1
PEMBAHASAN
TABEL
Apa yang dimaksud dengan “tabel” tidak lain adalah: alat penyajian data statistik yang berbentuk (dituangkan dalam bentuk) kolom dan lajur (Sudijono,2009). Tabel menurut KBBI ialah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang biasanya berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan baris pembatas sebagai kolom.
1. Tabel Biasa
Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam –macam keperluan baik bidang ekonomi sosial budaya dan lain-lain untuk menginformasikan dat adari hasil penelitian atau hasil penyelidikan.
Contoh
JUDUL TABEL 1
... Judul kolom
Judul baris
Sel – sel Sel – sel Sel – sel
Sel- sel Sel – sel Sel – sel
Sel - sel Sel – sel Sel – sel
Sumber :... Catatan :...
Keterangan tabel :
1) Judul tabel ditulis diatas simetris sumbu y dengan huruf kapital tanpa penggalan
kata secara singkat dan jelas tentang apa, macam atau klasifikasi, dimana , kapan dan apabila ada cantumkan satuan atau unit data yang digunakan.
2) Judul kolom ditulis singkat, jelas , dan diupayakan jangan memenggal kata
2
4) Catatan ditulis digaian kiri bawah berguna untuk mencatat hal-hal penting dan
perlu diberikan. Pada bagian tersebut juga terdapat kata sumber untuk menjelaskan dariman data tersebut dikutip, kalau tidak ada berarti pelopor ikut didalamnya.
5) Selain no 1-4 diatas, perlu diperhatikan yaitu nama sebaiknya disusun menurut
abjad ; waktu secara berurutan (kronologis) urutan kepangkatan, urutan golongan pegawai dsb.
2. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi digunakan khusus data yang terletak antara baris dan kolom
berjenis variabel kategori.
Contoh: Misalkan data karyawan perusahaan Z pada tahun 2007. yang disebut karyawan di sini adalah orang yang bekerja di perusahaan Z dari level terendah sampai level manajemen yang semuanya berjumlah 336.416 orang berasal dari lulusan SMA, Diploma 3 dan Strata -1 yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Karyawan laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 104.758, D-3 sebanyak 51.459 dan S-1 sebayak 12.116. karyawan perempuan denga tingkat pendidikan SMA sebanyak 102.795, D-3 sebayak 54.032 dan S-1 sebanyak 11.256.
Untuk menyajikan data yang terurai dalam naskah di atas, sangat cocok apabila kita menggunakan tabel kontingensi.Dengan melihat bayaknya kategori setiap factor maka untuk kasus ini, tabel yang akan kita buat adalah tabel kontingensi 2x3 yaitu dua baris tiga kolom. Dengan kasus yang berbeda tabel kontengensi yang kita buat dapat saja 4x3 atau 4x4 dan sebagainya.
3 Contoh :
TABEL 2.1
Kinerja Ekonomi Makro Indonesia
Indikator 1997 Soeharto 1998 Habibie 1999 Hbibie 2000 Gus Dur 2001 Gus Dur Projeksir 1. LPE % 7,82 -13,68 0,02 4,80 3,00 2. Penganggur, juta 2,7 8,5 >10 >12 >15 3. Inflasi (%) 6,7 67,7 4,00 9,35 >11 4. Nilai tukar Rp/$ 4,460 8,025 7,085 9,675 11,500 5. Ekspor(milyar $) 53,44 48,85 48,67 61,32 68,00 6. Impor (..) 41,69 27,34 24,00 32,89 37,82 7. Neraca berjalan (..) 4,89 4,10 5,79 5,00 4,40 8. Cad devisa (..) 21,40 24,00 29,00 29,40 25,00 9. Utang LN(..) 136,17 146,80 147,60 149,80 150,00 10.Debt. Service (..) 23,83 24,67 25,20 27,00 28,50 11.DSR(%) 44,60 50,50 51,77 44,03 41,23 12.Defisit ABPN (Tri I) -3,578 -21,224 -44,214 -44,133 -54,319 13.Daya saing ekspor 39 41 46 47 49 14.CAR Bank (%) -pemerintah -swasta 7,8 9,6 -21,4 -16,2 -14,1 -11,3 Na Na ? ? 15.Kredit Macet (%) Na 38,0 32,8 32,4 35,4
Sumber :Bank Indonesia, BPS, Kompas dll; diolah Hj. Soeharsono Sagir 3. Tabel Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai terbesar yang membagi banyaknya data kedalam beberapa kelas . kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian
4
mudah dipahami dan mudah dibaca sebagai bahan informasi pada gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gambar statistik dalam berbagai bentuk penyajian data. Dalam statistik, ”distribusi frekuensi” kurang lebih mengandung pengertian: “suatu keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar” 1
Distribusi frekuensi berdasarkan cara pengelompokkan terdiri dari dua yaitu:
a. Distribusi frekuensi kategori yaitu distribusi frekuensi yang mengelompokkan
datanya disusun berbentuk kata-kata atau distribusi frekuensi yang penyatuan kelas-kelasnya didasarkan pada data kategori (kualitatif)
b. Distribusi frekuensi numerik yaitu distribusi frekuensi yang penyatuan
kelas-kelasnya (disusun secara interval) didasarkan pada angka-angka kuantitatif. Contoh distribusi frekuensi kategorik :
TABEL 3.1
Jenis diklat Frekuensi
Adum Adumla Spama Spamen Spati lemhannas 1.500 1.200 750 300 150 50 jumlah 3.850
5 Contoh: Distribusi frekuensi numerik
TABEL 3.2
Nilai interfal Frekuensi
27-33 34-40 41-47 48-54 55-61 62-68 69-75 1 9 13 15 13 11 2 jumlah 64
Istilah-istilah yang berhubungan dengan distribusi frekuensi numerik :
1) interval kelas : sejumlah nilai variabel yang ada dalam batas kelas
tertentu
2) batas kelas : suatu nilai yang membatasi kelaspihak satu dengan
pihak yang lain. Kegunaannya waktu pembuatan histogram (tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batang sebagai manifestasi dari data asli).
3) titik tengah kelas : nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai
ujung bawah kelas ditambah nilai ujung ats kelas dikalikan ½. Teknik pembuatan distribusi frekuensi :
a) Urutakan data dari terkecil sampai terbesar
b) Hitung jarak atau rentangan rumus, R= Data tertinggi – Data terendah
c) Hitung jumlah kelas (K) rumus : jumlah kelas (K) = 1 +3,3 log n
n= jumlah data
d) Hitung panjang kelas interval (P) Rumus :
e) Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama dilanjutkan menghitung
6
f) Buat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan
urutan interval kelas Contoh tabel sementara
Interval Rincian Frekuensi
Jumlah
g) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka
frekuensi
Beberapa bentuk distribusi frekuensi berdasarkan teknik penghitungan nilai yaitu: (1) Distribusi frekuensi relatif
Distribusi frekuensi relatif yaitu distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya tidak dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiap kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka presentase (%) atau angka relatif. Teknik perhitungan distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka distribusi frekuensi mutlak dengan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n) dikalikan 100% atau dengan rumus:
Contoh 1 : f relatif kelas-1 = 2/70 x 100% = 2,857% f relatif kelas-2 = 6/70 x 100% = 2,571 % f relatif kelas-3 = 15/70 x 100% =21,429 % f relatif kelas-4 = 20/70 x 100% =28,571 % f relatif kelas-5 = 16/70 x 100% = 22,857 % f relatif kelas-6 = 7/70 x 100% = 10,000 % f relatif kelas-7 = 4/70 x 100% = 5,714 %
7
Dari hasil perhitungan contoh 1 tersebut dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi relatif seperti tabel 3.4:
TABEL 3.4
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Nilai interval Frekuensi
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 2,857 % 2,571& 21,429% 28,571% 22,857% 10,000% 5,714% jumlah 100,00%
Jika digabungkan tabel distribusi frekuensi dengan tabel distribusi relatif seperti tabel di bawah ini
:TABEL 3.5 DISTRIBUSI FREKUENSI DENGAN DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Nilai interval F (mutlak) F (relatif)
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 2 6 15 20 16 7 4 2,857 % 2,571& 21,429% 28,571% 22,857% 10,000% 5,714% jumlah 70 100,00%
8
(2) Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif (fkum) ialah distribusi frekuensi yang nilai
frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi dengan frekuensi. Distibusi frekuensi relatif dibagi menjadi 2:
distribusi komulatif (kurang dari)
Contoh: Nilai f kum Kurang dari 60 Kurang dari 65 Kurang dari 70 Kurang dari 75 Kurang dari 80 Kurang dari 85 Kurang dari 90 Kurang dari 95 0 2 8 23 43 59 66 70
distribusi kumulatif (atau lebih) . Contoh :
nilai f kum 60 atau lebih 65 atau lebih 70 atau lebih 75 atau lebih 80 atau lebih 85 atau lebih 90 atau lebih 95 atau lebih 70 68 62 47 27 11 4 0
Distribusi frekuensi relatif kumulatif {fkum (%)} ialah distribusi
frekuensi yang mana nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase (%) atau dengan rumus :
9
Tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi 2 yaitu :
(a) Distribusi frekuensi kumulatif relatif (kurang dari)
Contoh 2 : fkum (%) = 0/70 x 100% = 0,000 % fkum (%) = 2/70 x 100% = 2,857 % fkum (%) = 8/70 x 100% = 11,429 % fkum (%) = 23/70 x 100% = 32,857 % fkum (%) = 43/70 x 100% = 61,429 % fkum (%) = 59/70 x 100% = 84,286 % fkum (%) = 66/70 x 100% = 49,286 % fkum (%) = 70/70 x 100% = 100,000 %
(b) Distribusi frekuensi kumulatif relatif (atau lebih)
Contoh 3 : fkum (%) = 70/70 x 100% = 100,000 % fkum (%) =68/70 x 100% = 97,143 % fkum (%) =62/70 x 100% = 88,571 % fkum (%) =47/70 x 100% = 67,143 % fkum (%) =27/70 x 100% = 38,571 % fkum (%) = 11/70 x 100% = 15,714 % fkum (%) =4/70 x 100% = 5,714 % fkum (%) =0/70 x 100% = 0,000 %
10
Dari hasil perhitungan contoh 2 dan 3 tersebut dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif kurang dari seperti tabel dibawah ini:
TABEL 3.6 DISTRIBUSI KUMULATIF RELATIF (KURANG DARI) Nilai f kum Kurang dari 60 Kurang dari 65 Kurang dari 70 Kurang dari 75 Kurang dari 80 Kurang dari 85 Kurang dari 90 Kurang dari 95 0,000% 2,857% 11,429% 32,857% 61,429% 84,286% 94,286% 100,000%
Jika dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif relatif atau lebih seperti tabel di bawah ini:
TABEL 3.7
DISTRIBUSI FREKUENSI
KUMULATIF RELATIF (ATAU LEBIH)2
Nilai f kum
2
11 60 atau lebih 65 atau lebih 70 atau lebih 75 atau lebih 80 atau lebih 85 atau lebih 90 atau lebih 95 atau lebih 100,000% 97,143% 88,571% 67,143% 38,571% 15,714% 5,714% 0,000%
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data berikut ini. Tabel 3.8
Data Frekuensi Tepi Bawah Tepi Atas
41 – 45 46 – 50 51 – 55 56 – 60 61 – 65 66 – 70 3 6 10 12 5 4 40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5
Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari
seperti berikut.Tabel 3.9 dan tabel 3.10 .3
3
Nugroho Soedyarto dan Maryanto, Matimatika untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPA Jilid 2, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.,2008,hal.11
13
DAFTAR PUSTAKA
Riduwan. 2013. DASAR-DASAR STATISKA. Cetakan ke-11, IKAPI.
Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Soedyarto, Nugroho dan Maryanto. 2008. Matimatika untuk SMA dan MA Kelas XI Program IPA Jilid 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.