• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Infrastruktur jaringan pada sebuah organisasi dapat diartikan sebagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Infrastruktur jaringan pada sebuah organisasi dapat diartikan sebagai"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Infrastruktur jaringan pada sebuah organisasi dapat diartikan sebagai sebuah model infrastruktur jaringan yang menjelaskan bagaimana tiap-tiap unsur dari jaringan serta manajemen sistem akademik saling bekerja sama dalam satu kesatuan yang utuh. Oleh sebab itu, perancangan infrastruktur jaringan yang benar dapat membantu mewujudkan visi dan misi sebuah organisasi, termasuk organisasi pendidikan.

Perguruan tinggi sebagai salah satu organisasi pendidikan di Indonesia khususnya di Palembang juga membutuhkan peranan dari infrastruktur jaringan dalam mendukung pelaksanaan proses bisnisnya. Infrastruktur jaringan di dalam perguruan tinggi sudah menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung pelaksanaan bisnis akademik dan administrasi melalui sistem informasi akademiknya.

Dalam pengelolaan infrastruktur jaringan di perguruan tinggi yang akan diterapkan seharusnya tidak berdasarkan atas keputusan jangka waktu yang singkat saja, melainkan diperlukan perencanaan jangka panjang, tidak dilakukan dengan sembarangan melainkan berdasarkan tata cara yang sudah direncanakan dengan baik sesuai dengan visi dan misi perguruan tinggi tersebut. Selain itu,

(2)

penerapan infrastruktur jaringan bersifat jangka panjang juga sebaiknya direncanakan dengan sistematis, bukannya muncul sebagai akibat dari pekerjaan yang tidak teratur. Intinya, pengelolaan infrastruktur jaringan di perguruan tinggi perlu direncanakan dan diimplementasikan dalam rancangan infrastruktur jaringan sehingga perguruan tinggi itu sendiri dapat mencegah atau meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti :

1. Tidak efisiennya penerapan infrastruktur jaringan.

2. Tidak maksimalnya pemanfaatan komponen infrastruktur jaringan.

3. Tidak sejalannya infrastruktur jaringan dengan kebutuhan strategis perguruan tinggi.

Infrastruktur jaringan juga menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar rencana infrastruktur jaringan selaras dengan strategi bisnis perguruan tinggi.

Secara umum, seluruh perguruan tinggi di Palembang memiliki kemiripan proses bisnis akademik dan kebutuhan infrastruktur jaringan untuk sistem informasi akademik. Namun faktanya setiap perguruan tinggi yang ada di Palembang saat ini membangun infrastruktur jaringan pada sistem akademiknya secara sendiri-sendiri. Pada saat ini hanya sedikit yang tersedia model infrastruktur jaringan pada sistem akademik yang tepat dan cocok untuk diterapkan dalam institusi perguruan tinggi di Palembang. Infrastruktur jaringan pada sistem informasi akademik yang ada saat ini sebagian besar hanya berada dalam ruang lingkup terbatas pada perguruan tinggi tertentu. Dalam kaitannya dengan perguruan tinggi, infrastruktur jaringan pada sistem akademik juga harus memuat bahan pemikiran dari berbagai sudut pandang, berdasarkan infrastruktur

(3)

tersebut, sistem seperti apa yang diterapkan dan bagaimana menerapkannya. Selain itu, dalam infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi di Palembang juga harus bersifat dinamis yang bisa dimungkinkan untuk melakukan perubahan sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan keberadaan perguruan tinggi tersebut sebelum diterapkan sehingga resiko biaya dapat dikurangi.

Beberapa permasalahan tersebut menjadi dasar pemikiran untuk merancang sebuah infrastruktur jaringan pada sistem akademik sebagai bahan acuan perbaikan model infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi yang ada di Palembang. Penelitian ini menggunakan metode Top Down Network Design yang bertujuan untuk merancang sebuah model topologi jaringan siakad yang baik dari sebelumnya.

Dari uraian di atas maka penulis mengangkat judul untuk penelitian yaitu, “Analisis Infrastruktur Jaringan Pada Sistem Akademik Perguruan Tinggi di Palembang”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas penulis dapat mengambil rumusan permasalahan yaitu “Bagaimana infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi di Palembang ?”

