• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sensor Kapasitif untuk Mengukur Ketinggian Permukaan Air Laut Menggunakan Mikrokontroler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sensor Kapasitif untuk Mengukur Ketinggian Permukaan Air Laut Menggunakan Mikrokontroler"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Sensor Kapasitif untuk Mengukur Ketinggian

Permukaan Air Laut Menggunakan

Mikrokontroler

Rafqie Magusti

2209106080

Pembimbing:

Suwito, ST., MT Dr. Mochammad Rivai, ST., MT

(2)

Judul Tugas Akhir

Sensor Kapasitif untuk Mengukur Ketinggian

Permukaan Air Laut Menggunakan

Mikrokontroler

(3)

1. Latar Belakang

Teknologi tepat guna banyak diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia

sehari-hari terutama untuk masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan

sehari-hari.

Kebutuhan akan air, air tawar dan air laut

Munculnya banyak teknologi terapan untuk mengukur kedalaman laut maupun

sungai maupun pengkukuran level suatu tangki.

Simlpe sight Glasses

Gauging Rod Method

Wire Guided Float Detector

Hidrostatic Presure

(4)

Latar Belakang

Wire Guided Float Detector

Kelemahan

• Pemeliharaan tinggi

• Mahal

2. Kawat detector dan pengapung

Keuntungan

• Tingkat ukura besar

• Aman

Kekurangan

• Instalansi mahal

• Pemakaian mekanis

(5)

Latar Belakang

Ultrasonic Method

Pertimbangan Pemilihan

Alasan untuk variasi rentang jarak adalah bahwa sistem yang dirancang untuk akurasi tinggi dan jarak pendek, tidak akan cukup kuat untuk jarak yang lebih jauh.

Keuntungan

- Non kontak dengan titk pengukuran - Cocok untuk berbagai macam cairan. - Tidak ada bagian yang bergerak - Pengukuran tanpa kontak fisik

Kekurangan

- Tidak cocok untuk tekanan tinggi atau dalam ruang hampa

- Kabel khusus dibutuhkan antara transduser Dengan bagian elektronik

(6)

Latar Belakang

Ultrasonic Method

Pertimbangan Pemilihan

bahwa sistem yang dirancang untuk akurasi tinggi dan jarak pendek, tidak akan cukup kuat untuk jarak yang lebih jauh.

Keuntungan

- Non kontak dengan titk pengukuran - Cocok untuk berbagai macam cairan. - Tidak ada bagian yang bergerak - Pengukuran tanpa kontak fisik

Kekurangan

- Tidak cocok untuk tekanan tinggi atau dalam ruang hampa

- Kabel khusus dibutuhkan antara transduser Dengan bagian elektronik

(7)

Latar Belakang

Radar Measurement

Pertimbangan Pemilihan

sumber radiasi Gamma dipilih untuk digunakan mendeteksi ketinggian karenasinar gamma memiliki daya tembus besar dan tidak bisa dibelokkan.

Keuntungan

- Cocok untuk berbagai pengukuran - Terpasang tanpa halangan

Kekurangan

- Tindakan keamanan khusus yang diperlukan untuk penggunaan radiasi gamma

- melibatkan persyaratan lisensi - Mahal

(8)

Latar Belakang

Capacitive

Pertimbangan Pemilihan

Bentuk pengukuran tingkat terutama digunakan untuk deteksi tingkat tinggi dan rendah.

Keuntungan

- Sangat sederhana dan murah - Tidak ada bagian yang bergerak

- Baik untuk titik kontrol ganda (tingkat kontrol switching) dalam satu instrumen

- Baik untuk aplikasi tekanan tinggi - kepekaan yang tinggi

Kekurangan

- Kontaminasi probe dengan mengikuti material dapat mempengaruhi hasil

- Terbatas aplikasi untuk produk-produk dari berbagai konduktivitas

- Terbatas untuk lapisan konduktif - Kemungkinan korosi elektrolitik

(9)

2. Permasalahan

Bagaimana cara merancang dua buah plat tembaga yang disusun sejajar sehingga

menjadi sensor kapasitif?

Bagaimana cara membaca nilai kapasitansi dari perancangan kapasitor yang

terbuat dari dua buah plat tembaga yang disusun secara sejajar ?

Bagaimana menerapkan sensor kapasitif untuk monitoring level permukaan air

laut yang nantinya ditampilkan pada komputer?

Bagaimana cara memanfaatkan teknik modulasi FSK sebagai salah satu cara dalam

pengiriman data jarak jauh.

(10)

3. BATASAN MASALAH

Kapasitif sensor digunakan untuk menghasilkan nilai

kapasitansi setiap perubahan tinggi permukaan air dengan

nilai dielektrik air laut yang menyebabkan nilai luas

penampang plat berubah-ubah dan jarak antara dua

lempeng plat sejajar yang tetap.

Menggunakan IC RX-2206 sebagai osilator serta sebagai

modul modulasi FSK dan XR-2211 sebagai demodulasi

FSK-nya.

Tidak membahas mengenai antena pemancar dan penerima.

Pengolahan data menggunakan mikrokontroler

Atmega8535.

Menggunakan softwere Delhi 7 sebagai media interface

dengan komputer via kabel DKU-5 (serial to USB).

(11)

4. TUJUAN

Mampu merancang dan membuat alat ukur

yang memanfaatkan kapasitansi dari kapasitor

yang nantinya bermanfaat sebagai motoring

(12)

5. PENELAAHAN STUDI

Perancangan pembuatan kapasitif sensor

(pemahaman karakteristik sensor) , osilator,

akuisisi data, FSK modulator, FSK demodulator

dan software mengukur level ketinggian.

(13)
(14)

7. Disain Sensor Kapasitif

Disain dan Ukuran sensor 1. A = luas penampang 2. d = Jarak antara 2 plat 3. 𝜀𝑟 = Permivitas di elektrik antara 2 plat 4. 0= 8,85pF/m (Harga permitivitas vakum ) 5. C= kapasitansi

𝑪 = 𝜺

𝒓

𝒙𝜺

𝟎 𝑺 𝒅

d

A

Bahan dielektrik

(15)

8. Osilator XR2206

Disain dan rangkaian osilator

Realisasi rangkaian osilator

Gambaran secara umum arsitektur XR2206

IC XR2206

IC XR2206 sebagai function generator adalah suatu modul peralatan dasar laboratorium yang berfungsi sebagai pembangkit gelombang sinus, segitiga dan persegi yang mampu menghasilkan frekwensi 0,01Z -1MHz dengan

kualitas yang bagus serta tingkat kestabilan dan kemampuan yang bagus.

(16)

Osilator XR2206

rangkaian osilator

Frekuensi output di peroleh dari nilai kapasitansi yang dihasilakan oleh kapasitif sensor yang terhubung pada pin 5 dan 6. Nilai kapasitansi ini sebagai timing

kapasitor yang sebanding dengan

nilai resistor multitune, sehingga didapat nilai frekwensi output:

𝒇𝟎 = 𝟏

𝑪𝒔𝒆𝒏𝒔𝒐𝒓 ∗ 𝑹

Terminal kapasitif sensor

(timing capasitor)

(timing resistor)

(Vin)

(17)

9. Mikrokontroler

(Vin)

Output osilator

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki fitur-fitur utama, seperti berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

3. Tiga unit Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan osilator internal. 6. SRAM sebesar 512 byte.

7. Memori Flash sebesar 8 kbytes dengan kemampuan Read While Write.

8. Unit interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI.

10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.

11. Antarmuka komparator analog. Port USART untuk komunikasi serial.

(18)

10. FSK Modulator

(Vin)

Output osilator

IC XR2206

FSK Modulator akan mengubah data yang dikirimkan mikrokontroler menjadi sinyal sinusiodal. Nilai frekuensi yang dihasilkan bergantung pada nilai TRP1, TRP2 dan nilai C7 yang merupakan komponen eksternal yang harus ditambahkan pada IC XR2206. Nilai frekuensi yang dihasilkan akan sesuai dengan persamaan f1 = 1/(R1.C) dan f2 = 1/(R2.C)

(19)

FSK Modulator

(Vin)

Output osilator

rangkaian FSK modulator

Pengaturan F1 (frekuensi high)

Pengaturan F2 (frekuensi low)

(Vin)

Output osilator

Nilai frekuensi yang dihasilkan akan sesuai dengan persamaan :

f1=1/(R1.C) dan

f2=1/(R2.C)

dengan harga C = 100nF serta frekuensinya f1 = 1200 dan f2=2200 Hz maka: f1= 1/(R1.C) 1200 = 1/ (R1.100nF) R1 = 1*109/(1200*100) R1 = 8333,33 Ω R1 = 8,333 KΩ F2= 1/(R2.C) 2200 = 1/ (R1.100nF) R1 = 1*109/(2200*100) R1 = 4545,45 Ω R1 = 4,545 KΩ

(20)

11. FSK Demodulator

(Vin)

Output osilator

Disain dan rangkaian FSK Demodulator

Gambaran secara umum FSK demodulator Realisasi rangkaian FSK demodulator

IC XR2211

Pengubahan oleh demodulator dilakukan dengan membandingkan dengan frekuensi tengah (f0).

Frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tengah akan menghasilkan output logika high, sedangkan frekuensi input yang kurang dari frekuensi tengah akan menghasilkan output logika low.

(21)

11. FSK Modulator

rangkaian FSK modulator

(Vin)

Output osilator

Frekuensi tengah ditentukan dengan mengatur besarnya hambatan pada R0 dan besarnya C0 (kondensator yang terhubung pada pin 13 dan 14 IC XR 2211). Penentuan nilai frekuensi tengah dihitung dengan persamaan :

𝑓0 = √(𝑓1 ∗ 𝑓2)

Pemilihan nilai R0 dan C0 dilakukan berdasarkan persamaan : f0= 1/(R0.C0)

maka:

𝑓0 = √(1200 ∗ 2200) 𝑓0 = 1624,8 Hz

Selanjutnya mencari harga R0 f0 = 1/(R0*C0) 1624,8= 1/(R0*27nF) R0 = 1*109/(1624,8*27) R0 = 22794,8 Ω R0 = 22,7948 kΩ + resistor multitune 20KΩ

Nilai f1 dan f2 berturut-turut adalah 1200 Hz dan 2200 Hz, ditentukan nilai C sebesar 27 nF dan R0 sebesar 22,7 k ohm, dengan demikian R0 yang digunakan dalam rangkaian adalah variabel resistor multitune 20 kohm sehingga dapat diubah-ubah nilainya untuk pengeseran.

(22)

12. Kabel DKU 5

kabel DKU-5 merupakan kabel serial dengan kecepatan rata-rata 20 kbps, walau di setingan kompi dibuat hingga 115 kbps atau 230 kbps. lumayan cepat untuk jika untuk transfer file, tapi kurang bagus jika dijadikan modem.

Isi dari DKU-5 biasanya terdiri dari 3 kabel yakni TX, RX, dan Gnd.

(23)

13.Perancangan

softwere

(24)

Perancangan

softwere

(25)

14. Pengujian

1. Pengujian 1 kapasitif sensor

Ketinggian (Cm)

Kapasitansi (nF)

0

0,37

1

0,69

2

0,89

3

1,07

4

1,28

5

1,47

6

1,68

7

1,86

8

2,06

9

2,28

10

2,51

11

2,71

12

2,89

13

3,07

14

3,26

15

3,56

16

3,72

17

3,95

(26)

14. Pengujian

3. Pengujian rangkaian osilator

.Ketinggian (Cm) F.Mikro (Hz

)

F. OSC (Hz) Rvar

(Ω)

Kapasitansi mik. (nF) Kapasitansi OSC. (nF) 0 - - - - -1 - - - - - 2 164335 165600 13540 0,449 0,446 3 127583 125700 13540 0,579 0,588 4 101477 99270 13540 0,728 0,744 5 80321 79130 13540 0,920 0,933 6 68173 67600 13540 1,083 1,093 7 58711 57820 13540 1,258 1,277 8 50083 48330 13540 1,475 1,528 9 45741 44050 13540 1,615 1,677 10 41228 39930 13540 1,791 1,850 11 37136 35260 13540 1,989 2,095 12 34365 33100 13540 2,149 2,231 13 31100 31513 13540 2,375 2,344 14 28962 28460 13540 2,550 2,595 15 27229 26210 13540 2,712 2,818 16 24510 24510 13540 3,013 3,013 17 23743 22920 13540 3,111 3,222

(27)

Pengujian

(28)

Pengujian

4. Pengujian pengiriman data serial

Data serial pada ketinggian 2 cm

Data serial pada ketinggian 4 cm

(29)

Pengujian

(30)

15. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Butuh bahan dielektrik pembungkus kapasitif sensor, hal ini dikarnakan pada air

laut banyak terkandung berbagai unsur metal dan lain-lain sehingga dapat

menyebabkan terjadinya kesalahan pembacaan sensor.

2. Dimensi yang tepat untuk kapasitif sensor digunakan 17,6 Cm x 9,5 Cm.

Pemilihan luas penampang yang besar dapat memperbaiki kualitas sinyal

keluaran osilator atau mengurangi riak pada sinyal sehingga mikrokontroler

dapat mengolah sinyal tersebut untuk di konversi menjadi data ketinggian.

3. Mikrokontroler yang digunakan sebagai cacah frekuensi, tidak mampu

menghitung nilai frekuensi besar dari 200 KHz. Hal ini mungkin dikarnakan

keterbatasan tipe data dan penggunan timer pada mikrokontroler.

4. Keterbatasan cacah frekuensi pada mikrokontroler, maka butuh pengaturan pada

rangkaian osilator sehingga mengahasilkan frekuensi kecil dari 200 KHz.

5. Data hasil pengukuran pada rangkaian mikrokontroler memiliki error rata rata

3,33 % terhadap data yang ditampilakan pada Delphi menggunakan kabel DKU-5.

Pengiriman data menggunakan modulasi FSK dengan Baudrate 1200 bps melalui

memiliki error 2%.

(31)

15. Kesimpulan dan Saran

Saran

1.

Sensor ditempatkan pada tempat yang tepat dalam melakukan

pengukuran tepi pantai.

2.

Sensor kapasitif sangat sensitif terhadap pengaruh sekitarnya dan oleh

karna ini sensor di beri pelindung agar terbebas dari gangguan.

3.

Butuh penyetingan yang tepat pada rangkaian demodulator. salah satu

cara untuk mengatasi masalah ini sebaiknya menggunakan frekuensi

(32)

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Sensor Ultrasonik dapat mengukur ketinggian untuk perhitungan volume air dengan media penampungan air mini menggunakan pelampung berfungsi dan hasil pengukuran dengan sensor

Dengan berkembangnya teknologi mikrokontroler, fungsi waterpass ini dapat diaplikasikan secara digital dengan menggunakan sensor Mpu6050 yang berbasis pada ATMega 8535.Sensor

Dari data dalam Gambar 6, sensitivitas sensor menggunakan PPR 1 bernilai 0,43 mV/cm dan 0,35 mV/cm masing-masing untuk proses pengosongan dan pengisian tangki.. Untuk PPR 2

Fungsi dari rangkaian pengali kapasitansi ini adalah untuk mendapatkan impedansi efektif dari Z 3 I agar nilainya sesuai atau mendekati nilai dari impedansi

Setelah Barometric Pressure & Temperature Sensor sudah disambungkan dengan mikrokontroller atmega 8 dan kemudian dikalibrasi maka tahapan selanjutnya adalah

Berdasarkan diagram blok fungsional terdapat bagian utama sistem pengolahan data yang terdiri dari mikrokontroler ATmega328P, sensor Ultrasonik HC-SR04, sensor suhu

Pada pengujian sensor kapasitif ini dilakukan pengukuran nilai tegangan keluaran yang terukur bai saat kabel kapasitif tersentuh air maupun tidak, dimana jika kabel

Dari data dalam Gambar 6, sensitivitas sensor menggunakan PPR 1 bernilai 0,43 mV/cm dan 0,35 mV/cm masing-masing untuk proses pengosongan dan pengisian tangki.. Untuk PPR 2