• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSETUJUAN ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KHOTBAH IDUL ADHA 1436 H DI DESA POMAH KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSETUJUAN ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KHOTBAH IDUL ADHA 1436 H DI DESA POMAH KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KHOTBAH IDUL ADHA 1436 H DI DESA POMAH KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Guna memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Kependidikan Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Oleh:

Putri Herwinda Anggun Tyas 1511300953

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

(2)

ii

PERSETUJUAN

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL KHOTBAH IDUL ADHA 1436 H DI DESA POMAH KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN

Diajukan oleh :

Putri Herwinda Anggun Tyas 1511300953

Telah disetujui untuk Dipertahankan:

Tanggal Pembimbing I

Dra. Hj. Nanik Herawati, M.Hum. NIK. 690 906 286

Pembimbing II

Bayu Indrayanto, S.S., M.Hum. NIK. 690 208 289

Mengetahui,

Ketua Progam Studi PBSD

(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Putri Herwinda Anggun Tyas

NIM 1511300953

Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan dengan sesunggubnya bahwa skripsi: Judul

Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan merupakan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pemyataan saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan ijazah dan pencabutan gelar yang saya peroleh dari karya skripsi tersebut.

Klaten, Juni 2016

Yang membuat pemyataan

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayah, ibu dan nenekku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, motivasi, pengorbanan, dan do‟a yang tidak terbatas.

2. Adik-adikku tersayang Pandu Herwinanda Putra dan Shindy Sintiya Pramesti yang selalu memberi semangat dan selalu menemani dalam suka dan duka.

3. Teman-teman PBSD Ibu Mardiyati, Ibu Suwarni, Ibu Siti Qomariyah, Sony, Gebyar, Fitri, dan Yuliati, terima kasih atas bantuan, dukungan serta waktu yang telah diluangkan luangkan untuk penulis.

4. Sahabatku tersayang Sri Rahayu, Merdian Ayu, dan Yuwono Mukti Wibowo, terima kasih atas do‟a, dukungan, semangat, dan selalu ada

untukku dalam keadaan tersulit apapun.

5. Teman-teman KKN dan PPL, terima kasih telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dan memberi semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(6)

vi MOTTO

1. Semakin cepat tindakanmu akan semakin cepat kemapanan dan kesejahteraanmu dan semakin engkau ramah kepada diri dan sesamamu, akan semakin ramah kehidupan ini berlaku kepadamu (Mario teguh). 2. Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat

dan keinginan adalah buta jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cita-cita (Kahlil Gibran).

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan lancar guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan hingga selesainya skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan. Adanya bantuan dari berbagai pihak yang berupa bimbingan, arahan dan saran, akhirnya penulis dapat menyelsaikan skripsi ini. Maka dengan ketulusan dan kerendahan hati, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr Triyono, M.Pd., Rektor Universitas Widya Dharma Klaten. 2. Drs. H. Udiyono, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Widya Dharma Klaten.

3. Drs. Luwiyanto, M.Hum., Ketua Progam Studi Pendidikan bahasa Daerah Universitas Widya Dharma Klaten.

4. Dra. Hj. Nanik Herawati, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan, saran, dan nasihat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

(8)

viii

6. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis.

7. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Widya Dharma yang telah memberikan pelayanan dan referensi yang bermanfaat sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi bahwa “tidak ada yang

sempurna di dunia ini kecuali ciptaan-Nya”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis tetap berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Klaten, Juni 2016

(9)

ix DAFTAR ISI Halaman Judul... Persetujuan... Pengesahan... Pernyataan... Persembahan... Motto... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Bagan dan Tabel... Daftar Singkatan dan Lambang... Daftar Lampiran... Abstrak... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Pembatasan Masalah... C. Rumusan Masalah... D. Tujuan Penelitian... E. Manfaat Penelitian... 1. Manfaat Teoritis... 2. Manfaat Praktis... F. Sitematika Penulisan... BAB I LANDASAN TEORI...

