theory) yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg merupakan kerangka kerja lain untuk memahami implikasi motivasional dari lingkungan kerja dan

Secara psikologis, individu yang normal yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah).Dengan adanya integritas yang

Area ini memiliki kategori S1 (sangat sesuai) dengan nilai IKW 87.50 %. Kegiatan wisata yang dapat dikembangkan antara lain, Flying Fish dan Rolling Donuts guna melengkapi

Pergaulan suami istri secara ma’ruf dalam hal hubungan seksual antara mereka berdua pun seharusnya dilakukan dengan cara yang baik bagi kedua pihak, tidak cukup

Jurnalisme Damai SKH Kompas Terkait Adanya Klaim Tari Pendet Sebagai Budaya Malaysia (Studi Analisis Framing Penerapan Jurnalisme Damai Pada SKH Kompas Terkait Pemberitaan Klaim