• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SUSU SAPI MURNI DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS DI JEGUD MILK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SUSU SAPI MURNI DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS DI JEGUD MILK)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN

SUSU SAPI MURNI DI KOTA BANDUNG

(STUDI KASUS DI JEGUD MILK)

DALLY DARMASEPTANA, ALEX SALEH, DWI KURNIAWAN

Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung Email: dally.darma@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan studi kelayakan usaha terhadap Jegud Milk, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan kapasitas produksi Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni Di Kota Bandung. Pengembangan kapasitas produksi dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar dan ekspansi pemasaran yang lebih besar. Untuk mengembangkan kapasitas produksi, dibutuhkan investasi yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkan suatu analisis kelayakan usaha pengolahan susu sapi murni yang berkaitan dengan lima aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia, dan aspek finansial. Berdasarkan kelima aspek tersebut, dihasilkan parameter kelayakan berupa Payback period (PP) 2 tahun 1 bulan, Nilai Net Persent Value (NPV) sebesar Rp 1.379.738.166,36 dan Nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 31,4%.

Kata Kunci: Kapasitas Produksi, Susu Sapi Murni, Investasi, Analisis Kelayakan Usaha.

ABSTRACT

This research is a feasibility study to Jegud Milk, this research conducted to develop capacity Jegud Milk production in the processing of cow's milk in Bandung. The development of production capacity aims to meet market demand and expansion of larger marketing. To develop the production capacity, it takes no small investment, so it needed a feasibility analysis of cow's milk processing business related to five aspects, that is market and marketing aspects, technical aspects, legal and environmental aspects, human resource management aspects, and financial aspects. Based on the five aspects, is produced feasibility parameters, including Payback Period (PP) for 2 years 1 month, Net Persent Value (NPV) of Rp 1.379.738.166,36 and Internal Rate of Return (IRR) 31,4%.

(2)

Reka Integra - 122 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar

Kota Bandung merupakan kota yang terkenal dengan beragam jajanan kulinernya, belakangan ini minuman berbahan dasar susu sapi murni mulai banyak diminati di Kota Bandung khusunya di kalangan kaum muda Kota Bandung. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, permintaan susu sapi murni di Kota Bandung selalu meningkat dari tahun ketahun, dan Kota Bandung merupakan penghasil susu sapi murni terbesar di Jawa Barat.

Salah satu usaha yang bergerak dalam pengolahan susu murni di Kota Bandung adalah Jegud Milk. Jegud Milk berdiri sejak Desember tahun 2012, dimana sekarang masih dalam tahap berkembang, produk yang dihasilkan dari pengolahan susu sapi murninya adalah susu pasteurisasi dengan berbagai varian rasa. Pada tahun 2014 terdapat permintaan produk yang tidak terpenuhi sebanyak 4.689 Liter, hal tersebut dikarenakan tidak mencukupinya kapasitas produksi Jegud Milk, oleh sebab itu perlu adanya peningkatan kapasitas produksi. 1.2 Identifikasi Masalah

Peningkatan kapasitas produksi merupakan permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, peningkatan kapasitas dilakukan untuk memenuhi demand yang belum terpenuhi, dan untuk melakukan ekspansi pemasaran yang lebih besar. Peningkatan kapasitas produksi tersebut merupakan suatu tantangan sekaligus peluang usaha. Namun, terdapat beberapa kendala, yaitu membutuhkan investasi modal yang cukup besar dan risiko-risiko kegagalan dalam usaha, maka diperlukan adanya sebuah studi kelayakan.

2. STUDI LITERATUR 2.1 Analisis Kelayakan

Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menetukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang akan dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan (Jakfar & Kasmir, 2012).

2.1.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dengan kata lain, setiap kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau mencipatakan pasar (Jakfar & Kasmir, 2012).

2.1.2 Aspek Teknis

Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak

(layout), penyusunan peralatan pabrik, dan proses produksinya termasuk pemilihan

(3)

menjalankan usahanya dengan menilai ketapatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang akan digunakan (Jakfar & Kasmir, 2012).

2.1.3 Aspek Legal dan Lingkungan

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Bagi badan usaha yang akan dijalankan juga perlu dipersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek hukum seperti badan hukum perusahaan yang dipilih seperti apakah Perseroan Terbatas (PT), firma, koperasi, atau yayasan (Jakfar & Kasmir, 2012).

2.1.4 Aspek Sumber Daya Manusia

Organisasi dapat dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Yang membuat perusahaan hidup dan dinamis adalah karena adanya proses-proses manajemen. Agar proses-proses manajemen dapat bekerja dengan baik, maka organisasi sebagai sarananya perlu dirancang. Hasil akhir dari perancangan organisasi ini yang disebut dengan struktur organisasi (Siregar, 1991).

2.1.5 Aspek Finansial

Tujuan menganalisis aspek finansial dari analisis kelayakan usaha untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan dapat dikembangkan terus (Umar, 2001).

2.2 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang berikatan dengan perubahan parameter untuk meilhat berapa besar perubahan dapat ditolerir sebelum solusi optimum mulai kehilangan optimalitasnya. Salah satu metode yang digunakan dalam analisis sensitivitas adalah Break

Even Point (BEP). BEP dapat diartiakan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan

di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Rumus dari Break Even Point (BEP) dapat dilihat di bawah ini:

BEP = Fixed Cost / (Harga per-unit – variable cost per-unit) (1) 3. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini. Metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

(4)

Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Identifikasi Metode Penelitian

Analisis Kelayakan: 1. Aspek Pasar & Pemasaran 2. Aspek Teknis 3. Aspek Legal & Lingkungan 4. Aspek MSDM 5. Aspek Finansial Pengumpulan dan Pengolahan Data Data Aspek Pasar:

1. Data demand dan supply Jegud Milk 1. Data demand dan supply susu sapi murni pasteurisasi di Kota Bandung 3. Data harga jual produk kompetitor

Data Aspek Teknis: 1. Data spesifikasi produk olahan susu sapi murni 2. Data mesin dan peralatan yang dibutuhkan 3. Data bahan baku utama dan penunjang 4. Data loksi usaha

Data Aspek Legal dan Lingkungan: 1. Data pendirian badan hukum 2. Data persyaratan pengajuan perizinan 3. Data Negatif Investasi 3. Data limbah Hasil Proses Produksi

Data Aspek MSDM: 1. Data Struktur Organisasi 2. Data kebutuhan tenaga kerja 3. Visi Misi Jegud MIlk

Data Aspek Finansial: 1. Data Sumber Modal yang Digunakan 1. Data Investasi awal usaha 2. Data suku bunga bank Literatur

Perancangan Produk Penentuan Badan Hukum Penentuan peluang pasar dan target

penjualan Perhitungan Nilai Awal Investasi

Layak? Layak? Layak? Tidak Layak aspek

pasar dan pemasaran aspek teknisTidak Layak

Tidak Layak aspek legal dan lingkungan

Tidak Layak aspek MSDM Tidak Layak aspek finansial START END · Peluang Pasar · Target Penjualan Spesifikasi Produk yang Akan Dibuat

Badan Hukum Usaha

Struktur organisasi Total Biaya Investasi Penentuan Harga Jual Produk Perencanaan Kapasitas Produksi

Legalitas Usaha

Perencanaan Tenaga Kerja

Perhitungan Proyeksi Rugi Laba dan Arus Kas Harga Jual Produk Kapasitas produksi

Izin Usaha Pengolahan

Susu Sapi Murni -Jumlah Tenaga Kerja -Job Specsification -Job Description

-Income Statement -Cash Flow

Analisis Kompetitor dan Analisis Strategi Pemasaran

Perencanaan Proses dan Fasilitas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Perencanaan Program Pelatihan Tenaga Kerja

Proses Perhitungan:

· Payback Period (PP)

· Net Present Value (NPV)

· IRR

Strategi Pemasaran Usaha Pengolahan Susu Sapi

Murni

Layout Lokasi pengolahan

susu sapi murni

Dampak Lingkungan Serta Penanggulangan Program Pelatihan Tenaga Kerja · Payback Period · NPV · IRR

Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran usaha pengolahan susu sapi

murni

Analisis Kelayakan Aspek Teknis usaha pengolahan susu sapi murni

Analisis Kelayakan Aspek Legal & Lingkungan Usaha Pengolahan Susu Sapi Murni

Analisis Kelayakan Aspek MSDM usaha pengolahan susu sapi

murni

Analisis Kelayakan Aspek Finansial usaha pengolahan susu sapi murni

Layak? Layak? Keputusan layak Keputusan layak Keputusan layak Keputusan layak Tidak

· Operating process chart

(OPC)

· Fasilitas yang dibutuhkan

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Keputusan layak Tidak Ya · Sensitivitas

· Kesimpulan dan Saran Analisis Sensitivitas usaha pengolahan susu sapi murni Perencanaan Fasilitas

Produksi Fasilitas Kantor Perencanaan lokasi pengolahan susu sapi murni

Perancangan Struktur Organisasi

Perhitungan Arus Kas Masa Pembangunan -Cash Flow During Constructions -Income Statement During Constructions

Kebutuhan Fasilitas Produksi dan Fasilitas Kantor

Gambar 1. Metodologi Penelitian

4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan data demand susu sapi murni pasteurisasi di Kota Bandung, serta data supply dari industri-industri pengolahan susu sapi murni yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya. Data Demand dan Supply dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Data Demand Susu Sapi Murni Pasteurisasi Tahun 2010-2014

Data Demand Susu Sapi Murni di Kota Bandung (Liter)

2010 2011 2012 2013 2014

20.612.080 20.731.083 20.920.486 21.103.656 21.250.619

Tabel 2. Data Demand Susu Sapi Murni Pasteurisasi Tahun 2010-2014

Tahun

Data Supply Susu Sapi Murni di Kota Bandung (Liter)

KPBS KPSBU BPTSP CIKO MILK SERBA SUSU JEGUD MILK Total 2010 10.800.000 7.200.000 312.000 1.800.000 - - 20.112.000 2011 10.800.000 7.200.000 312.000 1.800.000 360.000 - 20.472.000 2012 10.800.000 7.200.000 312.000 1.800.000 360.000 36.000 20.508.000 2013 10.800.000 7.200.000 312.000 1.800.000 360.000 36.000 20.508.000 2014 10.800.000 7.200.000 312.000 1.800.000 360.000 36.000 20.508.000 4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini berkaitan dengan kelima aspek yang dianalisis, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia dan aspek finansial.

4.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar terdiri dari penentuan peluang pasar dan target penjualan berdasarkan data

demand dan supply terhadap susu sapi murni, penentuan harga ditentukan berdasarkan

(5)

A. Peluang Pasar dan Target Penjualan

Berdasarkan hasil peramalan yang dilakukan, maka dapat diketahui peluang pasar yang tersedia, dengan menyelisihkan antara data demand dengan data supply, dari hasil penyelisihan antara demand dan supply tersebut didapat peluang pasar yang bernilai positif. Target penjualan ditentukan berdasarkan kemampuan investasi pembelian mesin pasteurisasi seharga Rp 25.000.000, mesin pasteurisasi yang akan digunakan ini berkapasitas 250 liter/jam sehingga dalam 1 tahun mampu memenuhi target penjualan 180.000 liter/tahun. Peluang pasar dan target penjualan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Peluang Pasar dan Target Penjualan Susu Sapi Murni

Tahun Demand (Liter) Supply (Liter) Peluang Pasar

(Liter) Target Penjualan (Liter) 2016 21.563.450 20.752.800 810.650 180.000 2017 21.718.420 20.835.600 882.820 180.000 2018 21.873.380 20.918.400 954.980 180.000 2019 22.028.350 21.001.200 1.027.150 180.000 2020 22.183.310 21.084.000 1.099.310 180.000

B. Analisis Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang digunakan Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini adalah marketing mix 4P, 4P tersebut adalah: Product (produk), Place (tempat), Promotion

(promosi), dan Price (harga), dalam hal pemasaran ini target pasar Jegud Milk adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 15 s/d 30 tahun. Berikut pemaparan tentang strategi pemasaran yang digunakan.

1. Product (produk), produk yang diunggulkan adalah produk yang memiliki berbagai

macam varian rasa, dimana rasa tersebut memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dari pesaing, dan ada rasa yang tidak dimiliki oleh pesaing. Selain itu produk yang dihasilkan memiliki packaging (kemasan) botol.

2. Place (tempat), strategi pemasaran pada aspek tempat ini adalah dengan

memanfaatkan saluran distribusi, Produk dipasarkan dengan cara mengembangkan

reseller, konsinyasi ke kantin universitas dan cafe-cafe yang ada di Bandung, strategi

pemasaran lain yang diunggulkan juga adalah memasarkan produk dengan cara open

member, open member merupakan layanan berlangganan, dimana produk dipasarkan

dengan cara delivery service secara rutin.

3. Promotion (promosi), strategi pemasaran pada aspek promosi ini bertujuan untuk

mengkomunikasikan produk Jegud Milk sekaligus melakukan Brand Awareness baik secara Online dan Offline. Media sosial yang dipergunakan antara lain Official Line,

Instagram, dan Facebook. Secara offline dilakukan dengan cara mengikuti berbagai

macam event kuliner, menyebarkan brosur ke perumahan-perumahan untuk mendapatkan member.

4. Price (Harga), strategi pemasaran pada aspek harga ini Jegud Milk bertujuan untuk

memberikan harga yang kompetitif dengan produk-produk pesaing, sehingga memicu daya beli target market terhadap produk Jegud Milk. Harga produk yang di tawarkan Jegud Milk adalah sebesar Rp 10.000/botol 330ml, sedangkan pesaing menawarkan produknya dengan harga Rp 8.000 s/d Rp 15.000 per kemasan 250ml, dengan demikian harga yang ditawarkan Jegud Milk cukup sepadan (worth it) dengan produk yang diberikan.

(6)

Aspek teknis ini menjelaskan tentang spesifikasi produk, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan proses dan fasilitas, mesin dan peralatan yang digunakan, fasilitas kantor, serta perencanaan lokasi usaha.

A. Spesifikasi Produk

Produk yang dihasilkan dari olahan susu sapi murni ini adalah produk susu pasteurisasi, produk dipasarkan dalam bentuk kemasan botol plastik PET bening 330ml betutup botol putih, produk memiliki varian rasa tawar, greentea, taro, coklat, mocca, vanilla, strawberry, dan melon. Kemasan produk memiliki label berbahan transparancy. Hasil produk yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 2.

B. Perencanaan Kapasitas Produksi

Perencanaan kapasitas produksi yang baru direncanakan menggunakan mesin pasteurisasi berkapasitas 250 liter/jam.

Berikut perhitungan untuk perencanaan kapasitas produksi Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni:

a. Kapasitas mesin pasteurisasi = 250 Liter/jam b. Jam kerja per hari = 8 jam/hari

c. Waktu proses per 300 Liter = 4 jam d. Hari kerja per bulan = 30 hari

e. Volume 1 botol kemasan Jegud Milk = 330ml Rumus perhitungan kapasitas produksi:

Kapasitas produksi per hari = Kapasitas mesin x (jam kerja per hari/waktu proses) Kapasitas produksi per hari = 180.000 liter/tahun

Konversi kapasitas menjadi satuan botol,

Jumlah produk dihasilkan = (500 liter/hari x 1000ml) / 330ml/botol = 545.400 Botol/tahun

Gambar 2. Hasil Produk yang Dirancang

C. Perencanaan Proses dan Fasilitas

Perencanaan proses dan fasilitas Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini untuk merencanakan proses dan fasilitas apa saja yang diperlukan dalam mengolah susu sapi murni hingga menjadi produk susu pasteurisasi yang siap untuk di pasarkan. Perencanaan proses dan fasilitas ini dituangkan dalam gambar Operating Process Chart

(OPC). Operating Process Chart pengolahan susu sapi murnidapat dilihat pada Gambar 3. D. Perencanaan Lokasi Usaha

Lokasi usaha yang baru direncanakan berada di daerah Ciganitri, Kabupaten Bandung dengan luas tanah 500m2, di daerah tersebut sudah tersedia lahan yang sesuai dengan

(7)

kebutuhan luas untuk usaha pengembangan pengolahan susu sapi murni ini. Perencanaan

layout lokasi pengolahan susu sapi murni dapat dilihat pada Gambar 4.

Area Parkir P EN G EM A SA N Sanitasi Storage Tank Mesin Pasteurisasi Storage Tank Mixing Tank Ruang Hijau MUSHOLLA SHIPPING INVENTORY ROOM RECEIVING JEGUD MILK OFFICE Chiller Lokar Karyawan Meja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4 R. Istirahat WC WC Torrent Air Mj. Mesin Expired 16,667m 30m R ak 1 R ak 2 R ak 3 Lemari Peralatan Mj. Timbang Mj. Uji Tempat Coolbox R. MH R. Satpam

Gambar 4. Layout Lokasi Pengolahan Susu Sapi Murni

Operating Process Chart

Dipetakan Untuk : Jegud Milk Dipetakan Oleh : Dally Darmaseptana

Nama Objek : Susu Pasteurisasi Tanggal : 28 Oktober 2015

O-3 O-4 O-1 O-2 Storage Tank I Mesin Pasteurisasi Storage Tank II Mj. Pengujian 0% 0% 0% 5` 60' 5' 150' Di Alirkan Di Pasteurisasi Di Alirkan Di uji rasa 757 Botol O-5 Di Timbang Mj. Timbang 5` 0% Di Mix Mixing Tank 0% 10' Gula, Perisa O-6 I-2 Mj. Pengemasan 0% Dikemas I-1 0% 5`

Sirup Perisa Susu Pasteurisasi

Gambar 3. Operating Process Chart (OPC) Pengolahan Susu Sapi Murni

E. Fasilitas Kantor

Fasilitas Kantor dapat dilihat pada Tabel 4.

Kegiatan Lambang Jumlah Waktu (menit)

Operasi 6 85

Pemeriksaan 2 5

Akt. Gabungan 1 150

Penyimpanan 1 0

Waktu Siklus (Menit) 240 Waktu Proses (Menit) 240

(8)

Tabel 4. Fasilitas Kantor No. Fasilitas Jumlah yang Dibutuhkan (Unit) Dimensi (m) Allowance (m2) Luas yang Dibutuhkan (m2) Keterangan P L 1 Meja Kerja 11 1,4 0,6 2,94 41,58 - 2 Kursi 11 0,5 0,5 - - Termasuk di

allowance meja kerja

3 Lemari Berkas 11 0,8 0,4 1,12 15,84 -

4 Komputer 11 0,4 0,4 - - Disimpan di atas meja

kerja

5 Printer 4 0,45 0,2 - - Disimpan di atas meja

kerja

6 Loker Karyawan 1 2 0,5 3,5 4,5 -

7 Instalasi Telepon &

Internet 1 - - - - Tidak Membutuhkan Ruangan 8 Instalasi Listrik 2300 Watt 1 - - - - Tidak Membutuhkan Ruangan

9 Kipas Angin 5 - - - - Di tempel di Tembok

Luas Area Kantor yang Dibutuhkan 62

F. Mesin dan Peralatan yang Digunakan

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi pengolahan susu sapi murni dapat dilihat pada Tabel 5.

4.2.3 Aspek Legal dan Lingkungan

Aspek Legal dan Lingkungan ini membahas penentuan badan hukum, legalitas usaha, limbah yang dihasilkan, serta Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

A. Penentuan Badan Hukum

Penentuan badan hukum ini mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: ukuran besar/kecilnya perusahaan, jenis perusahaan, resiko yang ditanggung oleh para pemilik perusahaan, pembagian keuntungan, dan pembagian penguasaan dan atau pengawasan perusahaan. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penentuan badan hukum Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini adalah sebagai berikut:

1. Usaha yang didirikan termasuk industri, yaitu industri pengolahan susu sapi murni. 2. Resiko usaha ditanggung oleh perusahaan dan pemilik usaha.

3. Struktur organisasi sederhana.

Mempertimbangan faktor-faktor diatas, bentuk badan hukum yang sesuai kebutuhan Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini adalah Perseroan Comanditer (CV). Persyaratan untuk membuat badan hukum berupa CV adalah sebagai berikut:

1. Membuat akta pendirian perseroan comanditer, dengan persyaratan: a. Nama dan kedudukan usaha.

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi pemilik perusahaan. c. Keterangan domisili pemilik perusahaan.

d. Nama jabatan dan jumlah anggota direksi perusahaan. 2. Pendaftaran akta notaris ke Departemen Kehakiman. 3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Deperindag.

(9)

Tabel 5. Mesin dan Peralatan yang Digunakan

No. Mesin / Peralatan

Jumlah yang Dibutuhkan (Unit) Dimensi (m) Allowance (m2) Luas yang Dibutuhkan (m2) Keterangan P L 1 Mesin Pasteurisasi 1 1,2 1,2 4,32 5,76 -

2 Mesin Air Jet Pump 1 1 0,8 - 0 Dibawah Torrent Air

3 Mesin Expired 1 0,3 0,2 - 0 Diatas Meja Mesin Exp.

4 Storage Tank 2 1,2 1,2 4,32 11,52 - 5 Mixing Tank 1 0,5 0,5 0,75 1 -

6 Measuring Cup 4L 16 - - - 0 Masuk lemari peralatan 7 Cool Box 72L 10 0,8 0,42 1,008 1,68 Max 2 tumpukan 8 Cool Box 35L 7 0,42 0,35 0,441 0,5145 Max 2 tumpukan 9 Chiller 3 0,6 0,6 1,08 4,32 -

10 Instalasi Pipa 1 - - - 0 Tidak membutuhkan ruang

11 Kontainer 8 0,7 0,4 0,84 8,96 Max 4 tumpukan

12 Trolley 2 0,8 0,4 - 0,64 Disimpan di ruang MH

13 Timbangan 1 0,7 0,3 - 0 Diatas meja timbang

14 Kompor 1 0,4 0,2 - 0 Dibawah mixing tank

15 Tabung Gas LPG 12 Kg 2 0,3 0,3 0,27 0,72 -

16 Rak Bahan Baku 3 2 1 7 27 Disimpan di ruang inventory

17 Meja Pengemasan 4 1,7 0,6 3,57 18,36 -

18 Meja Mesin Expired 2 1 1 3 8 -

19 Meja Timbang 1 0,8 0,5 1,2 1,6 -

20 Meja Uji 1 0,8 0,5 1,2 1,6 -

21 Sendok 8 - - - 0 Masuk lemari peralatan

22 Saringan 8 - - - 0 Masuk lemari peralatan

23 Lemari Peralatan 1 1,3 0,6 2,34 3,12 -

24 Torrent Air 1 0,8 0,8 1,92 2,56 Berbentuk Tower

25 Tangki Air Limbah 3 - - - 0 Ditanam di bawah tanah

26 Motor Roda Tiga 2 - - - 0 Disimpan di area parkir

27 Mobil Box Gran Max 1 - - - 0 Disimpan di area parkir

28 Ember 2 - - - 0 Disimpan di area sanitasi

29 Lap Pel 2 - - - 0 Disimpan di area sanitasi

30 Lap 10 - - - 0 Masuk Lemari Peralatan

Luas Area Produksi yang Dibutuhkan 98

B. Legalitas Usaha

Usaha pengolahan susu sapi murni merupakan usaha yang tidak masuk kedalam Daftar Negatif Investasi, sehingga usaha ini diperbolehkan untuk didirikan. Legalitas usaha dilakukan dengan mengajukan permohonan izin SIUP dan IUI Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), izin TDP ke Deperindag, izin pengolahan susu sapi murni ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta pengajuan pendirian badan usaha melalui notaris. Setelah izin-izin tersebut dapat dipenuhi maka perusahaan dapat dinyatakan legal secara hukum yang berlaku.

C. Limbah yang Dihasilkan

Data limbah produksi yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu limbah ekonomis dan limbah tidak ekonomis. Berikut data-data limbah yang dihasilkan dari proses

(10)

produksi pengolahan susu sapi murni dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Data Limbah Hasil Proses Produksi Pengolahan Susu Sapi Murni

No. Uraian Limbah Jenis Kategori

1 Kardus Kemasan Bahan Baku Padat Bernilai Ekonomi 2 Karung Kemasan Bahan Baku Padat Bernilai Ekonomi 3 Kertas Sisa Label Kemasan Produk Padat Bernilai Ekonomi 4 Plastik Kemasan Bahan Baku Padat Bernilai Ekonomi 5 Air Panas dari Proses Pasteurisasi Cair Tidak Bernilai Ekonomi 6 Air Dingin dari Proses Pasteurisasi Cair Tidak Bernilai Ekonomi

D. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) ini dilakukan berdasarkan data limbah yang tertera pada Tabel 6. Limbah-limbah yang dikategorikan ekonomis, di tangani dengan cara dijual langsung ke pengepul sehingga menjadi pemasukan tambahan bagi perusahaan. Limbah-limbah yang dikategorikan tak ekonomis adalah air panas dan air dingin dari hasil proses pasteurisasi ditangani dengan cara meniriskannya, selanjutnya dialirkan ke tangki penampungan air limbah.

4.2.4 Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Aspek manajemen sumber daya manusia ini menjelaskan tentang visi misi perusahaan, perancangan struktur organisasi, perencanaan tenaga kerja, dan perencanaan program pelatihan tenaga kerja.

A. Visi Misi Perusahaan

Visi misi Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini merupakan sebuah acuan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pemangku kepentingan dan seluruh tenaga kerja yanga ada dalam perusahan. Berikut ini adalah visi misi Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni

Visi

“Menjadi perusahaan kebanggan Nasional dalam menghasilkan produk olahan susu berkualitas dan menjunjung tinggi kepercayaan serta kepuasan konsumen”

Misi

- Menghasilkan produk olahan susu berstandar nasional. - Mempelopori minum susu sebagai gaya hidup sehat.

- Menyediakan produk yang mudah didapatkan oleh konsumen. B. Perancangan Struktur Organisasi

Perancangan struktur organisasi Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni terdapat empat jabatan pimpinan yaitu CEO, manager produksi, manager marketing, dan manager finansial. Struktur organisasi dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini menggunakan struktur organisasi fungsional. Gambar struktur organisasi usaha pengolahan susu sapi murni dapat dilihat pada Gambar 5.

(11)

Chief Executive Officer (CEO)

Manager Produksi Manager Marketing Manager Keuangan

Staff Produksi Staff Distribusi Sales Creative Design Bendahara Book Keeper

Gambar 5. Struktur Organisasi Jegud Milk

C. Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni ini di rencanakan berdasarkan piramida struktur tenaga kerja, dimana terdapat tiga jenjang struktur manajemen, yaitu top level management (manajemen atas), middle level

management (manajemen menengah), dan low level management (manajemen bawah).

Gambar piramida struktur tenaga kerja Jegud Milk dapat dilihat pada Gambar 6. D. Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja

Perencanaan program pelatihan tenaga kerja Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni difokuskan pada bagian operasional perusahaan. Fokus pelatihan tersebut berkaitan dengan pengenalan kegiatan operasional. Pelatihan juga dilakukan dengan mengikuti seminar atau workshop.

4.2.5 Aspek Finansial

Aspek finansial ini menjelaskan tentang sumber modal yang digunakan, perhitungan nilai investasi awal, perhitungan proyeksi rugi laba dan arus kas masa pembangunan, perhitungan proyeksi rugi laba dan arus kas, dan perhitungan Payback Period (PP), Net

Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR).

A. Sumber Modal yang digunakan

Sumber modal yang digunakan adalah bersumber dari dana pribadi pemilik usaha dan investor, modal tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha serta fasilitas-fasilitas usaha.

B. Perhitungan Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), dan Internal

Rate of Return (IRR)

Metode-metode yang digunakan dalam menganalisis kelayakan aspek finansial adalah

Payback Periode (PP), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR).

Perhitungan PP, NPV, IRR, rekapitulasinya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Rekapitulasi PP, NPV, dan IRR

Payback Period (PP) 2 Tahun 1 Bulan

Net Present Value (NPV) Rp1.379.738.166,36

Internal Rate of Return (IRR) 31,4%

5. ANALISIS SENSITIVITAS 5.1 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas varibel-variabel yang dapat merubah keputusan terhadap kelayakan dari investasi usaha ini. Variabel keputusan yang mempengaruhi dalam usaha ini adalah kenaikan harga bahan baku langsung, penurunan

(12)

volume penjualan produk, dan kenaikan gaji tenaga kerja. Pemilihan variabel keputusan tesebut ditinjau berdasarkan perbandingan nilai IRR dan MARR.

5.2 Analisis Sensitivitas Usaha Pengolahan Susu Sapi Murni Terhadap Kenaikan Harga Bahan Baku Langsung

Kenaikan harga bahan baku langsung merupakan salah satu variabel penting dalam pengolahan susu sapi murni, karena merupakan bahan baku utama yang dapat mempengaruhi terhadap pendapatan dalam usaha pengolahan susu sapi murni. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap variabel kenaikan harga bahan baku langsung maksimal sebesar 14,15% kenaikan tersebut menyebabkan IRR sama dengan MARR.

5.3 Analisis Sensitivitas Usaha Pengolahan Susu Sapi Murni Terhadap Penurunan Volume Penjualan Produk

Variabel keputusan penurunan volume penjualan produk merupakan variabel kedua yang dapat mempengaruhi terhadap pendapatan dalam usaha pengolahan susu sapi murni. Penurunan variabel ini maksimal sebesar 8,6% penerunan tersebut menyebabkan IRR sama dengan MARR.

5.4 Analisis Sensitivitas Usaha Pengolahan Susu Sapi Murni Terhadap Kenaikan Gaji Tenaga Kerja

Variabel keputusan kenaikan gaji tenaga kerja merupakan variabel ketiga yang dapat mempengaruhi terhadap pendapatan dalam usaha pengolahan susu sapi murni. Kenaikan variabel ini sebesar 30,4%, menyebabkan IRR sama dengan MARR.

6. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah:

1. Berdasarkan aspek pasar, usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni layak untuk dikembangkan. Hal tersebut didasarkan pada tersedianya peluang pasar yang positif sehingga memungkinkan untuk memasuki pasar, harga produk yang kompetitif dengan para pesaing, dan strategi pemasaran yang berbeda serta unggul daripada pesaing.

2. Berdasarkan aspek teknis, usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni layak untuk dikembangkan. Hal tersebut didasarkan pada produk dapat di produksi dan dapat dipasarkan dengan ditunjang oleh fasilitas yang tersedia dan proses yang dilakukan, secara teknis target penjualan dapat terpenuhi oleh kapasitas produksi, dan lokasi yang digunakan dapat mendukung usaha pengolahan susu sapi murni.

3. Berdasarkan aspek legal dan lingkungan, usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni layak untuk dikembangkan. Hal tersebut didasarkan pada badan hukum dapat didirikan, tidak masuk kedalam Daftar Negatif Investasi (DNI), usaha yang dilakukan mengikuti peraturan dan perizinan yag berlaku di Indonesia, dan adanya pengolahan limbah yang dilakukan dari kegiatan operasi pengolahan susu sapi murni sehigga tidak mencemari lingkungan sekitar.

4. Berdasarkan aspek manajemen sumber daya manusia, usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni layak untuk dikembangkan. Hal tersebut didasarkan pada usaha ini memiliki struktur organisasi yang jelas berupa struktur organisasi fungsional dengan pembangian tugas dan fungsi yang jelas, serta tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan untuk menjalankan kegiatan operasional Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni. Ketika demand lebih kecil daripada kapasitas, maka total ongkos yang dihasilkan merupakan total ongkos yang paling minimum dibandingkan dengan

(13)

5. Berdasarkan aspek finansial, usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni layak untuk dikembangkan. Hal tersebut didasarkan pada:

a. Payback Periode (PP) lebih pendek dari pada jangka waktu analisis usaha yaitu selama 2 tahun 1 bulan.

b. Nilai Net Present Value (NPV) lebih besar dari pada nol yaitu sebesar Rp 1.379.738.166,36.

c. Nilai Internal Rate of Return lebih besar dari pada nilai Minimum Attractive Rate of

Return (MARR), yaitu 31,4% > 12,1%.

6. Hasil perhitungan analisis sensitivitas menunjukkan bahwa:

a. Usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni masih dinyatakan layak apabila kenaikan harga bahan baku langsung maksimal atau tidak lebih dari 14,15%.

b. Usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni masih dinyatakan layak apabila penurunan volume penjualan produk maksimal atau tidak lebih dari 8,6%. c. Usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni masih dinyatakan layak

apabila kenaikan gaji tenaga kerja maksimal atau tidak lebih dari 30,4%. REFERENSI

Jakfar & Kasmir., 2012, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.

Siregar, Ali Basyah., 1991, Analisis Kelayakan Pabrik, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Umar, Husein., 2001, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi-3, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Metodologi Penelitian
Tabel 3. Peluang Pasar dan Target Penjualan Susu Sapi Murni  Tahun  Demand (Liter)  Supply (Liter)  Peluang Pasar
Gambar 2. Hasil Produk yang Dirancang  C.  Perencanaan Proses dan Fasilitas
Gambar 4.  Layout  Lokasi Pengolahan Susu Sapi Murni
+5

Referensi

Dokumen terkait

mengerjakan LKS secara berkelompok dengan rapid an tenang. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dengan dua kali pertemuan kegiatan belajar mengajar sekaligus

Pendidikan merupakan aspek fundamental pembangun sebuah peradaban manusia, salah satu bagiannya adalah pendidikan informal. Anggota keluarga memiliki peran masing-masing

Bahan Baku Utama yang digunakan dalam pembuatan permen soft candy adalah ekstrak kulit buah naga, gula pasir (sukrosa), sorbitol, gum arab, karagenan, gelatin,

Filosofi membantu pendidik untuk melakukan refleksi pada masalah- masalah kunci dan konsep-konsep dalam pendidikan melalui pertanyaan- pertanyaan seperti Apa

Pembelajaran problem based learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk

Dalam penentuan tebal slab beton tegangan yang digunakan adalah tegangan yang telah dianalisis dengan program bantu elemen hingga seperti pada analisis sebelumnya

Dilihat dari kebanyakan mesin injektor cleaner yang pengukuran uji volumenya masih menggunakan gelas ukur, dan untuk mempermudah operator dalam pembacaan volume

Memonitor jalannya kerja kelompok serta memberi bantuan seperlunya ( scaffolding ), 11) mengarahkan dan membimbing siswa dalam menyelesaikan beberapa soal sesuai