• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I OKTIVIANA ANGGRAENI PGSD'16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - BAB I OKTIVIANA ANGGRAENI PGSD'16"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam menyiapkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. IPA berisi konsep-konsep dasar untuk memahami fenomena alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam akibat perbuatan manusia. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. (Djojosoediro,2006: 67)

(2)

Tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar digambarkan oleh Dale (Arsyad, 2009:11) dalam kerucut pengalaman Dale yakni sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerucut Pengalaman Dale

Kerucut pengalaman Dale menunjukkan tingkat keabstrakan pemerolehan hasil belajar yang melibatkan indera. Dale memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera pendengaran sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%. (Arsyad, 2009: 10)

(3)

motor (0-2 tahun), periode pra-operasional (2-7 tahun), periode operasi konkret (7-12 tahun), dan periode operasi formal (>12 tahun). Berdasarkan teori Piaget maka peserta didik usia sekolah dasar termasuk ke dalam periode operasional konkret. Cara berpikir pada periode operasional konkret adalah berpikir logikanya didasarkan atas manipulasi fisik dari objek-objek.

Berdasarkan kedua teori tersebut maka dalam pembelajaran dibutuhkan media pembelajaran. Media pembelajaran digunakan untuk membantu memahami sesuatu yang abstrak melalui benda konkret. Materi dalam pelajaran IPA juga membutuhkan media pembelajaran dalam penyampaiannya. Terdapat beberapa objek yang tidak dapat dihadirkan ke dalam kelas karena ukurannya yang sangat besar, sangat kecil, atau letak yang tidak terjangkau.

Hasil wawancara dengan guru-guru kelas V menunjukkan hambatan dalam mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik tahap operasional konkret adalah keterbatasan waktu dan sarana seperti media pembelajaran. Pada kenyataannya tidak semua sekolah dasar memiliki media pembelajaran untuk setiap materi dalam pelajaran IPA. Beberapa kendala kurangnya penggunaan media pembelajaran adalah karena harga media yang tergolong mahal sehingga sekolah tidak membeli, keterbatasan ruang untuk menunjukkan media pembelajaran tertentu ke dalam ruang kelas, dan keterbatasan waktu untuk membuat media pembelajaran.

(4)

media pembelajaran tersebut belum dapat memberikan gambaran konkret tentang keseluruhan sub bab dalam materi struktur bumi dan matahari. Beberapa sub bab materi tersebut tidak dilengkapi dengan media pembelajaran, sehingga guru hanya menjelaskannya secara lisan sementara peserta didik membayangkan apa yang dijelaskan guru. Kemampuan berpikir peserta didik yang masih dalam tahap berpikir konkret akan mengalami kesulitan untuk berpikir abstrak. Kesulitan tersebut menjadi hambatan dalam memahami materi dengan baik. Pemahaman terhadap materi struktur bumi dan matahari penting bagi peserta didik sebagai dasar untuk memahami materi selanjutnya tentang bumi dan tata surya.

(5)

Pemilihan media buku pop up ini disesuaikan dengan perkembangan kemampuan berpikir peserta didik dan dipandang praktis karena bentuknya menarik. Visualisasi pop up dimaksudkan untuk mengurangi rasa bosan peserta didik dengan banyaknya bacaan pada materi tersebut, sehingga dapat memahami dengan mudah. Berdasarkan wujudnya yang berupa buku, maka buku pop up sebagai media pembelajaran dianggap praktis dan mudah dibawa serta dipindahkan. Pengembangan media pembelajaran buku pop up tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik atas materi peristiwa alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalah yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi faktual media pembelajaran pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar yang sudah ada?

2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar?

3. Bagaimana penilaian pakar terhadap kelayakan media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar?

4. Apakah pengaruh pemanfaatan media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar terhadap pembelajaran? 5. Bagaimana penilaian guru terhadap media pembelajaran buku pop up pada

(6)

6. Bagaimana respon peserta didik terhadap media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Kondisi faktual media pembelajaran pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar yang sudah ada.

2. Pengembangan media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar.

3. Kelayakan media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar.

4. Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran buku pop up pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar terhadap pembelajaran. 5. Penilaian guru terhadap media pembelajaran buku pop up bumi dan matahari pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar. 6. Respon peserta didik terhadap media pembelajaran buku pop up bumi

dan matahari pada materi struktur bumi dan matahari kelas V sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

(7)

struktur bumi dan mataharikelas V sekolah dasar dan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat: a. Bagi peserta didik

1) Memperoleh sumber belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga peserta didik lebih terangsang untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar di kelas.

2) Menunjang proses belajar bagi peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

b. Bagi guru

1) Memperoleh media pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran di kelas sehingga mampu meningkatkan pemahaman peserta didik.

2) Memperoleh pengetahuan baru tentang pembuatan media pembelajaran buku pop up sehingga guru menjadi lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran.

c. Bagi sekolah

1) Mendapatkan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

(8)

d. Bagi peneliti

Gambar

Gambar 1.1 Kerucut Pengalaman Dale

Referensi

Dokumen terkait

Adapun pembelajarannya dapat dilakukan dengan memberikan ilustrasi konsep atau proses yang konkret, latihan soal dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks,

Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif pilihan bagi guru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi terutama dari segi

Rasio keuangan (WC/TA, RE/TA, EBIT/TA, MVE/TL, S/TA) yang diduga signifikan berpengaruh terhadap tingkat kebangkrutan perusahaan digunakan sebagai variabel

Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara nyata apakah penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining dengan media konkret dapat

Siswa akan terdorong untuk berpikir secara kritis dan analitis untuk menguji teori yang ada (Daryanto, 2014: 59). Melalui penerapan model Research Based Learning

1) Ikut mensukseskankan pembangunan dan pengembangan sekolah. 2) Berperan serta dalam berbagai program yang dilaksanakan di sekolah. 3) Menyumbangkan pemikiran dan materi

Adapun teori ekologi Bronfenbrenner (1977) ini terdiri dari empat sistem yang saling berelasi satu sama lain, yaitu: 1) Mikrosistem (lapisan terdalam dalam teori ekologi yang

Berpikir reflektif sangat diperlukan dalam membantu siswa menguasai kemampuan matematika, karena berpikir reflektif matematis merupakan bagian dari berpikir tingkat