• Tidak ada hasil yang ditemukan

21010_SNI 0302-2014_web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "21010_SNI 0302-2014_web"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)Standar Nasional Indonesia. Semen portland pozolan. ICS 91.100.10. Badan Standardisasi Nasional. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. SNI 0302:2014.

(2) Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: [email protected] www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. © BSN 2014.

(3) SNI 0302:2014. Daftar isi..................................................................................................................................... i Prakata ..................................................................................................................................... ii 1. Ruang lingkup ...................................................................................................................1. 2. Acuan normatif ..................................................................................................................1. 3. Istilah dan definisi ..............................................................................................................1. 4. Jenis dan Penggunaan......................................................................................................1. 5. Syarat mutu .......................................................................................................................2. 6. Cara pengambilan contoh .................................................................................................3. 7. Cara uji ..............................................................................................................................3. 8. Syarat lulus uji ...................................................................................................................3. 9. Pengemasan .....................................................................................................................4. 10 Syarat penandaan .............................................................................................................4 11 Penyimpanan dan transportasi ..........................................................................................4 Bibliografi ..................................................................................................................................5. © BSN 2014. i. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. Daftar isi.

(4) SNI 0302:2014. SNI 0302:2014, Semen portland pozolan ini merupakan revisi SNI 15-0302-2004, Semen portland pozolan dan SNI 15-0302-2004/Amd1:2010. Standar ini direvisi dengan maksud untuk meningkatkan kapasitas nasional industri semen dan meningkatkan ekspor komoditi semen. Perubahan teknis yang utama pada standar ini adalah peningkatan persyaratan kuat tekan untuk umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari untuk jenis IP-U, P-U dan P-K. Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Panitia Teknis 91-02, Kimia bahan konstruksi. Standar ini merupakan hasil konsensus yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 29 April 2013, yang dihadiri oleh wakil-wakil dari stakeholder seperti produsen, konsumen, balai penguji dan instansi teknis terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 27 November 2013 sampai dengan 25 Januari 2014 dan disetujui menjadi Rancangan Akhir SNI (RASNI) untuk ditetapkan menjadi SNI.. © BSN 2014. ii. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. Prakata.

(5) SNI 0302:2014. 1. Ruang lingkup. Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, jenis dan penggunaan, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan, syarat penandaan, penyimpanan dan transportasi dari semen portland pozolan.. 2. Acuan normatif. SNI 2049, Semen portland. 3. Istilah dan definisi. 3.1 semen portland pozolan suatu semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogeny antara semen portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan 3.2 pozolan bahan yang mengandung silica atau senyawanya dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen, akan tetapi dalam bentuknya yang halus dan dengan adanya air, senyawa tersebut akan bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar membentuk senyawa yang mempunyai sifat seperti semen 4. Jenis dan penggunaan. 4.1 Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton. 4.2 Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk semua tujuan pembuatan adukan beton, semen untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi sedang. 4.3 Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi. 4.4 Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.. © BSN 2014. 1 dari 5. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. Semen portland pozolan.

(6) SNI 0302:2014. Syarat mutu. 5.1 Persyaratan kimia dan fisika semen portland pozolan jenis IP-U dan IP-K harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Tabel 1 – Syarat kimia (jenis IP-U dan IP-K) No 1. 2. 3.. Jenis Uji. Persyaratan IP-U IP-K maks. 6,00 maks. 6,00 maks. 4,00 maks. 4,00 maks. 5,00 maks. 5,00. Satuan. MgO SO3 Hilang pijar. % % % Tabel 2 - Syarat fisika. No. Uraian. Satuan. 1 2. Kehalusan dengan alat Blaine Waktu pengikatan dengan jarum vicat: - pengikatan awal - pengikatan akhir Kekekalan dengan autoclave: - pemuaian - penyusutan Kuat tekan: - Umur 3 hari - Umur 7 hari - Umur 28 hari Panas hidrasi: - Umur 7 hari - Umur 28 hari Kandungan udara dalam mortar. m2/kg. Persyaratan IP-U IP-K min. 280 min. 280. menit jam. min. 45 maks. 7. min. 45 maks. 7. % %. maks. 0,80 maks. 0,20. maks. 0,80 maks. 0,20. kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2. min. 130 min. 200 min. 280. min. 110 min. 165 min. 205. kal/g kal/g % volume. maks. 12. maks. 70 maks. 80 maks. 12. 3. 4. 5. 6. 5.2 Syarat kimia dan fisika semen portland pozolan jenis P-U dan P-K harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Tabel 3 – Syarat kimia (jenis P-U dan P-K) No 1. 2. 3.. © BSN 2014. Jenis uji MgO SO3 Hilang pijar. Satuan % % %. 2 dari 5. Persyaratan P-U P-K maks. 6,00 maks. 6,00 maks. 4,00 maks. 4,00 maks. 5,00 maks. 5,00. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. 5.

(7) SNI 0302:2014. No. Uraian. Satuan. 1 2. Kehalusan dengan alat Blaine Waktu pengikatan dengan jarum vicat: - pengikatan awal - pengikatan akhir Kekekalan dengan autoclave: - pemuaian - penyusutan Kuat tekan: - umur 3 hari - umur 7 hari - umur 28 hari Panas hidrasi: - Umur 7 hari - Umur 28 hari Kandungan udara dalam mortar. m2/kg. Persyaratan P-U P-K min. 280 min. 280. menit jam. min. 45 maks. 7. min. 45 maks. 7. % %. maks. 0,80 maks. 0,20. maks. 0,80 maks. 0,20. kg/cm2 kg/cm2 kg/cm2. min. 130 min. 200 min. 280. min. 110 min. 165 min. 205. kal/g kal/g % volume. maks. 12. maks. 60 maks. 70 maks. 22. 3. 4. 5. 6. 6. Cara pengambilan contoh. Cara pengambilan contoh dan jumlah contoh semen portland pozolan sesuai dengan SNI 2049.. 7. Cara uji. 7.1. Persiapan contoh uji. Contoh uji disiapkan sesuai dengan SNI 2049. 7.2. Uji kimia. 7.2.1 7.3. Pengujian magnesium oksida, sulfur trioksida dan hilang pijar sesuai SNI 2049. Uji fisika. 7.3.1 Pengujian kehalusan dengan alat blaine atau turbidimeter, pengikatan dengan jarum vicat, kekekalan bentuk dengan autoclave, kuat tekan, panas hidrasi dan kandungan udara mortar sesuai SNI 2049.. 8. Syarat lulus uji. Semen portland pozolan dinyatakan tidak lulus uji apabila: a) Semen gagal memenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada pasal 5. b) Semen gagal memenuhi salah satu syarat mutu seperti yang dicantumkan pada pasal 5 setelah dilakukan uji ulang.. CATATAN Uji ulang dapat dilakukan pada sisa semen di dalam penyimpanan pada silo yang akan dikirim selama periode lebih dari 6 bulan. © BSN 2014. 3 dari 5. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. Tabel 4 - Syarat fisika (jenis P-U dan P-K).

(8) SNI 0302:2014. Pengemasan. 9.1 Semen portland pozolan dapat diperdagangkan dalam bentuk kemasan dan curah. Semen portland pozolan harus dikemas dalam kantong dengan berat netto 25 kg dan/atau 40 kg dan/atau 50 kg untuk setiap kantong. Untuk semen curah, container atau wadah harus kedap air yang dibuat sedemikian rupa sehingga bagian dalam mudah diperiksa. Container atau wadah harus dilengkapi dengan alat penyalur untuk mengeluarkan semen. 9.2 Kekurangan berat tidak boleh lebih dari 2% dari berat yang dicantumkan pada setiap kemasan.. 10. Syarat penandaan. Pada kemasan sekurang-kurangnya mencantumkan: a) Tulisan “Semen portland pozolan”; b) Kode dan jenis; c) Merk/tanda dagang; d) Nama perusahaan; dan e) Berat netto. Untuk semen Portland pozolan curah, penandaan dicantumkan pada dokumen pengiriman.. 11. Penyimpanan dan transportasi. a) Semen ketika disimpan maupun ditransportasikan harus dijaga sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilakukan inspeksi dan identifikasi. b) Semen curah disimpan dalam bangunan/penyimpanan yang kedap terhadap cuaca, sehingga akan melindungi semen dari kelembaban dan menghindari terjadinya penggumpalan semen pada saat penyimpanan dan transportasi. c) Penyimpanan maupun transportasi semen dalam kantong dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar dari pengaruh cuaca.. © BSN 2014. 4 dari 5. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. 9.

(9) SNI 0302:2014. ASTM C 595-03, Standard specification for blended hydraulic cement.. 5 dari 5. © BSN 2014. “Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan”. Bibliografi.

(10)

Gambar

Tabel 1 – Syarat kimia (jenis IP-U dan IP-K)
Tabel 4 - Syarat fisika (jenis P-U dan P-K)

Referensi

Dokumen terkait

semen hidrolis, yang digunakan terutama dalam pekerjaan menembok dan memplester konstruksi, yang terdiri dari campuran dari semen portland atau campuran semen hidrolis dengan

Menurut SNI 15-2049-2004 semen Portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang

Menurut SNI 03-0691- 1996 “ Bata beton (Paving Block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,

Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat halus, agregat kasar, air dan semen Portland atau dengan semen hidrolis lainnya dengan atau tanpa bahan tambahan

Paving block adalah mortar dengan komposisi bahan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat hidrolis sejenis, air dan agregat halus dengan atau bahan

Semen portland adalah semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium

Paving block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan.. agregat dengan atau

Material Pembentuk Beton Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis