• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kinerja keuangan koperasi : studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia "Adil Sejahtera" Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kinerja keuangan koperasi : studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia "Adil Sejahtera" Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah - USD Repository"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI

Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”

Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FRANSISKA RISTA ANDRIANI 051334074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI

Studi Kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”

Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FRANSISKA RISTA ANDRIANI 051334074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecilku ini akan aku persembahkan kepada yang terkasih:

Jesus Christ “N” Bunda Maria

Kedua Orang Tuaku

Kakak “N” Adikku

My love

(6)

v

MOTTO

“Aku ini Hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakmu”

“Ubahlah hati kita yang penuh kecemasan supaya sabar, Melangkahlah di dalam

iman saat pandangan menjadi kabur. Kesabaran berarti menantikan waktu Tuhan

tanpa meragukan kasihnya”

(Mazmur 69:14)

“Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan pasti ada konsekuensi yang akan kita

terima tapi percayalah segala sesuatu akan indah dan tepat pada waktunya”

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2009

Penulis

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Framsiska Rista Andriani

Nomor Mahasiswa : 051334074

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KUNERJA KEUANGAN KOPERASI

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 14 September 2009

Yang menyatakan

(9)

vii

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI

Studi Kasus di Koperas Pegawai Republik Indonesia “Adil Sejahtera”

Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa tengah. (Tahun 2007 dan 2008)

Fransiska Rista Andriani Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi pada tahun 2007 dan 2008 yang dievaluasi berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998.

Penelitian ini adalah studi kasus di Koperasi Adil Sejahtera yang berada di kecamatan kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah. Data dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan Langkah-langkah (1) menghitung rasio masing aspek penelitian kesehatan, (2) menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan berdasarkan SK Menkop. No. 194/KEP/M/1998, (3) menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan, (4) menentukan jumlah skor dengan menjumlahkan masing-masing penilaian, (5) melakukan penilaian kinerja koperasi.

(10)

viii ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE ACCOUNTING PERFOMANCE A Case Study in Indonesian civil servant Cooperation “Adil Sejahtera”

Kaliwungu subdistrict, Ungaran, Central Java in 2007 and 2008

Fransiska Rista Andriani Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The aim of this study is to comprehend the accounting performance of a cooperation in 2007 and 2008. This study is evaluated based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998.

This study is a case study done in Adil Sejahtera coorperation located in Kaliwungu Subdistrict, Ungaran, Central Java. The data were collected by interview and documentation. The steps in analyzing the data are (1) by counting on the ratio of each health/validity/solidity analysis aspects; (2) counting on the credit value of each health/validity/solidity analysis aspects based on the decree of Cooperation Minister No.194/KEP/M/1998; (3) counting the score of each finding; (4) generating the total score by accumulating each finding, (5) doing the evaluation on the cooperation’s accounting perfomance.

The conclusion drawn based on the data analysis is during the two period of 2007 and 2008 the “Adil Sejahtera” cooperation reveals 83,558% and 83,559% as the overall total health/valid/solid evaluation. The result of the cooperation’s validity during the period of 2007 and 2008 is stated in a good condition and stable accounting perfomance.

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya

yang dilimpahkan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi untuk

melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dengan judul : ANALISIS KINERJA

KEUANGAN STUDI KASUS DI KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA “ADIL SEJAHTERA” KECAMATAN KALIWUNGU, SEMARANG, JAWA TENGAH.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak bekerja sendiri melainkan dengan

adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bimbingan, pengarahan maupun

dorongan. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah

sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan,

(12)

x

5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si,. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji

yang telah memberikan masukan dan penyempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Joko Wicoyo., selaku Dosen yang telah bersedia memberikan

bimbingan abstract, sehingga menjadi abstract dalam bahasa inggris yang baik.

8. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga menjadi bekal dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Segenap karyawan di sekretariat pendidikan Akuntansi (Bu Aris dan Pak Wawik)

atas segala pelayanannya dan bantuannya selama penulis kuliah di Universitas

Sanata Dharma.

10. Bapak FM. Sutrisno selaku Ketua KPRI “Adil Sejahtera” yang telah memberikan

izin, membimbing dan memberi petunjuk selama penelitian serta ibu Saminem

dan Eny Dwiyati selaku bendahara dan anggota yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam

penyusunan skripsi.

11. Ayah dan Ibu yang selalu memberi semangat dan dukungan terimakasih untuk

bimbingan, kasih sayangnya dan pengorbanan selama ini.

12. Kakak-kakakku tercinta, Mbak agnes, mbak Esti, mbak Nana, mas Sam, mas

Hanis mas Agus dan Adikku tersayang puput makasih banyak atas dukungan,

(13)

xi

13. Some one in my heart, thanks for all, I love u!!

14. Sahabatku Florentina Rina Budi Prastiwi & Ertyn Tyas Prabandari, serta adikku

Ndary yang selalu membantu, menemani, memberikan semangat dan nasehat,

sehingga penulis bisa menjadi sekarang ini.

15. Teman- temanku seperjuangan Widy, Wulan, Avila, mbak Tia, Mbak Rina,

Mbak Asih, Whilda, ririe, tri, Rita, Rosa, Copy, Galuh, boim, Yansen, Yanto,

Budiman, Arnon, Lilik, Fery, mas Eka, mas Adi, Filip, Marsya, Lilis, Dwi, dan

teman-temanku PAK angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, kalian akan selalu ada dihatiku.

16. Teman-teman Kos Mbah Joyo: Gun-Gun yang selalu bisa buat aku tersenyum,

bahagia walaupun kadang menjengkelkan Thanks for all. Yoana, Mb Sinta

makasih atas kebaikannya selama ini.

17. Teman-teman karate sadar-atma (Erick, Onel, Nanda, Rik, Dita, april, nila) dan

teman-teman Kopma (Mas Ari, Katrin, Ariz, Bob, Tri, Fredy, Ayeek, Steph, Ben,

Horas) dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu thanks buat

kebersamaan kita selama ini, semua terlalu indah untuk di tinggalkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis

masih membuka diri terhadap saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini

dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

(15)

xiii

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik 1. Pengertian koperasi ... 6

2. Jenis Koperasi ... 6

3. Tujuan Koperasi... 8

4. Akuntansi Koperasi... 8

5. Kinerja Keuangan Koperasi ... 12

6. Komponen Penilaian Kesehatan Koperasi... 20

7. Kesehatan Finansial Koperasi... 23

8. Lembar penilaian kesehatan... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data... 35

F. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI A. Sejarah Berdirinya KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 40

B. Struktur Organisasi KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah.. 41

(16)

xiv

D. Kondisi Umum KPRI “ Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah... 44

E. Permodalan... 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN F. Menghitung Rasio Masing-masing Aspek Penilaian... 47

G. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi... 54

H. Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam... 59

A. Menghitung Skor dari Aspek Penilaian Kesehatan... 64

B. Mencari Jumlah Skor Dengan Menjumlahkan Masing-masing Aspek I. Penilaian Kesehatan……… 65

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN J. Kesimpulan... 69

A. Keterbatasan Penelitian... 69

B. Saran... 70

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Modal sendiri dan total asset...27

Tabel 5.2 Penilaian aspek manajemen tahun 2007...30

Tabel 5.3 Penilaian Aspek manajemen tahun 2008...31

Tabel 5.4 Nilai Kredit aspek manajemen tahun 2007...41

Tabel 5.5 Nilai kredit aspek manajemen tahun 2008...42

Tabel 5.6 Jumlah skor penilaiankesehatan tahun 2007 dan 2008...45

Tabel 5.7 Penilaian kesehatan tahun 2007...46

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah... 41

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, ada bermacam-macam bentuk badan usaha diantaranya

Koperasi, Perseroan Terbatas (PT), Firma, CV dan lain-lain. Dengan semakin

beragamnya bentuk usaha di Indonesia, menunjukkan bahwa semakin besar pula

kesempatan bagi siapapun untuk menjalankan usaha. Berdasarkan ketentuan yang

tercantum dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1, disebutkan bahwa “perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pasal

tersebut terlihat bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat

yang dicapai secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan bukan

kemakmuran orang perseorangan atau individu. Oleh karena itu bentuk usaha

yang mampu mewujudkan isi dari pasal tersebut adalah koperasi.

Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat

diperlukan. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra negara dalam

menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh

karena itu adanya persamaan tujuan antar negara dan gerakan koperasi dalam

memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu ditingkatkan

terutama di Indonesia. Selain itu Koperasi juga sangat penting untuk diperhatikan

karena tujuan koperasi sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

para anggota-anggotanya dan masyarakat luas bukan semata-mata untuk mencari

(20)

laba, sehingga dengan adanya koperasi tingkat kemiskinan dan pengangguran di

negara kita akan dapat semakin berkurang.

Pertanyaan yang paling mendasar tentang koperasi adalah bagaimana dengan

keberadaan koperasi yang ada sekarang ini? Pertanyaan ini tidak mudah dijawab

tanpa melalui proses penelitian dan berbagai analisis. Kenyataan saat ini koperasi

di Indonesia sudah berada ditengah-tengah berbagai bentuk badan usaha lain

yang sebagian besar berorientasi untuk memperoleh keuntungan semaksimal

mungkin (profit Oriented). Ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya

fenomena ini, yaitu: pertama adanya beberapa pelaku usaha yang meragukan

keberadaan koperasi. Mereka memilih untuk tidak bergabung dengan koperasi

karena koperasi dinilai tidak memberi kontribusi apapun, dan hanya

mengumpulkan keuntungan dari anggota. Kedua, Berdasarkan penelitian hibah

bersaing Dikti yang saat ini sedang dilakukan oleh Arief Subyantoro (2008)

tentang Pengaruh peran Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM), praktek

MSDM teknis dan praktek MSDM strategik terhadap kinerja koperasi, studi

kasus pada Koperasi Unit Desa (KUD) di Yogyakarta, hasil sementara

menunjukkan bahwa usia pengurus/pengawas KUD di empat kabupaten dan satu

kotamadya di DIY rata-rata diatas 55 tahun, yaitu kelompok usia yang lazimnya

mengarah ke penurunan produktivitas kerja. Peran mereka dalam mengelola

SDM cenderung rendah mendekati cukup dengan skor rata-rata 2,7 (skala 1-5).

Kinerja KUD saat ini secara rata-rata juga baru cukup, yaitu dengan skor rata-rata

3 (skala 1-5). Melihat kondisi yang seperti itu dapat terlihat bahwa sebagian besar

(21)

perlu diadakan pembenahan dalam koperasi, baik dari segi struktur maupun

elemen-elemen lain yang terdapat dalam koperasi itu sendiri, diantaranya dengan

memperhatikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

koperasi. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi tersebut dapat

dilihat apakah dalam koperasi sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang ada

sehingga nantinya tidak ada lagi konflik kepentingan yang terjadi dalam

pelaksanaan dilapangan. Selain itu kesadaran antara anggota maupun pengurus

juga harus dapat terjalin dengan baik agar koperasi dapat berjalan sebagaimana

mestinya tanpa adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Masyarakat luas selalu berusaha meningkatkan taraf hidupnya sehingga

perlu adanya suatu wadah yang dapat membantu mereka didalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Berdasarkan sifat keanggotaannya yang sukarela dan

terbuka maka tidak menutup kemungkinan seluruh masyarakat luas yang sudah

memenuhi persyaratan dapat menjadi anggota koperasi. Aktivitas dari koperasi

ini dirasakan sangat membantu perekonomian Indonesia antara lain yaitu

membantu perekonomian anggota, mendorong berputarnya arus kas serta sebagai

alat untuk lebih mempererat hubungan antar anggota.

Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, maka tuntutan

agar pengelolaan koperasi dilaksanakan secara profesional akan semakin besar.

Pengelolaan yang profesional itu sendiri membutuhkan sistem

pertanggungjawaban yang baik, informatif, relevan serta dapat diandalkan dalam

pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi. Laporan

(22)

bagi semua pihak dari laporan keuangan tersebut akan dapat diketahui bagaimana

keadaan dan kinerja koperasi tersebut dalam periode tertentu.

Kinerja keuangan koperasi sangat perlu untuk diperhatikan, Hal ini bertujuan

agar pengurus koperasi dapat mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang

dimiliki koperasi sehingga bisa menentukan rencana strategis untuk masa yang

akan datang. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengambil

judul: “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi berdasarkan pada standar yang

ditetapkan oleh Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah

No.194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan

KSP/USP serta rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan kebutuhan analisis.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan

hanya pada kinerja keuangan koperasi berdasarkan pada SK Menteri

No.194/KEP/M/IX/1998.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana perkembangan kinerja keuangan koperasi pegawai negeri

“ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada standar yang

(23)

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat Perkembangan kinerja keuangan koperasi

pegawai negeri “ADIL SEJAHTERA” periode 2007-2008 berdasarkan pada

standar yang ditetapkan oleh SK Menteri No.194/KEP/M/IX/1998.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Koperasi

Diharapkan dapat membantu koperasi untuk mengetahui tingkat

kondisi keuangannya sehingga dapat memberikan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil pada periode yang

akan datang.

2. Bagi Universitas

Menambah referensi bacaan ilmiah bagi pembaca berkaitan dengan

kinerja keuangan dan koperasi.

3. Bagi Penulis

Untuk menerapkan ilmu atau teori yang diperoleh selama ini, yang

berhubungan dengan analisis kinerja keuangan dan koperasi dengan

(24)

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

A. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Koperasi

Pengertian Koperasi Menurut UU RI No.25 pasal 1, 1992: 2

a. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan azas kekeluargaan.

b. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang-seorang.

c. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan koperasi.

2. Jenis Koperasi

Didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu golongan

dalam masyarakat yang sesuai dengan lapangan usahanya, penjenisan

koperasi dapat dilakukan menjadi : (Amidipradja, 1990:48)

a. Koperasi konsumsi, adalah koperasi yang berusaha untuk

menyediakan barang-barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik

barang keperluan sehari-hari maupun barang-barang kebutuhan

sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para

anggotanya dalam artian dijangkau oleh daya beli.

(25)

b. Koperasi Simpan-Pinjam, adalah koperasi yang berusaha untuk

mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat

pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan

hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur

pemberian pinjaman uang atau barang yang serendah-sendahnya.

c. Koperasi Produksi, adalah koperasi yang berusaha menggiatkan para

anggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang bisa

diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan

demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar

/ layak dan mudah memasarkannya.

d. Koperasi Serba Usaha, adalah koperasi yang berusaha dalam beberapa

macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan

kepentingan-kepentingan para anggotanya.

Jenis Koperasi menurut golongan masyarakat yang terpadu dalam

mendirikannya dibagi menjadi: (G.kartosapoetra.dkk, 1987:134)

1) Koperasi Pegawai Negeri dalam suatu daerah kerja.

2) Koperasi di lingkungan angkatan bersenjata yang merupakan wadah

penampungan kegiatan-kegiatan karyawan anggota angkatan untuk

meningkatkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.

3) Koperasi Wanita, Koperasi Guru, Koperasi veteran, Koperasi kaum

pensiun dsb, yang masing-masing berusaha untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi para anggota dalam golongannnya

(26)

3. Tujuan Koperasi

Tujuan utama koperasi sesuai UU RI No.25 Tahun 1992 pasal 3

adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta

masyarakat pada umumnya dan ikut dalam membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Selain itu

koperasi juga menjadi wahana untuk saling berusaha secara kekeluargaan.

Masing-masing anggota secara sukarela memajukan perekonomiannya

agar kesejahteraan hidup mereka terjamin, Jadi tujuan yang lain adalah

untuk menumbuhkan rasa solidaritas atau kekeluargaan diantara anggota

koperasi.

4. Akuntansi Koperasi

a. Arti penting akuntansi koperasi menurut T.Gilarso (1989:105)

Akuntansi koperasi memiliki fungsi umum yaitu menyajikan

informasi (laporan) keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan

oleh pembukuan/akuntansi koperasi mempunyai peranan yang

penting bagi tim manajemen kopersi dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan, karena dari informasi itulah prestasi atau hasil

usaha koperasi selama jangka waktu tertentu dapat diketahui.

Informasi keuangan itu merupakan pertanggungjawaban atas

(27)

Fungsi khusus akuntansi koperasi merupakan perincian dari fungsi umum

yaitu

1) Menghitung SHU sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai

sukses/tidaknya koperasi dalam mencapai tujuan

2) Mengamankan dan mengawasi semua harta kekayaan

koperasi dari segala macam bentuk kecurangan dan

penyelewengan.

3) Membantu menentukan hak setiap pihak yang

berkepentingan dengan koperasi.

4) Memberikan informasi kepada manajer untuk mengambil

keputusan.

b. Manfaat informasi keuangan yang disajikan oleh akuntansi koperasi

Informasi keuangan yang dibuat oleh akuntansi koperasi sangat

berguna bagi kepentingan berbagai pihak. Pihak-pihak yang secara

langsung atau tidak langsung berkepentingan terhadap informasi

yang disajikan adalah

1) Para pemilik/anggota koperasi: berkepentingan untuk

mengetahui perkembangan modal koperasi, berapa laba yang

diperoleh, berapa SHU untuk masing-masing anggota dan

berapa kira-kira laba yang akan didapat koperasi pada masa

(28)

2) Pengurus koperasi/manajer: informasi akuntansi tersebut

dipakai sebagai alat bantu untuk Perencanaan dan

pengawasan atas kegiatan usaha

3) Kreditur/calon kreditur, misalnya bank, supplier (penjual):

informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan apakah

akan memberikan pinjaman atau tidak dan berapa besarnya

pinjaman itu

4) Pemerintah: informasi tersebut bermanfaat untuk menentukan

besarnya subsidi dan pajak koperasi serta pelaksanaan

peraturan yang lainnya.

5) Karyawan: untuk mengetahui sejauh mana mutu dan hasil

usaha koperasi apakah kontinuitasnya terjamin serta berapa

balas jasa yang diperoleh masing-masing.

c. Sistem akuntansi koperasi

Sistem akuntansi koperasi disusun berdasarkan surat dirjenkop

no.1654/Kop/VII/1981 yaitu tentang petunjuk pembinaan

administrasi pembukuan/akuntansi koperasi. Dalam peraturan

tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Petunjuk Akuntansi koperasi berpatokan pada:

a) Melaksanakan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia

b) Menggunakan metode pembukuan berpasangan

c) Menerapkan system kode/nomor perkiraan sesuai

(29)

d) Tekhnik pencatatan dapat dilaksanakan dengan tekhnik

penyalinan.

2) Koperasi yang telah memakai system akuntansi tertentu boleh

tetap melanjutkan system akuntansi yang telah ada itu dengan

mengadakan penyesuaian seperlunya sesuai dengan petunjuk.

3) Petunjuk dimaksudkan agar semua bentuk dan langkah

pembinaan administrasi pembukuan/akuntansi mengarah

pada terciptanya suatu keseragaman system akuntansi

koperasi.

Siklus Akuntansi koperasi merupakan urutan pekerjaan pembukuan dalam

koperasi, yang meliputi dokumen bukti dasar, bukti pembukuan, buku

harian, atau jurnal, buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan. pada

prinsipnya sistem akuntansi koperasi mengikuti siklus pencatatan

akuntansi yang lazim seperti pada bagan berkut ini:

Gambar 1. Siklus pencatatan Akuntansi

Keterangan bagan

ƒ Semua bukti (kwitansi) pembelian dan penjualan dicatat dalam buku harian berdasarkan urutan tanggal kejadian

Dokumen Bukti

Buku jurnal/ Buku harian

Buku Besar

Neraca Lajur

Buku pembantu

Neraca

(30)

ƒ Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu kemudian secara periodik dikelompokkan dalam bukubesar masing-masing

ƒ Dari bukti transaksi yang sama dibuat juga bukutambahan yang fungsinya sebagai pengontrol kebenaran buku besar

ƒ Setelah buku besar itu bias dipastikan benar maka saldo yang ada didalam masing-masing buku besar bias dipindahkan ke neraca lajur.

5. Kinerja Keuangan Koperasi

Kinerja keuangan koperasi adalah tingkat kesehatan keuangan yang

dimiliki oleh suatu koperasi, sedangkan tingkat kesehatan koperasi yaitu

suatu kondisi/kemampuan koperasi dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya hal ini dapat dilihat dari laporan keuangannya. Laporan

keuangan koperasi mempunyai manfaat yang sangat penting terhadap

kinerja keuangan koperasi karena mampu menunjukkan perkembangan

koperasi dan segi usaha yang dilakukan dari tahun ke tahun.

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan koperasi merupakan bagian dari pertanggung

jawaban pengurus kepada para anggota di dalam rapat anggota

tahunan

b. Laporan keuangan koperasi terdiri dari :

1) Neraca yaitu laporan yang secara sistematis tentang aktiva, hutang,

serta modal dari koperasi.

2) Laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

3) Perhitungan hasil usaha yaitu laporan yang memuat ikhtisar dari

(31)

4) Laporan perubahan kekayaan bersih merupakan laporan keuangan

tambahan, yaitu ikhtisar perubahan kekayaan bersih koperasi yang

terjadi pada periode waktu tertentu.

c. Tujuan Laporan keuangan Koperasi.

Tujuan laporan keuangan koperasi adalah untuk menyediakan

informasi yang berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya.

Beberapa hal yang dapat diinformasikan oleh laporan keuangan

menurut Sitio dan Halomoan (2001:108) adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota

koperasi.

2) Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama suatu periode

dengan SHU dan manfaat keuangan koperasi sebagai ukuran.

3) Mengetahui sumberdaya ekonomis yang dimiliki koperasi,

kewajiban dan bukan anggota.

4) Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah

sumberdaya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu

periode dengan pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan

bukan anggota

5)Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin

mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas koperasi.

Informasi aktivitas yang dilakukan oleh anggota yang disajikan

(32)

dengan dengan yang bukan anggota. Informasi yang diperlukan untuk

mencapai tujuan koperasi diatas

1)Sumberdaya ekonomi yang dimiliki koperasi.

2)Kewajiban yang harus dipenuhi koperasi.

3)Kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota koperasi itu sendiri.

4)Transaksi atau kejadian dan keadaan yang terjadi dalam suatu

periode yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan

kekayaan bersih koperasi.

5)Sumber dan penggunaan dana serta informasi-informasi lain yang

mungkin mempengaruhi liquiditas dan solvabilitas.

d. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi

Laporan keuangan koperasi mempunyai karakter tersendiri menurut

Sitio dan Halomoan (2001:109) yaitu:

1) Laporan keuangan merupakan bagian pertanggungjawaban

pengurus kepada para anggotanya didalam rapat anggota tahunan

(RAT)

2) Laporan keuangan biasanya meliputi neraca/laporan sisa hasil

usaha dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara

komparatif

3) Laporan yang disampaikan pada RAT harus ditandatangani oleh

semua anggota pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36

(33)

4) Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil

usaha (SHU).

SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk

anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota

harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada

saat RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan

ketentuan yang tercantum dalam undang-undang dan anggaran

dasar koperasi. Komponen pembagian SHU sesuai dengan

anggaran dasar atau anggaran rumah tangga(AD/ART) koperasi

yang bersangkutan.

5) SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota

didistribusikan sesuai dengan komponen-komponen pembagian

SHU yang diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang

bersumber dari transaksi anggota dibagi sebagai berikut (sebagai

contoh)

a) Dana Cadangan

b) Dana Anggota

c) Dana pengurus

d) Dana pegawai/karyawan

e) Dana sosial

f) Dana pembangunan daerah kerja

SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari

(34)

a) Dana cadangan koperasi

b) Dana pengurus

c) Dana pegawai/karyawan

d) Dana pendidikan koperasi

Komponen-komponen tersebut selama belum dicairkan disajikan

dalam kelompok kewajiban lancar pada neraca sedangkan

cadangan koperasi merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak

dibagi dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri dan

menutup kerugian koperasi

6) Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan

konsolidasi dari koperasi-koperasi.

7) Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca neraca, sedangkan

sisa hasil usaha tercermin pada perhitungan hasil usaha. Istilah

perhitungan hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi

adalah mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata

diukur dari laba tetapi lebih ditekankan pada manfaat bagi anggota.

Oleh karena itu koperasi tidak menggunakan istilah laba atau rugi

melainkan hasil usaha.

8) Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat

menyajikan hak dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan

untuk anggota disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini

(35)

banyak ditujukan kepada kepentingan anggota baik sebagai pemilik

maupun pelanggan.

9) Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasi usaha kepada

anggota dan bukan anggota, berpedoman pada perbandingan

manfaat yang diterima oleh anggota dan bukan anggota. Jika hal

demikian sulit dilaksanakan alokasi dapat dilakukan dengan cara

lain yang sistematik dan rasional. Cara-cara yang diterapkan perlu

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

10)Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:

a. simpanan-pinjaman.

b. pinjaman-simpanan.

c. penyisihan dari hasi usahanya termasuk cadangan serta

sumber-sumber lain.

Cadangan koperasi dipupuk melalui penyisihan sisa hasil

usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam anggaran

dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk

memupuk modalkoperasi sendiri dan menutupkerugian

koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.

Cadangan koperasi bukan milik anggota koperasi dan tidak

boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu

pembubaran. Istilah permodalan koperasi dengan demikian

tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota.

(36)

pembelanjaan koperasi yang dapat bersifat permanen atau

sementara.

Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber daya

koperasi terdiri dari kreditur, anggota/pemilik dan badan usaha

koperasi itu sendiri. Struktur klaim yang demikian

menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi

tersendiri, terpisah dengan anggota-anggotanya.

11)Pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari

tahun buku yang bersangkutan disebut sisa hasil usaha.sesuai

dengan karakteristik koperasi, sisa hasil usaha berasal dari hasil

usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan juga bukan

anggota. Sisa hasil usaha pada koperasi bukan merupakan

satu-satunya alat pengukur bagi manfaat keanggotaan koperasi dan

prestasi pengurus. Sisa hasil usaha, dengan demikian merupakan

hasil dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam

koperasi dan mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang

dimiliki oleh anggota dan koperasi itu sendiri yang berasal dari

transaksi kejadian atau keadan ekonomis yang timbul dari kegiatan

usaha. Pembagian laba dan transaksi modal tidak dimasukkan

dalam perhitungan sisa hasil usaha.

12)Keanggotaan atau kepemilikan pada koperasi tidak dapat

(37)

menanggung kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul

pada penutupan tahun buku maupun pada saat pembubaran dapat

ditetapkan terbatas atau tidak terbatas. Dalam hal tanggungan

anggota ditetapkan terbatas maka kerugian hanya dapat dibebankan

pada kekayaan koperasi (dalam bentuk cadangan yang telah

dipupuk) dan kepada anggota sebesar jumlah tanggungan yang

ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam kaitan ini sisa hasil usaha

bukan merupakan perubahan kekayaan dari anggota.

e. Keterbatasan laporan Keuangan Koperasi

Bila kita mengkaji suatu laporan keuangan, sekalipun laporan

keuangan itu telah diperiksa oleh akuntan publik dengan pendapat

wajar tanpa syarat, namun sering kali laporan keuangan itu terkesan

tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini disebabkan

oleh adanya keterbatasan laporan keuangan itu. Adapun keterbatasan

laporan keuangan koperasi menurut Widanarto (2003:16) Adalah:

1) Laporan keuangan dibuat secara periodik. Laporan keuangan

bukan merupakan laporan akhir, dengan demikian pengguna

laporan keuangan tidak memperoleh laporan final

2) Laporan keuangan dibuat dalam satuan mata uang tertentu. Hal ini

mengakibatkan dasar penjumlahan berbeda

3) Laporan keuangan dibuat pada akhir tahun sementara transaksi

perusahaan dilakukan dari awal tahun hingga akhir tahun, hal ini

(38)

4) Tidak semua faktor – faktor yang mempengaruhi posisis keuangan

dapat tercermin dalam laporan keuangan

6. Komponen penilaian kesehatan koperasi a. Modal sendiri

Dalam UU RI no.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 41 ayat

(2) disebutkan bahwa modal sendiri dapat berasal dari:

1) Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang

wajib dibayarkan oleh setiap anggota kepada koperasi saat masuk

menjadi anggota koperasi

2) Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus

sama yang wajib dibayar oleh setiap anggota kepada koperasi

dalam waktu dan kesempatan tertentu.

3) Dana cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari

penyisihan SHU yang digunakan untuk memupuk modal sendiri

dan untuk memupuk kerugian koperasi bila diperlukan.

4) Hibah

Hibah adalah sejumlah uang yang diberikan dari suatu badan usaha

(39)

b. Total Aktiva

Total aktiva adalah kekayaan koperasi antaralain berupa kas, bank,

pinjaman diberikan, aktiva tetap yang disajikan dalam neraca koperasi

sebelah kiri.

c. Pinjaman diberikan yang berisiko

Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh

koperasi kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang

memadai

d. Volume pinjaman diberikan

Volume pinjaman adalah sisa pinjaman tahun lalu ditambah pinjaman

kumulatif yang diberikan selama satu tahun buku penilaian baik

kepada anggota maupun non anggota.

e. Volume Pinjaman kepada anggota

Volume Pinjaman kepada anggota adalah pinjaman anggota posisi

akhir tahun lalu ditambah pinjaman kumulatif yang diberikan kepada

anggota.

f. Pinjaman bermasalah dibedakan menjadi:

1) Pinjaman kurang lancar

2) Pinjaman yang diragukan

(40)

g. Pinjaman diberikan

Pinjaman diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana tersebut

masih ada ditangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok tersebut

masih belum dikembalikan oleh peminjam.

h. Cadangan Risiko

Cadangan Risiko adalah dana yang disisihkan dari pendapatan yang

dicadangkan untuk menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet.

i. Sisa Hasil Usaha

Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

satu tahun buku dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban

lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

j. Pendapatan operasional

Pendapatan operasional adalah seluruh pendapatan yang diperoleh

koperasi dalam periode satu tahun buku yang berkaitan langsung

dengan operasionalnya.

k. Beban Operasional

Beban Operasional adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh

koperasi yang berupa beban dalam rangka memperoleh pendapatan

operasional.

l. Dana diterima

Dana diterima adalah dana yang diterima koperasi yang berstatus

sebagai ekuiti maupun sebagai kewajiban jangka pendek, menengah

(41)

7. Kesehatan Finansial Koperasi a. Pengertian Kesehatan finansial

Tingkat Kesehatan finansial adalah kondisi atau keadaan koperasi

yang dinyatakan Sehat, cukup sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat.

(Dep. Kop, 1989)

b. Tujuan Analisis Kesehatan

Tujuan Analisis kesehatan adalah untuk mengklasifikasikan tingkat

kesehatan koperasi dalam 4 (empat) predikat yaitu Sehat, cukup

sehat, Kurang Sehat dan Tidak Sehat, serta memperoleh gambaran

mengenai kinerja koperasi dari taun ke tahun. (Dep. Kop, 1989)

c. Aspek Kesehatan finansial

Lima aspek penilaian tingkat kesehatan finansial berdasarkan surat

keputusan menteri koperasi, pengusaha kecil dan menengah NO.

194/KEP/IX/1998 adalah sebagai berikut:

1) Aspek Permodalan

Penilaian terhadap permodalan dimaksudkan untuk memperoleh

rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko.

Koperasi harus memiliki modal ekuitas sebagai modal

perusahaan. atas dasar itu kedudukan dan status modal koperasi

secara hokum dipertegas dengan menetapkan modal sendiri

yang merupakan ekuitas, sedang modal pinjaman merupakan

(42)

Beberapa aspek permodalan yang digunakan untuk mengukur

tingkat kesehatan menurut SK Menkop. No.

194/KEP/M/IX/1998 adalah sebagai berikut:

a) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset yang

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

koperasi dalam pendanaan terhadap total asset.

Rasio tersebut di hitung dengan cara:

Modal sendiri X 100% Total assets

b) Rasio Modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang

berisiko yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

modal sendiri koperasi untuk menutup risiko atas pemberian

pinjaman yang tidak didukung dengan agunan.

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Modal sendiri X 100% Pinjaman diberikan berisiko

2) Aspek Aktiva Produktif

Aspek Aktiva Produktif digunakan sebagai alat untuk mengukur

seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya

(43)

Husnan, 1989 :59). Aspek aktiva produksi dimaksudkan untuk

mengetahui kualitas kekayaan koperasi yang mendatangkan

penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan. menurut SK

Menkop. No. 194/KEP/M/IX/1998 Aspek Aktiva Produktif

didasarkan pada tiga rasio yaitu:

a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume

Pinjaman Diberikan.

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Volume pinjaman pada anggota X 100% Volume Pinjaman yang diberikan

b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

diberikan

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Risiko Pinjaman-Pinjaman bermasalah X 100% Pinjaman yang diberikan

c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

(44)

3) Aspek Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba selama periode tertentu (Munawir, 2001:33)

Ada tiga penilaian terhadap Aspek Rentabilitas yaitu:

a) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

SHU sebelum pajak X 100% Pendapatan Operasi

b) Rasio SHU sebelum pajak terhadap Total Asset

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

SHU sebelum pajak X 100% Total asset

c) Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Rasio tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut:

Beban Operasional X 100% Pendapatan Operasi

4) Aspek Likuiditas

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi

dalam membayar utang-utang jangka pendek kembali tepat pada

waktunya, (Amidipradja R.H &Rivai W, 1990:114), jadi

likuiditas adalah kemampuan koperasi untuk memenuhi

(45)

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pinjaman yang

diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima.

Rasio likuiditas dihitung dengan cara sebagai berikut:

pinjaman yang diberikan X100% dana yang diterima

(46)

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan

a. Modal Sendiri

- Modal disetor Rp

- Modal tetap tambahan Rp

- Penyertaan (50%) Rp - Cadangan (umum) Rp

- Cadangan tujuan risiko Rp Jumlah Rp b. Total Aset Rp

c. Pinjaman diberikan yang berisiko - (Pinjaman diberikan-agunan) Rp

(47)

II KUALITAS AKTIVA

PRODUKTIF

a. Volume Pinjaman pada Anggota Rp

b. Volume Pinjaman yang diberikan Rp

c. Risiko Pinjaman Bermasalah

- 50% x Piutang Kurang Lancar Rp

- 75% x Piutang Diragukan Rp

- 100% x Piutang Macet Rp

Jumlah Rp

d. cadangan Risio Rp

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan No ASPEK

1.Rasio volume pinjaman pada

2.Rasio Risiko Pinjaman

III MANAJEMEN 1. Permodalan

(48)

sama atau lebih besar dari tingkat pertumbuhan asset

b. Tingkat pertumbuhan modal sendi yang berasaldari anggota sekurang kurangnya sebesar 10% dibanding tahun sebelumnya.

c. Penyisihan cadangan dari SHU sam atau lebih besar dari seperempat SH tahun berjalan.

d. Simpanan (Tabungan Koperasi dan simpanan berjangka koperasi) meningkat minimal 10% dari tahun sebelumnya

e. Investasi harta tetap dari inventaris serta biaya ekspansi perkantoran dibiayai dengan modal sendiri

Positif/Negatif

2. Kualitas Asset Positif

a. Pinjaman lancar minimal sebesar 90% dari pinjaman yang

diberikan.

b. Setiap pinjaman yang diberikan didukung dengan agunan yang dinilainya sama atau lebih besar dari pinjaman yang diberikan c. Dana Cadangan penghapusan pinaman sama atau lebih besar dari pinjaman macet.

d. Pinjaman macet tahun lalu dapat ditarik sekurang-kurangnya sepersepuluh

e. Koperasi senantiasa memantau agar produsen pinjaman dilaksanakan dengan baik

Positif/Negatif

5

(49)

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan

a. Memiliki rencana kerja jangka pendek (tahunan) yang meliputi:

1) Penghimpunan simpanan dan pemberian pinjaman 2) Pendanaan

3) Pendapatan dan biaya 4) Personil

b. Memiliki bagan organisasi yang memuat secara jelas garis wewenang dan tanggungjawab setiap unit kerja dan disiplin kerja.

c. Mempunyai system dan prosedur tertulis mengenai pengendalian intern tentang pengamanan asset koperasi yang mencakup kas, harta tetap dan likuid lainnya. d. Memiliki program pendidikan dan latihan bagi pegawai dan anggota

e. Memiliki kebijakan tertulis yang mengatur bahwa pengurus dan pegawai tidak diperbolehkan memanfaatkan posisisi dan kedudukannya untuk kepentingan pribadi

Positif/Negatif

4. Rentabilitas

a. Memiliki ketentuan tentang penyisihan penghapusan piutang/cadangan risiko untuk menutup kerugian yang diperkirakan karena macet

b. Memiliki ketentuan bahwa semua pengeluaran biaya harus

didukung dengan bukti-bukti yang dapat

dipertanggungjawabkan c. Memiliki ketentuan tidak akan

memberikan pinjaman yang

(50)

bersifat spekulatif, yaitu pinjaman yang menghasilkan keuntungan tinggi tetapi berisiko tinggi.

d. Memiliki ketentuan mengenai pembatasan pemberian pinjaman kepada anggota baru

e. Dalam pemberian pinjaman, koperasi lebih menitikberatkan atas kemampuan peminjam untuk mengembalikannya daripada tersedianya agunan

Positif/Negatif

5. Likuiditas

a. Memiliki kebijakan tertulis mengenai pengendalian likuiditas b. Memiliki fasilitas pinjaman yang

akan diterima dari lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. c. Memiliki pedoman administrasi

yang efektif untuk memantau kewajiban yang jatuh tempo d. Memiliki ketentuan yang

mengatur hubungan antara jumlah pemberian pinjaman dengan jumlah dana yang ada. e. Memiliki system informasi

manajemen yang memadai untuk pemantauan likuiditas

Positif/Negatif

5

5

IV RENTABILITAS

(51)

Lembar Kerja Penilaian Kesehatan yang diterima

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu Penelitian yang

dilakukan terhadap data-data perusahaan yang memusatkan pada satu

objek penelitian tertentu, sehingga kesimpulan yang diambil hanya

terbatas pada objek yang diteliti. Dalam kasus ini penelitian dilakukan

terhadap data-data keuangan koperasi kemudian dari data-data itu

kemudian dianalisis sehingga akan dapat ditarik kesimpulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian dilakukan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia

“Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu, Jawa Tengah. Alasan

pemilihan obyek penelitian pada koperasi tersebut adalah:

a. Koperasi telah lama beroperasi

b. Koperasi bersedia menyediakan data-data yang diperlukan.

2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada Mei – Juni 2009

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

subyek penelitian ini adalah pengurus, anggota, dan karyawan

koperasi.

(53)

2. Objek Penelitian

obyek penelitian ini adalah data-data keuangan dan data-data lain

yang mendukung dari tahun 2007 – 2008.

D. Instrumen Penelitian

1. Gambaran Umum Koperasi.

2. Struktur Organisasi.

3. Laporan Keuangan dari tahun 2007-2008.

4. Sistem Akuntansi koperasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung baik dengan

pemilik maupun dengan para karyawan yang ada hubungannya

dengan permasalahan yang ada.

2. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melihat dan mempelajari catatan-catatan akuntansi,

arsip-arsip, dokumen-dokumen mengenai struktur organisasi dan laporan

(54)

3. Observasi

Observasi yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengadakan pengamatan langsung ke koperasi.

F. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif

kuantitatif. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah adalah

sebagai berikut:

1. Menghitung Rasio masing-masing aspek penilaian kesehatan.

2. Menghitung Nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan

berdasarkan SK Menkop No.194/KEP/IX/1998.

a. Aspek Permodalan

Cara Penilaian:

1) Rasio antara modal sendiri terhadap total asset

- Untuk Rasio Lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka

diberikan nilai 0 (Nol), Artinya bahwa bila koperasi tidak

mempunyai modal sendiri atau minus karena kerugiannya

lebih besar daripada modal koperasi itu sendiri.

- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit

(55)

2) Rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko

Cara Penilaian:

- Untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 0 (Nol) maka

diberikan nilai kredit 0 (nol)

- Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 5 dengan maksimum nilai 100%.

b. Aspek Kualitas Aktiva produktif

1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota thd Volume Pinjaman

Diberikan.

Cara penilaian:

- Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 60%

diberikan nilai kredit 100, sedangkan untuk rasio kurang

dari 60% diberikan nilai kredit 0. Artinya koperasi dinilai

lebih baik apabila pinjaman diberikan kepada anggota

minimal 605 dari volume pinjamnyang diberikan.

2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

diberikan

Cara Penilaian:

- Untuk rasio 50% atau lebih diberi kredit 0 (nol).

- Untuk penurunan rasio 1%, nilai kreditnya ditambah 2

(56)

3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah

Cara Penilaian:

- Untuk rasio 0% (tidak mempunyai cadangan penghapusan)

diberi nilai 0.

- Untuk setiap kenaikan 1% maka nilai kredit ditambah

1dengan maksimum 100

c. Aspek Manajemen

Perhitungan nilai kredit didasarkan pada hasil penilaian atas

jawaban pertanyaan manajemen sebanyak 25. Didalam penilaian

aspek ini mengandung jawaban positif dan negatif. Penilaian

aspek manajemen dikatakan positif apabila 5 komponen yang

dinilai ada dan dijalankan oleh koperasi, sebaliknya akan

dikatakan negatif apabila ketentuan pada 5 komponen tidak ada

atau ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi.

d. Aspek Rentabilitas

1. Rasio SHU sebelum pajak terhadap Pendapatan Operasional

- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 20 dengan maksimum nilai kredit 100.

2. Rasio antara SHU sebelum pajak terhadap Total Asset

- Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai kredit

ditambah 10 dengan maksimum nilai kredit 100.

3. Rasio antara Beban Operasional terhadap Pendapatan

(57)

- Untuk rasio 100% atau negatif diberi nilai kredit 0.

- Untuk setiap penurunan rasio sebesar 1% mulai 100%,

nilai kredit ditambah 10 dengan maksimum 100.

e. Aspek Likuiditas

Rasio antara pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima.

Cara Penilaian:

- Untuk rasio 90% atau lebih diberi kredit nilai 0, untuk

rasio dibawah 90% diberi nilai kredit 100.

3. Menghitung skor dari masing-masing aspek penilaian kesehatan.

Untuk menghitung skor digunakan rumus:

Skor = Nilai Kredit X Bobot

4. Menentukan jumlah Skor dengan menjumlah masing-masing

penilaian.

(58)

BAB IV

GAMBARAN UMUM KOPERASI

A. Sejarah Berdirinya KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah

KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan Kaliwungu resmi dengan Status

Badan Hukum No: 9920/ BH/ VI pada tanggal 29 Desember 1983, bergerak

dalam bidang simpan pinjam. Pada awal berdirinya merupakan Koperasi

Sekolah Dasar yang berada di Papringan, Kaliwungu. Dalam pendirian

koperasi ini di prakarsai oleh Bp Nahrowi, Bp Sadiman, Bp Subandi, Bp

PCM Sukir, Bp Suharyoto, dan Ibu Saminem, dengan tujuan untuk

mengentaskan para guru dan masyarakat sekitar dari lintah darat yang pada

waktu itu sangat marak dengan memberikan bunga yang sangat tinggi.

Kemudian dibentuklah pengurus untuk pertama kalinya Pengurus inilah yang

menandatangani Akta Pendirian dan yang membuat Anggaran Dasar (AD)

dan Anggaran Rumah Tangga (ART).

Pengurus tersebut adalah

Ketua : Bp Sadiman SS

Sekertaris : PCM Sukir

Bendahara : 1. Ibu Saminem

2. S Setyowali

Pembantu Umum : Bp Danuri

Anggota : 1. Suharyoto Da.

(59)

B. Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi yaitu

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan untuk memudahkan

pekerjaan dalam pengawasan dan pembinaan. Struktur organisasi sehat

artinya pada masing-masing satuan organisasi menjalankan peran, tugas dan

tanggung jawabnya secara tertib, teratur dan rapi disamping itu dituntut untuk

mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya.

Bagan struktur organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

Gambar 3

STRUKTUR ORGANISASI KPRI “ADIL SEJAHTERA” KALIWUNGU, SEMARANG, JAWA TENGAH.

Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah. RAT

Pengawas Pengurus

Bendahara I Sekretaris

Ketua I Ketua II

Pembina

Bidang Keorganisasian

Bidang Administrasi

Bendahara II

(60)

Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

jabatan adalah sebagai berikut:

1. Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Rapat

Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tatanan kehidupan

koperasi yang mempunyai tugas antara lain:

a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

b. Menetapkan Kebijaksanaan umum koperasi

c. Memilih mengangkat atau memberhentikan pengurus dan badan

pengawasan.

2. Pengawas

Pengawas Koperasi Pegawai Negeri “Adil Sejahtera” terdiri dari tiga

orang yang satu ketua dan yang dua anggota.

3. Pembina

Pembina merupakan orang yang dipilih oleh rapat anggota sebagai

tempat untuk meminta pertimbangan terhadap berbagai kebijaksanaan

yang diambil oleh pengurus. Pembina Koperasi Pegawai Negeri “Adil

Sejahtera” adalah Kepala Pusat Kantor Pegawai Negeri (PKPN)

Ungaran

4. Pengurus

Pengurus adalah orang-orang yang dipilih dalam rapat anggota yang

nantinya bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional

(61)

Susunan kepengurusan KPRI “Adil Sejahtera“ Kecamatan Kaliwungu

Periode 2007-2009 adalah sebagai berikut:

1. Ketua : Bp. FM Sutrisno.

Mempunyai tugas memimpin jalan organisasi, bertanggung jawab atas

semua kegiatan anggota, pengurus dan pengawas, bertanggung jawab

organisasi keluar.

2. Wakil Ketua : Bp. Ngatmin

Bertugas membantu Ketua I dalam menjalankan dalam bidang

keorganisasian.

3. Sekertaris : Bp. Danuri

Bertugas Mengelola bidang administrasi dan mencatat semua kegiatan

yang terjadi di koperasi (notulen).

4. Bendahara 1 : Ibu. Saminem

Mempunyai tugas dalam perencanaan, pengelola dan pelaporan

keuangan, memegang kasir, mengontrol dan mengawasi keuangan dan

unit-unit usaha, Bertanggung jawab atas simpan pinjam.

5. Bendahara II : Bp. Warsito

Mempunyai tugas membantu bendahara I dalam mengawasi simpan

pinjam dan amprah gaji.

6. Pengawas : Diketuai oleh Bp. Suyadi, anggotanya Bp. Rochardo

dan Bp. Soedjito

Mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan

(62)

pelaksanaannya, membuat laporan tertulis hasil pengawasan, meneliti

semua administrasi yang ada pada koperasi, mendapatkan segala

keterangan yang diperlukan.

C. Unit Usaha KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah

Upaya Untuk meningkatkan kehidupan perekonomian terus dilakukan

oleh para pendiri koperasi yang dibantu oleh pengurus harian koperasi.

Beberapa Jenis Bidang Usaha yang dikembangkan oleh KPRI “Adil

Sejahtera” adalah:

1. Simpan Pinjam

Sesuai latar belakang dibentuk koperasi ini adalah mengentaskan para

guru yang terlibat utang dengan para rentenir dengan bunga yang sangat

tinggi maka unit usaha ini melayani kebutuhan para anggota dalam hal

simpan pinjam.

2. Waserda

Bidang pertokoan / waserda koperasi “Adil Sejahtera” menyediakan

barang-barang kebutuhan sehari-hari para anggota dan masyarakat

sekitar.

D. Kondisi Umum KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu” Jawa Tengah

Koperasi Adil Sejahtera beralamat dijalan Raya Boyolali-Simo KM.11

(63)

Keanggotaan Koperasi “Adil Sejahtera” terdiri dari pegawai negeri di

kecamatan kaliwungu terutama guru-guru SD dan karyawan, karyawan

kantorDEPDIKNAS kecamatan kaliwungu serta para pensiunan.

Keanggotaan koperasi pegawai negeri Adil Sejahtera dari tahun 2007 sampai

2008 telah mengalami perubahan. Jumlah anggota koperasi cenderung naik

turun hal tersebut dikarenakan ada yang masuk, ada yang keluar karena

pindah tugas, pensiun dan meninggal berikut perubahan jumlah anggota

koperasi

Tabel 4.1

Keanggotaan KPRI “Adil Sejahtera” Kliwungu Tahun 2007-2008

Awal Th

(1)

Masuk

(2)

Keluar

(3) Tahun

L P L P L P

Jumlah

2007 221 165 2 2 10 7 373

2008 213 160 1 2 12 18 346

Sumber. KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah

Rapat pengurus dilaksanakan setiap bulan pada tanggal 24, dan rapat

bagian administrasi dengan badan pengawas setiap 3 bulan sekali.

Syarat masuk anggota KPRI “Adil Sejahtera”

1. Mengisi blangko Formulir (disediakan Pengurus)

2. Membayar simpanan pokok (SPK) Rp. 10.000

(64)

4. Membayar Simpanan Wajib Khusus (SWK) Rp. 5.000

5. Membayar Simpanan Berjangka (SBJ) Rp. 5.000

6. Membayar biaya administrasi Rp. 1.000

7. Pas photo 3X4 sebanyak 2 Lembar untuk KTA -

Jumlah Rp. 41.000

E. Permodalan

Sebuah Organisasi apapun bentuknya pasti membutuhkan modal untuk

mengembangkan usahanya, adapun sumber modal KPRI “Adil Sejahtera”

adalah sebagai berikut:

1. Sumber modal internal

a. Simpanan pokok

b. Simpanan wajib

c. Simpanan sukarela

2.Sumber Modal eksternal

(65)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis data dan pembahasan hasil penelitian kemudian

dibandingkan dengan kajian teori yang ada. Penelitian tingkat kesehatan koperasi

simpan pinjam dilakukan pada setiap posisi akhir tahun buku yang diambil.

Penelitian masing-masing aspek dilakukan dengan melakukan penelitian

setiap komponennya. Setiap komponen yang dinilai diberikan skor penilaian

sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi simpan pinjam.

Skor penilaian tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam diperoleh dengan

menjumlahkan skor aspek yang ada.

Di bawah ini akan disampaikan data hasil penelitian yang akan dianalisis

lebih lanjut yaitu data laporan keuangan pada tutup buku yang meliputi neraca

dan laporan laba rugi.

A. Menghitung Rasio Masing-Masing Aspek Penilaian Kesehatan 1. Aspek Permodalan

Perhitungan aspek permodalan dilakukan dengan cara menghitung

rasio perkomponen. Adapun perhitungannya meliputi dua cara, yaitu:

a. Rasio modal sendiri terhadap total asset.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

(66)

Tabel 5.1

Data Modal sendiri dan total asset

Tahun Modal Sendiri Total asset

2007 714.781.814,280 1.044.135.864,320

2008 873.556.958,563 1.217.748.264,450

Sumber : Data Laporan Keuangan KPRI “Adil Sejahtera”

Hasil perhitungan rasio modal sendiri dengan total asset:

Rasio = Modal Sendiri x 100%

Total Asset

Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%

1.044.135.864,320

= 68,46 %

Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100%

1.217.748.264,450

= 71,74 %

b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko

Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan modal sendiri

koperasi untuk menutupi risiko atas pemberian pinjaman yang tidak

didukung agunan. Hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap

pinjaman diberikan berisiko adalah sebagai berikut:

Rasio = Modal Sendiri x 100% Pinjaman diberikan berisiko

Tahun 2007 = 714.781.814,280 x 100%

1.568.171.000

(67)

Tahun 2008 = 873.556.958,563 x 100%

1.916.007.950

= 45,59 %

2. Aspek kualitas produktif

Perhitungan Aspek kualitas aktiva produktif dilakukan dengan cara

menghitung komponen yang ada. Adapun perhitungannya adalah sebagai

berikut:

a. Rasio antara Volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan

Rasio ini untuk mengukur besarnya volume pinjaman yang diberikan

kepada anggota dibandingkan seluruh pinjaman yang diberikan. Hasil

perhitungan rasio volume pinjaman kepada anggota terhadap volume

pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut:

Rasio = Pinjaman pada anggota x 100% Pinjaman yang diberikan

Tahun 2007 = 1.568.171.000 x 100% 1.007.455.950

= 155,66 %

Tahun 2008 = 1.916.007.950 x 100% 1.193.616.100

= 160,52 %

b. Rasio antara pinjaman bernasalah dengan pinjaman diberikan

Rasio ini bertujuan untuk mengukur besarnya risiko pinjaman

(68)

perhitungan rasio bermasalah dengan pinjaman yang diberikan adalah

sebagai berikut:

Rasio = Risiko Pinjaman yang Bermasalah x100% Pinjaman Yang diberikan

Tahun 2007 = 1.535.000 x100% 1.007.455.950

= 0,15 %

Tahun 2008 = 1.910.000 x100% 1.193.616.100

= 0,16 %

c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah.

Rasio ini bertujuan mengukur besarnya cadangan risiko dibandingkan

dengan risiko pinjaman bermasalah. Hasil perhitungan rasio tersebut

sebagai berikut:

Rasio = Cadangan Risiko x 100% Risiko Pinjaman Yang bermasalah

Tahun 2007 = 12.042.056,260 x100% 1.535.000

= 784,50 %

Tahun 2008 = 19.778.562,690 x 100% 1.910.000

= 1035,53 %

3. Aspek Manajemen

Penilaian aspek manajemen meliputi lima komponen yaitu permodalan,

(69)

penilaian aspek manajemen ini mengandung jawaban positif dan negatif.

Penilaian aspek manajemen dikatakan positif apabila lima komponen yang

dinilai dijalankan oleh koperasi, sebaliknya aspek manajemen akan

dikatakan negatif apabila ketentuan pada lima komponen tidak ada atau

ada tetapi tidak dijalankan oleh koperasi. Dibawah ini akan dianalisis

masing-masing komponen selama tahun 2007 dan 2008. Hasil penilaian

aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008 akan diuraikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 5.2

Penilaian aspek manajemen tahun 2007

Jawaban

No Positif Negatif

1 Permodalan 5 -

2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1

3 Pengelolaan 5 -

4 Rentabilitas 5 -

5 Likuiditas 5 -

Jumlah 24 1

Sumber: Data primer dari aspek manajemen yang dinilai tahun 2007

Tabel 5.3

Penilaian aspek manajemen tahun 2008

Jawaban

No Positif Negatif

1 Permodalan 5 -

2 Kualitas Aktiva Produktif 4 1

3 Pengelolaan 5 -

4 Rentabilitas 5 -

5 Likuiditas 5 -

Jumlah 24 1

(70)

4. Aspek Rentabilitas

Aspek rentabilitas sebagai alat ukur koperasi untuk memperoleh sisa hasil

usaha sangatlah penting untuk menunjang kelancaran usaha koperasi

tersebut. Penilaian terhadap aspek rentabilitas meliputi tiga komponen

yaitu:

a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam

memperoleh sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Semakin

tinggi rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan koperasi

memperoleh sisa hasil usaha dari kegiatan operasionalnya. Hasil

perhitungan rasio ini adalah sebagai berikut:

Rasio = SHU sebelum Pajak x 100%

Pendapatan Operasi

Tahun 2007 = 154.730.128,590 x 100% 212.644.578,590

= 72,76 %

Tahun 2008 = 205.317.071,436 x100% 266.491.261,436

= 77,04 %

b. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap total asset

Rasio ini mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh sisa

hasil usaha dibandingkan dengan total asset yang ada pada koperasi.

Gambar

Tabel  5.1 Data Modal sendiri dan total asset................................................27
Gambar IV.1 Struktur Organisasi KPRI “Adil Sejahtera” Kaliwungu Jawa Tengah......  41
Gambar 1. Siklus pencatatan  Akuntansi
Gambar 3 STRUKTUR ORGANISASI KPRI “ADIL SEJAHTERA”
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan kurva pertumbuhan hanya dilakukan pada isolat BCR2 sebagai isolat bakteri yang terseleksi, karena isolat ini yang akan diaplikasikan dalam pengolahan limbah

Aspek penting dari berbagai hubungan dan pengaruh terhadap pelayanan publik, dapat dilihat dari alur atau jalur variabel komunikasi berhubungan dan berpengaruh

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata dan positif antara Nilai- nilai Islami dengan Pemaknaan Sholat, Budaya Perusahaan, Kepuasan Kerja dan

Data ekokardiografi sebelum BMV didapatkan 73 (49.7%) orang pasien stenosis mitral mengalami hipertensi pulmonal berat dimana tekanan sistolik arteri pulmonal rerata 95 mmHg

Kondisi tersebutlah yang mengakibatkan profesi penyiar radio semakin banyak dilirik oleh sebagian besar kalangan di Kota Bandung, khususnya kalangan remaja yang

Hal tersebut sesuai dengan penelitian Catrinasari (2006) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, tetapi menurut penelitian

Hasil penelitian Sebagian besar dukungan keluarga adalah mendukung sebanyak 28 responden (56%), sebagian besar kepatuhan responden adalah tidak patuh sebanyak 27

[r]