• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumentasi Pemenuhan Nutrisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dokumentasi Pemenuhan Nutrisi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 : PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1.1.Latar Belakang

Kita memerlukan nutrisi untuk mempertahankan fungsi tubuh dan untuk tumbuh. Kita Kita memerlukan nutrisi untuk mempertahankan fungsi tubuh dan untuk tumbuh. Kita memerlukan air dan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.Setiap sel dalam tubuh memerlukan air dan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.Setiap sel dalam tubuh memerlukan energi. Individu harus mendapat kalori yang cukup, dalam bentuk karbohidrat, memerlukan energi. Individu harus mendapat kalori yang cukup, dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan protein untuk menyuplai energi. Tubuh juga memerlukan asam amino yang lemak, dan protein untuk menyuplai energi. Tubuh juga memerlukan asam amino yang ditemukan di dalam protein untuk membangun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan ditemukan di dalam protein untuk membangun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan yang lebih besar. Akhirnya, tubuh memerluakan vitamin dan mineral untuk metabolisme dan yang lebih besar. Akhirnya, tubuh memerluakan vitamin dan mineral untuk metabolisme dan untuk mengatur banyak proses tubuh.

untuk mengatur banyak proses tubuh.

Untuk mendapatkan gizi yang tepat bagi tubuh, individu perlu mengkonsumsi cukup Untuk mendapatkan gizi yang tepat bagi tubuh, individu perlu mengkonsumsi cukup makanan dan berbagai makanan. Makanan dapat dibagi ke dalam kelompok Setiap kelompok  makanan dan berbagai makanan. Makanan dapat dibagi ke dalam kelompok Setiap kelompok  mengandung beberapa zat gizi.

mengandung beberapa zat gizi.

Individu sakit memerluakan lebih banyak makanan daripada orang sehat, dalam upaya Individu sakit memerluakan lebih banyak makanan daripada orang sehat, dalam upaya penyenbuhan dan pemulihan sebagai contoh, pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan penyenbuhan dan pemulihan sebagai contoh, pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu penyembuhan. diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu penyembuhan. Diet adekuat juga penting. Namun, banyak penyakit membuat seseorang sulit untuk makan, atau Diet adekuat juga penting. Namun, banyak penyakit membuat seseorang sulit untuk makan, atau membuat seseorang sulit untuk mencerna makanan.

membuat seseorang sulit untuk mencerna makanan.

1.2

1.2 TujuanTujuan 1.

1. Untuk mengetahui pengkajian pemenuhan kebutuhan nutrisiUntuk mengetahui pengkajian pemenuhan kebutuhan nutrisi 2.

2. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nutrisiUntuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi 3.

3. Untuk mengetahui perencanaan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nutrisiUntuk mengetahui perencanaan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi 4.

(2)

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian.

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2006, hlm. 52).

Nutrisi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik ( Kozier dalam Mubarak, 2008)

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan ( Wikipedia Indonesia, 2008).

2.2 Etiologi/Faktor Resiko. a. Kekurangan nutrisi

1) Efek dari pengobatan 2) Mual/ muntah

3) Gangguan intake makanan 4) Radiasi/ kemoterapi

5) Penyakit kronis

6) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker

7) Disfagia karena adanya kelainan persarafan

8) Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit / intoleransi laktosa 9) Nafsu makan menurun ( Wartonah, 2006 dan Alimul, 2006)

b. Kelebihan nutrisi 1) Kelebihan intake 2) Gaya hidup

3) Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori 4) Penurunan laju metabolik 

(3)

 KARAKTERISTIK/ JENIS/ TIPE

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu : 1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh ( Potter, 2005)

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan : 1. Body Mass Index

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan, BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas. 2. Ideal Body Weight

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 10% dari  jumlah itu. ( Wartonah, 2006)

2.3 Patofisiologi.

Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan, perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan neoplastik telah ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran gastrointestinal.

Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal dicurigai, terdapat banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/ gangguan motorik usus, kadang-kadang menimbulkan konstipasi/ diare.

Selain itu status kesehatan mental, factor fisik: seperti kelelahan dan ketidakseimbangan/ perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan nutrisi ( Smeltzer, 2002).

(4)

2.4 Manifestasi Klinis.

Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan antara lain :

A. Subjektif 

 – 

Kurangnya minat pada makanan

 – 

Merasakan ketidakmampuan untuk menelan makanan.

 – 

Melaporkan perubahan sensasi rasa.

 – 

Melaporkan kurangnya nafsu makan.

 – 

Merasa kenyang segera setelah menelan makanan

 – 

Merasakan kram abdomen

 – 

Merasakan nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit. B. Objektif 

 – 

Tidak tertarik untuk makan (Anoreksia).

 – 

Diare.

 – 

Adanya bukti/tanda kekurangan makanan.

 – 

Busing usus meningkat.

 – 

Luka pada rongga mulut (Inflamasi). 2.5 Penatalaksaan Medis dan Keperawatan

1. Penataksanaan Medis. a. Nutrisi enteral

Metode pemberian makanan alternatif untuk memastikan kecukupan nutrisi meliputi metode enteral (melalui sistem pencernaan). Nutrisi enteral juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau jejunostomi.

(5)

b. Nutrisi parenteral

Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal tidak  berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.

Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin, dan unsur renik, semua ini memberikan semua kalori yang dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukkan ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah klien. ( Kozier, 2011)

2. Penataksanaan Perawat.

 Menstimulasi nafsu makan

1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang disesuaikan dengan kondisi klien

2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoreksia 3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau

setelah makan

4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang tidak enak. Seperti balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set irigasi yang tidak  tertutup atau bahkan piring yang sudah dipakai dapat memberikan pengaruh negatif pada nafsu makan

5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu makan; istirahat bila mengalami keletihan

6) Kurangi stress psikologi

7) Berikan oral hygiene sebelum makan

Membantu klien makan.

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi ( Kozier, 2011)

(6)

2.6 Pemeriksaan Diagnostik.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah sebagai berikut :

1. Kadar total limfosit 2. Albumin serum 3. Zat besi 4. Transferin serum 5. Kreatinin 6. Hemoglobin 7. Hematokrit 8. Keseimbangan nitrogen 9. Tes antigen kulit

Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk  meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan albumin serum < 3.5 gr/dl, dan peningkatan/ penurunan kadar kolesterol ( Mubarak, 2008).

2.7 Komplikasi 1. Malnutrisi

Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi) 2. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam pengguanaan kalori.

3. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

4. Penyakit jantung koroner

Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.

(7)

5. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.

6. Anoreksia nervosa

Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy. (Alimul, 2006)

2.8 Asuahan Keperawatan pada Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. A. Pengkajian Keperawatan

1. Komponen pengkajian nutrisi :

Komponen Data skrining Data tambahan

Antropometri  Tinggi badan

 Berat badan  Berat badan ideal  Indeks massa tubuh

 Lipatan trisep

 Lingkar lengan atas

 Lingkar otot lengan

tengah

 Lingkar lengan tengah

Biokimia  Hemoglobin

 Albumin serum  Hitung limfosit total

 Kadar transferin serum  Nitrogen urea kemih  Ekskresi kreatinin kemih

Clinical  Kulit

 Rambut dan kuku  Membran mukosa

 Analisis rambut  Neurologi

Diet  Porsi makan dalam 24 jam

 Frekuensi makan

 Riwayat diet

Environment  Lingkungan

Fatique  Tingkat aktivitas  Penyakit tertentu yang

berhubungan dengan aktivitas

(8)

2. Riwayat keperawatan

 Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas

 Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)  Perubahan nafsu makan

 Perubahan berat badan  Ketidakmampuan fisik 

 Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan

makanan

 Status kesehatan umum dan kondisi medis  Riwayat pengobatan

3. Pemeriksaan fisik 

Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara cepat seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi tinjauan sistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik yang rutin.

Tanda Klinis Status Nutrisi

Bagian Tubuh Tanda-Tanda untuk

Nutrisi yang Baik

Tanda-Tanda untuk Nutrisi yang Buruk

Penampilan umum Sadar; responsif Lesu, apatis, kakeksia, Berat badan Berat badan normal untuk 

tinggi badan, usia, bentuk  tubuh.

penampilan obesitas atau kurus (perhatian khusus untuk yang kurus)

Postur Postur tegak; lengan dan Tungkai lurus

Bahu kendur;dada cekung; punggung bungkuk 

Otot Otot berkembang baik, kuat; Tonus bagus;beberapa lemak  Di bawah kulit

Penampilan lemah, tonus buruk, tonus tidak  berkembang; nyeri;edema penampilan terbuang,

(9)

tidak mampu berjalan dengan baik 

Kontrol sistem saraf Rentang perhatian baik; kurang iritabilitas atau kelelahan, refleks normal; kestabilan psikologis

kurang perhatian; iritabilitas; bingung

tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan (prestesia), kehilangan posisi dan rasa vibratorik, kelemahan dan nyeri otot (dapat menyebabkan ketidakmampuan

berjalan), penurunan atau kehilangan refleks lutut dan tumit, tidak adanya ras vibtratorik 

Fungsi gastrointestinal nafsu makan dan pencernaan baik;eliminasi teratur normal; tidak ada organ atau massa yang teraba.

anoreksia; tidak dapat mencerna; konstipasi atau diare;pembesaran hati atau limpa

Fungsi kardiovaskuler laju denyut dan irama  jantung yang normal;tidak 

ada murmur: tekanan darah normal untuk usianya

laju denyut jantung ; cepat (diatas100 kali/  menit), pembesaran  jantung ; irama tidak 

normal; tekanan darah meningkat

(10)

Vitalitas umum ketahanan;

bertenaga,kebiasaan Tidur baik; penampilan kuat

mudah lelah; kurang energi; mudah tertidur, penampilan capek dan apatis

Rambut bersinar, penampilan berkilat; kuat;helai rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat.

Rambut berserabut, kusam,kusut,kering, Tipis ,dan kasar, penampilan depigmentasi

helai mudah terlepas Kulit (umum) kulit halus dan sedikit

lembab dengan warna baik 

kasar,kering.bersisik, pucat,berpigmen, penampilan iritasi, lebam;petechiae; kehilangan lemak  pada subkutan

Wajah dan leher warna merata;halus, merah muda,penampilan sehat, Tidak ada bengkak 

,

Penampilan berminyak, diskolorasi bersisik, bengkak; Kulit gelap di pipi

Dan di bawah mata; Tidak  halus atau Kasar pada kulit

Sekitar hidung dan mulut Bibir halus;warna baik;penampilan

Lembab (tidak pecah atau bengkak) penampilan kering, bersisik,bengkak; kemerahan atau bengkak(keilosis); lesi angular, pada

sudut mulut; fisura atau skar (stomatitis).

(11)

Mulut, membran mukosa membran mukosa di dalam rongga mulut berwarna merah muda sampai kemerahan

membran mukosa mulut yang lembut, bengkak.

Gusi warna merah muda baik;

penampilan sehat dan merah; tidak bengka atau berdarah

gusi bengkak dan mudah berdarah; margin kemerahan inflamasi;gusi tertarik kebelakang

Lidah warna merah muda atau

Kemerahan gelap baik, tidak  Bengkak;halus;terdapat

papila Pada permukaan;tidak  ada lesi penampilan bengkak,skarlet dan kasar;warna magenta,seperti daging(glositis); papilla hiperemia dan hipertropi; dan papil atropi

Gigi gigi tidak berlubang dan

nyeri; penampilan terang dan lurus; tidak penuh;dagu dicukur dengan tidak ada diskolorasi.

karies tidak terisi; gigi tidak ada; permukaan terpakai;

buruk(fluorosis),penampil an salah posisi

Mata mata terang;jernih;

penampilan bersinar;tidak  ada luka disudut membran ;bulu mata;lembab dan sehat dengn warna merah muda; pembuluh darah terlihat atau tidak ada benjolan pada  jaringan kelelahan di bawah

mata.

membran mata pucat (konjungtiva puicat); membran kemerahan (injeksi

konjungtiva);kering;

tanda-tanda infeksi; atau sklera; tidak ada lingkaran bintik bitot, kemera han, dan fisura pada sudut kelopak mata(angular

(12)

membran mata (konjungtival

serosis);penampilan

buram dari kornea(korneal serosis); kornea lunak(keratomalasia). Leher (kelenjar) tidak ada pembesaran

kelenjar

pembesaran tiroid

Kuku penampilan keras,merah

muda

bentuk kuku seperti sendok 

(koilonishia);mudah patah Kaki, tungkai tidak nyeri;lemah;atau

Bengkak;warna baik 

edema;nyeri betis; kesemutan;lemah.

Kerangka tidak ada malformasi kaki bengkok;lutut menyatu;deformitas pada dada diafragma;skapula & rusuk menonjol

4. Riwayat diet

Mencakup data mengenai pola dan kebiasaan makan klien yang biasa; pilihan makanan, alergi, dan intoleransi; frekuensi, jenis, dan kuantitas makanan yang dikonsumsi; dan factor social, ekonomi, etnis atau agama yang mempengaruhi nutrisi.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.:

 Kesulitan untuk mencerna makanan  Kesulitan untuk menelan makanan  Anoreksia, muntah

 Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien  Depresi, stress, isolasi social

(13)

 Peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan luka dan

penurunan asupan sekunder akibat: pembedahan, medikasi ( mis. kemoterapi), terapi radiasi, rekontruksi bedah mulut, kawat rahang

 Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan mulut, akibat : terapi radiasi,

kemoterapi, tonsilektomi

Ditandai dengan :

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pasien dapat menunjukan peningkatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Data obyektif Data subyektif 

 Berat badan 20% atau lebih di bawah

BB ideal

 Diare

 Bising usus menigkat

 Penurunan BB dengan asupan makanan

adekuat

 Membran mukosa pucat

 Ketidakmampuan mencerna makanan  Tonus otot menurun

 Sariawan di rongga mulut  Steatorea  Kelemahan otot  Gangguan menelan Laboratorium  Albumin serum  Transferin  Elektrolit Pasien mengatakan : Nyeri abdomen Kram abdomen Menghindari makan

Cepat kenyang setelah

(14)

Kriteria Hasil:

 Nafsu makan meningkat  Peningkatan masukan oral  Peningkatan aktivitas  Massa otot

 Berat badan

Intervensi Keperawatan Mandiri :

 Timbang BB setiap hari

 Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat

 Berikan kondisi yang relaks saat menyajikan makanan

 Ajarkan atau bantu individu untuk beristirahat sebelum makan

 Pertahankan kebersihan mulut yang baik sebelum dan sesudah makan  Berikan makan dalam porsi kecil namun sering

 Makan makanan kering (crakers) saat bangun tidur  Makan makanan asin bila tidak ada pantangan  Hindari makanan yang terlalu manis

 Makan kapan saja bila dapat ditoleransi

 Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan

hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.

Kolaborasi :

 Konsultasikan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat pada ahli

gizi

 Berikan suplemen makanan

 Beri makanan tinggi kalori dan tinggi protein

 Enteral. Pemberian makanan melalui selang nasogastrik (NGT)  Nutrisi parenteral total (TPN), menggunakan larutan hiperosmolar.

(15)

2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d.:

 Perubahan pola kepuasan makan

 Penurunan indera pengecapan dan penciuman

 Obat-obatan (kortikosteroid, antihistamin, estrogen)

 Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolic  Kurang pengetahuan terhadap nutrisi dasar

 Pola makan disfungsional  Peningkatan nafsu makan

 Pemilihan makanan yang tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari

Ditandai dengan :

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Pasien dapat menunjukan pemenuhan kebutuhan nutrisi adekuat.

Data Obyektif Data Subyektif 

 Disfungsi pola makan (mis. Makan

sambil melakukan aktivitas lain)

 Aktivitas monoton

 Lipatan otot triseps > 25mm pada

wanita; >15mm pada pria

 Obesitas, BB 20% melebihi tinggi dan

kerangka tubuh ideal

 Kelebihan BB 10% melebihi tinggi dan

kerangka tubuh ideal Laborat :

 Albumin serum  Transferin  Elektrolit

Pasien mengatakan :

 Adanya pola makan yang tidak 

diinginkan

 Adanya kelebihan frekuensi

(16)

Kriteria Hasil :

 Peningkatan aktivitas dengan penurunan BB

 Mengidentifikasi pola makan yang menunjang penambahan BB  Penurunan BB

 Lipatan otot triseps.  BB ideal.

 Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu

 Masukan adekuat tapi tidak berlebihan, cukup kalori, lemak, protein,

karbohidrat, vitamin, mineral, besi, dan kalsium

Intervensi Keperawatan Mandiri :

 Observasi aktivitas klien

 Tentukan factor penyebab peningkatan BB  Timbang BB klien

 Tentukan keinginan dan motivasi klien untuk mengurangi BB

 Bantu klien untuk menentukan pola makan tentang apa, kapan, dan di mana

pasien makan.

 Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi adekuat dan

bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

 Anjurkan klien untuk mengikuti diet yang terdiri dari karbohidrat kompleks

dan protein, dan hindari gula, makanan cepat saji, kafein atau minuman ringan.

 Ajarkan pemilihan makanan yang sesuai.  Bantu pengurangan BB:

 Bantu pasien untuk mengidentifikasi motivasi untuk makan dan isyarat

internal dan eksternal yang dikaitkan dengan makan

 Tentukan dengan klien tentang jumlah penurunan BB yang diinginkan  Bantu dengan menyesuaikan diet terhadap gaya hidup dan tingkat aktivitas  Rencanakan program latihan , pertimbangkan aktivitas klienyang dibatasi

(17)

 Susun rencana yang realistis dengan klien untuk memasukkan pengurangan

asupan makanan dan peningkatan penggunaan energy

 Ajarkan teknik modifikasi perilaku untuk mengurangi asupan kalori :

o Jangan makan pada saat melakukan kegiatan

o Minum segelas air sesaat sebelum makan

o Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis, dan alcohol.

o Siapkan makanan dalam porsi kecil cukup untuk satu kali makan

o Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna

Kolaborasi :

 Diskusikan dengan ahli gizi, program penurunan BB yang meliputi

pengelolaan diet dan pengeluaran energi.

C. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi terhadap pemenuhan kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam :

1. Meningkatnya nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampan dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.

2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau kelebihan berat badan.

3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau perenteral ditunjukkan dengan adanya proses pencernaan makanan yang adekuat.

(18)

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan.

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2006, hlm. 52).

Nutrisi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik ( Kozier dalam Mubarak, 2008)

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan ( Wikipedia Indonesia, 2008).

Pengkajian Keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu Pengukuran fisik dan antropometrik dan riwayat diet tes laboratorium dan biokimia

Diagnosis keperawatan meliputi kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi dari kebutuhan tubuh.

Perencanaan Keperawatan melalui Pemberian nutrisi melalui oral, Pemberian nutrisi melalui NGT (Naso Gastric Tube), Pemberian nutrisi melalui parenteral, Menstimulasi nafsu makan, Terapi Diet dalam Manajemen Penyakit, Makan Sendiri dan Konseling Klien dan Keluarga

Evaluasi Keperawatan meliputi Apakah sudah terpenuhinya kebutuhan nutrisi. Apakah terdapat peningkatan nafsu makan dan Apakah sudah ada kemampuan mempertahankan nutrisi

Referensi

Dokumen terkait

MOTIF WARGA KARESIDENAN SURAKARTA BERKONTRIBUSI DALAM RUBRIK JURNALISME WARGA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA PARTISIPAN CITIZEN JOURNALISM DALAM MEMPRODUKSI BERITA

Pada akhirnya tari Rongggeng Paser yang merupakan suatu bentu dari Identitas masyarakat suku Paser sebagai sebuah perilaku dari Masyarakat dan pola

Dalam sidang pleno organisasi tanggal 11 Juli 2004 di Hotel Horison Bandung ternyata masih banyak masukan baru untuk penyempurnaan ORTALA di antaranya nama

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) menggunakan delapan SNP untuk melakukan proses akreditasi sebagai acuan mengklasifikasikan sekolah berakreditasi A, B, C

Tubuh dapat dijadikan sebagai alat yang paling tepat untuk mempromosikan dan mevisualkan diri sendiri, penyedia ruang yang tak terbatas untuk memaparkan segala jenis

Jumlah penumpang angkutan laut yang berangkat melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama bulan April sebanyak 1.765 orang atau terjadi penurunan sebesar 22,38 persen

Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan