i
Daftar IsI
sub tema 1
Kearifan Lokal untuk mendukung Ketahanan Pangan dan/atau energi
Kearifan Lokal Menjadikan Kampung Cireundeu Sebagai Kampung 1.
Mandiri Pangan ... 1 agustin Purwanti dan asep Wardiman
–
Capacity Building pada Komunitas Manajemen Air Bersih untuk 2.
Mendukung Ketahanan Pangan Daerah Pedesaan di Timor Leste ... 2 sigit setiyo Pramono
–
Analisis Pencapaian Swasembada Beras Provinsi Maluku Tahun 2014 3.
dengan Metode Statistika ... 4 Happy mulya
–
Implementasi
4. Public Private Partnership pada Irigasi Tetes dalam
Usaha Ketahanan Pangan di Indonesia ... 5 fabian Priandani dan trisasongko Widianto
–
Bentuk dan Peran Kearifan Lokal untuk Mendukung Kemandirian 5.
Masyarakat Pulau Terpencil dalam Ketahanan Pangan ... 6 susilawati
–
Peran Masyarakat dengan Pendekatan Negosiasi dalam Pengelolaan 6.
SDA Terpadu untuk Mendukung Ketahanan Pangan ... 7 achmadi Partowijoto
–
Efektivitas Pengelolaan Sumber Air untuk Kebutuhan Air Irigasi Subak 7.
di Kota Denpasar ... 9 I Ketut suputra dan I Gusti Ngurah Kertaarsana
–
Perilaku Petani Terhadap Kegiatan Abstraksi Ilegal pada Saluran Induk 8.
Rappang D.I. Sadang di Sulawesi Selatan ... 10 suwarno HP, Haeruddin C, Willem m, dan seblon sulleng
–
Peranan Jaringan Pertukaran Informasi dan Pengetahuan Keairan dalam 9.
Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu ... 12 Isnugroho dan Hermono s. budinetro
–
Perlu Dikajinya Nilai-nilai Kearifan Lokal Berkaitan Pengelolaan 10.
Sumber Daya Air ... 13 rr. Vicky ariyanti, Kisworo rahayu, dan aneka anjar
–
Ketahanan Pangan Provinsi NAD dilihat dari Potensi Daerah Irigasi, 11.
Ketersediaan SDA dan Penduduk ... 14 Kusnaeni
–
Menyoal Faktor-faktor Pendukung Ketahanan Pangan
12. ... 15
soedarwoto Hadhisiswoyo –
sub tema 2
Konservasi tanah dan air dalam menghadapi Perubahan Iklim
Penggunaan
13. Flow Duration Curve Majemuk untuk Mendapatkan Energi Optimum pada Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro ... 17
John Paulus Pantouw –
Operator Morpho-Hidrologi pada DEM dan Peta Digital untuk 14.
Pemetaan Awal Potensi PLTA dan PLTMH Studi Kasus DAS
Mamberamo ... 18 tunggul sutan Haji dan Dedi Cahyadi
–
Indikator dan Indeks Kekeringan untuk Alokasi Air dalam Mendukung 15.
Ketahanan Pangan ... 19 Waluyo Hatmoko
–
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Ketersediaan Air Sungai Bangga, 16.
Sulawesi Tengah, Indonesia ... 20 moh. bisri, rispiningtati, Lily montarcih, dan I Wayan sutapa
–
Implementasi Prinsip
17. Eco-Efficient dalam Kegiatan Konservasi di DAS Brantas Sebagai Upaya Menghadapi Perubahan Iklim ... 21
astria Nugrahany dan erwando rachmadi –
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air Pulau Kecil Non-Cat dalam 18.
Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi ... 22 robert J Kodoatie dan Happy mulya
–
Pengembangan Teknologi Perlindungan Mata Air di Daerah Pantai 19.
Berkarang / Bertebing ... 23 abimanyu dan fitri riandini
–
Penggunaan Data Satelit untuk Analisis Hidrologi pada Kawasan 20.
dengan Data Terbatas, Studi Kasus Sub Wilayah Sungai Bikuma ... 24 rahmawati solihah , bouke Pieter Ottow , rendy firmansyah ,
–
dan Waluyo Hatmoko
Prediksi Hujan Bulanan Menggunakan Model
21. Statistical Downscaling
Luaran Ncep/Ncar Reanalysis Berbasis Jaringan Saraf Tiruan ... 25 Gusfan Halik, Nadjadji anwar, edijatno, dan sony sunaryo
−
Kajian Terhadap Metode Analisa Evapotranspirasi Potensial untuk 22.
Kawasan Kota Pontianak Sebagai Antisipasi Perubahan Iklim dalam
Pengelolaan Sumber Daya Air ... 26 stefanus b soeryamassoeka, Jane e. Wuysang, Djono sodikin,
–
dan f. Higang
Optimasi Pemanfaatan Air Waduk Wonogiri dengan Program Dinamik
23. . 27
Dyah ari Wulandari, suseno Darsono, dan Djoko Legono –
Antisipasi Siklon Tropis dalam Pengelolaan Sumber Daya Air
24. ... 28
Darwin Lubis –
iii
Pemodelan Kesesuaian Lahan Berbasiskan Konservasi DAS 25.
Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis ... 29 Vera sadarviana, Yadi suryadi, dan Happy fadjarudin
–
Studi Awal Pemanfaatan Metoda Pengaliran Lapisan Hipolimnion 26.
Waduk untuk Pengendalian Eutrofikasi Waduk Jatiluhur ... 30 eko W. Irianto, r.Wahyudi triweko, dan P. soedjono
–
Pengaruh Parameter Limpasan Permukaan Terhadap Debit Puncak di 27.
Perkotaan ... 31 ery setiawan, fatchan Nurrochmad, Joko sujono, dan rachmad Jayadi –
Penataan Sistem Pengelolaan DAS Berbasis pada Indikator Penilaian 28.
Kondisi dan Pembagian Wilayah DAS ... 32 Dwi Priyantoro, Linda Prasetyorini, dan Hari Prasetijo
–
Pengelolaan SDA untuk Mendukung Ketahanan Pangan pada Sungai 29.
Lintas Provinsi dan Sungai Strategis Nasional ... 33 ratna Hidayat, reri Hidayat, dan Wati asriningsih
–
Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaaan Aset Sungai Yang 30.
Mendukung Operasi dan Pemeliharaan Sungai ... 34 Hermono s. budinetro dan Leonarda b. Ibnu said
–
Studi Efektifitas Penggunaan Kolom Pasir pada Waduk Resapan dengan 31.
Berbagai Parameter ... 35 akhmad azis, m.saleh Pallu, a.m. arsyad thaha,
–
dan ahmad bakri muhiddin
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Danau-Das Mahakam
32. ... 36
mislan –
Model Morfologi Sungai Kali Porong
33. ... 37 minarni Nur trilita
–
Teknologi Sabo Tipe Tampungan dalam Penanganan Permasalahan 34.
Sedimentasi Danau Limboto ... 38 Chandra Hassan, Djudi, santosa sandy Putra, dan Hatma suryatmojo –
Kajian Efektifitas Bangunan Pengendali Sedimen Terhadap Upaya 35.
Konservasi Tanah dan Air di Kawasan Gunung Karangetang ... 39 tiny mananoma, fauzan, I Wayan sudira, dan Villy Linggar
–
Pengkajian Penanggulangan Laju Sedimentasi Waduk Selorejo dengan 36.
Penerapan Teknologi Sabo ... 40 Dyah ayu Puspitosari, Ika Prinadiastari, dan erwando rachmadi
sub tema 3
Pengembangan energi berbasis sumber Daya air (sDa)
Simulasi Pengembangan Energi Listrik Berbasis Gelombang Pasang 37.
Surut di Teluk Ambon ... 41 Nawawi badri saimima, radianta triatmadja, dan Nur Yuwono
–
Pemanfaatan Sumber Air Sungai Empanang Deras Sebagai Sumber 38.
Listrik Mikro Hidro Kecamatan Puring Kencana ... 42 Kartini dan stefanus b soeryamassoeka
–
Ekspansi Tenaga Air untuk Ketahanan Energi Melalui Pengoperasian 39.
Waduk Tunggal Studi Kasus Waduk Paya Bener Takengon ... 43 azmeri
–
Pemanfaatan Bangunan Terjun pada Sistem Jaringan Irigasi untuk 40.
Pengembangan Energi Mikro Hidro ... 44 melly Lukman, Hamzah m.atP, dan abd Wahab thaha
–
Potensi Pengembangan “
41. Low Head Hydropower” di Wilayah Sungai
Kali Brantas Sebagai Sumber Energi Terbarukan ... 45 alfan rianto dan erwando rachmadi
– Tipe
42. Run OfF River – Low Head Hydropower Plant Sebagai Alternatif Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Ramah Lingkungan ... 46
aisha sri masputri, Zouhrawaty a. ariff dan
– masimin
Pemanfaatan Energi Air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Bendung 43.
Gerak Serayu ... 47 Nasrun sidqi dan Kisworo rahayu
–
Pengembangan Potensi Sumberdaya Air untuk Mengatasi Energi Listrik 44.
di Propinsi Papua ... 48 farouk maricar, achmad sumakin, dan Indra mutiara
–
Isu dan Tantangan Pengembangan PLTMH di Wilayah Kerja PJT II
45. ... 49
Iding s. adiwinata, anton mardiyono, dan elyawati siregar –
Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Peran Serta Masyarakat dalam 46.
Pengembangan PLTM ... 50 m. budi setianto
–
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Toba-Asahan
47. ... 51
Pardomuan Gultom –
Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Hukurila Kota 48.
Ambon untukmendukung Ketahanan Energi ... 52 James Zulfan, erman mawardi, dan Yanto Wibowo
v
sub tema 4
Optimasi sarana dan Prasarana Irigasi dan rawa
Pintu Klep Ringan Tahan Korosi sebagai Pintu Pengatur untuk Irigasi 49.
Pasang Surut ... 53 agung sabur, Yanto Wibawa, dan reinhart P simandjuntak
–
Kombinasi Embung dan
50. Long Storage untuk Memaksimalkan Potensi Air Irigasi Tanaman Tebu ... 54
amril ma’ruf siregar dan Nur arifaini –
Dampak Pengelolaan Irigasi Modern Terhadap Sistem Pemberian Air 51.
Irigasi ... 55 Herman Idrus, reni mayasari, dan Gok ari Joso simamora
–
Kajian Neraca Air Daerah Irigasi Leuwi Goong dengan Efisiensi 52.
Kebutuhan Air di Daerah Garut Jawa Barat ... 56 ana Nurganah CH
–
Studi Efisiensi Irigasi di Petak Sawah
53. ... 57 Alfiansyah Yulianur BC, Maimun Rizalihadi, dan Rahmi Putri Yanti –
Peningkatan Efisiensi Air Irigasi dengan Introduksi Sistem Otomatis 54.
pada Sistem Irigasi di Lahan Produksi Pangan ... 58 satyanto K. saptomo, Yudi Chadirin, budi I. setiawan,
–
dan Hanhan A. Sofiyudin
Pengaruh Pergeseran Jadwal Tanam Terhadap Produktivitas Padi pada 55.
Daerah Irigasi Krueng Aceh ... 59 meylis, sarah, a. munir, Dirwan, azmeri, dan masimin
–
Aplikasi Model Tangki untuk Analisis
56. Return Flow di Lahan Irigasi ... 60 abdul azis, rachmad Jayadi, dan fatchan Nurrochmad
–
Sistem Akuisisi Data Tekanan di Saluran Curam
57. ... 61 Yeri sutopo, budi Wignyosukarto, Istiarto, dan bambang Yulistyanto –
Studi Optimasi Pemanfaatan Air Waduk Lider di Kabupaten 58.
Banyuwangi untuk Irigasi ... 62 Nastasia festy margini dan Nadjadji anwar
–
Analisis Efisiensi Pemberian Air di Jaringan Irigasi Karau Kabupaten 59.
Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah ... 63 agus sumadiyono, Joko Nugroho, dan Heriyadi Dwijoyanto
–
Introduksi Teknologi Bahan Alternatif untuk Prasarana Jaringan Irigasi
60. ... 64
Hanhan A. Sofiyuddin, Susi Hidayah, dan M. Muqorrobin –
Kerusakan Prasarana Irigasi di Lereng Merapi Kabupaten Sleman Pasca 61.
Erupsi 2010 ... 65 agus sumaryono, dan Dyah ayu Puspitosari
Pemanfaatan Rawa Lebak Sungai Luar Sebagai Long Storage untuk 62.
Meningkatkan Produktivitas Pertanian ... 66 sumiharni dan Nur arifani
–
Aplikasi Model Moran untuk Tampungan Irigasi Waduk Ponre-Ponre
63. . 67
supriya triwiyana, Williem minggu, dan muhammad Hasbi –
Model-model Simulasi Stokastik untuk Optimasi Aturan Operasi Waduk
64. .... 68
Widandi soetopo dan Dwi Priyantoro –
Pengaruh Jumlah Tangga Terhadap Kondisi Hidraulika Aliran pada 65.
Pelimpah Bertangga Kemiringan 1v:1,5h ... 69 Nadjadji anwar, edijatno, saptarita Kusumawati,
–
mahendra andiek maulana, dan Very Dermawan
Pare Pare Mampu Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Melalui 66.
Optimasi Sarana dan Prasarana Irigasi Desa Yang Ada di Kabupaten
Barru ... 70 Andi Djadir Zainuddin, Zainal Arifin, Andi Babba, Subandi, dan Usman –
Optimasi Prasarana dan Sarana Irigasi Teknis Saddang Mampu 67.
Mendukung Ketahanan Pangan Nasional ... 71 Haryanto, feriyanto Pawenrusi, anshar, m. rachmat, dan subandi
–
Optimasi Sarana dan Prasarana Irigasi Teknis Bili Bili, Bissua dan 68.
Kampili Dukung Ketahanan Pangan Nasional ... 72 Hariyono utomo, Haeruddin C. maddi, adi umar Dani, dan
– subandi
Rehabilitasi Kerusakan Daerah Irigasi Semi Teknis di Bulukumba 69.
– Sinjai – Pangkep Ditujukan untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Nasional ... 73 abdul Wahab thaha,
– subandi, H. burharuddin akib,
agustinus bandaso, H.m.Yamin sukri dan anshari Dahlan Optimasi Sarana dan Prasarana Irigasi Teknis Kelara Pendukung 70.
Ketahanan Pangan Nasional ... 74 Agus Setiawan, Hariyono Utomo, Zainal Arifin, dan Subandi
–
Optimasi Sarana dan Prasarana Irigasi Teknis Leko Pancing dan 71.
Bantimurung Mampu Mendukung Ketahanan Pangan Nasional ... 75 subandi
– , mat Nasir, faisal soedarno, Nilawati Lubis, dan Pandu ageng suryo
Optimasi Sarana dan Prasarana Irigasi Teknis Tommo dapat Mendukung 72.
Ketahanan Pangan Nasional ... 76 Thomas Raya Tandisau, M. Asdin Thalib, Zul Arifin,
–
siang bantaeng dan subandi
Pipanisasi Beton pada Jaringan Irigasi dapat Mendukung Ketahanan 73.
Pangan Nasional ... 77 m. K. Nizam Lembah, sumardji, eka rahendra,
–
vii
Pembangunan Bendung Karet Waledan di Kabupaten Indramayu 74.
Mendukung Ketahanan Pangan Nasional ... 78 Joko mulyono
–
Rancangan Sistem Jaringan Irigasi dan Bangunan Air di Daerah Aliran 75.
Sungai Kecil ... 80 rosmina Zuchri dan budi Indra setiawan
–
Prediksi Nilai Koefisien Kekasaran Dinding Saluran dalam Rangka 76.
Optimasi Sarana dan Prasarana Irigasi ... 81 Henggar risa Destania, H. Hendri, dan H. abdul muis
–
Studi Optimasi Alokasi Air Sungai Jangkok untuk Kebutuhan Irigasi di 77.
Pulau Lombok ... 82 Galuh rizqi Novelia, Nadjadji anwar dan edijatno
–
Kajian Optimalisasi Penggunaan Air Irigasi di Daerah Irigasi Wanir 78.
Kabupaten Bandung ... 83 Yuliya mahdalena Hidayat, Dhemi Harlan, dan Winskayati
–
Opsi Optimasi Fungsi Prasarana Hidraulik Persawahan Rawa Puntik 79.
Terentang ... 84 L. budi triadi
–
Reklamasi Daerah Rawa Cermai untuk Menunjang Ketahanan Pangan 80.
di Kabupaten Sambas ... 85 Jane elisabeth Wuysang dan stefanus b soeryamassoeka
–
Pengembangan Lahan Rawa Kecamatan Rakumpit Propinsi Kalimantan 81.
Tengah Mendukung Ketahanan Pangan Melalui Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat ... 86 maya amalia
–
Upaya Perbaikan Menuju Keseimbangan Air Optimal Jaringan Irigasi 82.
Interkoneksi Lombok Selatan ... 87 Marsono dan Fuadi Alfianto
–
Analisis Prioritas Pemeliharaan Jaringan Irigasi Beberapa Daerah irigasi 83.
Lintas Kabupaten ... 88 endita Prima ari Pratiwi dan fatchan Nurrochmad
–
Perbandingan Beberapa Metode Pengambilan Keputusan Kriteria 84.
Majemuk untuk Menentukan Prioritas Rehabilitasi Jaringan Irigasi ... 89 murtiningrum dan fatchan Nurrochmad
–
Pendefinisian Ulang Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Operasi dan 85.
Pemeliharaan Irigasi ... 90 abdul Wahab dan anshari Dahlan
–
Pengelolaan Aset Irigasi untuk Peningkatan Ketahanan Pangan
86. ... 91
suseno Darsono dan agus suprapto Kusmulyono –
Manajemen Risiko Kualitatif pada Proyek-proyek Keairan di Bali
87. ... 92
I Nyoman Norken, Ida bagus Ngurah Purbawijaya, dan I made Windia –
Adaptasi Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Keterkaitan 88.
Hubungan Antara Air-Pangan dan Energi ... 93 Deny ramadhani, m. Donny azdan, dan abdul malik sadat Idris
–
Karakteristik Lapisan Armouring Akibat Perilaku Sebaran Sedimen 89.
Dasar yang Bergerak ... 94 Cahyono Ikhsan, adam Pamudji raharjo, Djoko Legono,
–
dan bambang agus Kironoto
Konsep Penanganan Terpadu Sungai Benanain dalam Mendukung 90.
Kesejahteraan dan Ketahanan Pangan ... 95 John fernandez, Charisal a. manu dan susilawati
–
sub tema 5
teknologi sumber Daya air air baku
Analisa Ekonomi Ketersediaan Air Hujan
91. ... 97 Denny Hafsan, tri rahayu, dan ratna simatupang
–
Kajian Kekritisan Air di Kota Yogyakarta
92. ... 98 bambang Hargono, Junun sartohadi, m. Pramono Hadi,
–
dan bakti setiawan
Analisis Kebutuhan Air Bersih Sistem Perpipaan dalam Kabupaten 93.
Muara Enim ... 99 Ishak Yunus
–
Filter Beton Hemat Energi
94. ... 100 budi Kamulyan, fatchan Nurrochmad, radianta triatmadja dan sunjoto –
Analisis Kebutuhan Air Baku Berdasarkan Pola Pemanfaatan Ruang 95.
Kawasan Studi Kasus Kota Depok ... 101 Heri suprapto dan fani Yayuk supomo
–
Analisis Hidrologi Sebagai
96. ‘Emergency Solution’ dalam Proyek Supervisi Konstruksi Penanggulangan Kebocoran Waduk Penjalin di
Kabupaten Brebes ... 102 anto Henrianto
–
sungai dan sedimen
Pengaruh Tegangan Geser Dasar Terhadap Perubahan Dasar pada 97.
Saluran Menikung ... 103 bambang agus Kironoto, bambang Yulistiyanto, Istiarto, sumiadi,
–
dan anton ariyanto
Distribusi Intensitas Turbulen pada Belokan Saluran Alluvial
98. ... 104
sumiadi, bambang agus Kironoto, Djoko Legono, dan Istiarto –
ix
Studi Eksperimental Tentang Erodibilitas Tanah dan Hubungannya 99.
Terhadap Erosi di Sub DAS Manting Mojokerto ... 105 runi asmaranto, ria asih aryani soemitro, sri Legowo Wignyo Darsono, –
dan Nadjadji anwar
Kajian Pendugaan Erosi Lahan dengan Metode USLE Berbasis Sistem 100.
Informasi Geografis ... 106 muharruddin dan Nindyo Cahyo. K.
–
Model Analisis Spasial Pengaruh Perubahan Kekritisan Lahan Terhadap 101.
Peningkatan Debit Banjir Studi Kasus DAS Bengawan Solo ... 107 adi sutarto, edy sriyono, dan Ilham Purnomo
–
Prediksi Erosi dan Sedimentasi Saluran di P8-13S Delta Telang I 102.
dalam Mendukung Optimasi Fungsi Sarana dan Prasarana Irigasi Rawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan ... 108
achmad syarifudin –
banjir
Rencana Pengendalian Banjir
103. Tukad Mati di Kota Denpasar dengan
Retarding Basin (Kolam Retensi) ... 109 I Gede suryadinata Pande, IN Norken, dan IGb. sila Dharma
–
Tinjauan Penyebab Banjir Bandang Batang Kuranji Kota pada ng, 104.
Menggunakan Data Curah Hujan, Penginderaan Jauh dan Sistim
Informasi Geografis ... 110 Zahrul umar, Daniel blesson Deo silitonga, dan Idzurnida Ismael
–
Studi Pengendalian Banjir Kawasan Perkotaan Yang Berawawasan 105.
Lingkungan Studi Kasus Kolam Retensi IAIN Sukarame Bandar
Lampung ... 111 Librandy Hutagaol, Nur arifaini, siti Nurul
–
Estimasi Parameter Model Hujan Aliran untuk Das dengan Keterbatasan 106.
Alat Ukur Debit pada Kali Porong ... 112 entin Hidayah
–
Model Penanganan Banjir Jakarta Secara Komprehensif dan Integratif 107.
Berbasis Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air ... 113
andi Widyanto, Dony Hermawan, arie bayu Purnomo, dan s. Legowo –
Alternatif Penanggulangan Banjir Lahar dengan Bangunan Sabo di 108.
Lereng Gunung Gamalama ... 114 rokhmat Hidayat dan agus sumaryono
–
Pengembangan Sistem Polder Banger Berbasis Masyarakat
109. ... 115
septiani retno Wastuti dan Hermono s. budinetro –
Alternatif Solusi Banjir Bandung Selatan Melalui
110. Water Park Berbasis
Sosek-Teknik, Budaya dan Ramah Lingkungan ... 116 riska Hilmi mutiawati dan sri Legowo
Konsep Penanganan Banjir di Kota Semarang
111. ... 117 tauvan ari Praja dan Hermono suroto budinetro
–
Aplikasi Model Elevasi Digital untuk Analisa Rawan Banjir pada Kota 112.
Makassar ... 118 mukhsan Putra Hatta dan muchsin muhadjir
–
Pemanfaatan Rawa Sebagai Pengendali Banjir Studi Kasus pada Rawa 113.
Tappareng Palisu Kabupaten Wajo ... 119 abdul Nasser Hasan
–
Studi Genangan Banjir di Sekitar Aliran Sungai Tallo Kota Makassar 114.
Menggunakan Sistem Informasi Geografis ... 120 mukhsan Putra Hatta, muhammad saleh Pallu, dan Ilham Hadi
–
Pantai
Perbandingan Sistem Fluidisasi dengan Metode Lain dalam Mengatasi 115.
Pendangkalan Muara Sungai Panoang Bantaeng ... 121 arsyadthaha, Nur Yuwono, radianta triatmadja, dan Willem minggu –
Aplikasi Produk Geosintetik untuk Pekerjaan Reklamasi Pantai
116. ... 122
andryan suhendra dan Doyo Lujeng Dwiarso –
Pegar Geobag Rangka Bambu Sebagai Pelindung Mangrove dan 117.
Perehab Pantai Tererosi ... 123 rian m. azhar, mahdi ernawan, dan Dede m.sulaiman
–
Fenomena Piling-Up di Belakang Pegar, Kajian Teori dan Eksperimen
118. ... 124
Dede m. sulaiman, radianta triatmadja, dan r. Wahyudi triweko –
Simulasi Kecepatan Surge dengan Adanya Debris pada Flume Horisontal
119. ... 125
siti Nurul Hijah dan radianta triatmadja –
Reduksi Gaya Tsunami pada Bangunan Terlindung dengan Variasi 120.
Porositas dan Jarak Pelindung ... 126 maulina Indriyani dan radianta triatmadja
Sub Tema 5
Teknologi Sumber Daya Air:
Air Baku, Sungai dan Sedimen,
AnAliSiS kEBuTuHAn Air BAku BErdASArkAn
PolA PEmAnFAATAn ruAng kAwASAn
STudi kASuS koTA dEPok
Heri Suprapto dan Fani Yayuk Supomo
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma
hsuprapto@staff.gunadarma.ac.id, fani_ts@staff.gunadarma.ac.id
InTISArI
Air merupakan unsur penunjang kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makluk hidup lain, sehingga keberadaan sumber daya air dengan jumlah dan kualitas yang memadai merupakan sayrat mutlak yang harus tersedia Pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi serta urbanisasi merupakan permasalahan serius yang akan mempengaruhi ketersediaan dan penyediaan air bersih dalam suatu kawasan. Kota Depok adalah salah stu wilayah pengyangga ibu kota Jakarta, sehingga perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk berlangsung sangat cepat. Pertumbuhan penduduk rata-rata penduduk kota Depok mencapai 3.12 % dan bervariasi pada setiap wilayahnya
Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan suatu kawasan terhadap penngkatan dan sebaran kebutuhan air baku. Tujuan dari penelitian adalah dapat memprediksi kebutuhan dan sebaran permintaan air baku yang terjadi di kawasan yang perkembangannya sangat cepat dan pertumbuhan penduduknya tinggi. Metode penelitian yang dipergunakan adalah menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui besarnya sektor yang memerlukan pemenuhan kebutuhan air baku dan menggunakan pola pergerakan tata ruang dan pemanfaatan ruang untuk memprediksi sebaran dan besarnya kebutuhan air baku dikawasan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa kecamatan-kecamatan di Kota Depok yang dberdsarkan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruangnya membutuhkan penyediaan air baku yang paling besar meliputi Kecamatan Beji, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan pancoran Mas, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Sukma Jaya.
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU
BERDASARKAN POLA PEMANFAATAN RUANG KAWASAN Studi Kasus : Kota Depok
Heri Suprapto Fani Yayuk Supomo
Teknik Sipil Universitas Gunadarma hsuprapto@staff.gunadarma.ac.id
fani_ts@staff.gunadarma.ac.id
Abstrak
Air merupakan unsur penunjang kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makluk hidup lain, sehingga keberadaan sumber daya air dengan jumlah dan kualitas yang memadai merupakan sayrat mutlak yang harus tersedia Pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi serta urbanisasi merupakan permasalahan serius yang akan mempengaruhi ketersediaan dan penyediaan air bersih dalam suatu kawasan. Kota Depok adalah salah stu wilayah pengyangga ibu kota Jakarta, sehingga perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk berlangsung sangat cepat. Pertumbuhan penduduk rata-rata penduduk kota Depok mencapai 3.12 % dan bervariasi pada setiap wilayahnya Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan suatu kawasan terhadap penngkatan dan sebaran kebutuhan air baku. Tujuan dari penelitian adalah dapat memprediksi kebutuhan dan sebaran permintaan air baku yang terjadi di kawasan yang perkembangannya sangat cepat dan pertumbuhan penduduknya tinggi. Metode penelitian yang dipergunakan adalah menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui besarnya sector yang memerlukan pemenuhan kebutuhan air baku dan menggunakan pola pergerakan tata ruang dan pemanfaatan ruang untuk memprediksi sebaran dan besarnya kebutuhan air baku dikawasan tersebut. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa kecamatan-kecamatan di Kota Depok yang dberdsarkan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruangnya membutuhkan
Kata kunci: Air Baku, tata ruang, pemanfaatan ruang, kawasan
Pendahuluan
Air merupakan unsur penunjang kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia dan makluk hidup lain, sehingga keberadaan sumber daya air dengan jumlah dan kualitas yang memadai merupakan sayrat mutlak yang harus tersedia. Berdasarkan teori neraca air di alam dalam ilmu hidrologi disebutkan bahwa jumlah air di alam ini konstan, kecuali ada perpindahan dan modifikasi bentuk dari air tersebut. Konsekuensi dari teori neraca air tersebut adalah bahwa air tersebut tidak selalu berada dalam lokasi yang tetap dan akan berpindah tempat atau berunah menjadi bentuk yang lain. Teori tersebut juga memberikan gambaran dan pengertian bahwa tidak ada jaminan wilayah yang pada saat ini mempunyai tingkat ketersediaan air baku yang cukup belum digaransi akan mempunyai ketersedian air yang cukup juga dimasa mendatang baik dari segi kuantitas dan kualitas. ( Loucks, 1999 ).
Pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan permasalahan kepedulian masyarakat akan kesadaran lingkungan, dan dikombinasikan dengan minimnya sumber-sumber air yang ada telah mengancam dan meningkatkan kelangkaan air di banyak daerah. Pertumbuhan penduduk menyebabkan degradasi sumber daya air yang ada karena dengan pertumbuhan penduduk tersebut mebutuhan ruang untuk tempat tinggal dan dan kegiatan social yang semakin kompleks (Traviglia, 2006).
Perubahan tata guna mempunyai efek yang global terhadap ekologi dan sumber daya air. Pembersihan lahan, aktivitas pertanian, pembangunan pemukiman dan perkantoran, pertambangan dan industry adalah aktivitas-aktivitas yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap kuantitas dan kualitas ketersediaan air baku di suatu wilayah (Calder, 2003)
Kota Depok adalah salah stu wilayah pengyangga ibu kota Jakarta, sehingga perkembangan kota dan pertumbuhan penduduk berlangsung sangat cepat. Pertumbuhan penduduk rata-rata penduduk kota Depok mencapai 3.12 % dan bervariasi pada setiap wilayahnya. Perencanaan sistem pusat wilayah dalam rencana struktur ruang wilayah Kota Depok 2011-2030, dalam pentuan sistem pusat wilayahnya di bedakan dalam tiga sistem pusat wilayah yaitu sistem pusat wilayah primer, yaitu pusat Kota, sistem pusat wilayah sekunder yaitu wilayah sub pusat kota dan sistem pusat wilayah untuk pusat lingkungan. Rencana pemenfaatan ruang kota depok untuk peurntukan sebagai kawasan perdagangan, jasa dan sentra niaga (CBD), kawasan Industri, kawasan Perkantoran dan jasa, kawasan Pendidikan dan Kawasan Rumah tinggal dengan kepadatan bangunan tinggi tercantum dalam Rencana pola ruang kota depok 2011-2030.
Berdasarkan kondisi diatas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai bagaimana pengaruh perubahan lahan yang terjadi dalam suatu kawasan terhadap kemampuan kawasan tersebut dalam penyediaan air baku bagi penghuninya.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem air perkotaan yang baik merupakan persyaratan dasar untuk pertumbuhan sautu kota, sehingga apabila kota tersebut tidak dapat menyediakan air yang cukup bagi penghininya, maka orang-orang akan mati. Ketersediaan air pada suatu kota dapat dicukupi dari berbagai sumber yaitu dari air permukaan dan air tanah. Ketersediaan air tersebut dapt diambil dari kota tersebut atau dari ilayah lain yang berdekatan dengan kota tersebut yang ada didaerah hulu dan daerah hilir ( Fares, 2003 ) Dalam pelaksanaan penyediaan air di Kota Depok sumber air yang dipergunakan meliputi Sumber air permukaan, air tanah dan mata air. Sumber air permukaan yang ada dapat diperoleh dari beberapa sungai yang melewati Kota Depok, yaitu kali Ciliwung, kali Anke, Kali Pesangrahan, kali Sunter dan kali Cikeas. Disamping sungai untuk kebutuhan air di Kota Depok juga dapat dipenuhi dari 23 situ yang tersebar di wilayah Kota Depok.
kenyamanan dan harmoni. Ketersediaan air di daerah perkotaan cenderung mengurangi kuantitas dan kualitas cepat perubahan dalam penggunaan lahan di sana, sehingga untuk mempertahankan ketersediaan air harus dilakukan dengan mengintegrasikan pembangunan perkotaan kosep antara penggunaan lahan dan lahan dan air ( Daniel, 2010 ). Pengembangan penggunaan tanah di kota depok telah meningkat sangat tinggi. Pada tahun 2001 penggunaan tanah yang sebesar 41.33 % dan pada 2009 mencapai 50.12 % ( bapeda depok ), atau rata-rata lebih dari 1 persen per tahun kemajuan. Dengan kondisi seperti ini tentu saja akan mengancam ketersediaan air di kota depok. Efek dari perubahan penggunaan tanah di kota depok untuk sistem pengairan di kota depok dapat dilihat dari indikasi air tanah dan memperdalam ada sungai dimusin lucutan tanam. Penurunan air tanah yang terjadi mencapai 15 meter.
Pertumbuhan Penduduk Kota Depok
Wilayah administrasi Kota Depok pada saat sekarang terdiri dari 11 kecamatan, yaitu Sawangan, Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Cimanggis,Tapos, Beji, Limo, dan Cinere. Kecamatan yang ada sekarang merupakan hasil pemekaran dari 6 kecamatan sebelumnya. Pada tahun 2010 jumlah penduduk yang paling besar adalah kecamatan Cimanggis yaitu mencapai 242,214 jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah kecamatan Limo sebanyak 87,615 jiwa. Luasan kecamatan yang paling besar adalah kecamatan Tapos dengan luasan sebesar 32.24 Km2 sedangkan kecamatan Cinere merupakan kecamatan dengan luas terkecil yaitu 10.68 Km2. Kepadatan penduduk yang terpadat adalah di kecamatan Sukmajaya yaitu mencapai 12,945 jiwa/Km dan yang terkecila adalah kecamatan Sawangan yaitu 4,721 jiwa/Km2. Pertumbuhan penduduk rata-rata yang terbesar terjadi di kecamatan Pancoran Mas yaitu sebesar 4.69 % dan yang terendah di kecamatan Cilodong sebesar 1.16 %, sedangkan pertumbuhan rata-rata penduduk kota Depok mencapai 3.12 %
Struktur Ruang Wilayah Kota Depok 2011-2030
Perencanaan sistem pusat wilayah dalam rencana struktur ruang wilayah Kota Depok 2011-2030, dalam peentuan sistem pusat wilayahnya di bedakan dalam tiga sistem pusat wilayah yaitu sistem pusat wilayah primer, yaitu pusat Kota, sistem pusat wilayah sekunder yaitu wilayah sub pusat kota dan sistem pusat wilayah untuk pusat lingkungan. Sistem pusat wilayah primer merupakan daerah yang jadi pusat Kota Depok yaitu meliputi wilayah kecamatan Beji, Pancoran Mas, dan Sukmajaya. Dalam rencana kedepan kematan- kecamatan tersebut akan dikembangkan sebagai pusat kota. Sistem pusat wilayah sekunder adalah daerah yang di jadikan sebagai penyangga/pendukung daerah primer. Wilayah yang menjadi daerah sistem pusat wilayah sekunder meliputi kecamatan Cimanggis, Tapos, Limo, Cipayung, dan Bojongsari. Pusat sistem wilayah sebagai pusat lingkungan akan dikembangkan secara merata di semua kecamatan di Kota Depok.
jasa, kawasan Pendidikan dan Kawasan Rumah tinggal dengan kepadatan bangunan tinggi tercantum dalam Rencana pola ruang kota depok 2011-2030.Lokasi yang akan dikembangkan sebagai daerah CBD adalah kawasan kecamatan Beji, Pancoran Mas dan Sukmajaya. Lokasi untuk kawasan industry dalam perencanaannya dikembangkan di kecamatan Bojongsari, Cimanggis, dan tapos. Kawasan perkantoran dan jasa dikembangka pada lokasi di kawasan kecamatan Pancoran Mas. Kawasan pendidikan tinggi akan dikembangkan di kawasan yang berada dikecamatan Beji dan Cimanggis, sedangkan untuk pendidikan terpadu dikembangkan di kawasan kecamatan Cipayung. Kaawasan rumah tinggal dengan kepadatan bangunan tinggi dikembangkan dikawasan kecamatan Sawangan, Cipayung, beji dan Pancoran Mas.
METODOLOGI STUDI
Metode penelitian yang dipergunakan adalah menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui besarnya sector yang memerlukan pemenuhan kebutuhan air baku dan menggunakan pola pergerakan tata ruang dan pemanfaatan ruang untuk memprediksi sebaran dan besarnya kebutuhan air baku dikawasan tersebut. Tujuan, Kriteria dan Alternatif
Tujuan : Dapat mengidentifikasi kebutuhan air baku dari setiap wilayah yang ada di Kota Depok berdasarkan pola pemanfaatan ruang dan tata ruang yang ada Kriteria : Kriteria yang dipergunakan adalah hal-hal yang mempunyai pengaruh
terhadap potensi kebutuhan air baku seperti: pertumbuhan penduduk, potensi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan kawasan, rencana tata guna/cakupan lahan
Alternatif : Alternatif yang dipergunakan adalah kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Depok, meliputi Sawangan, Bojongsari, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Cimanggis,Tapos, Beji, Limo, and Cinere district.
Gambar 3. Diagram Tujuan, Kriteria dan Alternatif AHP
Demand Raw Water
Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Kecamatan
………..
Population Growth District Developme nt Land Use Plan Economic Potential GrowthKecamatan Cimangis adalah kecamatan yang diprediksi memerlukan pasokan air baku yang paling besar dan kecamatan limo merupakan kecamatan yang diprediksi memerlukan pasokan air baku yang paling kecil. Hal tersebut dipengaruhi juga oleh pertumbuhan sector-sektor yang ada di masing-masing kawasan tersebut. Kawasan yang paling banyak memerlukan pasikan air baku adalah kawasan untuk industry, perdagangan, perumahan dan kawasan perkantoran
Ranking Alternative Eigenvector Beji Cimanggis Pancoran mas Sawangan Sukma jaya 0.22 0.21 0.18 0.15 0.13 Consistency Ratio = 0.09
Kecamatan Beji menjadi kecamatan yang dalam waktu mendatang memerlukan penyediaan air baku yang paling besar, karena kecamatan Beji mempunyai jumlah penduduk dan kepadatan yang tinggi serta pertumbuahan penduduk yang cukup tinggi. Kecamatan Beji dalam pola pemanfaatan ruang di Kota Depok di fungsikan sebagai kawasan industry, CBD, perkantoran dan pendidikan, sedangkan dari struktur ruang Kota Depok kecamatan Beji merupakan struktur ruang primer.
Kecamatan Cimanggis merupakan kecamatan kedua yang memerlukan penyediaan air baku terbesar, karena kepadatan penduduk dan pertumbuhan yang tinggi serta merupakan kawasan dengan struktur pemanfaatan ruang sebagai kawasan sekunder dan lokasi industry, CBD, pendidikan dan perkantoran. Kecamatan Pancoran Mas merupakan kecamatan ketiga yang membutuhkan penyediaan air baku yang besar karena kawasan ini juga merupakan struktur ruang sekunder, serta dalam pemanfaatan
ruang merupakan kawasan yang dipergunakan sebagai kawasan CBD, tempat tinggal dan perkantoran. Kecamatan Pancoran Mas merupakan kecamatan dengan pertumbuhan penduduk yang paling tinggi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa kecamatan-kecamatan di Kota Depok yang dberdsarkan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruangnya membutuhkan penyediaan air baku yang paling besar meliputi kecamatan Beji, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan pancoran Mas, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Sukma Jaya.
Kecamatan-kecamatan tersebut memerlukan penyediaan air baku terbesar karena kepadatan dan jumlah penduduk yang tinggi dan pertumbuhan penduduknya juga tinggi, serta merupakan kawasan struktur ruang primer dan sekunder di Kota depok, dan merupakan kawasan yang perkembangannya pesat.
DAFTAR PUSTAKA
Calder, I. (1993), The impact of land use change on water resources in sub-Saharan Africa: a modelling study of Lake Malawi, J. Hydrology, 170, 123-135.
Louck, D. P 1999, Urban water, watershed management and impact prediction, www,cfe.efu.
Daniel Shewangizaw and Yonas Michael, 2010, Assessing the Effect of Land Use Change on the Hydraulic Regime of Lake Awassa, Nile Basin Water Science& Engineering Journal, Vol.3, Issue2, 2010 )
Fares Y.R. , 2003, Water Resources Management in Tropical River Catchments, Journal of Environmental Hydrology Volume 11 Paper 14 November.
Hurni, H.(1993), Land degradation, famine, and land resource scenarios in Ethiopia. In: Pimental D, editor, World Soil Erosion and Conservation, Cambridge Studies in Applied Ecology and Resource Management. Cambridge, UK: Cambridge University Press, pp27-61.
Management Science, 32, 841- 855.
Traviglia .A.M, Characklis. G.W, 2006, Considering Location, Compliance, and Storage in Decisions, Journal of Water Resources Planning and Management, ASCE November/December./513