ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FRANSISKA RISTA ANDRIANI 051334074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FRANSISKA RISTA ANDRIANI 051334074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Sebuah karya kecilku ini akan aku persembahkan kepada yang terkasih:
Jesus Christ “N” Bunda Maria
Kedua Orang Tuaku
Kakak “N” Adikku
My love
v
MOTTO
“Aku ini Hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakmu”
“Ubahlah hati kita yang penuh kecemasan supaya sabar, Melangkahlah di dalam
iman saat pandangan menjadi kabur. Kesabaran berarti menantikan waktu Tuhan
tanpa meragukan kasihnya”
(Mazmur 69:14)
“Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekuensi yang akan kita
terima tapi percayalah segala sesuatu akan indah dan tepat pada waktunya”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juli 2009
Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Framsiska Rista Andriani
Nomor Mahasiswa : 051334074
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KUNERJA KEUANGAN KOPERASI
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 14 September 2009
Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI
Studi Kasus di Koperas Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah. (Tahun 2007 dan 2008)
Fransiska Rista Andriani Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi pada tahun 2007 dan 2008 yang dievaluasi berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998.
Penelitian ini adalah studi kasus di Koperasi Adil Sejahtera yang berada di kecamatan kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan Langkah-langkah (1) menghitung rasio masing aspek penelitian kesehatan, (2) menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998, (3) menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan, (4) menentukan jumlah skor dengan menjumlahkan masing-masing penilaian, (5) melakukan penilaian kinerja koperasi.
viii ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE ACCOUNTING PERFOMANCE A Case Study in Indonesian civil servant Cooperation “Adil Sejahtera”
Kaliwungu subdistrict, Ungaran, Central Java in 2007 and 2008
Fransiska Rista Andriani Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The aim of this study is to comprehend the accounting performance of a cooperation in 2007 and 2008. This study is evaluated based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998.
This study is a case study done in Adil Sejahtera coorperation located in Kaliwungu Subdistrict, Ungaran, Central Java. The data were collected by interview and documentation. The steps in analyzing the data are (1) by counting on the ratio of each health/validity/solidity analysis aspects; (2) counting on the credit value of each health/validity/solidity analysis aspects based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998; (3) counting the score of each finding; (4) generating the total score by accumulating each finding, (5) doing the evaluation on the cooperation’s accounting perfomance.
The conclusion drawn based on the data analysis is during the two period of 2007 and 2008 the “Adil Sejahtera” cooperation reveals 83,558% and 83,559% as the overall total health/valid/solid evaluation. The result of the cooperation’s validity during the period of 2007 and 2008 is stated in a good condition and stable accounting perfomance.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya
yang dilimpahkan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk
melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan judul : ANALISIS KINERJA
KEUANGAN STUDI KASUS DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA “ADIL SEJAHTERA” KECAMATAN KALIWUNGU, SEMARANG, JAWA TENGAH.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak bekerja sendiri melainkan dengan
adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, pengarahan maupun
dorongan. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,
x
5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si,. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji
yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Joko Wicoyo., selaku Dosen yang telah bersedia memberikan
bimbingan abstract, sehingga menjadi abstract dalam bahasa inggris yang baik.
8. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan
skripsi ini.
9. Segenap karyawan di sekretariat pendidikan Akuntansi (Bu Aris dan Pak Wawik)
atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
10. Bapak FM. Sutrisno selaku Ketua KPRI “Adil Sejahtera” yang telah memberikan
izin, membimbing dan memberi petunjuk selama penelitian serta ibu Saminem
dan Eny Dwiyati selaku bendahara dan anggota yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi.
11. Ayah dan Ibu yang selalu memberi semangat dan dukungan terimakasih untuk
bimbingan, kasih sayangnya dan pengorbanan selama ini.
12. Kakak-kakakku tercinta, Mbak agnes, mbak Esti, mbak Nana, mas Sam, mas
Hanis mas Agus dan Adikku tersayang puput makasih banyak atas dukungan,
xi
13. Some one in my heart, thanks for all, I love u!!
14. Sahabatku Florentina Rina Budi Prastiwi & Ertyn Tyas Prabandari, serta adikku
Ndary yang selalu membantu, menemani, memberikan semangat dan nasehat,
sehingga penulis bisa menjadi sekarang ini.
15. Teman- temanku seperjuangan Widy, Wulan, Avila, mbak Tia, Mbak Rina,
Mbak Asih, Whilda, ririe, tri, Rita, Rosa, Copy, Galuh, boim, Yansen, Yanto,
Budiman, Arnon, Lilik, Fery, mas Eka, mas Adi, Filip, Marsya, Lilis, Dwi, dan
teman-temanku PAK angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, kalian akan selalu ada dihatiku.
16. Teman-teman Kos Mbah Joyo: Gun-Gun yang selalu bisa buat aku tersenyum,
bahagia walaupun kadang menjengkelkan Thanks for all. Yoana, Mb Sinta
makasih atas kebaikannya selama ini.
17. Teman-teman karate sadar-atma (Erick, Onel, Nanda, Rik, Dita, april, nila) dan
teman-teman Kopma (Mas Ari, Katrin, Ariz, Bob, Tri, Fredy, Ayeek, Steph, Ben,
Horas) dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu thanks buat
kebersamaan kita selama ini, semua terlalu indah untuk di tinggalkan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis
masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini
dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
PERSEMBAHAN... iv
MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR... xviii
DAFTAR LAMPIRAN... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
xiii
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1. Pengertian koperasi ... 6
2. Jenis Koperasi ... 6
3. Tujuan Koperasi... 8
4. Akuntansi Koperasi... 8
5. Kinerja Keuangan Koperasi ... 12
6. Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi... 20
7. Kesehatan Finansial Koperasi... 23
8. Lembar penilaian kesehatan... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34
D. Instrumen Penelitian ... 35
E. Teknik Pengumpulan Data... 35
F. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI A. Sejarah Berdirinya KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 40
B. Struktur Organisasi KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 41
xiv
D. Kondisi Umum KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah... 44
E. Permodalan... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN F. Menghitung Rasio Masing-masing Aspek Penilaian... 47
G. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi... 54
H. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam... 59
A. Menghitung Skor dari Aspek Penilaian Kesehatan... 64
B. Mencari Jumlah Skor Dengan Menjumlahkan Masing-masing Aspek I. Penilaian Kesehatan……… 65
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN J. Kesimpulan... 69
A. Keterbatasan Penelitian... 69
B. Saran... 70
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data Modal sendiri dan total asset...27
Tabel 5.2 Penilaian aspek manajemen tahun 2007...30
Tabel 5.3 Penilaian Aspek manajemen tahun 2008...31
Tabel 5.4 Nilai Kredit aspek manajemen tahun 2007...41
Tabel 5.5 Nilai kredit aspek manajemen tahun 2008...42
Tabel 5.6 Jumlah skor penilaiankesehatan tahun 2007 dan 2008...45
Tabel 5.7 Penilaian kesehatan tahun 2007...46
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah... 41
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, ada bermacam-macam bentuk badan usaha diantaranya
Koperasi, Perseroan Terbatas (PT), Firma, CV dan lain-lain. Dengan semakin
beragamnya bentuk usaha di Indonesia, menunjukkan bahwa semakin besar pula
kesempatan bagi siapapun untuk menjalankan usaha. Berdasarkan ketentuan yang
tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1, disebutkan bahwa “perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pasal
tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat
yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan bukan
kemakmuran orang perseorangan atau individu. Oleh karena itu bentuk usaha
yang mampu mewujudkan isi dari pasal tersebut adalah koperasi.
Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat
diperlukan. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam
menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu adanya persamaan tujuan antar negara dan gerakan koperasi dalam
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan
terutama di Indonesia. Selain itu Koperasi juga sangat penting untuk diperhatikan
karena tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
para anggota-anggotanya dan masyarakat luas bukan semata-mata untuk mencari
laba, sehingga dengan adanya koperasi tingkat kemiskinan dan pengangguran di
negara kita akan dapat semakin berkurang.
Pertanyaan yang paling mendasar tentang koperasi adalah bagaimana dengan
keberadaan koperasi yang ada sekarang ini? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab
tanpa melalui proses penelitian dan berbagai analisis. Kenyataan saat ini koperasi
di Indonesia sudah berada ditengah-tengah berbagai bentuk badan usaha lain
yang sebagian besar berorientasi untuk memperoleh keuntungan semaksimal
mungkin (profit Oriented). Ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya
fenomena ini, yaitu: pertama adanya beberapa pelaku usaha yang meragukan
keberadaan koperasi. Mereka memilih untuk tidak bergabung dengan koperasi
karena koperasi dinilai tidak memberi kontribusi apapun, dan hanya
mengumpulkan keuntungan dari anggota. Kedua, Berdasarkan penelitian hibah
bersaing Dikti yang saat ini sedang dilakukan oleh Arief Subyantoro (2008)
tentang Pengaruh peran Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM), praktek
MSDM teknis dan praktek MSDM strategik terhadap kinerja koperasi, studi
kasus pada Koperasi Unit Desa (KUD) di Yogyakarta, hasil sementara
menunjukkan bahwa usia pengurus/pengawas KUD di empat kabupaten dan satu
kotamadya di DIY rata-rata diatas 55 tahun, yaitu kelompok usia yang lazimnya
mengarah ke penurunan produktivitas kerja. Peran mereka dalam mengelola
SDM cenderung rendah mendekati cukup dengan skor rata-rata 2,7 (skala 1-5).
Kinerja KUD saat ini secara rata-rata juga baru cukup, yaitu dengan skor rata-rata
3 (skala 1-5). Melihat kondisi yang seperti itu dapat terlihat bahwa sebagian besar
perlu diadakan pembenahan dalam koperasi, baik dari segi struktur maupun
elemen-elemen lain yang terdapat dalam koperasi itu sendiri, diantaranya dengan
memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
koperasi. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi tersebut dapat
dilihat apakah dalam koperasi sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada
sehingga nantinya tidak ada lagi konflik kepentingan yang terjadi dalam
pelaksanaan dilapangan. Selain itu kesadaran antara anggota maupun pengurus
juga harus dapat terjalin dengan baik agar koperasi dapat berjalan sebagaimana
mestinya tanpa adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Masyarakat luas selalu berusaha meningkatkan taraf hidupnya sehingga
perlu adanya suatu wadah yang dapat membantu mereka didalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Berdasarkan sifat keanggotaannya yang sukarela dan
terbuka maka tidak menutup kemungkinan seluruh masyarakat luas yang sudah
memenuhi persyaratan dapat menjadi anggota koperasi. Aktivitas dari koperasi
ini dirasakan sangat membantu perekonomian Indonesia antara lain yaitu
membantu perekonomian anggota, mendorong berputarnya arus kas serta sebagai
alat untuk lebih mempererat hubungan antar anggota.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, maka tuntutan
agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar.
Pengelolaan yang profesional itu sendiri membutuhkan sistem
pertanggungjawaban yang baik, informatif, relevan serta dapat diandalkan dalam
pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi. Laporan
bagi semua pihak dari laporan keuangan tersebut akan dapat diketahui bagaimana
keadaan dan kinerja koperasi tersebut dalam periode tertentu.
Kinerja keuangan koperasi sangat perlu untuk diperhatikan, Hal ini bertujuan
agar pengurus koperasi dapat mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang
dimiliki koperasi sehingga bisa menentukan rencana strategis untuk masa yang
akan datang. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil
judul: “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi berdasarkan pada standar yang
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah
No.194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan
KSP/USP serta rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan kebutuhan analisis.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan
hanya pada kinerja keuangan koperasi berdasarkan pada SK Menteri
No.194/KEP/M/IX/1998.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan kinerja keuangan koperasi pegawai negeri
“ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada standar yang
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat Perkembangan kinerja keuangan koperasi
pegawai negeri “ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada
standar yang ditetapkan oleh SK Menteri No.194/KEP/M/IX/1998.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Koperasi
Diharapkan dapat membantu koperasi untuk mengetahui tingkat
kondisi keuangannya sehingga dapat memberikan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil pada periode yang
akan datang.
2. Bagi Universitas
Menambah referensi bacaan ilmiah bagi pembaca berkaitan dengan
kinerja keuangan dan koperasi.
3. Bagi Penulis
Untuk menerapkan ilmu atau teori yang diperoleh selama ini, yang
berhubungan dengan analisis kinerja keuangan dan koperasi dengan
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Koperasi
Pengertian Koperasi Menurut UU RI No.25 pasal 1, 1992: 2
a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan azas kekeluargaan.
b. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan orang-seorang.
c. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi.
2. Jenis Koperasi
Didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan
dalam masyarakat yang sesuai dengan lapangan usahanya, penjenisan
koperasi dapat dilakukan menjadi : (Amidipradja, 1990:48)
a. Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang berusaha untuk
menyediakan barang-barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik
barang keperluan sehari-hari maupun barang-barang kebutuhan
sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para
anggotanya dalam artian dijangkau oleh daya beli.
b. Koperasi Simpan-Pinjam, adalah koperasi yang berusaha untuk
mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat
pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan
hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur
pemberian pinjaman uang atau barang yang serendah-sendahnya.
c. Koperasi Produksi, adalah koperasi yang berusaha menggiatkan para
anggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang bisa
diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan
demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar
/ layak dan mudah memasarkannya.
d. Koperasi Serba Usaha, adalah koperasi yang berusaha dalam beberapa
macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan
kepentingan-kepentingan para anggotanya.
Jenis Koperasi menurut golongan masyarakat yang terpadu dalam
mendirikannya dibagi menjadi: (G.kartosapoetra.dkk, 1987:134)
1) Koperasi Pegawai Negeri dalam suatu daerah kerja.
2) Koperasi di lingkungan angkatan bersenjata yang merupakan wadah
penampungan kegiatan-kegiatan karyawan anggota angkatan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
3) Koperasi Wanita, Koperasi Guru, Koperasi veteran, Koperasi kaum
pensiun dsb, yang masing-masing berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi para anggota dalam golongannnya
3. Tujuan Koperasi
Tujuan utama koperasi sesuai UU RI No.25 Tahun 1992 pasal 3
adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta
masyarakat pada umumnya dan ikut dalam membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Selain itu
koperasi juga menjadi wahana untuk saling berusaha secara kekeluargaan.
Masing-masing anggota secara sukarela memajukan perekonomiannya
agar kesejahteraan hidup mereka terjamin, Jadi tujuan yang lain adalah
untuk menumbuhkan rasa solidaritas atau kekeluargaan diantara anggota
koperasi.
4. Akuntansi Koperasi
a. Arti penting akuntansi koperasi menurut T.Gilarso (1989:105)
Akuntansi koperasi memiliki fungsi umum yaitu menyajikan
informasi (laporan) keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan
oleh pembukuan/akuntansi koperasi mempunyai peranan yang
penting bagi tim manajemen kopersi dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, karena dari informasi itulah prestasi atau hasil
usaha koperasi selama jangka waktu tertentu dapat diketahui.
Informasi keuangan itu merupakan pertanggungjawaban atas
Fungsi khusus akuntansi koperasi merupakan perincian dari fungsi umum
yaitu
1) Menghitung SHU sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai
sukses/tidaknya koperasi dalam mencapai tujuan
2) Mengamankan dan mengawasi semua harta kekayaan
koperasi dari segala macam bentuk kecurangan dan
penyelewengan.
3) Membantu menentukan hak setiap pihak yang
berkepentingan dengan koperasi.
4) Memberikan informasi kepada manajer untuk mengambil
keputusan.
b. Manfaat informasi keuangan yang disajikan oleh akuntansi koperasi
Informasi keuangan yang dibuat oleh akuntansi koperasi sangat
berguna bagi kepentingan berbagai pihak. Pihak-pihak yang secara
langsung atau tidak langsung berkepentingan terhadap informasi
yang disajikan adalah
1) Para pemilik/anggota koperasi: berkepentingan untuk
mengetahui perkembangan modal koperasi, berapa laba yang
diperoleh, berapa SHU untuk masing-masing anggota dan
berapa kira-kira laba yang akan didapat koperasi pada masa
2) Pengurus koperasi/manajer: informasi akuntansi tersebut
dipakai sebagai alat bantu untuk Perencanaan dan
pengawasan atas kegiatan usaha
3) Kreditur/calon kreditur, misalnya bank, supplier (penjual):
informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan apakah
akan memberikan pinjaman atau tidak dan berapa besarnya
pinjaman itu
4) Pemerintah: informasi tersebut bermanfaat untuk menentukan
besarnya subsidi dan pajak koperasi serta pelaksanaan
peraturan yang lainnya.
5) Karyawan: untuk mengetahui sejauh mana mutu dan hasil
usaha koperasi apakah kontinuitasnya terjamin serta berapa
balas jasa yang diperoleh masing-masing.
c. Sistem akuntansi koperasi
Sistem akuntansi koperasi disusun berdasarkan surat dirjenkop
no.1654/Kop/VII/1981 yaitu tentang petunjuk pembinaan
administrasi pembukuan/akuntansi koperasi. Dalam peraturan
tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1) Petunjuk Akuntansi koperasi berpatokan pada:
a) Melaksanakan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia
b) Menggunakan metode pembukuan berpasangan
c) Menerapkan system kode/nomor perkiraan sesuai
d) Tekhnik pencatatan dapat dilaksanakan dengan tekhnik
penyalinan.
2) Koperasi yang telah memakai system akuntansi tertentu boleh
tetap melanjutkan system akuntansi yang telah ada itu dengan
mengadakan penyesuaian seperlunya sesuai dengan petunjuk.
3) Petunjuk dimaksudkan agar semua bentuk dan langkah
pembinaan administrasi pembukuan/akuntansi mengarah
pada terciptanya suatu keseragaman system akuntansi
koperasi.
Siklus Akuntansi koperasi merupakan urutan pekerjaan pembukuan dalam
koperasi, yang meliputi dokumen bukti dasar, bukti pembukuan, buku
harian, atau jurnal, buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan. pada
prinsipnya sistem akuntansi koperasi mengikuti siklus pencatatan
akuntansi yang lazim seperti pada bagan berkut ini:
Gambar 1. Siklus pencatatan Akuntansi
Keterangan bagan
Semua bukti (kwitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku harian berdasarkan urutan tanggal kejadian
Dokumen Bukti
Buku jurnal/ Buku harian
Buku Besar
Neraca Lajur
Buku pembantu
Neraca
Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu kemudian secara periodik dikelompokkan dalam bukubesar masing-masing
Dari bukti transaksi yang sama dibuat juga bukutambahan yang fungsinya sebagai pengontrol kebenaran buku besar
Setelah buku besar itu bias dipastikan benar maka saldo yang ada didalam masing-masing buku besar bias dipindahkan ke neraca lajur.
5. Kinerja Keuangan Koperasi
Kinerja keuangan koperasi adalah tingkat kesehatan keuangan yang
dimiliki oleh suatu koperasi, sedangkan tingkat kesehatan koperasi yaitu
suatu kondisi/kemampuan koperasi dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya hal ini dapat dilihat dari laporan keuangannya. Laporan
keuangan koperasi mempunyai manfaat yang sangat penting terhadap
kinerja keuangan koperasi karena mampu menunjukkan perkembangan
koperasi dan segi usaha yang dilakukan dari tahun ke tahun.
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari pertanggung
jawaban pengurus kepada para anggota di dalam rapat anggota
tahunan
b. Laporan keuangan koperasi terdiri dari :
1) Neraca yaitu laporan yang secara sistematis tentang aktiva, hutang,
serta modal dari koperasi.
2) Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
3) Perhitungan hasil usaha yaitu laporan yang memuat ikhtisar dari
4) Laporan perubahan kekayaan bersih merupakan laporan keuangan
tambahan, yaitu ikhtisar perubahan kekayaan bersih koperasi yang
terjadi pada periode waktu tertentu.
c. Tujuan Laporan keuangan Koperasi.
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.
Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan
menurut Sitio dan Halomoan (2001:108) adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota
koperasi.
2) Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama suatu periode
dengan SHU dan manfaat keuangan koperasi sebagai ukuran.
3) Mengetahui sumberdaya ekonomis yang dimiliki koperasi,
kewajiban dan bukan anggota.
4) Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah
sumberdaya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu
periode dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan
bukan anggota
5)Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin
mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas koperasi.
Informasi aktivitas yang dilakukan oleh anggota yang disajikan
dengan dengan yang bukan anggota. Informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan koperasi diatas
1)Sumberdaya ekonomi yang dimiliki koperasi.
2)Kewajiban yang harus dipenuhi koperasi.
3)Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota koperasi itu sendiri.
4)Transaksi atau kejadian dan keadaan yang terjadi dalam suatu
periode yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan
kekayaan bersih koperasi.
5)Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang
mungkin mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas.
d. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri menurut
Sitio dan Halomoan (2001:109) yaitu:
1) Laporan keuangan merupakan bagian pertanggungjawaban
pengurus kepada para anggotanya didalam rapat anggota tahunan
(RAT)
2) Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan sisa hasil
usaha dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara
komparatif
3) Laporan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh
semua anggota pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36
4) Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil
usaha (SHU).
SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota
harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada
saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran
dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan
anggaran dasar atau anggaran rumah tangga(AD/ART) koperasi
yang bersangkutan.
5) SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota
didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian
SHU yang diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang
bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai berikut (sebagai
contoh)
a) Dana Cadangan
b) Dana Anggota
c) Dana pengurus
d) Dana pegawai/karyawan
e) Dana sosial
f) Dana pembangunan daerah kerja
SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari
a) Dana cadangan koperasi
b) Dana pengurus
c) Dana pegawai/karyawan
d) Dana pendidikan koperasi
Komponen-komponen tersebut selama belum dicairkan disajikan
dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca sedangkan
cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak
dibagi dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri dan
menutup kerugian koperasi
6) Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi.
7) Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca neraca, sedangkan
sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. Istilah
perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi
adalah mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata
diukur dari laba tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggota.
Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau rugi
melainkan hasil usaha.
8) Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat
menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan
untuk anggota disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini
banyak ditujukan kepada kepentingan anggota baik sebagai pemilik
maupun pelanggan.
9) Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasi usaha kepada
anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan
manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Jika hal
demikian sulit dilaksanakan alokasi dapat dilakukan dengan cara
lain yang sistematik dan rasional. Cara-cara yang diterapkan perlu
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
10)Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:
a. simpanan-pinjaman.
b. pinjaman-simpanan.
c. penyisihan dari hasi usahanya termasuk cadangan serta
sumber-sumber lain.
Cadangan koperasi dipupuk melalui penyisihan sisa hasil
usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran
dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk
memupuk modalkoperasi sendiri dan menutupkerugian
koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak
boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu
pembubaran. Istilah permodalan koperasi dengan demikian
tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota.
pembelanjaan koperasi yang dapat bersifat permanen atau
sementara.
Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya
koperasi terdiri dari kreditur, anggota/pemilik dan badan usaha
koperasi itu sendiri. Struktur klaim yang demikian
menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi
tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.
11)Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari
tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.sesuai
dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal dari hasil
usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan juga bukan
anggota. Sisa hasil usaha pada koperasi bukan merupakan
satu-satunya alat pengukur bagi manfaat keanggotaan koperasi dan
prestasi pengurus. Sisa hasil usaha, dengan demikian merupakan
hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam
koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang
dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari
transaksi kejadian atau keadan ekonomis yang timbul dari kegiatan
usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan
dalam perhitungan sisa hasil usaha.
12)Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat
menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul
pada penutupan tahun buku maupun pada saat pembubaran dapat
ditetapkan terbatas atau tidak terbatas. Dalam hal tanggungan
anggota ditetapkan terbatas maka kerugian hanya dapat dibebankan
pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah
dipupuk) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang
ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam kaitan ini sisa hasil usaha
bukan merupakan perubahan kekayaan dari anggota.
e. Keterbatasan laporan Keuangan Koperasi
Bila kita mengkaji suatu laporan keuangan, sekalipun laporan
keuangan itu telah diperiksa oleh akuntan publik dengan pendapat
wajar tanpa syarat, namun sering kali laporan keuangan itu terkesan
tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan
oleh adanya keterbatasan laporan keuangan itu. Adapun keterbatasan
laporan keuangan koperasi menurut Widanarto (2003:16) Adalah:
1) Laporan keuangan dibuat secara periodik. Laporan keuangan
bukan merupakan laporan akhir, dengan demikian pengguna
laporan keuangan tidak memperoleh laporan final
2) Laporan keuangan dibuat dalam satuan mata uang tertentu. Hal ini
mengakibatkan dasar penjumlahan berbeda
3) Laporan keuangan dibuat pada akhir tahun sementara transaksi
perusahaan dilakukan dari awal tahun hingga akhir tahun, hal ini
4) Tidak semua faktor – faktor yang mempengaruhi posisis keuangan
dapat tercermin dalam laporan keuangan
6. Komponen penilaian kesehatan koperasi a. Modal sendiri
Dalam UU RI no.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 ayat
(2) disebutkan bahwa modal sendiri dapat berasal dari:
1) Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan oleh setiap anggota kepada koperasi saat masuk
menjadi anggota koperasi
2) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus
sama yang wajib dibayar oleh setiap anggota kepada koperasi
dalam waktu dan kesempatan tertentu.
3) Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan SHU yang digunakan untuk memupuk modal sendiri
dan untuk memupuk kerugian koperasi bila diperlukan.
4) Hibah
Hibah adalah sejumlah uang yang diberikan dari suatu badan usaha
b. Total Aktiva
Total aktiva adalah kekayaan koperasi antaralain berupa kas, bank,
pinjaman diberikan, aktiva tetap yang disajikan dalam neraca koperasi
sebelah kiri.
c. Pinjaman diberikan yang berisiko
Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh
koperasi kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang
memadai
d. Volume pinjaman diberikan
Volume pinjaman adalah sisa pinjaman tahun lalu ditambah pinjaman
kumulatif yang diberikan selama satu tahun buku penilaian baik
kepada anggota maupun non anggota.
e. Volume Pinjaman kepada anggota
Volume Pinjaman kepada anggota adalah pinjaman anggota posisi
akhir tahun lalu ditambah pinjaman kumulatif yang diberikan kepada
anggota.
f. Pinjaman bermasalah dibedakan menjadi:
1) Pinjaman kurang lancar
2) Pinjaman yang diragukan
g. Pinjaman diberikan
Pinjaman diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut
masih ada ditangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut
masih belum dikembalikan oleh peminjam.
h. Cadangan Risiko
Cadangan Risiko adalah dana yang disisihkan dari pendapatan yang
dicadangkan untuk menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet.
i. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban
lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan
j. Pendapatan operasional
Pendapatan operasional adalah seluruh pendapatan yang diperoleh
koperasi dalam periode satu tahun buku yang berkaitan langsung
dengan operasionalnya.
k. Beban Operasional
Beban Operasional adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh
koperasi yang berupa beban dalam rangka memperoleh pendapatan
operasional.
l. Dana diterima
Dana diterima adalah dana yang diterima koperasi yang berstatus
sebagai ekuiti maupun sebagai kewajiban jangka pendek, menengah
7. Kesehatan Finansial Koperasi a. Pengertian Kesehatan finansial
Tingkat Kesehatan finansial adalah kondisi atau keadaan koperasi
yang dinyatakan Sehat, cukup sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.
(Dep. Kop, 1989)
b. Tujuan Analisis Kesehatan
Tujuan Analisis kesehatan adalah untuk mengklasifikasikan tingkat
kesehatan koperasi dalam 4 (empat) predikat yaitu Sehat, cukup
sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat, serta memperoleh gambaran
mengenai kinerja koperasi dari taun ke tahun. (Dep. Kop, 1989)
c. Aspek Kesehatan finansial
Lima aspek penilaian tingkat kesehatan finansial berdasarkan surat
keputusan menteri koperasi, pengusaha kecil dan menengah NO.
194/KEP/IX/1998 adalah sebagai berikut:
1) Aspek Permodalan
Penilaian terhadap permodalan dimaksudkan untuk memperoleh
rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.
Koperasi harus memiliki modal ekuitas sebagai modal
perusahaan. atas dasar itu kedudukan dan status modal koperasi
secara hokum dipertegas dengan menetapkan modal sendiri
yang merupakan ekuitas, sedang modal pinjaman merupakan
Beberapa aspek permodalan yang digunakan untuk mengukur
tingkat kesehatan menurut SK Menkop. No.
194/KEP/M/IX/1998 adalah sebagai berikut:
a) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset yang
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
koperasi dalam pendanaan terhadap total asset.
Rasio tersebut di hitung dengan cara:
Modal sendiri X 100% Total assets
b) Rasio Modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang
berisiko yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
modal sendiri koperasi untuk menutup risiko atas pemberian
pinjaman yang tidak didukung dengan agunan.
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Modal sendiri X 100% Pinjaman diberikan berisiko
2) Aspek Aktiva Produktif
Aspek Aktiva Produktif digunakan sebagai alat untuk mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya
Husnan, 1989 :59). Aspek aktiva produksi dimaksudkan untuk
mengetahui kualitas kekayaan koperasi yang mendatangkan
penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan. menurut SK
Menkop. No. 194/KEP/M/IX/1998 Aspek Aktiva Produktif
didasarkan pada tiga rasio yaitu:
a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan.
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Volume pinjaman pada anggota X 100% Volume Pinjaman yang diberikan
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
diberikan
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Risiko Pinjaman-Pinjaman bermasalah X 100% Pinjaman yang diberikan
c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
3) Aspek Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu (Munawir, 2001:33)
Ada tiga penilaian terhadap Aspek Rentabilitas yaitu:
a) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
SHU sebelum pajak X 100% Pendapatan Operasi
b) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Total Asset
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
SHU sebelum pajak X 100% Total asset
c) Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:
Beban Operasional X 100% Pendapatan Operasi
4) Aspek Likuiditas
Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi
dalam membayar utang-utang jangka pendek kembali tepat pada
waktunya, (Amidipradja R.H &Rivai W, 1990:114), jadi
likuiditas adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pinjaman yang
diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima.
