A.Latar Belakang Masalah
Gelombang modernisasi membawa perubahan di berbagai ruang lingkup
kehidupan, terutama perubahan moral dalam kehidupan. Kurangnya pemahaman
tentang nilai-nilai moral kepada generasi muda masih sangat kurang, sehingga tidak
heran semakin merebaknya isu-isu moral di kalangan remaja. Masalah yang
ditimbulkan mengenai pelangaran-pelangaran moral tidak dapat lagi dianggap
sebagai suatu persoalan yang sederhana, harus ada pembenahan serius dalam
pembinaan moral, sebab pelaku-pelaku beserta korbanya seperti kaum remaja, yang
nantinya menjadi generasi bangsa ini.
Kurangnya pengetahuan tentang moral dapat menimbulkan berbagai
fenomena konflik seperti tawuran, pembunuhan, pornografi, penggunaan obat-obatan
terlarang, pergaulan bebas, perampasan, penipuan, perjudian dan lain-lain, akibatnya
semua masalah itu hanya berujung ironi yang dapat merusak masa depan generasi
bangsa. Pembenahan moral pada generasi muda maupun semua pihak yang ada di
dalam bangsa ini bertujuan agar tercipta kehidupan yang harmonis, setidaknya
meminimalisir tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma kehidupan yang
akibatnya bisa merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Penyimpangan-penyimpangan moral akan menjadi masalah besar dalam
negara ini, bila tidak solusi dan upaya maka akan semakin sulit dalam mengatasi
pelanggaran moral. Pembinaan moral merupakan tanggung jawab bersama baik
seharusnya memperoleh pengalaman tentang nilai-nilai moral. Terutama generasi
muda, bukan hanya memiliki kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai
kepribadiaan dan bermoral baik, semua itu sangat bermanfaat dalam kehidupan
mendatang bagi generasi muda. Moral yang baik kemungkinan besar lebih
memberikan dampak positif di ruang lingkup kehidupan sehari-hari, yaitu kemapuan
dalam pembawaan diri dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dijalani,
bersikap jujur, melatih berpikir bijak, adil dan lain-lain.
Berbicara masalah moral maka akan mencakup semua tindakan baik dan
tindakan buruk pada diri manusia, sedang tolak ukur tidakan baik dan buruk pada
manusia tergantung bagaimana manusia itu menaati norma-norma yang ada. karya
sastra merupakan sebuah cerminan kehidupan masyarakat mengenai masalah
manusia dan menyampaikan pesan atau nilai moral yang terdapat di dalamnya. Karya
sastra memiliki inspirasi yang kaitanya dengan kehidupan manusia tentang nilai
kehidupan, karya sastra bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi bacaan yang
mempunyai manfaat yang lebih dibandingkan dengan struktur bacaan yang lain
seperti memberikan pencerahan kepada pembacanya, menambah pengetahuan, solusi
bangkit dari berbagai masalah kehidupan dan sebagainya.
Susanto (2012: 3) berpendapat karya sastra merupakan sebuah konsep atau
paradigma yang memiliki nilai agama, moralitas, norma-norma dan hukum-hukum
masyarakat. Realitas mengenai karya sastra bukan hanya sebagai hiburan semata,
karya sastra merupakan sebuah konsep yang memberikan nilai-nilai seperti nilai
agama, moral dan masih banyak lagi. Pemerolehan nilai-nilai dalam karya sastra
diharapkan kita bisa memahami norma-norma dalam lingkungan sosial demi tercipta
Karya sastra selain memberikan pemahaman tentang tindakan manusia, karya
sastra juga dapat memberikan informasi, memberikan kepuasan batin dan sebagai
inspirasi bagi pembacanya mengenai nilai-nilai kehidupan atau nilai moral. Karya
sastra sebagai sumber nilai moral, memberikan inspirasi melalui problemtika
kehidupan, karakter tokoh dan sumber nilai yang lainya, dan karya sastra juga
menjadi karisma tersendiri bagi pembacanya yaitu memiliki nilai estetis di dalam
karya sastra.
Seni keindahan dalam karya sastra disampaikan melalui media bahasa, oleh
sebab itu, nilai-nilai dalam karya sastra lebih mudah dipahami, menarik, dan mudah
diterima oleh pembaca maupun di berbagai kalangan masyarakat. Karya sastra
setidaknya memberikan pencerahan kepada pembaca tentang pemahaman moral dan
pengalaman yang memberikan pesan moral kepada pembaca. Sebagai sumber nilai,
karya sastra diharapkan memberikan perubahan kepada generasi muda,
menumbuhkan sikap moral yang baik, memiliki pribadi yang luhur dan mempunyai
wawasan yang luas. Selain itu, karya sastra sangat baik untuk menjadi inspirasi
generasi muda, sehingga diharapkan menumbuhkan cinta tanah air, menjadi generasi
bangsa yang mengisi kemerdekaan melalui berbagai prestasi.
