• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

Melalui pendidikan yang baik akan tercipta generasi bangsa yang baik juga.

Tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 yang berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.”

Berkaitan dengan tujuan pendidikan di Indonesia mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki visi bahwa program pendidikan IPS menitik beratkan pada pengembangan individu siswa sebagai aktor sosial yang mampu mengambil keputusan yang bernalar dan sebagai warga negara yang cerdas, memiliki komitmen, bertanggung jawab, dan partisipasi (Winataputra, dkk, 2011:

1.38). IPS merupakan pelajaran yang fleksibel, sesuai dengan keadaan kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.

Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran dan hasil wawancara dengan ibu Nasirotul Awaliyah S.Pd sebagai guru kelas IV SDN 1 Tambakagung, pada tanggal 5 Oktober 2015, permasalahan yang terjadi saat pembelajaran yaitu pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Guru menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi kurang aktif dan pembelajaran berlangsung hanya satu arah. Walaupun terkadang guru sudah meminta siswa untuk memberikan pertanyaan atau tanggapan tentang materi yang sedang dipelajari tetapi siswa tidak berani mengungkapkan pendapatnya. Saat pembelajaran guru masih dominan menggunakan metode ceramah, yang belum didukung dengan media yang menarik. Hal ini mengakibatkan dalam pembelajaran siswa menjadi kurang aktif dan kurang antusias dalam pembelajaran.

(2)

Selain itu, dalam pembelajaran guru masih menggunakan model konvensional. Saat observasi kegiatan yang dilaksanakan oleh guru yaitu guru memberi tugas kepada siswa untuk mencatat apa yang ada di dalam buku sesuai perintah guru. Ketika siswa mencatat, guru menjelaskan materi yang ada di dalam buku, sehingga banyak siswa yang tidak fokus mendengarkan penjelasan guru.

Hal ini menjadikan guru belum dapat secara maksimal menciptakan pembelajaran yang bermakna. Dari hasil wawancara dengan siswa, masih banyak siswa yang kurang berminat pada pembelajaran IPS, karena mereka mengganggap dalam IPS banyak materi yang harus dihafalkan. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Nasirotul Awaliyah materi sumber daya alam dan kegiatan ekonomi pada kompetensi dasar mengenalkan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya masih ada siswa yang merasa kesulitan.

Permasalah yang ada pada saat pembelajaran, mengakibatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri I Tambakagung masih belum maksimal. Hal ini didukung dengan daftar nilai UTS kelas IV semester ganjil tahun 2015/2016 (lampiran I hal. 190). Nilai rata-rata UTS yaitu 65 dengan nilai terendah yaitu 42, dan nilai tertinggi 92. Dari 22 siswa hanya 10 siswa atau 45,45% yang mencapai ketuntasan, sedangkan 12 siswa atau 54,54% siswa nilainya masih belum mencapai ketuntasan, nilai mereka masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD yaitu 66. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran yang belum maksimal, juga mengakibatkan keterampilan berpikir kritis siswa belum dapat dikembangkan secara optimal.

Upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa di antaranya adalah dengan cara menerapkan model Research Based Learning dengan Pendekatan Saintifik. Menurut Arifin P. (Chamdani, Kartika dan Imam 2015: 669 ) “Model pembelajaran Research Based Learning (RBL) adalah sistem pembelajaran yang bersifat otentik problem solving dengan sudut pandang formulasi permasalahan, penyelesaian masalah, dan mengkomunikasikan hasil penelitian.”

Penerapan model Research Based Learning dapat meningkatkan berpikir kritis siswa, meningkatkan hasil belajar, dan memberi kesempatan siswa untuk

(3)

melakukan pengamatan. Model pembelajaran Research Based Learning akan semakin efektif jika diterapkan dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Daryanto, 2014:51).

Langkah-langkah pendekatan scientific meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, kemudian menganalisis data /menalar, menyimpulkan, dan mencipta serta membentuk jaringan. Melalui pendekatan Scientific, materi pembelajaran yang disampaikan guru tidak hanya menjadi sekedar teori saja. Siswa akan terdorong untuk berpikir secara kritis dan analitis untuk menguji teori yang ada (Daryanto, 2014: 59).

Melalui penerapan model Research Based Learning dengan pendekatan saintifik, siswa diharapkan dapat menggali pengetahuan dari berbagai sumber dan dapat mengalaminya sendiri. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran dan dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna. Sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi, mata pelajaran IPS kelas IV.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Research Based Learning dan Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Tambakagung Tahun Ajaran 2015/2016.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(4)

1. Bagaimana penerapan langkah-langkah model research based learning dan pendekatan saintifik untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016?

2. Apakah penerapan model research based learning dan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016?

3. Apakah penerapan model research based learning dan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016?

4. Bagaimana kendala dan solusi penerapan model research based learning dan pendekatan saintifik dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitiannya sebagai berikut:

1. untuk mendeskripsikan penerapan langkah-langkah model research based learning dan pendekatan saintifik agar dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016;

2. untuk membuktikan bahwa penerapan model research based learning dan pendekatan saintifik dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016;

3. untuk membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran research based learning dan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016;

4. untuk mendeskripsikan kendala dan solusi model pembelajaran research based learning dan pendekatan saintifik dalam meningkatkan keterampilan

(5)

berpikir kritis dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD Negeri I Tambakagung tahun ajaran 2015/2016.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan mengenai penerapan model research based learning dan pendekatan saintifik dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPS.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebaigai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

2) Meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi IPS.

3) Siswa dapat menjadi lebih aktif.

4) Mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru.

b. Bagi guru

1) Membantu guru memperbaiki proses pembelajaran IPS.

2) Membantu guru menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan dan bermakna

c. Bagi sekolah

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah.

2) Memberikan alternatif model pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang efektif pada kegiatan pembelajaran IPS di sekolah.

3) Menyelesaikan berbagai masalah belajar.

d. Bagi peneliti

1) Sebagai usaha perbaikan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk tulisan atau laporan penelitian tindakan kelas.

(6)

2) Sebagai laporan untuk memenuhi tugas akhir skripsi jurusan SI PGSD Kampus VI Kebumen, Universitas Sebelas Maret.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan cuaca ( weathering ) terhadap karakteristik komposit HDPE–sampah organik berupa kekuatan bending dan

(2) There is a difference in student learning outcomes between students who use the media articulate storyline based presentations with students who use the media-based

Dimana, back scattering technique merupakan pengukuran dengan daya hambur balik, pada metode ini cahaya dimasukkan kedalam salah satu ujung serat yang akan diukur, alat ukur

Berdasarkan deposits risk rasio selama tahun 2005 sampai tahun 2008, dapat dikategorikan tidak sehat karena menurut Peraturan Bank Indonesia No.11/13/PBI/2009 tentang

Setelah mengikuti pelatihan, diketahui bahwa: (1) tingkat pengetahuan Guru SMK Teknik Pemesinan mengenai pahat bubuttipe orthogonal dan oblique mencapai skor 3,94 sehingga

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa corporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak, artinya menunjukan bahwa semakin banyak corporate