PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V
MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
FATKHUL MUJIB
NIM: 11408170
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
K E M E N T E R IA N A G A M A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/'/www. salatiga.ac. id e-mai i: akademik@stain. ac. id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara:
Nama : Fatkhul Mujib
NIM :11408170
Jurusan : Tarbiyah
Program studi : Ektensi PAI
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI
QUR’AN HADITS MELALUI METODE
RESITASI PADA SISWA KELAS V MI
MA’ARIF GRABAG I Kab. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Sudah dapat diajukan dalam siding munaqosah. Demikian surat ini,harap menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
2010
M. Hafidz, M. Ag
K E M E N T E R IA N A G A M A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stain.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara Fatkhul Mujib dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408170 yang
berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN
HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GRABAG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Salatiga, 28 Agustus 2010 18 Ramadhan 1431
Panitia Ujian
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. H. A Mahzumi, M. Ag
NIP : 19500515 198103 1 005
Maslikhatul Umami, MA
NIP : 19800513 200312 2 003
I. Hafi3z, M\ Ag
K E M E N T E R IA N A G A M A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga hiip//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stain.ac. id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Fatkhul Mujib
NIM : 11408170
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Ektensi (Pendidikan Agama Islam)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Agustus 2010
Y anguieny atakan,
Fatkhul Mujib
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1 * v? idlll^ax-ls !ji\i>-Ajji ^jA
\jTj>J
^ • jjJJIIjb J-l ^35
Artinya :
£)aw hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar. *
V jjjl Vt ^ Vnr.U ^ tjlj
Artinya:
Ambillah kesempatan semasa muda,
in gat! sesungguhnya masa muda tidak selamanya.
PERSEMBAHAN
Ibuku tercinta terimakasih atas do’a dan dukungannya.
Saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu memberi
semangat, semoga kalian sukses dalam meraih cita-cita yang diharapkan dan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) ini dapat kami laksanakan dan kami selesaikan sesuai dengan rencana dengan judul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI M A ’ARIF GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini berlangsung selama 2 bulan yaitu
sejak bulan Juni 2010 dan berakhir sampai dengan bulan Agustus
Sholawat serta salam tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung
Muhammad Saw yang kita tunggu syafa’atnya besuk di yaumil kiamah.
Pelaksanaan kegiatan Penelitian Undakan Kelas ini tidak akan terwujud
tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi -
tingginya kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.
2. M. Hafidz, M. Ag yang sangat sabar dan teliti didalam membimbing skripsi
ini.
3. Drs, Joko Sutopo M.Pd. selaku ketua program PAT STAIN Salatiga.
4. Subandi, S.Pdl Kepala Ma'arif Grabag I, atas kesempatannya sehingga kami
bisa melaksanakan penelitian.
5. Bapak Ibu Guru MI Ma'arif Grabag I, kecamatan Grabag, Kabupaten
6. Siswa-siswi MI Ma'arif Grabag I, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang
7. Kepada ibuku tersayang yang selalu mendo’akan dan sekaligus mendukung
untuk segera terselesaikan dalam pembuatan skripsinya.
8. Kepada adikku tercinta Anisah yang memberi semangat dalam pembuatan
skriosi ini.
9. Seluruh teman-teman angkatan 2010 yang memberikan kesemangatan untuk
terselesainya skripsi ini.
10. Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian Tidakan Kelas ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk
menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.
Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjukNya
kepada kita semua. Amiin
Salatiga, 13 Agustus 2010 Peneliti
Fatkhul Mujib
ABSTRAK
FATKHUL M U JIB, 2010.
Peningkatan Prestasi Belajar Materi Q ur’an
Hadits Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V M I M a ’a rif
Grabag I Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.Pembimbing : M. Hafidz, M. Ag
Kata K unci: Metode Resitasi, Peningkatan Prestasi Belajar
Berdasarkan pengamatan peneliti di MI Ma'arif Grabag I, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang perlu adanya peningkatan Prestasi Belajar pada siswa kelas V agar mencapai hasil yang lebik baik dari sebelumnya. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana metode pengajaran qur’an hadits di MI Ma’arig Grabag I Kab. Magelang. Selama ini. (2) Bagaimana penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran qur’an hadits di MI Ma’arif Grabag I Kab. Magelang. (3) Bagaimana hasil atau prestasi siswa dalam mata pelajaran qur’an hadits melalui metode resitasi di MI Ma’arif Grabag I.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penerapan metode resitasi terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran qur’an nadits di kelas V MI Ma’arif Grabag I Kec. Grabag Kab. Magelang (2) untuk mengetahui pengaruh penerapan metode resitasi terhadap peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran qur’an hadits di kelas V MI Ma’arif Grabag I Kec. Grabag Kab. Magelang.
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan dua siklus dengan metode resitasi atau pemberian tugas. Subyek penelitian sebanyak 28 siswa.
Analisis data menunjukkan pada siklus I mean meningkat menjadi 78.57 dan siklus II menjadi 89,5. Prosentase pencapaian KKM pada siklus I meningkat sebesar 26,03 % dan pada siklus II meningkat 28 %. Analisis data tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang hadits Taqwa, ciri-ciri orang munafik dan juga meningkatkan prosentase pencapaian nilai KKM pada siswa kelas V MI Ma'arif Grabag I kecamatan Grabag.
DAFTAR ISI
SAMPUL ...i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
PENGESAHAN KELULUSAN...iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v
KATA PENGANTAR ...vi
A BSTRA K ...viii
DAFTAR ISI ...ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah...1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 4
E. Kegunaan penelitian ... 6
F. Definisi Operasional ... 7
1. Pengertian Prestasi...7
2. Pengertian B elajar...7
3. Metode R esitasi... 10
4. Al Qur’an H ad ist... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar... 19
1. Pengertian belajar... 19
2. Pengertian Metode Resitasi... 21
3. Pengertian Mata Pelajaran Qur’an H adist... 24
4. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ...27
5. Indikator Keberhasilan... 29
B. Karakteristik Siswa Dalam Belajar ...30
C. Hubungan Metode Resitasi dengan Prestasi Belajar ...32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Profil Madrasah... 33
B. Pelaksanaan Penelitian...41
1. Pra siklus... 41
2. Pelaksanaan Siklus I ...41
3. Pelaksanaan Siklus I I ...44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus ... 46
B. Siklus 1 ...48
1. Data Nilai Pra Siklus dan Siklus I ... 48
2. Pembahasan siklus I ...49
C. Siklus I I ... 52
1. Data Pra Siklus dan Siklus II...52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...56
B. Saran-Saran...56
Daftar Tabel
Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian...33
Tabel 2 Data tenaga pendidik dan kependidikan ... 36
Tabel 3 Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010 ... 37
Tabel 4 Daftar siswa kelas IV Mi Ma'arif Grabag I ... 37
Tabel 5 Susunan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I ...38
Tabel 6 Data nilai sebelum penlitian tindakan kelas ... 46
Tabel 7 Data nilai siklus 1 ... 48
BABI PENDAHULUAN
A. L atar Belakang Masalah
Dalam pencapaian hasil atau prestasi siswa dalam kelas diusahakan
bisa mendengarkan dan melihat guru agar apa yang disampaikan bisa
diterima oleh siswa dengan baik. Dalam hal ini siswa diberi motivasi agar
selama proses belajar mengajar tidak ada satupun yang bermain, bercerita
maupun tidur. Prestasi yang dicapai dalam belajar mengajar, guru sering
mengadakan evaluasi, mulai dari ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan semester sampai Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA). Dari
evaluasi itu guru bisa memilah dan memilih dari tengah semester atau
semester siswa bisa diketahui sejauh mana kemampuan atau prestasi yang
dicapainya.
Hasil evaluasi akan lebih baik bila sudah diadakan pengukuran-
pengukuran sebelumnya karena dalam pengukuran itulah kita menentukan
alat dan tekhnik tentang apa yang hendak diukur yang sudah tentu didasarkan
atas pemikiran dan pertimbangan yang tepat dan akurat (Zainal Arifin,
1990:2). Setelah mengadakan evaluasi guru mengetahui nilai-nilai atau
kualitas yang bisa dibandingkan dengan nilai yang lain. Kalau ada prestasi
dalam belajar kurang, guru sesegera mungkin untuk mengadakan pengayaan.
siswanya dalam membaca al Qur’an dan hadits - hadits Nabi dengan baik dan
benar. Pelajaran ini diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag I.
Mata pelajaran qur’an hadits memuat kehidupan sehari-hari seperti
mengajak untuk mengambil petunjuk dari Al Qur’an dan berpegang teguh
dengan tali agama Alloh yang kokoh, yaitu Islam (Raqith Hasan Hamad,
2001:73), mengajarkan untuk bersilaturahim, menghormati kepada orang
yang lebih tua dan menyayangi dengan lebih mudah, ciri-ciri orang bertaqwa
dan lain-lainnya. Pelajaran ini akan dikuti oleh siswa dengan senang serta
menggunakan metode yang tepat pula. Madrasah Ibtidaiyah adalah sekolah
yang mengajarkan mata pelajaran-mata pelajaran agama Islam dan mata
pelajaran umum sesuai undang-undang pendidikan tahun 1989, Madrasah
juga hams menerapkan kurikulum nasional 1994 yang ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Azra Azyumardi, 2000 :72).
Mata pelajaran qur’an hadits yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Grabag 1 adalah dengan metode ceramah, metode ini membuat siswa
bersemangat dalam mencapai keberhasilan. Dengan metode mengajar yang
bermutu, bahan yang sulit sekalipun dapat disajikan dalam bentuk yang
mudah dipahami oleh murid termasuk murid yang tidak terhitung pandai.
Keberhasilan dalam melakukan tugas menambah siswa semangat
belajar dengan sendirinya ketekunan belajar. Semakin siswa mendapat
dorongan dan kepuasan atas kemampuannya menguasai materi (qur’an
dikerjakannya dengan baik, sehingga siswa mengalami rasa sukses (Nasution,
2005: 48) Dalam alqur'an surat Al Mujadilah ayat 11 Allah berfirman :
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad (Q.S. Al
Mujadilah: 11)
Metode resitasi atau pemberian tugas sangat tepat untuk dilakukan.
Dengan demikian siswa dapat meningkatkan prestasinya melalui ketekunan
dalam belajar setiap hari.
Oleh karena itu penulis perlu melakukan tindakan kelas. Penelitian
ini diharapkan siswa dapat menekuni sekaligus meningkatkan keaktifan siswa
dalam segala hal lebih-lebih yang berkaitan dengan penulisan. Peneliti
mengambil ju d u l:
’’PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN HADITS
MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF
GRAB AG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang di atas maka permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran qur’an hadits
2. Bagaiman hasil atau prestasi siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadits
melalui metode resitasi di MI Ma’arif Kec. Grabag I Kab. Magelang ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan siswa dapat mencapai hasil yang optimal
dalam kegiatan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran Al
qur’an hadits di kelas V MI Ma'arif Grabag I, Kec Grabag, Kab.
Magelang selama ini?
2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran Qur’an hadits di kelas V Ml Ma'arif Grabag I, Kec. Grabag, Kab.
Magelang setelah menggunakan metode resitasi.
D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
(Hadeli, 2006:47). Sedangkan dalam pengertian yang lain Hipotesis adalah
alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika
yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan
kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1995:71)
Dari pengertian diatas maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti
resitasi dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Qur’an
hadits kelas V MI Ma'arif Grabag I, kec Grabag, Kab. Magelang tahun
pelajaran 2009/2010.
2. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah pada materi Qur’an Hadits, penulis
membandingkan:
a. Perkembangan nilai rata-rata dari post test siklus I, post test siklus II,
semakin baik nilai rata- rata tersebut berarti semakin meningkat
kemampuan siswa dalam mengerjakan qur’an hadits melalui metode
resitasi.
b. Peningkatan yang signifikan nilai pelajaran Qur’an Hadits dari
semester satu (sebelum dilakukan Tindakan Kelas) dengan nilai
Qur’an Hadits sesudah dilakukan Tindakan Kelas (siklus I, dan siklus
II). Berarti semakin meningkat nilai rata-rata Qur’an Hadits, maka
semakin meningkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas
Qur’an Hadits.
c. Peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM, berarti semakin
meningkat maka semakin meningkat kemampuan siswa dalam
E. Kegunaan Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas V ini akan
memberikan manfaat yang berguna bagi perorangan maupun institusi /
lembaga:
1. Bagi Guru
Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini guru akan
mengetahui segala kekurangan yang ada dalam dirinya dan dapat
dipergunakan sebagai bahan koreksi dan perbaikan untuk proses
pembelajaran berikutnya.
2. Guru lain
Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran qur’qn hadist serta
menambah kepercayaan dalam meningkatkan kualitas siswa dirumah.
3. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang mengalami
kesulitan dalam menulis hadits ataupun aya-ayat qur’an untuk diperbaiki
lagi serta bisa belajar lagi di iumah untuk lebih baik.
4. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan nama baik yang berguna untuk
perbaikan proses pembelajaran di sekolah itu sendiri khususnya dan
F. Definisi Operasional 1. Pengertian Prestasi
Menurut Gagne Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dalam
melakukan kegiatan. Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk
mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-
latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan
karenaperistiwa kebetulan.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan relative permanent dalam tingkahlaku
:.tau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak
berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,
kelelahan, atau obat-obatan (Lilik sriyanti, Suwardi, Muna Erawati: 2009 ;
18). Dalam hal belajar, Hilgard dikutip dalam buku psikologi belajar
(1962) memberikan penjelasan, antara lain “by learning we mean the
shaping o f individual behavior through the training that contact with the
physical and that life among a species own kind privide “ ungkapan
Hilgard lebih jelas memperlihatkan perbedaan “ usaha berubah “ karena
sudah waktunya berubah atau telah matang (mature) dan karena bel ajar
(Mulyati, 2005, 2).
Belajar menurut Oemark Hamalik adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan (Hamalik Oemar, 2004;
bukunya Mulyati belajar adalah ada proses perubahan ke lebih baik, dari
tidak dapat menjadi dapat dan dari tidak tahu menjadi tahu (Mulyati,
2005:5).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan,
seabagai pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. (Slameto,
1995:2)
Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan,
karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :
1. Prestasi belajar sebagai indicator kualitas atau kuantitas pengetahuan
yang telah di kuasai anak didik
2. Prestasi sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu intitus
pendidikan.
5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah kemampuan maksimal
atau pencapaian hasil yang tinggi yang dilakukan oleh anak / siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan baik yang berupa
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :
1. Pencapaian hasil tertinggi dari anak didik' siswa selama belajar, sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan dalam waktu yang telah ditentukan
2. Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan suatu proses (dari
hasil kegiatan belajar mengajar) yang serupa penguasaan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dan prestasi belajar ini dapat
diketahui dengan hasil evaluasi yan dinyatakan dengan hasil nilai atau
berupa nilai-nilai dari aspek, baik kognitif afektif maupun
psikomotorik.
Hasil yang dicapai siswa merupakan suatu perubahan yang
direalisasikan dalam bentuk nilai baik berwujud angka maupun huruf.
Dalam pendidikan formal atau sekolah biasanya seorang guru
menggunakan skala penilaian dengan angka dari 0 - 1 0 atau 0 - 100,
dilembaga pendidikan formal atau sekolah untuk mengetahui prestasi
belajar dari yang dicapai seperti ulangan tengah semester, ulangan
semester, ulangan harian atau bahkan Ujian Akhir Sekolah (UAS).
Hasil dari ujian itu kemudian di rekap menjadi hasil akhir untuk
menentukan berhasil atau tidaknya dalam setahun. Raport adalah buku
laporan hasil belajar siswa sisekolah selama satu periode (1 semester),
yang diberikan guru atau wali kelas kepada orang tua atau wali murid
dapat mengetahui hasil prestasi belajar putra-putrinya dalam waktu
Selama dapat diharapkan adanya interaksi dan umpan balik
antara siswa dengan siswa, siswa dengan orang tua, siswa dengan guru
dan juga orang tua dengan guru atau wali kelas. Melibatkatkan
orangtua pada kegiatan belajar anak mereka di rumah (Monty P.
satiadarma, Fidelis E. Waruwu :2003; 141). Dengan demikianlah
terjadilah komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Metode Resitasi
Resitasi atau pemberian tugas adalah suatu cara penyajian
pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam
waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan
tugas yang dibebankan kepadanya (Moh. Uzer Usman, Lilis Setiaw ati;
1993,128)
Tugas yang diberikan siswa dapat dikerjakan di dalam kelas, di
taman, di perpustakaan, di toko, di Laoratorium, di teras, atau di mana
saja asai tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena bahan pelajaran terlalu banyak
sementara waktu sedikit, artinya banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya
a. Fase pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan (Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah,
1996:97):
1) Tujuan yang akan dicapai
2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa
yang ditugaskan tersebut
3) Sesuai dengan kemampuan siswa
4) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan
siswa
5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
b. Langkah pelaksanaan Tugas (Aswan Zain, Syaiful Bahri
Djamarah, 1996 : 98)
1) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru
2) Diberikan dorongan sehingga anak mau mengerjakan
3) Diusahakan / dikeijakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh
orang lain atau meminta bantuan orang lain.
4) Dianjurkan siswamencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan
baik dan sistematis
c. Fase mempertanggungjawabkan Tugas (Aswan Zain, Syaiful Bahri
Djamarah, 1996 : 98)
1) Laporan siswa baik lisan/ tulis dari apa yang telah
dikeijakannya
2) Adanya Tanya jawab / diskusi kelas
3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes
atau cara yang lain.
Fase pertanggungjawaban tugas inilah disebut “Resitasi”
metode tugas dan resitasi memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan, antara la in :
1) Kelebihannya metode resitasi sebagai berikut : (Aswan Zain,
Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98)
a) Untuk merangsang melakukan aktivitas belajar individual
atau kelompok
b) Dapat mengembangkan kemandirian
c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
2) Sedangkan kekurangan metode resitasi sebagai berikut :
(Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98)
a) Sulit dikontrol
b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif
mengejakan (anggota tertentu saja)
c) Tidak pernah memberikan tugas yang sesuai
4. AI-Qur’an Hadits
Al Qur’an hadits merupakan mata pelajaran pendidikan agama
islam yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 1. Proses
pembelajaran Al qur’an hadits harus dibuat dengan mudah dan
sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan dan merasa bosan
terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rosul saw :
Ij j j jIJ (J la «h »J AjIc. 4Ul tjc. (jc.
(ji£ J lajlt 6Q j) J IjjjuUU
Artinya:
“Dari Anas RA bahwa Nabi Saw bersabda : Dan mudahkanlah dan
jangan kamu persulit, gembirakanlah dan jangan kamu membuat lari
(HR Bukhori)”.
Prestasi belajar qur’an hadits akan tercapai sesuai dengan yang
diharapkan apabila dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara
peresta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan
perilaku kearah yang lebih baik.
G. Metode penelitian,
1. Rancangan Penelitian.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas artinya penelitian
proses belajar mengajar sebagai objek penelitian (Suharsimi Arikunto,
1998:5).
Model yang digunakan adalah mulai dari perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. (Suharsimi Arikunto, 2008: 16)
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Refleksi SIKLUS 11 Pelaksanaan
2. Subyek Penelitian
Adapun subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas V
MI Ma'arif Grabag 1, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Adapun
lokasi penelitiannya adalah di Madrasah Ibtidaiyah Grabag I Jalan Raya
Candi Umbul Grabag, Kab. Magelang Telp. (0293) 3148107. Siswa yang
siswa laki-laki. Latar belakang orang tua sangat heterogen mulai dari
petani, buruh tani, pedagang, pegawai negeri dll.
Dasar pertimbangan pemilihan subyek yakni perlunya penerapan
tindakan penelitian ini terhadap pembelajaran Qur’an Hadits melalui
metode resitasi pada siswa kelas V semester II.
3. Langkah-Langkah
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti melakukan persiapan
perangkat pembelajaran yang berupa:
1) Membuat rencana pembelajaran.
2) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar
mengajar dikelas dan
4) Menyusun alat evaluasi.
b. Tindakan
Dalam hal ini guru menyusun tindakan terhadap pelaksanaan
kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Guru mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat
kemampuan belajar siswa.
2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan
metode penugasan (resitasi) guru menciptakan suasana yang
3) Di dalam tindakan ini peneliti melakukan simulasi pelaksanaan,
menyiapkan alat pendukung/ sarana lain yang diperlukan,
memberikan tugas dan lain sebagainya..
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan, guru menggambarkan obyek yang
diamati, adapun cara pengamatannya yaitu :
1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana
tindakan yang telah diterapkan.
2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang
berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang
diharapkan.
d. Refleksi
Tahap refleksi, merupakan bagian terpenting sebagai
perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan yang ada,
baik dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara
analisisnya. Tahap ini untuk mengetahui apakah tindakannya yang
dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan
hasil refleksi dipergunakan sebagai bahan untuk merancang tindakan
selanjutnya.
4. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau
karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi (Iqbal Hasan,
a. Observasi atau pengamatan.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sikap
dan respon siswa setelah diadakan pre tes dan postes. Observasi atau
pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan terjun langsung dan
melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap obyek yang
diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.
b. Tes
Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan pos-tes dalam setiap
siklus yang harus dikeijakan oleh para siswa.
c. Dokumentasi.
Sebagai titik awal atau patokan keberhasilan, peneliti
menggunakan dokumen berupa nilai Qur’an Hadits siswa (populasi)
pada semester satu.
5. Analisis Data
Sesuai dengan jenis data penelitian, maka analisis yang tepat untuk
penghitungan menggunakan rumus tes sampel kemudian dikomparasikan
dan dianalisis untuk dicari nilai signifikansinya.
6. Sistematika Penulisan
Bab I PENDAHULUAN : Dalam bab ini berisi tentang latar
belakang masaiah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA: Dalam bab ini berisi landasan teori
memuat prestasi belajar, pengertian metode resitasi, Qur'an
Hadist, Faktor yang mempengaruhi Belajar, Indikator keberhasilan,
karakteristik siswa dalam belajar.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN : Dalam bab ini berisi
tentang profil madrasah, pelaksanaan penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN : Pada bab ini berisi
tentang uraian hasil dan pembahasan pra siklus, siklus I dan siklus II.
BAB V PENUTUP : Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan
BABU
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar
Kata “Prestasi” berasal dan bahasa Relanda yaitu Prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti “
Hasil usaha” (Zainal Arifin, 1190 : 2-3). Kata prestasi banyak digunakan
dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga,
dan pendidikan khususnya pengajaran.misalnya saja Dinasirajua
mendapat peringkat kelas, lomba biola, tennis meja. Kemudian si Joko
mendapat juara umum dalam lari 100 m dari contoh ini dapat kita lihat
bahwa prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan,
keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.
Dalam tulisan ini prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan
khususnya pengajaran. Secara mikro dan makro dilihat dalam arti luas
atau terbatas / khusus. Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan
sebagai kegiatan psiko fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha
penguasaan materi iimu pengetahuan yang merupakan sebagaian kegiatan
menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. (Sardinian, 2003 : 20-21).
Para guru berusaha memberikan ilmu penetahuan kepada siswa-
menyampaikan hadits tentang taqwa, hadits tentang ciri-ciri orang
munafik dengan harapan siswa dapat menulis, menghafal, dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses belajar dengan mengedepankan partisipasi aktif dari peserta
didik akan menjadikan suasana kelas lebih hidup. Peserta didiklah yang
mendominasi proses belajar di kelas dan guru bertindak sebagai
fasilitator.
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat Perenial
dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya
manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan
masing-masing. Kehadiran prestasi belajar semakin terasa penting untuk
dipermasalahkan. Karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
Jadi kesimpulannya adalah belajar merupakan suatu usaha sadar
latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi
bukan karena peristiwa kebetulan
2. Pengertian Metode Resitasi
a. Metode Resitasi {penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Masalah tugas yang dilakukan siswa dapat dilakukan didalam
kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, diperpustakaan, di benkel,
di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas dapat dikeijakan (Syaiful
Bahri, Aswan Zain, 96 : 1996) Kata “Prestasi” berasal dari bahasa
belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi
“Prestasr yang berarti “hasil usaha”. Prestasi adalah kemampuan,
keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal
(Suharsini Arikunto, 1990; 3).
Metode ini diberikan karena airasakan bahan pelajaran terlalu banyak
sementara waktu sedikit. Artinya banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan maka metode inilah yang tepat.
b. Tujuan dan manfaat
1) Membina rasa tanggung jawab yang dibebankan kepadanya,
karena pada akhirnya tugas tersebut hams dipertanggungjawabkan
(diresitasi) dengan c a ra:
- Membuat ringkasan
- Menyerahkan hasil keija dan sebagainya.
2) Menemukan sendiri informasi yang diperlukan atau memantapkan
informasi yang telah diperolehnya
3) Menjalin kerjasama dan sikap menghargai hasil kerja orang lain
c. Langkah-langkah yan harus diikuti dalam penggunaan metode tugas
atau resitasi yiatu:
1) Fase Pemberian Tugas
Tugas yang akan diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan :
a) Tuj uan yang kaan dicapai
b) Jenis tugas yan jelas dan tepat sehinggaanak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut
c) Sesuai dengan kemampuan siswa
d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membanatu pekeijaan
siswa
e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
2) Langkah Pelaksanaan Tugas
a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru.
b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
c) Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh
d) Diajurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh
dengan baik dan sistematik
e) Adakan evaluasi, dan hasilnya dikembalikan kepada siswa
(Hendyat Soetopo : 2005 ; 160)
f) Tentukan target waktu dan hasil yang harus dicapai.
3) Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
Hal - hal yang harus dikerjakan pada fase in i:
a) Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa yang telah
dikerjakan.
b) Ada Tanya jawab / diskusi kelas.
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes
atau cara lainnya.
Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut “resitasi”.
Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
individual ataupun kelompok.
2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guna
3) Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa.
4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Sedangkan kekurangan dari metode resitasi antara lain :
1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengeijakan tugas atau
2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif
mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja,
sedangkan anggoia lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu siswa.
4) Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi) dapat
menimbulkan kebosanan siswa.
3. Pengertian Mata Pelajaran Qur’an Hadist
Mata pelajaran qur’an hadits merupakan pelajaran yang disegani di
MI Ma’arif Grabag Ikhususnya di kelas V. Dalam penyampaian materi ini
peneliti berusaha dengan semaksimal mungkin agar apa yang
disamapaikan mudah dipahami oleh siswa. Dalam prose: pengajaran
senantiasa memilih metode-metode yang dinilai paling baik, tepat sasaran,
sesuai dengan porsi pemahaman siswa mudah dipahami dan dicerna akal
serta mudah diingat (Abd Al-Fattah Abu Ghuddah : 2005;57).
Dalam ha! ini peneliti menggunakan metode resitasi atau
pemberian tugas yang tepat untuk dilakukan. Adapun hadits tentang taqwa
sebagai berikut:
Ajifr iiil J>U1J £#1 Ue« ^
Mufradat hadist tentang taqwa :
[ <3» Bertaqwalah
\ t-». Dimana saja
Kamu berada
Dan ikutilah w
AjIoJI w Perbuatan buruk
<A U IIN \l kebaikan V________________________________
Menghapusnya
( j l U j w Dan pergaulilah
— ( Manusia
Dengan akhlaq w
(ju a . Yang baik j
Artinya :
dari Abu Abdurrahman M u ’az bin Jabbal r.a dari Rasulullah saw
bersabda, “bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada dan
iringilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik, ” (H. R. Tirmidzi)
sedangkan hadist tentang cirri-ciri orang munafiq adalah :
Ua2! : J tS p L ij Aalc J Sj j jA
Mufradat Hadits tentang ciri-ciri orang munafik
Artinya:
Dari Abi hurairoh r.a dari nabi Muhahmmad Saw. Bersabda “
tanda-tanda orang munafik ada tiga, apabila berbicara bohong/berdusta,
apabila berjanji mengingkari, dan apabila berbicara berkhianat. ”
(Muitaqun ‘alaihi)
terserap sehingga anak tidak merasa bosan. Peneliti memperhatikan betul perkembangan siswa untuk memberikan pemahaman siswa melalui pemberian tugas. Siswa menulis potongan-potongan hadits tersebut dengan ariinya kemudian dihafalkan. Dengan metode ini mengajarkan hadits siswa lebih paham dan mudah tersimpan didalam otak. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran qur’an hadits merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar belajar dan berkembang semaksimal mungkin.
Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan kreativitasnya sendiri (Mamo, M. Idris : 2008 ; 170). Jangan dibatasi selama kreatvitas siswa masih dalam menunjang pencapaian prestasi belajar. Cara lain untuk mengaktifkan siswa dalam materi qur’an hadits memberikan berbagai pengalaman belajar yang bermanfaat bagi siswa dengan memberikan rangsangan tugas agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan terus menerus. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda untuk memperoleh kepahaman dalam materi yang disampaikan.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Menurut Thomas F Staton dalam
(Sardinian, 1994: 39) faktor psikologis dalam kegiatan belajar adalah :
a. Motivasi
Motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.
Seseorang akan berhasil dalam belajar jika pada dirinya terdapat
kemampuan pada dirinya sendiri (Comy sertiawan : 2008 ; 12). Adapun
fungsi motivasi adalah :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.
3) Menyeleksi tujuan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.
b. Konsentrasi
Konsentrasi adalah memusatkan segenap perhatian pada suatu
situasi belajar. Unsur motivasi sangat membantu tumbuhnya proses
pemusatan perhatian. Didalam belajar mungkin juga ada perhatian
sekedarnya, tetapi tidak konsentrasi, maka materi yang masuk samar-
samar.
c. Reaksi
Didalam belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan
ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekunan dan
kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana
disampaikan oleh pengajarnya. Jadi orang yang belajar harus aktif,
bertindaK dan melakukannya dengan segala panca inderanya secara
d. Organisasi
Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan
mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan
pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Untuk membantu siswa
agar cepat dapat mengorganisasikan fakta atau ide-ide dalam fikirannya
maka diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar.
e. Pemahaman
Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai
sesuatu dengan fikiran. Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar
yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu
maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.
f. Ulangan
Untuk mengatasi kelupaan, diperlukan kegiatan “ Ulangan”.
mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari,
kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah.
5. Indikator Keberhasilan
Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar
dianggap berhasil adalah hal-hal berikut:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran / Instruksional
Khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun
kelompok.
Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolok
ukur keberhasilan adalah daya serap.
B. Karakteristik siswa dalam belajar
Dalam proses belajar mengajar yang memiliki keunikan satu sama
lain. Ada siswa yang cepat tanggap, mudah mengerti ada pula sebaliknya. Hal
ini sesuai pula karakteristik yang dimiliki masing-masing siswa.
Adapun karakteristik anak dalam belajar adalah sebagai berikut (Moh.
Uzer Usman, Lilis Setiawati, 1993. 11)
a. Cepat Dalam belajar
Anak tergolong cepat dalam belajar, pada umumnya dapat
menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu yang lebih cepat dari yang
diperkirakan. Mereka tidak memerlukan waktu yang lama untuk
memecahkan suatu masalah karena lebih muda dalam menerima
pelajaran. Dilihat dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya anak
memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata dan banyak yang tergolong
sebagai anak jenius (sangat cerdas)
b. Lambat Dalam Belajar
Anak yang tergolong lambat dalam belajar pada umumnya lebih
diperkirakan untuk anak-anak normal. Dilihat dari tingkat kecerdasannya,
pada umumnya anak-anak golongan lambar belajarmemiliki taraf
kecerdasan dibawah rata-rata.
C. Anak yang Kreatif
Anak kreatif ini umunnya dari golongan cepat, tetapi banyak pula
dari golongan normal (rata-rata). Anak golongan ini menunjukkan
kreatifitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya dalam melukis,
kesenian, olahraga, organisasi dan kegiatan lainnya.
d. Anak yang Berprestasi Kurang
Anak yang tergolong kedalam underachiever ialah anak yang
memiliki taraf intelegensi yang tergolong tinggi, akan tetapi prestasi
belajar yang dicapai termasuk rendah (dibawa rata-rata). Gejala
berprestasi kurang ini sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu masalah
dalam belajar karena secara potensial mereka memiliki kemungkinan
untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi. Timbulnya gejala ini
berkaitan dengan motivasi, minat, sikap, kebiasaan belajar, cirri-ciri
kepribadian tertentu, dan pola-pola pendidikan yang diterima dari
orangtuanya, serta suasana rumah tangga pada umumnya.
e. Anak yang Putus Sekolah (drop out)
Mereka yang tidak berhasil menyelesaikan studinya atau gagal
dalam kegiatan belajarnya. Sebab-sebabnya terdapat diluar dirinya seperti
masalah kurikulum, metoda mengajar, lingkungan masyarakat, dan
seperti kurang minat, malas dan sekolah /jurusan tidak sesuai dengan
cita-cita (Hallen A : 2005 ; 115)
Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan
nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan dengan melalui kegiatan
penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran (Ahmad Sabri, 133 :
2007). Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila ada peningkatan
dari sebelumnya, sehubungan dengan metode resitasi atau penugasan ini
ternyata peningkatan sangat signifikan.
C. Hubungan Metode Resitasi dengan Prsetasi Belajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang berproses
antara guru dan murid, dimana guru melaksanakan pengajaran dan murid
dalam keadaan belajar. Disinilah murid aktif menerima ketei mgan dari guru
serta mau melaksanakan tugasnya.
Keberhasilan belajar murid ditentukan dengan perhatiannya kepada
materi yang disampaikan guru, tanpa adanya perhatian murid terhadap materi
yang disampaikan guru maka murid tidak terjadi proses belajar. Guru dalam
pelaksanaan belajar mengajar sering memberi tugas kepada siswanya dengan
tujuan agar siswanya mengembangkan daya penalaran, dapat belajar secara
mandiri. Metode resistasi atau pemberian tugas sangat menunjang
keberhasilan anak dalam pancapaian tujuan pengajaran (Soetomo; 2004:160).
Disini anak dapat belajar walaupun tanpa ada gurunya, karena anak sudah
diberi tugas oleh guru untuk menyelesaikan sesuatu misalnya mempelajari
BAB m
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 2 bulan, dimulai dari awal bulan Juni 2010 mulai dari pembuatan proposal sampai dengan akhir bulan
Juli 2010 yaitu penyusunan laporan ini. Adapun jadwalnya adalah sebagai
berikut
Tabel 1 Jadwal kegiatan
No Kegiatan Pelaksanaan
1 Penyusunan Proposal 1 0 -1 2 Mei 2010
2 Permohonan ijin penelitian di MI Ma'arif Grabag I
15 Mei 2010
3 Pelaksanaan Penelitian
Pra siklus 17 Mei 2010
Siklus I 18 Mei 2010
Siklus II 22 Mei 2010
4 Penyusunan Laporan 12 Agustus 2010
5 Penandatanganan skripsi oleh dosen
pembimbing
13 Agustus 2010
A. Adapun Profd Madrasah yang diteliti sebagai berikut:
1. Identifikasi Madrasah :
Nama : Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I
Status : Terakreditasi B
SK. No.Kw. 114/4/PP/03.2/623.8.191/2005
Alamat : Jalan Candi Umbul Grabag
Telepon :(0293)3148107 ~
Nama yayasan : Yayasan Ma'arif
Nomor SK : 24/5/88/IV/93
Tahun berdiri : 1976
Status tanah : Hak milik dan sertifikat sendiri.
Visi, Misi dan Tujuan Madrasah. :
a. Visi
Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I sebagai lembaga
pendidikan dasar berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan
peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan
Madrasah dan masyarakat dalam melakukan visinya Madrasah
Ibtidaiyah Ma'arif Grabag T juga diharapkan merespon perkembangan
dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era
informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah
Ma'arif Grabag I ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi
berikut:
"Terwujudnya Madrasah Yang Melahirkan Generasi Qur'ani,
Indikator visi:
1) Terwujudnya peserta didik yang mampu membaca Al Qur'an
dengan baik dan benar (tartil).
2) Terwujudnya peserta didik yang tekun melaksanakan ibadah wajib
maupun Sunnah.
3) Terwujudnya peserta didik yang santun dalam bertutur dan
berperilaku.
4) Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi akademik
dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi dan atau hidup mandiri.
b. Misi
1) Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, menantang,
menyenangkan, dan terintegrasi dalam rangka mewujudkan visi.
2) Memberdayakan seluruh potensi peserta didik dan ragam
kecerdasan agar berprestasi maksimal secara intelektual,
emosional dan spiritual.
c. Tujuan Pendidikan Madrasah.
Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif
Grabag I adalah memberikan bekal kemampuan dasar "baca, tulis dan
menghitung" pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat
bagi siswa, memberikan bekal pengetahuan dasar tentang agama Islam
mengikuti jenjang yang lebih dengan penekatan integral learning serta
KBM diselenggarakan dengan model fu ll day school.
2. Data tenaga pendidik dan kependidikan.
Tenaga kependidikan Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I yang
ada pada tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 13 orang yang terdiri dari 3
orang guru PNS dan 10 orang guru.
Tabel 2
Data tenaga pendidik dan kependidikan
No Nama NIP Pendidikan
Terahir Jabatan
1 Subandi, S.Pdl 150418149 S.I Kepala madrasah
2 Asfiyatun, S.Ag 150266397 S.I Guru
3 M.Sumardi, S.Pdl 150139725 S.I Guru / Bendahara
4 Nurul hikmah, S.Ag S.I Guru
5 Anni Baroroh, S.Ag S.I Guru
6 Farida Himawati, S.Pdl S.I Guru
7 Fatkhul Mujib, A.Ma D II Guru
8 Puji Hartono, S. Pdl D II Guru / Sekretaris
9 M.Wildan, S.Ag S.I Guru
10 Darul Hikmah, A.Ma D II Guru
11 Uswatun H, A.Ma D II Guru
12 Mudjiburrahman MAN Guru
13 Marsudi, A.Ma D 11 Guru
a. Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010
Tabel 3
Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010
No Kelas Jumlah Siswa
1 M. Rizal Tkhsani L
2 Afni Sofia P
3 Khitotun Nafiah P
4 M. Nasirudin A L
5 Zuli Rosiyanti P
6 A. Fahrurrozi L
7 Arumtia Anugraheni P
8 A. Robius Sudur L
15 Nadila Afni Azizah P
16 Nurul Hidayah P
17 Rosida Rahma Suci P
18 Risal Sobirin L
19 Sheila Oktavia W P
20 Siti Zairotul M P
21 Slamet Guntoro L
22 Ta'ti Musholia P
23 Urfi Mutiarahma P
24 Wahyu Agustina P
25 Yassir Lana Amrona L
26 Zidna lima Nafia P
27 Fani Abdillah P
28 Miftakhussoleh L
c. Susunan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I
Tabel 5
Susunan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I
No Nama Jabatan
1 Puswito, BA Pelindung I
2 Mursidi Pelindung II
3 KH. Zainal Mustofa, Lc Penasihat I
4 KH. Abdurrahman, Penasihat II
5 KH.M.sholikin, Lc Penasihat III
6 Rohmad hadi S,M. Hum Ketua I
7 Aslahudin,S.Sos Ketua II
8 H.Mursidi Amin Bendahara I
9 Drs. Asrori Bendahara TI
11 Puji Hartono, S. Pdl Sekretaris II
12 Marsudi, A.Ma Bid. Pendidikan
13 H Sutrisno Bid. Pendidikan
14 Drs. Muslih Bid. Pendidikan
15 Mahfud, S.Ag Bid. Pendidikan
16 Agus Marzuki. S.Ag Bid. Pendidikan
17 H. Masturi Bid. Humas
18 Wahdatudin, S.Ag Bid. Humas
19 H. Ihsanudin Bid. Humas
20 H. Islahudin Bid. Pembangunan
21 Tolchah Mansur Bid. Pembangunan
22 Drs. Fauzan Bid. Pembangunan
23 Rohmat Efendi Bid. Pembangunan
24 Nasrodin Bid. Pembangunan
25 H. Dumaeri Bid. Keamanan
26 Sarmadi Bid. Keamanan
27 Hasan Bid. Keamanan
28 Taufiq Arifudin Bid. Keamanan
d. Fasilitas.
Gedung lantai 2 (sertifikat milik sendiri).
e. Program Unggulan
Lab Komputer.
Madin. (Madrasah Diniyah)
Kaligrafi
Bahasa Arab
Bahasa Inggris
Hafalan Juz Amma.
Seni Rebana
Olahraga
Pramuka.
f. Prestasi
Juara 1 Mapel Bahasa Indonesia Depag Kab Magelang Tahun 2002.
Juara 1 lomba mapel PAI Depag se kab Magelang tahun 2005.
Juara 1 lomba kaligrafi Depag kab Magelang tahun 2002.
Juara 2 lomba Porseni Pidato Bahasa Jawa Depag kab Magelang
tahun 2005.
Juara 2 murotal tingkat Diknas kab Magelang tahun 2005.
Juara 3 mapel Matematika tingkat Depag keb Magelang tahun 2005.
Juara harapan 2 mapel Bahasa Arab Depag kab Magelang tahun
2005.
Lulusan terbaik tingkat Madrasah se Kecamatan Grabag sampai
sekarang.
Juara 1 lomba Gerak Jalan Putri se kecamatan Grabag tahun 2005.
Peringkat 8 dalam ujian UASBN tingkat SD/MI se Kec. Grabag tahun
2010
B. Pelaksanaan penelitian.
1. Pra siklus
Pelaksanaan awal sebelum diadakannya Penelitian Tiindakan Kelas
adalah peneliti mengambil data nilai Qur’an Hadist siswa pada semester I.
Kemudian mengadakan pre tes dan pos tes terlebih dahulu untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa kelas V MI Ma'arif Grabag I.
Patokan awal yang digunakan adalah nilai KKM sebesar 6,5. Dan mean
semester I sebesar 78,57.
2. Pelaksanaan siklus I.
a. Perencanaan
1) Menyusun RPP.
2) Menyiapkan instrument penelitian
3) Menyiapkan sumber belajar berupa materi hadist tentang taqwa.
4) Menyiapkan hadist tentang taqwa
5) Menyiapkan hadist dengan cara ditulis di papan tulis kemudian
guru
6) membacakan, setelah itu siswa - siswi menirukan secara bersama-
sama.
8) Siswa-siswi menghafalkan perkata sekaligus dengan artinya.
9) Mengembangkan hadis itu dengan cara menghafalkan secara
keseluruhan dan aiperpadukan cara menulis (metode resitasi/
penugasan) sambil menunggu hadis yang ditulis siswa guru
memanggil satu persatu untuk menghafalkannya.
10) Kriteria ketuntasan adalah jika terjadi peningkatan yang signifikan
antara nilai qur’an hadist (semester sebelumnya) dan sesudah
diterapkannya dengan metode resitasi atau penugasan.
b. Tindakan
1) Guru melakukan apersepsi, motivasi "ntuk mengarahkan siswa
memasuki materi yang akan diajarkan.
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Guru Menjelaskan materi hadist tentang taqwa.
4) Guru menulis hadist di depan kelas.
5) Kelas dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing beranggotakan 5
siswa.
6) Perwakilan dari masing-masing siswa untuk menulis hadis didepan
kelas / papan tulis
7) Selama kegiatan berlangsung guru bertindak sebagai pembimbing
dan siswa mengamati temannya dalam penulisan hadist tersebut.
8) Guru bersama siswa mengoreksi tugas siswa didepan kelas tadi.
10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa, untuk menanyakan
hal-hal yang belum jelas.
1 l)Guru memberikan pos tes sebelum mengakhiri siklus I.
c. Pengamatan
1) Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat
pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan
instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.
2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran.
3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket
guru.
d. Refleksi
1) Siswa masih ada yang belum dapat memanfaatkan waktu yang
tersedia dengan maksimal, belum menyelesaikan tugas secara
tepat waktu dari guru.
2) Siswa masih banyak merasa belum siap menerima pelajaran.
3) Kurangnya ketelitian dari siswa didalam menuliskan antara tanda
positif dan tanda negatif didalam menjawab soal dari guru.
4) Sebagian siswa masih kurang percaya diri untuk menanyakan hal
yang belum jelas
5) Antusias siswa masih cukup, sehingga proses belajar mengajar
kurang maksimal.
6) Dengan melihat hasil tersebut, maka perlu diadakannya siklus
3. Pelaksanaan siklus II.
a. Perencanaan
1) Guru menyusun RPP.
2) Menyiapkan instrument penelitian.
3) Menyiapkan sumber belajar berupa materi hadis
4) Menyiapkan format evaluasi pre tes maupun post tes.
b. Tindakan
1) Guru menjelaskan materi hadis tentang taqwa.
2) Siswa memperhatikan penjelasan guru.
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa, untuk menanyakan
hal-hal yang beium jelas.
4) Guru menyuruh siswa untuk menulis hadis tentang taqwa
5) Guru memberikan pos tes sebelum mengakhiri siklus II.
c. Pengamatan
1) Guru memberi kesemangatan atas kesediaan siswa dalam
mengerjakan tugas di depan kelas
2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran
3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket
guru.
d. Refleksi
1) Antusias siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
dengan hasil yang memuaskan.
3) Sebagian besar siswa semakin percaya diri
4) Dari siklus ke-2 ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode
resitasi atau penugasan proses belajar mengajar siswa sangat
maksimal, sehingga kegiatan tidak perlu dilanjutkan pada siklus
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pra siklus.
Pada tahap awal Penelitian Tindakan Kelas, peneliti mengadakan
pengamatan awal terhadap aktifitas siswa dan refleksi peneliti pada proses
pembelajaran mata pelajaran qur’an hadits dengan materi hadis tentang taqwa.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian pre tes untuk mengukur kemampuan
siswa sebelum pelaksanaan tindakan kelas.
Kemudian peneliti mengambil nilai mata pelajaran qur’an hadits pada
semester I (nilai sebelum dilakukan Tindakan Kelas) nilai KKM adalah sebesar
6,5 yang akan dijadikan sebagai data awal yang akan digunakan sebagai dasar
untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah pada materi pokok, yaitu hadis tentang taqwa. Hasil
pengamatan dan penilaian awal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 6.
Nilai Sebelum Penelitian Tindakan Kelas
No Nama Nilai
1 M. Rizal Ikhsani 71
2 Afni Sofia 79
3 Khitotun Nafiah 69
4 M. Nasirudin A 72
5 Zuli Rosiyanti 64
6 A. Fahrurrozi 73
8 A. Robius Sudur 81
14 M. Dzuiqamain Fahri 79
i $ Nadiia Afni Azizah g i
16 Nurul Hidayah 81
17 Rosida Rahma Suci 74
18 Risal Sobirin 92
19 Sheila Oktavia W 88
20 Siti Zairotul M 92
21 Slamet Guntoro 65
22 Ta'ti Musholia 90
23 Urfi Mutiarahma 79
24 Wahyu Agustina 92
25 Yassir Lana Amrona 88
26 Zidna lima Nafia 87
27 Fani Abdillah 67
28 Miftakhussoleh ! 68
1
JML ! 2200
!
Pada niiai pra siklus tersebut terlihat bahwa rata-rata kelas sebesar
78,57. Pencapaian nilai KKM adalah sebanyak 27 siswa (96,42 %). Hasil
B. Siklus I
1 M. Rizal Ikhsani 71 5041 75 5625
2 Afni Sofia 79 6241 90 8100
3 Khitotun Nafiah 69 4761 70 4900
4 M. Nasirudin A 72 5184 64 4096
5 Zuli Rosiyanti 64 4096 75 5625
6 A. Fahrurrozi 73 5329 85 7225
7 Arumtia Anugraheni 80 6400 80 6400
8 A. Robius Sudur 81 6561 90 8100
9 Eko zulianto 73 5329 85 7225
10 Fatimah Asma 94 8836 95 9025
11 In'amul Chasan 67 4489 80 6400
12 Indamingati 74 5476 80 6400
13 M. Asrul Fauzi 80 6400 82 6724
14 M. D. Fahri 79 6241 90 8100
15 Nadila Afni Azizah 81 6561 80 6400
16 Nurul Hidayah 81 6561 95 9025
17 Rosida Rahma Suci 74 5476 80 6400
18 Risal Sobirin 92 8464 100 10000
19 Sheila Oktavia W 88 7744 90 8100
20 Siti Zairotul M 92 8464 95 9025
21 Slamet Guntoro 65 4225 87 7569
22 Ta'ti Musholia 90 8100 100 10000
23 Urfi Mutiarahma 79 6241 80 6400
24
Wahyu Agustina 92 8464 100 1000025 Yassir Lana Amrona 88 7744 90 8100
26 Zidna lima Nafia 87 7569 95 9025
27 Fani Abdillah 67 4489 80 6400
28 Miftakhussolah 68 4624 80 6400
Jumlah =2200 ( I * , ) 2
=175110
2. Pembahasan siklus I
a. Banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM pada siklus I
adalah 27 dari 28 siswa (sebesar 96,43%). Itu berarti dengan
dilaksanakannya siklus I teiah terjadi peningkatan prosentase siswa
yang memenuhi nilai KKM sebesar 26,03 %.
b. - Besarnya mean siklus I dan pra siklus adalah
2393 28
= 85,46
- Besarnya mean pada pra siklus adalah
= 2200
28
= 78, 57
c. Pengujian perbedaan mean antara nilai pra siklus dan nilai siklus 1
Varian nilai pra siklus dan siklus I adalah
I * i =2200
£ x ? = 175110
n =28
Z * .= 2 3 9 3
2
SD =
X * ,2
2
SD f ^ 1
-/ \2 2>>
n n
k ; /
_ 175110 (2200 ^
28
l
28J
= 6253,93- ( 7g 57) 2
= 6253,93-6173,24
=80,69
n
206789 ( 2393^ 2 28 " [ 28
J
= 7385 ,3 2 -(8 5 ,4 6 )2
= 7385,32-7303,41
=81,91
Nilai t antara nilai semester I dan siklus I adalah
x, =2200:28 = 78, 57
x 2 =2393 : 28 = 85,46
n, = 28
Lei - x2
SD]
u
n2|78,57- »rT00 180,69 V 28
81,91
4*---28
-6,89 v 2,88 + 2,93
_ - 6,89
-6,89 t = — -— 2,41
t = 2,86
t hitung = 2,86
t tabel taraf signifikansi 1% = 2,44
Penafsiran : t hitung (2,86) lebih besar dari pada t tabel taraf
signifikan 1% (2,44) maka ada perubahan yang signifikan terhadap
C. Siklus II
1. Data siklus II
Adapun hasil pelaksanaan siklus II yang dilaksanakan di MI Ma’arif
Grabag I sebagai berikut:
Tabel 8
3 Khitotun Nafiah 69 4761 80 6400
4 M. Nasirudin A 72 5184 70 4900
5 Zuli Rosiyanti 64 4096 65 4225
6 A. Fahrurrozi 73 5329 85 7225
7 Arumtia A 80 6400 90 8100
8 A. Robius Sudur 81 6561 85 7225
9 Eko zulianto 73 5329 100 10000
10 Fatimah Asma 94 8836 100 10000
11 In'amul Chasan 67 4489 80 6400
12 Indamingati 74 5476 95 9025
13 M. Asrul Fauzi 80 6400 100 10000
14 M. Dz Fahri 79 6241 90 8100
15 Nadila Afni Azizah 81 6561 90 8100
16 Nurul Hidayah 81 6561 100 10000
17 Rosida Rahma Suci 74 5476 90 8100
18 Risal Sobirin 92 8464 100 10000
19 Sheila Oktavia W 8 8 7744 95 9025
20 Siti Zairotul M 92 8464 95 9025
21 Slamet Guntoro 65 4225 80 6400
22 Ta'ti Musholia 90 8100 100 10000
23 Urfi Mutiarahma 79 6241 95 9025
' 24 Wahyu Agustina 92 8464 100 10000
25 Yassir Lana Amrona 88 7744 100 10000
26 Zidna lima Nafia 87 7569 100 10000
27 Fani Abdillah 67 4489 65 4225
28 Miftakhussoleh 68 4624 95 9025
Jumlah £ . x , =2200
175110
£ x2 =2506
2. Pembahasan siklus II
a. Banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM pada siklus II adalah
28 dari 28 siswa (sebesar 100%). Itu berarti dengan dilaksanakannya
siklus T telah terjadi peningkatan prosentase siswa yang memenuhi nilai
KKM sebesar 28 % .
b. Besarnya mean siklus II dan pra siklus adalah
1 «
2506 = 28
= 89,5
- Besarnya mean pada pra siklus adalah
2200
28
= 78,57
c. Pengujian perbedaan mean antara nilai pra siklus dan nilai siklus II.
Varian nilai pra siklus dan siklus II adalah
I * , =2200
= 175110
n =28
£ jc2 =2506