• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 > > Kinerja Indikator Tujuan. Kinerja Indikator Sasaran. 100% berkinerja Baik. 84% berkinerja Baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4 > > Kinerja Indikator Tujuan. Kinerja Indikator Sasaran. 100% berkinerja Baik. 84% berkinerja Baik"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’alah,

atas selesainya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016.

Penyusunan LAKIP Tahun 2016 ini, merupakan salah satu wujud komitmen utama

untuk melakukan percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Bersih Melayani

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.

Melalui LAKIP Tahun 2016, diharapkan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar

semakin mampu mengembangkan manajemen kinerja yang berorientasi hasil

sehingga target-target kinerja yang telah tertuang dalam

RPJMD Polewali Mandar Tahun 2014-2019 dapat dicapai

lebih cepat, tepat, efektif dan efisien.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan

Laporan ini, semoga dapat memberi manfaat bagi

peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Terima Kasih.

(3)

LAKIP Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja. Penyusunan LAKIP ini berdasarkan siklus anggaran yang berjalan dalam tahun 2016. LAKIP ini juga memuat secara lengkap capaian terhadap target kinerja yang telah ditetapkan, perbandingan capaian tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya serta mengungkapkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian target kinerja. LAKIP ini juga merupakan media pertanggungjawaban Pemerintah secara terukur yang berorientasi hasil (result oriented).

Dengan LAKIP ini diharapkan tuntutan akuntabilitas sebagaimana tertuang dalam kebijakan reformasi birokrasi dapat terpenuhi

Visi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019 adalah “Terwujudnya Pembangunan Yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera”. Untuk mewujudkan Visi tersebut, disusunlah Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan. Untuk tahun anggaran 2016, telah dirumuskan 10 Tujuan, 27 Sasaran dan 10 indikator Tujuan 50 Indikator. Adapun kesimpulan atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016, dapat digambarkan ke dalam status capaian 27 indikator sebagai berikut :

4

> 100

20

2

100

8

4

> 80 - 99.99

14

> 60 - 79.99

3

< 60

5

Pada aspek akuntabilitas keuangan, yaitu Pendapatan dan Belanja, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar pada Tahun 2016 telah berhasil merealisasikan pendapatan sebesar Rp. 1,296,792,237,521.83 atau meningkat sebesar 20 persen dari capaian pendapatan tahun sebelumnya. Khusus untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga mengalami peningkatan sebesar 16 persen, yaitu dari Rp. 108.665.377.055.25 menjadi Rp. 126.047.701.523.73

Untuk capaian Belanja Tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar berhasil merealisasikan anggaran belanja sebesar Rp. 1.173.620.797.434,- atau sebesar 91,80 persen dari target belanja yaitu Rp. 1,278,506,661,112.06 Realisasi Belanja ini lebih besar dari tahun sebelumnya sebesar 17,9 persen yaitu sebesar Rp. 995.087.740.038,- pada tahun 2015. 106

Kinerja

Indikator

Tujuan

100%

berKinerja Baik

Kinerja

Indikator

Sasaran

84%

berKinerja Baik

(4)

I

Pendahuluan

II

Rencana Strategis

dan Perjanjian

Kinerja 2016

III

Akuntabilitas

Kinerja

Tahun 2016

IV

Penutup

7 Rencana Strategis 11 Perjanjian Kinerja 2016

18 A. Akuntabilitas Kinerja

19 Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas pendidikan dankesehatan 34 Tujuan 2 : Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender

38 Tujuan 3 : Meningkatkan usaha ekonomi kerakyatanberbasis pemberdayaan potensi usaha 50 Tujuan 4 : Meningkatkan kualitas kesejahteraanmasyarakat

58 Tujuan 5 : Meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha

62 Tujuan 6 : Meningkatkan produktivitas dan pengelolaanpotensi sumber daya alam yang berkelanjutan 80 Tujuan 7 : Meningkatkan ketersediaan infrastrukturpekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan

informatika

98 Tujuan 8 : Meningkatkan ketersediaan infrastrukturperumahan dan pemukiman 110 Tujuan 9 : Memperkuat kelembagaan pemerintahandaerah 120 Tujuan 10 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik 128 B. Akuntabilitas Keuangan

2 A. Dasar Hukum

2 B. Maksud

2 C. Tujuan

3 D. Gambaran Umum Kabupaten PolewaliMandar

DAFTAR ISI

(5)

20 Chart 3.1.1 Capaian Angka Melek Huruf Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2013 s.d. 2016 22 Chart 3.1.2 Capaian Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010-2015 22 Chart 3.1.3 Perbandingan Harapan Lama sekolah (HLS) Tingkat Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015 23 Chart 3.1.4 Capaian Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010-2016

23 Chart 3.1.5 Capaian Angka Partisipasi Kasar Anak Usia Dini Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2015-2016 24 Chart 3.1.6 Capaian Angka Putus Sekolah SD dan Angka Partisipasi Sekolah SD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2016 25 Chart 3.1.7 Capaian Angka Angka Putus Sekolah SMP/ MTs dan Angka Partisipasi SMP/ MTs Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2016 25 Chart 3.1.8 Capaian Angka Angka Putus Sekolah SMA/ SMK/ MA dan Angka Partisipasi SMA/ SMK/ MA Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2016 27 Chart 3.1.9 Angka Harapan Hidup Kabupaten Polewali Mandar

28 Chart 3.1.10 Angka Kematian Bayi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012 s.d. 2016 29 Chart 3.1.11 Angka Kematian Ibu per 100.000 Tahun 2012 s.d. 2016

32 Chart 3.1.12 Persentase Sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif Tahun 2011 s.d. 2016 35 Chart 3.2.1 Kondisi Capaian AHH secara Gender Tahun 2010-2014

35 Chart 3.2.2 Kondisi Capaian HLS secara Gender Tahun 2012-2014 35 Chart 3.2.3 Kondisi Capaian RLS secara Gender Tahun 2012-2014 36 Chart 3.2.4 Kondisi Capaian Kinerja IPG Tahun 2011 s.d. 2016

39 Chart 3.3.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012-2014 dan Kabupaten Lain di Provinsi Sulawesi Barat 40 Chart 3.3.2 Pertumbuhan Koperasi Sektor Riil Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014 s.d 2016 42 Chart 3.3.3 Kondisi UMKM Tahun 2014

44 Chart 3.3.4 Pertumbuhan Industri Mikro Kecil Tahun 2014 s.d. 2016

51 Chart 3.4.1 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010 s.d. 2014 52 Chart 3.4.2 Pencapaian PDRB per kapita Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2011-2015 53 Chart 3.4.3 Kontribusi PDRB Menurut Kabupaten pada Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015

55 Chart 3.4.4 Capaian Kinerja Penurunan Persentase Penduduk Rawan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 59 Chart 3.5.1 Capaian Kinerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

59 Chart 3.5.2 Perbandingan TPAK berdasarkan Jenis Kelamin 60 Chart 3.5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tahun 2012-2015 60 Chart 3.5.4 Komposisi Distribusi Tenaga Kerja Penduduk Tahun 2014

63 Chart 3.6.1 Komposisi Capaian Kinerja Produksi Perikanan Darat Tahun 2013-2016 63 Chart 3.6.2 Luas Areal Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan Dalam Ha Tahun 2016 64 Chart 3.6.3 Capaian Kinerja Produksi Perikanan Laut Tahun 2011-2016

66 Chart 3.6.4 Produksi Padi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012-2016 66 Chart 3.6.5 Produktifitas Padi Tahun 2016

67 Chart 3.6.6 Capaian Produksi Kakao Tahun 2011 - 2016

67 Chart 3.6.7 Produksi Kakao Menurut Kabupaten Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015 68 Chart 3.6.8 Capaian Kinerja Jumlah Populasi Ternak Tahun 2015-2016

70 Chart 3.6.9 Kontribusi Padi Kabupaten Polewali Mandar terhadap Produksi Padi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015 dan Realisasi Kontribusi Padi Tahun 2016 73 Chart 3.6.10 Capaian Kinerja Persentase Penambang yang Memiliki Ijin dan Memenuhi Good Mining Practise 76 Chart 3.6.10 Kondisi Capaian Kinerja Penataan RTH Tahun 2016

81 Chart 3.7.1 Capaian Kinerja Proporsi Panjang Jalan dalam Kondisi Baik Tahun 2016

87 Chart 3.7.2 Kondisi Capaian Kinerja Penanganan Jembatan Tahun 2016 (berdasarkan titik jembatan)

DAFTAR CHART

(6)

88 Chart 3.7.3 Kondisi Capaian Kinerja Penanganan Jembatan Tahun 2016 (berdasarkan panjang jembatan) 89 Chart 3.7.4 Capaian Kinerja Jaringan Irigasi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

91 Chart 3.7.5 Capaian Kinerja Penyediaan Sarana Prasarana Transportasi Tahun 2016

95 Chart 3.7.6 Capaian Kinerja Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Darat Tahun 2016

100 Chart 3.8.1 Kondisi Capaian Kinerja Penanganan Kawasan Kumuh Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 102 Chart 3.8.2 Capaian Kinerja Penanganan Rumah Tidak layak Huni Tahun 2016

104 Chart 3.8.3 Capaian Kinerja Cakupan Layanan Air Minum Tahun 2016 106 Chart 3.8.4 Capaian Kinerja Pelayanan Persampahan Tahun 2016 (dalam Ton) 108 Chart 3.8.5 Capain Kinerja Elektrifikasi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

109 Chart 3.8.6 Pertumbuhan Cakupan Rumah Tangga yang terlayani Listrik Non PLN Tahun 2016 111 Chart 3.9.1 Capaian Kinerja SAKIP Tahun 2012-2016

112 Chart 3.9.2 Capaian Predikat SAKIP Tahun 2012-2016

115 Chart 3.9.3 Capaian Kinerja Tindak Lanjut atas temuan dan Rekomendasi BPK RI tahun 2012-2016 118 Chart 3.9.4 Komposisi Penduduk Laki-laki dan Perempuan Tahun 2016

119 Chart 3.9.5 Capaian Kinerja Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2016

123 Chart 3.10.1 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat pada Pelayanan Rawat Jalan RSUD Polewali tahun 2016 124 Chart 3.10.2 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat pada BPMPTSP tahun 2016

125 Chart 3.10.3 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat pada Dispenda tahun 2016 125 Chart 3.10.4 Rekapitulasi Hasil Survey Tahun 2016

126 Chart 3.10.5 Hasil Penilaian Pemenuhan Standar Pelayanan Publik SKPD Tahun 2016 139 Chart 3.B.1 Realisasi Pendapatan dan Belanja Tahun 2013 s.d. 2016

(7)

12 Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

21 Tabel 3.1.1 Angka Buta Huruf Menurut Kecamatan Tahun 2016

26 Tabel 3.1.2 Alokasi Program dan Realisasi Anggaran Pencapaian Kinerja Pendidikan Tahun 2016

30 Tabel 3.1.3 Program dan Realisasi Anggaran Pencapaian Target Kinerja Membaiknya Indeks Kesehatan Tahun 2016

33 Tabel 3.1.4 Program dan Realisasi Anggaran Pasangan Usia Subur yang menjadi Peserta KB Aktif Tahun 2016

36 Tabel 3.2.1 Indeks Pemberdayaan Gender Tahun 2016

37 Tabel 3.2.2 Daftar Program dan Realisasi Anggaran untuk Pencapaian Target Kinerja Pembangunan Gender Tahun 2016

40 Tabel 3.3.1 PDRB Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012-2015

41 Tabel 3.3.2 Kondisi Koperasi Sektor Riil Tahun 2014 s.d 2016 per Jenis

45 Tabel 3.3.3 Daftar Program, Alokasi Anggaran dan Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Khususnya Sektor Perindustrian, Koperasi dan UMKM Tahun 2016

47 Tabel 3.3.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016

49 Tabel 3.3.5 Daftar Program, Alokasi Anggaran dan Realisasi Sektor Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2016

53 Tabel 3.4.1 Program dan Alokasi Anggaran Penurunan Angka Kemiskinan Tahun 2016

56 Tabel 3.4.2 Tingkat Kewaspadaan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

61 Tabel 3.5.1 Daftar Program, Alokasi Anggaran dan Realisasi Sektor Ketenagakerjaan Tahun 2016

64 Tabel 3.6.1 Produksi Perikanan Laut Per Kecamatan Tahun 2016

65 Tabel 3.6.2 Daftar Program, Alokasi Anggaran dan Realisasi untuk Pencapaian Target Kinerja Peningkatan Produksi Perikanan

71 Tabel 3.6.3 Program dan Realisasi Anggaran untuk Pencapaian Kinerja Sektor Pertanian Tahun 2016

74 Tabel 3.6.4 Daftar Perusahaan Tambang yang Telah Memenuhi Standar Good Mining Practise Tahun 2016

79 Tabel 3.6.5 Cakupan Luas Penataan Taman Kota Tahun 2016

47 Tabel 3.6.6 Alokasi Program dan Realisasi Anggaran Penataan RTH Tahun 2016

78 Tabel 3.6.4 Capaian Kinerja Produksi Palawija Tahun 2015

81 Tabel 3.7.1 Persebaran Ruas Jalan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

82 Tabel 3.7.2 Daftar Paket Pekerjaan Jalan yang Diselesaikan dalam Tahun 2016

86 Tabel 3.7.3 Alokasi Program dan Realisasi Keuangan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Jalan tahun 2016

87 Tabel 3.7.4 Kondisi Jembatan Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

88 Tabel 3.7.5 Daftar Paket Pekerjaan Jembatan Tahun 2016

90 Tabel 3.7.6 Daftar Paket Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi Sekunder Tahun 2016

92 Tabel 3.7.7 Sarana Prasarana Transportasi Yang Tersedia Tahun 2016

93 Tabel 3.7.8 Sarana Prasarana Keselamatam Transportasi Yang Tersedia Tahun 2016

95 Tabel 3.7.9 Daftar Program dan Alokasi Anggaran Sektor Perhubungan Tahun 2016

96 Tabel 3.7.10 Cakupan Layanan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

97 Tabel 3.7.11 Alokasi Program dan Realisasi Anggaran Peningkatan Cakupan Akses Informasi Tahun 2016

99 Tabel 3.8.1 Daftar Kawasan Kumuh Kabupaten Polewali Mandar

100 Tabel 3.8.2 Daftar Lokasi Pembangunan Sarana Prasarana bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Tahun 2016

101 Tabel 3.8.3 Daftar Paket Pekerjaan Pembangunan Sarana Prasarana bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Tahun 2016

102 Tabel 3.8.4 Rincian Pembangunan/ Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2016

(8)

103 Tabel 3.8.5 Alokasi Anggaran untuk Pembangunan/ Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2016

104 Tabel 3.8.6 Cakupan Layanan Air Minum Kabupaten Polewali Mandar

114 Tabel 3.9.1 Capaian LPPD Tataran Kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2013-2016

117 Tabel 3.92 Alokasi Program dan Realisasi Anggaran Manajemen Keuangan Daerah Tahun 2016

121 Tabel 3.10.1 Lama Waktu rata-rata Penyelesaian Perizinan

127 Tabel 3.10.2 Daftar Program dan Realisasi Anggaran Kinerja Pelayanan Publik

129 Tabel 3.B.1 Daftar Perhitungan Efisiensi Belanja dari Pagu Anggaran Yang Ditetapkan Dalam APBD-APBDP Tahun 2016

137 Tabel 3.B.2 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

(9)

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pemenuhan terhadap ketentuan UU Nomor 17 tahun 2003 dan UU Nomor 1 Tahun 2004, bahwa penggunaan anggaran harus dilakukan berbasis kinerja (performance based budgeting). Setiap penggunaan anggaran oleh instansi pemerintah harus didasarkan pada kinerja sasaran yang jelas dan terukur, serta dilaporkan pada setiap akhir tahun anggaran dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dengan demikian, LAKIP

merupakan bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangan

dalam pengelolaan sumberdaya sesuai

perencanaan strategis (strategic planning) yang ditetapkan.

Selanjutnya, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, secara tegas mengamanahkan pula bahwa setiap entitas akuntabilitas kinerja, dalam hal ini termasuk Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai, berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Laporan Kinerja dimaksud dituangkan dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP).

Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang berjalan yaitu 1 tahun. Secara lengkap memuat laporan akuntabilitas yaitu laporan capaian terhadap target kinerja yang telah ditetapkan, perbandingan capaian tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya serta mengungkapkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya pencapaian target kinerja. LAKIP

ini juga merupakan media

pertanggungjawaban Pemerintah secara

terukur yang berorientasi hasil (result oriented). Dengan LAKIP ini diharapkan tuntutan akuntabilitas sebagaimana tertuang dalam kebijakan reformasi birokrasi dapat terpenuhi.

Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu dari 8 (delapan) Area Reformasi Birokrasi. Untuk menjamin pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, pada aspek akuntabilitas kinerja, maka Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar telah melakukan berbagai kebijakan terkait dengan komponen-komponen yang terdapat dalam SAKIP yaitu perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja. dan Review Kinerja. Melalui penerapan siklus tersebut, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar diharapkan dapat

menilai kinerja pemerintahan dan

pembangunannya dalam masa tahun anggaran 2016

(10)

Page | 2

A.

Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara;

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah;

d. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

e. Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

f. Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

g. Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja;

h. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014

tentang RPJMD Tahun 2014-2019;

i. Peraturan Bupati Polewali Mandar Nomor

23 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019

B.

Maksud

1. Untuk memaparkan pencapaian Tujuan,

Sasaran dan Indikator Sasaran RPJMD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019 yang tertuang dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016;

2. Untuk menggambarkan perbandingan capaian

indikator kinerja tahun-tahun sebelumnya sampai dengan tahun berjalan.

3. Untuk menyajikan keberhasilan dan kegagalan

berikut kendala dan solusi yang dilakukan pada tahun anggaran 2016.

C.

Tujuan

1. untuk menjadi bahan evaluasi akuntabilitas

kinerja bagi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar serta stakeholder yang membutuhkan;

2. untuk menjadi bahan penyempurnaan

dokumen perencanaan kinerja periode yang akan datang;

3. untuk menjadi bahan penyempurnaan

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; dan

4. untuk menjadi bahan penyempurnaan berbagai

kebijakan yang diperlukan;

(11)

D.

Gambaran Umum Polewali Mandar

1. Luas Dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu dari enam kabupaten yang berada di

wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Dengan luas wilayah darat ±2.094.18 Km2 dan luas wilayah laut

±460 km2, serta panjang garis pantai ±94,12 Km. Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Polewali Mandar berbatasan dengan:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Mamasa

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pinrang

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Majene

Secara administratif, Kabupaten Polewali Mandar terbagi ke dalam 16 (enam belas) kecamatan

yang terdiri atas 144 desa dan 23 kelurahan dengan luas wilayah 2.022,30 Km2.

2. Letak dan Kondisi Geografi

Secara geografi, Kabupaten Polewali Mandar terletak pada posisi 03040'00” - 30 32' 5,28” Lintang Selatan dan 1180 53' 58,2”-1190 29' 35,8” Bujur Timur. Dari sisi topografi, sebagian besar atau >41 persen dari luas Kabupaten Polewali Mandar memiliki topografi berbukit, >39 persen dari luas kabupaten memiliki topografi bergunung, dan sisanya sekitar 20 persen dari luas kabupaten memiliki topografi datar, dengan kelas lereng dominan antara 5-15 persen dan 15-40 persen (>70% dari luas kabupaten). Dengan kondisi topografi seperti ini, maka perencanaan pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar sumberdaya alam yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.

3. Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Polewali Mandar memiliki banyak kawasan budidaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga bisa menjadi kawasan yang produktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pada kawasan pertanian, kawasan perikanan, kawasan pertambangan, kawasan industri, kawasan pariwisata, dan kawasan permukiman.

(12)

a. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu

daerah penghasil tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Barat yang tersebar di beberapa kecamatan. Terdapat 7 kecamatan dari 16 kecamatan yang memiliki potensi lahan sawah di atas 1000 ha, yaitu kecamatan Campalagian, Luyo, Wonomulyo, Mapilli, Tapango, Matakali dan Binuang, dengan persentase total lahan sawah 83 %.

b. Kawasan Pertanian Hortikultura, yang tersebar di Kecamatan: Binuang, Anreapi, Matakali,

Tapango, Matangnga, Wonomulyo, Polewali, Campalagian dan Tubbi Taramanu. Produksi pertanian Holtikultura yang potensial antara lain : duku (langsat), durian, mangga, nangka, dan pisang.

c. Kawasan Perkebunan, yang mencakup tiga kawasan, yaitu: (1) kawasan perkebunan kakao

tersebar di Kecamatan Tapango, Polewali, Balanipa, Alu, Anreapi, Wonomulyo, Binuang, Matangnga, Limboro, Campalagian, Bulo dan Mapilli; (2) kawasan perkebunan kelapa tersebar di Kecamatan Tapango, Polewali, Balanipa, Alu, Anreapi, Wonomulyo, Binuang, Matangnga, Tinambung, Tubbi Taramanu, Matakali, Limboro, Campalagian, Bulo dan Mapilli; dan (3) kawasan perkebunan kopi robusta tersebar di Kecamatan Binuang, Anreapi, Tapango, Bulo, Alu, Limboro, Tubbi Taramanu dan Matangnga.

d. Kawasan Peternakan, yang terbagi atas tiga kawasan budidaya, yaitu: (1) kawasan budidaya

ternak besar tersebar di Kecamatan Binuang, Matakali, Anreapi, Wonomulyo, Mapilli, Tapango, Bulo, Campalagian, Tubbi Taramanu dan Matangnga; (2) kawasan budidaya ternak kecil tersebar di Kecamatan Luyo, Campalagian, Balanipa, Tinambung, Limboro, Alu dan Tubbi Taramanu; dan (3) kawasan budidaya ternak unggas tersebar di Kecamatan Binuang, Matakali, Wonomulyo, Campalagian, Tinambung dan Limboro.

e. Kawasan Perikanan, yang terdiri atas tiga kawasan yaitu: kawasan perikanan tangkap, kawasan

budidaya perikanan dan kawasan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Potensi kelautan Kabupaten Polewali Mandar tersebar di 8 kecamatan dan 27 Desa/Kelurahan dengan panjang garis pantai 89,07 km yang membentang dari Desa Paku Kecamatan Binuang hingga Desa Tandung Kecamatan Tinambung yang di dalamnya terdapat 7 buah pulau. Kabupaten Polewali Mandar juga memiliki beberapa komoditi tangkap unggulan, yaitu : ikan tuna, ikan cakalang, ikan tongkol, telor ikan terbang, ikang layang, ikan kakap (kerapu), dan cumi-cumi. Disamping itu, potensi sektor perikanan juga terdapat pada budidaya air tawar, budidaya tambak, budidaya rumput laut.

f. Kawasan Pertambangan terbagi atas tiga kawasan, yaitu: kawasan pertambangan mineral dan

batubara, kawasan pertambangan gas dan minyak bumi, dan kawasan pertambangan panas bumi. Komoditi pertambangan andalan Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari tambang tembaga, biji besi, granit dan sienit, mika, lempung, pasir kuarsa dan zeloit. Lahan pertambangan ini pada umumnya memiliki luas 5000 Ha dan tersebar di beberapa kecamatan.

(13)

g. Kawasan Industri terbagi atas tiga kawasan, yaitu: kawasan industri pengolahan hasil

pertanian, kawasan industri pengolahan hasil peternakan, dan kawasan industri pengolahan hasil perikanan. Kawasan industri tersebar di semua kecamatan namun paling banyak terdapat di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo yang pada umumnya merupakan Industri Kecil Menengah (IKM).

h. Kawasan Pariwisata adalah kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk kegiatan

pariwisata serta tidak mengganggu kelestarian budaya, keindahan alam, dan lilngkungan hidup.

Kawasan Pariwisata initerbagi atas dua kawasan, yaitu: kawasan wisata budaya dan kawasan wisata

alam.

Kawasan Pariwisata Budaya terdiri dari :

1) Pariwisata Budaya Tradisional Mandar di Kecamatan : Tinambung, Limboro, Balanipa, Alu,

Campalagian, Luyo, dan Tubbi Taramanu.

2) Pariwisata Budaya Tradisional Jawa di Kecamatan Wonomulyo.

Kawasan Pariwisata Alam terdiri dari :

1) Wisata Pantai Pulau Pasir Putih di Kecamatan Binuang, Pantai Bahari di Kecamatan Polewali,

Pantai Labuang di Kecamatan Campalagian, Pantai Palippis di Kecamatan Balanipa, Tanjung Mampie di Kecamatan Wonomulyo.

2) Wisata Bawah laut (penyelaman/snorkeling) di sebelah Utara Pulau Pasir Putih Kecamatan

Binuang, perairan Pantai Labuang di Kecamatan Campalagian, Perairan Palippis di Kecamatan Balanipa.

3) Wisata Air Terjun di Kecamatan Tapango, Binuang dan Anreapi.

(14)

4. Penyelenggaraan Pemerintahan

Pada prinsipnya seluruh kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dipastikan telah terwadahkan pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada saat ini dan telah mempertimbangkan aspek perumpunan urusan wajib dan pilihan. Dengan demikian, terdapat 29 SKPD, selain Kecamatan yaitu sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat DPRD

3. Inspektorat

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

5. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

7. Badan Lingkungan Hidup

8. Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan

9. Badan Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak

10.Badan Penanggulangan Bencana Daerah

11.Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu

12.Dinas Kesehatan

13.Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

14.Dinas Pekerjaan Umum

15.Dinas Tata Ruang dan Pemukiman

16.Dinas Pertanian Peternakan

17.Dinas Kelautan Perikanan

18.Dinas Kehutanan Perkebunan

19.Dinas Pendapatan Daerah dan Perizinan

20.Dinas Perindustrian dan Perdagangan

21.Dinas Koperasi dan UMKM

22.Dinas Pertambangan dan Energi Mineral

23.Dinas Perhubungan dan Kominfo

24.Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

25.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

26.Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

27.Satuan Polisi Pamong Praja

28.Kantor Perpustakaan dan Kearsipan

29.RSUD

(15)

BAB II

RENCANA STRATEGIS

DAN PERJANJIAN KINERJA

TAHUN 2016

A.

RENCANA STRATEGIS

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar periode tahun 2014-2019 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan RPJMD, yang secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, nasional dan global yang diterjemahkan dalam bentuk rencana pembangunan yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. RPJMD selanjutnya menjadi pedoman utama dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Rencana kerja SKPD, Rencana Kerja Anggaran, dan pada akhirnya Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah dan SKPD.

Adapun Visi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2014-2019, sebagai berikut :

VISI

“TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN

YANG MERATA DAN BERKEADILAN

MENUJU MASYARAKAT POLEWALI MANDAR YANG SEJAHTERA”

7

(16)

Makna pokok yang terkandung dalam Visi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, adalah sebagai berikut :

a. Pembangunan yang Merata didefinisikan sebagai keinginan yang kuat dari pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat dan menyediakan pelayanan publik secara merata kepada seluruh masyarakat, serta keinginan untuk mencapai tingkat kemajuan ekonomi dan sosial yang serasi dan seimbang di seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar.

b. Pembangunan yang Berkeadilan diartikan sebagai bentuk komitmen dari pemerintah Kabupaten Polewali Mandar untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat dan pelaku pembangunan, berdasarkan jenis kelamin, suku, ras, golongan, status sosial, wilayah dan kemampuan yang berbeda, baik dari aspek akses, partisipasi, pengawasan maupun manfaat. c. Polewali Mandar yang Sejahtera dimaknakan sebagai suatu kondisi kehidupan masyarakat yang

sejahtera secara fisik-material dan mental-spiritual. Sejahtera secara fisik-material ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan, sedangkan sejahtera secara mental-spritual ditandai dengan keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia (sipakala’bi’, sipakaraya, dan siasayangi), dan antara manusia dengan lingkungan alamnya.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Polewali Mandar diatas, maka ditetapkan Misi pembangunan Polewali Mandar periode 2014-2019, sebagai berikut:

M I S I :

Dalam upaya mengoptimalkan pencapaian visi dan implementasi misi, maka dirumuskan sejumlah tujuan serta sasaran dan Indikator Sasaran RPJMD. Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi serta merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam kurun waktu 1 (satu ) sampai dengan 5 (lima) tahun kedepan, bersifat idealis dan mempunyai jangkauan kedepan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu, serta didasarkan pada isu–isu stratejik. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau dihasilkan secara nyata dalam kurun waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integrasi dalam proses perencanaan strategis.

Dengan mengacu pada Visi dan Misi di atas, dirumuskan tujuan dan sasaran sebagai berikut :

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan berlandaskan pada nilai-nilai agama dan

budaya

Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pengelolaan

sumber daya alam secara berkelanjutan

Meningkatkan infrastruktur guna mendorong daya saing

daerah

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta menyediakan pelayanan publik yang

berkualitas

4

3

2

1

8

(17)

TUJUAN 1

Meningkatkan kualitas

pendidikan dan kesehatan

TUJUAN 2

Meningkatkan kualitas

kehidupan beragama,

bermasyarakat dan

berbangsa

TUJUAN 3

MewujudKan kesetaraan

dan keadilan gender

TUJUAN 4

Meningkatkan usaha

ekonomi kerakyatan

berbasis pemberdayaan

potensi usaha ekonomi lokal

TUJUAN 5

Meningkatkan kualitas

kesejahteraan masyarakat

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Membaiknya indeks pendidikan yang ditandai dengan

meningkatnya angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah;

b. Membaiknya indeks kesehatan yang ditandai dengan

bertambahnya angka harapan hidup

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya implementasi nilai-nilai keagamaan, budaya dan

kebangsaan yang ditandai dengan persentase organisasi keagamaan yang dibina pemerintah, persentase organisasi kesenian dan budaya yang berperan aktif dalam pengembangan seni dan budaya, cakupan pembinaan pendidikan wawasan kebangsaan;

b. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat yang

ditandai dengan jumlah konflik sosial Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a.

Membaiknya indeks pembangunan dan pemberdayaan

gender yang ditandai dengan meningkatnya indeks

pembangunan gender dan indeks pemberdayaan gender

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a.

Membaiknya kinerja perekonomian daerah yang ditandai

dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi;

b.

Berkembangnya usaha industri mikro, kecil, dan

menengah yang ditandai dengan bertambahnya nilai

produksi UMKM, membesarnya kontribusi industri

pengolahan terhadap PDRB (ADHK);

c.

Berkembangnya pariwisata daerah yang ditandai dengan

meningkatnya

jumlah

wisatawan

domestik

dan

mancanegara;

d.

Meningkatnya aktifitas perdagangan, restoran, dan hotel

yang ditandai dengan membesarnya kontribusi sektor

perdagangan, restoran, dan hotel terhadap PDRB

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Membaiknya taraf hidup masyarakat yang ditandai dengan

menurunnya persentase penduduk miskin;

b. Meningkatnya pendapatan masyarakat yang ditandai dengan

meningkatnya pendapatan (PDRB) dan pengeluaran perkapita;

c. Meningkatnya pemenuhan pangan bagi penduduk secara

merata dan terjangkau yang ditandai dengan menurunnya persentase penduduk yang rawan pangan

(18)

TUJUAN 6

Meningkatkan

kesempatan kerja dan

berusaha

TUJUAN 8

Meningkatkan ketersediaan

infrastruktur pekerjaan

umum, perhubungan,

komunikasi dan informatika

TUJUAN 7

Meningkatkan

produktivitas dan

pengelolaan potensi

sumberdaya alam yang

berkelanjutan

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya keinginan masyarakat untuk bekerja dan

berusaha yang ditandai dengan membaiknya tingkat partisapisi angkatan kerja;

b. Tersedianya lapangan kerja bagi pencari kerja baru yang

ditandai dengan menurunnya tingkat pengangguran terbuka. Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya produksi dan mutu produk komoditi pertanian,

perkebunan, peternakan dan perikanan unggulan daerah membesarnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB, meningkatnya jumlah produksi perikanan darat dan laut;

b. Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna

mendukung Polewali Mandar sebagai lumbung pangan Sulawesi Barat yang ditandai dengan meningkatnya proporsi luas lahan persawahan terhadap luas wilayah, membesarnya kontribusi produksi padi Polewali mandar terhadap Sulawesi Barat;

c. Meningkatnya konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis, serta pemeliharaan keanekaragaman hayati yang ditandai dengan meningkatnya proporsi luas hutan lindung terhadap luas kawasan hutan, meningkatnya proporsi luas kawasan hutan mangrove;

d. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan usaha

pertambangan yang ditandai dengan meningkatnya persentase

penambang yang memilik ijin yang memenuhi good mining

practice;

e. Meningkatnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang ditandai dengan meningkatnya proporsi luas RTH terhadap luas kawasan perkotaan, meningkatnya cakupan pelayanan kasus-kasus lingkungan hidup, meningkatnya cakupan penghijauan/penanaman vegetasi untuk produksi biomassa di wilayah rawan kerusakan tanah, meningkatnya cakupan layanan informasi status kualitas air dan udara;

f. Terwujudnya pengembangan wilayah yang terencana dan

terkendali yang ditandai dengan meningkatnya persentase kawasan strategis yang ditetapkan melalui Perda, meningkatnya cakupan penanganan kawasan rawan bencana

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan dan

jembatan kabupaten yang ditandai dengan meningkatnya proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik, proporsi panjang jembatan dalam kondisi baik;

b. Meningkatnya infrastruktur jaringan irigasi dan sumberdaya air

lainnya yang ditandai dengan meningkatnya rasio jaringan irigasi dengan luas lahan sawah;

c. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi yang ditandai

dengan meningkatnya persentase ketersediaan sarana dan prasarana transportasi dan keselamatan transportasi darat;

d. Meningkatnya pelayanan akses informasi yang ditandai dengan

meningkatnya cakupan layanan akses informasi

(19)

TUJUAN 9

Meningkatkan ketersediaan

infrastruktur perumahan

dan permukiman

TUJUAN 10

Memperkuat kelembagaan

pemerintahan daerah

TUJUAN 11

Meningkatkan kualitas

pelayanan publik

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman yang ditandai

dengan berkurangnya luas kawasan kumuh;

b. Meningkatnya kualitas rumah tidak layak huni yang ditandai dengan berkurangnya jumlah rumah tidak layak huni yang tertangani;

c. Meningkatnya cakupan layanan air minum yang ditandai

dengan meningkatnya cakupan layanan air minum perpipaan;

d. Meningkatnya cakupan layanan persampahan yang ditandai

dengan meningkatnya persentase layanan sampah terangkut ke TPA;

e. Meningkatnya akses penduduk terhadap ketenagalistrikan di

wilayah yang belum terjangkau listrik yang ditandai dengan meningkatnya rasio elektrifikasi

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan daerah yang

ditandai dengan membaiknya predikat LAKIP, peringkat LPPD dan opini pengelolaan keuangan daerah;

b. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan

pengelolaan data yang ditandai dengan meningkatnya persentase usulan masyarakat melalui musrenbang yang diakomodir dalam dokumen perencanaan pembangunan, dan persentase data SKPD yang terintegrasi ke dalam Polewali Mandar satu data;

c. Meningkatnya kualitas dan profesionalisme SDM aparatur yang

ditandai dengan meningkatnya proporsi pemenuhan kompetensi SDM aparatur yang memenuhi standar kompetensi; d. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan yang ditandai dengan meningkatnya proporsi penduduk yang telah memiliki dokumen kependudukan dan pencatatan sipil.

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya kualitas layanan perizinan yang ditandai dengan

lama waktu rata-rata penyelesaian perizinan;

b.

Terwujudnya layanan pemerintahan yang efisien, efektif, dan transparan yang ditandai dengan membaiknya indeks kepuasan masyarakat, meningkatnya persentase prasarana pemerintahan dalam kondisi baik

.

B.

Perjanjian Kinerja Tahunan Tahun 2016

Perjanjian kinerja merupakan suatu janji kerja yang akan diwujudkan oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran, berdasarkan Rencana Strategis, kemampuan APBD dan kemampuan sumber daya lainnya. Tujuan dilakukan Penetapan Kinerja ada 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan Umum diterapkannya penetapan kinerja

(20)

adalah intensifikasi pencegahan korupsi, peningkatan kualitas pelayanan publik, percepatan untuk mewujudkan menajemen pemerintahan yang efektif, transparan akuntabel. Sedangkan Tujuan Khusus adalah meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen pemerintah bersama jajaran Satuan Kerja, sebagai dasar penilian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016, sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016

MISI 1 :

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan berlandaskan pada

nilai-nilai agama dan budaya

Tujuan 1.1 :

Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan

Indikator :

Indeks Pembangunan Manusia : Target - 61.67

Sasaran 1.1.1 :

Membaiknya indeks pendidikan Indikator :

Angka Melek Huruf (AMH) Angka 97.73

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 7.70

Angka Partisipasi Kasar Anak Usia Dini Angka 78.37

Angka Putus Sekolah SD/ MI Angka 0.18

Angka Putus Sekolah SMP/ MTs Angka 0.20

Angka Putus Sekolah SMA/ SMK/ MA Angka 0,17

Sasaran 1.1.2 :

Membaiknya indeks kesehatan Indikator :

Angka Harapan Hidup (AHH) Angka 66.63

Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka 8.82

Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Angka 94

Persentase Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi Peserta KB Aktif Persen 75

Tujuan 1.2 :

MewujudKan kesetaraan dan keadilan gender

Indikator :

Persentase Partisipasi Perempuan

Dalam Kehidupan Politik, Pemerintahan, Sosial dan Ekonomi Target – 30%

(21)

Sasaran 1.2.1 :

Membaiknya indeks pembangunan dan pemberdayaan gender Indikator :

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Indeks 90.22

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indeks 72.97

MISI 2 :

Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pengelolaan sumber daya alam

secara berkelanjutan

Tujuan 2.1 :

Meningkatkan usaha ekonomi kerakyatan berbasis pemberdayaan potensi usaha ekonomi lokal Indikator :

Persentase Kontribusi Usaha Ekonomi Lokal pada PDRB Target - 60 %

Sasaran 2.1.1 :

Membaiknya kinerja perekonomian daerah Indikator :

Pertumbuhan ekonomi Persen 7.31

Pertumbuhan Koperasi Sektor Riil Persen 9

Pertumbuhan UMKM Persen 46

Sasaran 2.1.2 :

Berkembangnya Usaha Industri Mikro, Kecil dan Menengah

Pertumbuhan Industri Kecil Menengah Persen 14.20

Sasaran 2.1.3 :

Berkembangnya Pariwisata Daerah

Jumlah Kunjungan Wisata per Tahun wisatawan 340.090

Tujuan 2.2 :

Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat

Indikator :

Persentase Keluarga Pra Sejahtera Target - 15 %

Sasaran 2.2.1 :

Membaiknya taraf hidup masyarakat Indikator :

Persentase penduduk miskin Persen 17.11

(22)

Sasaran 2.2.2 :

Meningkatnya pendapatan masyarakat Indikator :

Pendapatan (PDRB) perkapita Rupiah 19.484.673,00

Sasaran 2.2.3 :

Meningkatnya pemenuhan pangan bagi penduduk secara merata dan terjangkau Indikator :

Persentase penduduk yang rawan pangan Persen 9

Jumlah Daerah Kecamatan Rawan Pangan Kecamatan 3

Tujuan 2.3 :

Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Berusaha

Indikator :

Persentase Bekerja terhadap Angkatan Kerja Target - 95 %

Sasaran 2.3.1 :

Meningkatnya keinginan masyarakat untuk bekerja dan berusaha Indikator :

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Persen 68.30

Sasaran 2.3.2 :

Tersedianya Lapangan Kerja Bagi Pencari Kerja Baru

Tingkat Pengangguran Terbuka Angka 2.98

Tujuan 2.4 :

Meningkatkan produktivitas dan pengelolaan potensi sumberdaya alam yang berkelanjutan

Indikator :

Jumlah Produksi Tanaman Pangan Unggulan Target - 392.500 ton

Sasaran 2.4.1 :

Meningkatnya produksi dan mutu produk komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan unggulan daerah

Indikator :

Jumlah Produksi Perikanan Darat Ton/Thn 11.481,25

Jumlah produksi perikanan laut Ton/Thn 20.059,74

Produktivitas Padi Ton/Ha 6.57

Jumlah Produksi Kakao Ton 32.359

Jumlah Populasi Ternak Ekor 2.485.000

(23)

Sasaran 2.4.2 :

Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Polewali Mandar sebagai lumbung pangan Sulawesi Barat

Indikator :

Proporsi Luas Lahan Persawahan terhadap Luas Wilayah Persen 9.36

Kontribusi Produksi Padi Polewali Mandar terhadap Sulawesi Barat Persen 52.5

Sasaran 2.4.3 :

Meningkatnya pembinaan dan pengawasan usaha pertambangan Indikator :

Persentase penambang yang memiliki ijin yang memenuhi good mining

practices Persen 70

Sasaran 2.4.4 :

Meningkatnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Indikator :

Proporsi luas RTH terhadap luas kawasan perkotaan Persen 80

MISI 3 :

Meningkatkan infrastruktur guna mendorong daya saing daerah

Tujuan 3.1 :

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika

Indikator :

Persentase Infrastruktur dalam Kondisi Baik Target 60 %

Sasaran 3.1.1 :

Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan dan jembatan kabupaten Indikator :

Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik Persen 74.67

Proporsi panjang jembatan dalam kondisi baik Persen 54.14

Sasaran 3.1.2 :

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur irigasi dan sumberdaya air lainnya Indikator :

Rasio jaringan irigasi dengan luas lahan sawah Persen 76.21

Sasaran 3.1.3 :

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Transportasi

Persentase Ketersediaan Sarana Prasarana Transportasi Persen 72

Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi

Darat Persen 73

Sasaran 3.1.4 :

Meningkatnya pelayanan akses informasi

(24)

Indikator :

Cakupan layanan akses informasi Persen 94

Tujuan 3.2 :

Meningkatkan ketersediaan infrastruktur perumahan dan permukiman

Indikator :

Persentase Cakupan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman Tertangani

Target - 60 %

Sasaran 3.2.1 :

Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman Indikator :

Luas kawasan kumuh Ha 30

Sasaran 3.2.2 :

Meningkatnya kualitas rumah tidak layak huni Indikator :

Jumlah rumah tidak layak huni yang tertangani Unit 200

Sasaran 3.2.3 :

Meningkatnya cakupan layanan air minum Indikator :

Cakupan layanan air minum perpipaan Persen 87.67

Sasaran 3.2.4 :

Meningkatnya cakupan layanan persampahan Indikator :

Persentase layanan sampah terangkut ke TPA Persen 50.47

Sasaran 3.2.5 : Indikator :

Meningkatnya akses penduduk terhadap ketenagalistrikan

Rasio elektrifikasi Persen 92

MISI 4 :

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta menyediakan

pelayanan publik yang berkualitas

Tujuan 4.1 :

Memperkuat kelembagaan pemerintahan daerah

Indikator :

Persentase Cakupan Manajemen Pemerintahan Yang Berkualitas Target - 86.67 %

(25)

Sasaran 4.1.1 :

Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan daerah

Indikator :

Predikat LAKIP Predikat B

Peringkat LPPD Peringkat 90

Opini Pengelolaan Keuangan daerah Opini WTP

Sasaran 4.1.2 :

Terwujudnya tertib administrasi kependudukan

Indikator :

Proporsi penduduk yang telah memiliki dokumen kependudukan dan

pencatatan sipil Persen 81

Tujuan 4.2 :

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Indikator :

Nilai Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dan Kompetensi Penyelenggara Pelayanan Target - 75

Sasaran 4.2.1 :

Meningkatnya Kualitas Layanan Perizinan

Indikator :

Lama Waktu Rata-rata Penyelesaian Perizinan hari 1.5

Sasaran 4.2.2 :

Terwujudnya Layanan Pemerintah yang efisien, efektif, dan transparan

Indikator :

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indeks 60

Persentase SKPD yang telah Menerapkan Standar Pelayanan Publik Persen 64.44

(26)

Sebagai Kabupaten yang telah ditetapkan sebagai Pilot Project Reformasi Birokrasi, maka penyajian akuntabilitas kinerja ini juga dimaksudkan untuk memenuhi amanah salah satu dari 8 (delapan) area perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu Area Akuntabilitas. Laporan akuntabilitas kinerja Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dimanfaatkan merupakan media penyampaian informasi kepada publik utamanya para stakeholder Pemerintah Daerah, dengan memaparkan pencapaian sasaran-sasaran strategis serta target dari indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016, terdapat 28 Sasaran strategis dan 50 Indikator kinerja beserta target kinerja yang akan dicapai pada tahun 2016. Untuk mengetahui sejauhmana pencapaian kinerja tersebut, maka diperlukan pengukuran kinerja yang akan dibahas, dievaluasi dan dianalisis dalam BAB ini.

Laporan dimaksud diharapkan dapat memberikan gambaran pencapaian target indikator masing-masing sasaran, perkembangan atau perbandingan kondisi capaian tahun-tahun sebelumnya, permasalahan dan kendala yang dihadapi, solusi yang telah dilakukan, program dan kegiatan yang menunjang pencapaian target serta aspek akuntabilitas pengelolaan keuangan pada masing-masing sasaran.

A.

Analisis dan Evaluasi

Capaian Kinerja

Analisis dan evaluasi kinerja, dimaksudkan untuk menghitung capaian kinerja dari setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan serta dilakukan analisis pencapaian kinerja dengan menginterpretasikan hasil pengukuran kinerja

yang menggambarkan kegagalan dan

keberhasilan masing-masing target sasaran yang telah ditetapkan.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

(27)

PENUTUP

Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan salah satu dari 8 (delapan) Area Perubahan yang tertuang dalam Road Map Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. Melalui SAKIP, diharapkan Kabupaten Polewali Mandar mampu membangun sistem penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berorientasi hasil (outcome oriented government) secara berkelanjutan. Dengan demikian, berbagai perkembangan dan perubahan sebagai akibat dinamika politik, sosial, ekonomi dan budaya, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tetap dapat berfokus pada manajemen kinerja yang

mengedepankan azas good governance, yaitu kepastian hukum, keterbukaan, proporsionalitas,

profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas.

Visi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2014-2019 adalah “Terwujudnya

Pembangunan Yang Merata dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Polewali Mandar yang Sejahtera”. Untuk mewujudkan Visi tersebut, disusunlah Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan. Untuk tahun anggaran 2016, telah dirumuskan 10 Tujuan, 27 Sasaran dan 10 Indikator Tujuan dan 50 Indikator Sasaran. Adapun kesimpulan atas pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016, dapat digambarkan ke dalam status capaian sebagai berikut :

4

> 100

20

2

100

8

4

> 80 - 99.99

14

> 60 - 79.99

3

< 60

5

BAB IV

142

Kinerja

Indikator

Tujuan

Kinerja

Indikator

Sasaran

(28)

MISI 1

Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan

berlandaskan pada nilai-nilai agama dan budaya

TUJUAN 1 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan

Indikator Indeks Pembangunan Manusia 61.67 60.87 Indeks

Sasaran 1.1 Membaiknya indeks pendidikan, dengan indikator :

Angka Melek Huruf (AMH) 97.73 97.73 Angka

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 7.70 6.77 (BPS,2015) Angka Angka Partisipasi Kasar Anak Usia Dini 78.37 87.84 Angka

Angka Putus Sekolah SD/ MI 0.18 0.13 Angka

Angka Putus Sekolah SMP/ MTs 0.20 0.18 Angka

Angka Putus Sekolah SMA/ SMK/ MA 0,17 0.02 Angka

Sasaran 1.2 Membaiknya indeks kesehatan, dengan indikator :

Angka Harapan Hidup (AHH) 66.63 61.54 (BPS,2015) Angka Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup 8.82 12.64 Angka Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup 94 171.8 Angka Persentase Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi

Peserta KB Aktif 75 80 Persen

TUJUAN 2 MewujudKan kesetaraan dan keadilan gender

Indikator

Persentase Partisipasi Perempuan Dalam Kehidupan Politik, Pemerintahan, Sosial dan Ekonomi

30 37.3 Persen

Sasaran 2.1 Membaiknya indeks pembangunan dan pemberdayaan gender, dengan indikator :

Indeks Pembangunan Gender (IPG) 90.22 90.76 Indeks Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 72.97 65.46 Indeks

MISI 2

Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pengelolaan

sumber daya alam secara berkelanjutan

TUJUAN 3 Meningkatkan usaha ekonomi kerakyatan berbasis pemberdayaan potensi usaha ekonomi lokal

Indikator Persentase Kontribusi Usaha Ekonomi Lokal pada PDRB 60 62.79 Persen

Sasaran 3.1 Membaiknya kinerja perekonomian daerah, dengan indikator :

Pertumbuhan ekonomi 7.31 7.44 Persen

Pertumbuhan Koperasi Sektor Riil 9 3.61 Persen

Pertumbuhan UMKM 46 51 Persen

(29)

Sasaran 3.2 Berkembangnya Usaha Industri Mikro, Kecil dan Menengah, dengan indikator :

Pertumbuhan Industri Kecil Menengah 14.20 13.35 Persen

Sasaran 3.2 Berkembangnya Pariwisata Daerah, dengan indikator :

Jumlah Kunjungan Wisata per Tahun 340.090 393.643 Persen

TUJUAN 4 Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat

Indikator Persentase Keluarga Pra Sejahtera 15 15 Persen

Sasaran 4.1 Membaiknya taraf hidup masyarakat, dengan indikator :

Persentase penduduk miskin 17.11 17.79 (BPS,2014) Persen

Sasaran 4.2 Meningkatnya pendapatan masyarakat

Pendapatan (PDRB) perkapita 19.484.673,00 21.713 Nilai

Sasaran 4.3 Meningkatnya pemenuhan pangan bagi penduduk secara merata dan terjangkau, dengan indikator

Persentase penduduk yang rawan pangan 9 8.9 Persen Jumlah Daerah Kecamatan Rawan Pangan 3 2 Kecamatan

TUJUAN 5 Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Berusaha, dengan indikator :

Indikator Persentase Bekerja terhadap Angkatan Kerja 95 96.34 Persen

Sasaran 5.1 Meningkatnya keinginan masyarakat untuk bekerja dan berusaha, dengan indikator:

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 68.30 68.3 Persen

Sasaran 5.2 Tersedianya Lapangan Kerja Bagi Pencari Kerja Baru, dengan indikator :

Tingkat Pengangguran Terbuka 2.98 3.66 Persen

TUJUAN 6 Meningkatkan produktivitas dan pengelolaan potensi sumberdaya alam yang berkelanjutan

Indikator Jumlah Produksi Tanaman Pangan Unggulan 392.500 392.241 Persen

Sasaran 6.1 Meningkatnya produksi dan mutu produk komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan unggulan daerah

Jumlah Produksi Perikanan Darat 11.481,25 12.898 Ton/Thn Jumlah produksi perikanan laut 20.059,74 23.714 Ton/Thn

Produktivitas Padi 6.57 6.7 Ton/Ha

Jumlah Produksi Kakao 32.359 31836 Ton

Jumlah Populasi Ternak 2.485.000 2581616 Ekor

Sasaran 6.2 Terkendalinya luasan lahan pangan berkelanjutan guna mendukung Polewali Mandar sebagai lumbung pangan Sulawesi Barat, dengan indikator :

Proporsi Luas Lahan Persawahan terhadap Luas Wilayah 9.36 9.2 Persen Kontribusi Produksi Padi Polewali Mandar terhadap

Sulawesi Barat 52.5 54.1 Persen

Sasaran 6.3 Meningkatnya pembinaan dan pengawasan usaha pertambangan, dengan indilkator:

(30)

Persentase penambang yang memiliki ijin yang

memenuhi good mining practices 70 25.8 Persen

Sasaran 6.4 Meningkatnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dengan indikator :

Proporsi luas RTH terhadap luas kawasan perkotaan 80 81 Persen

MISI 3

Meningkatkan infrastruktur guna mendorong daya saing

daerah

TUJUAN 7 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur pekerjaan umum, perhubungan, komunikasi dan informatika

Indikator Persentase Infrastruktur dalam Kondisi Baik 60 63 persen

Sasaran 7.1 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan dan jembatan kabupaten, dengan indikator :

Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik 74.67 72.61 Persen Proporsi panjang jembatan dalam kondisi baik 54.14 39.9 Persen

Sasaran 7.2 Meningkatnya ketersediaan infrastruktur irigasi dan sumberdaya air lainnya, dengan indikator :

Rasio jaringan irigasi dengan luas lahan sawah 76.21 77 Persen

Sasaran 7.3 Meningkatnya Sarana dan Prasarana Transportasi, dengan indikator :

Persentase Ketersediaan Sarana Prasarana Transportasi 72 72 Persen Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Keselamatan Transportasi Darat 73 73 Persen

Sasaran 7.4 Meningkatnya pelayanan akses informasi, dengan indikator :

Cakupan layanan akses informasi 94 87.5 Persen

TUJUAN 8 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur perumahan dan permukiman

Indikator Persentase Cakupan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman Tertangani 60 55.83 Persen

Sasaran 8.1 Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman, dengan indikator :

Luas kawasan kumuh 30 30 Ha

Sasaran 8.2 Meningkatnya kualitas rumah tidak layak huni, dengan indikator :

Jumlah rumah tidak layak huni yang tertangani 200 542 Unit

Sasaran 8.3 Meningkatnya cakupan layanan air minum, dengan indikator :

Cakupan layanan air minum perpipaan 87.67 87.67 Persen

Sasaran 8.4 Meningkatnya cakupan layanan persampahan, dengan indikator :

Persentase layanan sampah terangkut ke TPA 50.47 28.30 Persen

Sasaran 8.5 Meningkatnya akses penduduk terhadap ketenagalistrikan, dengan indikator :

Rasio elektrifikasi 92 91.67 Persen

(31)

MISI 4

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

serta menyediakan pelayanan publik yang berkualitas

TUJUAN 9 Memperkuat kelembagaan pemerintahan daerah

Indikator Persentase Cakupan Manajemen

Pemerintahan Yang Berkualitas 86.67 78/33 persen

Sasaran 9.1 Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan daerah, dengan indikator :

Predikat LAKIP B B Predikat

Peringkat LPPD 90 105 Peringkat

Opini Pengelolaan Keuangan daerah WTP WDP Opini

Sasaran 9.2 Terwujudnya tertib administrasi kependudukan, dengan indikator :

Proporsi penduduk yang telah memiliki dokumen

kependudukan dan pencatatan sipil 81 81.41 Persen

TUJUAN 10 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Indikator Nilai Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dan Kompetensi Penyelenggara Pelayanan 75 67.75 Nilai

Sasaran 10.1 Meningkatnya Kualitas Layanan Perizinan, dengan indikator :

Lama Waktu Rata-rata Penyelesaian Perizinan 1.5 1.5 hari

Sasaran 10.2 Terwujudnya Layanan Pemerintah yang efisien, efektif, dan transparan, dengan

indikator :

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 60 80.1 Indeks Persentase SKPD yang telah Menerapkan Standar

Pelayanan Publik 64.44 34 Persen

Adapun sejumlah saran tindak lanjut yang perlu diupayakan untuk penyempurnaan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada tahun-tahun selanjutnya, antara lain :

1. Memantapkan komitmen jajaran pimpinan baik di tingkat Kabupaten maupun di tingkat Satuan

Kerja, sehingga proses perencanaan kinerja sudah benar-benar memperhatikan hasil capaian kinerja pada tahun sebelumnya, mempertimbangkan kemampuan sumber daya serta keterpaduan program untuk ketepatan dan kecepatan pencapaian target kinerja;

2. Membangun data kinerja yang menyeluruh di seluruh urusan pemerintahan dengan

memperhatikan keterpaduan data, validitas, up to date melalui suatu sistem database yang dapat diakses oleh seluruh stakeholder;

3. Mengoptimalkan pelaksanaan monitoring penyelenggaraan dan pemerintahan yang terpadu,

baik aspek capaian kinerja sasaran, kinerja program, kinerja kegiatan dan kinerja keuangan melalui pemanfaatan sistem monitoring on-line E-LAKIP;

4. Melakukan penguatan dan pengembangan kapasitas sumber daya perencana agar lebih

memahami dan terampil dalam menerapkan sistem akuntabilitas kinerja baik dalam perencanaan, monitoring maupun pelaporan;

(32)

5. Melakukan pendampingan yang berkelanjutan terhadap seluruh jajaran pejabat struktural dalam menyusun dan mengimplementasikan Perjanjian Kinerja Operasional dan Rencana Aksi terkait dengan pencapaian target kinerja satuan unit kerjanya;

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2016 ini disusun dengan sebagaimana mestinya. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi proses penyempurnan kinerja selanjutnya, menjadi media pertanggungjawaban akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta semakin mendorong

percepatan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pengukuran tinggi muka air dapat dilakukan pada beberapa titik pada sepanjang tampang aliran.. Selanjutnya debit aliran dihitung

Oleh karena nilai tersebut berada di antara 2 dan 4 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi otokorelasi untuk persamaan regresi variabel prestasi belajar atas variabel uang

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Kasih-Nya, penulis dapat melaksanakan penelitian engenai Kampung Adat Cireundeu, dan menyelesaikan proposal tugas akhir

Pembahasan konsep teoretis dan aplikatif tata bunyi bahasa Indonesia yang meliputi produksi bunyi bahasa (fon) dan penataan fonem sebagai dasar pengajaran bahasa

Tidak tahu Jawaban No KOLOM D Ya Tidak 1 Apakah selama bekerja anda merasa nyaman

Kegiatan ajudikasi dalam pendaftaran tanah adalah untuk pendaftaran tanah yang pertama sekali merupakan prosedur khusus yang prosesnya dilakukan pada pemberian

1.4.1 Pedoman Umum Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana berisikan prinsip, persyaratan dan proses uji sertifikasi kompetensi yang mencakup mengajukan