• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MERAUKE PERATURAN BUPATI MERAUKE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI MERAUKE PERATURAN BUPATI MERAUKE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MERAUKE

PERATURAN BUPATI MERAUKE

NOMOR 16 TAHUN 2011

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PAKET KEBIJAKAN DANA 1 (SATU) MILYAR PADA SETIAP KAMPUNG

DI KABUPATEN MERAUKE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MERAUKE,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat merupakan tugas pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah yang seluas-luasnya sehingga pembangunan yang merata dan berkeadilan diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di wilayah kabupaten Merauke dengan semboyan Gerakan Membangun Kampungku (GERBANGKU);

b. bahwa untuk maksud tersebut maka Paket Kebijakan Dana 1(satu) Milyar bagi setiap Kampung merupakan upaya untuk memberikan sentuhan pembangunan dengan memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, penyediaan infrastruktur, serta mendidik moralitas anak bangsa dengan membangkitkan kesadaran hukum dan kegiatan keagamaan di setiap Kampung dalam wilayah Kabupaten Merauke;

c. bahwa untuk melaksanakan kebijakan sebagaimana dimaksud maka perlu disusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar pada Setiap kampung di Kabupaten Merauke agar menjadi pedoman dalam pengimplementasian program baik melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Lembaga Teknis Daerah dan Unit Kerja maupun Pemberian Dana

Secara Langsung (Fresh Money) di Setiap Kampung;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati Merauke tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar pada Setiap Kampung di Kabupaten Merauke.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi

Otonom Irian Barat dan Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi

Provinsi Papua (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151) sebagaimana telah diubah Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara 4884);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4384);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

(2)

- 2 -

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik dan Kelurahan di Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2008 Nomor 15);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah di Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2008 Nomor 11);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Daerah di Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2008 Nomor 12); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2008 Nomor 14);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik dan Kelurahan di Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2008 Nomor 15);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2009 Nomor 2);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PAKET KEBIJAKAN DANA 1 (SATU) MILYAR PADA SETIAP KAMPUNG DI KABUPATEN MERAUKE.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Merauke;

(3)

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Merauke dan Perangkat Kabupaten Merauke sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Merauke;

3. Bupati adalah Bupati Merauke;

4. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah;

5. Lembaga Teknis Daerah adalah unsur pengawas dan perencana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah serta unsur pembantu tugas-tugas Bupati;

6. Distrik adalah Wilayah kerja Distrik sebagai Perangkat Daerah;

7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dalam wilayah kerja Distrik;

8. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional;

9. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung.

BAB II

DASAR PELAKSANAAN Pasal 2

Pelaksanaan Paket Kebijakan Dana 1 (Satu) Milyar pada setiap Kampung di Kabupaten Merauke berdasarkan pada Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Merauke Periode 2011-2016.

BAB III

TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI Pasal 3

Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar bagi tiap Kampung bertujuan untuk memberikan rasa keadilan dan pemerataan pembangunan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Merauke dengan memberikan pelayanan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Hukum dan Keagamaan, menyediakan Infrastruktur

dasar bagi masyarakat di Kampung-kampung, mendampingi dan

memberdayakan masyarakat di tingkat kampung, membuka akses dan penyediaan informasi dengan memberikan sentuhan pelayanan pembangunan bagi masyarakat di kampung-kampung.

Pasal 4

(1) Sasaran pelaksanaan Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar ditujukan bagi masyarakat di Kampung-kampung.

(2) Sasaran Pelaksanaan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar (basic

needs) bagi masyarakat kampung.

(3) Pemenuhan Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing Dinas, Lembaga Teknis dan Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke.

(4)

- 4 -

Pasal 5

Strategi pelaksanaan paket kebijakan dana 1 (satu) milyar pada setiap kampung dilakukan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan.

BAB III PENDANAAN

Pasal 6

(1) Paket kebijakan Dana 1 (Satu) Milyar bagi Setiap Kampung dilaksanakan dengan Sumber Pendanaan dari APBD Kabupaten Merauke.

(2) Paket Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Pemberdayaan Ekonomi, Hukum dan Keagamaan.

Pasal 7

(1) Untuk melaksanakan Paket Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), disediakan dana dengan prosentase sebagai berikut :

a. Bidang Pendidikan sebesar 13,75%% = Rp. 137.500.000,-

b. Bidang Kesehatan sebesar 13,75% = Rp. 137.500.000,-

c. Bidang infrastruktur sebesar 13,75 % = Rp. 137.500.000,-

d. Bidang Pemberdayaan Ekonomi sebesar 13,75% = Rp. 137.500.000,-

e. Bidang Hukum sebesar 5 % = Rp. 50.000.000,-

f. Bidang Keagamaan (Fresh Money) = Rp. 200.000.000,-

g. Dana Segar (Fresh Money) = Rp. 200.000.000,-

(2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dan huruf g tidak termasuk biaya transport dan biaya penunjang bagi petugas yang ditunjuk untuk melakukan penyerahan.

BAB IV BIDANG – BIDANG

Pargraf kesatu Bidang Pendidikan

Pasal 8

(1) Merencanakan pemanfaatan dana yang tersedia bagi pelaksanaan program di bidang pendidikan;

(2) Pelaksanaan Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar di bidang pendidikan di laksanakan dengan memberikan focus pada penyediaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan;

Pargraf kedua Bidang Kesehatan

Pasal 9

(1) Merencanakan pemanfaatan dana yang tersedia bagi pelaksanaan program di bidang Kesehatan.

(5)

(2) Dalam Perencanaan sebgaimana dimaksud pada ayat(1) disediakan dana sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dari prosentase dana keseluruhan untuk biaya perawatan dan fasilitasi bagi pasien rujukan guna mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut.

(3) Besaran Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disamakan pada setiap Kampung.

(4) Dana bidang kesehatan lainnya dipergunakan bagi pelayanan Ibu dan Anak serta penyediaan obat-obatan bagi masyarakat Kampung.

(5) Mengupayakan terbentuknya Puskesmas percontohan yang menjadi rujukan bagi Kampung-Kampung disekitarnya.

Paragraf ketiga Bidang Infrastruktur

Pasal 10

(1) Merencanakan pemanfaatan dana yang tersedia bagi pelaksanaan program penyediaan infrastruktur dasar di setiap Kampung.

(2) Infrastruktur dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi : a. Penyediaan sarana dan prasarana Air bersih;

b. Penyediaan fasilitas penunjang jalan dan jembatan yang menjadi kebutuhan dasar di setiap kampung; dan

c. Penyediaan fasilitas Sanitasi dan MCK.

Paragrapf keempat

Bidang Pemberdayaan Ekonomi Pasal 11

(1) Merencanakan pemanfaatan dana yang tersedia bagi pelaksanaan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di setiap Kampung.

(2) Program Pemberdayaan Ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. Memberikan Pelatihan Dasar bagi masyarakat kampung mengenai produk olahan makanan yang berbahan dasar yang tersedia di setiap kampung untuk dijadikan komoditas olahan yang dapat dipasarkan; b. Membuka akses pasar bagi masyarakat di setiap kampung;

c. Mengupayakan peningkatan kualitas hasil olahan sesuai permintaan pangsa pasar;

d. Membentuk kelompok usaha di setiap kampung;

e. Memberikan pinjaman modal usaha bagi setiap kelompok dalam rangka menunjang kegiatan usaha.

Paragraf kelima Bidang Hukum

Pasal 12

(1) Merencanakan pemanfaatan dana yang tersedia bagi pelaksanaan program bidang Hukum di tingkat kampung.

(6)

- 6 -

(2) Dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diperuntukan bagi kegiatan: a. Sosialisasi Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar;

b. Sosialisasi Peraturan perundang-undangan;

c. Penyuluhan hukum bagi aparat kampung dan warga masyarakat pada setiap kampung;

d. Bimbingan teknis penyusunan produk hukum bagi aparat kampung.

(3) Penyelenggaraan kegiatan bidang hukum dilakukan berdasarkan

pembagian wilayah penyelenggaraan.

Paragraf keenam Bidang Keagamaan

Pasal 13

(1) Merencanakan pemanfaatan dana segar (fresh money) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 huruf f pada setiap kampung.

(2) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukan untuk pembangunan sarana peribadatan sesuai golongan agama di setiap kampung.

(3) Besaran Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibagi secara merata bagi setiap sarana peribadatan yang ada dikampung tersebut.

(4) Bagian dana yang diperuntukan bagi setiap agama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibagikan secara proposional yang disesuaikan dengan jumlah rumah ibadah sesuai golongan agama pada setiap kampung.

BAB V

PELAKSANA PAKET KEBIJAKAN Pasal 14

(1) Pelaksanaan paket kebijakan berupa Bantuan Keuangan, Bantuan social

dan Hibah.

(2) Pelaksana Paket Kebijakan adalah Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Unit Kerja yang diberikan Kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan di bidang Pendidikan, Kesehatan, Pemberdayaan Ekonomi, Infrastruktur, Hukum dan Keagamaan.

Paragraf kesatu Bantuan Keuangan

Pasal 15

(1) Bantuan Keuangan sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) disalurkan langsung dari kas daerah ke Kas kampung.

(2) Kas Kampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa kas yang di buka oleh pemerintah Kampung pada Bank Papua atau Bank milik pemerintah lainya yang ada di ibukota distrik.

(3) Khusus bagi distrik yang belum mempunyai bank penyerahan bantuan uang diserahkan secara tunai kepada kepala Kampung disaksikan unsur aparat distrik dan aparat kampung setempat.

(7)

Pasal 16

(1) Pengajuan permohonan belanja bantuan keuangan diajukan oleh kepala kampung berdasarkan rumusan masing-masing pokja yang telah dibentuk di setiap kampung dalam bentuk proposal.

(2) Permohonan belanja bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada Bupati melalui Kepala distrik untuk diverifikasi.

(3) Persyaratan, Tata cara dan pertanggungjawaban, diatur kemudian dalam Petunjuk Teknis (JUKNIS).

Paragraf Kedua Batuan Sosial

Pasal 17

(1) Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan atau barang kepada masyarakat kampung.

(2) Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang (dana transfer) kepada pemerintah kampung dipertanggungjawaban dalam bentuk bukti tanda terima uang dan rincian peruntukannya.

(3) Pemberian bantuan sosial dalam bentuk barang pengadaanya

dipertanggungjawabkan oleh SKPD berkenaan dengan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, bidang pemberdayaan ekonomi dan bidang keagamaan ketentuan peraturan-perundang-undangan dan penyerahannya kepada penerima bantuan di buktikan dengan berita acara serah terima barang.

(4) Persyaratan, Tata cara dan pertanggungjawaban, diatur kemudian dalam Petunjuk Teknis (JUKNIS).

Paragraf Ketiga Hibah Pasal 18

(1) Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan atau jasa kepada pemerintah kampung yang secara spesifik telah ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

(2) Belanja hibah diberikan secara selektif, akuntable dan trasparan sesuai dengan paket kebijakan ini.

Pasal 19

(1) Hibah dalam bentuk barang modal dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan oleh SKPD sesuai dengan bidang-bidang yang tertera dalam paket kebijakan tersebut diatas.

(2) Pemberian Hibah dalam bentuk barang modal dapat dilakukan apabila barang tersebut :

a. Berupa tanah dan atau bangunan yang telah diserahkan Bupati melalui SKPD kepada pemerintah Kampung;

(8)

- 8 -

b. Berupa tanah dan atau bangunan yang dari pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan kepada pemerintah kampung;

c. Berupa selain tanah dan atau bangunan yang telah diserahkan oleh Bupati melalui SKPD kepada pemerintah kampong; atau

d. Berupa selain tanah dan atau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan.

(3) Pemberian hibah berupa barang modal sebelum diserahterimakan dengan penerima hibah terlebih dahulu dilakukan penghapusan asset daerah terhadap barang yang akan dihibahkan.

(4) Pemberian hibah dalam bentuk jasa dianggarkan oleh Sekretariat daerah pada bidang hukum pada kelompok belanja langsung dan berupa bimbingan teknis, pendidikan, pelatihan, penelitian dan jasa lainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(5) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan dituangkan dalam berita acara serah terima barang.

(6) Persyaratan, tata cara pemberian dan pertanggungjawaban diatur kemudian dalam Petunjuk Teknis (JUKNIS).

BAB VI PENGANGGARAN

Pasal 20

(1) Belanja Bantuan Keuangan, bantuan sosial dan hibah dalam bentuk uang dan atau barang diusulkan oleh SKPD sesuai dengan bidang –bidang pada paket kebijakan Bupati sebagaimana dimaksud diatas, diusulkan SKPD untuk dianggarkan dalam DPA-SKPD dalam APBD Tahun Anggaran 2011. (2) Belanja bantuan hibah dalam bentuk Jasa bidang hukum dianggarkan oleh

Sekretaris Daerah Tahun Anggaran 2011.

BAB VII PENCAIRAN

Pasal 21

(1) Permintaan pembayaran dan pencarian belanja bantuan keuangan, bantuan sosial, hibah dilakukan melalui mekanisme sesuai ketentuan yang berlaku yang akan dituangkan dalam petunjuk teknis.

(2) Permintaan pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan proposal kegiatan dan rincian peruntukan dana.

(3) Proposal kegiatan dan rincian peruntukan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan format Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial, Hibah dan Hibah dalam bentuk Jasa.

(4) Format sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipergunakan untuk setiap usulan program berdasarkan pada pembagian bidang-bidang paket kebijakan ini.

BAB VIII PENGAWASAN

(9)

Pasal 22

(1) Pengawasan dan monitoring Pelaksanaan Paket Kebijakan Dana 1 (satu) Milyar secara fungsional dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Merauke.

(2) Pengawasan dan monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di laporkan kepada Bupati secara periodik 3 (tiga) bulan sekali.

(3) Selain Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Inspektur pada Inspektorat, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Merauke, pengawasan dan monitoring dilakukan juga oleh Tim Khusus yang ditunjuk oleh Bupati.

Pasal 23

Evaluasi terhadap pelaksanaan program dilakukan 1 (satu) tahun sekali.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya, diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 8 Januari 2011.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Merauke.

Ditetapkan di Merauke

pada tanggal 30 September 2011

BUPATI MERAUKE,

CAP/TTD

Drs. ROMANUS MBARAKA, MT

Diundangkan di Merauke

pada tanggal 30 September 2011

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MERAUKE

CAP/TTD

Drs. DANIEL PAUTA

BERITA DAERAH KABUPATEN MERAUKE TAHUN 2011 NOMOR 16 Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya

a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MERAUKE Plt. KEPALA BAGIAN HUKUM

S.M SILUBUN, SH, MH PEMBINA

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Proses enkripsi yang dilakukan dengan menggunkan kunci publik yang telah disebarluaskan secara umum, menyebabkan kunci ini tidak dapat dipergunakan untuk

• Mahasiswa yg cerdas akan menyingkirkan jawaban C & D krn kedua opsi itu terlihat lebih tidak mungkin sebagaiB. jawaban yg benar krn sifatnya yg cenderung mutlak

Kegiatan LLTT di Tingkat Masyarakat tidak bisa dipisahkan dari upaya pemerintah untuk memberi pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya mengelola air limbah termasuk

Sesuai dengan kriteria aktivitas siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang aktif 75% baik

PELANGGAR PASAL

Jika diarnati lebih saksama, jelas alat tangkap ini tidak selektif terhadap ikan layang dan ikan kernbung, karena dominan hasil tangkapan dari jenis ikan tersebut

Uraian tindakan dalam alur penelitian ini, langkah awal, kegiatan penelitian dimulai dengan kegiatan orientasidan observasi tentang latar penelitian, termasuk kondisi sekolah,

Penjelasan mengenai rujukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas rujukan di Puskesmas X Kota Surabaya, setelah prosedur tindakan pra-rujukan dilakukan