1.3. Batasan Masalah

Agar diperoleh hasil pembahasan yang lebih jelas dan terarah, maka dalam penelitian ini akan di batasi :

(4)

1. Penelitian ini dilakukan pada 4 perguruan tinggi di Palembang yaitu Universitas Bina Darma, Universitas Muhammadiyah, Universitas PGRI dan STMIK MDP.

2. Menganalisis infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi di Palembang dengan menggunakan metode Top Down Network Design.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang infrastruktur jaringan untuk sistem akademik perguruan tinggi di Palembang sebagai bahan acuan untuk menentukan infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi yang terbaik.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi di Palembang.

2. Merekomendasikan rancangan infrastruktur jaringan yang baik untuk sistem informasi akademik perguruan tinggi di Palembang.

1.5

Metodologi Penelitian

1.5.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai dengan bulan Januari 2017 pada 4 perguruan tinggi di Palembang yaitu :

(5)

1. Universitas Bina Darma Palembang 2. Universitas Muhammadiyah Palembang 3. Universitas PGRI Palembang

4. STMIK MDP Palembang 1.5.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam penyelesaian data penelitian ini yakni sebagai berikut:

1. Perangkat Keras (hardware) :

a. Windows 8.1 Enterprise b. Laptop asus X455l c. Processor core i3 d. RAM 2 GB e. Harddisk 500 GB f. USB 3.0 port (s)

2. Perangkat Lunak (software) :

a. Microsoft windows 8.1, sebagai sistem operasi b. Microsoft Mozilla firefox, sebagai browser

c. Microsoft office 2013, sebagai aplikasi pengolahan data untuk penulisan. 3. Buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

1.5.3 Metode Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan mengikuti metode top down design network. Berikut dibawah ini langkah-langkah dari metode top down design network yang akan dilakukan oleh penulis :

(6)

1. Menganalisis persyaratan

Pada tahap ini, wawancara pengguna analis jaringan dan teknis personil untuk mengetahui infrastruktur jaringan pada sistem akademik ke 4 perguruan tinggi tersebut untuk meningkatkan sistem jaringan yang baru.

2. Desain logis

Tahap ini penulis mendesain topologi logis yang baru untuk meningkatkan jaringan, lapisan jaringan pengalamatan, penamaan, switching dan routing protocol. desain logis juga mencakup perencanaan keamanan dan penyelidikan awal di mana penyedia layanan dapat memenuhi LAN dan persyaratan akses. 3. Desain fisik

Pada tahap ini penulis mendesain desain fisik, menawarkan teknologi spesifik dan produk. Juga, penyelidikan ke penyedia layanan, yang dimulai selama fase desain logis, harus diselesaikan selama fase ini.

4. Testing

Tahap akhir dalam desain jaringan top-down adalah penulis melakukan rencana tes, membangun prototipe atau pilot dan mendokumentasikan hasil desain. 1.5.4 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana penelitian menginterpresentasikan hasil berdasarkan data yang diperoleh baik dengan melakukan wawncara, observasi maupun studi pustaka. 1. Observasi

Penulis melakukan pengamatan terhadap infrastruktur jaringan system akademik yang ada pada 4 perguruan tinggi tersebut dan mencatat secara

(7)

cermat dan sistematis guna mengumpulkan data-data dan diperoleh informasi yang dibutuhkan.

2. Wawancara

Penulis mengadakan tanya jawab terhadap ketua UPT-SIM bagian ahli jaringan yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini.

3. Studi Pustaka

Penulis mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literature, baik buku, jurnal, majalah, Koran atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topic, focus atau variable penelitian.

1.6

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami penulisan penelitian ini, penulis menyajikan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisikan landasan teori yang mendukung materi dan penelitian terdahulu.

(8)

Pada bab ini berisikan analisis infrastruktur jaringan SIAKAD dari 4 perguruan tinggi di Palembang .

BAB IV HASIL DESAIN DAN TESTING

Pada bab ini berisikan hasil desain dan testing serta pembahasan analisis infrastruktur jaringan pada sistem akademik perguruan tinggi di Palembang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab, musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya. (KBBI, 2008:60).

Menurut Wirardi (2012) dalam Eko Perdana (2013) mengatakan bahwa analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurangi, membedakan, memilih sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya.

2.1.2 Infrastruktur TI

Infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan layanan-seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh perusahaan atau tersebar diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.

Infrastruktur teknologi informasi (TI) sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi sistem informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam perangkat keras,

(10)

perangkat lunak dan layanan konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang tersebar di seluruh perusahaan atau tersebar di seluruh unit bisnis dalam perusahaan. Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. (Laudon, 2007:199)

2.1.3 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. (Noor Yudianto, 2007)

2.1.4 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Sutabri, 2004:36)

Menurut Alter (1992) dalam Kadir dan Triwahyuni (2005:546) yang mengatakan bahwa sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja,

(11)

informasi, orang dan teknologi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

2.1.5 Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik adalah suatu sistem yang mengolah data-data akademik pada suatu instansi pendidikan baik formal maupun informal dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Secara umum data-data yang diolah dalam sistem informasi akademik meliputi data dosen, data mahasiswa, data mata kuliah dan jadwal mengajar dan data-data lain yang bersifat umum berdasarkan keperluan setiap lembaga pendidikan.

Secara singkat sistem informasi akademik dapat diartikan aplikasi untuk membantu memudahkan pengelolaan data-data dan informasi yang berkaitan dengan instansi pendidikan. (Chandra, 2016)

2.1.6 Top Down Network Design

Top Down Network Design adalah metodologi untuk merancang jaringan yang dimulai pada lapisan atas dari model layer OSI hingga ke lapisan bawah. Metodologi Top Down berfokus pada aplikasi, sesi, dan transportasi data sebelum pemilihan router, switch, dan media yang beroperasi pada lapisan bawah. Metode Top Down dibagi menjadi empat fase utama yang dilakukan dalam secara siklus yaitu :

1. Menganalisis persyaratan

Pada fase ini, wawancara pengguna analis jaringan dan teknis personil untuk memperoleh pemahaman tentang tujuan bisnis dan teknis untuk meningkatkan sistem yang baru.

(12)

2. Desain logis

Fase ini dengan topologi logis yang baru untuk meningkatkan jaringan, lapisan jaringan pengalamatan dan penamaan. desain logis juga mencakup perencanaan keamanan dan penyelidikan awal di mana penyedia layanan dapat memenuhi LAN dan persyaratan akses.

3. Desain fisik

Selama fase desain fisik, teknologi spesifik dan produk yang menyadari desain logis yang dipilih. Juga, penyelidikan ke penyedia layanan, yang dimulai selama fase desain logis, harus diselesaikan selama fase ini.

4. Testing

Langkah-langkah akhir dalam desain jaringan top-down adalah untuk menulis dan melaksanakan rencana tes, membangun prototipe atau pilot dan mendokumentasikan karya Anda dengan proposal desain jaringan.

( Oppenheimer, 2011)

2.1.7 International Standard Organization (OSI) Layer

Tujuan utaman penggunaan model OSI adalah untuk membantu designer jaringan memahami fungsi dari tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protocol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan protocol dan standar. Fungsi masing-masing dari tiap layer pada OSI :

(13)

1. Application layer

menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan seperti server printer atau aplikasi computer lainnya. Berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Contoh Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

2. ·Presentation

Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Contoh Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti layanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

3. Session

Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer di sebut “session”. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau dihancurkan. Selain itu, di

(14)

level ini juga dilakukan resolusi nama. Contohnya RPG (Remote Procedure Call) Protokol yang mengeksekusi program pada komputer remote dan memberikan nilai balik kepada komputer lokal sebagai hasil eksekusi tersebut. 4. Transport

Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end - to - end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling) Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. Contoh :

a. Service-point addressing

b. Segmentasion dan reassembly

c. Connection Control d. Flow Control e. Error Control 5. Network

Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan router dan switch layer. Contoh dimana Network memiliki dua tugas pokok diantaranya:

(15)

a. Logical addressing b. Routing

6. Datalink

Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara system koneksi dengan penaganan error. Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras( seperti halnya di Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC). Contohya :

a. Topologi bus b. Topologi ring 7. Physical

Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar system. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau token Ring), Contoh topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini

(16)

juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. (Artha Yasa, 2012)

2.2

Tinjauan Umum

2.2.1 SIAKAD Universitas Bina Darma Palembang

Sistem informasi akademik yang dimiliki oleh Universitas Bina Darma beralamatkan https://sisfo.binadarma.ac.id/ yang berisikan informasi perkuliahan seperti untuk mengentry krs, melihat khs, pembayaran dan manfaat lainnya. Berikut ini gambar tangkapan layar dari siakad universitas bina darma :

Gambar 2.1 SIAKAD Universitas Bina Darma

SIAKAD pada Universitas Bina Darma dilengkapi dengan form login agar informasi dari seluruh yang terkait dalam universitas bina darma dapat terjaga dengan aman. Didalam siakad hanya yang terkait dengan universitas saja yang dapat login dengan nim dan password yang sudah diberikan masing-masing.

(17)

Terdapat menu-menu informasi seputar akademik yang terdapat pada SIAKAD tersebut. Seperti gambar berikut :

Gambar 2.2 Menu-menu SIAKAD Universitas Bina Darma

Pada gambar diatas terdapat menu-menu seperti hasil study yang digunakan untuk melihat khs yang telah divalidasi oleh dosen-dosen, menu jadwal yang digunakan untuk melihat jadwal reguler maupun jadwal semester pendek, menu entry krs/frs/wisuda digunakan untuk mengentrykan jadwal kuliah serta pengajuan judul skripsi, dan terakhir menu pembayaran yang digunakan untuk membuat kode bayar seperti pembayaran spp, pkl dan skripsi.

2.2.2 Universitas PGRI Palembang

Sistem informasi akademik yang dimiliki oleh Universitas PGRI Palembang yang beralamatkan http://www.univpgri-palembang.ac.id/sia/ ini berisikan informasi-informasi seputar akademik seperti khs, krs, skripsi dan informasi-informasi lainnya. Berikut tampilan SIAKAD Universitas PGRI Palembang :

(18)

Gambar 2.3 SIAKAD Universitas PGRI

Pada gambar diatas mahasiswa maupun dosen harus login terlebih dahulu agar dapat masuk ke sistem informasinya yang sudah diberikan username dan password masing-masing.

2.2.3 Universitas Muhammadiyah Palembang

Sistem informasi akademik yang dimiliki oleh Universitas Muhammadiyah yang beralamatkan http://sisfo.umpalembang.ac.id/ ini memiliki form login untuk masuk ke sistem dengan username dan password yang harus diisi terlebih dahulu oleh mahasiswa maupun dosen. Sama halnya dengan SIAKAD yang telah dibahas pada subbab diatas, SIAKAD universitas muhammadiyah memiliki informasi seperti khs, krs, skripsi dan informasi lainnya.

2.2.4 STMIK MDP Palembang

Sistem informasi akademik yang dimiliki oleh STMIK MDP yang berlamatkan https://simponi.mdp.ac.id/ seperti pada gambar berikut :

(19)

Gambar 2.4 SIAKAD STMIK MDP

Sama halnya dengan SIAKAD yang sudah dibahas pada subbab sebelumnya, siakad pada stmik mdp tersebut memiliki form login terlebih dahulu agar bisa masuk ke sistem dengan nim/kode dan password yang sudah dimiliki oleh mahasiswa maupun dosen stmik mdp. Siakad tersebut berisikan informasi akademik seperti khs, krs , skripsi dan informasi penting lainnya.

2.3

Penelitian Sebelumnya

Pada penelitian Redesain jaringan komputer dengan menggunakan metode top down (Gheandeva Ramadias, 2012), penelitian ini menghasilkan usulan berupa desain topologi baru pada PDAM Tirta Musi Palembang.

Adapun perbedaan dan kesamaan dari penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama menggunakan metode top down. Perbedaan dari penelitian sebelumnya dengan penlitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah dari segi pembahasan dan tempat objek penelitian sebelumnya, sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

(20)

adalah menganalisis infrastruktur jaringan pada sistem informasi akademik dan juga tempat objek penelitiannya, dimana (Gheandeva Ramadias, 2012) menjadikan PDAM Tirta Musi Palembang sebagai tempat studi kasus, sedangkan penulis menjadikan perguruan tinggi di Palembang sebagai tempat objek penelitian.

Pada penelitian Analisis dan Arsitektur desain jaringan komputer SMA Negri 1 Muara Enim (Meylan Anggara), penelitian ini menghasilkan sebuah desain arsitektur jaringan komputer SMA Negri 1 Muara Enim menggunakan topologi logika ethernet dan topologi fisik berbentuk star. Pada penelitian sebelumnya terdapat kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu metode yang digunakan sama-sama menggunakan metode top down untuk mendesain sebuah topologi jaringan. Perbedaannya terletak pada tempat pembahasan dan tempat objek penelitian. Yang mana penelitian sebelumnya dilakukan di SMA 1 Negri Muara Enim , Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis pada perguruan tinggi di Palembang.

2.4

Kerangka Berpikir

Hal-hal yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah mengumpulkan, merencanakan, mempelajari, menganalisis dan pemodelan terhadap infrastruktur TI pada sistem akademik perguruan tinggi di Palembang.

Berikut dibawah ini Gambar 2.5 model kerangka berpikir dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis :

(21)

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Analisis

Melakukan identifikasi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan

Desain Fisik

Merekomendasikan perangkat jaringan dan desain fisik jaringan SIAKAD yang baik dari sebelumnya

Desain Logis

Membuat desain rencana jaringan dan rekomendasi desain logis topologi jaringan SIAKAD

Testing

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, penulis mencoba untuk mengambil beberapa kesimpulan atas pembahasan yang telah dimuat dalam bab-bab sebelumnya.

Berikut kesimpulan yang dapat diambil :

1. Dari hasil analisis terhadap 4 perguruan tinggi di Palembang yang berhubungan dengan infrastruktur jaringan SIAKAD didapatkan berbagai jenis perangkat jaringan seperti server, router, switch, wireless, kabel UTP dan perangkat lainnya serta topologi jaringan SIAKAD pada masing-masing perguruan tinggi di Palembang.

2. Dengan adanya rekomendasi rancangan topologi jaringan SIAKAD dan perangkat jaringan SIAKAD perguruan tinggi yang baru diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membangun jaringan yang baru khususnya jaringan SIAKAD perguruan tinggi di Palembang. Begitu juga dengan sistem jaringan sangat penting untuk mendukung proses akademik suatu perguruan tinggi terutama untuk jaringan SIAKAD yang efisien dan efektif agar memberi kepuasan pengguna untuk mengakses lebih cepat. Karena

(23)

infrastruktur jaringan dapat berjalan baik berdasarkan fungsinya yang akan berdampak meningkatnya kenyamanan pengguna internet.

5.2

Saran

Adapun saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur jaringan pada sistem akademik peguruan tinggi di Palembang dengan sebagai berikut:

1. Mengupgrade perangkat jaringan yang lama dengan yang baru, software lama di update ke yang baru, agar lebih optimal kinerja jaringan sesuai dengan kondisi yang ada pada 4 perguruan tinggi di Palembang. Dan penambahan

Bandwitdh internet harus ditingkatkan sesuai dengan jumlah

mahasiswa/pengguna di 4 perguruan tinggi tersebut agar pengguna internet dapat menikmati internet dengan nyaman dan cepat.

2. Adanya pemeliharaan terhadap infrastruktur jaringan agar terjaga baik dan awet. Dan mengaktifkan fitur-fitur security pada perangkat seperti pada wireless untuk meningkatkan keamanan jaringan.

Gambar

Gambar 2.1 SIAKAD Universitas Bina Darma
Gambar 2.2 Menu-menu SIAKAD Universitas Bina Darma
Gambar 2.3 SIAKAD Universitas PGRI
Gambar 2.4 SIAKAD STMIK MDP
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam skripsi ini permasalahan yang diangkat adalah berkaitan dengan kawasan laut dangkal yang sesuai untuk pengembangan budidaya alga di Indonesia, mengingat

Sebagai suatu unit dan bagian dari Instalasi Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Kanker “Dharmais”, Unit Layanan Paliatif memiliki tujuan untuk mewujudkan pelayanan dan

Perbedaan artikulasi akan masa lalu dari restoran-restoran Cina yang ada di Jakarta juga disebabkan tidak adanya ruang publik atau medium yang tersedia untuk mewadahi memori

Menurut Husnan (2005:317) dalam kutipan Indah (2017) mengatakan bahwa “apabila kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan

Sumber: PT.Nusantara Unggas Jaya, 1998 Perjanjian yang telah disepakati ternyata tidak semuanya dapat terealisasi sesuai reneana, yang disebabkankarena ketidakmampuan

Intranet juga dapat diartikan sebagai jaringan dengan sebuah organisasi yang menggunakan teknologi internet untuk menghubungkan dan meningkatkan komunikasi dalam organisasi

Di rumah sakit, didalam triase mengutamakan perawatan pasien berdasarkan geala. 9riase menggunakan *BCD seperti alan nafas, pernapasan dan sirkulasi, serta warna

4) berdasarkan jumlah penulis buku teks.. Buku teks memuat suatu materi pelajaran tertentu. Klasifikasi buku teks berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi terdapat di