• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULAN APRIL 2017 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,28 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BULAN APRIL 2017 KOTA YOGYAKARTA INFLASI 0,28 PERSEN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 21/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

:

B

ULAN

APRIL

2017

K

OTA

Y

OGYAKARTA

INFLASI

0,28

P

ERSEN

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan April 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada April 2017, di Kota Yogyakarta terjadi inflasi 0,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,11 pada Maret 2017 menjadi 125,46 pada April 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (April 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 1,83 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 3,85 persen.

 Kota Yogyakarta pada Bulan April 2017 mengalami Inflasi sebesar 0,28 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,22 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar sebesar 1,39 persen; kelompok sandang sebesar 0,39 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,57 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen.  Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 53 kota IHK mengalami inflasi dan 29 kota lainnya mengalami

deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen diikuti Kota Tanjung Pandan sebesar 0,93 persen, sedangkan Inflasi terendah trejadi di Kota Cilacap sebesar 0,01 persen, diikuti oleh Kota Tembilahan dan Pare-Pare masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,05 persen. deflasi terbesar terjadi di Kota Singaraja sebesar 1,08 persen diikuti Kota Ambon dan Lhokseumawe masing-masing sebesar 0,76 persen dan 0,68 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota DKI Jakarat dan Manado masing-masing sebesar 0,02 persen, diikuti Kota Purwokerto dan Tangerang masing-masing sebesar 0,04 persen.

 Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah tarip listrik, bawang putih, angkutan udara, tukang bukan mandor, dan daging ayam ras, sedangkan komoditas yang menahan terjadinya inflasi adalah bawang merah, cabai rawit, cabai merah, gula pasir, dan beras.

 Laju inflasi tahun kalender 2017 ( April 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 1,83 persen, sedangkan laju inflasi year on year (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 3,85 persen.

(2)

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,22 persen; kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar 1,39 persen; kelompok sandang 0,39 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,57 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, adalah: kelompok bahan makanan 1,27 persen

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Bulan April 2017 sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya: tarip listrik naik 6,47 persen dengan memberikan andil 0,31 persen; bawang putih dan angkutan udara masing-masing naik 16,28 persen dan 5,53 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,08 persen; tukang bukan mandor naik 1,55 persen dengan memberikan andil 0,03 persen; daging ayam ras dan air kemasan masing-masing naik 1,94 persen dan 5,56 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,02 persen; emas perhiasan, bubur, bensin, tarip pulsa ponsel, upah pembantu rumahtangga, biskuit, rokok kretek filter, martabak, tomat sayur, masing-masing naik 1,98 persen, 3,41 persen, 0,29 persen, 0,45 persen, 0,36 persen, 2,79 persen, 0,36 persen, 3,28 persen, 5,98 persen, dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, April 2016 – April 2017

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil menahan inflasi diantaranya bawang merah turun 22,12 persen dengan memberikan andil 0,14 persen; cabai rawit turun 34,93 persen dengan memberikan andil 0,09 persen, cabai merah turun 33,62 persen dengan memberikan andil 0,07 persen; gula pasir turun 5,80 persen dengan memberikan andil 0,03 persen; beras turun 0,51 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; bayam, minyak goreng, daun melinjo, cabe hijau, dan brokoli masing-masing turun 8,83 persen, 1,06 persen, 21,12 persen, 13,50 persen, dan 6,61 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen.

-0,16 0,08 0,43 0,94 -0,04 -0,16 0,05 0,32 0,35 1,24 0,36 -0,06 0,28 -0,46 0,23 0,66 0,69 -0,02 0,22 0,14 0,47 0,42 0,97 0,23 -0,02 -0,6 -0,4 -0,2 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4

Apr-16 Mei-16 Jun-16 16-Jul Agust-16 Sep-16 Okt-162 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17

(3)

Tabel 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan April 2017

Kelompok Pengeluaran Laju Inflasi

Persentase Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] Umum 0,28 0,28 1. Bahan makanan -1,27 -0,24

2. Makanan jadi, minuman, rokok dan Tembakau 0,22 0,04 3. Perumahan. Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 1,39 0,35

4. Sandang 0,39 0,02

5. Kesehatan 0,18 0,01

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,01 0,00

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,57 0,10

Tabel 2

IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta April 2017 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

125,46 0,28 1,83 3,85 137,45 -1,27 -1,22 0,17 127,01 0,22 1,41 4,29 127,34 1,39 3,02 5,13 118,89 0,39 2,01 3,09 121,44 0,18 1,58 4,38 109,60 0,01 -0,05 2,18 121,86 0,57 5,05 6,60

(4)

Gambar 2

Inflasi Kalender Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan April 2017 menurut Kelompok Pengeluaran

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA MENURUT KELOMPOK

PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan ini mengalami deflasi sebesar 1,27 persen atau mengalami penurunan indeks dari 139,22 pada Maret 2017 menjadi 137,45 pada April 2017. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, lima sub kelompok mengalami penurunan angka indeks, yakni sub kelompok padi-padian turun 0,50 persen; sub kelompok ikan diawetkan turun 0,45 persen; sub kelompok sayur-sayuran turun 2,57 persen; sub kelompok bumbu-bumbuan turun 9,99 persen; dan sub kelompok lemak dan minyak turun 0,56 persen. Sedangkan enam sub kelompok lainnya mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 0,65 persen; sub kelompok ikan segar naik 0,18 persen; sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya naik 0,25 persen; sub kelompok kacang-kacangan naik 0,01 persen; sub kelompok buah-buahan naik 0,33 persen; dan sub kelompok bahan makanan lainnya naik 0,36 persen.

Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil mendorong terjadinya inflasi, diantaranya bawang putih naik 16,28 persen dengan memberikan andil 0,08 persen; daging ayam ras naik 1,94 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; dan tomat sayur naik 5,98 persen dengan memberikan andil 0,01 persen.

Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga memberikan andil menahan terjadinya inflasi, diantaranya bawang merah turun 22,12 persen dengan memberikan andil 0,14 persen; cabai rawit turun 34,93 persen dengan memberikan andil 0,09 persen, cabai merah turun 33,62 persen dengan memberikan andil 0,07 persen; beras turun 0,51 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; bayam, minyak goreng, daun melinjo, cabe hijau, dan brokoli masing-masing turun 8,83 persen, 1,06 persen, 21,12 persen, 13,50 persen, dan 6,61 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen.

-2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 Umum 1 2 3 4 5 6 7 1,83 -1,22 1,41 3,02 2,01 1,58 -0,05 5,05

1 Bahan Makanan 5 Kesehatan

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakau 6 Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 4 Sandang

(5)

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,22 persen dengan angka indeks sebesar 127,01 lebih tinggi dibandingkan angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 126,73.

Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok makanan jadi dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol masing-masing mengalami inflasi 0,26 persen dan 0,40 persen, sedangkan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,13 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga dapat memicu terjadinya inflasi adalah air kemasan naik 5,56 persen dengan memberikan andil 0,02 persen; bubur, biskuit, rokok kretek filter, dan martabak masing-masing naik 3,41 persen, 2,79 persen, 0,36 persen, dan 3,28 persen dengan memberikan andil masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga dapat menahan terjadinya inflasi yaitu gula pasir yang turun sebesar 5,80 persen dengan memberikan andil 0,03 persen; abon dan sirop masing-masing turun 1,69 persen dan 0,15 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 1,39 persen, dengan angka indeksnya mencapai 127,34, lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 125,60. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruhnya mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,25 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 3,64 persen; sub kelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,33 dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,25 persen.

Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada kelompok pengeluaran ini adalah : tarip listrik naik 6,47 persen dengan memberikan andil 0,31 persen; tukang bukan mandor naik 1,55 persen dengan andil sebesar 0,03 persen; upah pembantu rumahtangga naik 0,36 persen dengan andil 0,01 persen, sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya semen, kayu lapis, tissu, bola lampu, dan kayu balokan masing-masing turun 0,82 persen, 0,95 persen, 1,07 persen, 1,39 persen, dan 0,16 persen.

4.

Sandang

Kelompok sandang pada Bulan April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan angka indeks sebesar 118,89, lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 118,43. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, semua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki dan sub kelompok sandang wanita masing-masing naik 0,08 persen; sub kelompok sandang anak-anak naik 0,36 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya naik 1,18 persen.

Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga pada kelompok pengeluaran ini, diantaranya emas perhiasan naik 1,98 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01 persen; pampers, pakaian bayi, celana dalam anak, celana pendek, dan blus masing-masing naik 0,86 persen, 2,76 persen, 3,70 persen, 1,97 persen, dan 0,45 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga, sehingga memberikan andil menahan laju inflasi pada kelompok pengeluaran ini, diantaranya adalah

(6)

seragam sekolah anak, seragam sekolah wanita dan handuk masing-masing turun 0,91 persen, 0,81 persen, dan 0,47 persen.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Bulan April 2017 ini mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Angka indeks kelompok ini tercacat 121,44 lebih tinggi dibanding angka indeks bulan sebelumnya yang mencapai 121,22. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok obat-obatan naik 0,41 persen dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik 0,32 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa kesehatan dan sub kelompok jasa perawatan jasmani angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, diantaranya parfum, sabun mandi, obat batuk, vitamin, dan sikat gigi masing-masing naik 1,45 persen, 1,09 persen, 2,63 persen, 1,04 persen, dan 1,11 persen, sedangkan komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada kelompok ini adalah sabun mandi cair, bedak, lipstik, alas bedak dan pelembab masing-masing turun 1,24 persen, 0,54 persen, 0,59 persen, 0,93 persen dan 0,13 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga

Kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga pada Bulan April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,01 persen dengan angka indeks sebesar 109,60 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 109,59.

Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, dua sub kelompok mengalami kenaikan angka indeksnya yaitu sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan naik 0,31 persen dan sub kelompok olahraga naik 0,07 persen; sebaliknya sub kelompok rekreasi mengalami penurun indeks sebesar 0,24 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok pendidikan; dan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan April 2017 pada sub kelompok pengeluaran ini, yaitu adalah tinta print, printer, sepatu olahraga pria, dan pensil hitam masing-masing naik 12,50 persen, 1,15 persen, 0,26 persen dan 0,02 persen; sedang komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada sub kelompok pengeluaran ini adalah televisi berwarna, buku tulis bergaris, dan pulpen/bollpoint turun masing-masing 1,58 persen, 0,19 persen, dan 0,18 persen.

7.

Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada Bulan April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,57 persen. Angka Indeks Harga Konsumen kelompok ini tercatat sebesar 121,86 lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 121,17

Pada kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok transpor naik 0,80 persen, sub kelompok komunikasi dan pengiriman naik 0,24 persen, dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor naik 0,04 persen, sedangkan satu sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok jasa keuangan angka indeksnya relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini, sehingga memberikan andil terjadinya inflasi diantaranya angkutan udara naik 5,53 persen dengan memberikan andil 0,08 persen, bensin dan tarip pulsa ponsel masing-masing naik 0,29 persen dan 0,45 persen dengan memberikan

(7)

andil masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok pengeluaran ini adalah sepeda motor turun 0,09 persen.

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan Maret dan April 2017, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK

IHK Inflasi April 2017 (%) ANDIL INFLASI Maret 2017 April 2017 [1] [2] [3] [4] [5] [6] 00000 UMUM 125,11 125,46 0,28 0,28 10000 BAHAN MAKANAN 139,22 137,45 -1,27 -0,24 10100 Padi-padian,umbi2-an &hasilnya 119,10 118,51 -0,50 -0,02 10200 Dagingdanhasil-hasilnya 140,57 141,49 0,65 0,02 10300 Ikan Segar 146,04 146,30 0,18 0,00 10400 IkanDiawetkan 161,15 160,42 -0,45 0,00 10500 Telur,susu,danhasil-hasilnya 126,87 127,19 0,25 0,01 10600 Sayur-sayuran 153,54 149,60 -2,57 -0,04 10700 Kacang-kacan Gan 129,99 130,00 0,01 0,00 10800 Buah-buahan 144,45 144,93 0,33 0,01 10900 Bumbu-bumbuan 214,61 193,18 -9,99 -0,21 11000 Lemakdanminyak 129,59 128,87 -0,56 -0,01 11100 Bahanmakananlainnya 140,25 140,75 0,36 0,00

20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 126,73 127,01 0,22 0,04

20100 Makananjadi 126,36 126,69 0,26 0,03

20200 Minuman yang tdkberalkohol 123,12 122,96 -0,13 0,00 20300 Tembakaudanminumanberalkohol 131,37 131,89 0,40 0,01

30000 PERUMAHAN 125,60 127,34 1,39 0,35

30100 Biayatempattinggal 118,09 118,39 0,25 0,03 30200 Bh,bakar,penerangan dan air 143,64 148,87 3,64 0,31 30300 PerlengkapanRumahtangga 111,07 111,44 0,33 0,00 30400 PenyelenggaraanRumahtangga 121,88 122,19 0,25 0,01 40000 SANDANG 11843 118,89 0,39 0,02 40100 Sandanglaki-laki 125,34 125,44 0,08 0,00 40200 Sandangwanita 116,45 116,54 0,08 0,00 40300 Sandanganak-anak 122,23 122,67 0,36 0,00 40400 Barangpribadidanlainnya 109,73 111,02 1,18 0,01 50000 KESEHATAN 121,22 121,44 0,18 0,01 50100 Jasakesehatan 119,48 119,48 0,00 0,00 50200 Obat-obatan 113,43 113,89 0,41 0,01 50300 JasaPerawatanJasmani 115,85 115,85 0,00 0,00 50400 Perawatanjasmani&kosmetika 129,68 130,10 0,32 0,01 60000 PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 109,59 109,60 0,01 0,00 60100 JasaPendidikan 108,12 108,12 0,00 0,00 60200 Kursus-kursus/Pelatihan 130,24 130,24 0,00 0,00 60300 Perlengkapan/peralatanpendidikan 101,38 101,69 0,31 0,00 60400 Rekreasi 113,19 112,92 -0,24 0,00 60500 Olahraga 117,39 117,47 0,07 0,00

70000 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 121,17 121,86 0,57 0,10

70100 Transpor 124,34 125,34 0,80 0,09

70200 Komunikasidanpengiriman 107,61 107,87 0,24 0,01 70300 Sarana&penunjang transport 135,05 135,11 0,04 0,00

(8)

C. INFLASI MENURUT KOMPONEN APRIL 2017

Komponen inti pada bulan April 2017 mengalami inflasi 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,47 pada Maret 2017 menjadi 118,66 pada April 2017. Komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 2,16 persen, sedangkan komponen yang bergejolak mengalami deflasi 1,41 persen.

Inflasi komponen inti dan komponen yang harganya diatur pemerintah dari tahun ke tahun (April 2016 - April 2017) masing-masing mengalami inflasi sebesar 3,17 persen dan 9,95 persen, sementara komponen yang bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,14 persen. (lihat tabel 4).

Tabel 4

Tingkat Inflasi April 2017, Inflasi Tahun Kalender 2017, dan Inflasi Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen

Komponen

IHK IHK IHK Inflasi Andil Laju Inflasi Laju Inflasi April Desember April April Inflasi Tahun

Kalender Tahun ke 2016 2016 2017 2017 (%) 2017 Tahun [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Umum 120,81 123.21 125.46 0,28 0.28 1.83 3.85 I Inti 115,32 117.16 118.66 0.16 0.10 1.28 3.17 II Diatur Pemerintah 129,42 133.32 142,30 2.16 0.41 6.74 9.95 III Bergejolak 136,93 139.44 137,45 -1.41 -0.23 -1.43 -0.14

Kelompok komponen inti memberikan andil inflasi pada Bulan April 2017 sebesar 0,10 persen, sedangkan kelompok komponen yang diatur oleh pemerintah dan komponen yang bergejolak masing-masing memberikan sumbangan sebesar 0,41 persen dan -0,23 persen.

D. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA

Pada bulan April 2017 dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 53 kota IHK mengalami

-0,06 0,02 0,35 -0,85 0,28 0,16 2,16 -1,41

Umum Inti Diatur Pemerintah Bergejolak

Gambar 3

Inflasi Maret dan April 2017 menurut Kelompok Komponen

(9)

sebesar 1,02 persen diikuti Kota Tanjung Pandan sebesar 0,93 persen, sedangkan Inflasi terendah trejadi di Kota Cilacap sebesar 0,01 persen, diikuti oleh Kota Tembilahan sebesar 0,02 persen. deflasi tertinggi terjadi di Kota Singaraja sebesar 1,08 persen diikuti Kota Ambon dan Lhokseumawe masing-masing sebesar 0,76 persen dan 0,68 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota DKI Jakarat dan Manado masing-masing sebesar 0,02 persen.

Di wilayah Sumatera Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen, diikuti Kota Tanjung Pandan dan Jambi masing-masing sebesar 0,93 persen dan 0,59 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilan sebesar 0,02 persen, diikuti Kota Lubuk Linggau sebesar 0,20 persen. Sebaliknya Deflasi terbesar yang terjadi di wilayah sumatra, terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,68 persen, diikuti Kota Medan sebesar 0,53 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Palembang sebesar 0,08 persen diikuti Kota Banda Aceh sebesar 0,10 persen.

Di pulau Jawa dan Madura, Kota Tasikmalaya mengalami inflasi tertinggi yaitu mencapai 0,55 persen, diikuti oleh Kota Banyuwangi dan Madiun masing-masing sebesar 0,48 persen dan 0,45 persen, sedangkan Kota Cilacap dan Kudus mengalami inflasi terendahl yang masing-masing mencapai 0,01 persen dan 0,05 persen, sebaliknya DKI Jakarta mengalami deflasi sebesar 0,02 persen diikuti Kota Purwokerto dan Tangerang masing-masing mencapai 0,04 persen.

Untuk wilayah Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bulukumba dan Kota Watampone masing-masing mencapai 0,63 persen dan 0,58 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pare-Pare dan Mamuju masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,06 persen. Deflasi terbesar terjadi di Bau – Bau dan Kendari masing-masing sebesar 0,67 persen dan 0,13 persen, sedangkan Kota Manado mengalami deflasi terkecil yaitu mencapai 0,02 persen. Untuk wilayah Kalimantan, Kota Banjarmasin mengalami inflasi tertinggi mencapai 0,33 persen, diikuti Kota Samarinda sebesar 0,29 persen. Sebaliknya Kota Balikpapan dan Tanjung mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,65 persen.

Kota-kota lain di luar wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 0,73 persen, diikuti Kota Bima sebesar 0,39 persen, sedangkan Kota Denpasar mengalami inflasi terendah yaitu mencapai 0,07 persen diikuti oleh Kota Tual yang mencapai 0,16 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Singaraja dan Ambon masing-masing sebesar 1,08 persen dan 0,76 persen, sedangkan Kota Mataram dan Maumere mengalami deflasi terkecil masing-masing mencapai 0,06 persen dan 0,17 persen.

(10)

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi April 2017 di 82 kota

No Kota IHK Inflasi No Kota IHK Inflasi

[1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4]

1 MEULABOH 127,29 -0,52 42 KEDIRI 124,88 0,38

2 BANDA ACEH 120,20 -0,10 43 MALANG 128,83 0,35

3 LHOKSEUMAWE 121,70 -0,68 44 PROBOLINGGO 124,85 0,44

4 SIBOLGA 130,91 0,25 45 MADIUN 125,94 0,45

5 PEMATANG SIANTAR 132,81 -0,17 46 SURABAYA 128,40 0,23

6 MEDAN 131,63 -0,53 47 TANGERANG 135,03 -0,04

7 PADANG SIDEMPUAN 126,34 0,21 48 CILEGON 133,77 0,25

8 PADANG 133,62 -0,31 49 SERANG 135,67 0,41

9 BUKIT TINGGI 126,08 -0,18 50 SINGARAJA 136,83 -1,08

10 TEMBILAHAN 131,29 0,02 51 DENPASAR 125,44 0,07

11 PEKAN BARU 129,89 0,28 52 MATARAM 125,81 -0,06

12 DUMAI 130,57 -0,21 53 BIMA 129,71 0,39

13 BUNGO 126,69 0,36 54 MAUMERE 121,80 -0,17

14 JAMBI 126,88 0,59 55 KUPANG 129,57 0,29

15 PALEMBANG 125,51 -0,08 56 PONTIANAK 137,77 0,28

16 LUBUK LINGGAU 125,39 0,20 57 SINGKAWANG 128,13 0,23

17 BENGKULU 136,55 -0,30 58 SAMPIT 129,83 0,12

18 BANDARLAMPUNG 128,78 -0,21 59 PALANGKARAYA 125,49 0,21

19 METRO 134,78 -0,17 60 TANJUNG 128,29 -0,65

20 TANJUNG PANDAN 135,36 0,93 61 BANJARMASIN 128,16 0,33 21 PANGKAL PINANG 136,08 1,02 62 BALIKPAPAN 132,51 -0,08

22 BATAM 127,47 0,48 63 SAMARINDA 131,06 0,29

23 TANJUNG PINANG 126,83 -0,26 64 TARAKAN 138,51 0,27

24 DKI JAKARTA 127,97 -0,02 65 MANADO 128,77 -0,02

25 BOGOR 128,41 0,07 66 PALU 130,06 0,46

26 SUKABUMI 127,34 0,37 67 BULUKUMBA 133,18 0,63

27 BANDUNG 126,48 0,10 68 WATAMPONE 123,52 0,58

28 CIREBON 123,04 0,40 69 MAKASAR 129,12 0,33

29 BEKASI 124,65 0,08 70 PARE - PARE 122,90 0,05

30 DEPOK 126,47 0,22 71 PALOPO 125,83 0,22

31 TASIKMALAYA 126,42 0,55 72 KENDARI 122,90 -0,13

32 CILACAP 130,60 0,01 73 BAU - BAU 128,42 -0,67

33 PURWOKERTO 125,17 -0,04 74 GORONTALO 123,64 -0,12 34 KUDUS 134,22 0,05 75 MAMUJU 127,31 0,06 35 SURAKARTA 124,39 0,12 76 AMBON 125,71 -0,76 36 SEMARANG 126,63 0,22 77 TUAL 143,06 0,16 37 TEGAL 124,18 0,19 78 TERNATE 131,19 0,36 38 YOGYAKARTA 125,46 0,28 79 MANOKWARI 121,47 -0,29 39 JEMBER 124,78 0,28 80 SORONG 128,26 -0,26 40 BANYUWANGI 124,08 0,48 81 MERAUKE 135,10 -0,42 41 SUMENEP 124,62 0,14 82 JAYAPURA 129,97 0,73 NASIONAL

(11)

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp.0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email : bps3400@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Luas Wilayah, Ketinggian dari Permukaan Laut dan Kedalaman Air Tanah (Sumur) Dirinci Menurut Desa dalam Wilayah Kecamatan Patani Utara,

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun