• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RS ERNALDI BAHAR PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RS ERNALDI BAHAR PALEMBANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT PADA PASIEN

RAWAT JALAN DI RS ERNALDI BAHAR

PALEMBANG

1Monica Fitri Nanda, 2Desi Pibriana,3 Sudiadi

Sistem Informasi STMIK GI MDP

e-mail

:

1

[email protected]

,

2

[email protected]

,

3

[email protected]

Abstrak

Tujuan skripsi ini adalah untuk melakukan rancangan bangun sebuah sistem informasi rumah sakit pada pasien rawat jalan di rumah sakit Ernaldi Bahar berbasis web. Permasalahan yang ada pada rumah sakit Ernaldi Bahar adalah Petugas rekam medik pada rawat jalan kesulitan dalam pendataan dan perekapan pasien rawat jalan dikarenakan datanya belum terkomputerisasi atau masih dalam bentuk kertas dan tersim pan pada lemari arsip sehingga harus melakukan rekapitulasi ulang apabila data tersebut dibutuhkan kembali, Terjadi penggandaan data pasien dalam proses administrasi rawat jalan ketika pasien tidak membawa kartu berobat atau hilang. Metodologi yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode Iterasi, yang memiliki empat fase kebutuhan dengan melakukan Investigasi sistem , wawancara, dan pengambilan data, dan menentukan masalah yang timbul guna mengembangkan sistem yang dibuat, analisis merancang dan membuat konsep sistem yang akan dibuat. Sistem yang dibangun berbais web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Dengan hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang dapat membantu proses pelayanan rumah sakit untuk mempermudah petugas dalam penyimpanan data pasien serta meningkatkan efektifitas pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang.

Kata kunci : Rekam Medik, Iterasi, Sistem Informasi, Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang

Abstract

The purpose of this paper is to design build a hospital information system in outpatients in hospitals Ernaldi Bahar web based. The problems that exist in hospitals Ernaldi Bahar is clerk medical records in outpatient difficulties in data collection and perekapan outpatients because the data is not computerized or are still in paper form and tersim pan on a filing cabinet so must recapitulate again if the data is needed again, Happened doubling of patient data in the administrative process outpatient when the patient does not bring a medical card or lost. The methodology used in this report is the iteration method, which has a four phase system needs to conduct investigations, interviews, and retrieval of data, and determine issues arising in order to develop a system that is made, the analysis of designing and making the concept of the system being designed. Web berbais system built using the programming language PHP and MySQL as a database. With the results achieved in this study is an information system that can help the process of hospital services to facilitate the officer in the storage of patient data and improve the effectiveness of outpatient services at the Hospital Ernaldi Bahar Palembang

(2)

1. PENDAHULUAN

erkembangan teknologi sedemikian pesat menyebabkan semakin ketatnya persaingan usaha dalam dunia bisnis. Hal tersebut menuntut setiap unit usaha untuk dapat mengelola data mengenai aktivitas usaha sehingga dapat menghasilkan informasi dengan cepat dan akurat. Penggunaan teknologi informasi yang tepat dapat meningkatkan integritas di bidang sistem informasi diantara berbagai pihak yang ada disuatu organisasi. Adapun pengertian sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu [1]

Teknologi informasi berguna diberbagai bidang antara lain dibidang bisnis, perusahaan, maupun dalam dunia kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu instansi pelayanan kesehatan yang membutuhkan teknologi untuk meningkatan kualitas manusia dalam membantu mewujudkan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang baik, rumah sakit jiwa dan ketergantungan obat Ernaldi Bahar Palembang yang berlokasi di Jalan Tembus Terminal KM 12 Alang-alang lebar Palembang terus meningkatkan pelayanan kesehatannya khususnya dalam pengolahan data pasien yang merupakan suatu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi yang akurat. Adapun kendala yang di hadapi pada rumah sakit Ernaldi Bahar Palembang yaitu petugas administrasi pada rawat jalan kesulitan dalam mendata pasien, baik pasien lama maupan pasien baru, dimana proses pengolahan data masih dicatat dan disimpan pada lemari arsip, dan sering terjadi penggandaan data pasien dikarenakan pasien tidak membawa kartu berobat atau hilang. Selain membutuhkan waktu yang lama dalam proses pendataan pasien pada rawat jalan, pembuatan laporan perbulan kurang akurat karena kemungkinan kesalahan pencatatan masih sangat besar.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti membuat sebuah sistem informasi rumah sakit pada pasien rawat jalan di RS Ernaldi Bahar Palembang. Dimana dalam pembuatannya

menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext Processor) bahasa pemrograman php

adalah bahasa pemrograman yang berjalan pada web server dan befungsi sebagai pengolah data

pada web server [2]. Menggunakan metode iterasi dengan MYSQL sebagai basisdata. Dengan

pemanfaatan teknologi yang ada sekarang, pengolahan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi yang terkomputerisasi agar pengolahan data pasien rawat jalan menjadi mudah, cepat dan akurat.

2. METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan adalah Metodologi Iterasi karena metode ini dapat diperbaiki

kapan saja ketika sistem ini mempunyai masalah dan lebih diarahkan berdasarkan penggunaan

kasus karena fase pada Iterasi dapat dilakukan berulang-ulang (iterative) maka tidak harus

menyelesaikan sistem tersebut sampai dengan selesai untuk mengetahui letak dimana kesalahan yang ada dan setelah memperbaiki kesalahannya kita dapat melanjutkan pada fase berikutnya.

Iterasi itu sendiri adalah tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan dengan pemakaian

teknik iterasi atau dimana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai

didapatkan hasil yang diinginkan [3].

Iterasi memiliki empat buah tahap atau fase yang dapat

dilakukan pula secara iterative.

berikut ini merupakan tahapan pengembangan sistem yang penulis lakukan setiap fase pada

metodologi Iterasi:

(3)

1. Investigasi Sistem

Manfaat dari fase penyelidikan ini adalah untuk menentukan masalah-masalah atau kebutuhan yang timbul. Hal ini memerlukan pengembangan sistem secara menyeluruh ataukah ada usaha lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya.

2. Analisis Sistem

Tahap analisis bertitik-tolak pada kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas dimana sistem yang berjalan dipelajari lebih mendalam, konsepsi, dan usulan dibuat untuk menjadi landasan bagi sistem yang baru yang akan dibangun.

3. Desain Sistem

Pada tahap ini sebagian besar kegiatan yang berorientasi ke komputer dilaksanakan. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang telah disusun pada tahap sebelumnya ditinjau kembali dan disempurnakan. Rencana pembuatan program dilaksanakan dan juga dilakukan testing programnya.

4. Implementasi Sistem

Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstal dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang diperbaiki..

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Permasalahan

Agar permasalahan yang terdapat pada rumah sakit Ernaldi Bahar Palembang dapat

didentifikasi, maka penulis menggunakan kerangka PIECES (Performance Information

Economic Control Effciency and Service). 1. Performance (Kinerja)

Petugas rekam medik pada rawat jalan kesulitan dalam mencari data rekam medik pasien yang menumpuk pada ruang arsip mengakibatkan lambatnya proses pencarian data rekam medik pasien.

2. Information (Informasi)

Sering terjadi kesalahan infromasi mengenai data rekam medic pasien pada saat perekapan karena masih dicatat secara manual diatas kertas dan masih terpisah-pisah sehingga sering terjadinya kesalahan pencatatan.

3. Economic (Ekonomi)

Rumah Sakit harus mengalurkan biaya ekstra untuk pembelian kertas dan pemeliharaan arsip karena data rekam medik pasien masih dicatat secara manual diatas kertas, akibatnya meningkatnya biaya operasional pembelian kertas.

4. Control (Kontrol)

Kurang selektifnya pengawasan pada ruang arsip rekam medik pasien dan data pasien rentan terjadi kerusakan dan kesalahan peletakan pada ruang arsip kerna ruang arsip bias diakses oleh siapa saja, akibtnya data rekam medic pasien rentan terjadi kehilangan dan dimanipulasi.

3.2 Analisis Kebutuhan

(4)

kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu [4].

Menambah Data Poli

Mengubah Data Poli

Mencari Data Poli Subsistem Kelola

Data Poli

Menambah Data Pasien Baru

Mengubah Data Pasien

Mencari Data Pasien Subsistem Kelola

Data Pasien

Menambah Data Rekam Medik

Mengubah Data Rekam Medik

Mencari Data Rekam Medik Subsistem Kelola

Data Rekam Medik

Menambah Data Pengguna

Mengubah Data Pengguna

Mencari Data Pengguna Subsistem Kelola

Data Pengguna

Laporan Data Pasien

Laporan Data Dokter

Laporan Data Poli

Laporan Data Rekam Medik Subsistem Kelola

Laporan

Menambah Data Dokter

Mengubah Data Dokter

Mencari Data Dokter Subsistem Kelola

Data Dokter

Menambah Data Obat

Mengubah Data Obat

Mencari Data Obat Subsistem Kelola Data

Obat

Menambah Data Pembayaran

Mengubah Data Pembayaran

Mencari Data Pembayaran Subsistem Kelola Data Pembayaran Petugas Rekam Medik Dokter Petugas Loket Obat Pimpinan Menghapus Data Pengguna

Login Pengguna Subsistem Kelola

Hak Akses

Laporan Data Obat

Laporan Pembayaran Pasien Umum

Menambah Data Registrasi

Mengubah Data Registrasi

Mencari Data Registrasi Subsistem Kelola Data

Registrasi

Menambah Data Resep

Mengubah Data Resep

Mencari Data Resep Subsistem Kelola

Data Resep

(5)

3.3 Rancangan Sistem Logis 1.3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data menuju dan dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan pengguna dan sebagai hasil analisis dokumen [5].

Diagram konteks sistem dibuat untuk menentukan lingkup proyek awal. Diagram aliran data kejadian pada konteks ini hanya menunjukkan antarmuka utama sistem dengan lingkungannya dimana terdapat empat entitas internal yaitu petugas rekam medik, dokter, petugas loket obat dan pimpinan.

obat Input_DataDokter

Info_Keluhan

Input_DataReg istrasi

Notifikasi_User Username dan password

Notifikasi_User

Username dan password Notifikasi_User

Username dan password

Laporan_DataPembayaranObat Laporan_DataObat laporan_DataRekamMedik Laporan_DataDokter Laporan_DataPoli Laporan_DataPasien Username dan password Obat Bukti_Bayar Bukti_Bayar Resep Input_PembayaranObat Bayar_Obat Bayar_Obat Resep Resep Resep Input_Resep Hasil_Pemeriksaan Info_Keluhan Kartu_Berobat KTP Kartu_Berobat Kartu_Berobat Input_DataPoli Info_Pasien Pasien Bayar_Pendaftaran Biaya_Pendaftaran KTP KTP 0

SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RS ERNALDI BAHAR

+

Pasien

Petug as Rekam M edik

Petug as Loket Obat

Dokter

Pimpinan

(6)

dengan hak akses yang dimiliki oleh user. Adapun pengguna hak akses dari sistem yaitu petugas rekam medik. dokter, petugas loket obat dan pimpinan dimana terdapat enam subsistem dan sembilan data store. Adapun pngertian dari data flow

diagram yaitu Data flow diagram adalah suatu network yang menggambarkan

suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarkannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya [6].

Berikut ini merupakan data flow diagram dari sistem baru pada rumah sakit

Ernaldi Bahar Palembang.

Bukti_Bayar Resep_Obat Obat Obat Data_Pengguna Data_Resep Data_Resep Data_Resep Data_Registrasi Data_Registrasi Data_Registrasi Laporan_PembayaranObat Laporan_DataObat Laporan_DataRekamMedik Laporan_DataDokter Laporan_DataPoli Data_dokter Data_Pasien Data_RekamMedik Data_Poli Data_Obat Data_PembayaranObat Laporan_DataPasien Username_dan_Password Data_PembayaranObat Data_PembayaranObat Data_Obat Input_DataObat Data_Obat Resep_Obat Bukti_Bayar Input_PembayaranObat Resep_Obat Resep_Obat Data_RekamMedik Data_RekamMedik Input_Resep Input_Hasil_RekamMedik Info_Keluhan Info_Keluhan Input_data_dokter Input_data_poli Data_Pengguna Data_Pengguna Data_Dokter Data_Dokter Data_Poli Data_Poli Data_Poli Data_Poli Data_Dokter Data_Dokter Kartu_berobat Input_data_registrasi Input_data_pasien Kartu_berobat KT P Data_Pasien Data_Pasien Kartu_Berobat KT P Notifikasi_User Username_dan_Password Notifikasi_User Username_dan_Password Notifikasi_User Username_dan_Password Data_Pengguna Data_Pengguna Notifikasi_User Username_dan_Password Pasien Pimpinan Petugas Rekam Medik Dokter

Petugas Loket Obat

1 Login 2 Pendaftaran Pasien 3 Pendataan 4 Pemeriksaan Pasien 5 Pembayaran Obat 1 Pengguna 2 Pasien 3 Dokter 5 Poli 6 Rekam Medik 8 Obat 6 Laporan 9 Pembayaran Obat 4 Registrasi 7 Resep

(7)

1.3.3 Rancangan Antarmuka Menu Utama

Antarmuka merupakan tampilan yang digunakan langsung oleh pengguna, interaksi yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam sistem. Dibawah ini merupakan tampilan halaman menu utama dan tampilan website rumah sakit Ernaldi Bahar Palembang.

Gambar 6 : Rancangan Antarmuka Input Data Pasien

1.3.4 Rancangan Antarmuka Input Data Pasien

Gambar 6 merupakan halam input data pasien oleh petugas rekam medik pada rawat jalan, dimana terdapat sub menu daftar pasien baru, registrasi poliklinik tujuan, data poli dan data dokter.

Gambar : 7 Rancangan Antarmuka Pemeriksaan Pasien

1.3.5 Rancangan Antarmuka Pemeriksaan Pasien

Gambar 7 merupakan halaman pemeriksaan pasien oleh dokter, dimana dokter dapat menginput dan melihat riwayat penyakit pasien dimana dokter dapat menginput data rekam medik pasien, diagnosa, keluhan, anestesi dan catatan medik pasien, serta dokter dapat menginputkan resep kedalam sistem.

(8)

Gambar : 8 Rancangan Antarmuka Pembayaran Obat

1.3.6 Rancangan Antarmuka Pembayaran Obat

Gambar 8 merupakan halaman pembayaran resep obat pasien dan data obat dimana dilakukan oleh petugas loket obat.

Gambar : 9 Rancangan Antarmuka Laporan

1.3.7 Rancangan Antarmuka Laporan

Gambar 9 merupakan halaman laporan dan pengguna, dimana hanya pimpinan yang dapat mengakses, menambah dan menghapus data pengguna. Adapun laporannya meliputi laporan data pasien, laporan data rekam medik, laporan data dokter, laporan data poli, laporan data pembayaran dan laporan data obat.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penulisan skripsi yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Sistem Informasi Rumah Sakit pada Pasien Rawat Jalan di RS. Ernaldi Bahar Palembang

merupakan Sistem Informasi yang dapat membantu petugas Rekam Medik dalam meningkatkan pelayanan rawat jalan dalam proses pelayanan rumah sakit, dalam hal ini mencakup data pasien, data rekam medik, data obat, data dokter, data poli dan data pembayaran obat pasien umum rawat jalan.

(9)

2. Dengan adanya Sistem Informasi Rumah Sakit yang di terapkan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang diharapkan dapat mempercepat dalam proses pendataan rekam medik pasien serta mempermudah petugas dalam proses pencarian dan perekapan data pasien

5. SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis ingin memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan acuan positif dan membantu pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit pada Pasien Rawat Jalan di RS. Ernaldi Bahar Palembang guna memperoleh hasil yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi rumah sakit dapat berjalan dengan lebih efektif maka disarankan agar Sistem Informasi yang sudah dibuat dapat dikembangkan dikemudian hari agar sesuai dengan kebutuhan dan dapat menambahkan fitur-fitur terbaru sehingga dapat sesuai dengan perkembangan teknologi yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Jogiyanto, 2008, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta.

[2] Madcoms, 2009, Aplikasi Program PHP + MySQL untuk membuat Website Interaktif,

Yogyakarta.

[3] Sutabri, Tata, 2012, Analisis Sistem Informasi, Yogyakarta.

[4] A.S, Rosa, Shalahuddin, M. 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak,

Modula, Bandung.

[5] Kenneth E, Kendall, 2010, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, PT Prenhallindo

Jakarta

[6] Al-Fattah, Hanif 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi,

Gambar

Gambar 1  Diagram Use Case
Diagram  konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan  hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan
Gambar  6  merupakan  halam  input  data  pasien  oleh  petugas  rekam  medik  pada  rawat  jalan,  dimana  terdapat  sub  menu  daftar  pasien  baru,  registrasi  poliklinik tujuan, data poli dan data dokter
Gambar 8 merupakan halaman pembayaran resep obat pasien dan data  obat dimana dilakukan oleh petugas loket obat

Referensi

Dokumen terkait

PROTOTIPE PIROLISIS BIOMASSA CANGKANG KELAPA SAWIT (KAJIAN PENGARUH LAJU ALIR BAHAN BAKAR TERHADAP.. KEHANCURAN EXERGI

Dalam pembinaan keluarga yang dilakukan oleh jama‟ah tabl igh, pertama adalah dengan mengajak wanita untuk keluar di jalan Allah ( khurûj fî sabîlillâh ) dan membentuk

Adapun judul dari laporan akhir ini adalah “ANALISA RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DI PELAYANAN PT.PLN PERSERO RAYON KENTEN PALEMBANG”.. Dalam penyusunan

Penelitian ini didasarkan pada fenomena banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pelajar SMP yang mengemudikan sepeda motor tanpa memiliki Surat Izin Mengemudi

Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah variabel ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan profitabilitas secara simultan berpengaruh secara

Dari keseluruhan data kesalahan yang terjadi dalam lomba kompetensi siswa bidang pengelasan dapat dikategorisasikan sebagai berikut: (1) Kesalahan-kesalahan esensial yang

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi konservasi

Kedua kata kerja tersebut digabungkan dan memiliki makna yang merupakan gabungan arti dari kedua kata kerja tersebut yaitu melakukan sesuatu ( saling melengkapi )