• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : simulasi F.J Mock, debit andalan, neraca air baku, simulasi air baku, analisa ekonomi ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : simulasi F.J Mock, debit andalan, neraca air baku, simulasi air baku, analisa ekonomi ABSTRACT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN EKONOMI UNTUK MEMPERKIRAKAN HARGA AIR

BAKU BERDASARKAN USIA GUNA BENDUNGAN TILONG

KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN

KUPANG-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Ardhi Nurhakim 1, Pitojo Tri Juwono2, Widandi Soetopo2 1

Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

2

Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya – Malang, Jawa Timur, Indonesia

Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 Indonesia Email : nurhakim.ardhi@yahoo.com

ABSTRAK

Bendungan Tilong dibangun di Desa Oelmasi Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Memiliki tampungan waduk sebesar 19,07 juta m3 dengan usia guna waduk 50 tahun. Fungsi utama bendungan yaitu sebagai irigasi dan sekundernya sebagai suplesi 30% air baku untuk masyarakat Kota Kupang. Data debit rerata tahunan sungai Tilong 2005-2014 dihitung dengan menggunakan simulasi F.J Mock. Berdasarkan debit hasil perhitungan F.J Mock dilakukan simulasi air baku waduk Tilong dan diperoleh hasil yaitu musim cukup dengan probabilitas 26%, debit andalan 0.73 m3/dt dan cakupan pelayanan air baku masyarakat Kota Kupang 33%, musim normal dengan probabilitas 50.7%, debit andalan 0.64 m3/dt dan cakupan pelayanan air baku masyarakat Kota Kupang 29%, musim rendah dengan probabilitas 75.3%, debit andalan 0.36 m3/dt dan cakupan pelayanan air baku masyarakat Kota Kupang 16%, musim kering dengan probabilitas 97.3%, debit andalan 0.14 m3/dt dan cakupan pelayanan air baku masyarakat Kota Kupang 7%. Hasil analisa ekonomi kondisi harga air eksisting tahun 2012 diperoleh B/C = 1.09, B-C = Rp 136.886.208, tahun 2013 diperoleh B/B-C = 0.98, B-B-C = Rp -43.103.642, tahun 2014 diperoleh B/C = 1.11, B-C = Rp 354.846.838 dengan IRR kondisi eksisting = 6.67%. Perkiraan harga air baku per-m3tahun 2014 – 2052 kondisi B=C adalah Rp 821 – Rp 4156

Kata Kunci : simulasi F.J Mock, debit andalan, neraca air baku, simulasi air baku, analisa ekonomi

ABSTRACT

Tilong Dam was build in Oelmasi Village, District Central Kupang, Kupang. Tilong Dam have a reservoirs amounted to 19.07 million m3 with 50 years of age in order to reservoir. The main function of Tilong Dam is for irrigation and the secondary as suppletion 30% of raw water to people in Kupang. Annual average river discharge Tilong 2005-2014 were calculated using simulated F.J Mock. Based on calculations of annual average river F.J Mock method for simulating of raw water reservoir Tilong and the results for enough flow season with 26% probability in a year and 0.73 m3/s dependable flow of Tilong river is 33% raw water service coverage for the city of Kupang. The results for normal flow season with 50.7% probability in a year and 0.64 m3/s dependable flow of

(2)

Tilong river is 29% raw water service coverage for the city of Kupang. The results for low flow season with 75.3% probability in a year and 0.36 m3/s dependable flow of Tilong river is 16% raw water service coverage for the city of Kupang. The results for dry flow season with 97.3% probability in a year and 0.14 m3/s dependable flow of Tilong river is 7% raw water service coverage for the city of Kupang. The results of the economic analysis of existing water pricing conditions in 2012 obtained 1.09 Benefit Cost Ratio (B/C) with the difference in cost benefits (B-C) is Rp 136.886 208 , in 2013 obtained 0.98 Benefit Cost Ratio (B/C) with the difference in cost benefits (B-C) is Rp -43,103,642, in 2014 obtained 1.11 Benefit Cost Ratio (B/C) with the difference in cost benefits (B-C) is Rp 354.846.838 and 6.67% Internal Return of Rate (IRR) of existing conditions. Estimated price of raw water/metercubic from 2014 to 2052 condition B = C are Rp 821 - Rp 4156

Key word: simulated of F.J Mock method, dependable flow, balance of raw water, raw

water simulation, economic analysis

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki intensitas hujan yang relatif singkat yaitu sekitar ± 4 bulan dalam setahun. Intensitas curah hujan yang singkat dan jumlah penduduk yang terus

bertambah mengakibatkan

ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan air baku, terutama pada masyarakat Kota Kupang. Bendungan Tilong dibangun dan diresmikan pada tahun 2002. Dengan volume tampungan efektif sebesar 19.07 juta m3 dan usia guna waduk 50 tahun.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Tampungan Waduk Tilong

kuantitasnya bersifat tidak tetap, di mana debit saat musim kemarau akan berkurang karena kondisi iklim di Kupang yang memiliki intensitas hujan yang pendek yaitu ± 4 bulan 2. Intensitas curah hujan yang rendah

dan kebutuhan air baku di Kota Kupang yang semakin meningkat

menimbulkan ketidakseimbangan

dalam penggunaan air.

3. Rusaknya Automatic Water Level Recorder (AWLR) pada bendungan yang mengakibatkan tidak tersedianya data debit inflow ke bendungan maupun outflow dari Bendungan Tilong sejak tahun 2005 hingga sekarang.

4. Kebutuhan air baku merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi perkembangan suatu wilayah. Ditinjau dari hal tersebut, maka diperlukan analisis penentuan harga air agar pengembalian modal operasional dan pemeliharaan dapat seimbang

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui debit andalan sungai Tilong berdasarkan musim cukup, normal, rendah dan kering, proyeksi penduduk dan kebutuhan air baku kota Kupang, simulasi air baku Tilong terhadap pemenuhan air baku masyarakat Kota Kupang, analisa ekonomi harga air eksisting, kondisi B=C tahun 2014-2052 dengan variasi suku bunga.

Manfaat dari studi adalah untuk menghasilkan referensi mengenai debit

(3)

andalan, cakupan pelayanan, prediksi harga air baku bendungan Tilong bagi para pengelola

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Curah Hujan Rerata

Dalam penelitian ini adalah

menghitung analisa hujan rata-rata daerah dengan metode polygon Thiessen tanpa menghitung catchment area karena sudah diperoleh data dari Final report Tilong PT

Siarplan Utama Konsultan. yang

kemudian diuji dengan Uji-t

menggunakan bantuan aplikasi Ms. Excel. Setiap pasangan 2 kelompok diuji. Apabila dalam pengujian ternyata hipotesis nol ditolak, berarti nilai rata-rata setiap dua kelompok tidak homogen pada derajat kepercayaan tertentu. Uji Termasuk jenis uji untuk sampel kecil. Sampel kecil adalah dimana ukuran sampel n < 30.

Hasil output excel t-test : Paired Two Sample For Means berupa : Rerata (means), Variansi (variance), Jumlah observasi sampel, Derajat Kebebasan (degree of freedom) : n-1, Koefisien korelasi, T hitung (t star), T tabel (t critical), P hitung ( p star), P tabel (p critical)

Hipotesa :

H0 : sampel x1dan x2 berasal dari populasi yang sama

H1 : sampel x1 dan x2 tidak berasal dari populasi yang sama

Harga t tabel dicari pada tabel distribusi student's untuk derajat bebas (Soewarno, 1995). Dengan df = n-1 dan = (Level of Significance) misal 5%. Apabila t score ,< t tabel, maka H0 diterima, dan jika sebaliknya maka H0 ditolak.

2.2 Debit Andalan

Perhitungan debit andalan sungai Tilong tahun 2004-2014, menggunakan

simulasi F.J Mock yang kemudian dikalibrasi dan diuji dengan data hasil pengukuran AWLR Tilong. pada tahun 2004 menggunakan uji korelasi analisa regresi data debit .

Setelah diuji akan dilanjutkan metode

Weibull dan kemudian dilakukan

pengelompokkan debit berdasarkan

musim cukup, normal, rendah dan kering. Pengelompokkan data debit sungai dilakukan sebagai berikut (Sosrodarsono

Suyono, 2003. Hidrologi Untuk

Pengairan : 204) :

- Debit air musim kering dengan keandalan sebesar 97,3 %

- Debit air rendah dengan keandalan 75,3 %

- Debit air normal dengan keandalan 50,7 %

- Debit air dengan keandalan 26 %

2.3 Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk dilakukan dengan menggunakan 3 metode yaitu :

1. Metode artitmatika Pn = P0 (1 + rn)

r =

(

)

Keterangan:

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n

(jiwa)

P0 = jumlah penduduk pada tahun yang

ditinjau (jiwa)

R = laju pertumbuhan penduduk (%) N = jumlah tahun proyeksi (tahun) 2. Metode Geometrik

Pn = P0 (1 + r)n

r =

(

)

-1 Keterangan:

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n

(jiwa)

P0 = jumlah penduduk pada tahun yang

ditinjau (jiwa)

(4)

r = laju pertumbuhan penduduk (%) n = jumlah tahun proyeksi (tahun) 3. Metode Eksponensial

Pn = P0.e r.n

r =

(

)

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n

(jiwa)

P0 = jumlah penduduk pada tahun yang

ditinjau (jiwa)

r = laju pertumbuhan penduduk (%) n = jumlah tahun proyeksi (tahun) e = bilangan logaritma (2,7182818) hasil proyeksi kemudian diuji dengan uji kesesuaian metode proyeksi untuk memilih yang terbaik.

2.4 Proyeksi Kebutuhan Air Baku

Proyeksi kebutuhan air baku Kota

Kupang dihitung dengan Kriteria

Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU.

2.5 Simulasi Air Baku Waduk Tilong

Berdasarkan proyeksi kebutuhan air baku dan debit andalan pada musim kering, rendah, normal dan cukup sungai Tilong dilakukan simulasi air baku waduk Tilong mulai tahun 2014 hingga tahun 2052 untuk mengetahui cakupan pelayannya.

Pemilihan debit andalan sungai Tilong didasarkan pada kedekatan nilai debit hasil perhitungan dengan debit rerata Tilong dengan hasil pengukuran AWLR pada tahun 2004.

2.6 Analisa Ekonomi

2.6.1 Kondisi harga air baku eksisting tahun 2012-2014

Berdasarkan keputusan gubernur harga air baku eksisting tahun 2012-2014 ditetapkan berdasarkan tarip biaya rendah. Tarip biaya rendah yaitu

perhitungan tarip air minum dengan

memperhitungkan biaya dalam

memproduksi air minum yaitu terdiri dari

biaya-biaya : Sumber air baku,

Pengolahan Air, Transmisi/Distribusi serta Biaya-biaya umum. Sedangkan biaya pengembalian investasi dan biaya cadangan penyusutan dalam perhitungan ini tidak dimasukkan.

Pada kondisi harga air baku eksisting, analisa ekonomi dilakukan untuk dengan menggunakan suku bunga BI rate yaitu sebesar 7.5% untuk mengetahui nilai rasio biaya manfaat (B/C), selisih biaya manfaat (B-C), tingkat pendapatan internal (IRR) pada kondisi normal serta pada kondisi sensitivitas. Tingkat pendapatan internal (IRR) dihitung dengan menggunakan rumus

' "

" ' ' ' I I NPV NPV NPV I IRR     dimana :

I’ = suku bunga memberikan nilai NPV positif

I” = suku bunga memberikan nilai NPV negatif

NPV’ = NPV positif NPV” = NPV negatif

2.6.2 Prediksi harga air baku B=C tahun 2014-2014

Langkah awal dalam memprediksi harga air baku adalah menghitung

prediksi biaya operasional dan

pemeliharaan (cost) yang dikeluarkan oleh BLUD-SPAM tahun 2014-2052. Prediksi biaya (cost) dihitung dengan dengan menggunakan nilai uang di masa mendatang (future value) dengan variasi suku bunga 7.5%, 10% dan 12.5%

Produksi air baku Tilong diperoleh dari hasil simulasi air baku waduk Tilong tahun 2014-2052.

(5)

Dari hasil prediksi biaya (cost) dan hasil simulasi air baku waduk Tilong dapat dihitung prediksi harga air baku Tilong kondisi B=C tahun 2014-2052. Dalam penelitian ini digunakan suku bunga BI rate sebesar 7.5%

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Studi

Bendungan Tilong terletak di Desa Oel

Nasi, Kecamatan Kupang Tengah,

Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

Adapun batas-batas administrasinya adalah sebagai berikut:

Batas wilayah Utara : Kec. Oebelo

Batas wilayah Selatan : Kec. Kupang tengah

Batas wilayah Barat : Kec. Kupang tengah

Batas wilayah Timur : Kec. Oelfuah

3.2 Langkah Pengolahan Data

Langkah pengerjaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menghitung rerata curah hujan pos stasiun hujan Baun, Tarus dan Oeletsala dari tahun 2004-2014 dengan metode Thiessen

b. Menghitung debit andalan sungai Tilong tahun 2005-2014 dengan metode Simulasi F.J Mock

c. Hasil F.J Mock diurutkan dengan metode Weibull dan dikelompokkan berdasarkan pembagian debit air musim kering, debit air musim rendah, debit air normal dan debit air cukup d. Debit dikonversi menjadi volume

inflow dalam setahun

e. Menghitung proyeksi jumlah

penduduk tahun 2014-2052 kemudian menghitung kebutuhan air baku masyarakat kota Kupang berdasarkan Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU.

f. Berdasarkan debit inflow dan kebutuhan air baku masyarakat Kota Kupang dilakukan simulasi air baku waduk Tilong untuk mengetahui cakupan pelayanan yang mampu dilayani.

g. Analisa ekonomi kondisi eksisting tahun 2012-2014 dengan suku bunga BI rate 7.5% untuk mengetahui nilai rasio biaya manfaat (B/C), selisih

biaya manfaat (B-C), tingkat

pendapatan internal (IRR) pada kondisi normal serta pada kondisi sensitivitas.

h. Prediksi harga air baku Tilong kondisi B=C berdasarkan prediksi biaya O&P BLUD-SPAM dengan menggunakan metode (future value) variasi suku bunga 7.5%, 10% dan 12.5%. Dalam studi ini yang akan dipilih prediksi harga air bakunya adalah dengan menggunakan suku bunga 7.5% sesuai dengan ketentuan BI rate.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Curah Hujan Rerata

Dengan menggunakan metode curah hujan rerata polygon Thiessen didapat curah hujan rerata bulanan dari tahun 2005-2014. Tabel hasil perhitngan disajikan pada tabel 1.

4.2 Debit Andalan

Menggunakan simulasi F.J Mock yang kemudian direrata secara tahunan. Hasil perhitungan simulasi f.J Mock tahun 2004 dikalibrasi dengan data hasil pengukuran AWLR Tilong tahun 2004. Gambar grafik hasil kalibrasi dapat dilihat pada gambar 1.

Setelah dikalibrasi dilanjutkan dengan menggunakan uji korelasi analisa regresi data debit. Grafik uji korelasi analisa regresi dapat dilihat pada gambar 2

(6)

Tabel 1. Perhitungan data curah hujan rerata bulanan tiga stasiun dengan metode Thiessen Tahun

Bulanan (mm/bulan)

Jan. Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des 2005 75.70 104.13 55.10 9.46 9.42 1.62 1.53 0.00 8.62 5.77 40.13 45.42 2006 75.87 42.86 49.23 28.27 9.93 2.95 0.13 0.00 0.00 0.00 8.59 27.46 2007 220.20 276.00 234.14 28.46 1.22 8.20 0.00 0.00 0.00 39.17 80.91 269.42 2008 114.63 204.87 156.46 0.38 36.15 2.63 0.00 0.00 0.00 0.00 34.31 94.62 2009 126.91 111.24 147.71 29.89 1.22 0.00 0.13 0.26 0.32 9.96 62.99 227.07 2010 120.69 40.22 118.58 51.42 18.99 6.80 3.14 7.88 4.93 6.92 3.01 57.49 2011 113.03 71.52 101.18 47.47 9.79 31.29 1.86 1.62 0.00 17.37 16.87 137.14 2012 97.55 217.78 140.87 19.10 10.23 2.69 0.00 0.00 0.00 3.79 41.57 93.93 2013 139.92 183.26 99.99 0.83 13.59 13.01 1.15 0.00 0.00 0.64 197.77 168.00 2014 166.57 114.48 49.86 98.74 28.71 11.78 13.33 24.66 18.31 21.81 75.25 98.83

Sumber Data : Hasil Perhitungan

Gambar 1. Grafik hasil kalibrasi

Sumber Data : Hasil Perhitungan

0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des

D e b it (m 3/d t) Bulan F.J. Mock

(7)

Gambar 2 Grafik Uji Korelasi Analisa Regresi data debit pada tahun 2004

Sumber Data : Hasil Perhitungan

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil R2=0.9651 sehingga hasilnya dianggap mendekati atau hampir sama dengan ketentuan 0,6 < R < 1 sehingga dapat dilakukan perhitungan debit tahun

selanjutnya dengan menggunakan

simulasi F. J. Mock.

Dari hasil perhitungan simulasi F.J Mock diperoleh data debit rerata tahunan 2005-2014. Dengan rincian sebagai berikut Tahun 2005 : 0.27197 m3/dt, Tahun 2006 : 0.19582 m3/dt, tahun 2007 : 1.24916 m3/dt, tahun 2008 : 0.66410 m3/dt, tahun 2009 : 0.71666 m3/dt, tahun 2010 : 0.39150 m3/dt, tahun 2011 : 0.50811 m3/dt, tahun 2012 : 0.63339 m3/dt, tahun 2013 : 0.83756 m3/dt dan tahun 2014 : 0.65465 m3/dt

Dari hasil perhitungan simulasi F.J

Mock, dilakukan pembagian debit

berdasarkan debit air musim kering, debit air musim rendah, debit air musim normal dan debit air musim cukup. Dengan probabilitas 26% untuk musim cukup diperoleh besar debit andalan 0.73 m3/dt, probabilitas 50.7% untuk musim normal diperoleh besar debit andalan 0.64 m3/dt, probabilitas 75.3% untuk musim rendah diperoleh besar debit andalan 0.36 m3/dt, probabilitas 97.3% diperoleh besar debit andalan 0.14 m3/dt

4.3 Proyeksi Penduduk

Pemilihan metode proyeksi

pertambahan penduduk berdasarkan uji

statistik berupa standar deviasi dan koefisien korelasi. Berikut hasil perhitungan nilai standar deviasi serta nilai koefisien korelasi

Tabel 2 Uji kesesuaian metode proyeksi

Sumber Data: Hasil Perhitungan

Metode aritmatik merupakan metode dengan nilai standar deviasi terkecil sehingga jumlah penduduk kota Kupang tahun 2014-2052 adalah sebesar 393.365-971622 jiwa

4.4 Proyeksi Kebutuhan Air Baku

Ditinjau dari jumlah penduduk serta kategori kota, maka Kota Kupang termasuk dalam kota besar dengan kebutuhan air 120-150 liter/orang/hari. Pada studi ini kebutuhan air per individu

yang digunakan sebanyak 120

liter/hari/orang untuk jumlah penduduk dibawah 500.000 jiwa dan 150 liter/detik untuk jumlah penduduk dia atas 500.000 jiwa, 15% kebutuhan non domestik (ketetapan BLUD-SPAM) serta 20% kehilangan air.

Dari hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air baku tahun 2014-2052 diperoleh hasil sebesar 23.792.885 m3/tahun – 73.410.887 m3/tahun

4.5 Simulasi Air Baku Waduk Tilong

Simulasi air baku Tilong dilakukan dengan menggunakan debit andalan berdasarkan musim cukup, normal, rendah dan kering. Pada musim cukup, debit andalan rerata sebesar 0.73 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 23.13 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 33% dari tahun 2014-2052. Pada musim normal, debit andalan rerata sebesar 0.64 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 20.26 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 29% R² = 0.9651 0.500 1.000 1.500 0 0.5 1 1.5 S im ulasi F .J . Mock ( m3/ de t) AWLR (m3/det)

Geometrik Aritmatik Eksponensial

425652 201136 441606

1 1 1

Standar Deviasi Korelasi

(8)

dari tahun 2014-2052. Pada musim rendah, debit andalan rerata sebesar 0.36 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 11.28 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 16% dari tahun 2014-2052. Pada musim kering, debit andalan rerata sebesar 0.14 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 4.49 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 7% dari tahun 2014-2052

4.6 Analisa Ekonomi

4.6.1 Kondisi harga air baku eksisting tahun 2012-2014

Analisa ekonomi pada kondisi eksisting menggunakan suku bunga 7.5% dan penetapan tahun dasar yaitu tahun 2015. Diperoleh hasil pada tahun 2012

pendapatan (benefit) BLUD-SPAM

sebesar Rp 1.604.443.135 dengan biaya (cost) sebesar Rp 1.467.556.927, rasio biaya manfaat (B/C) = 1.09 dan selisih biaya manfaat (B-C) = Rp 136.886.208. Pada tahun 2013 pendapatan (benefit) sebesar Rp 2.784.013.839 dengan biaya (cost) sebesar Rp 2.827.117.481, rasio biaya manfaat (B/C) = 0.98 dan selisih biaya manfaat (B-C) = Rp - 43.103.642. Pada tahun 2014 pendapatan (benefit) sebesar Rp 3.715.711.630 dengan biaya (cost) sebesar Rp 3.360.864.792, rasio biaya manfaat (B/C) = 1.11, dan selisih biaya manfaat (B-C) = Rp 354.846.838. Tingkat pendapatan internal (IRR) dari tahun 2012-2014 adalah sebesar 6.67%. Dengan tingkat pendapatan internal yang lebih kecil dari suku bunga yang digunakan yaitu 7.5% maka BLUD-SPAM tidak mengalami keuntungan.

Pada kondisi sensitif dengan kondisi biaya naik 10% dan pendapatan tetap, tingkat pendapatan internal sebesar 7.27%. Dengan kondisi biaya turun 10% dan pendapatan tetap tingkat pendapatan internal sebesar 12.442%. Dengan

kondisi biaya tetap dan pendapatan naik 10%, tingkat pendapatan internal sebesar 12.353%. Dengan kondisi biaya tetap dan

pendapatan turun 10%, tingkat

pendapatan internal sebesar 6.96%. Dengan kondisi biaya naik 10% dan pendapatan turun 10% tidak diperoleh nilai IRR. Dengan kondisi biaya turun 10% dan pendapatan naik 10%, tingkat pendapatan internal sebesar 24.178%

2.6.2 Prediksi harga air baku B=C tahun 2014-2014

Prediksi biaya (cost) tahun 2014-2052 dengan suku bunga 7.5% adalah

sebesar Rp 3,126,385,853 - Rp

48,816,227,966. Prediksi biaya (cost) tahun 2014-2052 dengan suku bunga 10% adalah sebesar Rp 3,126,385,853 – Rp 116,940,410,186. Prediksi biaya (cost) tahun 2014-2052 dengan suku

bunga 12.5% adalah sebesar Rp

3,126,385,853 - Rp 274,687,204,685

Produksi air baku Tilong

menggunakan debit musim rendah

dengan debit andalan rerata sebesar 0.36 m3/dt, inflow tahunan sebesar 11.28 juta m3 dan cakupan pelayanan air baku sebesar 16% dari tahun 2014-2052

Dengan menggunakan prediksi biaya (cost) dapat dihitung prediksi harga air baku pada kondisi suku bunga 7.5%, 10% dan 12.5%.

Pada kondisi suku bunga 7.5% diperoleh harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 821 – Rp 4.156. Pada kondisi suku bunga 10% diperoleh harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 821 –Rp 9.956. Pada kondisi suku bunga 12,5% diperoleh harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 821 –

Rp 23.386.

Dari hasil perhitungan prediksi harga air baku, semakin tinggi nilai suku bunga

(9)

yang digunakan dalam perhitungan perkiraan harga air baku maka akan semakin tinggi pula harga air baku. Besaran tingkat suku bunga akan mempengaruhi harga yang ditetapkan pada tahun berikutnya, penetapan nilai suku bunga dapat berubah mengikuti penetapan nilai suku bunga yang berlaku di daerah penelitian. Dalam studi ini digunakan tingkat suku bunga 7.5% sesuai dengan peraturan Bank Indonesia pada tahun 2014-2015.

Berikut merupakan perhitungan prediksi harga air baku Tilong dalam kondisi sensitivitas.

1. Biaya naik 10%, manfaat tetap

Diperoleh prediksi harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 903 - Rp 4.572.

2. Biaya turun 10%, manfaat tetap Diperoleh prediksi harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 739 – Rp 4.678

3. Biaya tetap, manfaat turun 10% Diperoleh prediksi harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 747 – Rp 3.778

4. Biaya tetap, manfaat naik 10%

Diperoleh prediksi harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 913 – Rp 4.618

5. Biaya naik 10%, manfaat turun 10% Diperoleh prediksi harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 1,004 – Rp 5.080

6. Biaya naik 10%, manfaat turun 10% Diperoleh prediksi harga air baku tahun 2014-2052 per m3 adalah Rp 672 – Rp 3.400

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Dari hasil perhitungan simulasi F.J Mock diperoleh data debit rerata tahunan 2005-2014. Dengan rincian sebagai berikut. Tahun 2005 : 0.27197 m3/dt, Tahun 2006 : 0.19582 m3/dt, tahun 2007 : 1.24916 m3/dt, tahun 2008 : 0.66410 m3/dt, tahun 2009 : 0.71666 m3/dt, tahun 2010 : 0.39150 m3/dt, tahun 2011 : 0.50811 m3/dt, tahun 2012 : 0.63339 m3/dt, tahun 2013 : 0.83756 m3/dt dan tahun 2014 : 0.65465 m3/dt

2. Berdasarkan debit andalan rerata

tahunan sungai Tilong hasil

perhitungan simulasi F.J Mock, maka dapat dilakukan pembagian debit berdasarkan debit air musim kering, debit air musim rendah, debit air musim normal dan debit air musim cukup. Dengan probabilitas 26% untuk musim cukup diperoleh besar debit andalan 0.73 m3/dt, probabilitas 50.7% untuk musim normal diperoleh besar debit andalan 0.64 m3/dt, probabilitas 75.3% untuk musim rendah diperoleh besar debit andalan 0.36 m3/dt, probabilitas 97.3% diperoleh besar debit andalan 0.14 m3/dt

3. Menggunakan asumsi cakupan

pelayanan 100% untuk mengetahui kebutuhan air baku masyarakat Kota Kupang, diperoleh hasil proyeksi

kebutuhan air baku rata-rata

masyarakat Kota Kupang dari tahun 2014-2052 sebesar 23.792.885 juta m3 – 73.410.887 juta m3

4. Simulasi air baku Tilong dilakukan dengan menggunakan debit andalan berdasarkan musim cukup, normal, rendah dan kering. Pada musim cukup dengan debit andalan rerata sebesar 0.73 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 23.13 juta m3 dengan cakupan

(10)

pelayanan air baku sebesar 33% dari tahun 2014-2052. Pada musim normal dengan debit andalan rerata sebesar 0.64 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 20.26 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 29% dari tahun 2014-2052. Pada musim rendah dengan debit andalan rerata sebesar 0.36 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 11.28 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 16% dari tahun 2014-2052. Pada musim kering dengan debit andalan rerata sebesar 0.14 m3/dt diperoleh inflow tahunan sebesar 4.49 juta m3 dengan cakupan pelayanan air baku sebesar 7% dari tahun 2014-2052

5.a Analisa ekonomi kondisi eksisting Menggunakan suku bunga 7.5% dan penetapan tahun dasar yaitu tahun 2015 diperoleh hasil pada tahun 2012 pendapatan (benefit) BLUD-SPAM sebesar Rp 1.604.443.135 dengan

biaya (cost) sebesar Rp

1.467.556.927, rasio biaya manfaat (B/C) = 1.09 dan selisih biaya manfaat (B-C) = Rp 136.886.208.

Pada tahun 2013 pendapatan

(benefit) sebesar Rp 2.784.013.839 dengan biaya (cost) sebesar Rp 2.827.117.481, rasio biaya manfaat (B/C) = 0.98 dan selisih biaya manfaat (B-C) = Rp - 43.103.642.

Pada tahun 2014 pendapatan

(benefit) sebesar Rp 3.715.711.630 dengan biaya (cost) sebesar Rp 3.360.864.792, rasio biaya manfaat (B/C) = 1.11, dan selisih biaya manfaat (B-C) = Rp 354.846.838. Tingkat pendapatan internal (IRR) dari tahun 2012-2014 adalah sebesar 6.67%. Dengan tingkat pendapatan internal yang lebih kecil dari suku bunga yang digunakan yaitu 7.5%

maka BLUD-SPAM tidak

mengalami keuntungan. b. Pada kondisi sensitif

Dengan kondisi biaya naik 10% dan pendapatan tetap diperoleh tingkat pendapatan internal sebesar 7.27%. Dengan kondisi biaya turun 10% dan pendapatan tetap diperoleh tingkat pendapatan internal sebesar 12.442%. Dengan kondisi biaya tetap dan pendapatan naik 10% diperoleh tingkat pendapatan internal sebesar 12.353%. Dengan kondisi biaya tetap dan pendapatan turun 10% diperoleh tingkat pendapatan internal sebesar 6.96%. Dengan kondisi biaya naik 10% dan pendapatan turun 10% tidak diperoleh nilai IRR. Dengan kondisi biaya turun 10% dan pendapatan naik 10% diperoleh tingkat pendapatan internal sebesar 24.178%

6. Berikut merupakan prediksi harga air baku tahun 2014-2052 dengan suku bunga 7.5% dan kondisi B=C

Tahun 2014 : Rp 821 /m3 Tahun 2015 : Rp 850 /m3 Tahun 2016 : Rp 881 /m3 Tahun 2017 : Rp 914 /m3 Tahun 2018 : Rp 950 /m3 Tahun 2019 : Rp 988 /m3 Tahun 2020 : Rp 1029 /m3 Tahun 2021 : Rp 1072 /m3 Tahun 2022 : Rp 895 /m3 Tahun 2023 : Rp 935 /m3 Tahun 2024 : Rp 977 /m3 Tahun 2025 : Rp 1021 /m3 Tahun 2026 : Rp 1069 /m3 Tahun 2027 : Rp 1120 /m3 Tahun 2028 : Rp 1174 /m3 Tahun 2029 : Rp 1231 /m3 Tahun 2030 : Rp 1291 /m3

(11)

Tahun 2031 : Rp 1356 /m3 Tahun 2032 : Rp 1424 /m3 Tahun 2033 : Rp 1497 /m3 Tahun 2034 : Rp 1574 /m3 Tahun 2035 : Rp 1656 /m3 Tahun 2036 : Rp 1743 /m3 Tahun 2037 : Rp 1836 /m3 Tahun 2038 : Rp 1934 /m3 Tahun 2039 : Rp 2038 /m3 Tahun 2040 : Rp 2149 /m3 Tahun 2041 : Rp 2266 /m3 Tahun 2042 : Rp 2391 /m3 Tahun 2043 : Rp 2523 /m3 Tahun 2044 : Rp 2664 /m3 Tahun 2045 : Rp 2813 /m3 Tahun 2046 : Rp 2972 /m3 Tahun 2047 : Rp 3141 /m3 Tahun 2048 : Rp 3320 /m3 Tahun 2049 : Rp 3510 /m3 Tahun 2050 : Rp 3713 /m3 Tahun 2051 : Rp 3928 /m3 Tahun 2052 : Rp 4156 /m3 5.2 Saran

1. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk masyarakat kota Kupang tiap tahunnya akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan air baku. Karena itu perlu adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan air baku dengan cara penambahan supply air baku untuk kebutuhan air baku masyarakat kota Kupang. 2. Perlu dilakukan peninjauan kembali

harga penjualan air baku dari bendungan Tilong ke PDAM yang bertujuan untuk menyeimbangkan

antara besar modal maupun

keuntungan sehingga dapat

menguntungkan semua pihak yang terkait.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik, 2014. Kota Kupang Dalam Angka Tahun 2014. Kupang: BPS.

Balai Wilayah Sungai Nusa Tengggara II, Portofolio Bendungan Tilong Provinsi NTT. Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II

Badan Layanan Umum Daerah-Sistem Penyediaan Air Minum, Profil dan Kinerja BLUD-SPAM. Badan

Layanan Umum Daerah-Sistem

Penyediaan Air Minum

Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Indonesia, Bank. 2014. Tingkat Suku

Bunga.http://www.bi.go.id/id/monete r/bi-rate/data/Default.aspx (diakses tanggal 30 November 2015)

Kodoatie, Robert J.2005. Analisis Ekonomi Teknik, Yogyakarta: Andi Lasmi, 2003. Analisis Nilai Jual Air

Minum dari Bendungan Tilong. Kupang : Skripsi Jurusan Teknik Sipil-Universitas Nusa Cendana Limantara Montarcih L, 2010. Hidrologi

Praktis. Penerbit CV. Lubuk Agung Bandung.

PT Siarplan Utama Konsultan, Maret 2003. Final Report : Pelatihan O & M Bendungan, Jaringan Irigasi dan Air Baku Tilong Proyek Irigasi Perbatasan Timor Barat Barat, JIBIC ODA LOAN. NTT: PT Siarplan Utama Konsultan

Soetopo, Widandi.2010. Operasi Waduk Tunggal , Malang : CV. Asrori Soewarno, 1995. Hidrologi Aplikasi

Metode Statistik Untuk Analisa Data. Nova, Bandung.

Sosrodarsono Suyono, 2003. Hidrologi Untuk Pengairan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Perhitungan data curah hujan rerata bulanan tiga stasiun dengan metode Thiessen
Gambar 2  Grafik Uji Korelasi Analisa  Regresi data debit  pada tahun 2004

Referensi

Dokumen terkait

Jadi secara istilahi pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang tumbuh serta diakui masyarakat dengan ketersediaan asrama (pemondokan) bagi para santri sebagai

Sebagai contoh, dengan adanya fenomena menjamurnya lembaga non struktural, nantinya perlu dipilah peran yang dapat dilakukan lembaga non struktural sehingga tidak mengambil

Setelah buluh lemang diisi maka berikutnya adalah proses pembakaran lemang yang sebelumnya dibuat (anggo lemang) atau tempat meletakan lemang-lemang saat dibakar

Data pada no (3) jika diberi tekanan pada kata malaikat, maka kalimat tersebut menjadi yang membedakan antara yang baik dan yang buruk adalah malaikat, bukan makhluk

Dengan memperhatikan berbagai kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan yang dihadapi dari pihak luar, maka Visi BPS Kota Tangerang

Langkah yang diambil ialah dengan program kegiatan yang berisi mengenai proses pengolahan informasi yang baik dan membentuk seseorang agar bisa menjadi generasi

Pengaruh yang bersifat negatif bisa dihindari jika siswa (remaja) sudah dipastikan memiliki pengetahuan yang cukup. Hal ini dirasa dapat mencegah para remaja dari hal-hal