A. Landasan Teori... 1. Jenis-jenis Wacana... 2. Kohesi... 3. Kohesi Gramatikal... a. Pengacuan (referensi)... b. Penyulihan (substitusi)...

(10)

x

(11)

xi

DAFTAR BAGAN DAN DAFTAR TABEL

A. Daftar Bagan

Bagan 1. Klasifikasi Pengacuan Pronomina Persona Bahasa Jawa... 13 Bagan 2. Klasifikasi Pengacuan Pronomina Demonstratif Bahasa Jawa ... 14

Bagan 3. Kerangka Pikir ... 23

B. Daftar Tabel

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

A. Daftar Singkatan

(3/21) : Menyatakan nomor analisis dan nomor data pada lampiran.

BUL : Bagi Unsur Langsung

dkk : dan kawan-kawan

dll : dan lain-lain

yad : yang akan datang

B.Daftar Lambang

Ø : Menyatakan satuan lingual yang dilesapkan. * : Menyatakan satuan lingual yang tidak gramatikal. [...] : Menyatakan bagian data yang tidak ditampilkan.

: Menyatakan satuan lingual dalam kurung kurawal dapat saling menggantikan.

Cetak miring : - Menyatakan data

-Menyatakan kata/kalimat yang tidak menggunakan bahasa nasional. Cetak tebal : Menyatakan judul, bab, dan sub bab. Cetak tebal dan miring : -menyatakan data yang dianalisis.

„...‟ : Menyatakan terjemahan.

(1) : Data nomor 1

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian... 87 Lampiran 2 Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah Kecamatan

(14)

xiv ABSTRAK

Putri Herwinda Anggun Tyas. NIM: 1511300953. Skripsi. Analisis Kohesi Gramatikal Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Dharma Klaten.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah bentuk penanda kohesi gramatikal yang berupa pengacuan (referensi) dalam wacana Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten? (2) Bagaimanakah bentuk penanda kohesi gramatikal yang berupa penyulihan (subtitusi) dalam wacana Khotbah Idul Adha 1436 H Di desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten? (3) Bagaimanakah bentuk penanda kohesi gramatikal yang berupa pelesapan (elipsis) dalam wacana Khotbah Idul Adha 1436 H Di desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten? (4) Bagaimanakah bentuk penanda kohesi gramatikal yang berupa perangkaian (konjungsi) dalam wacana Khotbah Idul Adha 1436 H Di desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten?.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual berupa aspek gramatikal, yaitu data pengacuan, penyulihan, pelesapan, dan perangkaian. Sumber data dalam penelitian ini adalah data tulis, yaitu naskah khotbah Idul Adha 1436 H di desa Pomah kecamatan Tulung kabupaten Klaten. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode Agih dengan teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik lesap dan teknik ganti.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan beberapa hal: (1) kohesi gramatikal pengacuan yang ditemukan sejumlah 44 data berupa pengacuan persona, demonstratif, dan komparatif. (2) Kohesi gramatikal penyulihan ditemukan 4 data berupa penyulihan pada kata dan frasa. (3) Kohesi gramatikal pelesapan ditemukan 3 data berupa pelesapan pada frasa. (4) Kohesi gramatikal perangkaian ditemukan data sejumlah 50 data berupa perangkaian bermakna sebab-akibat, pertentangan, konsesif, tujuan, penambahan, pilihan, harapan, dan cara. Dari hasil analisis data kohesi gramatikal yang mendominasi dalam penelitian ini adalah kohesi gramatikal perangkaian.

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah, khotbah, dan dialog, atau secara tertulis seperti cerpen, novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari segi bentuk) bersifat kohesif (Sumarlam, 2010:30).

Wacana yang utuh dibangun oleh unsur kohesi dan unsur koherensi. Unsur kohesi berkenaan dengan unsur pendukung (bentuk) yang runtut, sedangkan koherensi berkenaan dengan segi isi (informasi). Wacana dapat dikatakan ideal apabila dibangun oleh kalimat-kalimat bahkan paragraf-paragraf. Paragraf tersebut dibangun oleh sejumlah kalimat yang saling berkaitan, yang membentuk sebuah pikiran pokok, yang didukung oleh kalimat utama dan kalimat penjelas.

(16)

2

Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tertulis (Henry Guntur Tarigan, 2005:27). Kohesif merupakan salah satu ciri wacana, disamping itu kohesi juga dapat dipakai sebagai alat interpretasi wacana dari struktur kalimat. Apabila suatu kalimat memiliki keruntutan hubungan struktur antar kalimat maka disebut kohesif. Jadi kohesi adalah keruntutan hubungan antar kalimat (Pranowo,1996:81).

Kepaduan wacana yang ditandai adanya sarana kohesi tidak hanya terdapat pada wacana yang menggunakan bahasa Indonesia, ataupun bahasa asing saja. Kepaduan wacana juga terdapat pada wacana bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan oleh masyarakat Jawa dalam interaksi sosial, baik secara lisan maupun secara tertulis.

Bahasa Jawa lisan digunakan dalam media massa audio seperti radio, audio-visual seperti televisi/ TV, bahasa tulis digunakan dalam media massa cetak seperti surat kabar, majalah, dan tabloid. Dalam wacana terdapat penyapa dan pesapa. Wacana lisan penyapa adalah pembicara, sedangkan pesapa adalah pendengar. Wacana tulis penyapa adalah penulis, dan pesapa adalah pembaca.

(17)

3

Naskah khotbah Idul Adha dipilih penulis sebagai data penelitian karena terdapat beberapa hal yang menarik. Pertama, karena bahasa yang digunakan khotib dalam menyampaikan khotbah menggunakan bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan sebagai sarana untuk mengajarkan kebaikan dan dapat menyebarkan nilai-nilai agama khususnya agama Islam. Sedangkan saat perayaan-perayaan besar agama Islam di masyarakat Jawa sudah banyak khotbah-khotbah yang menggunakan bahasa Indonesia. Namun tidak dengan khotbah Idul Adha 1436 di Desa Pomah, khotibnya menggunakan bahasa Jawa dalam penyampaiannya, sehingga dapat digunakan sebagai data yang kemudian diteliti lebih lanjut.

Kedua, menurut pengamatan penulis belum ada pembahasan atau penelitian yang mengkaji wacana Khotbah Idul Adha di Desa Pomah, sehingga peneliti berani mengambil naskah khotbah Idul Adha di Desa Pomah sebagai data penelitian. Ketiga, belum banyak penelitian yang menggunakan wacana khotbah sebagai datanya, maka dari itu penulis tertarik untuk menggunakan wacana khotbah idul adha sebagi data penelitian. Peneliti tertarik dengan bahasa Jawa yang digunakan khotib dalam menyampaikan khotbah Idul Adha di Desa Pomah. Data tersebut akan diteliti dari segi kohesi gramatikalnya.

B. Pembatasan Masalah

(18)

4

penanda kohesi gramatikalnya saja. Wacana khotbah yang dimaksud peneliti di sini adalah naskah khotbah yang digunakan khotib dalam menyampaikan khotbah Idul Adha 1436 H.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah aspek pengacuan(referensi) dalam wacana Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten? 2. Bagaimanakah aspek penyulihan (substitusi) dalam wacana Khotbah Idul

Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten? 3. Bagaimanakah aspek pelesapan (elipsis)dalam wacana Khotbah Idul Adha

1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten?

4. Bagaimanakah aspek perangkaian (konjungsi) dalam wacana Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian wacana khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten mempunyai tujuan sebagai berikut.

(19)

5

2. Mendeskripsikan aspek penyulihan (substitusi) yang mendukung kepaduan bentuk wacana Bahasa Jawa dalam Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

3. Mendeskripsikan aspek pelesapan (elipsis) yang mendukung kepaduan bentuk wacana Bahasa Jawa dalam Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

4. Mendeskripsikan aspek perangkaian (konjungsi) yang mendukung kepaduan bentuk wacana Bahasa Jawa dalam Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

E. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian diharapkan dapat memberi manfaat yang baik secara teoritis maupun secara praktis. Kedua manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

(20)

6 2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami isi wacana bahasa Jawa khususnya wacana dalam Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah, Tulung, Klaten. b. Penelitian dapat menjadi bahan acuan penelitian berikutnya

dengan permasalahan yang sama yakni analisis wacana dari segi kohesi gramatikal, atau lebih luas lagi dari segi kohesi gramatikal dan leksikal serta dari segi koherensi dengan sumber data yang berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri atas 3 bab, masing-masing bab tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori yang berisi pengertian wacana, jenis-jenis wacana, kohesi,wacana tulis, pengertian khotbah, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.

(21)

7

Bab IV Hasil Penelitian, yang berisi analisis data penanda kohesi gramatikal meliputi pengacuan, penyulihan, pelesapan dan perangkaian; dan pembahasan yang berisi tentang hasil dari analisis data yang berupa penanda kohesi gramatikal dalam naskah khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.

(22)

78

„yakni Ø membagi kesenangan dan kebahagiaan kepada orang yang

masih hidup Ø serba kekurangan,‟ (30/99e) yakni Ø mbagi daging kurban.

„yakni Ø membagi daging kurban.‟

Terlihat pada data (30/99d) setelah kata kanthi „dengan‟ yang terdapat pada awal kalimat dilesapkan kalimat masih gramatikal, namun pada kata kanthi „dengan‟ yang terdapat pada akhir kalimat, kalimat menjadi tidak padu, informasi menjadi tidak jelas, maka konjungsi kanthi „dengan‟ yang terdapat pada akhir kalimat tersebut harus dihadirkan. Sedangkan pada data (30/99e) konjungsi cara kanthi „dengan‟ setelah dilesapkan kalimat masih berterima dan gramatikal, maka kata kanthi „dengan‟ pada data (30/99e) wajib hadir. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik ganti.

(30/99e) yakni mbagi kasenengan lan kebahagiaan dateng

tiyang-tiyang ingkang kawontenanipun taksih gesang

sarwo kekirangan,

„yakni membagi kesenangan dan kebahagiaan

kepada orang yang masih hidup serba kekurangan,‟

(30/99f) yakni mbagi daging kurban.

(23)

79

Hasil analisis pada data (30/99e) dan (30/99f) adalah konjungsi cara kanthi dapat diganti dengan konjungsi cara mawi „dengan‟ karena kalimat yang

digunakan pada data menggunakan ragam bahasa krama. Jadi kata mawi „dengan‟ bisa menggantikan kata kanthi „dengan‟ yang termasuk ragam krama.

B. Pembahasan

Salah satu kajian wacana yaitu khotbah. Khotbah merupakan kegiatan dakwah yang paling efektif yang bertujuan untuk mengajak orang lain untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan dengan memberi nasihat yang isinya berupa ajaran agama. Dalam ajaran agama Islam ada beberapa macam jenis khotbah salah satunya adalah khotbah Idul Adha di desa Pomah Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten

wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan terbesar, yang direalisasikan melalui karangan yang utuh. Bersifat kohesi dan koherensi, dan dinyatakan secara lisan maupun tertulis.

(24)

80

di desa Pomah kecamatan Tulung kabupaten Klaten dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel I. Dominansi Penanda Kohesi Gramatikal pada Wacana Khotbah Idul Adha 1436 H di Desa Pomah Kecamatan Tulung

Kabupaten Klaten

No. Penanda Kohesi Gramatikal Nomor Data Jumlah

1. Pengacuan (referensi) 1-44 44

2. Penyulihan (substitusi) 45-48 4

3. Pelesapan (elipsis) 49-51 3

4. Perangkaian (konjungsi) 52-101 50

Jumlah 101

(25)

81

yang ditunjukkan pada data nomor 49 sampai dengan 51. Perangkaian (konjungsi) yang ditemukan sejumlah 50 data.

Dari uraian di atas, hasil penelitian yang ditemukan dalam wacana khotbah Idul Adha 1436 H di desa Pomah kecamatan Tulung kabupaten Klaten kohesi gramatikal yang ditemukan didominasi oleh perangkaian (konjungsi) dengan jumlah data sebanyak 50 data. Perangkaian (konjungsi) berfungsi untuk menghubungkan antar klausa atau antar kalimat, sehingga pendengar dapat memahami suatu tuturan dengan baik. Hal ini menandakan bahwa konjungsi dibutuhkan untuk membentuk kalimat yang kohesif.

Pengacuan (referensi) merupakan jenis penanda kohesi gramatikal yang terdapat dalam wacana khotbah Idul Adha 1436 H di desa Pomah, kecamatan Tulung, kabupaten Klaten yang menduduki posisi kedua terbanyak setelah perangkain (konjungsi). Penanda kohesi gramatikal pengacuan (referensi) yang terbanyak adalah pengacuan persona I. Hal ini membuktikan bahwa kata ganti orang pertama tersebut paling banyak digunakan dalam penyampaian khotbah. Pengacuan pronomina persona I dominan karena dalam menyampaikan khotbah, khotib selalu menekankan kepada semua jama‟ah untuk selalu berbuat kebaikan,

(26)

82

Pelesapan (elipsis) merupakan penanda kohesi gramatikal yang paling sedikit ditemukan dalam wacana khotbah Idul Adha 1436 H di desa Pomah, kecamatan Tulung, kabupaten Klaten. Pelesapan berfungsi untuk menghasilkan kalimat yang efektif, efisien, mencapai aspek kepaduan wacana, untuk kepraktisan berbahasa, dan bagi pendengar berfungsi untuk mengaktifkan pikirannya terhadap hal-hal yang tidak diungkapkan dalam satuan bahasa. Jumlah pelesapan yang tidak banyak disebabkan karena wacana yang dimuat pada khotbah harus jelas, karena dalam penyampaian suatu ilmu pengetahuan tentang agama tidak dapat disingkat, agar pesan-pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dan diterima jelas oleh jamaah.

(27)

83 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang kohesi gramatikal dalam wacana khotbah Idul Adha 1436 H di desa Pomah kecamatan Tulung kabupaten Klaten dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengacuan (referensi) yang terdapat pada wacana khotbah Idul Adha 1436 H di desa Pomah kecamatan Tulung kabupaten Klaten ditemukan sebanyak 44 data, yang terdiri dari pengacuan persona sebanyak 26 data meliputi 18 data untuk pronomina persona I yang ditemukan adalah kata kula, kawula „saya‟ dan kita „kita‟ dan 8 data untuk pronomina persona III yang ditemukan adalah kata panjenenganipun „beliau‟, -ipun „-nya‟. Pengacuan demonstratif sebanyak 15 data meliputi 8 data untuk demonstratif waktu yang ditemukan adalah kata sak menika, menika „sekarang‟ (waktu kini), nembe mawon „baru saja‟, menika „ini‟ yang

mengacu pada waktu lampau, kata sak mangke „nanti‟ yang mengacu pada waktu yang akan datang, kata enjing „pagi‟ sedoso dzulhijah „sepuluh dzulhijah‟. Demonstratif tempat ditemukan data sebanyak 7 data yaitu kata

ing mushola-mushola „di mushola-mushola‟ masjid-masid „masjid -masjid‟, makkah „mekah‟ donya „dunia‟ arofah „arafah‟ tanah suci

(28)

84

„rumahnya‟. Pengacuan komparatif sebanyak 3 data yang ditemukan adalah kata kados „seperti‟

2. Penyulihan (substitusi) sebanyak 4 data yang ditemukan adalah substitusi nominal dan substitusi frasal.

3. Pelesapan (elipsis) sebanyak 3 data yang berupa pelesapan frasa, dan tidak ditemukan pelesapan kata, klausa, dan kalimat.

4. Perangkaian (konjungsi) sebanyak 50 data yang terdiri dari konjungsi sebab-akibat sebanyak 5 data yang ditemukan adalah kata keranten „karena‟ dan kata pramila „maka‟, konjungsi pertentangan sebanyak 2

data yang ditemukan adalah kata ananging „tetapi‟, konjungsi konsesif sebanyak 4 data kata yang ditemukan adalah senaosa „walaupun‟, konjungsi tujuan sebanyak 4 data, kata yang ditemukan adalah supados „supaya‟, konjungsi penambahan sebanyak 23 data, kata yang ditemukan

adalah lan „dan‟, ugi „juga‟dan sarta „serta‟, konjungsi pilihan sebanyak 3 data kata yang ditemukan berupa kata utawa, utawi „atau‟ dan napa „apa‟, konjungsi harapan sebanyak 2 data kata yang ditemukan berupa mugi-mugi „semoga/ mudah-mudahan‟, dan konjungsi cara sebanyak 7 data, kata yang ditemukan adalah kata kanthi „dengan‟.

B. Saran

(29)

85

(30)

86

(31)

87

Abdul Chaer. 2007. Kajian Bahasa: Struktur Internal, Pemakaian, dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Achmad HP dan Alek Abdullah. 2013. Linguistik Umum. Jakarta: Erlangga. Darsini. 2014. “Bahasa Jawa dalam Khotbah Jumat di Dukuh Ngasem Desa

Sringin Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar (Kohesi dan Koherensi)” (skripsi). Surakarta:UNS

Dori Wuwur Hendrikus.1991. Retorika: Terampil Berpidato, Berdikusi, Berargumentasi, Bernegosiasi. Yogyakarta: Kanisius

Edi Subroto. 1992. Pengantar Metoda Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Fatimah Djajasudarma, T .1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: PT Eresco.

Gorys Keraf. 2004. Komposisi. Flores NTT :Nusa Indah.

Jos Daniel Parera. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana, Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Nita Rohmayani. 2004.“Wacana Khotbah Idul Fitri Karya Sumarlam (sebuah pendekatan Mikro dan Makrostruktural”(skripsi). Surakarta: UNS Pranowo.1996. Analisis Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Sudaryanto. 1990. Aneka Konsep Kedataan Lingual dalam Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana Universty Press.

(32)

88

Sumarlam. 2010. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Solo: BukuKatta.

Syamsuddin AR dan Vismaia S. Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Jakarta. Balai Pustaka

Wedhawati, dkk. 2006. Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Yogyakarta: Kanisius

Yunianto. 2012. “Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual Khotbah Idul Adha

Gambar

Tabel I. Dominansi Penanda Kohesi Gramatikal pada Wacana

Referensi

Dokumen terkait

SMKN 1 Pacet tentang hasil belajar “mengoperasikan peralatan layanan makan dan minum” sebagai kesiapan untuk praktek kerja indus tri di restoran hotel men trainee

Phytohormones as regulators of heavy metal biosorption and toxicity in green alga Chlorella vulgaris (Chlorophyceae).. Heavy metal detoxification in eukaryotic

Jika dilihat pada table 1.3 terlihat bahwa presentase mahasiswa FPEB angkatan 2010 UPI yang tertinggi adalah menggunakan smartphone Samsung android berjumlah 32

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu proses pembelajaran matematika dengan

Sebelum tahun 1962 belum tahun 1962 pada umumny pada umumnya xenon dan a xenon dan unsur  unsur  golongan gas mulia lainnya dianggap tidak mempunyai kemampuan

kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Skipsi yang berjudul “ Perancangan Dan Pembuatan Alat Pendeteksi Kadar Alfatokoferol Pada Paprika Hijau

Suatu rumusan masalah itu ditandai dengan pertanyaan penelitian, yang umumnya disusun dalam bentuk kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana...

Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasri oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai kepada konsep, generalisasi, teori, dan