Dalam sejarahnya karya sastra memiliki peranan positif dalam pembinaan
generasi muda, hal itu terbukti dengan lahirnya tokoh pahlawan bangsa yang
mempunyai karakter dan berjiwa besar di masa lalu. Oleh sebab itu, karya sastra
dapat memberikan kontribusi nilai-nilai moral, maupun sebagai sumber nilai, dalam
penelitian Taufik Ismail yang dipaparkan oleh Ahmad Tohari tentang manfaat
membaca karya sastra pada seminar yang berjudul Sastra dan Kepemimpinan Masa
Muhammadiyah Purwokerto. Karya sastra yaitu sebagai sarana penanaman
nilai-nilai, nilai kepemimpinan kepada masyarakat, dan nilai kehidupan yang lainnya.
Pada masa penjajahan, karya sastra pada masa lalu ternyata mampu memberikan
dampak positif dalam pembinaan moral. Terbukti pada Indonesia masa lalu lahirnya
tokoh pahlawan yang berkarakter kuat seperti Bung Karno (insinyur), Bung Hatta
(ahli ekonomi), atau Supomo (ahli hukum), merupakan pemimpin dan negarawan
yang mempunyai karakter kuat. Semuanya ketika di jaman Belanda mereka sudah
membaca dan membahas banyak karya sastra. Bandingkan dengan karakter dan
kepribadian pemimpin Indonesia sesudah tahun 1951, apa lagi yang lebih kemudian.
Indonesia mengalami kemunduran dibandingkan dengan pada masa penjajahan, tidak
heran jika sekarang terjadi krisis moral misalnya dengan hilangnya nilai-nilai moral
seperti kejujuran, keadilan, rasa tanggung jawab, etos kerja yang menurun serta
permasalahan yang lainnya.
Efendi (2008: 133) berpendapat karya sastra merupakan cerminan
dasar-dasar kebudayaan bangsa, yang memberikan inspirasi mencari arah yang terbaik bagi
bangsa ini. Semangat yang mengkristal dalam karya sastra menjadi penggerak untuk
menuju arah yang lebih baik bagi genersi muda maupun bangsa. Oleh karena itu,
internalisasi nilai-nilai moral kepada generasi muda sangat dibutuhkan, agar tercipata
tokoh-tokoh yang menjunjung tinggi keadilan dan kesejakteraan bagi bangsa ini.
Karena itu diperlukan karya sastra yang dapat memberikan kontribusi bagi pembaca
sehubungan dengan nilai-nilai moral yang sebaiknya diperoleh. Penanaman pesan
moral melalui karya sastra juga membutuhkan proses yang tidak bisa diraih secara
instan, kebiasaan membaca karya sastra itulah sebagai pemupuk nilai-nilai moral dan
Dalam kehidupan terdapat berbagai variabel-variabel, khususnya variabel
moral, variabel ini merupakan sebagai titik awal dalam proses pembelajaran. Bila
tidak ada variabel moral, maka teori-teori dan prinsip-prinsip yang dikembangkan
sama sekali tidak ada gunanya dalam kehidupan (Budiningsih, 2008: 4). Dalam
kehidupan ternyata tidak cukup memiliki kemanpuan intelektual, kreativitas dan
lain-lain, tetapi dibalik semua kemampuan yang dimiliki manusia, nilai moral merupakan
pengetahuan dasar yang harus dimiliki. Oleh sebab itu, dibutuhkan karya sastra
sebagai inspirasi tentang nilai-nilai moral yang menumbuhkan rasa simpati yang
mendalam agar tercipta genearsi yang bermoral baik.
Maman Mulyana melalui novel Mencari Buku Pelajaran mencoba menyumbangkan nilai-nilai moral bagi pembacanya. Salah satunya pesan moral yang
menceritakan tentang nilai kemandirian yang tercermin pada tokoh Pak Amir. Pak
Amir seorang ayah yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun dalam
kehidupan sehari-hari Pak Amir tidak ingin mengharapkan mendapatkan bantuan
orang lain. Sikap kemandirian Pak Amir dalam keluarga juga menjadi contoh bagi
kedua anaknya Amir dan Ani. Walaupun berasal dari keluarga kurang mampu namun
Pak Amir selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan Pak
Amir dan keluarganya. Novel Mencari Buku Pelajaran yang mencerminkan kemandirian pada tokoh Pak Amir terdapat pada kutipan berikut ini.
“Walaupun ada orang seperti Haji Soleh, kita jangan terlalu mengharapkan kepada mereka.” Pak Amir yang masih menjahit tali kantong dengan jarum yang ada di tangannya, terpengaruh oleh percakapan kedua
anaknya, lantas berkata lagi, “Kalau ada bantuan orang, ya kita terima. Kalau
tidak kita akan berusaha sendiri untuk memperoleh yang kita perlukan. Tentu
saja dengan ukuran kemampuan kita.”
“Senang kan Pak kalau kita diberi orang?”
“Tentu saja, tapi… itulah, kita jangan terlalu berharap”
Kutipan tersebut menggambarkan pesan moral kemandirian yang ditunjukkan
oleh tokoh Pak Amir. Kemandiran itu terlihat dari sikap Pak Amir dalam keluarganya
terutama kepada kedua anaknya, walaupun dari keluarga yang kurang mampu, Pak
Amir tidak berharap mendapatkan bantuan dari orang lain. Pak Amir selalu berusaha
dengan kemampuan yang dia miliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari
sikap itulah terlihat jelas sosok Pak Amir merupakan seseorang yang mandiri dan
tekun berusaha dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya. Melalui contoh
kemandirian Pak Amir, pembaca bisa belajar untuk bersikap mandiri dan bisa
menjadi inspirasi bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Selain sikap mandiri,
Pak Amir juga memiliki sikap yang kritis, nilai kritis itu tercermin pada kutipan
berikut.
“Begini…, yang penting kamu harus tahu diri. Apa saja yang kamu bisa kerjakan di sana, untuk menolong keluarga temanmu itu, kerjakanlah dengan baik. Kemudian tanyakanlah dirimu sendiri, kira-kira keberadaanmu di sana itu tidak merepotkan mereka. Itu bisa kamu rasakan. Dan seandainya mereka tidak terganggu, bahkan mereka merasa senang dengan keberadaanmu, tapi waktu satu minggu itu sebaiknya jangan sampai kau
habiskan di sana. Paling lambat kamis atau hari jum‟at yang akan datang
engkau sudah sampai lagi di sini agar lebih siap mengikuti pelajaran.” (Mencari Buku Pelajaran, 2005: 30).
Penggambaran sikap kritis Pak Amir tercermin pada saat memberikan
masukan kepada Amir agar besikap baik dan santun saat berada di tempat pamannya
Parman. Oleh karena itu Pak Amir memberikan kritikan atau masukan demi kebaikan
Amir pada saat di keluarga yang baru dikenal Amir. Beberapa pesan moral dalam
novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana yaitu seperti, sikap jujur, bertanggung jawab, mandiri, keberanian moral, dan sikap kritis. Pesan moral dalam
novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana diharapkan memberikan kontribusi nilai-nilai moral bagi pembaca dan menumbuhkan kepribadian generasi
Berdasarkan permasalahan tersebut, menarik minat peneliti untuk
menganalisis novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Cerita dalam
Mencari Buku Pelajaran menampilkan nilai-nilai moral melalui tokoh-tokoh yang disampaikan pengarang, sehingga pesan moral melalui novel Mencari Buku Pelajaran, diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi pembaca mengenai nilai-nilai moral, memberikan kepuasan batin dan menumbuhkan rasa simpati mendalam
kepada sesama. Membaca sebuah karya sastra merupakan alternatif untuk
menumbuhkan sikap moral dan bisa menjadi sumber nilai bagi pembacanya. Oleh
sebab itu, novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana perlu digali lebih dalam yang menginspirasikan nilai moral, yang diharapkan mampu memberikan
kontribusi dalam menumbuhkan sikap moral, atas dasar tersebut peneliti mengambil
judul : Pesan Moral dalam Novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap
penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.
Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan
bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dicari dalam penelitian ini
adalah pesan moral apa sajakah yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran
karya Maman Mulyana?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan uraianyang menyanglutsecar sepesifik tujuang
ditemukan secara jelas tujuan dari penelitian. Dengan adanya tujuan penelitian maka
akan tercapai target penelitian yang relefan dan maksimal sebagai dasar dari sebauh
penelitian. Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini peneliti bertujuan untuk
mendeskripsikan pesan moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran
karya Maman Mulyana.
D.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu menyelidiki alasan dari suatu penlitian, yang
memiliki peranan dari penlitian. Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat
manfaat penelitian, yang pertama adalah manfaat secara teoretis dan yang kedua
adalah manfaat praktis. Melalui manfaat penelitain kita akan mengetahui tujuan kita
dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan. Manfaat penelitian dalam novel
Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana yaitu.
1. Teoretis
Secara teoretis penelitian ini akan memberikan konsep pengetahuan kepada
pembaca tentang teori karya sastra dan teori moral, dari variabel-variabel teori
tetntang sastra dan moral yang memberikan pandangan secara sitematis hasil hasil
penelitian. Secara teoritis manfaat penelitin dapat menjadi referensi untuk menambah
pengetahuan tentang moral dan karya sastra agar menjadi lebih bertambah. Melalui
sitematis teori tentang moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran
karya Maman Mulyana.
2. Praktis
Secara praktis Meningkatkan apresiasi pembaca, baik masyarakat maupun
moral dalam karya sastra terutama dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya
Maman Mulyana. Secara praktis manfaat penelitian memberikan gambaran bagi
pembaca atau memberikan manfaat secara pratis dan mudah dipahami oleh pembaca
dan diharapkan penelitian ini untuk menambah referensi bagi peneliti selanjutnya.
E.Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan merupakan gambaran atau langkah-langkah penelitian
yang akan dilakukan, dengan itu penelitan akan lebih jelas tahapnya dalam
melakukan sebauh penelitan. Adapun tahapan penelitian yang dilkukan dari Bab I
sampai dengan Bab V dalam penelitian pesan moral dalam novel Mencari Buku
Pelajaran karya Maman Mulyana. Penulisan penelitian ini yang berjudul Pesan
Moral Dalam Novel Mencari Buku Pelajaran Karya Maman Mulyana disusun atas
lima bagian.
Bab I menyajikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah membicarakan
tentang hal-hal yang mendasari penelitian ini, rumusan masalah mengungkapkan
masalah-masalah yang akan dibahas oleh peneliti sehingga permasalahannya tidak
melebar. Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti.
Manfaat penelitian berisikan tentang manfaat penelitian ini, yang bisa diperoleh
melalui membaca hasil penelitian ini.
Bab II, pada bagian ini penelitian menyajikan teori yang berhubungan dengan
penelitian yang akan dilakukan agar mendukung penelitian yang lebih spesifik. Teori
yang akan dimasukan yang berkaitan dengan pesan moral dalam karya sastra, yang
Pelajaran karya Maman Mulyana. Berdasarakan penelitian yang akan dilakukan
peneliti menyanjikan terori seperti berisi tentang pengertian moral, pengertian novel,
dan kaitan moral dan karya sastra.
Bab III penelitian menampilkan gambaran tentang cara menganalisis dalam
sebuah penelitaian. Pada bagian Bab III peneliti ini menyajikan seperti metodologi
penelitian yang memuat objek penelitian yang akan dilakukan, data penelitian dan
sumber data yang diperoleh dari ebauh penelitian, pendekatan penelitian yang
berkaitan degan penelitian yang akan dicapai, teknik analisis data, langkah kerja
penelitian dan sistematika penelitian. Melalui metodologi maka akan mendukung
penelitian yang relefan dan memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan.
Bab IV peneliti menampilkan hasil analisis dan pembahasan dari sebuah
penelitian, dengan adanya hasil dan analisi penelitin diharapkan memberiakan hasil
yang maksimal. Berdasarkan metodologi peneliti menampilkan bagian tentang
pembahasan berupa hasil penelitian dan pembahasan tentang pesan moral dalam
novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Hasil pembahasan yang telah diteliti nantinya menjadi yang bisa memberikan gambaran pesan moral dalam novel.
Bab V atau bab penutup meliputi kesimpulan dan saran, peneliti menjelaskan
tentang kesimpulan yang diperoleh dan saran untuk pembaca oleh peneliti, setelah
melakukan penelitian tentang pesan moral dalam novel Mencari Buku Pelajaran
karya Maman Mulyana, diharapkan memberikan kesimpulan yang spesifik dari
sebuah penelitian yang telah dilakukan dan saran dari sebuah penelitian. Oleh Karena
itu penelitian ini diharapkan menjadi acauan yang bisa memberikan data yang
relevan dan mudah dipahami pembaca, dan dapat menambah pengetahuan baru