• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) - Test Repository"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V

MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

FATKHUL MUJIB

NIM: 11408170

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

K E M E N T E R IA N A G A M A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/'/www. salatiga.ac. id e-mai i: akademik@stain. ac. id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara:

Nama : Fatkhul Mujib

NIM :11408170

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Ektensi PAI

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI

QUR’AN HADITS MELALUI METODE

RESITASI PADA SISWA KELAS V MI

MA’ARIF GRABAG I Kab. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Sudah dapat diajukan dalam siding munaqosah. Demikian surat ini,harap menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

2010

M. Hafidz, M. Ag

(3)

K E M E N T E R IA N A G A M A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stain.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudara Fatkhul Mujib dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408170 yang

berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN

HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GRABAG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Salatiga, 28 Agustus 2010 18 Ramadhan 1431

Panitia Ujian

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. H. A Mahzumi, M. Ag

NIP : 19500515 198103 1 005

Maslikhatul Umami, MA

NIP : 19800513 200312 2 003

I. Hafi3z, M\ Ag

(4)

K E M E N T E R IA N A G A M A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga hiip//www.salatiga.ac.id e-mail:akademik@stain.ac. id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Fatkhul Mujib

NIM : 11408170

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Ektensi (Pendidikan Agama Islam)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 13 Agustus 2010

Y anguieny atakan,

Fatkhul Mujib

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1 * v? idlll^ax-ls !ji\i>-Ajji ^jA

\jTj>J

^ • jjJJI

Ijb J-l ^35

Artinya :

£)aw hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh

sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar. *

V jjjl Vt ^ Vnr.U ^ tjlj

Artinya:

Ambillah kesempatan semasa muda,

in gat! sesungguhnya masa muda tidak selamanya.

PERSEMBAHAN

Ibuku tercinta terimakasih atas do’a dan dukungannya.

Saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu memberi

semangat, semoga kalian sukses dalam meraih cita-cita yang diharapkan dan

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) ini dapat kami laksanakan dan kami selesaikan sesuai dengan rencana dengan judul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN HADITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI M A ’ARIF GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini berlangsung selama 2 bulan yaitu

sejak bulan Juni 2010 dan berakhir sampai dengan bulan Agustus

Sholawat serta salam tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung

Muhammad Saw yang kita tunggu syafa’atnya besuk di yaumil kiamah.

Pelaksanaan kegiatan Penelitian Undakan Kelas ini tidak akan terwujud

tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi -

tingginya kepada:

1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

2. M. Hafidz, M. Ag yang sangat sabar dan teliti didalam membimbing skripsi

ini.

3. Drs, Joko Sutopo M.Pd. selaku ketua program PAT STAIN Salatiga.

4. Subandi, S.Pdl Kepala Ma'arif Grabag I, atas kesempatannya sehingga kami

bisa melaksanakan penelitian.

5. Bapak Ibu Guru MI Ma'arif Grabag I, kecamatan Grabag, Kabupaten

(7)

6. Siswa-siswi MI Ma'arif Grabag I, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang

7. Kepada ibuku tersayang yang selalu mendo’akan dan sekaligus mendukung

untuk segera terselesaikan dalam pembuatan skripsinya.

8. Kepada adikku tercinta Anisah yang memberi semangat dalam pembuatan

skriosi ini.

9. Seluruh teman-teman angkatan 2010 yang memberikan kesemangatan untuk

terselesainya skripsi ini.

10. Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian Tidakan Kelas ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan

adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk

menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.

Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjukNya

kepada kita semua. Amiin

Salatiga, 13 Agustus 2010 Peneliti

Fatkhul Mujib

(8)

ABSTRAK

FATKHUL M U JIB, 2010.

Peningkatan Prestasi Belajar Materi Q ur’an

Hadits Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas V M I M a ’a rif

Grabag I Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.

Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Pembimbing : M. Hafidz, M. Ag

Kata K unci: Metode Resitasi, Peningkatan Prestasi Belajar

Berdasarkan pengamatan peneliti di MI Ma'arif Grabag I, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang perlu adanya peningkatan Prestasi Belajar pada siswa kelas V agar mencapai hasil yang lebik baik dari sebelumnya. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana metode pengajaran qur’an hadits di MI Ma’arig Grabag I Kab. Magelang. Selama ini. (2) Bagaimana penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran qur’an hadits di MI Ma’arif Grabag I Kab. Magelang. (3) Bagaimana hasil atau prestasi siswa dalam mata pelajaran qur’an hadits melalui metode resitasi di MI Ma’arif Grabag I.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penerapan metode resitasi terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran qur’an nadits di kelas V MI Ma’arif Grabag I Kec. Grabag Kab. Magelang (2) untuk mengetahui pengaruh penerapan metode resitasi terhadap peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran qur’an hadits di kelas V MI Ma’arif Grabag I Kec. Grabag Kab. Magelang.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan dua siklus dengan metode resitasi atau pemberian tugas. Subyek penelitian sebanyak 28 siswa.

Analisis data menunjukkan pada siklus I mean meningkat menjadi 78.57 dan siklus II menjadi 89,5. Prosentase pencapaian KKM pada siklus I meningkat sebesar 26,03 % dan pada siklus II meningkat 28 %. Analisis data tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang hadits Taqwa, ciri-ciri orang munafik dan juga meningkatkan prosentase pencapaian nilai KKM pada siswa kelas V MI Ma'arif Grabag I kecamatan Grabag.

(9)

DAFTAR ISI

SAMPUL ...i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

PENGESAHAN KELULUSAN...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...v

KATA PENGANTAR ...vi

A BSTRA K ...viii

DAFTAR ISI ...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah...1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 4

E. Kegunaan penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

1. Pengertian Prestasi...7

2. Pengertian B elajar...7

3. Metode R esitasi... 10

4. Al Qur’an H ad ist... 13

(10)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar... 19

1. Pengertian belajar... 19

2. Pengertian Metode Resitasi... 21

3. Pengertian Mata Pelajaran Qur’an H adist... 24

4. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ...27

5. Indikator Keberhasilan... 29

B. Karakteristik Siswa Dalam Belajar ...30

C. Hubungan Metode Resitasi dengan Prestasi Belajar ...32

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Profil Madrasah... 33

B. Pelaksanaan Penelitian...41

1. Pra siklus... 41

2. Pelaksanaan Siklus I ...41

3. Pelaksanaan Siklus I I ...44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus ... 46

B. Siklus 1 ...48

1. Data Nilai Pra Siklus dan Siklus I ... 48

2. Pembahasan siklus I ...49

C. Siklus I I ... 52

1. Data Pra Siklus dan Siklus II...52

(11)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...56

B. Saran-Saran...56

(12)

Daftar Tabel

Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian...33

Tabel 2 Data tenaga pendidik dan kependidikan ... 36

Tabel 3 Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010 ... 37

Tabel 4 Daftar siswa kelas IV Mi Ma'arif Grabag I ... 37

Tabel 5 Susunan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I ...38

Tabel 6 Data nilai sebelum penlitian tindakan kelas ... 46

Tabel 7 Data nilai siklus 1 ... 48

(13)

BABI PENDAHULUAN

A. L atar Belakang Masalah

Dalam pencapaian hasil atau prestasi siswa dalam kelas diusahakan

bisa mendengarkan dan melihat guru agar apa yang disampaikan bisa

diterima oleh siswa dengan baik. Dalam hal ini siswa diberi motivasi agar

selama proses belajar mengajar tidak ada satupun yang bermain, bercerita

maupun tidur. Prestasi yang dicapai dalam belajar mengajar, guru sering

mengadakan evaluasi, mulai dari ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan semester sampai Evaluasi Belajar Tahap Akhir (EBTA). Dari

evaluasi itu guru bisa memilah dan memilih dari tengah semester atau

semester siswa bisa diketahui sejauh mana kemampuan atau prestasi yang

dicapainya.

Hasil evaluasi akan lebih baik bila sudah diadakan pengukuran-

pengukuran sebelumnya karena dalam pengukuran itulah kita menentukan

alat dan tekhnik tentang apa yang hendak diukur yang sudah tentu didasarkan

atas pemikiran dan pertimbangan yang tepat dan akurat (Zainal Arifin,

1990:2). Setelah mengadakan evaluasi guru mengetahui nilai-nilai atau

kualitas yang bisa dibandingkan dengan nilai yang lain. Kalau ada prestasi

dalam belajar kurang, guru sesegera mungkin untuk mengadakan pengayaan.

(14)

siswanya dalam membaca al Qur’an dan hadits - hadits Nabi dengan baik dan

benar. Pelajaran ini diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag I.

Mata pelajaran qur’an hadits memuat kehidupan sehari-hari seperti

mengajak untuk mengambil petunjuk dari Al Qur’an dan berpegang teguh

dengan tali agama Alloh yang kokoh, yaitu Islam (Raqith Hasan Hamad,

2001:73), mengajarkan untuk bersilaturahim, menghormati kepada orang

yang lebih tua dan menyayangi dengan lebih mudah, ciri-ciri orang bertaqwa

dan lain-lainnya. Pelajaran ini akan dikuti oleh siswa dengan senang serta

menggunakan metode yang tepat pula. Madrasah Ibtidaiyah adalah sekolah

yang mengajarkan mata pelajaran-mata pelajaran agama Islam dan mata

pelajaran umum sesuai undang-undang pendidikan tahun 1989, Madrasah

juga hams menerapkan kurikulum nasional 1994 yang ditetapkan oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Azra Azyumardi, 2000 :72).

Mata pelajaran qur’an hadits yang digunakan di Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif Grabag 1 adalah dengan metode ceramah, metode ini membuat siswa

bersemangat dalam mencapai keberhasilan. Dengan metode mengajar yang

bermutu, bahan yang sulit sekalipun dapat disajikan dalam bentuk yang

mudah dipahami oleh murid termasuk murid yang tidak terhitung pandai.

Keberhasilan dalam melakukan tugas menambah siswa semangat

belajar dengan sendirinya ketekunan belajar. Semakin siswa mendapat

dorongan dan kepuasan atas kemampuannya menguasai materi (qur’an

(15)

dikerjakannya dengan baik, sehingga siswa mengalami rasa sukses (Nasution,

2005: 48) Dalam alqur'an surat Al Mujadilah ayat 11 Allah berfirman :

Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad (Q.S. Al

Mujadilah: 11)

Metode resitasi atau pemberian tugas sangat tepat untuk dilakukan.

Dengan demikian siswa dapat meningkatkan prestasinya melalui ketekunan

dalam belajar setiap hari.

Oleh karena itu penulis perlu melakukan tindakan kelas. Penelitian

ini diharapkan siswa dapat menekuni sekaligus meningkatkan keaktifan siswa

dalam segala hal lebih-lebih yang berkaitan dengan penulisan. Peneliti

mengambil ju d u l:

’’PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR’AN HADITS

MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF

GRAB AG I Kab. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang di atas maka permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran qur’an hadits

(16)

2. Bagaiman hasil atau prestasi siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadits

melalui metode resitasi di MI Ma’arif Kec. Grabag I Kab. Magelang ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan siswa dapat mencapai hasil yang optimal

dalam kegiatan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan metode resitasi dalam mata pelajaran Al

qur’an hadits di kelas V MI Ma'arif Grabag I, Kec Grabag, Kab.

Magelang selama ini?

2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran Qur’an hadits di kelas V Ml Ma'arif Grabag I, Kec. Grabag, Kab.

Magelang setelah menggunakan metode resitasi.

D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

(Hadeli, 2006:47). Sedangkan dalam pengertian yang lain Hipotesis adalah

alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika

yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan

kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan

data yang dikumpulkan melalui penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1995:71)

Dari pengertian diatas maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti

(17)

resitasi dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Qur’an

hadits kelas V MI Ma'arif Grabag I, kec Grabag, Kab. Magelang tahun

pelajaran 2009/2010.

2. Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah pada materi Qur’an Hadits, penulis

membandingkan:

a. Perkembangan nilai rata-rata dari post test siklus I, post test siklus II,

semakin baik nilai rata- rata tersebut berarti semakin meningkat

kemampuan siswa dalam mengerjakan qur’an hadits melalui metode

resitasi.

b. Peningkatan yang signifikan nilai pelajaran Qur’an Hadits dari

semester satu (sebelum dilakukan Tindakan Kelas) dengan nilai

Qur’an Hadits sesudah dilakukan Tindakan Kelas (siklus I, dan siklus

II). Berarti semakin meningkat nilai rata-rata Qur’an Hadits, maka

semakin meningkat kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas

Qur’an Hadits.

c. Peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM, berarti semakin

meningkat maka semakin meningkat kemampuan siswa dalam

(18)

E. Kegunaan Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas V ini akan

memberikan manfaat yang berguna bagi perorangan maupun institusi /

lembaga:

1. Bagi Guru

Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini guru akan

mengetahui segala kekurangan yang ada dalam dirinya dan dapat

dipergunakan sebagai bahan koreksi dan perbaikan untuk proses

pembelajaran berikutnya.

2. Guru lain

Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran qur’qn hadist serta

menambah kepercayaan dalam meningkatkan kualitas siswa dirumah.

3. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang mengalami

kesulitan dalam menulis hadits ataupun aya-ayat qur’an untuk diperbaiki

lagi serta bisa belajar lagi di iumah untuk lebih baik.

4. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan nama baik yang berguna untuk

perbaikan proses pembelajaran di sekolah itu sendiri khususnya dan

(19)

F. Definisi Operasional 1. Pengertian Prestasi

Menurut Gagne Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dalam

melakukan kegiatan. Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk

mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-

latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan

karenaperistiwa kebetulan.

2. Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan relative permanent dalam tingkahlaku

:.tau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak

berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit,

kelelahan, atau obat-obatan (Lilik sriyanti, Suwardi, Muna Erawati: 2009 ;

18). Dalam hal belajar, Hilgard dikutip dalam buku psikologi belajar

(1962) memberikan penjelasan, antara lain “by learning we mean the

shaping o f individual behavior through the training that contact with the

physical and that life among a species own kind privide “ ungkapan

Hilgard lebih jelas memperlihatkan perbedaan “ usaha berubah “ karena

sudah waktunya berubah atau telah matang (mature) dan karena bel ajar

(Mulyati, 2005, 2).

Belajar menurut Oemark Hamalik adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar merupakan suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan (Hamalik Oemar, 2004;

(20)

bukunya Mulyati belajar adalah ada proses perubahan ke lebih baik, dari

tidak dapat menjadi dapat dan dari tidak tahu menjadi tahu (Mulyati,

2005:5).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan,

seabagai pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. (Slameto,

1995:2)

Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan,

karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

1. Prestasi belajar sebagai indicator kualitas atau kuantitas pengetahuan

yang telah di kuasai anak didik

2. Prestasi sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu intitus

pendidikan.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Jadi yang dimaksud prestasi belajar adalah kemampuan maksimal

atau pencapaian hasil yang tinggi yang dilakukan oleh anak / siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan baik yang berupa

(21)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar adalah :

1. Pencapaian hasil tertinggi dari anak didik' siswa selama belajar, sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan dalam waktu yang telah ditentukan

2. Prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan suatu proses (dari

hasil kegiatan belajar mengajar) yang serupa penguasaan ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dan prestasi belajar ini dapat

diketahui dengan hasil evaluasi yan dinyatakan dengan hasil nilai atau

berupa nilai-nilai dari aspek, baik kognitif afektif maupun

psikomotorik.

Hasil yang dicapai siswa merupakan suatu perubahan yang

direalisasikan dalam bentuk nilai baik berwujud angka maupun huruf.

Dalam pendidikan formal atau sekolah biasanya seorang guru

menggunakan skala penilaian dengan angka dari 0 - 1 0 atau 0 - 100,

dilembaga pendidikan formal atau sekolah untuk mengetahui prestasi

belajar dari yang dicapai seperti ulangan tengah semester, ulangan

semester, ulangan harian atau bahkan Ujian Akhir Sekolah (UAS).

Hasil dari ujian itu kemudian di rekap menjadi hasil akhir untuk

menentukan berhasil atau tidaknya dalam setahun. Raport adalah buku

laporan hasil belajar siswa sisekolah selama satu periode (1 semester),

yang diberikan guru atau wali kelas kepada orang tua atau wali murid

dapat mengetahui hasil prestasi belajar putra-putrinya dalam waktu

(22)

Selama dapat diharapkan adanya interaksi dan umpan balik

antara siswa dengan siswa, siswa dengan orang tua, siswa dengan guru

dan juga orang tua dengan guru atau wali kelas. Melibatkatkan

orangtua pada kegiatan belajar anak mereka di rumah (Monty P.

satiadarma, Fidelis E. Waruwu :2003; 141). Dengan demikianlah

terjadilah komunikasi yang positif antara guru dengan orang tua untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Metode Resitasi

Resitasi atau pemberian tugas adalah suatu cara penyajian

pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam

waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan

tugas yang dibebankan kepadanya (Moh. Uzer Usman, Lilis Setiaw ati;

1993,128)

Tugas yang diberikan siswa dapat dikerjakan di dalam kelas, di

taman, di perpustakaan, di toko, di Laoratorium, di teras, atau di mana

saja asai tugas itu dapat dikerjakan.

Metode ini diberikan karena bahan pelajaran terlalu banyak

sementara waktu sedikit, artinya banyaknya bahan yang tersedia

dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai

dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya

(23)

a. Fase pemberian tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangkan (Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah,

1996:97):

1) Tujuan yang akan dicapai

2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa

yang ditugaskan tersebut

3) Sesuai dengan kemampuan siswa

4) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan

siswa

5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

b. Langkah pelaksanaan Tugas (Aswan Zain, Syaiful Bahri

Djamarah, 1996 : 98)

1) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru

2) Diberikan dorongan sehingga anak mau mengerjakan

3) Diusahakan / dikeijakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh

orang lain atau meminta bantuan orang lain.

4) Dianjurkan siswamencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan

baik dan sistematis

c. Fase mempertanggungjawabkan Tugas (Aswan Zain, Syaiful Bahri

Djamarah, 1996 : 98)

(24)

1) Laporan siswa baik lisan/ tulis dari apa yang telah

dikeijakannya

2) Adanya Tanya jawab / diskusi kelas

3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes

atau cara yang lain.

Fase pertanggungjawaban tugas inilah disebut “Resitasi”

metode tugas dan resitasi memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan, antara la in :

1) Kelebihannya metode resitasi sebagai berikut : (Aswan Zain,

Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98)

a) Untuk merangsang melakukan aktivitas belajar individual

atau kelompok

b) Dapat mengembangkan kemandirian

c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

2) Sedangkan kekurangan metode resitasi sebagai berikut :

(Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamarah, 1996 : 98)

a) Sulit dikontrol

b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif

mengejakan (anggota tertentu saja)

c) Tidak pernah memberikan tugas yang sesuai

(25)

4. AI-Qur’an Hadits

Al Qur’an hadits merupakan mata pelajaran pendidikan agama

islam yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag 1. Proses

pembelajaran Al qur’an hadits harus dibuat dengan mudah dan

sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan dan merasa bosan

terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya.

Hal ini sesuai dengan sabda Rosul saw :

Ij j j jIJ (J la «h »J AjIc. 4Ul tjc. (jc.

(ji£ J lajlt 6Q j) J IjjjuUU

Artinya:

“Dari Anas RA bahwa Nabi Saw bersabda : Dan mudahkanlah dan

jangan kamu persulit, gembirakanlah dan jangan kamu membuat lari

(HR Bukhori)”.

Prestasi belajar qur’an hadits akan tercapai sesuai dengan yang

diharapkan apabila dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara

peresta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku kearah yang lebih baik.

G. Metode penelitian,

1. Rancangan Penelitian.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas artinya penelitian

(26)

proses belajar mengajar sebagai objek penelitian (Suharsimi Arikunto,

1998:5).

Model yang digunakan adalah mulai dari perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. (Suharsimi Arikunto, 2008: 16)

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Refleksi SIKLUS 11 Pelaksanaan

2. Subyek Penelitian

Adapun subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas V

MI Ma'arif Grabag 1, kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Adapun

lokasi penelitiannya adalah di Madrasah Ibtidaiyah Grabag I Jalan Raya

Candi Umbul Grabag, Kab. Magelang Telp. (0293) 3148107. Siswa yang

(27)

siswa laki-laki. Latar belakang orang tua sangat heterogen mulai dari

petani, buruh tani, pedagang, pegawai negeri dll.

Dasar pertimbangan pemilihan subyek yakni perlunya penerapan

tindakan penelitian ini terhadap pembelajaran Qur’an Hadits melalui

metode resitasi pada siswa kelas V semester II.

3. Langkah-Langkah

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan persiapan

perangkat pembelajaran yang berupa:

1) Membuat rencana pembelajaran.

2) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar

mengajar dikelas dan

4) Menyusun alat evaluasi.

b. Tindakan

Dalam hal ini guru menyusun tindakan terhadap pelaksanaan

kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Adapun

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Guru mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat

kemampuan belajar siswa.

2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan

metode penugasan (resitasi) guru menciptakan suasana yang

(28)

3) Di dalam tindakan ini peneliti melakukan simulasi pelaksanaan,

menyiapkan alat pendukung/ sarana lain yang diperlukan,

memberikan tugas dan lain sebagainya..

c. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, guru menggambarkan obyek yang

diamati, adapun cara pengamatannya yaitu :

1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana

tindakan yang telah diterapkan.

2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang

berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang

diharapkan.

d. Refleksi

Tahap refleksi, merupakan bagian terpenting sebagai

perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan yang ada,

baik dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara

analisisnya. Tahap ini untuk mengetahui apakah tindakannya yang

dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak dan

hasil refleksi dipergunakan sebagai bahan untuk merancang tindakan

selanjutnya.

4. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau

karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi (Iqbal Hasan,

(29)

a. Observasi atau pengamatan.

Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sikap

dan respon siswa setelah diadakan pre tes dan postes. Observasi atau

pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan terjun langsung dan

melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap obyek yang

diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.

b. Tes

Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan pos-tes dalam setiap

siklus yang harus dikeijakan oleh para siswa.

c. Dokumentasi.

Sebagai titik awal atau patokan keberhasilan, peneliti

menggunakan dokumen berupa nilai Qur’an Hadits siswa (populasi)

pada semester satu.

5. Analisis Data

Sesuai dengan jenis data penelitian, maka analisis yang tepat untuk

penghitungan menggunakan rumus tes sampel kemudian dikomparasikan

dan dianalisis untuk dicari nilai signifikansinya.

6. Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN : Dalam bab ini berisi tentang latar

belakang masaiah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan

dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan

(30)

BAB II KAJIAN PUSTAKA: Dalam bab ini berisi landasan teori

memuat prestasi belajar, pengertian metode resitasi, Qur'an

Hadist, Faktor yang mempengaruhi Belajar, Indikator keberhasilan,

karakteristik siswa dalam belajar.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN : Dalam bab ini berisi

tentang profil madrasah, pelaksanaan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN : Pada bab ini berisi

tentang uraian hasil dan pembahasan pra siklus, siklus I dan siklus II.

BAB V PENUTUP : Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan

(31)

BABU

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Kata “Prestasi” berasal dan bahasa Relanda yaitu Prestatie.

Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti “

Hasil usaha” (Zainal Arifin, 1190 : 2-3). Kata prestasi banyak digunakan

dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olahraga,

dan pendidikan khususnya pengajaran.misalnya saja Dinasirajua

mendapat peringkat kelas, lomba biola, tennis meja. Kemudian si Joko

mendapat juara umum dalam lari 100 m dari contoh ini dapat kita lihat

bahwa prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan,

keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Dalam tulisan ini prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan

khususnya pengajaran. Secara mikro dan makro dilihat dalam arti luas

atau terbatas / khusus. Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan

sebagai kegiatan psiko fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.

Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha

penguasaan materi iimu pengetahuan yang merupakan sebagaian kegiatan

menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. (Sardinian, 2003 : 20-21).

Para guru berusaha memberikan ilmu penetahuan kepada siswa-

(32)

menyampaikan hadits tentang taqwa, hadits tentang ciri-ciri orang

munafik dengan harapan siswa dapat menulis, menghafal, dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Proses belajar dengan mengedepankan partisipasi aktif dari peserta

didik akan menjadikan suasana kelas lebih hidup. Peserta didiklah yang

mendominasi proses belajar di kelas dan guru bertindak sebagai

fasilitator.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat Perenial

dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya

manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan

masing-masing. Kehadiran prestasi belajar semakin terasa penting untuk

dipermasalahkan. Karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang dikuasai anak didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Jadi kesimpulannya adalah belajar merupakan suatu usaha sadar

(33)

latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi

bukan karena peristiwa kebetulan

2. Pengertian Metode Resitasi

a. Metode Resitasi {penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana

guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan

belajar. Masalah tugas yang dilakukan siswa dapat dilakukan didalam

kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, diperpustakaan, di benkel,

di rumah siswa, atau dimana saja asal tugas dapat dikeijakan (Syaiful

Bahri, Aswan Zain, 96 : 1996) Kata “Prestasi” berasal dari bahasa

belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

“Prestasr yang berarti “hasil usaha”. Prestasi adalah kemampuan,

keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal

(Suharsini Arikunto, 1990; 3).

Metode ini diberikan karena airasakan bahan pelajaran terlalu banyak

sementara waktu sedikit. Artinya banyaknya bahan yang tersedia

dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai

dengan waktu yang ditentukan maka metode inilah yang tepat.

b. Tujuan dan manfaat

1) Membina rasa tanggung jawab yang dibebankan kepadanya,

karena pada akhirnya tugas tersebut hams dipertanggungjawabkan

(diresitasi) dengan c a ra:

(34)

- Membuat ringkasan

- Menyerahkan hasil keija dan sebagainya.

2) Menemukan sendiri informasi yang diperlukan atau memantapkan

informasi yang telah diperolehnya

3) Menjalin kerjasama dan sikap menghargai hasil kerja orang lain

c. Langkah-langkah yan harus diikuti dalam penggunaan metode tugas

atau resitasi yiatu:

1) Fase Pemberian Tugas

Tugas yang akan diberikan kepada siswa hendaknya

mempertimbangkan :

a) Tuj uan yang kaan dicapai

b) Jenis tugas yan jelas dan tepat sehinggaanak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut

c) Sesuai dengan kemampuan siswa

d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membanatu pekeijaan

siswa

e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

2) Langkah Pelaksanaan Tugas

a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru.

b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

c) Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh

(35)

d) Diajurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh

dengan baik dan sistematik

e) Adakan evaluasi, dan hasilnya dikembalikan kepada siswa

(Hendyat Soetopo : 2005 ; 160)

f) Tentukan target waktu dan hasil yang harus dicapai.

3) Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

Hal - hal yang harus dikerjakan pada fase in i:

a) Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa yang telah

dikerjakan.

b) Ada Tanya jawab / diskusi kelas.

c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes

atau cara lainnya.

Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut “resitasi”.

Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :

1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar

individual ataupun kelompok.

2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guna

3) Dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa.

4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

Sedangkan kekurangan dari metode resitasi antara lain :

1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengeijakan tugas atau

(36)

2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif

mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja,

sedangkan anggoia lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.

3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan

individu siswa.

4) Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi) dapat

menimbulkan kebosanan siswa.

3. Pengertian Mata Pelajaran Qur’an Hadist

Mata pelajaran qur’an hadits merupakan pelajaran yang disegani di

MI Ma’arif Grabag Ikhususnya di kelas V. Dalam penyampaian materi ini

peneliti berusaha dengan semaksimal mungkin agar apa yang

disamapaikan mudah dipahami oleh siswa. Dalam prose: pengajaran

senantiasa memilih metode-metode yang dinilai paling baik, tepat sasaran,

sesuai dengan porsi pemahaman siswa mudah dipahami dan dicerna akal

serta mudah diingat (Abd Al-Fattah Abu Ghuddah : 2005;57).

Dalam ha! ini peneliti menggunakan metode resitasi atau

pemberian tugas yang tepat untuk dilakukan. Adapun hadits tentang taqwa

sebagai berikut:

Ajifr iiil J>U1J £#1 Ue« ^

(37)

Mufradat hadist tentang taqwa :

[ <3» Bertaqwalah

\ t-». Dimana saja

Kamu berada

Dan ikutilah w

AjIoJI w Perbuatan buruk

<A U IIN \l kebaikan V________________________________

Menghapusnya

( j l U j w Dan pergaulilah

( Manusia

Dengan akhlaq w

(ju a . Yang baik j

Artinya :

dari Abu Abdurrahman M u ’az bin Jabbal r.a dari Rasulullah saw

bersabda, “bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada dan

iringilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik,(H. R. Tirmidzi)

sedangkan hadist tentang cirri-ciri orang munafiq adalah :

Ua2! : J tS p L ij Aalc J Sj j jA

(38)

Mufradat Hadits tentang ciri-ciri orang munafik

Artinya:

Dari Abi hurairoh r.a dari nabi Muhahmmad Saw. Bersabda “

tanda-tanda orang munafik ada tiga, apabila berbicara bohong/berdusta,

apabila berjanji mengingkari, dan apabila berbicara berkhianat. ”

(Muitaqun ‘alaihi)

(39)

terserap sehingga anak tidak merasa bosan. Peneliti memperhatikan betul perkembangan siswa untuk memberikan pemahaman siswa melalui pemberian tugas. Siswa menulis potongan-potongan hadits tersebut dengan ariinya kemudian dihafalkan. Dengan metode ini mengajarkan hadits siswa lebih paham dan mudah tersimpan didalam otak. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran qur’an hadits merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar belajar dan berkembang semaksimal mungkin.

Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan bahasanya dan melakukan kreativitasnya sendiri (Mamo, M. Idris : 2008 ; 170). Jangan dibatasi selama kreatvitas siswa masih dalam menunjang pencapaian prestasi belajar. Cara lain untuk mengaktifkan siswa dalam materi qur’an hadits memberikan berbagai pengalaman belajar yang bermanfaat bagi siswa dengan memberikan rangsangan tugas agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar menjadi kebutuhan hidupnya dan oleh karena itu perlu dilakukan terus menerus. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda untuk memperoleh kepahaman dalam materi yang disampaikan.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhinya. Menurut Thomas F Staton dalam

(Sardinian, 1994: 39) faktor psikologis dalam kegiatan belajar adalah :

a. Motivasi

Motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.

Seseorang akan berhasil dalam belajar jika pada dirinya terdapat

(40)

kemampuan pada dirinya sendiri (Comy sertiawan : 2008 ; 12). Adapun

fungsi motivasi adalah :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai.

3) Menyeleksi tujuan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan.

b. Konsentrasi

Konsentrasi adalah memusatkan segenap perhatian pada suatu

situasi belajar. Unsur motivasi sangat membantu tumbuhnya proses

pemusatan perhatian. Didalam belajar mungkin juga ada perhatian

sekedarnya, tetapi tidak konsentrasi, maka materi yang masuk samar-

samar.

c. Reaksi

Didalam belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan

ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekunan dan

kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana

disampaikan oleh pengajarnya. Jadi orang yang belajar harus aktif,

bertindaK dan melakukannya dengan segala panca inderanya secara

(41)

d. Organisasi

Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan

mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan

pelajaran kedalam suatu kesatuan pengertian. Untuk membantu siswa

agar cepat dapat mengorganisasikan fakta atau ide-ide dalam fikirannya

maka diperlukan perumusan tujuan yang jelas dalam belajar.

e. Pemahaman

Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai

sesuatu dengan fikiran. Pemahaman memiliki arti yang sangat mendasar

yang meletakkan bagian-bagian belajar pada proporsinya. Tanpa itu

maka skill pengetahuan dan sikap tidak akan bermakna.

f. Ulangan

Untuk mengatasi kelupaan, diperlukan kegiatan “ Ulangan”.

mengulang-ulang suatu pekerjaan atau fakta yang sudah dipelajari,

kemampuan para siswa untuk mengingatnya akan semakin bertambah.

5. Indikator Keberhasilan

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar

dianggap berhasil adalah hal-hal berikut:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai

(42)

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran / Instruksional

Khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun

kelompok.

Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolok

ukur keberhasilan adalah daya serap.

B. Karakteristik siswa dalam belajar

Dalam proses belajar mengajar yang memiliki keunikan satu sama

lain. Ada siswa yang cepat tanggap, mudah mengerti ada pula sebaliknya. Hal

ini sesuai pula karakteristik yang dimiliki masing-masing siswa.

Adapun karakteristik anak dalam belajar adalah sebagai berikut (Moh.

Uzer Usman, Lilis Setiawati, 1993. 11)

a. Cepat Dalam belajar

Anak tergolong cepat dalam belajar, pada umumnya dapat

menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu yang lebih cepat dari yang

diperkirakan. Mereka tidak memerlukan waktu yang lama untuk

memecahkan suatu masalah karena lebih muda dalam menerima

pelajaran. Dilihat dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya anak

memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata dan banyak yang tergolong

sebagai anak jenius (sangat cerdas)

b. Lambat Dalam Belajar

Anak yang tergolong lambat dalam belajar pada umumnya lebih

(43)

diperkirakan untuk anak-anak normal. Dilihat dari tingkat kecerdasannya,

pada umumnya anak-anak golongan lambar belajarmemiliki taraf

kecerdasan dibawah rata-rata.

C. Anak yang Kreatif

Anak kreatif ini umunnya dari golongan cepat, tetapi banyak pula

dari golongan normal (rata-rata). Anak golongan ini menunjukkan

kreatifitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya dalam melukis,

kesenian, olahraga, organisasi dan kegiatan lainnya.

d. Anak yang Berprestasi Kurang

Anak yang tergolong kedalam underachiever ialah anak yang

memiliki taraf intelegensi yang tergolong tinggi, akan tetapi prestasi

belajar yang dicapai termasuk rendah (dibawa rata-rata). Gejala

berprestasi kurang ini sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu masalah

dalam belajar karena secara potensial mereka memiliki kemungkinan

untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi. Timbulnya gejala ini

berkaitan dengan motivasi, minat, sikap, kebiasaan belajar, cirri-ciri

kepribadian tertentu, dan pola-pola pendidikan yang diterima dari

orangtuanya, serta suasana rumah tangga pada umumnya.

e. Anak yang Putus Sekolah (drop out)

Mereka yang tidak berhasil menyelesaikan studinya atau gagal

dalam kegiatan belajarnya. Sebab-sebabnya terdapat diluar dirinya seperti

masalah kurikulum, metoda mengajar, lingkungan masyarakat, dan

(44)

seperti kurang minat, malas dan sekolah /jurusan tidak sesuai dengan

cita-cita (Hallen A : 2005 ; 115)

Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan

nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan dengan melalui kegiatan

penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran (Ahmad Sabri, 133 :

2007). Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila ada peningkatan

dari sebelumnya, sehubungan dengan metode resitasi atau penugasan ini

ternyata peningkatan sangat signifikan.

C. Hubungan Metode Resitasi dengan Prsetasi Belajar

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang berproses

antara guru dan murid, dimana guru melaksanakan pengajaran dan murid

dalam keadaan belajar. Disinilah murid aktif menerima ketei mgan dari guru

serta mau melaksanakan tugasnya.

Keberhasilan belajar murid ditentukan dengan perhatiannya kepada

materi yang disampaikan guru, tanpa adanya perhatian murid terhadap materi

yang disampaikan guru maka murid tidak terjadi proses belajar. Guru dalam

pelaksanaan belajar mengajar sering memberi tugas kepada siswanya dengan

tujuan agar siswanya mengembangkan daya penalaran, dapat belajar secara

mandiri. Metode resistasi atau pemberian tugas sangat menunjang

keberhasilan anak dalam pancapaian tujuan pengajaran (Soetomo; 2004:160).

Disini anak dapat belajar walaupun tanpa ada gurunya, karena anak sudah

diberi tugas oleh guru untuk menyelesaikan sesuatu misalnya mempelajari

(45)

BAB m

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama 2 bulan, dimulai dari awal bulan Juni 2010 mulai dari pembuatan proposal sampai dengan akhir bulan

Juli 2010 yaitu penyusunan laporan ini. Adapun jadwalnya adalah sebagai

berikut

Tabel 1 Jadwal kegiatan

No Kegiatan Pelaksanaan

1 Penyusunan Proposal 1 0 -1 2 Mei 2010

2 Permohonan ijin penelitian di MI Ma'arif Grabag I

15 Mei 2010

3 Pelaksanaan Penelitian

Pra siklus 17 Mei 2010

Siklus I 18 Mei 2010

Siklus II 22 Mei 2010

4 Penyusunan Laporan 12 Agustus 2010

5 Penandatanganan skripsi oleh dosen

pembimbing

13 Agustus 2010

A. Adapun Profd Madrasah yang diteliti sebagai berikut:

1. Identifikasi Madrasah :

Nama : Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I

(46)

Status : Terakreditasi B

SK. No.Kw. 114/4/PP/03.2/623.8.191/2005

Alamat : Jalan Candi Umbul Grabag

Telepon :(0293)3148107 ~

Nama yayasan : Yayasan Ma'arif

Nomor SK : 24/5/88/IV/93

Tahun berdiri : 1976

Status tanah : Hak milik dan sertifikat sendiri.

Visi, Misi dan Tujuan Madrasah. :

a. Visi

Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I sebagai lembaga

pendidikan dasar berciri khas Islam perlu mempertimbangkan harapan

peserta didik, orang tua peserta didik, lembaga pengguna lulusan

Madrasah dan masyarakat dalam melakukan visinya Madrasah

Ibtidaiyah Ma'arif Grabag T juga diharapkan merespon perkembangan

dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era

informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah

Ma'arif Grabag I ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi

berikut:

"Terwujudnya Madrasah Yang Melahirkan Generasi Qur'ani,

(47)

Indikator visi:

1) Terwujudnya peserta didik yang mampu membaca Al Qur'an

dengan baik dan benar (tartil).

2) Terwujudnya peserta didik yang tekun melaksanakan ibadah wajib

maupun Sunnah.

3) Terwujudnya peserta didik yang santun dalam bertutur dan

berperilaku.

4) Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi akademik

dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang

lebih tinggi dan atau hidup mandiri.

b. Misi

1) Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, menantang,

menyenangkan, dan terintegrasi dalam rangka mewujudkan visi.

2) Memberdayakan seluruh potensi peserta didik dan ragam

kecerdasan agar berprestasi maksimal secara intelektual,

emosional dan spiritual.

c. Tujuan Pendidikan Madrasah.

Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif

Grabag I adalah memberikan bekal kemampuan dasar "baca, tulis dan

menghitung" pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat

bagi siswa, memberikan bekal pengetahuan dasar tentang agama Islam

(48)

mengikuti jenjang yang lebih dengan penekatan integral learning serta

KBM diselenggarakan dengan model fu ll day school.

2. Data tenaga pendidik dan kependidikan.

Tenaga kependidikan Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I yang

ada pada tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 13 orang yang terdiri dari 3

orang guru PNS dan 10 orang guru.

Tabel 2

Data tenaga pendidik dan kependidikan

No Nama NIP Pendidikan

Terahir Jabatan

1 Subandi, S.Pdl 150418149 S.I Kepala madrasah

2 Asfiyatun, S.Ag 150266397 S.I Guru

3 M.Sumardi, S.Pdl 150139725 S.I Guru / Bendahara

4 Nurul hikmah, S.Ag S.I Guru

5 Anni Baroroh, S.Ag S.I Guru

6 Farida Himawati, S.Pdl S.I Guru

7 Fatkhul Mujib, A.Ma D II Guru

8 Puji Hartono, S. Pdl D II Guru / Sekretaris

9 M.Wildan, S.Ag S.I Guru

10 Darul Hikmah, A.Ma D II Guru

11 Uswatun H, A.Ma D II Guru

12 Mudjiburrahman MAN Guru

13 Marsudi, A.Ma D 11 Guru

a. Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010

(49)

Tabel 3

Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010

No Kelas Jumlah Siswa

1 M. Rizal Tkhsani L

2 Afni Sofia P

3 Khitotun Nafiah P

4 M. Nasirudin A L

5 Zuli Rosiyanti P

6 A. Fahrurrozi L

7 Arumtia Anugraheni P

8 A. Robius Sudur L

(50)

15 Nadila Afni Azizah P

16 Nurul Hidayah P

17 Rosida Rahma Suci P

18 Risal Sobirin L

19 Sheila Oktavia W P

20 Siti Zairotul M P

21 Slamet Guntoro L

22 Ta'ti Musholia P

23 Urfi Mutiarahma P

24 Wahyu Agustina P

25 Yassir Lana Amrona L

26 Zidna lima Nafia P

27 Fani Abdillah P

28 Miftakhussoleh L

c. Susunan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I

Tabel 5

Susunan Komite Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Grabag I

No Nama Jabatan

1 Puswito, BA Pelindung I

2 Mursidi Pelindung II

3 KH. Zainal Mustofa, Lc Penasihat I

4 KH. Abdurrahman, Penasihat II

5 KH.M.sholikin, Lc Penasihat III

6 Rohmad hadi S,M. Hum Ketua I

7 Aslahudin,S.Sos Ketua II

8 H.Mursidi Amin Bendahara I

9 Drs. Asrori Bendahara TI

(51)

11 Puji Hartono, S. Pdl Sekretaris II

12 Marsudi, A.Ma Bid. Pendidikan

13 H Sutrisno Bid. Pendidikan

14 Drs. Muslih Bid. Pendidikan

15 Mahfud, S.Ag Bid. Pendidikan

16 Agus Marzuki. S.Ag Bid. Pendidikan

17 H. Masturi Bid. Humas

18 Wahdatudin, S.Ag Bid. Humas

19 H. Ihsanudin Bid. Humas

20 H. Islahudin Bid. Pembangunan

21 Tolchah Mansur Bid. Pembangunan

22 Drs. Fauzan Bid. Pembangunan

23 Rohmat Efendi Bid. Pembangunan

24 Nasrodin Bid. Pembangunan

25 H. Dumaeri Bid. Keamanan

26 Sarmadi Bid. Keamanan

27 Hasan Bid. Keamanan

28 Taufiq Arifudin Bid. Keamanan

d. Fasilitas.

Gedung lantai 2 (sertifikat milik sendiri).

(52)

e. Program Unggulan

Lab Komputer.

Madin. (Madrasah Diniyah)

Kaligrafi

Bahasa Arab

Bahasa Inggris

Hafalan Juz Amma.

Seni Rebana

Olahraga

Pramuka.

f. Prestasi

Juara 1 Mapel Bahasa Indonesia Depag Kab Magelang Tahun 2002.

Juara 1 lomba mapel PAI Depag se kab Magelang tahun 2005.

Juara 1 lomba kaligrafi Depag kab Magelang tahun 2002.

Juara 2 lomba Porseni Pidato Bahasa Jawa Depag kab Magelang

tahun 2005.

Juara 2 murotal tingkat Diknas kab Magelang tahun 2005.

Juara 3 mapel Matematika tingkat Depag keb Magelang tahun 2005.

Juara harapan 2 mapel Bahasa Arab Depag kab Magelang tahun

2005.

Lulusan terbaik tingkat Madrasah se Kecamatan Grabag sampai

sekarang.

(53)

Juara 1 lomba Gerak Jalan Putri se kecamatan Grabag tahun 2005.

Peringkat 8 dalam ujian UASBN tingkat SD/MI se Kec. Grabag tahun

2010

B. Pelaksanaan penelitian.

1. Pra siklus

Pelaksanaan awal sebelum diadakannya Penelitian Tiindakan Kelas

adalah peneliti mengambil data nilai Qur’an Hadist siswa pada semester I.

Kemudian mengadakan pre tes dan pos tes terlebih dahulu untuk

mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa kelas V MI Ma'arif Grabag I.

Patokan awal yang digunakan adalah nilai KKM sebesar 6,5. Dan mean

semester I sebesar 78,57.

2. Pelaksanaan siklus I.

a. Perencanaan

1) Menyusun RPP.

2) Menyiapkan instrument penelitian

3) Menyiapkan sumber belajar berupa materi hadist tentang taqwa.

4) Menyiapkan hadist tentang taqwa

5) Menyiapkan hadist dengan cara ditulis di papan tulis kemudian

guru

6) membacakan, setelah itu siswa - siswi menirukan secara bersama-

sama.

(54)

8) Siswa-siswi menghafalkan perkata sekaligus dengan artinya.

9) Mengembangkan hadis itu dengan cara menghafalkan secara

keseluruhan dan aiperpadukan cara menulis (metode resitasi/

penugasan) sambil menunggu hadis yang ditulis siswa guru

memanggil satu persatu untuk menghafalkannya.

10) Kriteria ketuntasan adalah jika terjadi peningkatan yang signifikan

antara nilai qur’an hadist (semester sebelumnya) dan sesudah

diterapkannya dengan metode resitasi atau penugasan.

b. Tindakan

1) Guru melakukan apersepsi, motivasi "ntuk mengarahkan siswa

memasuki materi yang akan diajarkan.

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Guru Menjelaskan materi hadist tentang taqwa.

4) Guru menulis hadist di depan kelas.

5) Kelas dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing beranggotakan 5

siswa.

6) Perwakilan dari masing-masing siswa untuk menulis hadis didepan

kelas / papan tulis

7) Selama kegiatan berlangsung guru bertindak sebagai pembimbing

dan siswa mengamati temannya dalam penulisan hadist tersebut.

8) Guru bersama siswa mengoreksi tugas siswa didepan kelas tadi.

(55)

10) Guru memberikan kesempatan kepada siswa, untuk menanyakan

hal-hal yang belum jelas.

1 l)Guru memberikan pos tes sebelum mengakhiri siklus I.

c. Pengamatan

1) Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat

pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan

instrumen pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran.

3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket

guru.

d. Refleksi

1) Siswa masih ada yang belum dapat memanfaatkan waktu yang

tersedia dengan maksimal, belum menyelesaikan tugas secara

tepat waktu dari guru.

2) Siswa masih banyak merasa belum siap menerima pelajaran.

3) Kurangnya ketelitian dari siswa didalam menuliskan antara tanda

positif dan tanda negatif didalam menjawab soal dari guru.

4) Sebagian siswa masih kurang percaya diri untuk menanyakan hal

yang belum jelas

5) Antusias siswa masih cukup, sehingga proses belajar mengajar

kurang maksimal.

6) Dengan melihat hasil tersebut, maka perlu diadakannya siklus

(56)

3. Pelaksanaan siklus II.

a. Perencanaan

1) Guru menyusun RPP.

2) Menyiapkan instrument penelitian.

3) Menyiapkan sumber belajar berupa materi hadis

4) Menyiapkan format evaluasi pre tes maupun post tes.

b. Tindakan

1) Guru menjelaskan materi hadis tentang taqwa.

2) Siswa memperhatikan penjelasan guru.

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa, untuk menanyakan

hal-hal yang beium jelas.

4) Guru menyuruh siswa untuk menulis hadis tentang taqwa

5) Guru memberikan pos tes sebelum mengakhiri siklus II.

c. Pengamatan

1) Guru memberi kesemangatan atas kesediaan siswa dalam

mengerjakan tugas di depan kelas

2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran

3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket

guru.

d. Refleksi

1) Antusias siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru

dengan hasil yang memuaskan.

(57)

3) Sebagian besar siswa semakin percaya diri

4) Dari siklus ke-2 ini dapat disimpulkan bahwa dengan metode

resitasi atau penugasan proses belajar mengajar siswa sangat

maksimal, sehingga kegiatan tidak perlu dilanjutkan pada siklus

(58)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pra siklus.

Pada tahap awal Penelitian Tindakan Kelas, peneliti mengadakan

pengamatan awal terhadap aktifitas siswa dan refleksi peneliti pada proses

pembelajaran mata pelajaran qur’an hadits dengan materi hadis tentang taqwa.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian pre tes untuk mengukur kemampuan

siswa sebelum pelaksanaan tindakan kelas.

Kemudian peneliti mengambil nilai mata pelajaran qur’an hadits pada

semester I (nilai sebelum dilakukan Tindakan Kelas) nilai KKM adalah sebesar

6,5 yang akan dijadikan sebagai data awal yang akan digunakan sebagai dasar

untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah pada materi pokok, yaitu hadis tentang taqwa. Hasil

pengamatan dan penilaian awal tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 6.

Nilai Sebelum Penelitian Tindakan Kelas

No Nama Nilai

1 M. Rizal Ikhsani 71

2 Afni Sofia 79

3 Khitotun Nafiah 69

4 M. Nasirudin A 72

5 Zuli Rosiyanti 64

6 A. Fahrurrozi 73

(59)

8 A. Robius Sudur 81

14 M. Dzuiqamain Fahri 79

i $ Nadiia Afni Azizah g i

16 Nurul Hidayah 81

17 Rosida Rahma Suci 74

18 Risal Sobirin 92

19 Sheila Oktavia W 88

20 Siti Zairotul M 92

21 Slamet Guntoro 65

22 Ta'ti Musholia 90

23 Urfi Mutiarahma 79

24 Wahyu Agustina 92

25 Yassir Lana Amrona 88

26 Zidna lima Nafia 87

27 Fani Abdillah 67

28 Miftakhussoleh ! 68

1

JML ! 2200

!

Pada niiai pra siklus tersebut terlihat bahwa rata-rata kelas sebesar

78,57. Pencapaian nilai KKM adalah sebanyak 27 siswa (96,42 %). Hasil

(60)

B. Siklus I

1 M. Rizal Ikhsani 71 5041 75 5625

2 Afni Sofia 79 6241 90 8100

3 Khitotun Nafiah 69 4761 70 4900

4 M. Nasirudin A 72 5184 64 4096

5 Zuli Rosiyanti 64 4096 75 5625

6 A. Fahrurrozi 73 5329 85 7225

7 Arumtia Anugraheni 80 6400 80 6400

8 A. Robius Sudur 81 6561 90 8100

9 Eko zulianto 73 5329 85 7225

10 Fatimah Asma 94 8836 95 9025

11 In'amul Chasan 67 4489 80 6400

12 Indamingati 74 5476 80 6400

13 M. Asrul Fauzi 80 6400 82 6724

14 M. D. Fahri 79 6241 90 8100

15 Nadila Afni Azizah 81 6561 80 6400

16 Nurul Hidayah 81 6561 95 9025

17 Rosida Rahma Suci 74 5476 80 6400

18 Risal Sobirin 92 8464 100 10000

19 Sheila Oktavia W 88 7744 90 8100

20 Siti Zairotul M 92 8464 95 9025

21 Slamet Guntoro 65 4225 87 7569

22 Ta'ti Musholia 90 8100 100 10000

23 Urfi Mutiarahma 79 6241 80 6400

24

Wahyu Agustina 92 8464 100 10000

25 Yassir Lana Amrona 88 7744 90 8100

26 Zidna lima Nafia 87 7569 95 9025

27 Fani Abdillah 67 4489 80 6400

28 Miftakhussolah 68 4624 80 6400

Jumlah =2200 ( I * , ) 2

=175110

(61)

2. Pembahasan siklus I

a. Banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM pada siklus I

adalah 27 dari 28 siswa (sebesar 96,43%). Itu berarti dengan

dilaksanakannya siklus I teiah terjadi peningkatan prosentase siswa

yang memenuhi nilai KKM sebesar 26,03 %.

b. - Besarnya mean siklus I dan pra siklus adalah

2393 28

= 85,46

- Besarnya mean pada pra siklus adalah

= 2200

28

= 78, 57

c. Pengujian perbedaan mean antara nilai pra siklus dan nilai siklus 1

Varian nilai pra siklus dan siklus I adalah

I * i =2200

£ x ? = 175110

n =28

Z * .= 2 3 9 3

(62)

2

SD =

X * ,2

2

SD f ^ 1

-/ \2 2>>

n n

k ; /

_ 175110 (2200 ^

28

l

28

J

= 6253,93- ( 7g 57) 2

= 6253,93-6173,24

=80,69

n

206789 ( 2393^ 2 28 " [ 28

J

= 7385 ,3 2 -(8 5 ,4 6 )2

= 7385,32-7303,41

=81,91

Nilai t antara nilai semester I dan siklus I adalah

x, =2200:28 = 78, 57

x 2 =2393 : 28 = 85,46

n, = 28

(63)

Lei - x2

SD]

u

n2

|78,57- »rT00 180,69 V 28

81,91

4*---28

-6,89 v 2,88 + 2,93

_ - 6,89

-6,89 t = — -— 2,41

t = 2,86

t hitung = 2,86

t tabel taraf signifikansi 1% = 2,44

Penafsiran : t hitung (2,86) lebih besar dari pada t tabel taraf

signifikan 1% (2,44) maka ada perubahan yang signifikan terhadap

(64)

C. Siklus II

1. Data siklus II

Adapun hasil pelaksanaan siklus II yang dilaksanakan di MI Ma’arif

Grabag I sebagai berikut:

Tabel 8

3 Khitotun Nafiah 69 4761 80 6400

4 M. Nasirudin A 72 5184 70 4900

5 Zuli Rosiyanti 64 4096 65 4225

6 A. Fahrurrozi 73 5329 85 7225

7 Arumtia A 80 6400 90 8100

8 A. Robius Sudur 81 6561 85 7225

9 Eko zulianto 73 5329 100 10000

10 Fatimah Asma 94 8836 100 10000

11 In'amul Chasan 67 4489 80 6400

12 Indamingati 74 5476 95 9025

13 M. Asrul Fauzi 80 6400 100 10000

14 M. Dz Fahri 79 6241 90 8100

15 Nadila Afni Azizah 81 6561 90 8100

16 Nurul Hidayah 81 6561 100 10000

17 Rosida Rahma Suci 74 5476 90 8100

18 Risal Sobirin 92 8464 100 10000

19 Sheila Oktavia W 8 8 7744 95 9025

20 Siti Zairotul M 92 8464 95 9025

21 Slamet Guntoro 65 4225 80 6400

22 Ta'ti Musholia 90 8100 100 10000

23 Urfi Mutiarahma 79 6241 95 9025

' 24 Wahyu Agustina 92 8464 100 10000

25 Yassir Lana Amrona 88 7744 100 10000

26 Zidna lima Nafia 87 7569 100 10000

27 Fani Abdillah 67 4489 65 4225

28 Miftakhussoleh 68 4624 95 9025

Jumlah £ . x , =2200

175110

£ x2 =2506

(65)

2. Pembahasan siklus II

a. Banyaknya siswa yang telah memenuhi nilai KKM pada siklus II adalah

28 dari 28 siswa (sebesar 100%). Itu berarti dengan dilaksanakannya

siklus T telah terjadi peningkatan prosentase siswa yang memenuhi nilai

KKM sebesar 28 % .

b. Besarnya mean siklus II dan pra siklus adalah

1 «

2506 = 28

= 89,5

- Besarnya mean pada pra siklus adalah

2200

28

= 78,57

c. Pengujian perbedaan mean antara nilai pra siklus dan nilai siklus II.

Varian nilai pra siklus dan siklus II adalah

I * , =2200

= 175110

n =28

£ jc2 =2506

Gambar

Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian................................................................33
Tabel 1Jadwal kegiatan
Tabel 2Data tenaga pendidik dan kependidikan
Tabel 3Data jumlah siswa tahun pelajaran 2009/2010
+5

Referensi

Dokumen terkait

Bertolak dari paparan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian mengenai pengembangan modul pada pembelajaran Prakarya untuk

Perusahaan yang menjalankan operasionalnya tidak hanya membutuhkan inovasi tetapi juga membutuhkan pertimbangan serius mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan panjang berat teripang kelas Holothuroidea yang diperoleh di Perairan Tanjung Tiram

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil judul penelitian sebagai berikut: “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, dan

Penilaian pelaksanaan pemantauan dan evaluasi menggunakan formulir sebagaimana pada Lampiran Pada akhir pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan

Tujuan penelitian ini adalah merancang Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada Kantor Kepala Desa Karang Nanas menggunakan Visual Basic 2012 agar dapat mengolah

Tabel 4.4 Analisis hubungan self efficacy dengan tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa D3 keperawatan semester 4 FIKES

Pada gambar 3.1 terdapat sketsa halaman menu utama media pembelajaran yang teridiri dari judul media pembelajaran, tombol profile, tombpl standar, tombol materi, tombol evaluasi