i
HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SMP N 1 BUAYAN
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1 Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh: Budi Prayugo NIM: A11200761
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
ii
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SMP N 1 BUAYAN
Disusun Oleh: Budi Prayugo NIM: A11200761
iv
Pembimbing I Pembimbing II
(Bambang Utoyo, S.Kep.Ns, M.Kep) (Putra Agina W.S., S.Kep.Ns)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep) HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SMP N 1 BUAYAN
Disusun Oleh: Budi Prayugo NIM: A11200761
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Juli 2016
v MOTTO
1. Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina.
2. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada
komitmen bersama untuk menyelesaikannya.
3. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh
keikhlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan.
4. Apa yang diperintahkan Rasul kepadaMu maka laksanakan dan
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan karunianya, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
Persembahan skripsi ini dan rasa terima kasih ini saya
ucapkan kepada:
1.Ayah dan Ibu yang telah memberikan doa, semangat dan
motivasinya demi keberhasilan anaknya.
2.Keluarga besar yang tidak lupa telah memberikan dukungannya
kepada saya.
3.Teman-teman semua yang ikut mendoakan dan memberikan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Bambang Utoyo, S.Kep. Ns, M. Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Putra Agina W.S., S. Kep. Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Juli 2016
viii PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Juli 2016
HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SMP N 1 BUAYAN
Budi Prayugo1) Bambang Utoyo 2) Putra Agina W.S.3) ABSTRAK
Latar Belakang: Merokok masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok telah dimulai sejak remaja. Keluarga memegang peranan penting dalam promosi kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit pada anggota keluarganya. Keluarga perokok sangat berperan terhadap perilaku merokok anak-anaknya dibandingkan keluarga non perokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 100 anak yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelasi menggunakan uji chi square.
Hasil: Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa peran orangtua di SMP N 1 Buayan dalam kategori cukup. Sebagian besar siswa SMP N 1 Buayan tidak merokok.
Kesimpulan: Ada hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan.
ix Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Research, July 2016
THE CORRELATION BETWEEN PARENTS’ ROLE AND SMOKING ATTITUDE OD STUDENTS IN BUAYAN I JUNIOR HIGH SCHOOL.
Budi Prayugo1)BambangUtoyo 2)Putra Agina W.S.3) ABSTRACT
Background: smoking still becomes one of the leading causes of morbidity and mortality in Indonesia. Some researches indicate that smoking has been started in adolescence period. Family plays an important role in the promotion of health and prevention of disease in family members. Family plays important role in influencing the smoking behavior in the family if it is compared to children of non-smokers families. The purpose of this study was to determine the correlation between parents’ role and smoking attitude of students in Buayan I Junior High School
Methods: this study used correlation method with cross sectional approach. Samples consisted of 100 respondents that were taken by total sampling technique. Data were analyzed by using descriptive and correlation analyses using chi square test.
Results: the findings show that the role of parents was in the medium category. Most of the students did not smoke.
Conclusion: there is a the correlation between parents’ role and smoking attitude od students in Buayan I Junior High School.
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Peran orangtua ... 33 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Peran Orangtua di SMP N 1 Buayan ... 39 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Merokok Siswa di SMP N 1 Buayan ... 39 Tabel 4.3 Hubungan Peran Orangtua Terhadap Perilaku Merokok Siswa di
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 2. Lembar Kuesioner
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merokok masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Dengan jumlah perokok di Indonesia saat ini mencapai 57 persen penduduk atau kurang lebih 100 juta orang, artinya kini Indonesia menduduki peringkat ke-7 dalam urutan negara yang jumlah perokoknya paling banyak. Jumlah perokok di seluruh dunia saat ini mencapai 1,1 miliar orang. Sebanyak 800 juta orang diantaranya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia (Bayir, 2011).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok telah dimulai sejak remaja, bahkan dari tahun ke tahun menunjukkan usia awal merokok semakin muda. Hasil riset Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3) dilaporkan bahwa anak-anak di Indonesia sudah ada yang mulai merokok pada usia 9 tahun (Komalasari & Helmi, 2006). Berdasarkan analisis data Susenas tahun 2011 diperoleh data umur mulai merokok kurang dari 20 tahun cenderung meningkat dan lebih dari separuh perokok mengkonsumsi lebih dari 10 batang per hari, bahkan yang berumur 10 – 14 tahun pun sudah didapat sebesar 30,5% yang mengkonsumsi lebih dari 10 batang per hari diantaranya 2,6% yang mengkonsumsi lebih dari 20 batang per hari. Hal ini dapat menjadi bom waktu pada 25 tahun yang akan datang, mengingat timbulnya penyakit seperti kanker berhubungan dengan lamanya merokok dan banyaknya rokok yang dikonsumsi (Sirait, 2012).
Peraturan Pemerintah (PP) No 81/1999 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan telah direvisi untuk melindungi masyarakat dari bahaya kesehatan akibat merokok dimana revisi tersebut mengharuskan penulisan jumlah kandungan tar dan nikotin dalam setiap batang rokok. Setiap bungkus rokok kini harus ditulis bahaya merokok terhadap kesehatan, misalnya, sakit jantung, paru-paru dan gangguan kehamilan (Health Today dalam Wiliana, 2010).
2
Dunia kesehatan menyatakan bahwa merokok memberi dampak negatif yang luas bagi kesehatan dan diduga sebagai salah satu penyebab utama timbulnya penyakit kanker paru, penyakit jantung koroner, impotensi, bahkan gangguan kehamilan dan janin. Menurut data WHO satu juta manusia pertahun di dunia meninggal karena merokok dan 95 % diantaranya adalah kanker paru-paru. Data statistik WHO yang dipublikasikan tanggal 28 Mei 2010 menyebutkan bahwa aktivitas merokok telah membunuh satu dari sepuluh orang dewasa di dunia tiap tahun dan itu setara dengan empat juta kematian perokok. Bahkan jika trennya tidak berubah, tahun 2030 kematian akan meningkat menjadi satu dari enam perokok.
Berdasarkan data Riskesdas (2013), perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari 2007 ke 2013, cenderung meningkat dari 34,2 persen tahun 2007 menjadi 36,3 persen tahun 2013. 64,9 persen laki-laki dan 2,1 persen perempuan masih menghisap rokok tahun 2013. Berdasarkan penelitian ditemukan 1,4 persen perokok umur 10-14 tahun, 9,9 persen perokok pada kelompok tidak bekerja, dan 32,3 persen pada kelompok kuintil indeks kepemilikan terendah. Sedangkan rerata jumlah batang rokok yang dihisap adalah sekitar 12,3 batang, bervariasi dari yang terendah 10 batang di DI Yogyakarta dan tertinggi di Bangka Belitung (18,3 batang), sedangkan rerata proporsi perokok setiap hari di Provinsi Jawa Tengah sebesar 22,9% dan perokok kadang-kadang sebesar 5,3%, sedangkan untuk Kabupaten Kebumen rerata proporsi perokok setiap hari 21.2 % dan perokok kadang-kadang sebesar 4.9%.
3
terhadap perilaku merokok anak-anaknya dibandingkan keluarga non perokok.
Menurut Hasil Penelitian Wils, Resko, Ainette & Mendoza (2010), merokok pada umumnya dimulai di usia remaja. Faktor psikososial yang berhubungan dengan perilaku merokok di usia remaja antara lain stress dan efek negatif, teman sebaya, proses coping, dan keluarga.
Orang tua adalah contoh dan model bagi remaja, namun bagi orangtua yang kurang tahu tentang kesehatan secara tidak langsung mereka telah mengajarkan perilaku atau pola hidup yang kurang sehat. Banyaknya remaja yang merokok salah satu pendorongnya adalah dari pola asuh orang tua mereka yang kurang baik, contohnya saja perilaku orang tua yang merokok dan perilaku tersebut dicontoh oleh anak-anaknya secara turun-temurun (Susanto, 2013).
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP N 1 Buayan diperoleh bahwa terdapat sekitar 3 siswa dari sekitar 15 siswa yang yang diwawancarai merupakan perokok. Peran keluarga dalam pembentukan perilaku, termasuk perilaku merokok sangat besar, maka, penulis melakukan penelitian mengenai hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan ?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan.
2. Tujuan Khusus
4
b. Mengetahui perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan.
c. Mengetahui hubungan peran orangtua terhadap perilaku merokok siswa SMP N 1 Buayan.
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan yang telah ada mengenai perilaku merokok pada remaja awal.
2. Secara Praktis
a. Bagi dinas pendidikan
Sebagai bahan masukan kepada dinas pendidikan, untuk menentukan dan merencanakan program baru dalam pendidikan kesehatan dan bahaya rokok.
b. Bagi SMP N 1 Buayan
Sebagai masukan kepada pihak SMP N 1 Buayan untuk memotivasi siswanya agar mengurangi kebiasaan merokok.
c. Bagi penelitian selanjutnya
Bagi peneliti lain berguna sebagai bahan masukan atau tambahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan penelitian selanjutnya.
D. Keaslinan Penelitian
1. Salawati (2010) melakukan penelitian dengan judul “Perilaku merokok di
5
penelitian. Hasil : pengetahuan, sikap, keyakinan, motivasi dan praktik merokok di kalangan informan dari Fakultas kesehatan maupun non kesehatan tidak terlalu jauh berbeda, walaupun pada pertanyaan tertentu informan dari Fakultas kesehatan bisa memberi penjelasan sedikit lebih banyak.
2. Bagus (2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis tingkat
pengetahuan remaja tentang perilaku merokok di Kota Denpasar“.
1
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. (2011). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Basyir, A. (2011). Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok. Jakarta: Pustaka at-Tazkia. Berry, D. (2014). Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
BKKBN. (2012). Pegangan Kader Tentang Pembinaan Anak Remaja. Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Direktorat Bina Kesehatan Remaja.
Depkes RI. (2010). Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.(2010). Modul Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Ginting, T. (2011). Pengaruh Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perilaku Merokok Siswa SMP di SMP Swasta Dharma Bakti Medan Tahun 2011. Tesis. Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat USU. Medan Universitas Sumatera Utara
Hidayat, A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2012). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. J D Sargent, J Gibson, and T. F. Heatherton. (2009) Comparing the effect of
Entertainment Media and Tobacco Marketing on Youth Smoking. Tob control Tob.
Miami dalam Zaldy, M. (2010). Orang Tua. Bandung. PT Refika Aditama
Notoatmodjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2
Riwidikdo, H. (2007). Statistika Kesehatan. Mitra Cendekia Press : Yogyakarta Saktyowati, D. (2012). Bahaya Merokok. Jakarta: Erlangga.
Saryono, (2008), Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendikia, Yogyakarta Santoso, E. (2012). Faktor Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perilaku
Merokok Remaja di Desa Godegan Tamantirto Kasihan Bantul. Program Stidi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Santrock, W. J. (2011). Adolecent, Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Suhendi, H dan Ramdani, W. (2011). Pengantar Studi Sosiologi Keluarga,
Bandung: Pustaka Setia.
Sirait, A. M. (2012). Perilaku Merokok di Indonesia. Jurnal Penelitian Kesehatan. Vol.30,No.3: 139-152.
Soekanto, S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.
Soeharto (2014). Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. Surabaya. Pustaka Pembangunan
Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution, (2011). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak, Jakarta: BPK Agung Mulia.
Theodorus. (2014). Ciri Perokok Di Kalangan Mahasiswa/I Unversitas Sriwijaya. Wiliana, V. (2010). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pelajar SMA Negeri dan Swasta Tentang Rokok Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Kanker Paru di Kota Medan Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara: Medan
1
2
HUBUNGAN PERAN ORANGTUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA SMP N 1 BUAYAN
KUESIONER
A. Peran Orangtua
Saudara dimohon untuk memberi tanggapan pernyataan di bawah ini sesuai pendapat saudara dengan cara memberikan tanda (√)
No Pertanyaan Ya Tidak
Peran Sebagai Pendidik
1 Orang tua menanamkan pada saya bahwa merokok merupakan sesuatu yang bahaya
2 Orang tua menanamkan pada saya untuk tidak ikut ikutan ketika melihat teman merokok
3 Orang tua menanamkan pada saya untuk berkata jujur ketika ditanya apakah saya merokok atau tidak 4 Orang tua menaamkan pada saya bahwa merokok
merupakan sesuatu yang sia-sia dalam agama Peran sebagai pendorong
5 Orangtua memotivasi saya untuk tidak merokok 6 Orangtua memotivasi saya untuk menolak secara
halus ketika teman menawari saya rokok
7 Orangtua memotivasi saya untuk tidak menjadikan rokok sebagai pelarian ketika saya menghadapi suatu masalah
8 Orangtua memotivasi saya untuk tetap percaya diri tanpa merokok
Peran sebagai panutan
9 Orangtua tidak pernah merokok di depan saya
3
Peran sebagai teman
12 Saya menceritakan perilaku merokok saya atau teman-teman kepada orangtua
13 Orangtua menjadi teman berbincang bincang ketika saya menghadapi masalah dengan teman berkaitan dengan perilaku merokok
Peran sebagai pengawas
14 Orangtua melarang saya untuk merokok
15 Orangtua memberikan sanksi ketika mengetahui saya merokok
16 Orangtua protes jika melihat saya merokok 17 Orangtua marah ketika melihat saya merokok
Peran sebagai konselor
18 Ketika mengetahui ada anggota keluarga merokok, orangtua menasihati untuk berhenti merokok
19 Orangtua memberitahu saya tentang bahaya merokok 20 Orangtua (bapak) menasehati saya ketika
memberikan uang saku untuk tidak membeli rokok
B. Perilaku Merokok Apakah kamu merokok ? Ya
15