• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Mohd. Gempur Adnan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Mohd. Gempur Adnan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Kami menyambut baik terbitnya Buku Statistik Persampahan Indonesia tahun 2008 ini. Terima kasih kami sampaikan kepada pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) yang telah memprakarsai penyusunan dan penerbitan buku ini.

Penyusunan dan penerbitan Buku Statistik Persampahan Domestik Indonesia ini menemukan momentum yang tepat karena bersamaan dengan dikeluarkannya Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam Pasal 11 disebutkan bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah.

Penyusunan informasi dan data statistik sampah adalah salah satu tahapan awal yang tidak mudah didapatkan. Informasi dan data statistik ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum kondisi pengelolaan sampah di Indonesia dan dapat menjadi arahan dasar bagi pengambilan kebijakan pengelolaan sampah kota secara terpadu. Mudah-mudahan panduan ini bermanfaat, khususnya bagi penyelenggaraan pengelolaan sampah di daerah.

Jakarta, Agustus 2008 Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup

(4)

PENDAHULUAN ... 1

A. PROFIL UMUM ... 2

A.1 Jumlah Kota/Kabupaten ... 2

A.2 Jumlah Penduduk... 2

B. ASPEK KELEMBAGAAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN ... 2

B.1 Pegawai Kota/Kabupaten... 2

B.2 Keterlibatan Pihak Swasta Pengelolaan Persampahan ... 3

C. DATA TIMBULAN SAMPAH ... 4

D. PENGUMPULAN DAN PENANGANAN SAMPAH ... 6

D.1 Jumlah Penduduk Terlayani... 6

D.2 Tingkat Pelayanan Pengumpulan Sampah ... 7

D.3 Sistem Penanganan Sampah oleh Masyarakat (RT/RW) ... 7

E. TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA... 8

E.1 Jenis dan Jumlah TPS ... 8

E.2 Transfer Depo ... 10

F. TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN SAMPAH... 10

G. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH ... 12

G.1 Jumlah dan Lokasi TPA ... 12

G.2 Status lahan TPA dan Akses Jalan ... 13

G.3 Pemulung di TPA ... 14

G.4 Masa Layan TPA Yang Ada dan Calon Lokasi TPA ... 14

G.5 Pendataan sampah yang Masuk ke TPA ... 14

G.6 Prasarana dan Pemantauan di TPA... 15

H. FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH... 18

I. DAUR ULANG SAMPAH... 19

J. ASPEK PERATURAN ... 20

K. ASPEK PEMBIAYAAN... 20

K.1 Sumber Pendanaan dan Pengeluaran ... 20

K.2 Retribusi ... 21

(5)

Gambar. 1 Distribusi Total Pegawai yang Terlibat Pengelolaan Persampahan ... 3

Gambar. 2 Ada Tidaknya Keterlibatan Pihak Swasta dalam Pengelolaan Sampah . 4 Gambar. 3 Bentuk Keterlibatan Pihak Swasta dalam Pengelolaan Persampahan... 4

Gambar. 4 Persentase Total Penduduk yang Dilayani ... 6

Gambar. 5 EstimasiTingkat Pelayanan Pengumpulan Sampah oleh Pemda ... 7

Gambar. 6 Sistem Penanganan Sampah Setelah Sampah Dikumpulkan Masyarakat dari Permukiman ... 8

Gambar. 7 Tipe TPS ... 9

Gambar. 8 Volume Kontainer yang Tersedia di TPS ... 9

Gambar. 9 Distribusi LuasTransfer Depo... 10

Gambar. 10 Jumlah Truk ... 10

Gambar. 11 Keberadaan TPA... 12

Gambar. 12 Letak TPA Berdasarkan Batas Administrasi ... 12

Gambar. 13 Penggunaan TPA... 13

Gambar. 14 Status Lahan TPA ... 13

Gambar. 15 Akses Jalan Menuju TPA ... 13

Gambar. 16 Estimasi Penggunaan TPA ... 14

Gambar. 17 Calon TPA... 14

Gambar. 18 Pengolahan Lindi di TPA... 16

Gambar. 19 Pemantauan Terhadap Lindi... 16

Gambar. 20 Kondisi Pengolahan Gas di TPA... 16

Gambar. 21 Pemantauan Terhadap Kualitas Air ... 17

Gambar. 22 Fasilitas TPA ... 17

Gambar. 23 Ketersediaan Alat Berat di TPA ... 17

Gambar. 24 Jumlah Fasilitas Pengolahan Sampah... 18

Gambar. 25 Proporsi Pengolahan Sampah pada Fasilitas Persampahan ... 18

Gambar. 26 Kegiatan 3R di Sumber, TPS dan TPA ... 19

Gambar. 27 Proporsi Total Sampah yang Didaur Ulang di Sumber, TPS dan TPA ... 20

Gambar. 28 Dasar Penentuan Tarif Retribusi... 21

Gambar. 29 Sistem Pembayaran... 21

(6)

Tabel. 1 Jumlah Kota/Kabupaten yang Mengembalikan Kuesioner... 2

Tabel. 2 Jumlah Penduduk pada Kota/Kabupaten yang Berpartisipasi ... 2

Tabel. 3 Estimasi Total Pegawai yang Terlibat Pengelolaan Persampahan ... 3

Tabel. 4 Total Timbulan Sampah dari Kota/Kabupaten yang Menjawab ... 4

Tabel. 5 Estimasi Total Timbulan Sampah Seluruh Indonesia... 5

Tabel. 6 Estimasi Timbulan Sampah Berdasarkan Jenisnya... 5

Tabel. 7 Estimasi Total Penduduk yang Dilayani ... 6

Tabel. 8 Estimasi Jumlah TPS... 9

Tabel. 9 Truk yang Berfungsi ... 11

Tabel. 10 Estimasi Jumlah Truk ... 11

Tabel. 11 Jumlah TPA yang Masih Digunakan ... 12

Tabel. 12 Pencatatan Volume Sampah yang Masuk ke TPA... 15

Tabel. 13 EstimasiSampah yang Dibuang ke TPA... 15

(7)

STATISTIK PERSAMPAHAN INDONESIA

TAHUN 2008

PENDAHULUAN

Kementerian Negara Lingkungan Hidup Indonesia telah menyelenggarakan kegiatan Statistik Persampahan Indonesia tahun 2008 berupa penyebaran kuesioner secara nasional ke 465 (empat ratus enam puluh lima) Kota/Kabupaten pada 33 (tiga puluh tiga) Provinsi di seluruh Indonesia. Kegiatan Statistik Persampahan Indonesia ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara umum keadaan pengelolaan persampahan di Indonesia.

Hasil rekapitulasi Statistik Persampahan Indonesia akan meliputi berbagai aspek pengelolaan, yaitu kelembagaan, besaran timbulan, aspek teknis penanganan sampah, aktivitas daur ulang, peraturan terkait, pembiayaan dan partisipasi masyarakat. Data pada laporan ini adalah data terakhir pada Tahun 2006. Pada kuesioner diminta untuk mencantumkan data tertanggal 31 Desember 2006 atau data yang mendekati tahun 2006.

Untuk menggambarkan kondisi Indonesia secara keseluruhan, estimasi beberapa data dari seluruh kota/kabupaten yang terkumpul dilakukan berdasarkan 6 (enam) kelompok, yaitu: (1) Metropolitan/Kota Besar, (2) Sumatera, (3) Jawa, (4) Balinusra (Bali dan Nusa Tenggara), (5) Kalimantan, dan (6) Sumapapua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Kelompok (1) sampai dengan (6) mencakup seluruh kota/kabupaten yang mengikuti dan yang tidak mengikuti Program Adipura. Sedangkan tampilan output data seluruh kota dan kabupaten dikelompokkan berdasarkan kewenangan 5 (lima) Kantor Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional (PPLH Regional) yang ada, yaitu: Sumatera, Jawa, Balinusra, Kalimantan, dan Sumapapua.

Catatan:

(1) Nilai yang disajikan pada Diagram dan Tabel di dalam hasil laporan ini merupakan hasil pembulatan, sehingga pada beberapa kasus dijumpai hasil penjumlahan yang tidak sama persis dengan nilai totalnya.

(8)

A. PROFIL UMUM A.1 Jumlah Kota/Kabupaten

Kuesioner disebarkan ke 465 kota/kabupaten seluruh Indonesia. Total kuesioner yang terkumpul berasal dari 154 kota/kabupaten (tingkat partisipasi 33%), dan distribusi kota/kabupaten tersebut berdasarkan kelompok wilayah regional dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel. 1 Jumlah Kota/Kabupaten yang Mengembalikan Kuesioner Kelompok

Wilayah Kota/KabupatenJumlah Laju Kuesioner (%)

Sumatera 50 36% Jawa 57 49% Balinusra 11 29% Kalimantan 16 29% Sumapapua 20 17% TOTAL 154 33%

A.2 Jumlah Penduduk

Total jumlah penduduk dari data yang diberikan oleh kota/kabupaten yang berpartisipasi berjumlah 93.936.261 orang (sekitar 40% dari total populasi Indonesia 232.656.251 orang berdasarkan Badan Pusat Statistik).

Tabel. 2 Jumlah Penduduk pada Kota/Kabupaten yang Berpartisipasi Kelompok Wilayah Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Kuesioner (%) Sumatera 15.382.173 31% Jawa 64.623.161 47% Balinusra 4.090.054 33% Kalimantan 4.924.449 38% Sumapapua 4.916.424 24% TOTAL 93.936.261 40%

B. ASPEK KELEMBAGAAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

B.1 Pegawai Kota/Kabupaten

Persentase total pegawai kota/kabupaten yang terlibat dalam pengelolaan persampahan seperti terlihat pada Gambar 1 berikut.

(9)

16% 28%

4%

7% 5%

40%

Petugas Penyapu Jalan Tenaga Dorong Gerobak Tenaga Alat Angkut Petugas TPA

Petugas Administrasi Lain-lain

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 153 Laju persentase total kuesioner terjawab : 33 %

Gambar. 1 Distribusi Total Pegawai yang Terlibat Pengelolaan Persampahan Estimasi jumlah pegawai kota/kabupaten di instansi bidang persampahan seluruh Indonesia berjumlah 73.462 orang.

Tabel. 3 Estimasi Total Pegawai yang Terlibat Pengelolaan Persampahan Kelompok

Wilayah (dalam Ribuan orang) Jumlah Pegawai

Sumatera 20,5 Jawa 31,9 Balinusra 5,9 Kalimantan 4,3 Sumapapua 10,8 TOTAL 73,5

Catatan untuk estimasi total jumlah pegawai kota/kabupaten:

1) Hitung “populasi terlayani” untuk setiap kuesioner terjawab menggunakan rumus berikut. = “Persentase Total penduduk terlayani” ×”Total populasi” dari kuesioner terjawab.

2) Jumlahkan “Total pegawai” dari kuesioner terjawab, dan jumlahkan “populasi terlayani” pada setiap grup (grup1-6)

3) Hitung rata-rata unit tiap grup (dari grup1–6) dengan menggunakan rumus berikut = total dari “Total pegawai” ÷ total “populasi terlayani” yang terkait

4) Estimasi “Total pegawai” untuk masing-masing kota/ kabupaten yang tidak menjawab kuesioner

= “populasi terlayani (data ini juga hasil estimasi)” × ”unit rata-rata” 5) Jumlahkan setiap data kota/ kabupaten.

B.2 Keterlibatan Pihak Swasta Pengelolaan Persampahan

Keterlibatan pihak swasta dalam kegiatan operasional persampahan meliputi tahap pengangkutan, tahap pengolahan, tahap pembuangan akhir dan tahap lainnya.

(10)

77%

23%

Ada Tidak ada

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 149 Laju persentase total kuesioner terjawab : 32 %

Gambar. 2 Ada Tidaknya Keterlibatan Pihak Swasta dalam Pengelolaan Sampah

7% 9% 4% 5% 0% 2% 4% 6% 8% 10%

Pengangkutan Pengolahan Pembuangan Akhir Lainnya Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 149

Laju persentase total kuesioner terjawab : 32 %

Gambar. 3 Bentuk Keterlibatan Pihak Swasta dalam Pengelolaan Persampahan

C. DATA TIMBULAN SAMPAH

Data timbulan sampah ini merupakan data timbulan sampah di sumber, yang berasal dari sampah permukiman (rumah tangga) dan non-permukiman. Pertanyaan di kuesioner meminta pengisisan sekurang-kurangnya data pada 5 tahun terakhir. Estimasi timbulan sampah seluruh Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5, sedangkan estimasi berdasarkan komposisi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel. 4 Total Timbulan Sampah dari Kota/Kabupaten yang Menjawab Kelompok

Wilayah Timbulan Sampah (m3/tahun) Laju Kuesioner (%)

Sumatera 8.623.106 31% Jawa 29.413.366 44% Balinusra 1.027.149 26% Kalimantan 916.163 18% Sumapapua 3.233.774 11% ALL 43.213.557 27%

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 126 Laju persentase total kuesioner terjawab : 27 % Jumlah populasi dari Kota/Kabupaten yang menjawab : 82,870,801 Laju persentase (berdasarkan populasi) : 36%

(11)

Tabel. 5 Estimasi Total Timbulan Sampah Seluruh Indonesia Kelompok Wilayah Timbulan Sampah (juta ton/tahun) Sumatera 8,7 Jawa 21,2 Balinusra 1,3 Kalimantan 2,3 Sumapapua 5,0 TOTAL 38,5

Catatan untuk estimasi total timbulan sampah :

1) Konversikan setiap data dari kuesioner terjawab “Ton/tahun” untuk setiap data (sampah permukiman, sampah non-permukiman, total estimasi timbulan sampah). Dengan densitas rata-rata sampah permukiman sebesar 0,34 ton/m3 dan densitas rata-rata sampah non-permukiman

sebesar 0,33 ton/m3).

2) Jumlahkan masing-masing “sampah permukiman”, “sampah non permukiman” dan “total estimasi timbulan sampah”.

3) Jumlahkan volume timbulan sampah tersebut diatas dan jumlahkan pula “Total populasi” yang berkaitan pada setiap kelompok wilayah (grup1-6).

4) Hitung rata-rata unit berat sampah pada masing-masing grup menggunakan rumus berikut. = total “timbulan sampah (dalam berat)” ÷ total “populasi yang berkaitan”

5) Hitung estimasi timbulan sampah (dalam berat) pada masing-masing kota/kabupaten menggunakan rumus berikut.

=”populasi masing-masing kota/ kabupaten (dari data lainnya (misal BPS, dll.))” × ”rata-rata unit berat sampah”

6) Jumlahkan data pada masing-masing kota/ kabupaten.

Berdasarkan estimasi, Kota Metropolitan/Besar (26 kota) menghasilkan 14,1 juta ton sampah (total penduduk 40,1 juta).

Tabel. 6 Estimasi Total Timbulan Sampah Berdasarkan Jenisnya Jenis Sampah (juta ton/tahun) Jumlah Persentase (%)

Sampah Dapur 22,4 58% Sampah Plastik 5,4 14% Sampah Kertas 3,6 9% Sampah Lainnya 2,3 6% Sampah Kayu 1,4 4% Sampah Kaca 0,7 2% Sampah Karet/Kulit 0,7 2% Sampah Kain 0,7 2% Sampah Metal 0,7 2%

(12)

Catatan untuk estimasi komposisi timbulan sampah :

1) Misal dalam menghitung sampah dapur, hitung sampah dapur “(dalam berat)” pada masing-masing kuesioner terjawab.

=”Timbulan sampah (dalam berat (Ton/tahun))” × ”Komposisi sampah dapur (%)” 2) Jumlahkan “Timbulan sampah dapur (dalam berat)” pada setiap kuesioner yang terhitung. 3) Hitung jenis sampah yang lain menggunakan metode yang sama.

4) Hitung persentase komposisi setiap jenis sampah.

D. PENGUMPULAN DAN PENANGANAN SAMPAH

D.1 Jumlah Penduduk Terlayani

Persentase penduduk terlayani berbeda antara satu kota/kabupaten dengan yang lainnya. Distribusi persentase dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.

16% 16% 28% 26% 14% 0-20% (tidak termasuk 20%) 20-40% 40-60% 60-80% 80-100%

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 128 Laju persentase total kuesioner terjawab : 28 %

Gambar. 4 Persentase Total Penduduk yang Dilayani

Estimasi total penduduk terlayani di seluruh Indonesia mencapai 130 juta jiwa (56% dari total penduduk Indonesia).

Tabel. 7 Estimasi Total Penduduk yang Dilayani Kelompok

Wilayah (juta penduduk) Total Populasi Populasi Terlayani (juta penduduk) % Populasi Terlayani

Sumatera 49,3 23,5 48% Jawa 137,2 80,8 59% Balinusra 12,6 6,0 47% Kalimantan 12,9 6,0 46% Sumapapua 20,8 14,2 68% TOTAL 232,7 130,3 56%

Catatan untuk estimasi total populasi terlayani :

1) Hitung semua populasi terlayani dari kuesioner yang terjawab menggunakan rumus berikut. A = (% total populasi terlayani) x (total populasi)

2) Cari persentase rata-rata populasi terlayani pada setiap grup dengan menggunakan rumus berikut.

(13)

D.2 Tingkat Pelayanan Pengumpulan Sampah

Tingkat pelayanan terhadap permukiman masih jauh lebih besar dibandingkan sumber sampah lainnya (Gambar 5). Data tingkat pelayanan pengumpulan sampah ini berasal dari sekurang-kurangnya data pada 5 tahun terakhir.

16,7 7,7 3,5 3,4 3,1 2,3 1,8 0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 16,0 18,0

Permukiman Pasar Jalan Fasilitas Umum

Perkantoran Industri Lainnya

(j u ta to n /ta h u n )

Gambar. 5 EstimasiTingkat Pelayanan Pengumpulan Sampah oleh Pemda

Catatan untuk estimasi tingkat pelayanan pemerintah pada pengumpulan persampahan : 1) Hitung timbulan sampah terlayani (ton/tahun) menggunakan rumus berikut.

= Persentase tingkat pelayanan (misal : Permukiman) x total timbulan sampah 2) Jumlahkan volume timbulan sampah.

3) Hitung volume sampah untuk setiap jenis area pengumpulan dengan menggunakan metode yang sama.

4) Hitung persentase volume sampah untuk tiap jenis area pengumpulan.

5) Estimasi volume sampah pada masing-masing area pengumpulan di Indonesia dengan menggunakan rumus berikut.

= Timbulan sampah di Indonesia x Persentase volume sampah tiap area pengumpulan

D.3 Sistem Penanganan Sampah oleh Masyarakat (RT/RW)

Tidak semua sampah yang dihasilkan dapat diangkut ke TPS/TPA oleh instansi berwenang di setiap kota/kabupaten sehingga ditemukan berbagai macam sistem penanganan sampah dilakukan oleh masyarakat (Gambar 6). Pertanyaan di kuesioner meminta pengisian sekurang-kurangnya data pada 5 tahun terakhir.

(14)

1,6 1,2 1,1 0,8 0,5 11,5 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 Sam pah diangkut ke TPS/TPA Sam pah ditim bun Sam pah dibuat kom pos

Lain-lain Sam pah

dibakar Sam pah dibuang ke sungai (j ut a to n/t ahun)

Gambar. 6 Sistem Penanganan Sampah Setelah Sampah Dikumpulkan Masyarakat dari Permukiman

Catatan untuk estimasi penanganan sampah setelah sampah dikumpulkan masyarakat : 1) Hitung timbulan sampah dengan berbagai sistem penanganan sampah (m3/tahun) dari

Permukiman menggunakan rumus berikut.

= Persentase sistem penanganan sampah (misal : sampah diangkut ke TPS/TPA) x total timbulan sampah permukiman

2) Jumlahkan volume timbulan sampah.

3) Hitung volume sampah untuk setiap jenis sistem penanganan sampah dengan menggunakan metode yang sama.

4) Hitung persentase volume sampah untuk tiap jenis sistem penanganan sampah.

5) Estimasi berat sampah pada masing-masing sistem penanganan sampah dengan menggunakan rumus berikut.

= Persentase volume sampah tiap sistem penanganan sampah x Densitas sampah permukiman (0,34 ton/m3) x Estimasi total timbulan sampah permukiman di Indonesia

E. TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH SEMENTARA

E.1 Jenis dan Jumlah TPS

Berdasarkan jenisnya, TPS berupa bangunan permanen, bangunan semi-permanen, dan TPS yang hanya berupa kontainer saja. Dari kota/kabupaten yang menjawab, diketahui sekitar 39% dari total TPA adalah bangunan semi permanen (Gambar 7). Sekitar 41% dari total jumlah kontainer yang tersedia di TPS memiliki volume 6 m3

(15)

Keterangan:

ƒ TPS : tempat pembuangan sementara tanpa adanya landasan untuk gerobak sampah / truk untuk bongkar muatan dengan kontainer

ƒ Bangunan permanen : TPS dilengkapi dinding tembok & atap.

ƒ Bangunan semi permanen: TPS berupa lantai yang disemen dan atau dilengkapi dengan dinding tembok (tanpa atap).

ƒ Hanya Kontainer : Tidak ada konstruksi bangunan TPS Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 133

Laju persentase total kuesioner terjawab : 29 %

Gambar. 7 Tipe TPS 22% 6% 22% 41% 22% Kontainer TPS-10 M3 Kontainer TPS-8 M3 Kontainer TPS-6 M3 Kontainer TPS-1000 L Kapasitas Lainnya Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 122 Laju persentase total kuesioner terjawab : 26 %

Gambar. 8 Volume Kontainer yang Tersedia di TPS

Dari hasil estimasi diperoleh distribusi 50,800 buah TPS di seluruh Indonesia dengan 40% TPS terdapat di Sumatera (Tabel 8).

Tabel. 8 Estimasi Jumlah TPS

Kelompok Wilayah Total TPS (dalam ribuan unit)

Sumatera 23,3 Jawa 11,8 Balinusra 1,8 Kalimantan 4,0 Sumapapua 18,0 TOTAL 59,0

Catatan untuk estimasi jumlah total TPS

1) Hitung unit ton/tahun/TPS (A) dari kuesioner terjawab pada masing-masing grup =

(B): total timbulan sampah diangkut ke TPS/TPA (ton/tahun) (dari hasil estimasi sebelumnya) ÷ total (jumlah TPS) yang terkait

39% 27%

34% TPS-Bangunan Permanen

TPS-Bangunan Semi Permanen TPS-Hanya Kontainer

(16)

E.2 Transfer Depo

Transfer depo merupakan tempat pembuangan sementara yang dilengkapi dengan landasan untuk gerobak sampah maupun untuk truk dalam melakukan bongkar muatan kontainer. Distribusi luas transfer depo dapat dilihat sebagai berikut.

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 81 Laju persentase total kuesioner terjawab : 17 %

Gambar. 9 Distribusi LuasTransfer Depo

F. TRANSPORTASI / PENGANGKUTAN SAMPAH

Transportasi / pengangkutan sampah yang dimaksud adalah fasilitas transportasi sampah yang hanya melayani pemindahan sampah dari TPS dan/atau permukiman (dalam beberapa kasus) menuju ke tempat pengolahan sampah dan/atau TPA. Dari kota/kabupaten yang menjawab, hampir semua armada truk pengangkut sampah dimiliki oleh pemerintah (Gambar 10).

3%

97%

Truk M ilik Pem erintah Truk Sewa

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 134 Laju persentase total kuesioner terjawab : 29 %

Gambar. 10 Distribusi Kepemilikan Truk 46% 38% 14% 2% > 200 M2 60-200 M2 10 M3 Lainnya

(17)

Dump truck bervolume 6 m3 adalah yang paling banyak difungsikan (Tabel 9). Jumlah

total truk pengangkut sampah yang ada di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 7,700 truk (Tabel 10).

Tabel. 9 Truk yang Berfungsi

Jenis Transportasi Jumlah (unit) Proporsi (%)

Amroll Truck-6 M3 Berfungsi 598 19%

Amroll Truck-8 M3 Berfungsi 123 4%

Amroll Truck-10 M3 Berfungsi 184 6%

Dump Truck-6 M3 Berfungsi 969 31%

Dump Truck-8 M3 Berfungsi 449 15%

Dump Truck-10 M3 Berfungsi 156 5%

CompactorTruck-6 M3 Berfungsi 40 1%

Compactor Truck-8 M3 Berfungsi 12 0,4%

Compactor Truck-10 M3 Berfungsi 23 1%

Truk Biasa-2 M3 Berfungsi 193 6%

Truk Biasa-6 M3 Berfungsi 47 2%

Truk Biasa-8 M3 Berfungsi 17 1%

Lainnya 275 9%

TOTAL 3.086 100%

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 142 Laju persentase total kuesioner terjawab : 31 %

Keterangan :

Armroll Truck : mengangkut sampah dalam kontainer ke TPA. Truk ini dilengkapi mesin pengangkat kontainer.

Dump Truck : mengangkut sampah dari TPS ke TPA dengan sistem hidrolik. Truk ini dilengkapi dengan penutup kontainer.

Truck Biasa / Pick Up : hanya sebagai pengangkut sampah dari TPS ke TPA, tanpa ada perlakuan lain.

Compactor Truck : mengangkut sampah dari transfer depo ke TPA. Truk jenis ini dapat mengkompaksi sampah.

Tabel. 10 Estimasi Jumlah Truk

Kelompok Wilayah Total Truk (ribuan unit)

Sumatera 2,0 Jawa 3,6 Balinusra 0,2 Kalimantan 0,4 Sumapapua 1,4 TOTAL 7,7

Catatan untuk estimasi jumlah truk :

1) Jumlahkan total sampah yang diangkut ke TPS/TPA pada masing-masing grup : (A) = (% Sampah terangkut ke TPS/TPA) x Total timbulan sampah

(18)

G. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

G.1 Jumlah dan Lokasi TPA

Dari kota/kabupaten yang memberikan data, diketahui bahwa hampir seluruh kota/kabupaten memiliki 1 buah TPA.

Tabel. 11 Jumlah TPA yang Masih Digunakan Kelompok

Wilayah Jumlah Kota/Kabupaten yang menjawab

Sumatera 57 50 Jawa 75 56 Balinusra 11 11 Kalimantan 19 16 Sumapapua 17 20 TOTAL 179 153

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 153 Laju persentase total kuesioner terjawab : 32 %

2%

98%

Ketersediaan TPA Ketidaktersediaan TPA

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 153 Laju persentase total kuesioner terjawab : 33 %

Gambar. 11 Keberadaan TPA

Sebagian besar TPA kota/kabupaten masih berada di dalam batas administrasi (Gambar 12). Dari total kota/kabupaten yang memberikan data didapat bahwa ada sekitar 6% TPA digunakan secara bersama-sama oleh 2 atau lebih kota/kabupaten (Gambar 13).

12%

88%

Dalam Batas administrasi Diluar Batas administrasi

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 139 Laju persentase total kuesioner terjawab : 30 %

(19)

6%

94%

Kota/Kabupaten Sendiri Bersama

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 138 Laju persentase total kuesioner terjawab : 30 %

Gambar. 13 Penggunaan TPA

G.2 Status lahan TPA dan Akses Jalan

Informasi terkait status lahan TPA dan akses jalan menuju ke TPA dapat dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15 berikut.

93% 4% 3%

Lahan TPA Milik Pemerintah Lahan TPA Sewa

Status lainnya

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 141 Laju persentase total kuesioner terjawab : 30 %

Gambar. 14 Status Lahan TPA

16% 5% 3% 76% Aspal Perkerasan Jalan Tanah

Aspal & perkerasan Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 141 Laju persentase total kuesioner terjawab : 30 %

(20)

G.3 Pemulung di TPA

Jumlah pemulung di TPA dari 116 kota/kabupaten yang menjawab adalah 14.538 orang pemulung (dengan total populasi dari kota/kabupaten yang menjawab sebesar 85 juta orang).

G.4 Masa Layan TPA Yang Ada dan Calon Lokasi TPA

Kota/kabupaten diminta untuk melakukan estimasi periode penggunaan TPA yang masih digunakan saat ini dan ternyata ada sekitar 21% TPA yang ada pada kota/kabupaten yang menjawab akan segera berakhir dalam 2 tahun kedepan (Gambar 16). Akan tetapi, 53% dari kota/kabupaten masih belum memiliki calon lokasi TPA yang baru (Gambar 17). 37% 18% 22% 23% -2010 -2015 -2020

2021-Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 115 Laju persentase total kuesioner terjawab : 25 %

Gambar. 16 Estimasi Penggunaan TPA

30%

17% 53%

Ada (Disetujui DPRD) Ada (Belum Disetujui DPRD) Tidak Ada

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 129 Laju persentase total kuesioner terjawab : 28 %

Gambar. 17 Calon TPA

G.5 Pendataan sampah yang Masuk ke TPA

Tidak semua pengelola TPA melakukan pencatatan volume sampah yang masuk TPA (Tabel 12). Dari estimasi didapat bahwa sekitar 11,6 juta ton telah dibuang ke TPA di seluruh Indonesia (Tabel 13).

(21)

Tabel. 12 Pencatatan Volume Sampah yang Masuk ke TPA Kelompok Wilayah Volume Sampah (juta m3/tahun) Laju Kuesioner (%) Sumatera 1,5 17% Jawa 8,8 42% Balinusra 0,5 11% Kalimantan 1,4 13% Sumapapua 1,6 9% TOTAL 13,8 20%

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 94 Laju persentase total kuesioner terjawab : 20 % Jumlah populasi dari Kota/Kabupaten yang menjawab : 73.314.214 Laju persentase (berdasarkan populasi) : 32%

Tabel. 13 EstimasiSampah yang Dibuang ke TPA Kelompok

Wilayah Sampah dibuang ke TPA (juta ton/tahun) Sumatera 2,5 Jawa 7,0 Balinusra 1,7 Kalimantan 0,7 Sumapapua 1,6 TOTAL 13,6

Catatan untuk estimasi prosedur pencatatan jumlah sampah masuk ke TPA : 1) Gunakan densitas sampah rata-rata sebesar 0,31 ton/m3

2) Konversi total sampah yang masuk ke TPA (m3/tahun) menjadi (ton/tahun)

(A)= (Volume sampah masuk ke TPA) x (Densitas sampah)

3) Bandingkan total sampah yang masuk ke TPA terhadap populasi terlayani pada setiap grup. (B) = (A) ÷ populasi terlayani

4) Estimasi total sampah yang masuk ke TPA untuk kota/kabupaten yang tidak menjawab. = (B) x populasi terlayani

G.6 Prasarana dan Pemantauan di TPA

Tabel dan Gambar berikut memperlihatkan ketersediaan dan berfungsinya prasarana penunjang TPA seperti pengolahan lindi dan gas. Adanya prasarana lain seperti drainase, liner dan alat-alat berat juga diidentifikasi dari data yang diberikan oleh kota/kabupaten. Kegiatan pemantauan terhadap lindi dan kualitas air tanah juga telah dilakukan oleh sebagian kota/kabupaten.

(22)

31% 9% 2% 47% 42% 10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 1 2 3 4 Tidak Ada Ada (Berfungsi)

Ada (Tidak Berfungsi) Ada (Berfungsi) - Pengolahan Fisika Ada (Berfungsi) - Pengolahan Kimia Ada (Berfungsi) - Pengolahan Biologi

* Beberapa fasilitas memiliki berbagai sistem pengelolaan (kimia/fisika/biologi) Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 137

Laju persentase total kuesioner terjawab : 29 %

Keterangan :

Contoh Pengolahan Fisik : Filtrasi, Sedimentasi, Reverse Osmosis (membran), dsb. Contoh Pengolahan Kimia : Presipitasi Kimia, dsb.

Contoh Pengolahan Biologi : Kolam Fakultatif, Kolam Aerasi, Lumpur Aktif, Rotating Biological Contactor, Packaged Filter Bed, Trickling Filter Bed, dll

Gambar. 18 Pengolahan Lindi di TPA

47% 53% Ada

Tidak Ada

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 117 Laju persentase total kuesioner terjawab : 25 %

Gambar. 19 Pemantauan Terhadap Lindi

52% 7% 8% 33% 48% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 1 2 3 4 Tidak Ada

Ada Ada - Berfungsi

Ada - Tidak Berfungsi

Ada - Tidak ada informasi

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 136 Laju persentase total kuesioner terjawab : 29 %

(23)

13% 36% 88% 64% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Air Tanah Air Permukaan

Ada Tidak Ada

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 134 Laju persentase total kuesioner terjawab : 29 %

Gambar. 21 Pemantauan Terhadap Kualitas Air

2% 26% 45% 65% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Drainase Tanggul Liner Lainnya

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 137 (Perkiraan dengan jumlah yang sama pada pertanyaan Gambar 18) Laju persentase total kuesioner terjawab : 29 %

Keterangan :

Sistem Drainase Permukaan : sistem yang dirancang untuk mengumpulkan air hujan & air limpasan agar tidak berinfiltrasi ke dalam timbunan sampah (contoh : perencanaan selokan, pengaturan kemiringan sampah, dsb). Sistem Liner (Pelapisan Dasar) : lapisan-lapisan dasar yang dirancang & disiapkan untuk mencegah lindi berinfiltrasi ke dalam air tanah,

mengumpulkan lindi menuju tempat pengolahan dan juga merupakan bagian dari sistem pengelolaan gas di TPA.

Gambar. 22 Fasilitas di TPA 84% 50% 36% 28% 16% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Buldozer-Berfungsi Loader-Berfungsi Excavator-Berfungsi

Compactor-Berfungsi Lainnya T ingkat k eb erad aa n f asili ta s di Kot a/K ab ya ng m enjaw ab Kep emi lika n al at b er at di K ota/K ab ya ng m enjaw ab

(24)

Keterangan :

Buldozer : Berfungsi untuk

meratakan dan memadatkan sampah maupun tanah penutup; termasuk penyiapan sel sampah dan pekerjaan tanah lainnya.

Excavator : Berfungsi untuk menggali tanah dan memuati truk. Alat ini juga sangat efektif dalam menyiapkan cadangan tanah penutup.

Wheel Loader : Berfungsi untuk menggali lapisan tanah lunak, memuat hasil pemotongan ke atas truk, dan mengangkut material pada jarak tidak lebih dari 50 meter.

Landfill Compactor : Berfungsi untuk meratakan dan secara efektif memadatkan sampah.

H. FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH

Pengolahan sampah yang ada dapat berupa fasilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah atau pihak swasta yang bekerjasama maupun yang telah mendapatkan izin. Fasilitas pengolahan sampah ini berupa bangunan pengomposan, insinerator maupun fasilitas pengolahan lainnya.

243 64 22 0 50 100 150 200 250 300 Bangunan Pengomposan Insinerator Fasilitas Pengolahan Lainnya Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 154 Laju persentase total kuesioner terjawab : 33 %

Gambar. 24 Jumlah Fasilitas Pengolahan Sampah

Gambar. 25 Proporsi Pengolahan Sampah pada Fasilitas Persampahan Hasil produksi Bangunan Pengomposan Sampah yang diproses 0,70% 0,23% Residu Insinerator Sampah yang diproses 0,04% 0,002% Hasil produksi Fasilitas Lainnya Sampah yang diproses 0,02% 0,001% Sampah Diterima 2,72% Sampah Diterima 0,08% Sampah Diterima 0,02% Tidak

(25)

Catatan untuk perhitungan pengolahan sampah : Untuk ’Sampah yang diterima’ :

1) Jumlahkan Total ’Timbulan Sampah’ hasil estimasi (dalam ton/tahun).

2) Konversi Total ’Timbulan Sampah’ menjadi m3/tahun (menggunakan densitas sampah : 0,35

ton/tahun).

3) Jumlahkan ’Sampah yang diterima’ untuk setiap kota/kabupaten yang menjawab (m3/tahun).

4) Hitung persentase ’Sampah yang diterima’, menggunakan rumus berikut.

= Total ’Sampah yang diterima’ (m3/tahun) ÷ Total ’Timbulan Sampah’ (m3/tahun) dari 154

kota/kabupaten yang menjawab.

5) Untuk perhitungan persentase ’Sampah yang diproses’ dan ’Hasil produksi’ dapat menggunakan metode yang sama.

I. DAUR ULANG SAMPAH

Kegiatan daur ulang dapat dilakukan di sumber, TPS maupun di TPA. Kegiatan 3R dibatasi hanya kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah atau pihak swasta yang bekerjasama maupun yang telah mendapatkan izin. Kegiatan pemulung tidak dimasukkan ke dalam data, kecuali kegiatan tersebut merupakan bagian dari program dari pemerintah/swasta. 57% 44% 26% 29% 43% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Ada Ada di Sumber Ada di TPS Ada di TPA Tidak Ada

Suatu kota bisa memberikan jawaban lebih dari satu Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 137 Laju persentase total kuesioner terjawab : 29%

(26)

0,59% 0,50% 0,85% 0,06% 0,05% 0,03% 0.16% 0,09% 0,06% 0,13% 0,12% 0,03% 0,82% 0,82% 0,19% 0,50% 0,42% 0,36% 0,004% 0,01% 0,08% 0.00% 0.50% 1.00% 1.50% 2.00% 2.50%

Sum ber TPS TPA

O rganik Logam Kertas Kaca Botol PET Plastik Lainnya

Gambar. 27 Proporsi Total Sampah yang Didaur Ulang di Sumber, TPS dan TPA

Catatan untuk perhitungan daur ulang sampah yang dihasilkan di sumber/TPA/TPA : Misal untuk (Organik)

1) Penjumlahan (Organik).

Jumlahkan estimasi timbulan sampah dari (154) kota/ kabupaten yang menjawab kuesioner. 2) Hitung persentase sampah dapur yang didaur ulang (B).

= (Organik) ÷ (A)

3) Perhitungan ini dapat diaplikasikan untuk mengestimasi jenis sampah yang lainnya.

J. ASPEK PERATURAN

K. ASPEK PEMBIAYAAN

K.1 Sumber Pendanaan dan Pengeluaran

Tabel 14 berikut memperlihatkan data pengeluaran dari dari kota/kabupaten yang menjawab.

Tabel. 14 TotalPengeluaran Kelompok

Wilayah (dalam miliar) Rp/tahun Laju Kuesioner (%)

Sumatera 152,8 22% Jawa 370,1 35% Balinusra 50,2 13% Kalimantan 16,1 16% Sumapapua 41,1 8% TOTAL 630,3 20%

Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 95 Laju persentase total kuesioner terjawab : 20 %

Total 2,26% Total 2,01% Total 1,60% T in gka t dau r ulang terh adap vol ume timb ulan s am pah

(27)

Estimasi nilai total pengeluaran untuk persampahan di Indonesia adalah sebesar 2.342 milliar rupiah per tahun dengan estimasi biaya pengeluaran Rp. 10.070,- per orang per tahun.

Catatan untuk estimasi total pengeluaran per tahun :

1) Jumlahkan semua total pengeluaran dan jumlahkan pula “populasi terlayani” yang terkait pada masing-masing grup (grup1-6).

2) Hitung rata-rata unit pengeluaran pada masing-masing grup menggunakan rumus berikut. = total “pengeluaran” ÷ total “populasi terlayani yang berkaitan”

3) Hitung estimasi total pengeluaran pada setiap kota/ kabupaten yang tidak menjawab, menggunakan rumus berikut.

=”populasi terlayani pada masing-masing kota/ kabupaten” × ”rata-rata unit pengeluaran” 4) Jumlahkan semua data pengeluaran pada masing-masing kota/kabupaten

K.2 Retribusi

Besaran tarif retribusi lebih banyak ditentukan oleh jenis rumah dan jenis peruntukan banugnan dan 50% pembayaran retribusi dilakukan secara langsung oleh RT/RW.

58 42 5 4 0 10 20 30 40 50 60 70

Jenis Rumah Jenis peruntukan bangunan Besar tegangan listrik Lainnya P er se nta se ( % )

Suatu kota bisa memberikan jawaban lebih dari satu Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 108 Laju persentase total kuesioner terjawab : 23%

Gambar. 28 Dasar Penentuan Tarif Retribusi

49 27 23 6 0 10 20 30 40 50 60 Secara langsung (RT/RW)

Tagihan Air Tagihan Listrik Lainnya

P ers en ta se (% )

(28)

L. PARTISIPASI MASYARAKAT 116 95 71 57 50 49 44 0 20 40 60 80 100 120 140 Inisiatif masyarakat Retribusi Pengelolaan sampah Pendidikan untuk anak di sekolah Dikelola sepenuhnya oleh masyarakat Perlibatan masyarakat dalam perencanaan Pemilahan di sumber

Suatu kota bisa memberikan jawaban lebih dari satu Total Kota/Kabupaten yang menjawab : 126 Laju persentase total kuesioner terjawab : 27%

(29)

Gambar

Tabel dan Gambar berikut memperlihatkan ketersediaan dan berfungsinya prasarana  penunjang TPA seperti pengolahan lindi dan gas
Tabel 14 berikut memperlihatkan data pengeluaran dari dari kota/kabupaten yang  menjawab

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan membangun sebuah algortima teknik menyembunyikan informasi ke dalam dokumen digital dan mengekstraksinya dengan Watermarking menggunakan metode DCT

Lazizaa Rahmat Semesta, bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan secara umum untuk menjaga trust dari para investor adalah “memberikan yang terbaik dari sisi

Hubungan Tingkat Upah dengan Produktivitas Tenaga Kerja Pada Perusahaan Kecap Sumber Rasa di Desa Temukus Tahun 2014 menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas tenaga kerja

Berdasarkan data-data yang telah dianalisa, pengkaji telah menyusun semula data yang dimasukkan ke dalam penulisan ilmiah yang lebih kepada pengkajian tentang

Hasil pengujian return on equity sebagai variable intervening menunjukkan bahwa return on equity dapat memediasi antara price earning ratio, debt to equity ratio dan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran kebutuhan perawatan pada perokok di desa Matungkas kecamatan Dimembe yaitu kebutuhan perawatan berdasarkan jumlah rokok dan

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul ”

Dari perancangan kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil dari pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa