PERAN NAWI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945-1949
Sabardi1 Kaksim, M.Pd2 Meldawati, M.Pd3
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
Penelitian ini secara umum bertujuan adalah untuk mengetahui Peran Nawi Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia 1945-1949. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang Nawi bergabung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia., mendeskripsikan peran Nawi dalam pertempuran Padang luar kota tahun 1945, mendeskripsikan peran Nawi dalam pertempuran di Solok tahun 1947, mendeskripsikan peran Nawi dalam pertempuran di Padang Pariaman tahun 1948. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 langkah. Pertama, mengumpulkan data (Heuristik), kedua, kritik sumber, ketiga interpretasi dan keempat historiografi atau penulisan sejarah, realisasi keempat metode yang dipakai, maka pinulisis dapat melakukan penelitian ini dengan mudah untuk mengumpulkan data.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa, Nawi adalah seorang putera yang berasal dari kampung Lalang, Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang Sumatera Barat. Peran Nawi dalam mempertahankan kemerdekaan dapat ditelusuri dari tiga wilayah pertempuran. Pertama di Padang Luar Kota, diwilayah ini ia berperan sebagai komadan regu yang membawahi 9 orang anggota regu. Strategi dan penugasan sesuai dengan intruksi koman pleton yaitu sebagai regu pengintai di perbatasan. Kedua, perannya sebagai komandan regu berlanjut pada wilyah pertempuaran lain yaitu di Solok, dengan tugas wajib regu tetap seperti sebelumnya. Namun, insting dan inisiatif memecahkan masalah kelompok terlihat di pertempuran ini. Nawi segera menjadi relawan dapur umum disaat tenaga relawan yang dibutuhkna sangat minim. Ketiga, di Padang Pariaman adalah wilayah pertempuran terakhir sebelum ia memilih mundur dari ketenteraan. Perannya disini, tetap sama yaitu pimpinan regu satu Hizbullah, yang bertugas sebagai regu pengi
Kata Kunci: Peran Nawi, Perjuangan, Kemerdekaan Indonesia 1945-1949.
1
Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Pembimbing I
3
PENDAHULUAN
Sejarah pada hakekatnya adalah sejarah manusia dengan segala pengalaman yang dialami, sejarah itu juga biasa disebut Historiografi atau historiologi, maka dapat dikatakan penyajian sejarah punya cara berbeda-beda, salah satu caranya adalah biografi.
Penulisan biografi sama halnya dengan penulisan sejarah. Sama seperti penulisan sejarah kota, negara atau bangsa. Pada titik tersendiri malah muncul pendapat bahwa sejarah adalah penjumlahan dari biografi. Hasil karya berbentuk biografi dapat menambah pengetahuan dan pandangan baru mengenai keberagaman pengalaman hidup yang dialami oleh tiap individu.4
Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh perjuangan Nawi, yaitu bagaimana perjalanan hidup dan perjuangan dalam menentang penjajahan yang di lakukan Belanda di Padang. Maka dari itu Padang. Maka, penulis mengangkat sebuah karya ilmiah dengan judul: Peran Nawi Dalam
Mempertahan Kemerdekaan Indonesia (1945-1949). Agar penelitian ini mengarah
kepada inti permasalahan yang akan di teliti, maka diperlukan batasan-batasan penelitian, yaitu batasan spatial (batasan tempat) dan batasan temporal (batasan waktu), batasan spatial penelitian ini adalah kota padang, karena Nawi ini aktif dalam kelompok pejuang angkatan 45, yang berada di Padang. Maka peneliti hanya membatasi penelitian ini di kota Padang Sumatera
4
Sebagai bagian dari pengenalan jangkauan garapan ilmu sejarah,
Kuntowijoyo telah memasukkan Biografi dalam bagian tersendiri diluar dari bidang yang umum, semisal Sejarah Sosial, Sejarah Kota, Sejarah Agama, Sejarah Ekonomi, dsb. Meski ia hanya memberi empat belas halaman saja untuk uraian tentang biografi. Ini menunjukkan arti penting penulisan biografi oleh Sejarawan.Lihat Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Edisi Ketiga),
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003), hal :203-217
Barat. Sedangkan batasan temporalnya peneliti pokus pada tahun 1945-1949 karena pada masa itu Nawi ini aktif dalam anggota pejuang angkatan 45 sumatera barat pada masa itu. Dimana tahun 1945 adalah awal dari Nawi ikut berjuang dalam anggota angkatan 45. Sedangkan diambil batas akhirnya tahun 1949 karena pada tahun itulah Nawi mengakhiri peranannya sebagai pejuang angkatan 45. Rumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang ingin dikajikan oleh peneliti yaitu:
1. Bagaimana latar belakang Nawi bergabung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia?
2. Bagaimana peran Nawi dalam pertempuran padang luar kota tahun 1945? 3. Bagaimana peran Nawi dalam pertempuran di Solok tahun 1947?
Bagaimana peran Nawi dalam pertempuran di Padang Pariaman tahun 1948?