Rasio likuiditas dihitung dengan cara sebagai berikut:
pinjaman yang diberikan X100% dana yang diterima
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan
a. Modal Sendiri
- Modal disetor Rp
- Modal tetap tambahan Rp
- Penyertaan (50%) Rp - Cadangan (umum) Rp
- Cadangan tujuan risiko Rp Jumlah Rp b. Total Aset Rp
c. Pinjaman diberikan yang berisiko - (Pinjaman diberikan-agunan) Rp
II KUALITAS AKTIVA
PRODUKTIF
a. Volume Pinjaman pada Anggota Rp
b. Volume Pinjaman yang diberikan Rp
c. Risiko Pinjaman Bermasalah
- 50% x Piutang Kurang Lancar Rp
- 75% x Piutang Diragukan Rp
- 100% x Piutang Macet Rp
Jumlah Rp
d. cadangan Risio Rp
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan No ASPEK
1.Rasio volume pinjaman pada
2.Rasio Risiko Pinjaman
III MANAJEMEN 1. Permodalan
sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset
b. Tingkat pertumbuhan modal sendi yang berasaldari anggota sekurang kurangnya sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya.
c. Penyisihan cadangan dari SHU sam atau lebih besar dari seperempat SH tahun berjalan.
d. Simpanan (Tabungan Koperasi dan simpanan berjangka koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya
e. Investasi harta tetap dari inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri
Positif/Negatif
2. Kualitas Asset Positif
a. Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang
diberikan.
b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang dinilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan c. Dana Cadangan penghapusan pinaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.
d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh
e. Koperasi senantiasa memantau agar produsen pinjaman dilaksanakan dengan baik
Positif/Negatif
5
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan
a. Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang meliputi:
1) Penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman 2) Pendanaan
3) Pendapatan dan biaya 4) Personil
b. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggungjawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.
c. Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan likuid lainnya. d. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota
e. Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi
Positif/Negatif
4. Rentabilitas
a. Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan piutang/cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet
b. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus
didukung dengan bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan c. Memiliki ketentuan tidak akan
memberikan pinjaman yang
bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi.
d. Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru
e. Dalam pemberian pinjaman, koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikannya daripada tersedianya agunan
Positif/Negatif
5. Likuiditas
a. Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas b. Memiliki fasilitas pinjaman yang
akan diterima dari lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. c. Memiliki pedoman administrasi
yang efektif untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo d. Memiliki ketentuan yang
mengatur hubungan antara jumlah pemberian pinjaman dengan jumlah dana yang ada. e. Memiliki system informasi
manajemen yang memadai untuk pemantauan likuiditas
Positif/Negatif
5
5
IV RENTABILITAS
Lembar Kerja Penilaian Kesehatan yang diterima
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu Penelitian yang
dilakukan terhadap data-data perusahaan yang memusatkan pada satu
objek penelitian tertentu, sehingga kesimpulan yang diambil hanya
terbatas pada objek yang diteliti. Dalam kasus ini penelitian dilakukan
terhadap data-data keuangan koperasi kemudian dari data-data itu
kemudian dianalisis sehingga akan dapat ditarik kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian dilakukan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia
“Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Jawa Tengah. Alasan
pemilihan obyek penelitian pada koperasi tersebut adalah:
a. Koperasi telah lama beroperasi
b. Koperasi bersedia menyediakan data-data yang diperlukan.
2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Mei – Juni 2009
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
subyek penelitian ini adalah pengurus, anggota, dan karyawan
koperasi.
2. Objek Penelitian
obyek penelitian ini adalah data-data keuangan dan data-data lain
yang mendukung dari tahun 2007 – 2008.
D. Instrumen Penelitian
1. Gambaran Umum Koperasi.
2. Struktur Organisasi.
3. Laporan Keuangan dari tahun 2007-2008.
4. Sistem Akuntansi koperasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung baik dengan
pemilik maupun dengan para karyawan yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang ada.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melihat dan mempelajari catatan-catatan akuntansi,
arsip-arsip, dokumen-dokumen mengenai struktur organisasi dan laporan
3. Observasi
Observasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
mengadakan pengamatan langsung ke koperasi.
F. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Menghitung Rasio masing-masing aspek penilaian kesehatan.
2. Menghitung Nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan
berdasarkan SK Menkop No.194/KEP/IX/1998.
a. Aspek Permodalan
Cara Penilaian:
1) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset
- Untuk Rasio Lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka
diberikan nilai 0 (Nol), Artinya bahwa bila koperasi tidak
mempunyai modal sendiri atau minus karena kerugiannya
lebih besar daripada modal koperasi itu sendiri.
- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit
2) Rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko
Cara Penilaian:
- Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka
diberikan nilai kredit 0 (nol)
- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 5 dengan maksimum nilai 100%.
b. Aspek Kualitas Aktiva produktif
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota thd Volume Pinjaman
Diberikan.
Cara penilaian:
- Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 60%
diberikan nilai kredit 100, sedangkan untuk rasio kurang
dari 60% diberikan nilai kredit 0. Artinya koperasi dinilai
lebih baik apabila pinjaman diberikan kepada anggota
minimal 605 dari volume pinjamnyang diberikan.
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
diberikan
Cara Penilaian:
- Untuk rasio 50% atau lebih diberi kredit 0 (nol).
- Untuk penurunan rasio 1%, nilai kreditnya ditambah 2
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Cara Penilaian:
- Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan)
diberi nilai 0.
- Untuk setiap kenaikan 1% maka nilai kredit ditambah
1dengan maksimum 100
c. Aspek Manajemen
Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian atas
jawaban pertanyaan manajemen sebanyak 25. Didalam penilaian
aspek ini mengandung jawaban positif dan negatif. Penilaian
aspek manajemen dikatakan positif apabila 5 komponen yang
dinilai ada dan dijalankan oleh koperasi, sebaliknya akan
dikatakan negatif apabila ketentuan pada 5 komponen tidak ada
atau ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi.
d. Aspek Rentabilitas
1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional
- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 20 dengan maksimum nilai kredit 100.
2. Rasio antara SHU sebelum pajak terhadap Total Asset
- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit
ditambah 10 dengan maksimum nilai kredit 100.
3. Rasio antara Beban Operasional terhadap Pendapatan
- Untuk rasio 100% atau negatif diberi nilai kredit 0.
- Untuk setiap penurunan rasio sebesar 1% mulai 100%,
nilai kredit ditambah 10 dengan maksimum 100.
e. Aspek Likuiditas
Rasio antara pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima.
Cara Penilaian:
- Untuk rasio 90% atau lebih diberi kredit nilai 0, untuk
rasio dibawah 90% diberi nilai kredit 100.
3. Menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan.
Untuk menghitung skor digunakan rumus:
Skor = Nilai Kredit X Bobot
4. Menentukan jumlah Skor dengan menjumlah masing-masing
penilaian.
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOPERASI
A. Sejarah Berdirinya KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah
KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu resmi dengan Status
Badan Hukum No: 9920/ BH/ VI pada tanggal 29 Desember 1983, bergerak
dalam bidang simpan pinjam. Pada awal berdirinya merupakan Koperasi
Sekolah Dasar yang berada di Papringan, Kaliwungu. Dalam pendirian
koperasi ini di prakarsai oleh Bp Nahrowi, Bp Sadiman, Bp Subandi, Bp
PCM Sukir, Bp Suharyoto, dan Ibu Saminem, dengan tujuan untuk
mengentaskan para guru dan masyarakat sekitar dari lintah darat yang pada
waktu itu sangat marak dengan memberikan bunga yang sangat tinggi.
Kemudian dibentuklah pengurus untuk pertama kalinya Pengurus inilah yang
menandatangani Akta Pendirian dan yang membuat Anggaran Dasar (AD)
dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
Pengurus tersebut adalah
Ketua : Bp Sadiman SS
Sekertaris : PCM Sukir
Bendahara : 1. Ibu Saminem
2. S Setyowali
Pembantu Umum : Bp Danuri
Anggota : 1. Suharyoto Da.
B. Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi yaitu
sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan untuk memudahkan
pekerjaan dalam pengawasan dan pembinaan. Struktur organisasi sehat
artinya pada masing-masing satuan organisasi menjalankan peran, tugas dan
tanggung jawabnya secara tertib, teratur dan rapi disamping itu dituntut untuk
mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya.
Bagan struktur organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
Gambar 3
STRUKTUR ORGANISASI KPRI “ADIL SEJAHTERA” KALIWUNGU, SEMARANG, JAWA TENGAH.
Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah. RAT
Pengawas Pengurus
Bendahara I Sekretaris
Ketua I Ketua II
Pembina
Bidang Keorganisasian
Bidang Administrasi
Bendahara II
Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
jabatan adalah sebagai berikut:
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Rapat
Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tatanan kehidupan
koperasi yang mempunyai tugas antara lain:
a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
b. Menetapkan Kebijaksanaan umum koperasi
c. Memilih mengangkat atau memberhentikan pengurus dan badan
pengawasan.
2. Pengawas
Pengawas Koperasi Pegawai Negeri “Adil Sejahtera” terdiri dari tiga
orang yang satu ketua dan yang dua anggota.
3. Pembina
Pembina merupakan orang yang dipilih oleh rapat anggota sebagai
tempat untuk meminta pertimbangan terhadap berbagai kebijaksanaan
yang diambil oleh pengurus. Pembina Koperasi Pegawai Negeri “Adil
Sejahtera” adalah Kepala Pusat Kantor Pegawai Negeri (PKPN)
Ungaran
4. Pengurus
Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dalam rapat anggota yang
nantinya bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional
Susunan kepengurusan KPRI “Adil Sejahtera“ Kecamatan Kaliwungu
Periode 2007-2009 adalah sebagai berikut:
1. Ketua : Bp. FM Sutrisno.
Mempunyai tugas memimpin jalan organisasi, bertanggung jawab atas
semua kegiatan anggota, pengurus dan pengawas, bertanggung jawab
organisasi keluar.
2. Wakil Ketua : Bp. Ngatmin
Bertugas membantu Ketua I dalam menjalankan dalam bidang
keorganisasian.
3. Sekertaris : Bp. Danuri
Bertugas Mengelola bidang administrasi dan mencatat semua kegiatan
yang terjadi di koperasi (notulen).
4. Bendahara 1 : Ibu. Saminem
Mempunyai tugas dalam perencanaan, pengelola dan pelaporan
keuangan, memegang kasir, mengontrol dan mengawasi keuangan dan
unit-unit usaha, Bertanggung jawab atas simpan pinjam.
5. Bendahara II : Bp. Warsito
Mempunyai tugas membantu bendahara I dalam mengawasi simpan
pinjam dan amprah gaji.
6. Pengawas : Diketuai oleh Bp. Suyadi, anggotanya Bp. Rochardo
dan Bp. Soedjito
Mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan
pelaksanaannya, membuat laporan tertulis hasil pengawasan, meneliti
semua administrasi yang ada pada koperasi, mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.
C. Unit Usaha KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah
Upaya Untuk meningkatkan kehidupan perekonomian terus dilakukan
oleh para pendiri koperasi yang dibantu oleh pengurus harian koperasi.
Beberapa Jenis Bidang Usaha yang dikembangkan oleh KPRI “Adil
Sejahtera” adalah:
1. Simpan Pinjam
Sesuai latar belakang dibentuk koperasi ini adalah mengentaskan para
guru yang terlibat utang dengan para rentenir dengan bunga yang sangat
tinggi maka unit usaha ini melayani kebutuhan para anggota dalam hal
simpan pinjam.
2. Waserda
Bidang pertokoan / waserda koperasi “Adil Sejahtera” menyediakan
barang-barang kebutuhan sehari-hari para anggota dan masyarakat
sekitar.
D. Kondisi Umum KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu” Jawa Tengah
Koperasi Adil Sejahtera beralamat dijalan Raya Boyolali-Simo KM.11
Keanggotaan Koperasi “Adil Sejahtera” terdiri dari pegawai negeri di
kecamatan kaliwungu terutama guru-guru SD dan karyawan, karyawan
kantorDEPDIKNAS kecamatan kaliwungu serta para pensiunan.
Keanggotaan koperasi pegawai negeri Adil Sejahtera dari tahun 2007 sampai
2008 telah mengalami perubahan. Jumlah anggota koperasi cenderung naik
turun hal tersebut dikarenakan ada yang masuk, ada yang keluar karena
pindah tugas, pensiun dan meninggal berikut perubahan jumlah anggota
koperasi
Tabel 4.1
Keanggotaan KPRI “Adil Sejahtera” Kliwungu Tahun 2007-2008
Awal Th
(1)
Masuk
(2)
Keluar
(3) Tahun
L P L P L P
Jumlah
2007 221 165 2 2 10 7 373
2008 213 160 1 2 12 18 346
Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah
Rapat pengurus dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 24, dan rapat
bagian administrasi dengan badan pengawas setiap 3 bulan sekali.
Syarat masuk anggota KPRI “Adil Sejahtera”
1. Mengisi blangko Formulir (disediakan Pengurus)
2. Membayar simpanan pokok (SPK) Rp. 10.000
4. Membayar Simpanan Wajib Khusus (SWK) Rp. 5.000
5. Membayar Simpanan Berjangka (SBJ) Rp. 5.000
6. Membayar biaya administrasi Rp. 1.000
7. Pas photo 3X4 sebanyak 2 Lembar untuk KTA -
Jumlah Rp. 41.000
E. Permodalan
Sebuah Organisasi apapun bentuknya pasti membutuhkan modal untuk
mengembangkan usahanya, adapun sumber modal KPRI “Adil Sejahtera”
adalah sebagai berikut:
1. Sumber modal internal
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Simpanan sukarela
2.Sumber Modal eksternal
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis data dan pembahasan hasil penelitian kemudian
dibandingkan dengan kajian teori yang ada. Penelitian tingkat kesehatan koperasi
simpan pinjam dilakukan pada setiap posisi akhir tahun buku yang diambil.
Penelitian masing-masing aspek dilakukan dengan melakukan penelitian
setiap komponennya. Setiap komponen yang dinilai diberikan skor penilaian
sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi simpan pinjam.
Skor penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam diperoleh dengan
menjumlahkan skor aspek yang ada.
Di bawah ini akan disampaikan data hasil penelitian yang akan dianalisis
lebih lanjut yaitu data laporan keuangan pada tutup buku yang meliputi neraca
dan laporan laba rugi.
A. Menghitung Rasio Masing-Masing Aspek Penilaian Kesehatan 1. Aspek Permodalan
Perhitungan aspek permodalan dilakukan dengan cara menghitung
rasio perkomponen. Adapun perhitungannya meliputi dua cara, yaitu:
a. Rasio modal sendiri terhadap total asset.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
Tabel 5.1
Data Modal sendiri dan total asset
Tahun Modal Sendiri Total asset
2007 714.781.814,280 1.044.135.864,320
2008 873.556.958,563 1.217.748.264,450
Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”
Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset:
Rasio = Modal Sendiri x 100%
Total Asset
Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%
1.044.135.864,320
= 68,46 %
Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100%
1.217.748.264,450
= 71,74 %
b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan modal sendiri
koperasi untuk menutupi risiko atas pemberian pinjaman yang tidak
didukung agunan. Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap
pinjaman diberikan berisiko adalah sebagai berikut:
Rasio = Modal Sendiri x 100% Pinjaman diberikan berisiko
Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%
1.568.171.000
Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100%
1.916.007.950
= 45,59 %
2. Aspek kualitas produktif
Perhitungan Aspek kualitas aktiva produktif dilakukan dengan cara
menghitung komponen yang ada. Adapun perhitungannya adalah sebagai
berikut:
a. Rasio antara Volume pinjaman kepada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan
Rasio ini untuk mengukur besarnya volume pinjaman yang diberikan
kepada anggota dibandingkan seluruh pinjaman yang diberikan. Hasil
perhitungan rasio volume pinjaman kepada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:
Rasio = Pinjaman pada anggota x 100% Pinjaman yang diberikan
Tahun 2007 = 1.568.171.000 x 100% 1.007.455.950
= 155,66 %
Tahun 2008 = 1.916.007.950 x 100% 1.193.616.100
= 160,52 %
b. Rasio antara pinjaman bernasalah dengan pinjaman diberikan
Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya risiko pinjaman
perhitungan rasio bermasalah dengan pinjaman yang diberikan adalah
sebagai berikut:
Rasio = Risiko Pinjaman yang Bermasalah x100% Pinjaman Yang diberikan
Tahun 2007 = 1.535.000 x100% 1.007.455.950
= 0,15 %
Tahun 2008 = 1.910.000 x100% 1.193.616.100
= 0,16 %
c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah.
Rasio ini bertujuan mengukur besarnya cadangan risiko dibandingkan
dengan risiko pinjaman bermasalah. Hasil perhitungan rasio tersebut
sebagai berikut:
Rasio = Cadangan Risiko x 100% Risiko Pinjaman Yang bermasalah
Tahun 2007 = 12.042.056,260 x100% 1.535.000
= 784,50 %
Tahun 2008 = 19.778.562,690 x 100% 1.910.000
= 1035,53 %
3. Aspek Manajemen
Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen yaitu permodalan,
penilaian aspek manajemen ini mengandung jawaban positif dan negatif.
Penilaian aspek manajemen dikatakan positif apabila lima komponen yang
dinilai dijalankan oleh koperasi, sebaliknya aspek manajemen akan
dikatakan negatif apabila ketentuan pada lima komponen tidak ada atau
ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi. Dibawah ini akan dianalisis
masing-masing komponen selama tahun 2007 dan 2008. Hasil penilaian
aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008 akan diuraikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5.2
Penilaian aspek manajemen tahun 2007
Jawaban
No Positif Negatif
1 Permodalan 5 -
2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1
3 Pengelolaan 5 -
4 Rentabilitas 5 -
5 Likuiditas 5 -
Jumlah 24 1
Sumber: Data primer dari aspek manajemen yang dinilai tahun 2007
Tabel 5.3
Penilaian aspek manajemen tahun 2008
Jawaban
No Positif Negatif
1 Permodalan 5 -
2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1
3 Pengelolaan 5 -
4 Rentabilitas 5 -
5 Likuiditas 5 -
Jumlah 24 1
4. Aspek Rentabilitas
Aspek rentabilitas sebagai alat ukur koperasi untuk memperoleh sisa hasil
usaha sangatlah penting untuk menunjang kelancaran usaha koperasi
tersebut. Penilaian terhadap aspek rentabilitas meliputi tiga komponen
yaitu:
a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional.
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
memperoleh sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan koperasi
memperoleh sisa hasil usaha dari kegiatan operasionalnya. Hasil
perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:
Rasio = SHU sebelum Pajak x 100%
Pendapatan Operasi
Tahun 2007 = 154.730.128,590 x 100% 212.644.578,590
= 72,76 %
Tahun 2008 = 205.317.071,436 x100% 266.491.261,436
= 77,04 %
b. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap total asset
Rasio ini mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh sisa
hasil usaha dibandingkan dengan total asset yang ada pada koperasi.