RISET EVALUASI
NUSANTARA SEHAT
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
➢ Negara kepulauan 17.496 PULAU ; Luas: 7,81 juta km2,
➢ Penduduk: 253,6 juta orang, 1.128 Suku bangsa/etnik; 746 bahasa.
➢ 34 Provinsi, 410 kabupaten, 98 kotamadya, 6694 kecamatan, 8216 klurahan & 69249 desa.
Permasalahan
Tenaga Kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan masih kurang
Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak merata
Kualifikasi Tenaga Kesehatan masih banyak yang belum D III
[Image Info] - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN
TETAP/
PERMANEN SEMENTARA/ TEMPORARY
PNS PPPK
Nusantara Sehat Berbasis Tim (Team
Based)
Tugus Individu
Wajib Kerja Dokter Spesialis
PTT Pusat
Kontrak/Hon or BLUD PTT Daerah
Pemenuhan Tenaga dibantu Pusat untuk daerah DTPK * PTT Pusat Moratorium
Kontrak/ Honor Swasta/ PMA
PUSKESMAS YANG TIDAK MEMILIKI (KOSONG) TENAGA KESEHATAN
PADA TAHUN 2016
NO JENIS TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS
1 DOKTER UMUM 1.898
2 DOKTER GIGI 4.831
3 PERAWAT 919
4 BIDAN 1.374
5 TENAGA KEFARMASIAN 787 6 TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT 4.016 7 TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 542
8 TENAGA GIZI 4.064
9 AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK 6.169
Total 62.863
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
• Pegawai ASN terdiri PNS dan PPPK UU No 5 Tahun 2014
Pasal 6
• Pengangkatan tenaga kesehatan melalui PNS, PPPK dan Penugasan Khusus
UU No 36 Tahun 2014 Pasal 23 ayat (2)
• Wajib Kerja kepada tenaga kesehatan yang memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi
UU No 36 Tahun 2014 Pasal 28 ayat (1)
• Pemerintah dan/atau Pemda dpat menetapkan pola ikatan dinas UU No 36 Tahun 2014
Pasal 29 ayat (1)
Mekanisme Pemenuhan Tenaga Kesehatan
Penugasan Khusus: Permenkes No 16 Tahun 2017
PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN OLEH PUSAT
Penugasan Khusus: Permenkes No 16 Tahun 2017
Puskesmas Rumah Sakit
Penugasan Khusus Berbasis Tim (Nusantara
SehatTeam Based)
Penugasan Khusus Individu (Nusantara Sehat
Individu)
Penugasan Khusus Residen
Wajib Kerja Dokter Spesialis
Rencana Pemenuhan Target/Tahun
2017 2018 2019
Penugasan khusus berbasis tim
Penugasan Khusus Individu
Penugasan Khusus Residen Wajib Kerja Dokter Spesialis
188 tim (1.120 org) 3.000 800 1.250 150 tim (930 org) 3.853 730 1.250 160 tim (990 org) 3.015 730 1.250
• Pendayagunaan secara khusus Tenaga Kesehatan dalam kurun waktu tertentu yang dilakukan melalui :
a. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim dengan jumlah dan jenis tertentu
(Nusantara Sehat), dan
b. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual
*Permenkes no.16 tahun 2017 ttg Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat
11
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat
1. Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area 2. Menjaga keberlangsungan
pelayanan kesehatan
3. Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah
4. Meningkatkan retensi nakes yg bertugas
5. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
6. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat
7. Mewujudkan pelayanan kesehatan terintegrasi
8. Meningkatakan & melakukan
pemerataan pelayanan kesehatan
1. Terpenuhinya jumlah dan jenis tenaga kesehatan sesuai dengan standar di puskesmas DTPK.
2. Terwujudnya penguatan dan
pemenuhankebutuhan pelayanan di puskesmas
TUJUAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN
● Ijin Prinsip Menteri Keuangan
No : SR-460/MK.02/2017 tanggal 30 Agustus 2017
● Besaran penghasilan penugasan khusus
tenaga kesehatan: No Jenis Penugasan Khusus Nakes Total Insentif Terpencil Total Insentif Sangat Terpencil 1 Dokter Umum / Dokter Gigi 8.595.000 11.181.000 2 S1 + Profesi (selain dokter/dokter gigi) 7.563.000 9.681.000 3 S1 dan Diploma IV 6.331.000 7.981.000 4 D3 Tenaga Kesehatan Lain 4.827.000 6.255.000 SISTEM INSENTIF
PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT TEAM BASED
2015 - 2017
NO URAIAN
2015 2016 2017
JUMLAH BATCH 1 BATCH 2 BATCH 3 BATCH 4 BATCH 5 BATCH 6 BATCH 7 BATCH 8
1. Jumlah peserta 142 orang 552 orang 194 orang 272 orang 262 orang 347 orang 347 orang 370 orang 2.486 orang 2. Jumlah puskesmas 20 100 38 46 47 60 60 68 439 3. Jumlah Kabupaten 19 46 25 23 25 40 33 33 269 4. Jumlah Provinsi 9 14 16 14 15 18 19 13 29
NO PROFESI (batch 1-2)2015 (batch 3-5)2016 2017 (batch 6-8) (batch 1-8)TOTAL
1 Dokter 16 28 26 70
2 Dokter Gigi 1 45 28 74
3 Perawat 97 116 179 392
4 Bidan 118 134 181 433
5 Tenaga Kesehatan Masyarakat 115 77 128 320
6 Tenaga Kesehatan Lingkungan 113 78 136 327
7 Ahli Teknologi Laboratorium Medik 83 56 131 269
8 Tenaga Gizi 103 102 128 333
9 Tenaga Kefarmasian 48 92 127 267
JUMLAH 694 728 1064 2486
Penempatan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat
Menurut Profesi
Penempatan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat
Menurut Profesi per Provinsi
Tahun 2015 s.d. Agustus 2017
PROVINSI ATLM BIDAN DR DRG PERAWAT FARMASI GIZI KESLING KESMAS TOTAL
Aceh 5 7 2 7 6 7 6 4 44 Bengkulu 5 6 1 2 6 3 6 4 4 37 Gorontalo 5 6 1 1 5 6 4 3 2 33 Jambi 1 3 1 1 3 1 2 3 1 16 Jawa Barat 0 1 1 0 1 1 0 0 1 5 Jawa Timur 1 1 0 1 1 0 1 0 5 Kalimantan Barat 20 34 5 4 34 16 27 26 23 189 Kalimantan Selatan 0 4 2 2 1 2 1 3 15 Kalimantan Tengah 3 5 1 2 5 4 2 4 5 31 Kalimantan Timur 4 8 2 1 7 6 5 7 5 45 Kalimantan Utara 17 22 1 2 21 12 19 17 19 130
Kepulauan Bangka Belitung 1 1 1 0 1 0 0 1 0 5
Kepulauan Riau 7 14 2 10 8 12 13 11 77
Lampung 6 12 6 0 10 8 12 5 10 69
Maluku 26 37 6 6 35 28 24 27 32 221
Maluku Utara 4 11 1 1 11 3 9 10 9 59
Nusa Tenggara Barat 1 1 0 0 1 0 1 1 0 5
Nusa Tenggara Timur 34 60 9 8 51 31 51 47 54 345
Papua 35 45 1 10 42 29 37 35 28 262 Papua Barat 14 23 5 5 23 17 16 19 17 139 Riau 9 16 4 1 12 7 10 16 12 87 Sulawesi Barat 5 11 5 3 12 11 8 5 8 68 Sulawesi Selatan 9 17 4 3 15 10 14 13 12 97 Sulawesi Tengah 10 15 4 5 15 10 13 9 6 87 Sulawesi Tenggara 10 17 2 3 16 14 9 12 7 90 Sulawesi Utara 17 24 3 2 19 15 15 17 22 134 Sumatera Barat 3 6 1 6 1 5 4 6 32 Sumatera Selatan 2 3 2 0 2 1 2 2 3 17 Sumatera Utara 16 23 6 4 19 18 21 19 16 142 Grand Total 270 433 74 70 392 267 333 327 320 2486
Pusk Simeuleu Cut, Simeuleu Aceh Pusk Sajingan Besar, Sambas, Kalbar Pusk Enggano, Bengkulu Utara Pusk Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalbar Pusk Badau, Kapuas Hulu, Kalbar Pusk Balai Karangan, Sanggau Kalbar Pusk Seimenggaris, Nunukan, Kaltara Pusk Long Ampung, Malinau Kaltara Pusk Long
Pahangai, Mahakam Hulu,Kaltim
Pusk Marore, Kep Sangihe, Sulut Pusk Makalehi, Sitaro, Sulut
Pusk Longgar Apara, Kep Aru, Maluku
Pusk Ubrub, Keerom, Papua
Pusk Iwur, Peg Bintang, Papua
Pusk Kimaam, Merauke, Papua
Pusk Ninati, Boven Digoel, Papua
Pusk Ndao, Rote Ndao, NTT Pusk Namfalus,Malaka NTT Pusk Silawan,Belu NTT Pusk Maritaeng, Alor, NTT
LOKASI PUSKESMAS PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT BATCH 1 TAHUN 2015 (20 PUSKESMAS)
LOKASI PUSKESMAS PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT BATCH 2 TAHUN 2015 (100 PUSKESMAS)
PROVINSI KEPRI Tebing Kab J Karimun Jemaja Timur Kab Kep Anabas Belakang Padang Kota Batam Serasan Timur Kab Natuna P. Laut Kab Natuna Subi Kab Natuna
PROVINSI RIAU Tambelan Kab Bintan
Sungai Guntung Kab Indragiri Hilir Tanjung Medang Kab Bengkalis Selat Baru Kab Bengkalis Sinaboi Kab Rokan Hilir Tanjung Samak Kab Kep. Meranti Dumai Kota - Kota Dumai
PROVINSI NTT
Kab Kupang ; Naikliu , Oepoli
Kab TTU : Eban , Manamas, Napan, Oeolo , Tasinifu , Wini
Kab Belu : Wedomo, Haekesak, Haliwen, Lakturus, Nualain, Webora, Weluli
Kab Alor : Buraga, Kalunan, Padang Alang Kab Rote Ndao : Batutua
Kab Savu Raijua : Ledeunu Kab Malaka : Seon, Sarina PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kab Sambas : Paloh, Temanjuk Kab Bengkayang : Jagoi Babang , Siding
Kab Sanggau : Entikong Kab Sintang : Merakai , Senaning Kab Kapuas Hulu : Benua Martinus , Lanjak , Nanga Kantuk
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kab. Berau : Maratua Kab Mahakam Hulu : Tiong Ohang
PROVINSI KALIMANTAN UTARA Kab Malinau : Long Nawang , Data Dian, Long Alango , Long Pujungan
Kab Nunukan : Long Layu, Long Bawan, Sanur, Aji Kuning , Sungai Nyamuk , Binter, Setabu
PROVINSI SULAWESI UTARA Kab. Kep. Talaud : Gemeh, Dapalan, Karatung , Miangas
Kab. Kep. Sangihe : Kendahe Kab. Minahasa Utara : Tinongko Kab. Sintaor : Ondong
PROVINSI SULTENG Kab Toli-Toli : Ogodeide
PROVINSI MALUKU
Kab. MBD : Ustutun, Wonreli , Serwaru , Marsela , Ilwaki, Lelang
Kab MTB : Namtabung, Larat, Waturu, Adaut
Kab. Kep. Aru : Koija PROVINSI MALUKU UTARA Kab Pulau Marotai : Bere Bere, Wayabula, Sopi
PROVINSI PAPUA
Kab Boven Digoel : Kombut Kab. Peg. Bintan : Batom Kab Sarmi : Sarmi
Kab Keerom : Senggi , Towe Hitam, Waris Kab Supiori : Sabar Miokre, Sowek Kota Jayapura : Koya Barat, Skow Mabo
PROVINSI PAPUA BARAT Kab Raja Empat : DOREKAR PROVINSI ACEH
Kota Sabang : IBOIH
PROVINSI SUMUT Kab Nisel : Pulau Tello Kab Sergei : Tanjung Beringin
▪ Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki geografi berupa daratan, lautan, pegunungan dengan pulau-pulau yang tersebar sehingga menyebabkan akses pelayanan kesehatan untuk daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) sangat sulit dijangkau. Selain DTPK, kondisi yang sama terdapat di daerah bermasalah kesehatan (DBK).
▪ Masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan di DTPK dan DBK yang disediakan Pemerintah belum memiliki tenaga kesehatan
▪ Penempatan tenaga kesehatan (nakes) berbasis tim adalah salah satu upaya untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia, berdasarkan Model Intervensi Integratif.
▪ Nakes berbasis tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, kesehatan masyarakat, tenaga kesling, ahli gizi, analis kesehatan, dan tenaga kefarmasian untuk bertugas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) di seluruh Indonesia.
▪ Tim akan memperkuat penyelenggaraan manajemen puskesmas, pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dalam upaya mencapai target cakupan program puskesmas
▪ Penempatan tenaga kesehatan dalam Nusantara Sehat dilakukan berbasis tim, melalui penugasan khusus selama 2 tahun.
▪ Tahun 2015 dilakukan penempatan tim di 120 puskesmas
▪ Balitbangkes bertugas mengawal kegiatan monitoring dan evaluasi penempatan Tim Nusantara Sehat.
▪ Tahun 2015 telah dilakukan pengumpulan data dasar di 120 puskesmas, serta pengumpulan data status kesehatan masyarakat dari 30 puskesmas lokasi penempatan Nusantara Sehat dan 30 puskesmas kontrol (puskesmas yang tidak menjadi lokasi penempatan Tim NS).
PERAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
•
Survei puskesmas lokasi penempatan
Menilai kelayakan
•
Melakukan monitoring dan evaluasi bersama dengan unit utama
Kementerian Kesehatan lain.
Untuk menilai keberhasilan dari Program Team Based Nusantara Sehat
dilakukan evaluasi Riset evaluasi penempatan Tim Nusantara Sehat Batch 1 dan 2 Tahun 2015
PARAMETER PENILAIAN
INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TEAM
BASED NUSANTARA SEHAT
Beberapa indikator yang dapat diukur untuk menilai keberhasilan dari Program Team Based Nusantara Sehat adalah :
1. Peningkatan capaian program 2. Peningkatan Kinerja Puskesmas
3. Perbaikan Fasilitas (sarana & prasarana) 4. Peningkatan kerjasama Mitra
5. Peningkatan peranan dari Stakeholders 6. Peningkatan Peran Serta Masyarakat
No PARAMETER
1 Tim NS membuat RUKUNS yang sesuai dengan permasalahan yang ada di puskesmas 2 RUK Tim NS sudah disinkronkan dengan RUK Puskesmas
3 Pembuatan Laporan awal Tim NS 4 Pembuatan Laporan Triwulan Tim NS 5 Pembuatan laporan tahunan Tim NS 6 Evaluasi Tim NS
7 Dukungan Stakeholder
8 Kerjasama antara Tim NS dengan Mitra di daerah
No PARAMETER
1 Tingkat kehadiran Tim NS
2 Pelaksanaan RUK oleh Tim NS 3 Kesesuaian laporan Tim NS
4 Kerjasama antar anggota Tim NS
5 Kerjasama antara Tim NS dengan Nakes setempat
6 Kerjasama antara Tim NS dengan Stakeholders di daerah 7 Kerjasama antara Tim NS dengan Mitra di daerah
8 Kerjasama antara Tim NS dengan tenaga kesehatan setempat 9 Penilaian Stakeholder terhadap Tim NS
10 Penilaian Mitra terhadap Tim NS
11 Penilaian Masyarakat terhadap Tim NS 12 Penilaian antar anggota Tim NS
No PARAMETER
1 Terjadi peningkatan tingkat kehadiran petugas kesehatan dan Tim NS 2 Pelaksanaan Program Kerja Puskesmas sesuai dengan perencanaan 3 Puskesmas melakukan bimbingan terhadap Tim NS
4 Puskesmas melakukan telaahan terhadap laporan Tim NS 5 Puskesmas melakukan penilaian terhadap kinerja Tim NS 6 Saat ini terjadi peningkatan kunjungan ke Puskesmas 7 Kerjasama Tim NS dengan Mitra berjalan dengan baik 8 Terjadi peningkatan cakupan Program Puskesmas 9 Penambahan jumlah sarana dan prasarana
10 Stakeholder (Pemda dan Dinkes) memiliki peranan terhadap pelaksanaan Program NS 11 Kerja sama antara Tim NS dengan Nakes setempat berjalan dengan baik
12 Hubungan antara Tim Nakes dengan masyarakat berjalan dengan baik
EVALUASI KINERJA PUSKESMAS
▪ Penempatan Team Based Nusantara Sehat Tahun 2015 :
1. Batch I : bulan Juni 2015 sebanyak 20 Tim untuk 20 Puskesmas
2. Batch II: bulan Desember 2015 sebanyak 100 Tim untuk 100 Puskesmas
▪ Untuk menilai keberhasilan dari Program Team Based Nusantara Sehat
dilakukan evaluasi.
▪ Evaluasi Nusantara Sehat :
1. Data Awal (Pre) : tim Tiba di Lokasi
2. Evaluasi Mid : setelah Tim Nusantara Sehat 1 Tahun 3. Evaluasi Post : setelah Tim Nusantara Sehat 2 tahun
NO PROVINSI NO KABUPATEN NO PUSKESMAS DENGAN NS
PUSKESMAS TANPA NS
1 Aceh 1 Simeulue 1 Siemeulue Cut Simeuleue Barat
2 Sumatera Utara 2 Serdang Bedagai 2 Tanjung Beringin Bandar Khalipah
3 Kepulauan Riau 3 Natuna 3 Serasan Timur Serasan
4 Bintan 4 Tembelan Kelong
4 Riau 5 Indragiri Hilir 5 Sungai Guntung Tanah Merah
6 Bengkalis 6 Rupat Utara Rupat
5 Bengkulu 7 Bengkulu Utara 7 Enggano Tanjung Harapan
6 Nusa Tenggara Barat 8 Malaka 8 Namfalus Weowe
9 Belu 9 Silawan Ainiba
10 Wedomu Heilulik
10 Alor 11 Maritaing Kanarilang
11 Rote Ndao 12 Ndao Nuse Soenimanu
7 Kalimantan Barat 12 Sambas 13 Sajingan Besar Galing
13 Kapuas Hulu 14 Badau Hulu Gurung
14 Sanggau 15 Balai Karangan Kembayan
8 Kalimantan Timur 15 Mahakam Hulu 16 Tiong Ohang Ujoh Bilang
NO PROVINSI NO KABUPATEN NO PUSKESMAS DENGAN NS
PUSKESMAS TANPA NS
8 Kalimantan Timur 15 Mahakam Hulu 16 Tiong Ohang Ujoh Bilang
9 Kalimantan Utara 16 Malinau 17 Long Apung Sungai Boh
18 Long Nawang Long Loreh
17 Nunukan 19 Seimenggaris Pembeliangan
10 Sulawesi Utara 18 Talaud 20 Gemeh Essang
19 Sangihe 21 Kendahe Kuma
11 Sulawesi Tengah 20 Toli-toli 22 Ogodeide Laulalang
12 Maluku 21 Maluku BD 23 Ilwaki Mahaleta
24 Lelang Tounwawan
22 Maluku TB 25 Adaut Lonlurun
13 Maluku Utara 23 Morotai 26 Berebere Daruba
14 Papua 24 Merauke 27 Bupul Muting
25 Supiori 28 Sabarmiokre Yanggarbun
26 Kota Jayapura 29 Skouw Mabo Yoka
Tujuan Umum
Melakukan evaluasi kontribusi Tim Nusantara Sehat dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di Puskesmas yang meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan daerah bermasalah kesehatan.
Tujuan Khusus :
1. Mendapatkan gambaran pelaksanaan kegiatan Tim Nusantara Sehat di dalam gedung terkait dengan manajemen puskesmas dan upaya kesehatan perorangan (UKP) serta Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
2. Mendapatkan perspektif stakeholders terhadap Tim Nusantara Sehat di tingkat provinsi, kabupaten, maupun puskesmas.
3. Mendapatkan informasi tentang peran Tim Nusantara Sehat dalam pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas
4. Menilai capaian program puskesmas
Penelitian ini merupakan evaluasi program yang menggunakan desain penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif
pre and post test intervention with control design
O X OX
O1 O2
X = Team Nusantara Sehat
O = Kondisi awal puskesmas lokasi team NS
OX = Kondisi puskesmas lokasi NS setelah 2 tahun penempatan Team Nusantara Sehat O1 = Kondisi awal puskesmas kontrol
Riset Evaluatif NS_Balitbangkes 42 INPUT Internal Puskesmas • SPO • SDM • Sarana & Prasarana
PROSES OUTPUT OUTCOME
Status Kesehatan Masyarakat • Integrasi Tim NS dengan
Puskesmas
• P1 - Perencanaan (PoA, RUK)
• P2 - Penggerakan Pelaksanaan (Inovasi, Pemecahan Masalah, Peran Tim NS) • P3 - Pemantauan, Pengawasan, dan Pengendalian (Supervisi, Monev, Feedback) • Peningkatan Kualitas & Kuantitas Manajerial • Peningkatan Kinerja SDM • Peningkatan Cakupan Program KERANGKA PIKIR Eksternal • Potensi Wilayah
O U T P U T P R O S E S I N P U T PUSKESMAS INTERVENSI
PENEMPATAN TIM NUSANTARA SEHAT
Kondisi awal Puskesmas Kondisi Pkm pasca 2 thn penempatan Fasilitas Puskesmas SDM Kesehatan Manajemen Puskesmas Sarpras Capaian program Potensi wilayah Fasilitas Puskesmas SDM Kesehatan Manajemen Puskesmas Sarpras Capaian program Program inovasi Peran stakeholder POA Kinerja Tim Kinerja puskesmas Pelaksanaan kegiatan Penilaian stakeholder
Survey Status Kesmas Indikator proses hasil keg Survey status Kesmas Tim NS
Fasilitas Puskesmas Potensi wilayah
Pre 2015 Mid 2016 Post 2017
Kondisi awal
Puskesmas Kondisi Pkm stlh 2 thn
Pre 2015 Mid 2016 Post 2017
PUSKESMAS KONTROL
Gambar 1. Kerangka konsep penelitian
Untuk menilai status kesehatan masyarakat dilakukan survei cepat
Dalam survei cepat ini akan dilakukan pembandingan status kesehatan masyarakat sebelum dan sesudah penempatan tim
Nusantara Sehat
Pembandingan dilakukan pula terhadap status kesehatan di Puskesmas intervensi dan Puskesmas kontrol, sehingga dapat
dinilai pengaruh penempatan tim Nusantara Sehat terhadap status kesehatan masyarakat
SURVEI CEPAT
Untuk mengetahui secara cepat dampak dari adanya Program Team Based Nusantara Sehat terhadap Peningkatan Status Kesehatan Masyarakat
Akses ke Pelayanan Kesehatan
Kondisi Kesehatan Lingkungan
Situasi Gizi dan Kesehatan Ibu
Anak
Prevalensi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular
Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Pemukiman dan Ekonomi
Metode : Survey Cepat (30 kluster dengan 7 Rumah Tangga per kluster)
Desain : cross sectional
Populasi
adalah Semua rumah tangga yang berada di wilayah kerja Puskesmas terpilih
Sampel
adalah Rumah Tangga terpilih yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Unit terkecil dari penelitian ini adalah individu
Estimasi Besar Sampel : 210 Rumah Tangga & 840 Individu per Puskesmas
CARA PEMILIHAN SAMPEL
• Cara pengambilan sampel yang dilakukan menurut WHO adalah cara sampel klaster 2 tahap
• Pada tahap pertama dipilih sejumlah klaster, dan pada tahap kedua barulah dipilih subyek survey
• Pada tahap pertama memilih klaster yang diambil secara random sebagai sampel adalah 30 klaster per Puskesmas
• Unit Kluster dalam survei ini adalah Rukun Tetangga (RT)
• Pada tahap ke dua, masing-masing klaster diambil sebanyak 7 Rumah Tangga (RUTA)
• Setelah klaster terpilih secara acak (cara pengambilan sampel bisa dilakukan dengan bantuan komputer Csurvey)
• Tahap selanjutnya adalah memilih 7 RUTA pada tiap klaster
• Secara ideal pemilihan sampel di tingkat klaster adalah menggunakan metode
acak sederhana, ini artinya harus mempunyai kerangka sampel pada tiap klaster, kemudian dipilih 7 rumah tangga secara acak sederhana tiap klaster
• Tetapi cara ini tidak praktis karena untuk membuat kerangka tersebut bukan hal yang mudah.
Cara yang telah diuji cobakan dan sering dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut:
• Di klaster yang terpilih, pengumpul data mendatangi pusat klaster (biasanya pusat klaster atau pusat desa adalah balai desa, rumah RT, alun-alun,
ataupun pusat kegiatan lainnya)
• Di tengah klaster tersebut, pengumpul data berjalan dengan memilih arah (yang dipilih secara acak bisa dipilih salah satu, ke kiri, ke kanan, ke depan atau ke belakang dengan cara ambil pensil kemudian diputar di atas
map/buku untuk lokasi rumah yang menyebar/ padat. Ujung dari pensil tersebut merupakan arah dari dimulainya Rumah Tangga Pertama
• Setelah dilakukan pemilihan secara acak untuk menentukan rumah tangga
pertama maka untuk berlanjut ke rumah tangga berikutnya adalah menggunakan konsep Rumah Tangga (RUTA) terdekat
• Rumah tangga terdekat adalah rumah yang dapat didatangi dalam waktu yang paling singkat dari rumah tangga yang baru saja dikunjungi. Rumah tersebut belum tentu sebaris dengan rumah sebelumnya, bisa dalam garis zigzag. Jika ada 2 atau lebih rumah yang sama dekatnya dengan rumah sebelumnya, pilihlah rumah yang pintu utama paling dekat
• Untuk mengetahui perpindahan dari rumah tangga terdekat ke rumah tangga terdekat lainnya, Lihat diagram 1. RUTA pertama dipilih secara acak, lalu lihat urutan rumah tangga terdekat selanjutnya
• Nomor urut rumah tangga yang dikunjungi adalah Nomor urut kunjungan rumah sesuai dengan urutan pewawancara mengunjungi RT tersebut
• Pewawancara harus membuat Sketsa rumah tangga terpilih dimasing-masing RT (Rukun Tetangga) Terpilih dan dilampirkan setiap RT (Rukun Tetangga) dalam 1 bundel 7 kuesioner RUTA tiap RT Rukun Tetangga)
• Pewawancara harus membuat laporan tentang : 1) Proses pengambilan sampel RT dan lampirkan sketsa, 2) Permasalahan dan solusinya.
Diagram 1. Cara Pengambilan Sampel Puskesmas 30 RT (Rukun Tetangga) 210 RUTA (Rumah Tangga)
PROSES SAMPLING KLASTER
• Cari Data tentang jumlah RUKUN TETANGGA (RT) di masing-masing Desa
• Kemudian urutkan Jumlah seluruh RT di wilayah Puskesmas mulai dari nomor 1 sampai ke terakhir
• Selanjutnya memilih 35 RT dari sejumlah RT yang ada di wilayah Puskesmas
• Selanjutnya adalah memilih 5 RT Cadangan
• Setelah terpilih 5 RT Cadangan maka 30 sisa RT merupakan sampel RUTA UTAMA.
LOKASI PENELITIAN
• 30 Puskesmas Intervensi
• 30 Puskesmas Kontrol Dimana,
Batch 1 : 11 Puskesmas Intervensi NS Batch 1 dan 2 11 Puskesmas Kontrol
Batch 2 : 19 Puskesmas Intervensi 19 Puskesmas Kontrol
Untuk pemilihan Puskesmas Kontrol dilakukan secara random dengan kriteria inklusi :
▪ Memiliki jenis puskesmas yang sama dengan Puskesmas Intervensi Rawat inap atau non rawat inap
▪ Memiliki tingkat akses yang hampir sama dengan Puskesmas Intervensi
▪ Masih dalam Wilayah Kabupaten dan memiliki kesamaan geografis dengan Puskesmas Intervensi
Petugas Pusat
Dalam kegiatan ini petugas pusat berfungsi sebagai supervisor. Supervisor berjumlah 109 orang.
Tugas dari supervisor :
▪ Mengikuti pembekalan (aspek teknis penelitian dan administrasi keuangan) selama 2 hari.
▪ Melatih tim enumerator di tingkat puskesmas.
▪ Membuat listing dan memilih 30 RT.
▪ Melakukan pengumpulan data (wawancara mendalam).
▪ Menyerahkan hasil wawancara dalam bentuk matriks.
▪ Mengawasi enumerator.
▪ Menyerahkan laporan Tim Nusantara Sehat.
▪ Menyerahkan pertanggungjawaban keuangan.
▪ Melakukan proses editing dan entry data.
Petugas Lokal
Dalam kegiatan ini petugas lokal berfungsi sebagai enumerator. Enumerator berjumlah 480 orang (setiap puskesmas terdiri dari 8 orang enumerator).
Tugas dari enumerator :
▪ Mengikuti pembekalan di Puskesmas (aspek teknis penelitian dan administrasi keuangan) selama 2 hari.
▪ Melakukan pengumpulan data status kesehatan masyarakat.
▪ Menyerahkan hasil pengumpulan data status kesehatan masyarakat kepada supervisor.
▪ Melakukan editing data.
Tahapan yang sudah dilakukan
No. Kegiatan Bulan
ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Tim
2. Penyusunan kuesioner
3. Pengajuan dan Proses Etik
Pembuatan template entri
4. Pembekalan surpervisor tahap pertama
5. Pengumpulan data tahap pertama
6. Pengolahan dan analisis data tahap pertama
7. Pembekalan surpervisor tahap kedua
8. Pengumpulan data tahap kedua
9. Pengolahan dan analisis data tahap kedua
10. Penyusunan laporan
57
Laporan Kemajuan Pengumpulan data Pengumpulan Data Tahap 1
5 Provinsi, 11 Kabupaten dan 22 Puskesmas (11 Puskesmas Intervensi dan 11 Puskesmas kontrol)
Riset Evaluatif NS 2017 58
No Provinsi No Kabupaten No Puskesmas Intervensi Puskesmas Kontrol
1 Aceh 1 Simeulue 1 Siemeulue Cut Simeuleue Barat
2 Bengkulu 2 Bengkulu Utara 2 Enggano Tanjung Harapan
3 Nusa Tenggara Timur 3 Malaka 3 Namfalus Weowe
4 Belu 4 Silawan Ainiba
5 Alor 5 Maritaing Kanarilang
6 Rote Ndao 6 Ndao Soenimanu
4 Kalimantan Barat 7 Sambas 7 Sajingan Besar Galing
8 Kapuas Hulu 8 Badau Hulu Gurung
9 Sanggau 9 Balai Karangan Embayang
5 Kalimantan Utara 10 Malinau 10 Long Ampung Sungai Boh
PERSEPSI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN
KEPEMILIKAN PERMENKES TENTANG NS
•
Beberapa kabupaten sudah memiliki Permenkes mengenai
penempatan tenaga NS di wilayah kerja mereka, tetapi sebagian
besar daerah penempatan Tim NS belum memiliki Permenkes
tersebut
PEMAHAMAN TENTANG KONSEP NS
•
Sebagian besar Dinas Kesehatan sudah memahami maksud dan
tujuan dari program NS yaitu mengirimkan tenaga kesehatan untuk
di tempatkan di wilayah terpencil perbatasan dan kepulauan
SUPERVISI NS
•
Supervisi dilakukan oleh dinkes kab, tapi tidak secara khusus
melainkan bersama beberapa kegiatan rutin lainnya (Bintek, Monev
dll). Supervisi juga dilakukan dalam kapasitas diluar kegiatan resmi.
•
Beberapa Dinas Kesehatan melakukan supervisi
secara insidentil,
ketika ditemukan masalah yang dihadapi oleh Tim NS.
MANFAAT TIM NS TERHADAP PUSKESMAS
•
Menurut sebagian besar dinkes kab, selama 2 tahun terakhir Tim NS
memberikan manfaat bagi Puskesmas dimana mereka ditempatkan.
“...ada manfaat, untuk Puskesmas meningkatkan semangat kerja dan pengetahuan dengan inovasi-inovasinya...” (R, Dinkes Kab S)
“...Pasti membawa perubahan di Puskesmas, karena tim beranggotakan berbagai profesi yang mungkin sebelumnya tidak ada di Puskesmas....” (M, Dinkes Kab N)
• MANFAAT TIM NS TERHADAP PUSKESMAS
“...Alhamdulilah sasaran bisa dilaksanakan secara komperhensif dan diletakkan sebanyak 8 orang ada dokter dan tenaga profesi lainnya, mereka menjalankan tugas dan penerima manfaat. Dalam hal ini masyarakat mendapatkan
haknya dari program NS yang telah dibuktikan dengan meningkatnya kinerja Puskesmas, bahkan Puskesmas telah dinyatakan sebagai satu-satunya
puskesmas berkinerja terbaik di Kabupaten dan diusulkan penilaian
Posisi Kabupaten dalam Program NS
• Kabupaten Berperan aktif mulai dari penempatan Tim NS, melakukan pengawasan dan supervisi hingga melibatkan Tim NS dalam perencanaan kegiatan.
Keluhan dari Dinas Kesehatan Kab
Sebagian Dinas Kesehatan merasa sedikit kecewa kenapa alasannya NS yang ditempatkan selama 2 tahun di Puskesmas itu tidak dilanjutkan lagi, padahal sudah cocok dan sangat membantu kinerja Puskesmas
“...Kami sampaikan kepada Pak KaBadan bahwa staf dan kepala Puskesmas merasa
sedih dan kehilangan, dulu gak ada tenaga sekarang ada malah mau dihilangkan.
Saya harapkan nanti walaupun sudah tidak ada team based, kinerja Puskesmas tetap bagus, dan NS individu yang untuk provinsi tetap ada...” (Ar, Dinkes Kabupaten S)
KELUHAN DARI PUSKESMAS TENTANG TIM NS
•
Sebagian Dinas Kesehatan menyatakan tidak ada keluhan berarti
tentang keberadaan tim NS di Puskesmas, apabila ada hanyalah
mengenai keberlanjutan penempatan Tim NS
•
Ketika ada keluhan yang dilayangkan untuk tim NS sebagian
besar berasal dari individu per individu saja
•
Kecemburuan terbesar yang ditemukan adalah mengenai
penggajian dan pengangkatan menjadi pegawai tetap
• Jalan keluar mengatasi kecemburuan dengan Tim NS
Tidak menyinggung gaji dalam kapasitas pekerjaan serta tidak membedakan jenis kepegawaian mereka
• Kesesuaian Kebutuhan Nakes NS
Belum Sesuai dengan kebutuhan, terutama mengenai tenaga dokter, dan nakes diluar perawat yang menjadi kebutuhan utama Puskesmas
“... Belum ... Silawan butuh dokter, apoteker, gizi, kesling, kecuali perawat. Barangkali perawat tidak perlu ditambahkan dalam tim NS karena di Belu sudah banyak sekali perawat lokal...”
KESESUAIAN KEBUTUHAN NAKES NS
Dinas Kesehatan merasakan keberuntungan dengan kedatangan Tim NS terutama dengan hadirnya tenaga dokter yang mau di daerah terpencil
“...Kalau Tim NS di Batutua sebenernya yang diperlukan hanya tenaga dokter saja karena sudah 5 tahun puskesmas tdk punya dokter, kalau tenaga
kesehatan lainnya sudah kebanyakan, tapi karena NS merupakan Tim maka tidak bisa dipisah2. Sebenarnya ada Puskesmas lain yang lebih membutuhkan tambahan tenaga kesehatan yang selain dokter...” (S, Dinkes Kab RN)
“...Kita gak ragukan pas kita mau kedatangan NS malah dapet dokter di basenya, kita seperti mendapat durian runtuh yaitu tiba-tiba dapat tim lengkap yang menyesuaikan program secara komprehensif...” (Ar, Dinkes Kab S)
HARAPAN TERHADAP TIM NS
•
Harapan terbesar dari Dinas Kesehatan kabupaten adalah agar
keberlanjutan Tim NS dapat tetap disediakan dan diharapkan tenaga
kesehatan yang di tempatkan sesuai dengan kebutuhan Puskesmas
tersebut.
•
Pengadaan tenaga semacam NS ini sangat menguntungkan bagi
daerah dan tidak mungkin daerah mengadakan rekrutmen dan
mencetak tenaga seperti NS
“...kalau daerah kami jangan dikaji lagi mempertanyakan NS itu bermanfaat atau tidak.
Kehadiran NS ini, yang jelas ya sangat bermanfaat. Harapan kami NS ini tetap berlanjut karena kondisi di daerah tidak memungkinkan mengadakan SDM seperti NS...”
• RENCANA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KE DEPAN SETELAH PENUGASAN TIM NS TERKAIT KETENAGAAN
Kebutuhan tenaga dokter di daerah terpencil sangat krusial
dibanding lainnya, pemerintah pusat harus lebih memikirkan
penempatan dokter ini lebih merata sampai ke daerah-daerah.
“...Kalau boleh saran minimal tenaga dokter ini dipertahankan, kalau tidak dapat ya kita tetap berusaha cari dokter kontrak karena keberadaan dokter itu kan tidak hanya memberikan penyuluhan perorangan tetapi secara berantai
memberikan manfaat di daerah, kalau tidak ada dokter di daerah ya sampai kapanpun akan tetap tertinggal” (Ar, Dinkes Kabupaten S)
PERSEPSI TERHADAP
KEMENTERIAN KESEHATAN
Persepsi tim NS terhadap Kemenkes digali berdasarkan
tahapan yang dilakukan oleh Kemenkes :
•
Rekrutmen
•
Pembekalan
•
Penempatan
•
Pasca penempatan
•
Pendampingan
•
Supervisi
•
Pengelolaan secara umum.
1
1. PROSES REKRUTMEN (1)
Secara umum proses rekrutmen dinilai sudah cukup baik
dalam hal keterbukaan, informasi mudah didapat, tahapan yang sesuai, netral, adil, sesuai kompetensi, transparan, tidak bertele-tele dan tidak memungkinkan peluang KKN.
Keluhan umum yang disampaikan:
• Proses pengumuman dan registrasi online menggunakan
internet cukup menyulitkan bagi calon peserta yang berada di desa atau di pedalaman yang sulit mendapat akses
internet, selain itu kadang-kadang juga sulit log in.
• Persyaratan STR tidak jelas antara wajib atau tidak, serta permasalahan terkait NPWP.
• Keterbatasan lokasi tes menyulitkan calon yang jauh.
• Pemberitahuan rekrutmen terlalu mendadak dan waktu pengumuman kelulusan masih kurang pasti.
1. PROSES REKRUTMEN (2)
•
Meskipun secara umum dinilai transparan tetapi masih ada
kekurangan misalnya pemalsuan data, perbedaan antara
pengumuman penempatan dan penerimaan, dan calon yang
sudah menikah bisa lolos seleksi.
•
Penempatan jenis tenaga masih ada yang kurang sesuai
kebutuhan Puskesmas, harus diperhatikan yang benar-benar mau
bekerja, bukan hanya asal kembali ke daerah, setelah
pengumuman kelulusan sempat ada calon yang menolak
ditempatkan di Papua.
2. PROSES PEMBEKALAN (1) :
•
Pembekalan masih dianggap kurang memuaskan
terutama dalam hal porsi materi dengan praktek.
•
Porsi praktek bisa ditambah dan disesuaikan dengan
profesi masing-masing, tidak dicampurkan semua
peserta mendapat semua materi karena ada materi
yang spesifik, seperti dokter keluarga.
•
Selama pembekalan, materi praktek masih kurang
terutama untuk yang berlatar belakang non medis.
•
Padatnya jadwal sehingga peserta kurang bisa
konsentrasi akibat kelelahan dan banyak tugas.
•
Waktu ibadah dan waktu istirahat yang kurang
sehingga banyak peserta yang sakit.
•
Kelas dirasakan terlalu besar sehingga tidak kondusif
untuk pembelajaran.
•
Banyak anggota tim NS yang menyoroti kegiatan
bela negara sebagai salah satu penyebab kelelahan
disarankan agar waktu bela negara dikhususkan
misalnya dalam satu minggu berbeda.
•
Pelatihan bela negara, kepemimpinan, tanggung
jawab, survival, team work dan problem solving
perlu dipertahankan.
•
Higienitas makanan,
•
Ruang yang panas dan penyampaian materi yang
cenderung satu arah membuat peserta mengantuk.
• Pembelajaran yang perlu ditambahkan : teknologi tepat guna, khususnya untuk kesling seperti cara pengolahan air, sampah dan pembuatan arang briket.
• Peserta SKM perlu pembekalan mengenai : manajemen Puskesmas, BOK, akreditasi, promkes dan pelaporan di Puskesmas termasuk pelaporan NS dan alur kerjanya.
• Pembekalan teknis lain yaitu sosial budaya setempat seperti potensi makanan lokal untuk gizi, penjaringan keswa,
strategi mengatasi keterbatasan alat di lapangan.
• Materi advokasi masih kurang diberikan termasuk advokasi lintas sektor dan dukungan lain seperti nota kesepahaman dengan bupati.
• Hal lainnya yaitu kebutuhan untuk diberikan data
Puskesmas penempatan, pemberian sertifikat pelatihan dan harapan agar ada pendamping Kemenkes selama 24 jam.