• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS IQRA BURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS IQRA BURU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN

DI UNIVERSITAS IQRA BURU

oleh:

M. Chairul Basrun Umanailo, M.Si

Universitas Iqra Buru

NAMLEA

(2)

KETERBATASAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PELAYANAN DAN PEMBELAJARAN

DI UNIVERSITAS IQRA BURU

M. Chairul Basrun Umanailo, M.Si.

Jalan Baru Pendopo Wakil, RT 004/01 No. 59 Namlea. Universitas Iqra Buru. chairulbasrun@gmail.com 085254452882

ABSTRAK

Menyikapi berbagai perkembangan teknologi yang ada, Universitas Iqra Buru sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Maluku turut serta dalam pemanfaatan sumber pembelajaran yang terkait dengan pemanfaatan teknologi, namun tidak semua perencanaan maupun orientasi yang ingin dicapai dapat terwujud sebagai akibat ketersediaan infrastruktur maupun biaya operasional yang begitu besar, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru.

Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi serta waktu pelaksanaan selama 30 hari di lokasi kampus Universitas Iqra Buru. Sampel yang diambil dari 5 program studi di lingkungan Universitas Iqra Buru. Data lapangan menunjukan berbagai keterbatasan penggunaan teknologi informasi yang berimbas pada mutu pelayanan maupun proses pembelajaran dimana efek yang muncul pada akhirnya bersinggungan dengan mutu maupun kwalitas yang dibutuhkan. Persoalan sarana prasaran, pembiayaan serta kebijakan universitas menjadi permasalahan pokok yang menyebabkan keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi itu terjadi di lembaga pendidikan seperti yang didapatkan pada Universitas Iqra Buru. Harapan untuk adanya bantuan maupun dorongan dari pemerintah dalam hal ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Kemeterian Ristek Dikti agar berinisiasi menyelesaikan persoalan-persoalan yang terkait pemanfaatan teknologi informasi pada Perguruan Tinggi Swasta menjadi keinginan bersama untuk menunjang pencapaian mutu pendidikan yang berkwalitas serta memiliki daya saing.

(3)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada teknologi informasi, banyak membawa pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan masyarakat terutama pada pola pikir dan pola tindak. Mulai dari televisi, komputer, radio, telephone, hingga internet, yang bisa diakses dengan mudah melalui berbagai telepon seluler, sehingga individu menjadi bebas dalam mengakses apapun yang ada didalamnya, termasuk dalam membangun jaringan komunikasi.

Konsekuensi dari perkembangan tersebut memiliki implikasi yang bersifat memaksa, artinya barang siapa (individu maupun lembaga) yang tidak serta merta menyesuaikan, maka yang ada hanyalah ketertinggalan, akibat dari globalisasi yang membuat setiap pemenuhan kebutuhan bergeser dari manual ke teknologi seperti halnya menyetor uang tidak lagi harus berlama-lama mengantri pada sebuah bank, melainkan dengan SMS banking atau fitur sejenisnya kita sudah dengan mudah menyetor dan mentransfer uang dalam hitungan beberapa menit. Sebagai akibatnya, hampir seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat-pun memiliki orientasi perubahan yang selalu mengedepankan penggunanaan teknologi informasi dalan pelaksanaannya.

Tidak terlepas dari itu semua, universitas sebagai salah satu institusi pendidikan yang mana dituntut untuk bisa menyelaraskan antara kebutuhan dengan perkembangan teknologi terutama pada pemanfaatan sumber-sumber serta proses pembelajaran. Harapan besar terhadap universitas sebagai institusi pendidikan, risetdan teknologi, sedianya mampu menjadi salah satu sumber dari pengembangan teknologi informasi yang hasilnya juga bisa diperguankan oleh masyarakat umum, seperti contoh yang ditunjukan oleh beberapa mahasiswa informatika yang berhasil menciptakan program untuk penggunaan aplikasi manajemen keuangan.

Beberapa waktu yang lalu, Kemenristek dikti telah mengeluarkan edaran terkait dengan program pembelajaran jarak jauh dengan memberikan ruang yang besar untuk masing-masing program studi di tiap-tiap universitas membuka program dengan menggunakan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya teknologi yang dimiliki, artinya bahwa pendidikan diangap memiliki kaitan kuat dengan teknologi informasi untuk saling mendukung.

Menyikapi berbagai perkembangan teknologi yang ada, Universitas Iqra Buru sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Maluku turut serta dalam pemanfaatan sumber pembelajaran yang terkait dengan pemanfaatan teknologi, seperti halnya diskusi interaktif maupun pembelajaran dengan fasilitas internet. Beberapa program telah dijalankan pada program studi tertentu namun demikian, tidak semua perencanaan maupun orientasi yang ingin dicapai dapat terwujud sebagai akibat ketersediaan infrastruktur maupun biaya operasional yang begitu besar.

Dengan biaya yang begitu besar, tentunya akan membebani biaya pendidikan para mahasiswa, sehingga untuk keberlanjutannya masih ditinjau kembali, padahal kebutuhan tersebut mestinya bukan lagi menjadi sesuatu yang mahal tetapi Konsekuensi ketersediaan tersebut, menyebabkan mahasiswa maupun pihak universitas harus mengeluarkan biaya lebih guna mengakses keterbutuhan mereka terhadap internet. Pada beberapa kajian sebelumnya, terlihat akan faktor sumberdaya keuangan dan kebijakan sehingga pembelajaran di universitas dengan memakai infrastruktur teknologi informasi sulit untuk dilaksanakan.

Fenomena tersebut menjadi daya tarik tersendiri untuk kemudian dieksplorasi, bahwa di satu sisi ada kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi yang melekat sebagai penunjang proses pembelajaran mahasiswa maupun dosen, namun pada sisi lainnya kebutuhan akan sumberdaya keuangan dan fasilitas menjadi faktor penghambat untuk pemenuhan hal tersebut. Dengan demikian, judul perkembangan teknologi dan kaitannya dengan pembelajaran di Universitas Iqra Buru menjadi menarik diteliti guna melihat faktor dominan yang menjadi subtansi kebutuhan dalam pembelajaran dengan menggunakan hasil teknologi informasi.

(4)

Rumusan

Memahami latar belakang yang disampaikan, peneliti merumuskan rumusan permasalahan yang nantinya akan dibahas dalam tulisan ini yakni “Bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru?

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

a. Mengetahui bagaimana kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru?

b. Mengetahui dampak dari kondisi keterbatasan teknologi informasi mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru?

Tujuan Fungsional

Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat bagi lembaga-lembaga pendidikan maupun stakeholder dalam rangka mengembangkan serta mengelola pemanfaatan teknologi informasi serta serta kebijakan yang dapat mendukung pemanfaatan teknologi informasi di perguruan tinggi

Manfaat Hasil Penelitian Manfaat Teoritik

a. Hasil dari penelitian ini mampu untuk membuka serta menambah cakrawala berpikir dalam memahami permasalahan yang terkait dengan teknologi informasi pada dunia pendidikan dan secara khusus pada Universitas Iqra Buru.

b. Mampu mengkonsepkan permasalahan yang terjadi serta memberikan gambaran maupun alternatif pemecahan sesuai dengan kerangka konsep dan teori terkait kondisi keterbatasan teknologi informasi dalam mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru.

c. Bagi peneliti, bermanfaat untuk menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan mengenai teknologi informasi di dunia pendidikan dan secara khusus pada Universitas Iqra Buru.

Manfaat Metodologis

a. Penelitian ini juga diharapkan agar mampu memberikan hasil kajian seberapa jauh metodologi yang dipergunakan mampu mengungkap subtansi dari seluruh permasalahan yang diteliti.

b. Penelitian ini mampu memberikan gambaran yang lebih spesifik tentang penggunaan strategi dan pendekatan dalam penelitian khususnya dalam kajian kualitatif

Manfaat Rekomendatif

a. Hasil penelitian juga diharapkan untuk dapat membantu memberikan rekomendasi pada kegiatan-kegiatan penelitian lebih lanjut.

b. Bahan informasi bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan terkait pemanfaatan teknologi informasi pada dunia pendidikan.

c. Memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat sebagai pertimbangan dalam memanfaatkan teknologi informasi.

(5)

METODE

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi, waktu pelaksanaan selama 30 hari di lokasi kampus Universitas Iqra Buru. Pendekatan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana teknologi informasi menunjang proses pembelajaran di Universitas Iqra Buru. Dalam penelitian fenomenologi, peneliti memandang perilaku manusia, apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan, adalah sebagai suatu produk dari bagaimana orang melakukan tafsir terhadap dunia mereka sendiri.

Alasan utama ketika peneliti memakai fenomenologi sebagai pendekatan dalam penelitian ini karena adanya sesuatu keunikan dari pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru. Dengan kondisi yang semakin terdesak oleh kebijakan serta persoalan ketersediaan infrastruktur namun kebutuhan akan teknologi informasi dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, pada implementasi masih sulit dilaksanakan. Dengan pendekatan fenomenologi peneliti ingin lebih secara mendalam memahami struktur kesadaran orang-orang yang berada dalam situasi- situasi tertentu, dengan maksud untuk memahami motif dan makna tindakan mahasiswa maupun dosen terkait dengan tujuan proses pembelajaran.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer berupa hasil observasi peneliti tentang teknologi informasi dalam menunjang proses pembelajaran di Universitas Iqra Buru, selain itu data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber data yang dapat menunjang penelitian, seperti data dari program studi maupun rektorat, informasi dari internet.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Observasi non-partisipan dilakukan peneliti secara berkali-kali dengan tujuan untuk mendapatkan data tentang aktifitas mahasiswa dan dosen, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. dalam penelitian ini peneliti mengamati aktifitas proses pembelajaran dosen dan mahasiswa dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi yang dijalani oleh masing-masing orang.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Maximum Variation Sampling atau pengambilan sampel variasi maksimum. Strategi pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk dapat menangkap atau menggambarkan suatu tema sentral dari studi melalui informasi yang saling silang menyilang dengan berbagai tipe informan berdasarkan program studi, serta tugas, dan yang menjadi Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa dan dosen pada 5 program studi di lingkup Universitas Iqra Buru. Pengambilan sampel variasi maximum dimaksudkan untuk mencari informasi yang dapat menjelaskan adanya variasi serta pola-pola umum yang bermakna dalam variasi tersebut. Maka dengan model bervariasi yang dilakukan diharapkan juga akan mendapat kombinasi pola-pola yang mampu mewakili populasi yang diteliti. Selain dengan cara pengambilan sampel variasi maximum, peneliti juga mempergunakan cara purposive sampling dengan dasar pertimbangan bahwa orang tersebut kaya informasi

Untuk Validitas Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan triangulasi data (sumber). Untuk mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi dengan triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Peneliti menganalisa data pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Jika jawaban belum memuaskan maka peneliti melanjutkan pertanyaan lagi hingga tahap tertetu dan diperoleh data yang kredibel. Aktifitas dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh (Sugiyono, 2012:246).

(6)

HASIL PENELITIAN Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Universitas Iqra Buru

Pada pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi, Universitas Iqra Buru semestinya sudah harus memakai standar pelayanan berbasis elektronik dan begitu pula dengan proses pembelajarannya. Dengan harapan adanya peningkatan mutu pada pelayanan maupun proses pembelajaran, namun pada temuan di lapangan, hal ini belum sepenuhnya menjadi syarat mutlak dalam pelakasanaan di masing-masing program studi seperti yang tersaji pada tabel berikut ini:

Tabel 1.

Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Program Studi

Program Studi

Pelayanan Administrasi Pembelajaran Keterangan 1 Manajemen Internal Eksternal Manual, (pencatatan dan pengarsipan) -Manual -Teknologi Internet (email) (85%) belum mengakses teknologi informasi, dan masih mempergunakan tutorial dan buku bacaan sebagai sumber penulisan tugas

-Terbatasnya akses internet di areal kampus sehingga mahasiswa dan dosen terbatas dalam mengakses sumber-sumber pembelajaran melalui internet. -Untuk bisa mengakses layanan internet mahasiswa maupun dosen harus mengeluarkan biaya lebih. -Belum adanya kebijakan pihak universitas untuk mendukung pengembangan akses teknologi informasi membuat pihak program studi hanya bersifat menghimbau kepada dosen maupun mahasiswa untuk bisa menyesuaikan 2 Hukum Manual, (pencatatan dan pengarsipan) Manual, (pencatatan dan pengarsipan) (100%) belum mengakses teknologi informasi, dan masih mempergunakan tutorial dan buku teks sebagai sumber penulisan tugas.

3 Sastra Inggris Manual, (pencatatan dan pengarsipan) -Manual -Teknologi Internet (email) (60%) belum mengakses teknologi informasi, masih mempergunakan tutorial dan buku teks sebagai sumber penulisan tugas 4 Teknik Industri Manual, (pencatatan dan pengarsipan) Manual, (pencatatan dan pengarsipan) (100%) belum mengakses teknologi informasi, dan masih mempergunakan tutorial dan buku bacaan sebagai sumber penulisan tugas. Pada beberapa keterangan untuk memenuhi tugas mata kuliah mahasiswa harus mengeluarkan biaya lebih agar dapat mengakses internet di warnet maupun layanan internet berbayar 5 Agroteknologi Manual, (pencatatan dan pengarsipan) Manual, (pencatatan dan pengarsipan) (100%) belum mengakses teknologi informasi, dan masih mempergunakan tutorial dan buku bacaan sebagai sumber penulisan tugas. Untuk penugasan mata kuliah seringkali mahasiswa menggunakan akses internet pribadi

(7)

maupun berbayar

Memahami hasil data lapangan yang tersaji dalam tabel di atas, penulis menganalisis bahwa dengan tidak didukungnya sarana dan prasarana untuk akses teknologi informasi maka proses pelaksanaan administrasi internal maupun eksternal serta proses pembelajaran mengalami beberapa hambatan yang sudah barang tentu berimplikasi pada kualitas pelayanan maupun outpun dari proses pembelajaran.

Untuk pelayanan, masih terlihat sedikit sekali untuk penggunaan akses teknologi dimana masih menggunakan pola manual untuk pelaksanaan pekerjaan, tentunya berimplikasi pada mutu pelaksanaan maupun mutu laporan yang nantinya memiliki hambatan besar terhadap kontrol kelembagaan maupun mutu pelayanan. Selain itu juga kebutuhan mahasiswa dan dosen untuk menyesuaikan sumber-sumber pembelajaran dan pengajaran memiliki hambatan besar, dimana mereka harus menggunakan pembiayaan sendiri guna mendapatkan akses teknologi. Kondisi ini tentunya tidak akan membantu untuk tumbuh kembangnya sebuah lembaga pendidikan yang serta merta selalu mengupdate segala perkembangan global yang ada, dan telah menjadi kebutuhan guna mengembangkan bahan-bahan pembelajaran.

Dari rata-rata informan yang diwawancarai, umumnya menyampaikan persoalan dukungan kebijakan pihak universitas sebagai faktor yang menjadi urgen dalam akses terhadap teknologi informasi. Pemanfaatan ini pada subtansinya menunggu kebijakan universitas untuk memberikan sarana dan prasarana kepada dosen maupun mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan peningkatan mutu layanan maupun pembelajaran melalui akses terhadap eknologi informasi.

Pada kesempatan lain, peneliti juga mengkomparatifkan jawaban yang didapatkan dari informan dengan pihak Rektorat Universitas Iqra Buru, bahwa sedianya mereka memiliki keinginan kuat untuk kondisi tersebut, namun pada pokok permasalahan biaya yang dibutuhkan semakin besar sehingga ada kekhawatiran kenaikan biaya kuliah yang membebani studi para mahasiswa.

Mengkaji lebih jauh, fenomena keterbatasan akses terhadap teknologi informasi, bahwasanya teknologi informasi telah menjadi kebutuhan yang pada tingkatan tertentu merupakan permasalahan krusial yang terkait dengan pengembangan sebuah institusi. Pemerintah pada beberapa waktu lalu, selalu menghimbau serta mempolakan kinerja dengan berbasiskan teknologi informasi dan berimplikasi pada mutu layanan, tentunya sebagai sebuah lembaga pendidikan Universitas Iqra Buru juga harus mampu mengadopsi kondisi tersebut sebagai suatu kebutuhan dalam rangka peningkatan. Dengan keberadaannya di wilayah Timur Indonesia, harus diakui juga dengan berbagai keterbatas yang dimiliki seperti sarana prasarana pendukung, seperti halnya perusahaan komunikasi yang beroperasi hanyalah Telkomsel dimana dominasi dan pola-pola kapitalis sangat terlihat dengan harga dasar serta pelayanan terhadap masyarakat maupun institusi yang sedianya seadanya sebagai akibat tidak adanya persaingan pasar.

Hal yang sama, ketika lebih jauh dibicarakan dengan pihak Rektorat, seperti misalnya mencari solusi pengembangan dengan pihak perusahan penyedia komunikasi, bahwa perusahan tetap menerapkan pola kerja yang sama dengan lembaga-lembaga profit lainnya ketika akan menggunakan jasa yang mereka miliki, dan menuju pada kesimpulan yang sama bahwa pihak universitas harus mengeluarkan biaya ektra terhadap penyedia sebagai konsekuensi penggunaan sarana prasarana.

Dampak dari keseluruhan lingkaran tersebut adalah akses mahasiswa maupun dosen terhadap perkembangan teknologi informasi, yang bagi sementara mahasiswa di kota-kota besar lainnya menjadi kebutuhan, sementara mahasiswa maupun dosen di Universitas Iqra Buru hal ini merupakan sesuatu yang masih sulit dijangkau. Kondisi tersebut pada akhirnya memiliki dampak yang besar terhadap mutu pelayanan maupun pembelajaran sebagaimana terurai pada tabel 2,

(8)

jadi kebutuhan tersebut bukan sekedar menjadi pemenuhan trend namun kondisi dan sistem yang ada sudah menjadi kebutuhan yang sekiranya memaksa untuk segera dipenuhi.

(9)

Dampak Keterbatasan Pemanfaatan Teknologi Informasi Di Universitas Iqra Buru Tabel 2.

Dampak Keterbatasan Pemanfaatan Teknologi Informasi di Universitas Iqra Buru Program Studi Pelayanan Administrasi Pembelajaran

1 2 3 4 5 Manajemen Hukum Sastra Inggris Teknik Industri Agroteknolog i Internal Eksternal -Terjadinya salah

prosedur dan pelaporan -Penggunaan waktu yang

lebih lama

-Pelayanan terhambat akibat arsip hilang atau tercecer

-Kontrol menjadi lemah akibat ketergantungan dengan arsip

-Pelaporan ke Kopertis maupun Dikti terlambat akibat dokumen maupun arsip butuh waktu untuk penataan ulang

- Terlambat dalam proses distribusi dan penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti

- Tidak terindeks hasil karya maupun penelitian dari dosen dan mahasiswa - Terbatasnya jaringan untuk pengembangan kemahasiswaan - Mahasiswa terlambat dalam mengupdate bahan pembelajaran - Penyusunan tugas

maupun skripsi sering mengalami kendala karena bahan yang tersedia pada buku teks terbatas

- Penyesuaian antara teori dan pengalaman yang tejadi sulit diakumulasi

- Studi komparatif semakin terbatas Melihat apa yang didapatkan peneliti dari data lapangan, dampak dari keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu penghambat besar terhadap pengelolaan maupun pengembangan sebuah intitusi pendidikan. Data lapangan menunjukan implikasi terhadap pelayanan internal maupun eksternal dimana dari sekian banyak kejadian rata-rata merupakan penghambat dari pengelolaan pelayanan serta proses pembelajaran.

Pada masalah internal, kesalahan prosedur pelaporan sebagai akibat dari intstrumen yang tersedia berupa bahan manual yang serta merta sulit dikontrol mutu pelaksanaannya, pada bagian lainnya pelayanan terhadap proses administrasi mahasiswa maupun dosen mengalami hambatan karena keterbatasan ruang-ruang arsip yang seringkali tercecer sehingga membuat kesulitan tersendiri dalam hal validasi maupun sinkronisasi data, sehingga untuk penyusunan laporan yang tentunya harus tersedia berbagai dokumen menjadi penghalang besar bagi pihak universitas dalam melaporkan kinerja serta operasional ke Kopertis maupun dikti.

Beberapa permasalahan yang disampaikan oleh informan terkait pada pengelolaan dokumen dan pelaporan manual yakni disaat melakukan akreditasi pihak program studi mengalami kesulitan bilamana asesor yang meminta untuk mengakses dalam rangka sinkronisasi data manual dan data elektronik, kondisi tersebut sangat berpengaruh pada penilaian akhir sebuah proses akreditasi yang memiliki dampak dominan untuk keberlanjutan sebuah operasional program studi, sementara itu, pada tahun 2017 pola akreditasi akan ikut mengalami perubahan dengan menggunakan sistem elektronik dan secara keseluruhan pihak BAN-PT tidak lagi berkutat dengan data-data manual semata, bagi program studi kondisi ini menjadi persolan tersendiri untuk akreditasi kedepan.

Sementara untuk permasalahan eksternal, keterlambatan dalam proses distribusi dan penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti menjadi pihak universitas seringkali tidak memiliki ruang partisipasi untuk kegiatan sosialisasi, pelatihan maupun bimbingan teknis, padahal kegiatan-kegiatan tersebut sangat dibutuhkan oleh pihak universitas maupun program studi untuk pengembangan sumberdaya dosen dan mahasiswa. Seperti yang disampaikan oleh informan, bahwa mereka seringkali mendapatkan disposisi yang hampir kadaluarsa dan kesulitan

(10)

untuk ditindak lanjuti akibat keterbatasan waktu dan jarak yang dihadapi, untuk mengharapkan email, fasilitas itu sangat terbatas dan hanya memakai alamat universitas untuk seluruh peredaran informasi yang masuk.

Hal lain yang menjadi penting yaitu, persoalan hasil karya dan penelitian yang tidak terindeks maupun terpublikasi secara institusi menjadikan dosen maupun mahasiswa mengerjakan sendiri untuk mempublikasikan hasil karya maupun penelitian yang mereka lakukan. Persoalan dukungan untuk pengembangan jaringan kemahasiswaan yang sangat terbatas, sehingga perkembangan kreatifitas mahasiswa mengalami keterlambatan bila dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Untuk proses pembelajaran, dengan kondisi terbatas tersebut sudah barang tentu akan berimplikasi pada mutu hasil belajar yang mana tidak terupdatenya pola belajar maupun proses pembelajaran tersebut. Sementara untuk aplikasi maupun komparatis hasil-hasil belajar teoritik dan aplikasi akan kurang mendapatkan hasil maksimal sebagai akibat mahasiswa hanya berpegang pada buku ajar maupun buku teks yang jumlahnya juga masih terbatas. Patut menjadi perhatian bahwa pentingnya teknologi informasi sebagai upaya untuk mendukung proses dan hasil pembelajaran yang nantinya berpengaruh pada mutu lulusan sebuah perguruan tinggi.

Memahami berbagai implikasi akibat keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru, merupakan suatu fenomena yang semestinya tidak lagi ditemukan pada saat pemerintah dan swasta terus memacu perkembangannya. Ada beberapa hal yang bisa dianalisis untuk pemetaan persoalan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru yakni, persoalan ketersediaan sarana dan prasarana, keterjangkauan biaya, kebijakan serta dukungan pihak pengelola universitas serta kondisi geografi dimana universitas Iqra Buru berada.

Untuk sarana dan prasarana, terkait dengan letak dan geografi Universitas yang berada pada Kabupaten Buru Propinsi Maluku, kondisi tersebut sudah barang tentu semakin sulit dengan hanya tersedianya satu perusahan telekomunikasi yakni Telkomsel. Untuk mengakses teknologi informasi sudah barang tentu akan menjadi barang mahal dimana patokan harga untuk mengoperasionalkan jaringan internet mencapai 500.000 per bulan dengan kuota dan kecepatan yang minim untuk diakses oleh publik. Sementara untuk memakai sarana satelit maupun penyewaan tentu akan jauh lebih mahal dengan harga diatas rata-rata 15 juta per-bulan.

Usaha untuk mendapatkan akses teknologi informasi sudah seringkali dilakukan dengan memasukan proposal maupun permohonan kepada pihak swasta, namun akibat dengan kondisi sarana dan prasarana maka selalu mengalami hambatan untuk realisasi. Salah satu usaha pihak rektorat untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menaikan biaya pendidikan, namun pada kesempatan yang lalu setelah dikaji pihak rektorat menemukan kesulitan karena beban yang akan ditanggung oleh mahasiswa akan semakin besar, guna menghadapi persoalan tersebut maka diupayakan bantuan maupun hibah dari pihak eksternal.

Secara keseluruhan, dampak dari keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi menjadi persoalan krusial pada lembaga pendidikan tinggi seperti halnya Universitas Iqra Buru sehingga apa yang dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan agak sulit diwujudkan bila kemudian persoalan seperti ini tidak dapat tertangani. Harapan besar untuk adanya dukungan maupun dorongan Pemerintah dalam menyelesaikan keterbatasan-keterbatasan tersebut harus menjadi prioritas, bilamana kita mengaharapkan adanya sinergitas antara proses dan output dari pendidikan di Indonesia.

(11)

KESIMPULAN

Pokok permasalahan yang timbul sehingga terjadi keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi di Universitas Iqra Buru terdiri atas beberapa hal, yakni ketersediaan sarana dan prasarana, keterjangkauan biaya, kebijakan serta dukungan pihak pengelola universitas Iqra. Kondisi tersebut tentunya akan berimplikasi pada bagian terpenting yakni keterbatasan pada pelayanan dan proses pembelajaran dosen dan mahasiswa, sehingga memiliki pengaruh yang kuat terhadap mutu perguruan tinggi yang dalam hal ini Universitas Iqra Buru sebagai objek penelitian.

Pada kelanjutannya, dampak dari kondisi keterbatasan teknologi informasi tentu akan mempengaruhi proses pelayanan dan pembelajaran di Universitas Iqra Buru seperti, terlambat dalam proses distribusi dan penerimaan informasi dari Kopertis maupun Dikti, tidak terindeks hasil karya maupun penelitian dari dosen dan mahasiswa serta terbatasnya jaringan untuk pengembangan kegiatan kemahasiswaan.

Kondisi-kondisi yang ada memiliki efek domino terhadap pengelolaan, pengembangan serta pengontrolan sebuah kegiatan akademik dan non akademik di Universitas Iqra Buru, namun begitu pula pihak Universitas Iqra Buru, dalam hal ini rektorat terus berupaya untuk menghadirkan teknologi informasi di universitas dalam rangka mendukung pelayanan maupun pembelajaran, yang pada akhirnya mengalami kesulitan untuk masalah keuangan dimana beban kuliah akan semakin memberatkan mahasiswa. Kondisi ini masih terus dicarikan jalan keluar dengan membuat proposal maupun permohonan bantuan kepada pihak eksternal.

Harapan besar untuk adanya program-program pemerintah dalam mendukung pemanfaatan teknologi informasi pada perguruan tinggi menjadi hal terpenting yang harus disikapi dengan bijak, bilamana secara keseluruhan masyarakat maupun pemerintah menginginkan adanya peningkatan mutu pendidikan, terutama pada pendidikan tinggi di Universitas Swasta.

Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa menjadi inisiator pengembangan pemanfaatan teknologi informasi pada perguruan Tinggi swasta yang mengalami persoalan pendanaan untuk sarana dan prasarana, yang tentunya bekerja sama dengan Kementerian Ristek Dikti guna bersinergi untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut, karena banyak persoalan pemanfaatan teknologi informasi tersebut berakar pada persoalan pembiayaan serta sarana dan prasarana.

Keinginan ini bisa diwujudkan dengan program-program pendampingan dan juga program dukungan dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi di perguruan tinggi swasta, bilamana bisa terwujud maka pendidikan menjadi semakin terjangkau dan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki mutu terbaik.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan perkembangan.: Dampak Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia Dan Sistem PendidikanAlamat. Jakarta. Yayasan Idayu Judul

Rahardjo, Ir. Budi M.Sc, Ph.D. 2002. Memahami Teknologi Informasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Gramedia

Denzin, K. Norman, Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Miarso, Yusufhadi. 2002. Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Organisasi Belajar. Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dalam hal ini pengaruh

Jahe merupakan tanaman obat herba berakar rimpang yang sudah tidak asing dikenal masyarakat untuk obat tradisional dan bumbu masak, karena memiliki aroma yang

Pada halaman 430 menunjukkan sebuah deskripsi mengenai nilai aqidah tentang iman kepada Allah yang menunjukkan bahwa Kiai Ahmad Dahlan bukan lah Kiai kafir, karena

Kolagen yang terdapat pada amnion terdiri dari kolagen interstisium tipe I, III, V, dan VI, yang saling berikatan silang dan merupakan penentu utama daya regang membran

Kegiatan Penyediaan Jasa Pelayanan Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Kegiatan Pemeliharaan

(c) Untuk pesawat terbang bertenaga mesin bolak-balik dengan berat maksimum lebih dari 6.000 pon, pesawat terbang bermesin turbin tunggal dan turbin banyak dengan berat 6000 pon

Hasil kegiatan evaluasi hasil belajar berfungsi untuk (i) diagnostik dan pengembangan, (ii) seleksi, (iii) kenaikan peringkat belajar, (iv) penempatan peserta

Permasalahan dan Tujuan Penelitian Dari penelitian-penelitian yang lalu belum pernah diteliti khusus mengenai pernikahan orang betawi di bawah umur,alasan dan dampak