• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS APLIKASI ANGSURAN PEMBAYARAN MELALUI LOKET KREDIT PLUS PADA PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) PRABUMULIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS APLIKASI ANGSURAN PEMBAYARAN MELALUI LOKET KREDIT PLUS PADA PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) PRABUMULIH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STMIK Prabumulih

ANALISIS APLIKASI ANGSURAN PEMBAYARAN MELALUI LOKET KREDIT PLUS PADA PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF)

PRABUMULIH

Ariansyah

JURNAL SISTEM INFORMASI DAN KOMPUTERISASI AKUNTANSI (JSK)

Program Studi Komputerisasi Akuntansi STMIK Prabumulih

Jl. Patra No. 50 Kel. Sukaraja Kec. Prabumulih Selatan

ABSTRAK

Aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) Prabumulih sudah digunakan oleh PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih, dimana aplikasi disusun dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic Net untuk databasenya menggunakan Microsoft Acces dan Crystal Reports untuk mengolah dan mencetak data sebagai laporan.

Alasan penulis ingin melakukan analisa terhadap Aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) Prabumulih adalah untuk memahami bagaimana penerapan Aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) Prabumulih untuk selanjutnya melakukan analisa.

Analisa aplikasi dilakukan penulis dengan metode analisa SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. Seperti namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang sedang berlangsung maupun dalam perencanann proyek baru. Analisis SWOT bukan hanya dapat digunakan dalam perusahaan, tetapi juga dapat digunakan pada sebuah sistem informasi atau aplikasi.

(2)

STMIK Prabumulih 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi (SI) menjadi objek yang selalu dikembangkan dalam bentuk aplikasi yang menjadi alat bantu bagi perusahaan. PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (leasing) skala nasional yang membuka cabang perwakilan di Kota Prabumulih. Perkembangan dunia usaha ini menunjukkan kemajuan yang cukup baik mengingat banyaknya masyarakat yang membutuhkan dana untuk pengembangan usaha skala kecil hingga menengah. Kebutuhan dunia usaha skala kecil hingga menengah yang berada di sekitar Kota Prabumulih dapat dipenuhi oleh PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih mengingat keadaan perekonomian sekarang sedang sulit. Aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) Prabumulih merupakan aplikasi yang sangat membantu petugas dalam menerima pembayaran dari konsumen dengan aplikasi yang sudah terkomputerisasi dan seluruh data transaksi pembayaran tersimpan dalam bentuk database. PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih merupakan salah satu perusahan pembiayaan atau leasing skala nasional yang dalam memberikan jasa pelayanannya dalam bentuk pembiayaan untukkepemilikan barang-barang jenis elektronik dan alat rumah tangga dengan persyaratan yang berlaku. Sebagai perusahaan skala

nasional, dan sebagai salah unsur kekuatan bagi PT. Finansi Multi Finance hampir secara keseluruhan administrasi kegiatan operasional perusahaan sudah menggunakan aplikasi yang terkomputerisasi. Dalam memberikan leasing PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih memberikan barang keperluan nasabah dengan mengambil pada rekanan dan menyerahkan kepada nasabah, dengan demikian nasabah memiliki kewajiban untuk membayar angsuran pembiayaan tersebut di kemudian hari berdasarkan ketentuan yang berlaku dan disepakati bersama.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi atau penerapan dari Aplikasi Angsuran Pembayaran Melalui Loket Kredit Plus Pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih untuk selanjutnya akan dilakukan analisa dengan metode

SWOT”?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah :

1. Penulis hanya membatasi pada proses pembayaran melalui Aplikasi Angsuran Pembayaran Melalui Loket Kredit Plus Pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih.

2. Penulis hanya menganalisa Aplikasi Angsuran Pembayaran

(3)

STMIK Prabumulih

Melalui Loket Kredit Plus Pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih dengan metode Strength, Weakness, Opportunity, & Threat (SWOT).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisa Aplikasi Angsuran Pembayaran Melalui Loket Kredit Plus Pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisa

Menurut Andi Kristanto (2011:32), “analisa adalah penguraian pokok persoalan atas bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan”.

2.2 Pengertian Aplikasi

Menurut M. Shalahuddin (2011 : 77), “aplikasi adalah program yang dibuat atau dirancang untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi lain”. Aplikasi adalah sebuah program yang dapat dieksekusi yang bertujuan untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application

suite).

2.3 Pengertian Pembayaran

Menurut Mulyadi (2010:33) Pembayaran adalah aktivitas pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Pembayaran ini terjadi setiap hari, melibatkan ribuan transaksi ekonomi yang beraneka ragam, seperti seperti jual beli barang dan jasa, pembelian dan pelunasan kredit, melibatkan miliaran rupiah dengan berbagai alat pembayaran seperti pembayaran tunai dengan uang kartal, Cheque, Bilyet Giro, Wesel dan lain-lain.

3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode verifikatif. Menurut M. Nazir (2003:54), “mendefinisikan metode deskriptif yaitu: "suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang".

Sedangkan metode verifikatif menurut Sugiyono (2007:6), adalah: “penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima”.

3.2 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini adalah sebuah penelitian deskriptif kualitatif dimana penelitian berdasarkan

(4)

STMIK Prabumulih

pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

3.3 Jenis Data

Data deskriptif adalah bentuk pernyataan kata-kata atau gambaran tentang suatu yang dinyatakan dalam bentuk penjelasan dengan kata-kata atau tulisan

Data kuantitatif adalah data berupa angka atau bilangan yang pasti dapat di kumpulkan dan di baca relatif lebih mudah. Dengan melihat pada jumlah masing angka seorang peneliti dapat membuat persepsi.

3.4 Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah metode SWOT. Metode ini memfokuskan dengan lingkungan kekuatan (Strength), kelemahan

(Weakness), peluang (Opportunities),

dan ancaman (Threats) dari aplikasi yang dimiliki perusahaan tersebut, atau yang dikenal sebagai analisis

SWOT. Analisis SWOT

mengidentifikasikan faktor internal perusahaan sebagai kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor

eksternal perusahaan sebagai peluang dan ancaman.

4. ANALISIS 4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analisis nonfungsional yang terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

yang terlibat. Beberapa analisis ini meliputi :

1. Sistem informasi harus mampu melakukan penyimpanan data dengan cepat dan tingkat validasi data yang baik

2. Sistem Informasi harus mampu melakukan proses sirkulasi data stok dengan cepat dan dengan tingkat validasi data yang baik 3. Sistem Informasi harus mampu

menyajikan data atau semua laporan yang dibutuhkan, baik laporan konsumen, laporan transaksi, laporan pembayaran, dan laporan stok.

4.2 Analisis Non Fungsional

Analisis kebutuhan sistem fungsional adalah suatu analisis untuk mengetahui elemen-elemen dengan fungsi yang berhubungan dengan sistem informasi.

4.3 Analisis Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional adalah analisis terhadap kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran data ataupun informasi. Analisis kebutuhan fungsional digambarkan dalam analisis terstruktur yang akan digambarkan secara berurutan untuk

(5)

STMIK Prabumulih

memudahkan pemahaman sistem informasi.

4.4 Analisis Prosedur

Analisa prosedur merupakan bagian dari analisa sistem yang umumnya dilakukan oleh seorang analisis dan pembuat sistem. Dengan melakukan analisa prosedur ini memberikan gambaran awal untuk berjalannya aplikasi sesuai dengan yang diharapkan. Dengan gambaran ini seluruh komponen dari sistem yaitu

INPUT, PROSES, dan OUTPUT

terlihat secara jelas. Pentingnya analisa prosedur ini adalah untuk menghindari pemborosan. Dimana apabila analisa prosedur ini tidak dilakukan dengan seksama maka pengembangan aplikasi hanya menghasilkan aplikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna. Untuk menggambarkan alur prosedur ini penulis menggunakan alat bantu analisis atau perancangan aplikasi yang dipelajari penulis di STMIK Prabumulih. Alat bantu tersebut adalah Diagram Konteks dan Entity

Relationship Diagram (ERD).

Diagram Konteks akan menggambarkan prosedur dari aplikasi sedangkan ERD bertujuan untuk menggambarkan media penyimpanan (database) beserta dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi satu dengan yang lainnya. Untuk memudahkan penulis dalam melakukan analisa aplikasi, penulis menggunakan alat bantu yang umum digunakan oleh para analisis sistem dan pengembang aplikasi yaitu : diagram konteks.

Gambar 4. 1 Diagram Konteks Alat bantu selanjutnya yang digunakan penulis adalah entity relationship diagram (ERD) alat bantu ini menggambarkan hubungan atau relasi dari tabel satu ke tabel lainnya. Berikut gambaran ERD yang dihasilkan penulis :

Gambar 4. 2 Entity Relationship Diagram (ERD)

4.5 Analisis Basis Data

Analisis basis data adalah kegiatan menganalisis data yang akan diolah dan disimpan dalam

database. Dalam analisis ini

direpresentasikan darimana data berasal dan atribut dari data tersebut. Untuk menggambarkan analisis basis data ini penulis menggunakan Entity

Relationship Diagram (ERD). Entity

Relationship Diagram (ERD)

merupakan sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem. Hubungan antar data satu dengan lainnya dapat terlihat pada gambar di bawah ini :

APLIKASI ANGSURAN PEMBAYARAN MELALUI LOKET KREDIT PLUS PADA PT. FINANSIA MULTI FINANCE (FMF) PRABUMULIH Admin Manager Laporan Konsumen Laporan Transaksi Laporan Pembayaran Data Konsumen Data Transaksi Pembayaran Angsuran Formulir Konsumen Formulir Transaksi Kartu Pembayaran

ACC Laporan Konsumen ACC Laporan Transaksi ACC Laporan Pembayaran

Konsumen Data Konsumen Data Transaksi Pembayaran Angsuran Formulir Konsumen Formulir Transaksi Kartu Pembayaran Nama Admin Admin Kelola Data Password Admin Kode Konsumen Nama Konsumen IdentitasNomor

Alamat Konsumen Pembayaran Kode Bayar Kode Transaksi Tanggal Bayar Konsumen Telpon Konsumen Melakukan Transaksi Kode Transaksi Kode Konsumen Tanggal Transaksi M M M 1 Kode Admin Pekerjaan Konsumen Keterangan Nama Barang Jumlah Tenor Angsuran

(6)

STMIK Prabumulih

Tabel 4. 1 Stuktur Tabel Admin Nama Field Tipe Data Uku ran Ket. Kode Admin Text 15 Kode Admi n Nama Admin Text 20 Nama Admi n Passwo rd Admin Text 5 Passw ord Admi n

Tabel 4.2 Stuktur Tabel Konsumen Nama Field Tipe Data Ukura n Keteran gan Kode Konsumen Text 6 Kode Konsum en Nama Konsumen Text 15 Nama Konsum en Nik Konsumen Text 10 Nik Konsum en Alamat Konsumen Text 25 Alamat Konsum en Telepon Konsumen Text 12 Telepon Konsum en Pekerjaan Konsumen Text 10 Pekerjaa n Konsum en Tabel 4.3 Stuktur Tabel Pembayaran

Nama Field

Tipe Data Ukur an Keter angan Kode Bayaran Text 5 Kode Bayara n Tanggal Bayaran Date 8 Tangg al Bayara n Keteranga n Text 15 Ketera ngan 5 PEMBAHASAN 5.1. Hasil Setelah melakukan pengumpulan data, pengolahan data dan melakukan analisis, maka selanjutnya penulis akan menguraikan hasil dari penelitian tersebut dengan menampilkan tampilan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih sebagai gambaran untuk mendukung analisis aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih dari segi SWOT. Hasil analisis ini dibahas dalam bentuk sub bab yang menampilkan tampikan form aplikasi tahap demi tahap.

Gambar 5. 1 Tampilan Form Login

Pada tampilan form ini kita pertama kali melakukan login untuk menuju ke aplikasi selanjut nya dan melakukan akses data setelah login berhasil.

(7)

STMIK Prabumulih

Gambar 5. 2 Tampilan Form Konsumen

Pada tampilan halaman form konsumen berisikan data dari konsumen yang berupa, name, type, address, customer yang merupakan dari konsumen.

Gambar 5. 3 Tampilan Form Data Angsuran Perbulan

Pada tampilan halaman form ini merupakan data dari pembayaran angsuran perbulan yang dilakukan konsumen.

Gambar 5. 4 Form Pembayaran Pada tampilan halaman ini merupakan pengisian data dari pembayaran konsumen.

Gambar 5. 5 Tampilan Form Tanda Pembayaran

Pada tampilan from ini merupakan data bahwa konsumen telah selesai melakukan pembayaran. 5.2. Pembahasan

5.2.1 Analisis Faktor Variabel Internal

Dengan melihat dan melakukan analisis dari tampilan-tampilan form pada sub bab 5.1 hasil maka penulis dapat melihat beberapa analisis kelemahan dan kelebihan dari aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih sebagai berikut :

1. Kelebihan :

Dengan nama besar yang dimiliki oleh PT. Finansia Multi Finance (FMF) sebagai perusahaan leasing skala nasional, perolehan sumber daya manusia akan menjadi mudah dilakukan dan memperoleh sumber daya manusia yang untuk mengoperasikan ataupun mengembangkan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih.

Dengan adanya globalisasi yang berdampak kepada maraknya penyampaian informasi melalui berbagai media dengan mudah sehingga nama besar PT. Finansia Multi Finance (FMF) akan selalu

(8)

STMIK Prabumulih

menjadi nilai perusahaan yang tidak dapat diukur secara nominal.

Sebagai perusahaan pengusung yang bergerak di bidang jasa layanan leasing, PT. Finansia Multi Finance (FMF) memiliki jumlah konsumen yang banyak dan semakin bertambah terus.

2. Kelemahan :

Dengan banyaknya sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih, hal ini akan menjadi kelemahan dalam hal pindahnya atau berhentinya karyawan setelah PT. Finansia Multi Finance (FMF) memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih.

Globalisasi merupakan keadaan dimana setiap objek di dalamnya menjadi terbuka, dengan media teknologi informasi yang tersebar, segala informasi menjadi mudah diketahui oleh masyarakat, bukan saja informasi mengenai hebatnya PT. Finansia Multi Finance (FMF) akan tetapi informasi mengenai kekurangan PT. Finansia Multi Finance (FMF) yang menjadi konsumsi publik.

Unsur kelemahan dari konsumen sebagai upaya untuk pemenuhan pelayanan dengan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih adalah masih minimnya jumlah loket pembayaran yang tersedia yang dimiliki dan dikelola oleh PT. Finansia Multi Finance (FMF), hal ini berakibat tidak optimalnya pelayanan angsuran

pembayaran.

5.2.2 Analisis Faktor Variabel Internal

Dengan melihat dan melakukan analisis dari tampilan-tampilan form pada sub bab 5.1 hasil maka penulis dapat melihat beberapa analisis kelemahan dan kelebihan dari aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih sebagai berikut :

1. Kelebihan :

Analisis dari unsur perusahaan pesaing menjadikan PT. Finansia Multi Finance (FMF) tetap berusahan untuk meningkatkan pelayanan terutama dalam pengembangan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih sehingga dapat memberikan daya saing dengan perusahaan lain.

2. Kelemahan :

Analisis dari unsur pesaing dimana PT. Finansia Multi Finance (FMF) tidak dapat melakukan kebijakan-kebijakan secara langsung dibandingkan perusahaan pesaing yang umumnya skala lokal ataupun private, sedangkan PT. Finansia Multi Finance (FMF) penuh dengan birokrasi.

6. PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan dari awal hingga akhir penyusunan Skripsi ini Maka penulis menarik kesimpulan : analisis aplikasi

(9)

STMIK Prabumulih

angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi

Finance (FMF)

Prabumulihmenghasilkan gambaran secara jelas mengenai kelebihan dan kelemahan yang dilihat dengan indikator variabel internal dan variabel eksternal berdasarkan metode analisis SWOT yang melihat dari segi Strength (Kekuatan) PT. Finansia Multi Finance (FMF) sebagai perusahaan leasing skala nasional, perolehan sumber daya manusia akan menjadi mudah dilakukan dan memperoleh sumber daya manusia yang untuk mengoperasikan ataupun mengembangkan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih, Weakness

(Kelemahan) Dengan banyaknya sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih, hal ini akan menjadi kelemahan dalam hal pindahnya atau berhentinya karyawan setelah PT. Finansia Multi Finance (FMF) memberikan pendidikan dan pelatihan mengenai aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih, Opportunity (Peluang) PT. Finansia Multi Finance (FMF) tetap berusahan untuk meningkatkan pelayanan terutama dalam pengembangan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih sehingga dapat memberikan daya saing dengan perusahaan lain, dan Threatness

(Ancaman) PT. Finansia Multi

Finance (FMF) tidak dapat melakukan kebijakan-kebijakan secara langsung dibandingkan perusahaan pesaing yang umumnya skala lokal ataupun private, sedangkan PT. Finansia Multi Finance (FMF) penuh dengan birokrasi, dari aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih.

6.2 Saran

Dengan mengamati hasil dari analisis yang telah diuraikan, maka penulis menyarankan : sebaiknyaPT. Finansia Multi Finance (FMF) selalu mengembangkan aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih sehingga pelayanan akan menjadi lebih baik lagi, dan dengan maraknya penggunaan media internet sebaiknya aplikasi angsuran pembayaran melalui loket kredit plus pada PT. Finansia Multi Finance (FMF) Prabumulih dapat dikembangkan dan pengamanan sistem dapat lebih ditingkatkan lagi mengingat perkembangan teknologi saat ini memungkinkan pembobolan data oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Anisyah, “Analisa dan Desain Sistem Informasi”. Yogyakarta. Penerbit Andi. 2010.

Effendy,Onong Uchjana. “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”. Cetakan

(10)

STMIK Prabumulih

kesembilanbelas. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2013 Jogiyanto, H.M. “Sistem Teknologi Informasi”. Andi. Yogyakarta. 2010.

Kountur, Ronny. “Metodologi Penelitian”. Jakarta. Buana Printing. 2010.

Kristanto, Andi. “Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya”. Gava Media. Klaten. 2011.

Moleong, Lexy. “Metode Penelitian Kualitatif”. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2011. Mulyadi. “Akuntansi Manajemen :

Konsep, Manfaat dan Rekayasa Edisi Ketiga”. Salemba Empat. Jakarta. 2010.

Prastowo, Andi. “Panduan Kreatif Penelitian Kualitatif”. Yogyakarta : Diva Press. 2012

Soemarso, S.R. “Akuntansi : Suatu Pengantar. Buku Satu Edisi Lima”. Jakarta : Salemba Empat, 2012.

Sugiyono. “Metode Penelitian Manajemen”. Yogyakarta. Alfabeta. 2013.

Sunyoto, Danang. “Metod1ologi Penelitian Akuntansi”. PT.

Refika Aditama. Yogyakarta. 2013.

Suryani dan Hendryadi. “Metode Riset Kuantitatif”. Jakarta. PT. Fajar Interpratama Mandiri. 2013.

Susanto, Azhar. “Sistem informasi Manajemen”. Linggar Jaya. Bandung. 2013.

Sutopo, H.B. “Pengantar Penelitian Kualitatif”. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Press. 2012.

Yakub. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2012.

Gambar

Gambar 4. 1 Diagram Konteks        Alat  bantu  selanjutnya  yang  digunakan  penulis  adalah  entity  relationship  diagram  (ERD)  alat  bantu  ini  menggambarkan  hubungan atau relasi dari tabel satu  ke  tabel  lainnya
Gambar  5.  1  Tampilan  Form  Login
Gambar 5. 4 Form Pembayaran        Pada  tampilan  halaman  ini  merupakan  pengisian  data  dari  pembayaran konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil karakterisasi menggunakan spektroskopi inframerah menyatakan bahwa pada perbandingan volume reaktan (natrium silikat dan natrium aluminat) 55:45 mL/mL

Sistem authority control yang akan dikembangkan terdiri atas Entity Relation- ship Diagram (ERD) pengatalog dan ERD operator. Operator mempunyai tiga ERD, yaitu

Pada beberapa area juga dirancang ruang dengan bentuk segi empat yang difungsikan sebagai ruang-ruang untuk kegiatan pembelajaran.. Bentuk ruang dengan pola radila memiliki

(b) Kerja yang dilakukan oleh medan listrik pada sebuah muatan +q mengurangi energi potensial elektrostatik...

Setelah dilakukan perhitungan, maka dilakukan kalibrasi terhadap jarak-jarak yang sudah ditentukan tadi, tujuanya agar dapat output program komputer yang menganalisis ukuran

Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang

Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang