• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 1~7 /1I.05/HK/2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ 1~7 /1I.05/HK/2016 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR LAMPUNG

KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG

NOMOR: G/ 1~7/1I.05/HK/2016 TENTANG

KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN/USAHA PEMBANGUNAN REGULATING DAM WAY SEKAMPUNG DI KABUPATEN PRINGSEWU DAN

KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG OLEH BALAI BESAR WlLAYAH SUNGAI MESUJI SEKAMPUNG

GUBERNUR LAMPUNG,

Menimbang a. bahwa rencana kegiatan Pembangunan Regulating Dam Way Sekampung, di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, merupakan rencana usaha danl atau kegiatan yang wajib memiliki

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL);

b. bahwa berdasarkan Rekomendasi Kelayakan

Lingkungan dari Komisi Penilai AMDAL Provinsi Lampung rencana kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas dinyatakan layak dan perlu diterbitkan izin lingkungan;

c. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a dan huruf b tersebut diatas, Kelayakan Lingkungan Rencana

Kegiatan Pembangunan Regulating Dam Way

Sekampung, di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung oleh BaIai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, perlu ditetapkan dengan Keputusan Gubemur Lampung;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya;

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor

9

Tahun

2015;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya; 7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nornor 5

Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau

Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;

9. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan;

10. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tatakerja Inspektorat,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014;

Memperhatikan 1. Berita Acara Rapat Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL Provinsi Lampung Nomor l65/KOMDAL/II.05/20l5 tanggal 23 November 2015 mengenai Penilaian

Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup

(ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

(RPL) Kegiatan Pembangunan Regulating Dam

Way Sekampung, di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung;

2. Berita Acara Sidang Komisi Penilai AMDAL Provinsi Lampung Nomor 167/KOMDAL/II.05/2015 tanggal 24 November 2015 mengenai Penilaian Dokumen

Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Kegiatan Pembangunan Regulating Dam

Way Sekampung, di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung oleh Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung;

3. Surat Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung Selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL Provinsi Lampung Nomor: 185 /KOMDAL/II.05/2015 tanggal 03 Desember 2015 tentang Rekomendasi Kelayakan Lingkungan untuk Rencana Kegiatan/Usaha Pembangunan Regulating Dam Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung;

(3)

- 3 ­

MBMUTUSKAN:

Menetapkan

KESATU

KEDUA

KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG KELAYAKAN

LINGKUNGAN HIDUP RENCANA KEGIATAN/USAHA

PEMBANGUNAN REGULATING DAM WAY SEKAMPUNG,

or

KABUPATEN PRINGSEWU DAN KABUPATEN TANGGAMUS

PROVINSI LAMPUNG OLEH BAW BESAR WlLAYAH

SUNGAI MESUJI SEKAMPUNG.

Rencana Kegiatan Pembangunan Regulating Dam

Way Sekampung, di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, cliDyatabn layak aecaJa liDgkuDpn bldup.

Rencana Kegiatan Pembangunan Regulating Dam

Way Sekampung, di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, meliputi:

a. lokasi rencana kegiatan Pembangunan Regulating Dam Way Sekampung dari aspek legalitas tata ruang Kabupaten Pringsewu telah sesuai berdasarkan rekomendasi dari Badan Koordinasi Penataan Ruang

Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor

003.1/BKPRD/LT.02/2015 tanggal 11 Juli 2015 perihal Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Dengan

Tata Ruang mendasari dokumen AMDAL ini

dikaitkan dengan Perda Kabupaten Pringsewu Nomor 2 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Pringsewu tahun 2011 - 2031.

b. dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan

Regulating Dam Way Sekampung, pemrakarsa

kegiatan mernbutuhkan lahan, baik untuk tapak

bangunan bendungan, maupun untuk daerah

genangan dan jalan akses. Dalam kegiatan

pembebasan lahan akan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku dan saat ini identifikasi kepemilikan dan luas lahan yang akan terkena proyek sedang dalam pendataan oleh Konsultan LARAP. Total Iaharr/areal yang diperlukan untuk rencana kegiatan ini adalah seluas ± 825Ha.

c. pada tahap konstruksi rencana kegiatan Dam Way Sekampung, tenaga kerja diutamakan berasal dari penduduk sekitar. Adanya kebutuhan tenaga kerja ini tentunya akan meningkatkan kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi penduduk sekitar.

Dengan adanya penduduk yang beke~a dan

berusaha tersebut, maka tentunya pendapatan masyarakat juga akan meningkat. Tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung rencana kegiatan Dam Way Sekampung berjumlah ± 347 orang disesuaikan dengan kompetensinya.

(4)

d. melakukan kegiatan mobilisasi alat dan bahanj'material, hal ini terkait erat dengan dampak kerusakan jalan, kebisingan, dan debu karena mobilisasi ini akan mengangkut jenis peralatan berat untuk konstruksi bendungan. Peralatan berat yang diperlukan untuk rencana kegiatan Regulating Dam

Way Sekampung dan saranaj praearana

pendukungnya, disesuaikan dengan konstruksi dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Jenis peralatan berat yang diperlukan antara lain: aspalt mixing plant, buldozer, back hoe, scrapers, excavator, vibrator,crawler crane, dump truck, truck molen, generator set, dan lainnya.

e. melakukan kegiatan penimbunan yaitu:

Timbunan impervious

core:

tanah kedap air dari

borrow area;

- Timbunan filter halus dan kasar: pasir kerikil (sirtu) dari sungai;

Timbunan random: material galian

terseleksi/ random;

Timbunan batu: material batu dari quarry;

Timbunan rip-rap: rip-rap rockfill;

Timbunan blanket blanket.

f. pembuatan jalan masuk (acces road) didesain untuk keperluan akses masuk ke lokasi Regulating Dam Way Sekampung sepanjang ±6 km.Jalan ini dimulai dari jalan Arteri, jalan Ahmad Yani Kabupaten

Pringsewu sampai ke Kota Agung Kabupaten

Tanggamus, dan arah menuju Pekon Bumi Ratu Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

g. pembuatan jalan hantar (hauling road) didesain untuk keperluan pengangkutan material bangunan dari quarry

dan borrow area. Ada 3 (tiga) lokasi haul road yang direncanakan yaitu:

Lokasi jalan hantar (hauling road) antara quarry

sampai dengan lokasi rencana Regulating Dam Way Sekampung berupa trase baru;

Hauling road antara borrow area I sampai dengan lokasi rencana Regulating Dam Way Sekampung sepanjang 2 km berupa trase baru;

Hauling road antara borrow area II (sepanjang 1,5 km) sampai dengan lokasi rencana Regulating Dam Way Sekampung akanmengikutijalan yang ada. h. jenis konstruksi yang akan dibangun dalam rencana

kegiatan Dam Way Sekampung meliputi bangunan bendungan [tubuh bendungan), bangunan pelimpah

(spillway),

saluran pengelak

(diversion), cofferdam

(bendungan yang sifatnya temperer], dan bangunan pengambilan (intake).

(5)

- 5 ­

i. kegiatan operasional Regulating Dam Way Sekampung meliputi pengoperasian pintu-pintu intake untuk penyaluran ke saluran irigasi dan penyadapan air baku untuk berbagai keperluan. Pengoperasian dan pemeliharaan pintu-pintu intake akan ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (SBWS) Mesuji-Sekampung.

J. kegiatan pemeliharaan Dam Way Sekampung, meliputi pemeliharaan pintu-pintu intake dan sarana-prasarana

penunjang bendungan, meliputi gedung pengontrol pengambilan dan menara, rumah dinas, rumah kontrol dan rumah jaga.Pemeliharaan pintu-pintu intake dan sarana­ prasarana penunjang bendungan akan ditangani oleh

Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai (SBWS) Mesuji­ Sekampung, termasuk sarana dan prasarana penunjang bendungan.

KETIGA Berdasarkan basil prakiraan dampak dari aspek fisik kimia

dan sosial ekonomi budaya pada tahap pra operasi, operasi,

dan pasca operasi usaha dan/atau kegiatan, diperoleh dampak

.

­

penting yang ditimbulkan dari rencana kegiatan ini sebagai

berikut:

a. Aspek geofisik kimia:

1. penurunan kualitas air pennukaan akibat operasional

base campyang menghasilkan air limbah domestik; 2. penurunan kualitas udam, peningka.tan kebisingan

dan getaran, serta gangguan arus lalulintas akibat kegiatan mobilisasi pera1atan berat dan bahan/material, konstruksi saluran pengelak; dan

3. peningkatan longsoran dan erosi skibat kegiatan konstruksi bendungan yaitu penggalian tanahj'batu

untuk konstruksi saluran pengelak yang di1akukan untuk membuat terowongan bilamana kondisi tanah dasamya cenderung Iabil dan kekompakan lembek, serta kegiatan pengupasan tanah lapisan atas (stripping top

soilI,

pengga1ian tanah/batu untuk bagian dari

tubuh bendungan yang di1akukan dengan merubah kontur tanah dengan kondisi topografi bertebing.

b. Aspek Biologi:

konstruksi pembuatan jalan akses sebe1umnya adalah berupa lahan kebun campumn seluas 16.000 m2 •

Pembuatan jalan akses memungkinkan terganggw1ya flora yang ada di laban atau dapat mengurangi populasi flora pada daerah yang digunakan untuk jalan tersebut karena rnerupakan laban yang produktif.

c. Aspek sosial ekonomi budaya:

1. keresahan masyamkat terhadap kegiatan berupa

SUIVey dan penetapan laban untuk kajian LARAP

seluas ± 825 Ha. Pengukuran akan di1akukan selama ±

1 tahun yang direncanakan selesai pada akhir tahun

2015. Penggunaan laban secara umum sebagian besar berupa kebun campuran, sawah, kelapa sawit, dan

(6)

- 6 ­

-2. perubahan tingkat pendapatan masyarakat akibat lahannya dibebaskan, berupa lahan kebun campuran, kelapa sawit, dan sawah serta beberapa

rumah penduduk yang diprakirakan akan

mempengaruhi pendapatan masyarakat pemilik dan penggarap lahan tersebut, serta penerimaan pendapatan bagi tenaga kerja yang terlibat langsung ataupun tidak langsung karena peluang usaha;dan

3. timbulnya kesempatan berusaha berupa tempat kontrakan rumah, penyediaan makanan dan minuman, kebutuhan hidup sehari-hari, serta transportasi lokal akibat kegiatan konstruksi direncanakan menyerap tenaga kerjasekitar 347 orang.

d. Aspek kesehatan masyarakat:

dengan adanya peningkatan resuspensi debu dan gas polutan diprakirakan menimbulkan dampak pada peningkatan insiden dan prevalensi penyakit terutama penyakit ISPA.

KEEMPAT Untuk menanggulangi dampak penting sebagaimana

dimaksud Diktum Ketiga, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung berkewajiban:

a. melakukan pemantauan kualitas air limbah domestik dengan melakukan pengujian sarnpel air limbah pada saluran outlet air limbah domestik yang menjadi titik penaatan minimal 1 (satu) bulan sekali dan pengujian sampel kualitas air sungai di hulu dan hillir

Way Sekampung minimal 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan konstruksi berlangsung;

b. melakukan pemantauan kualitas udara terutama parameter debu, kebisingan dan getaran minimal 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan konstruksi berlangsung;

c. melakukan pengamatan secara visual dan menerapkan teknik pengupasan dan penggunaan bahan peledak yang benar pada kegiatan konstrukei bendung utama untuk mencegah terjadinya erosi dan longsor;

d. melakukan penanaman pohon besar pada sempadan jalan, seperti mahoni (Swietenia macrophyUa), ketapang

(Tenninalia cattapa), dan lain-lain untuk menggantikan nilai keanekaragaman yang berkurang, dengan bekerja sarna dengan warga setempat dalam penyediaan bibitnya;

e. alternatif lainnya dengan menanam tanaman produktif yang juga efektif sebagai green belt seperti Pohon Mangga (Mangifera indica). Dapat pula menggunakan tanaman kacang hias (Arachis pinto~ yang bibitnya bisa ditemukan di sekitar lokasi kegiatan, dengan berkerja sarna dengan warga setempat;

(7)

KELIMA

- 7 ­

f. melakukan penghijauan (penanaman kembali) pepohonan dengan tipe strata (ketinggian) vegetasi serta jenis yang bervariasi, dan diutamakan jenis-jenis yang banyak berbuah dan bebunga agar dapat meningkatkan atau mempercepat suksesi ekosistem di wilayab Regulating Dam Way Sekampung. Beberapa dapat ditemukan di sekitar lokasi kegiatan yaitu contohnya Asem (Tamarindus indica) Bunga kupu-kupu

(Bauhinia pupurea) , Mangga (Mangifera indica), (Leucaena leucochepala Lansium domestiatm),

(Lagerstroemia indica)j

g. melakukan komunikasi dengan masyarakat melalui sosialisasi dengan media pertemuan yang ada di masyarakat seperti kegiatan pengajian atau rapat koordinasi (mingguan) yang diselenggarakan di tingkat kecamatan;

h. melaksanakan rencana dan program yang telah disusun oleh team studi LARAP, yang berupa ganti laban dan tanaman yang layak dan sesuai dengan peraturan yang berlaku;

i. mengelola Dampak negatif yang ditimbulkan dari

kegiatan pembangunan Regulating Dam

Way Sekampung tersebut dengan cara melakukan pendekatan personal maupun kelembagaan terhadap warga, RT, Pekon dan Kecamatan setempat baik didalam menerima saran dan masukan maupun sebagai langkah awal untuk diterima dalam lingkungan masyarakat;

J. memberikan kompensasi laban garapan yang

digunakan untuk kegiatan pembangunan;

k, memfasilitasi kelompok penduduk mr untuk bermusyawarab untuk menggali gagasan dengan tujuan membuat daftar kebutuhan prioritas setelah hilangnya sumber mata pencaharian dari laban garapan;

1. menyusun program pemulihan pendapatan dan membuat lokakarya yang dihadiri oleh instansi terkait dan pemangku kepentingan, untuk mendapatkan saran tanggapan rencana program; dan

m. melakukan pelatihan - pelatihan keterampilan bagi penduduk lokal yang berkaitan dengan pemanfaatan Regulating Dam Way Sekampung, seperti budidaya

ikan jaring terapung dan usaha pariwisata yang berdimensi perairan.

Balai Besar Wilayab Sungai Mesuji Sekampung dalam melaksanakan kegiatannya mengajukan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, antara lain:

(8)

a. izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun;

b. izin pembuangan air limbah domestik; dan

c. izm terkait lainnya sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

KEENAM Selain izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kelima, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung wajib memiliki izin usaha dan/ atau izin lainnya yang terkait dengan kegiatannya sesuai dengan ketentuan perundang­ undangan yang berlaku.

KETUJUH Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal Z~ - 02 - 2016 GUBBRlWR LAllPVRG,

M. RI:DHO

Tembusan:

1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rl di Jakarta;

2. Menteri Pekerjaan Umum RI di Jakarta; 3. Bupati Pringsewu di Pringeewu;

4. Bupati Tanggamus di Kota Agung;

5. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera di Pekanbaru;

6. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung di Telukbetung;

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka tertib administrasi, kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTU~AN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR G / S' /I / RIll / HK / 2011 TENTANG EVALUASlRANCANGANPER~TURANDAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TENTANG PAJAK DAERAH DA N RETRIBUSI

6 Pembentukan Kelompok Kerja Pokja Percepatan Perhutanan Sosial Provinsi Lampung melalui Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/128/III 18/HK/2016 tanggal Gubernur Lampung Nomor

Merubah Lampiran Keputusan Gubernur Lampung Nomor : G/36/B.05/HK/2019 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) , Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat

bahwa dalam rangka tertib administrasi, kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) j

Hal-hal yang berkenaan dengan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)jTugas Pembantuan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung

bahwa dalam rangka tertib administrasi, kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

bahwa dalarn rangka tertib administrasi, kelancaran pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara