• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - BAB I ADI SURYANTO PBSI'13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - BAB I ADI SURYANTO PBSI'13"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A.Latar Belakang Masalah

Gelombang modernisasi membawa perubahan di berbagai ruang lingkup

kehidupan, terutama perubahan moral dalam kehidupan. Kurangnya pemahaman

tentang nilai-nilai moral kepada generasi muda masih sangat kurang, sehingga tidak

heran semakin merebaknya isu-isu moral di kalangan remaja. Masalah yang

ditimbulkan mengenai pelangaran-pelangaran moral tidak dapat lagi dianggap

sebagai suatu persoalan yang sederhana, harus ada pembenahan serius dalam

pembinaan moral, sebab pelaku-pelaku beserta korbanya seperti kaum remaja, yang

nantinya menjadi generasi bangsa ini.

Kurangnya pengetahuan tentang moral dapat menimbulkan berbagai

fenomena konflik seperti tawuran, pembunuhan, pornografi, penggunaan obat-obatan

terlarang, pergaulan bebas, perampasan, penipuan, perjudian dan lain-lain, akibatnya

semua masalah itu hanya berujung ironi yang dapat merusak masa depan generasi

bangsa. Pembenahan moral pada generasi muda maupun semua pihak yang ada di

dalam bangsa ini bertujuan agar tercipta kehidupan yang harmonis, setidaknya

meminimalisir tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma kehidupan yang

akibatnya bisa merugikan orang lain maupun diri sendiri.

Penyimpangan-penyimpangan moral akan menjadi masalah besar dalam

negara ini, bila tidak solusi dan upaya maka akan semakin sulit dalam mengatasi

pelanggaran moral. Pembinaan moral merupakan tanggung jawab bersama baik

(2)

seharusnya memperoleh pengalaman tentang nilai-nilai moral. Terutama generasi

muda, bukan hanya memiliki kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai

kepribadiaan dan bermoral baik, semua itu sangat bermanfaat dalam kehidupan

mendatang bagi generasi muda. Moral yang baik kemungkinan besar lebih

memberikan dampak positif di ruang lingkup kehidupan sehari-hari, yaitu kemapuan

dalam pembawaan diri dan bertanggung jawab terhadap profesi yang dijalani,

bersikap jujur, melatih berpikir bijak, adil dan lain-lain.

Berbicara masalah moral maka akan mencakup semua tindakan baik dan

tindakan buruk pada diri manusia, sedang tolak ukur tidakan baik dan buruk pada

manusia tergantung bagaimana manusia itu menaati norma-norma yang ada. karya

sastra merupakan sebuah cerminan kehidupan masyarakat mengenai masalah

manusia dan menyampaikan pesan atau nilai moral yang terdapat di dalamnya. Karya

sastra memiliki inspirasi yang kaitanya dengan kehidupan manusia tentang nilai

kehidupan, karya sastra bukan hanya sebagai hiburan semata, tetapi bacaan yang

mempunyai manfaat yang lebih dibandingkan dengan struktur bacaan yang lain

seperti memberikan pencerahan kepada pembacanya, menambah pengetahuan, solusi

bangkit dari berbagai masalah kehidupan dan sebagainya.

Susanto (2012: 3) berpendapat karya sastra merupakan sebuah konsep atau

paradigma yang memiliki nilai agama, moralitas, norma-norma dan hukum-hukum

masyarakat. Realitas mengenai karya sastra bukan hanya sebagai hiburan semata,

karya sastra merupakan sebuah konsep yang memberikan nilai-nilai seperti nilai

agama, moral dan masih banyak lagi. Pemerolehan nilai-nilai dalam karya sastra

diharapkan kita bisa memahami norma-norma dalam lingkungan sosial demi tercipta

(3)

Karya sastra selain memberikan pemahaman tentang tindakan manusia, karya

sastra juga dapat memberikan informasi, memberikan kepuasan batin dan sebagai

inspirasi bagi pembacanya mengenai nilai-nilai kehidupan atau nilai moral. Karya

sastra sebagai sumber nilai moral, memberikan inspirasi melalui problemtika

kehidupan, karakter tokoh dan sumber nilai yang lainya, dan karya sastra juga

menjadi karisma tersendiri bagi pembacanya yaitu memiliki nilai estetis di dalam

karya sastra.

Seni keindahan dalam karya sastra disampaikan melalui media bahasa, oleh

sebab itu, nilai-nilai dalam karya sastra lebih mudah dipahami, menarik, dan mudah

diterima oleh pembaca maupun di berbagai kalangan masyarakat. Karya sastra

setidaknya memberikan pencerahan kepada pembaca tentang pemahaman moral dan

pengalaman yang memberikan pesan moral kepada pembaca. Sebagai sumber nilai,

karya sastra diharapkan memberikan perubahan kepada generasi muda,

menumbuhkan sikap moral yang baik, memiliki pribadi yang luhur dan mempunyai

wawasan yang luas. Selain itu, karya sastra sangat baik untuk menjadi inspirasi

generasi muda, sehingga diharapkan menumbuhkan cinta tanah air, menjadi generasi

bangsa yang mengisi kemerdekaan melalui berbagai prestasi.

Dalam sejarahnya karya sastra memiliki peranan positif dalam pembinaan

generasi muda, hal itu terbukti dengan lahirnya tokoh pahlawan bangsa yang

mempunyai karakter dan berjiwa besar di masa lalu. Oleh sebab itu, karya sastra

dapat memberikan kontribusi nilai-nilai moral, maupun sebagai sumber nilai, dalam

penelitian Taufik Ismail yang dipaparkan oleh Ahmad Tohari tentang manfaat

membaca karya sastra pada seminar yang berjudul Sastra dan Kepemimpinan Masa

(4)

Muhammadiyah Purwokerto. Karya sastra yaitu sebagai sarana penanaman

nilai-nilai, nilai kepemimpinan kepada masyarakat, dan nilai kehidupan yang lainnya.

Pada masa penjajahan, karya sastra pada masa lalu ternyata mampu memberikan

dampak positif dalam pembinaan moral. Terbukti pada Indonesia masa lalu lahirnya

tokoh pahlawan yang berkarakter kuat seperti Bung Karno (insinyur), Bung Hatta

(ahli ekonomi), atau Supomo (ahli hukum), merupakan pemimpin dan negarawan

yang mempunyai karakter kuat. Semuanya ketika di jaman Belanda mereka sudah

membaca dan membahas banyak karya sastra. Bandingkan dengan karakter dan

kepribadian pemimpin Indonesia sesudah tahun 1951, apa lagi yang lebih kemudian.

Indonesia mengalami kemunduran dibandingkan dengan pada masa penjajahan, tidak

heran jika sekarang terjadi krisis moral misalnya dengan hilangnya nilai-nilai moral

seperti kejujuran, keadilan, rasa tanggung jawab, etos kerja yang menurun serta

permasalahan yang lainnya.

Efendi (2008: 133) berpendapat karya sastra merupakan cerminan

dasar-dasar kebudayaan bangsa, yang memberikan inspirasi mencari arah yang terbaik bagi

bangsa ini. Semangat yang mengkristal dalam karya sastra menjadi penggerak untuk

menuju arah yang lebih baik bagi genersi muda maupun bangsa. Oleh karena itu,

internalisasi nilai-nilai moral kepada generasi muda sangat dibutuhkan, agar tercipata

tokoh-tokoh yang menjunjung tinggi keadilan dan kesejakteraan bagi bangsa ini.

Karena itu diperlukan karya sastra yang dapat memberikan kontribusi bagi pembaca

sehubungan dengan nilai-nilai moral yang sebaiknya diperoleh. Penanaman pesan

moral melalui karya sastra juga membutuhkan proses yang tidak bisa diraih secara

instan, kebiasaan membaca karya sastra itulah sebagai pemupuk nilai-nilai moral dan

(5)

Dalam kehidupan terdapat berbagai variabel-variabel, khususnya variabel

moral, variabel ini merupakan sebagai titik awal dalam proses pembelajaran. Bila

tidak ada variabel moral, maka teori-teori dan prinsip-prinsip yang dikembangkan

sama sekali tidak ada gunanya dalam kehidupan (Budiningsih, 2008: 4). Dalam

kehidupan ternyata tidak cukup memiliki kemanpuan intelektual, kreativitas dan

lain-lain, tetapi dibalik semua kemampuan yang dimiliki manusia, nilai moral merupakan

pengetahuan dasar yang harus dimiliki. Oleh sebab itu, dibutuhkan karya sastra

sebagai inspirasi tentang nilai-nilai moral yang menumbuhkan rasa simpati yang

mendalam agar tercipta genearsi yang bermoral baik.

Maman Mulyana melalui novel Mencari Buku Pelajaran mencoba menyumbangkan nilai-nilai moral bagi pembacanya. Salah satunya pesan moral yang

menceritakan tentang nilai kemandirian yang tercermin pada tokoh Pak Amir. Pak

Amir seorang ayah yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, namun dalam

kehidupan sehari-hari Pak Amir tidak ingin mengharapkan mendapatkan bantuan

orang lain. Sikap kemandirian Pak Amir dalam keluarga juga menjadi contoh bagi

kedua anaknya Amir dan Ani. Walaupun berasal dari keluarga kurang mampu namun

Pak Amir selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan Pak

Amir dan keluarganya. Novel Mencari Buku Pelajaran yang mencerminkan kemandirian pada tokoh Pak Amir terdapat pada kutipan berikut ini.

“Walaupun ada orang seperti Haji Soleh, kita jangan terlalu mengharapkan kepada mereka.” Pak Amir yang masih menjahit tali kantong dengan jarum yang ada di tangannya, terpengaruh oleh percakapan kedua

anaknya, lantas berkata lagi, “Kalau ada bantuan orang, ya kita terima. Kalau

tidak kita akan berusaha sendiri untuk memperoleh yang kita perlukan. Tentu

saja dengan ukuran kemampuan kita.”

“Senang kan Pak kalau kita diberi orang?”

“Tentu saja, tapi… itulah, kita jangan terlalu berharap”

(6)

Kutipan tersebut menggambarkan pesan moral kemandirian yang ditunjukkan

oleh tokoh Pak Amir. Kemandiran itu terlihat dari sikap Pak Amir dalam keluarganya

terutama kepada kedua anaknya, walaupun dari keluarga yang kurang mampu, Pak

Amir tidak berharap mendapatkan bantuan dari orang lain. Pak Amir selalu berusaha

dengan kemampuan yang dia miliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari

sikap itulah terlihat jelas sosok Pak Amir merupakan seseorang yang mandiri dan

tekun berusaha dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya. Melalui contoh

kemandirian Pak Amir, pembaca bisa belajar untuk bersikap mandiri dan bisa

menjadi inspirasi bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari. Selain sikap mandiri,

Pak Amir juga memiliki sikap yang kritis, nilai kritis itu tercermin pada kutipan

berikut.

“Begini…, yang penting kamu harus tahu diri. Apa saja yang kamu bisa kerjakan di sana, untuk menolong keluarga temanmu itu, kerjakanlah dengan baik. Kemudian tanyakanlah dirimu sendiri, kira-kira keberadaanmu di sana itu tidak merepotkan mereka. Itu bisa kamu rasakan. Dan seandainya mereka tidak terganggu, bahkan mereka merasa senang dengan keberadaanmu, tapi waktu satu minggu itu sebaiknya jangan sampai kau

habiskan di sana. Paling lambat kamis atau hari jum‟at yang akan datang

engkau sudah sampai lagi di sini agar lebih siap mengikuti pelajaran.” (Mencari Buku Pelajaran, 2005: 30).

Penggambaran sikap kritis Pak Amir tercermin pada saat memberikan

masukan kepada Amir agar besikap baik dan santun saat berada di tempat pamannya

Parman. Oleh karena itu Pak Amir memberikan kritikan atau masukan demi kebaikan

Amir pada saat di keluarga yang baru dikenal Amir. Beberapa pesan moral dalam

novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana yaitu seperti, sikap jujur, bertanggung jawab, mandiri, keberanian moral, dan sikap kritis. Pesan moral dalam

novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana diharapkan memberikan kontribusi nilai-nilai moral bagi pembaca dan menumbuhkan kepribadian generasi

(7)

Berdasarkan permasalahan tersebut, menarik minat peneliti untuk

menganalisis novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Cerita dalam

Mencari Buku Pelajaran menampilkan nilai-nilai moral melalui tokoh-tokoh yang disampaikan pengarang, sehingga pesan moral melalui novel Mencari Buku Pelajaran, diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi pembaca mengenai nilai-nilai moral, memberikan kepuasan batin dan menumbuhkan rasa simpati mendalam

kepada sesama. Membaca sebuah karya sastra merupakan alternatif untuk

menumbuhkan sikap moral dan bisa menjadi sumber nilai bagi pembacanya. Oleh

sebab itu, novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana perlu digali lebih dalam yang menginspirasikan nilai moral, yang diharapkan mampu memberikan

kontribusi dalam menumbuhkan sikap moral, atas dasar tersebut peneliti mengambil

judul : Pesan Moral dalam Novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap

penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.

Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan

bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Berdasarkan latar belakang masalah

tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dicari dalam penelitian ini

adalah pesan moral apa sajakah yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran

karya Maman Mulyana?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan uraianyang menyanglutsecar sepesifik tujuang

(8)

ditemukan secara jelas tujuan dari penelitian. Dengan adanya tujuan penelitian maka

akan tercapai target penelitian yang relefan dan maksimal sebagai dasar dari sebauh

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini peneliti bertujuan untuk

mendeskripsikan pesan moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran

karya Maman Mulyana.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu menyelidiki alasan dari suatu penlitian, yang

memiliki peranan dari penlitian. Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat

manfaat penelitian, yang pertama adalah manfaat secara teoretis dan yang kedua

adalah manfaat praktis. Melalui manfaat penelitain kita akan mengetahui tujuan kita

dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan. Manfaat penelitian dalam novel

Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana yaitu.

1. Teoretis

Secara teoretis penelitian ini akan memberikan konsep pengetahuan kepada

pembaca tentang teori karya sastra dan teori moral, dari variabel-variabel teori

tetntang sastra dan moral yang memberikan pandangan secara sitematis hasil hasil

penelitian. Secara teoritis manfaat penelitin dapat menjadi referensi untuk menambah

pengetahuan tentang moral dan karya sastra agar menjadi lebih bertambah. Melalui

sitematis teori tentang moral yang terdapat dalam novel Mencari Buku Pelajaran

karya Maman Mulyana.

2. Praktis

Secara praktis Meningkatkan apresiasi pembaca, baik masyarakat maupun

(9)

moral dalam karya sastra terutama dalam novel Mencari Buku Pelajaran karya

Maman Mulyana. Secara praktis manfaat penelitian memberikan gambaran bagi

pembaca atau memberikan manfaat secara pratis dan mudah dipahami oleh pembaca

dan diharapkan penelitian ini untuk menambah referensi bagi peneliti selanjutnya.

E.Sistematika Penulisan

Sitematika penulisan merupakan gambaran atau langkah-langkah penelitian

yang akan dilakukan, dengan itu penelitan akan lebih jelas tahapnya dalam

melakukan sebauh penelitan. Adapun tahapan penelitian yang dilkukan dari Bab I

sampai dengan Bab V dalam penelitian pesan moral dalam novel Mencari Buku

Pelajaran karya Maman Mulyana. Penulisan penelitian ini yang berjudul Pesan

Moral Dalam Novel Mencari Buku Pelajaran Karya Maman Mulyana disusun atas

lima bagian.

Bab I menyajikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah membicarakan

tentang hal-hal yang mendasari penelitian ini, rumusan masalah mengungkapkan

masalah-masalah yang akan dibahas oleh peneliti sehingga permasalahannya tidak

melebar. Tujuan penelitian mengungkapkan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti.

Manfaat penelitian berisikan tentang manfaat penelitian ini, yang bisa diperoleh

melalui membaca hasil penelitian ini.

Bab II, pada bagian ini penelitian menyajikan teori yang berhubungan dengan

penelitian yang akan dilakukan agar mendukung penelitian yang lebih spesifik. Teori

yang akan dimasukan yang berkaitan dengan pesan moral dalam karya sastra, yang

(10)

Pelajaran karya Maman Mulyana. Berdasarakan penelitian yang akan dilakukan

peneliti menyanjikan terori seperti berisi tentang pengertian moral, pengertian novel,

dan kaitan moral dan karya sastra.

Bab III penelitian menampilkan gambaran tentang cara menganalisis dalam

sebuah penelitaian. Pada bagian Bab III peneliti ini menyajikan seperti metodologi

penelitian yang memuat objek penelitian yang akan dilakukan, data penelitian dan

sumber data yang diperoleh dari ebauh penelitian, pendekatan penelitian yang

berkaitan degan penelitian yang akan dicapai, teknik analisis data, langkah kerja

penelitian dan sistematika penelitian. Melalui metodologi maka akan mendukung

penelitian yang relefan dan memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan.

Bab IV peneliti menampilkan hasil analisis dan pembahasan dari sebuah

penelitian, dengan adanya hasil dan analisi penelitin diharapkan memberiakan hasil

yang maksimal. Berdasarkan metodologi peneliti menampilkan bagian tentang

pembahasan berupa hasil penelitian dan pembahasan tentang pesan moral dalam

novel Mencari Buku Pelajaran karya Maman Mulyana. Hasil pembahasan yang telah diteliti nantinya menjadi yang bisa memberikan gambaran pesan moral dalam novel.

Bab V atau bab penutup meliputi kesimpulan dan saran, peneliti menjelaskan

tentang kesimpulan yang diperoleh dan saran untuk pembaca oleh peneliti, setelah

melakukan penelitian tentang pesan moral dalam novel Mencari Buku Pelajaran

karya Maman Mulyana, diharapkan memberikan kesimpulan yang spesifik dari

sebuah penelitian yang telah dilakukan dan saran dari sebuah penelitian. Oleh Karena

itu penelitian ini diharapkan menjadi acauan yang bisa memberikan data yang

relevan dan mudah dipahami pembaca, dan dapat menambah pengetahuan baru

Referensi

Dokumen terkait

pendidikan 37Yo responden menjawab ingin beke{a dan melanjutkan strata dua. Responden kurang berani untuk mengambil resiko memulai sebuah usaha dengan kendala-kendala

Hal ini disebabkan, dalam ulasan produk review yang ditulis untuk sebuah produk review biasanya berisi tentang hal hal yang positif dan membangun tentang sebuah

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, maka kami mohon kesediaan saudara sebagai Ketua Komisi Pembimbing dari mahasiswa yang tersebut di bawah ini :.. Nama :

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “Perubahan kandungan tokoferol dan total fenol selama proses fermentasi spontan dan fermentasi menggunakan

Seperti yang diungkapkan oleh Muktiono (2003:77) menyatakan ada delapan karakteristik buku yang menarik, di antaranya: a) humor, b) karakter atau peran yang jelas, c) plot yang