Studi tentang penelitian mengenai biografi dan perjuangan sebelumnya telah ditulis, penulisan yang dilakukan dalam bentuk skripsi diantaranya skripsi yang ditulis oleh
Budi Hartono yang mengurai tentang ketokohan Teunku Boureueh.Skripsi ini juga menceritakan tentang keterlibatan Beureueh dalam peristiwa besar yang terjadi di Indonesia baik sebelum maupun sesudah indonesia merdeka.5
METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode sejarah, studi tokoh memungkinkan peneliti memandang seseorang (tokoh) dalam hubungannya dengan sejarah zamannya dan menyelidiki bagaimana kehidupannya.
Penelitian ini digunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 langkah. Pertama, mengumpulkan data (Heuristik). Kemudian langkah kedua, kritik sumber, langkah ketiga interpretasi dan
5
Budi Hartono “Biografi Teunku Boureueh”, skripsi (Padang: STKIP PGRI Sumbar, 2002)
langkah keempat historiografi atau penulisan sejarah.6
Tahap pertama heuristik (dari kata Yunani huriskein = menemukan), yang dalam hal ini termasuk mencari dan menemukan sumber-sumber atau data sejarah.
Tahap yang kedua adalah kritik sumber yaitu melakukan pengujian data yang ditemukan dengan melakukan kritik internal dan eksternal yaitu melakukan pengujian otentitas atau keaslian dokumen yang diperoleh.
Tahapan yang ketiga berupa interpretasi data. Interpretasi maksudnya memilah-milahkan atau membeda sumber sejarah sehingga ditemukan butir-butir informasi yang sebenarnya atau sudah diuji lewat saringan kritik sumber. Tahap keempat adalah historiografi penyajian hasil penelitian yang di tulis menjadi karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan mensyaratkan keaslian serta bukti yang lengkap dalam bentuk uraian yang indah dan artistik, maka dengan demikian terlihat gambaran untuk kepribadian seseorang yang menjadi objek kajian.
HASIL DAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketaui tempat-tempat perjuangan yang dilakukan oleh Nawi dalam mepertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945-1949 yaitu: 1. Peran Nawi dalam Pertempuran Padang Luar Kota
Nawi melakoni pertempuran di beberapa tempat, tidak hanya di daerah Pisang, tempat asalnya. Nawi mengikuti pertempuran sesuai dengan instruksi komandan yang menjabat pada masa itu.
Pertempuran di daerah Pisang terjadi pada tangal 12 November 1945 antara tentara pasukan Hizbullah yang beranggota Nawi dan teman-teman pejuang lain melawan Belanda. Pertempuran di front Pisang ini bukan hanya sebatas daerah ini saja, tetapi sampai juga ke daerah perkampungan lain yang berada disekitarnya
6
Mestika Zed, Metodologi Sejarah ( Padang : Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang 1999 ), hlm 18.
seperti: Kampung Galugu, Kampung Lubuk Ipuh, Kubu, dan Parak Kaluat.7
2. Pertempuran di Solok
Solok dalam perang kemerdekaan memiliki posisi yang stategis dan unik. Kestrategisan Solok antara lain terlihat dari keadaan geografisnya secara militer dikatakan sebagai daerah bumper bagi central operatie basis. Solok menjadi salah satu daerah bumper bagi kota padang yang bagi republik (pada awal revolusi) atau Belanda (setelah Agresi militernya yang kedua) adalah pusat pengaturan stratregi dan operasi militer.
pada tanggal 1 Januari 1947, terjadinya pertempuran di Solok ini setelah Nawi mundur dari Indarung karena di serang oleh Belanda, pada akhir tahun 1946, Sehingga Nawi dan teman-teman dari tentara Hizbullah sampai ke Solok. Peperangan terus terjadi, selama lebih kurang dari tujuh bulan lamanya.
3.
Pertempuran Nawi di Padang PariamanSebagai wilayah yang dipilih berdasarkan instruksi oleh komandannya Hizbullah yaitu Mayor Suib Ibrahim dan kapten Maksum Padang Pariaman tercatat menjadi wilayah terakhir perjuangan Nawi. Di Daerah ini Nawi Masih sebagai komandan regu.
Penjelasan perihal perjuangan laskar Hizbullah di daerah selain Petak seperti Sikapak, Kataping, Sikabu hanya sepintas-sepintas saja. Regu yang dipimpin Nawi diketiga tempat ini lebih sering difokuskan untuk membantu ke dapur umum.8
Lama perjuangan yang di tempuh Nawi dan pasukannya disini kurang lebih setahun dari 1 Januari 1948 sampai 31 Desember 1948.
7
Uraian data tentang perjuangan Nawi juga diperoleh melalui wawancara dengan Anas JRB ( 71 tahun). Wawancara di Padang, 25 Desember 2013.
8
Wawancara dengan Nawi di Padang tanggal 2 Maret 2014
KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan
Nawi adalah seorang putera yang berasal dari kampung Lalang, Korong Gadang Kecamatan Kuranji Padang Sumatera Barat. Nawi adalah bersal dari keluarga yang sederhana. Nawi merupakan salah satu pemuda yang rela melibatkan dirinya ikut dalam anggota angkatan 45. Sifat dan watak dari keluarga dan pendidikan yang pernah Nawi jalani menjadi modal utama perjuangannya demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945-1949, di kota Padang, perjuangan yang dilakukan oleh Nawi di latarbelakangi oleh kondisi Negara Indonesia khususnya Kota Padang yang hidup dibawah tekanan kekuasan penjajahan Belanda.
b. Saran
Perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang, terutama perjuangan yang dilakukan Nawi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sudah selayaknya dihargai dan dikenang dalam peristiwa sejarah perjuangan bangsa. Agar lengkapnya tulisan ini, penulis juga mencntumkan beberapa saran yang nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penulis maupun pembaca. Adapun saran – saran itu adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya disadari bahwa, kedudukan biografi sebagai salah satu bentuk karya ilmiah masih dianggap perlu dan penting, terlebih lagi biografi tentang tokoh pejuang bangsa, walaupun perannya hanya sebagai pejuanag biasa.
2. Hendaknya skripsi ini dapat menjadi acuan bagi penulisan karya ilmiah berikutnya.
3. Dengan adanya skripsi ini hendaknya dapat menambah wawasan penulis ataupun pembaca mengenai biograf
DAFTAR PUSTAKA A. ARSIP
Formasi Batalyon Hizbullah Benuang 11-1945 / 12-1949 Korps Kompi III Benuang Padang Sumatera Barat
Piagam Penghargaan Sebagai Pelaku Pejuang Kemerdekaan Angkatan 45 Yang Berumur 80 Tahun ke atas Pada tahun 2009. Nomor 144 / PP / GSB / 2009
Surat Keputusan tentang Pengakuan, Pengesahan dan Penganugrahan Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan R.I. Nomor :Skep / 956 / VIII / 1981
Surat Riwayat Peritiwa Perjuangan. Dewan Harian Cabang Badan penggerak Pembudayaan Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai Kejuangan 45 Padang.
B. Buku :
Audrey Kahin, Dari Pemberontakan ke Intergrasi, (Jakarta: YOI, 2008) Audrey Kahin, Perjuangan Kemerdekaan :
Sumatera Barat Dalam Revolusi Nasional Indonesia, 1945-1950 ( Padang: Kerjasama MSI Sumbar-CTP-Pelajar Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia)
Azyumardi Azra, Suaru: Pendidikan Islam Tradisional Dalam Transisi dan
Modernisasi (Jakarta, Logos
Wacana, 2003)
Fatimah Enar et al, Sumatera Barat 1945-1949 (Padang:Pemda Sumbar, 1978) Gusti Asnan dkk, Sejarah Perjuangan
Rakyat Kabupaten Solok :1945-1949 (Padang-Solok: DHD ’45 Sumatera Barat dan Pemd Kabupaten Solok, 2003) Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah ,Edisi
Ketiga, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003)
Louis Gottschalk.Mengerti Sejarah. Jakarta: UI, 1975
Mestika Zed, Metodologi Sejarah: Teori dan Aplikasi, (FIS-UNP)
Mestika Zed, Sejarah Pejuangan Kemerdekaan 1945-1949 di Kota Padang dan Sekitarnya.
Mestika Zed. 1999. Metodologi Sejarah. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang Mestika Zed dan Hasril Chaniago,
Perlawanan Seorang Pejuang : Biografi Kolonel Ahmad Husein (Jakarta;Sinar Harapan,2001) Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial
Dalam Metodologi Sejarah,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,1992)
Sutrisno Kutoyo, Suatu Pendekatan Tentang
Penulisan Pahlawan, (Jakarta:
PISDN, 1985)
T.B. Simatupang. Dari Revolusi ke
Pembangunan, (Jakarta: BPK
GunungMulia, 1987) C. Skripsi:
Amriman, “Kuranji Pada Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)”, Skripsi ( Padang: UNP, 1994)
Budi Hartono “ Biografi Teunku Boureueh” , skripsi (Padang: STKIP PGRI Sumbar, 2002)
Itra Gusnita, “Warman Datuak Rajo Bujang
Pejuang Dari Nagari Limau
Lunggo Kabupaten Solok Tahun 1942-1949” Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2011)
Kamidin, “Tengku Abdulillah Syafie Dan Gerakan Aceh Merdeka tahun 1979-2001”,Skripsi , (STKIP PGRI Sumatera Barat, 2006)
Maigus Nasir,“Djamaluddin Wak Ketok Biografi Pejuang dari Kuranji”, Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2002)
Mega Puspita,“Biografi Kapten Purnawirawan Muradi tahun 1948-1953”, Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2011)
Reno Hendriko “Biografi Kapten (Purn)
Mensoersami, Dari Giyugun
Hingga TNI tahun 1943-1944”, Skripsi (Padang: STKIP PGRI, 2011)