• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DIIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DIIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO - Elib Repository"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DIIT

PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA

RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Skripsi

Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh: FANDI FIRMANSYAH

A11200782

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Agustus 2016

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DIIT

PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA

RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Disusun Oleh:

Fandi Firmansyah

A11200782

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Podo Yuwono,M.Kep., Ns., CWCS.) (Diah Astutiningrum,M.Kep., Ns.)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DIIT

PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA

RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Disusun Oleh:

Fandi Firmansyah

A11200782

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 24 Agustus 2016

Susunan Dewan Penguji:

1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp Mat (Penguji I) ...

2. Podo Yuwono,M.Kep., Ns., CWCS (Penguji II) ...

3. Diah Astutiningrum,M.Kep., Ns (Penguji III) ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Podo Yuwono, M.Kep., Ns., CWCS, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Diah Astutiningrum, M.Kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

(6)

vi

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juli 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN DIIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA

RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Fandi Firmansyah1) Podo Yuwono 3) Diah Astutiningrum 2)

ABSTRAK

Latar Belakang: Diet merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam penatalaksanaan pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Beberapa sumber diet yang dianjurkan seperti karbohidrat, protein, kalsium, vitamin dan mineral, cairan, dan lemak. Ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik dipengaruhui oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dan keterlibatan tenaga kesehatan.

Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

Metode: Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 64 pasien gagal ginjal kronik yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif, korelasi menggunakan chi square dan dilanjutkan dengan uji regresi logistic.

Hasil: Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan diit pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis. Tidak ada hubungan antara keterlibatan tenaga kesehatan dengan ketidakpatuhan diit.

Rekomendasi: Dukungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik sehingga keluarga diharapkan terus memotivasi klien untuk patuh terhadap anjuran diit.

(7)

vii

BACHELOR Of NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Research, July 2016

FACTORS AFFECTING DIETARY NONCOMPLIANCE OF CHRONIC RENAL FAILURE PATIENTS IN HEMODIALYSIS ROOM,

KRT SETJONEGORO HOSPITALS OF WONOSOBO

Fandi Firmansyah1) Podo Yuwono 3) Diah Astutiningrum 2)

ABSTRACT

Background: Treatment of Chronic Renal Failure (CRF) can be done in various ways including the diet. Diet is very important factor in the management of CRF patients undergoing hemodialysis. Some recommended dietary sources such as carbohydrates, protein, calcium, vitamins and minerals, fluids and fat. Noncompliance diet in patients with chronic renal failure by several factors such as knowledge, attitude, family support and involvement of health personnel.

Objective: To determine factors affecting dietary noncompliance of Chronic Renal Failure patients in Hemodialysis Room, KRT Setjonegoro Hospitals of Wonosobo.

Methods: This study used a correlation method with cross sectional approach. Sample of 64 patients with chronic renal failure who were taken using purposive sampling technique. Data were analyzed using descriptive analysis and the correlation was using chi square and continued with logistic regression.

Results: There were significant correlation between knowledge, attitude, family support and dietary noncompliance of chronic renal failure patients. There was no significant correlation between the involvement of health professionals and dietary noncompliance of chronic renal failure patients. Family support was the most factor affecting dietary noncompliance of chronic renal failure patients. Respondents who have good knowledge heighten the potential for compliance in hemodialysis diet.

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teori ... 8

1. Hemodialisa ... 8

2. Gagal Ginjal Kronik ... 9

3. Diet Pasien Hemodialisa ... 11

4. Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan diit ... 13

B. Kerangka Teori ... 22

C. Kerangka Konsep... 23

D. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 24

(9)

ix

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Definisi Operasional ... 26

F. Instrumen Penelitian ... 27

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 28

H. Teknik Analisa Data ... 30

I. Etika Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan ... 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner ... 28 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan di Ruang Hemodialisa

RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 33 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Sikap di Ruang Hemodialisa RSUD KRT

Setjonegoro Wonosobo ... 33 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga di Ruang

Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 34 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Keterlibatan Tenaga Kesehatan di Ruang

Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 34 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Ketidakpatuhan Diit di Ruang

Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 34 Tabel 4.6. Hubungan Pengetahuan Dengan Ketidakpatuhan Diit di Ruang

Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 35 Tabel 4.7. Hubungan Sikap Dengan Ketidakpatuhan Diit di Ruang

Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 35 Tabel 4.8. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Ketidakpatuhan Diit di

Ruang Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 36 Tabel 4.9. Hubungan Keterlibatan Tenaga Kesehatan Dengan

Ketidakpatuhan Diit di Ruang Hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 37 Tabel 4.10. Rekapitulasi Hasil Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi

ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ... 38 Tabel 4.11. Hasil Analisis Regresi Multivariat Metode Enter Faktor-faktor

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 3. Lembar Kuesioner

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan silent epidemic dengan jumlah penderita yang terus meningkat serta berpotensi mengalami berbagai komplikasi hingga dapat berakhir pada kematian dini (Davids, 2011). Pada akhir tahun 2009, sekitar 1.783.000 individu di dunia merupakan pasien PGK yang membutuhkan terapi pengganti ginjal, dimana sebanyak 77% menjalani terapi dialisis rutin (Grassmann, 2012). Berdasarkan survei oleh Prodjosudjadi et al., angka insidensi pasien PGK sebesar 30,7/ juta penduduk di Indonesia dan angka prevalensinya sebesar 23,4 / juta penduduk (Prodjosudjadi, 2013). Hasil survei oleh Dharmeizar et al., ditemukan bahwa prevalensi PGK sebesar 29,1% terjadi pada populasi dengan faktor risiko berupa hipertensi, diabetes, atau proteinuria dan sekitar 0,8% di antaranya merupakan pasien PGK stadium V yang membutuhkan terapi pengganti ginjal (Dharmeizar, 2011).

Penatalaksanaan GGK dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya pengaturan diet, masukan kalori suplemen dan vitamin, pembatasan asupan cairan, obat-obatan, terapi penggantian ginjal seperti transplantasi ginjal dan hemodialisa. Hemodialisa merupakan salah satu metode terapi yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh (Muttaqin & Sari, 2011).

Terapi hemodialisa harus dijalankan secara teratur agar dapat mempertahankan fungsi ginjal yang stabil sehingga tidak mengalami kondisi penyakit yang semakin parah. Selain itu, pengaturan cairan, obat-obatan, aktivitas fisik dan perubahan gaya hidup seperti diet merupakan penatalaksanaan yang harus dipatuhi oleh pasien GGK (Hudak & Gallo, 2006).

Diet merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam penatalaksanaan pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Beberapa sumber diet

(14)

2

yang dianjurkan seperti karbohidrat, protein, kalsium, vitamin dan mineral, cairan, dan lemak (Almatsier, 2006). Pasien GGK harus memiliki pengetahuan tentang penatalaksanaan diet maupun asupan cairan yang dikonsumsi. Apabila mereka tidak memiliki pengetahuan maka akan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat melebihi 5%, edema, ronkhi basah dalam paru-paru, kelopak mata yang bengkak dan sesak nafas (Smeltzer & Bare, 2012).

Pasien GGK pada awal menjalani hemodialisa meskipun sudah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai pembatasan asupan nutrisi maupun cairan, akan tetapi pada terapi hemodialisa berikutnya masih sering terjadi pasien datang dengan keluhan sesak nafas akibat kelebihan volume cairan tubuh (Sapri, 2008). Fluktasi atau kelebihan cairan tersebut disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal dalam mengekresikan cairan serta kurangnya kepatuhan dan sikap yang positif pasien dalam membatasi asupan nutrisi maupun cairan.

Kepatuhan berarti pasien harus meluangkan waktu dalam menjalani pengobatan yang dibutuhkan seperti dalam pengaturan diet maupun cairan (Potter & Perry, 2006). Hal ini dapat melibatkan dukungan keluarga. Friedman (2013) menyatakan dukungan keluarga adalah upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Rina (2010) melakukan penelitian dengan judul pengaruh dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pasien GGK yang menjalani hemodialisa di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan berpola liner positif sempurna, artinya semakin tinggi tingkat dukungan keluarga semakin rendah tingkat kecemasan pasien GGK.

(15)

3

dari 5 pasien mengakui tidak mematuhi diet yang telah dianjurkan oleh petugas kesehatan dalam hal asupan cairan maupun nutrisi. 2 pasien beralasan merasa bosan dengan menu yang ada sehingga mereka tidak bisa untuk mematuhi diet meskipun telah diingatkan oleh keluarga mengenai pembatasan diet. Sedangkan 1 pasien yang lain kurang menjaga asupan nutrisi dan cairan sesaat setelah hemodialisa karena merasa telah segar kembali setelah makan dan minum. Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat pentingnya diit pada pasien gagal ginjal kronik, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah : “Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan dengan ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

(16)

4

c. Mengetahui pengaruh dukungan keluarga dengan ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

d. Mengetahui pengaruh keterlibatan tenaga kesehatan dengan ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

e. Mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi ketidakpatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

D. Manfaat Penelitian

1. Pasien Gagal Ginjal Kronik

Hasil penelitian dapat meningkatkan motivasi pasien dalam meningkatkan kepatuhan diit guna meningkatkan status kesehatan pasien.

2. Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dalam hal mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh pada ketidakpatuhan diit klien dengan gagal ginjal kronik dalam menentukan asuhan keperawatan yang tepat.

3. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa perawat dan dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa nantinya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik terutama penyuluhan kesehatan tentang diit pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

4. Bagi Rumah Sakit

(17)

5

E. Keaslian Penelitian

1. Safitri (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh hypnotherapy terhadap kepatuhan diit cairan pada pasien gagal ginjal kronis rawat jalan di Instalasi Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh hypnotherapy terhadap kepatuhan diit cairan pada pasien gagal ginjal kronis rawat jalan di Instalasi Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasy experimental ). Dengan non equivalen control group (control group dan experimental) dengan satu kali post test. pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 untuk masing-masing kelompok kontrol dan intervensi. Teknik analisa univariat digunakan untuk menyajikan semua variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Teknik analisa bivariat dengan menggunakan uji non parametrik yaitu uji paired sample t-test. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah tidak ada pengaruh metode hypnotherapy terhadap kepatuhan diit cairan pada pasien GGK, dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi mengenai pengaruh hypnotherapi terhadap kepatuhan diit cairan pada pasien GGK rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan nilai p=0,894. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis lakukan dengan penelitian diatas adalah kesamaan tema tentang kepatuhan diit pada pasien gagal ginjal kronik. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian diatas adalah tempat, waktu, tempat dan sampel penelitian.

2. Dwi (2012) melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Training Efikasi Diri Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Dalam Meningkatkan Kepatuhan

Terhadap Intake Cairan”. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas

(18)

6

desain quasi experiment dengan rancangan pretest-posttets, jumlah sampel 10 orang. Analisis statistik menggunakan t test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p adalah 0,008 ( < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa training efikasi diri efektif untuk meningkatkan kepatuhan terhadap intake cairan pada pasien penyakit ginjal kronik. Persamaan penelitian yang dilakukan penulis lakukan dengan penelitian diatas adalah kesamaan tema tentang kepatuhan asupan cairan atau diit pada pasien gagal ginjal kronik. Perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian diatas adalah tempat, waktu, tempat dan sampel penelitian.

3. Deni (2013) melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan dukungan sosial terhadap kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien penyakit ginjal

kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Kota Semarang”. Tujuan

(19)

0

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita (2006). Penuntun Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arlija, L. (2006). Dukungan Sosial Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Melakukan Terapi Hemodialisa. Medan: Universitas Sumatera Utara

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipat

Davids MR. Chronic Kidney Disease – The Silent Epidemic. CME (Internet). 2011 (cited 2011 Nov 30);25(8):378-382.

Dharmeizer. Aida. Nainggolan G. Suhardjono, Prodjosudjadi W. Widiana IGR. (2011). Detection and Prevention Of Chronic Kidney Disease in Indonesia: Community Screening Study –a preliminary report. Asian Forum of CKD Initiative during the 50th Annual Meeting of the Japanese Society of Nephrology, Hamatsu (Japan).

Friedman, M. (2013). Family Nursing: Research, Theory & Practice, USA. Coonecticut: Appleton and Lange

Hidayat, A, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta: Salemba Medika

Hudak & Gallo. (2006). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistic. Jakarta: EGC.

Lumenta, Nico, A. dkk (2011). Penyakit Ginjal. Jakarta: Penerbit PT. BPK Gunung Mulia.

Lukman M. (2009). Penggunaan Obat Anti Hipertensi Untuk Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Hipertensi dan DM. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muttaqin, A & Sari, K. (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Ilmu Perilaku. Jakarta: Sagung Seto

(20)

Hasil Uji Validitas Pengetahuan Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .673(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item2 Pearson Correlation .970(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item3 Pearson Correlation .886(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item4 Pearson Correlation .706(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item5 Pearson Correlation .822(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item6 Pearson Correlation .672(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item7 Pearson Correlation .665(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 15

Item8 Pearson Correlation .748(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item9 Pearson Correlation .693(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 15

Item10 Pearson Correlation .721(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item11 Pearson Correlation .912(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item12 Pearson Correlation .673(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item13 Pearson Correlation .585(*)

Sig. (2-tailed) .022

N 15

Item14 Pearson Correlation .672(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item15 Pearson Correlation .706(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(21)

Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan

Reliability

Warnings

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.942 15

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

9.4000 25.114 .627 .939

9.5333 23.124 .964 .931

9.6000 23.400 .862 .933

9.4000 24.971 .663 .939

9.6667 23.667 .787 .935

9.6000 24.543 .614 .940

9.5333 24.695 .609 .940

9.5333 24.267 .703 .937

9.5333 24.552 .640 .939

9.5333 24.410 .672 .938

9.6000 23.257 .894 .932

9.4000 25.114 .627 .939

9.4667 25.267 .524 .942

9.6000 24.543 .614 .940

9.4000 24.971 .663 .939

(22)

Hasil Uji Validitas Sikap Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .891(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item2 Pearson Correlation .634(*)

Sig. (2-tailed) .011

N 15

Item3 Pearson Correlation .740(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item4 Pearson Correlation .966(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item5 Pearson Correlation .770(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item6 Pearson Correlation .855(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item7 Pearson Correlation .883(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item8 Pearson Correlation .522(*)

Sig. (2-tailed) .046

N 15

Item9 Pearson Correlation .646(**)

Sig. (2-tailed) .009

N 15

Item10 Pearson Correlation .916(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

(23)

Hasil Uji Reliabilitas Sikap

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.925 10

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

26.8000 14.600 .857 .909

27.0667 16.067 .547 .926

26.6667 14.952 .656 .921

26.9333 15.210 .958 .907

26.8667 15.552 .712 .917

26.8667 14.410 .805 .912

26.9333 13.352 .830 .912

26.8667 17.267 .455 .928

26.8000 17.457 .609 .926

27.0000 15.000 .893 .908

(24)

Hasil Uji Validitas Dukungan Keluarga Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .756(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item2 Pearson Correlation .771(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item3 Pearson Correlation .710(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item4 Pearson Correlation .708(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item5 Pearson Correlation .800(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item6 Pearson Correlation .708(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 15

Item7 Pearson Correlation .747(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item8 Pearson Correlation .622(*)

Sig. (2-tailed) .013

N 15

Item9 Pearson Correlation .800(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item10 Pearson Correlation .677(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item11 Pearson Correlation .885(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item12 Pearson Correlation .828(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item13 Pearson Correlation .803(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item14 Pearson Correlation .910(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item15 Pearson Correlation .670(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item16 Pearson Correlation .799(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item17 Pearson Correlation .778(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item18 Pearson Correlation .900(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item19 Pearson Correlation .763(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item20 Pearson Correlation .748(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(25)

Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Keluarga

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.962 20

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

62.8000 80.029 .717 .961

62.7333 82.210 .744 .960

62.8000 81.886 .672 .961

62.3333 84.238 .681 .961

62.7333 80.352 .771 .960

62.3333 84.238 .681 .961

62.7333 81.067 .711 .961

62.4000 84.829 .587 .962

62.7333 80.352 .771 .960

62.8667 81.552 .631 .962

62.7333 80.924 .870 .959

62.8667 82.695 .810 .960

62.6667 81.524 .778 .960

62.8000 81.171 .899 .958

62.9333 83.352 .634 .961

62.8000 80.743 .771 .960

62.6667 81.810 .751 .960

62.6667 80.381 .886 .958

62.8000 82.743 .737 .960

62.6000 81.971 .716 .961

(26)

Hasil Uji Validitas Keterlibatan Tenaga Kesehatan Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .521(*)

Sig. (2-tailed) .046

N 15

Item2 Pearson Correlation .827(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item3 Pearson Correlation .747(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item4 Pearson Correlation .671(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 15

Item5 Pearson Correlation .608(*)

Sig. (2-tailed) .016

N 15

Item6 Pearson Correlation .656(**)

Sig. (2-tailed) .008

N 15

Item7 Pearson Correlation .779(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item8 Pearson Correlation .752(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item9 Pearson Correlation .680(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 15

Item10 Pearson Correlation .645(**)

Sig. (2-tailed) .009

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

(27)

Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Tenaga Kesehatan

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.872 10

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

17.7333 13.210 .426 .871

18.5333 11.410 .767 .845

18.6000 11.114 .640 .858

18.5333 12.124 .571 .862

18.5333 12.410 .496 .868

17.9333 12.495 .569 .862

18.6667 12.524 .731 .854

18.4000 11.257 .653 .856

18.6000 12.400 .597 .860

18.6667 12.952 .575 .863

(28)

Hasil Uji Validitas Ketidakpatuhan Diit Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation .780(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 15

Item2 Pearson Correlation .814(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item3 Pearson Correlation .808(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item4 Pearson Correlation .731(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 15

Item5 Pearson Correlation .634(*)

Sig. (2-tailed) .011

N 15

Item6 Pearson Correlation .855(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item7 Pearson Correlation .634(*)

Sig. (2-tailed) .011

N 15

Item8 Pearson Correlation .938(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Item9 Pearson Correlation .682(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 15

Item10 Pearson Correlation .897(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

(29)

Hasil Uji Reliabilitas Ketidakpatuhan Diit

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.929 10

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

6.5333 10.410 .727 .921

6.6667 9.952 .758 .919

6.6000 10.114 .756 .919

6.6667 10.238 .656 .925

6.5333 10.838 .555 .929

6.6667 9.810 .810 .916

6.5333 10.838 .555 .929

6.6667 9.524 .917 .910

6.5333 10.695 .612 .927

6.6000 9.829 .866 .914

(30)

Frequency Table

Pengetahuan

29 45.3 45.3 45.3

35 54.7 54.7 100.0

64 100.0 100.0

Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Si kap

48 75.0 75.0 75.0

16 25.0 25.0 100.0

64 100.0 100.0

Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Dukungan Keluarga

20 31.3 31.3 31.3

44 68.8 68.8 100.0

64 100.0 100.0

Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Keterl ibatan Tenaga Kesehatan

9 14.1 14.1 14.1

55 85.9 85.9 100.0

64 100.0 100.0

Cukup Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent

Ketidakpatuhan Diit

36 56.3 56.3 56.3

28 43.8 43.8 100.0

64 100.0 100.0

Tidak Patuh Patuh Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(31)

Crosstabs

Pengetahuan * Ketidakpatuhan Diit

Crosstab

% wit hin Pengetahuan % of Total

Count

% wit hin Pengetahuan % of Total

Count

% wit hin Pengetahuan % of Total

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 12. 69.

b.

Symmetric Measures

.339 .004

64 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

(32)

Sikap * Ketidakpatuhan Diit

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 7. 00.

b.

Symmetric Measures

.279 .020

64 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

(33)

Dukungan Keluarga * Ketidakpatuhan Diit

% wit hin Dukungan Keluarga

% of Total Count

% wit hin Dukungan Keluarga

% of Total Count

% wit hin Dukungan Keluarga

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 8. 75.

b.

Symmetric Measures

.364 .002

64 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

(34)

Keterlibatan Tenaga Kesehatan * Ketidakpatuhan Diit

% wit hin Keterlibat an Tenaga Kesehatan % of Total

Count

% wit hin Keterlibat an Tenaga Kesehatan % of Total

Count

% wit hin Keterlibat an Tenaga Kesehatan

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 3. 94.

b.

Symmetric Measures

.006 .964

64 Contingency Coef f icient

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hy pothesis. a.

(35)

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Included in Analy sis Missing Cases

If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.

a.

Dependent Vari able Encoding

0

Constant is included in the model. a.

The cut v alue is .500 b.

Variables in the Equation

-.251 .252 .995 1 .319 .778

Constant St ep 0

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation

(36)

Omnibus Tests of Model Coefficients

79.165a .125 .168

St ep

Est imat ion terminated at iterat ion number 4 because parameter estimates changed by less t han .001. a.

Variables in the Equation

1.551 .554 7.823 1 .005 4.714 1.590 13.974

-4.246 1.473 8.306 1 .004 .014

Pengetahuan

(37)

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Included in Analy sis Missing Cases

If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.

a.

Dependent Vari able Encoding

0

Constant is included in the model. a.

The cut v alue is .500 b.

Variables in the Equation

-.251 .252 .995 1 .319 .778

Constant St ep 0

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation

(38)

Omnibus Tests of Model Coefficients

82.274a .082 .109

St ep

Est imat ion terminated at iterat ion number 3 because parameter estimates changed by less t han .001. a.

Variables in the Equation

1.389 .618 5.052 1 .025 4.012 1.195 13.472

-3.379 1.408 5.757 1 .016 .034

Sikap

(39)

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Included in Analy sis Missing Cases

If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.

a.

Dependent Vari able Encoding

0

Constant is included in the model. a.

The cut v alue is .500 b.

Variables in the Equation

-.251 .252 .995 1 .319 .778

Constant St ep 0

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation

9.771 1 .002

9.771 1 .002

Dukungan_Keluarga Variables

Ov erall Stat istics St ep 0

(40)

Omnibus Tests of Model Coefficients

77.085a .153 .205

St ep

Est imat ion terminated at iterat ion number 5 because parameter estimates changed by less t han .001. a.

Variabl es in the Equation

2.009 .696 8.326 1 .004 7.456 1.905 29.186

-5.753 1.975 8.486 1 .004 .003

Dukungan_Keluarga

(41)

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Included in Analy sis Missing Cases

If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.

a.

Dependent Vari able Encoding

0

Constant is included in the model. a.

The cut v alue is .500 b.

Variables in the Equation

-.251 .252 .995 1 .319 .778

Constant St ep 0

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)

Variabl es not in the Equation

5.418 1 .020

Ov erall Stat ist ics St ep

0

(42)

Omnibus Tests of Model Coefficients

67.587a .270 .362

St ep

Est imat ion terminated at iterat ion number 5 because parameter estimates changed by less t han .001. a.

Variabl es in the Equation

1.253 .724 2.990 1 .084 3.499 .846 14.474

1.954 .749 6.816 1 .009 7.059 1.628 30.618

1.243 .609 4.164 1 .041 3.466 1.050 11.440

-11.619 3.167 13.462 1 .000 .000

Sikap

(43)

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Included in Analy sis Missing Cases

If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.

a.

Dependent Vari able Encoding

0

Constant is included in the model. a.

The cut v alue is .500 b.

Variables in the Equation

-.251 .252 .995 1 .319 .778

Constant St ep 0

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)

Variabl es not in the Equation

9.771 1 .002

Ov erall Stat ist ics St ep

0

(44)

Omnibus Tests of Model Coefficients

70.785a .233 .312

St ep

Est imat ion terminated at iterat ion number 5 because parameter estimates changed by less t han .001. a.

Variabl es in the Equation

1.899 .724 6.883 1 .009 6.679 1.617 27.598

1.438 .591 5.909 1 .015 4.211 1.321 13.420

-9.159 2.612 12.292 1 .000 .000

Dukungan_Keluarga

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

mengatur tenaga kerja (SDM) dan mengatur pemberian gaji pekerja. Program studi entreprenurship melakukan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan soft

This final part aims to validate the viability of VM in solving the identified value problems at design stage in four sample projects where VM studies were facilitated

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan air dan hancuran ubi talas serta konsentrasi natrium metabisufit berpengaruh sangat nyata (p&lt;0,01) sedangkan

Pada tahap ini akan dilakukan penyelesaian secara numerik dari persamaan perpindahan panas pada lapisan tengah pelat menggunakan metode elemen hingga.. Dimulai

Cukup cocok, bila bangunan gedung dan rumah dibuat dengan mengunakan sistem struktur rangka sederhana dengan dinding pengisi, baik rangka yang dibuat dari bahan kayu maupun

– Tampilkan hanya field FirstName, LastName dan Salary dari tabel Employee, dengan data terurut berdasarkan Salary secara ascending (kalau tidak disebut = ascending). •

Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2) Faktor

Rapat divisi Ruang rapat privat Indoor Makan-minum Kantin publik indoor Buang air lavatori servis Indoor istirahat Sitting group publik indoor. Cleaning