• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : Marwan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 1

Kajian Struktur dan Sosiologi Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi

Karya Sawitri Dalam Majalah Djaka Lodang

Edisi 51 Bulan Mei sampai Edisi 14 Bulan Agustus 2013

Oleh : Marwan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Wanmar712@yahoo.co.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan struktur sastra Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri. (2) Mendeskripsikan aspek sosiologi sastra yang ada dalam Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri. Objek penelitian ini adalah struktur dan aspek-aspek sosiologi yang ada dalam Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, sedangkan instrumen penunjangnya dalam penelitian ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan struktur karya sastra, sosiologi sastra, berbagai buku tentang penelitian, kertas catat, alat tulis dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik catat dan teknik simak. Teknik keabsahan data menggunakan teknik pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini adalah validitas semantis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis konten. Teknik penyajian data penulis, menggunakan teknik informal. Hasil penelitian struktur dan aspek sosiologi Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri yaitu: (a) tema dalam cerita cerbung ini yaitu ketulusan cinta; (b) tokoh dalam cerbung ini yaitu Wisnu, Sumilah, R. Ngt. Kusumaningsih, R. Brata Atmaja, Bu Sarwi, Jana, dan Dita; (c) alur yang digunakan adalah alur maju; (d) latar terdiri dari tiga yaitu latar tempat, latar waktu dan latar sosial; (e) sudut pandang persona ketiga. Hasil analisis sosiologi sastra cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi yaitu (a) aspek kekerabatan; (b) aspek cintakasih; (c) aspek ekonomi; (d) aspek pendidikan; (e) aspek kebudayaan; dan (f) aspek agama.

Kata kunci:Kajian Stuktur, Sosiologi, Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi

Pendahuluan

Sastra menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri merupakan suatu keadaan cuplikan-cuplikan kehidupan masyarakat seperti yang dialami, dicermati, ditangkap dan direka oleh pengarangnya. Kehidupan dalam karya sastra merupakan kehidupan yang diwarnai oleh penulisnya, baik latar belakang pendidikannya, keyakinannya, pandangan hidupnya dan lain sebagainya.

Cerbung merupakan uraian cerita sebagian besar kehidupan manusia yang ditokohkan dan didalamnya terdapat berbagai jenis masalah yang harus dihadapi oleh tokoh tersebut. Masalah-masalah yang harus dihadapi oleh tokoh dalam cerbung tidak

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 2 terbatas pada cerita saja, tetapi ada kemungkinan juga terdapat pada masyarakat luas (pembaca). Ada pembaca yang sedang mengalami masalah seperti dalam cerbung yang dibacanya, maka mereka akan mengambil jalan untuk menyelesaikannya seperti dalam cerbung yang dibacanya.

Dalam menikmati karya sastra tidak terlepas dari unsur-unsur yang terkandung dalam karya sastra, salah satunya aspek sosial antar tokoh dalam karya sastra. Sosiologi sastra adalah telaah yang obyektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, telaah tentang lembaga dan proses sosial. Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat. Secara kelembagaan objek sosiologi dan sastra adalah manusia dan masyarakat.

Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi mempunyai keistimewaan tersendiri yaitu cerita yang dipaparkan oleh pengarang seperti dunia realitas yang dialami manusia ditengah-tengah kehidupan modern. Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi mencoba mengangkat peristiwa yang dialami oleh masyarakat atau kehidupan seseorang. Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi ini mencerminkan kehidupan masyarakat yang mana dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi banyak mengungkap tentang masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan seseorang atau masyarakat. Hal tersebut yang menjadi alasan peneliti tertarik untuk menganalisis struktur dan sosiologi cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah berupa kutipan pada Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik simak dan teknik catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah manusia (human instrument) dan dibantu dengan kartu data. Teknik keabsahan data menggunakan teknik pengujian kredibilitas data dalam penelitian ini adalah validitas semantis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik content analysis. Teknik penyajian hasil analisis data dalam peneletian ini menggunakan teknik informal.

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 3

Hasil Penelitian

1. Struktur Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri.

Unsur intrinsik dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang.

a. Tema

1) Tema utama

Gagasan utama atau ide pokok dalam Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi ini tentang ketulusan cinta. Yaitu ketulusan cinta si tokoh utama terhadap wanita yang sangat dicintainya yaitu Sumi.

“Aku ngerti sing kok pikirake Sumi. Ora-orane yen aku negakake kaluwargamu.Yen kita urip bebarengan. Ibu lan adhi-adhimu mengko tetep bakal tak urus.” (LLDS: Seri 9, 51)

Terjemahannya;

‘Saya tahu yang kamu pikirkan Sumi. Setidaknya jika aku menjunjung keluargamu. Jika kita sudah hidup bersama. Ibu dan adik-adikmu nanti tetap bakal tak urus.’ (LLDS: Seri 9, 51)

Dari kutipan di atas terlihat ketulusan cinta Wisnu, bahwa dia tidak hanya mencintai Sumi akan tetapi dia juga ingin menanggung semua kebutuhan hidup keluargannya.

2) Tema tambahan

Terdapat beberapa tema tambahan pada Cerbung Lintang-Lintang Dadi

Seksi terlihat pada kutipan di bawah ini, yang pertama yaitu tentang

bingungnya Wisnu tentang perasaanyanya terhadap Sumi yaitu antara cinta dan gengsi. Berikut adalah kutipannya:

“Mbokmenawa kaya mengkono kuwi rasane wong pacaran?Nanging dheweke dudu kelasku. Bantahe cepet-cepet kanggo mbuang wayangane kenya iku supaya ora tansah kelingan.”(LLDS Seri 52, 2)

Terjemahannya;

‘Mungkin seperti itu rasanya orang pacaran? Tapi dia buka kelasku, bantahannya cepat-cepat buat membuang bayangan wanita itu agar tidak teringat.

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 4

b. Tokoh dan penokohan

1) Tokoh utama Wisnu

Wisnu digambarkan dengan sosok pria yang ganteng, rapi, sopan, pintar selain itu Wisnu juga adalah sosok pria yang baik, bertanggung jawab akan tetapi kaku terhadap lawan jenis.

Dipotong sethithik supaya rada rapi lan gampang olehe ngatur. Ora awut-awutan kaya iki. Sesuk arep ketemu wong akeh, dheweke rumangsa kurang pe-de yen ora rap”. (LLDS: Seri 51, 2)

Tejemahannya:

Dipotong sedikit biar agak rapi dan gampang buat diatur. Tidak semrawut seperti ini. Besok mau ketemu orang banyak, Dia merasa kurang percaya diri jika tidak rapi.’

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Wisnu adalah seorang tokoh yang suka akan kerapian.

2) Tokoh tambahan a) Sumilah

Sumilah adalah tokoh yang digambarkan sebagai sosok wanita pelayan salon yang cantik dan seksi, selain itu dia juga sosok wanita yang ramah dan professional dalam bekerja.

“Mestheni wanita sing dadi jodhone mengko iya sing sebabag karo kalungguhanne karo dheweke, dudu wanita kaya kelase Sumi. Yen saiki minangka ujian mental karo Sumi dhisik ora apa-apa. Toh ora ana sing bakal ngerti. Karo maneh Sumi wonge uga ayu.” (LLDS, Seri 1, 2)

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 5 Terjemahannya:

‘Pastinya wanita yang jadi jodohnya nanti ya yang sebabag derajatnya dengan dirinya, bukan wanita seperti kelasnya Sumi. Jika sekarang itung-itung ujian mental sama Sumi dulu tidak apa-apa. Kan juga gak ada yang tahu. Lagian Sumi orangnya juga cantik.’

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Sumi seorang wanita yang cantik. Wisnu pun juga mengakui bahwa Sumi itu orangnya memang cantik.

c. Alur

Alur adalah keseluruhan rangkaian peristiwa yang terdapat dalam cerita. Alur dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi ini adalah alur maju. Alur dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi terdapat beberapa tahapan yaitu tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimaks, dan tahap penyelesaian. Berikut ini adalah kutipan tahap penyituasian;

“Watara telungatus meter saka hotel, ingkana ana salon manggoni sawenehe bangunan ruko. Salon sing saka ngarep katonne prasaja iku jebul lawange bias mbukak tutup kanthi otomatis. Mangga mas, badhe potong menawa ngersakake perawatan sanesipun? Namung ajeng potong mbak, wangsulane Wisnu kaku. Janjane jroning atin dheweke uga kepingin ngimbangi keramahane Kenya iku.”(LLDS, Seri 51, 2)

Terjemahannya:

‘Sekitar tigaratus meter dari hotel, disana ada salon yang menempati di salahsatu bangunan ruko. Salon yang dari depan keliatan bagus itu, ternyata pintunya bisa buka tutup dengan otomatis. Silahkan Mas, mau potong apa perawatan lainnya? Cuma mau potong mbak, jawaban Wisnu kaku. Sebenarnya dalam hati ingin membalas keramahan wanita itu.’

Kutipan di atas menggambarkan awal mula Wisnu kenal dengan Sumi dan dia mulai penasaran dengan keramahan dan kecantikannya Sumi.

d. Latar

Dalam Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi ada tiga latar, yaitu latar temnpat, latar waktu dan sosial.

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 6 1) Latar tempat

Penggambaran latar tempat di hotel, hal ini terlihat pada kutipan sebagai berikut:

“Sawise nyelehake barang-barang ing kamar hotel, Wisnu banjur bali metu maneh. Dheweke rumangsa perlu ngelongi rambute sing wis katon rada dawa.”(LLDS, Seri 51, 2)

Terjemahannya:

‘Setelah menaruh barang-barang di kamar hotel, Wisnu lali kembali keluar lagi. Dia merasa perlu memotong rambutnya yang keliatan sudah agak panjang.’

Pada kutipan di atas terlihat bahwa terjadi peristiwa di hotel, tepatnya di kamar hotel dimana Wisnu menginap.

e. Sudut pandang

Dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi sudut pandang yang digunakan adalah pusat pengisahan persona ke tiga serba tahu, pengarang menjadi dinarator yaitu menjadi seseorang yang berada diluar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya ia, dia dan mereka.

“Sajroning sesasi iki dheweke oleh tugas lapangan ngawasi pembangunan sawenehe rumah sakit swasta ing Klaten.”(LLDS, Seri 51, 2) Terjemahannya:

‘Selama sebulan ini dia dapat tugas lapangan mengawasi pembangunan rumah sakit swasta di Klaten.’

Dari kutipan di atas terlihat sudut pandang yang digunakan adalah persona ketiga serba tahu yang menampilkan tokoh-tokoh dengan menyebut nama atau kata ganti dia.

(7)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7

2. Aspek-aspek sosiologi sastra cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri

Kajian sosiologi sastra cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri akan dikaji aspek-aspek sosial diantaranya aspek kekerabatan, cinta kasih, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan aspek agama

a) Aspek kekerabatan dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri.

Dalam cerbung ini terdapat lima aspek kekerabatan yaitu aspek kekerabatan hubungan antara anak (Wisnu) dengan ibu (R. Ngt. Kusumaningsih) dan bapaknya (R. Brata Atmaja), hubungan antara anak(Wisnu) dengan ibu (R. Ngt. Kusumaningsih), dan hubungan keponakan (Nety) dengan budhenya (Budhe Harumi), hubungan antara bapak angkat dengan anak (Sumi) dan ibu (Bu Sarwi), hubungan antar kakak (Sumi) dengan adik (Dita) dan, hubungan ibu (Bu Sarwi) dengan anak (Sumi). Berikut ini adalah contoh aspek kekerabatan hubungan antar anak, ibu dengan bapaknya.

1) Hubungan antara anak (Wisnu), dengan ibu ( R. Ngt. Kusumaningsih ) dan bapaknya ( R. Brata Atmaja)

Biasane sawise mangan bareng sakulawarga, sing isine wong telu, dheweke, ibune, karo bapake, Wisnu mung trima nduwel ing kamar, paling banter nonton Tv nanging kala-kala uga isih kober mbukak internet.”(LLDS, Seri 51, 2)

Terjemahannya:

Biasanya setelah makan bareng sekeluarga, yang isinya tiga orang,

dia, ibunya, bapaknya, Wisnu masih dikamar, paling biasanya nonton Tv tapi kadang-kadang juga masih sempat buka internet’

Dari kutipan di atas menunjukkan hubungan kekerabatan antara anak, ibu dan bapak, yakni antara si tokoh utama dengan kedua orang tuanya.

b) Aspek cinta kasih Wisnu dan Sumi dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi

Karya Sawitri.

Aspek sosial yang termasuk aspek cinta kasih dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi yaitu cinta kasih Wisnu terhadap Sumilah. Berikut ini adalah contoh kutipan cinta kasih dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi:

(8)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 8 “Kudu diakoni yen sayektine dheweke angel nglalekake kenya iku. Pijetan tanganne sing alus sing nlusup ing antarane rambut ing sirahe iku agawe dhadhane krasa tumencep senut-senut antar lara lan nikmat. Mbokmenawa kaya mengkono kui rasane wong pacaran.”(LLDS, Seri 52, 2)

Terjemahannya:

‘Harus diakui jika sebenarnya dia susah melupakan wanita itu. Pijatan tanggannya yang halus yang masuk diantar rambut di kepalanyaitu membuat dadanya terasa tertusuk, antara sakit dan nikmat. Mungkinkah seperti itu rasanya orang pacaran.’

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Wisnu mulai menyadari bahwa dirinya telah jatuh cinta terhadap gadis pelayan salon itu.

c) Aspek ekonomi dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri.

Terdapat dua aspek ekonomi dalam cerbung ini, yaitu aspek ekonomi dengan status sosial ekonomi rendah dan status sosial tinggi. Berikut ini adalah salah satu contoh aspek ekonomi dengan status sosial rendah:

1) Kehidupan dengan status ekonomi rendah (Sumi dan keluarganya)

“Kepepet ing kahanan lan kepara bayar kerep ora imbang. Yen mung kanggo awake dhewe mbokmenawa bayare turah-turah sueger gelem urip prasaja. Nanging isih ana nyawa papat maneh sing dadi tanggunganne.’(LLDS, 3, 2)

Terjemahannya:

‘Sering-seringnya karena kepepet. Kepepet soal kebutuhan dengan gaji sering tidak seimbang. Jika buat dirinya sendiri mungkin gajinya lebih-lebih bisa hidup makmur. Tapi masih ada empat nyawa lagi yang jadi tanggungannya.’

Pada kutipan di atas terlihat bahwa gaji yang didapatnya tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.

d) Aspekpe ndidikan dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri

Terdapat beberapa aspek pendidikan dalam cerbung ini yaitu tokoh dengan latar belakang pendidikan sarjana dan sekolah menengah akhir. Berikut ini adalah contoh salah satu aspek pendidikan dari tokoh seorang Wisnu;

(9)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 9 1. Sarjana (Wisnu)

Berikut adalah kutipan-kutipan aspek pendidikan Wisnu dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri:

“Wektu kuliah Wisnu mung-mungen sinau. Ora tau srawung karo kanca lawan jenis. Apamaneh ing jurusan sing dipilih, Teknik Sipil uga paceklik kenya. Sekelas mung ana loro kui wae kabeh uga wis padha duwe pacar. Kuliahe lulus ngepas wektu kanthi prestasi akademik sing apik. Klebu cumlade.”(LLDS, Seri 52, 2)

Terjemahannya:

‘Sewaktu kuliah Wisnu benar-benar cuma belajar. Tidak pernah berbaur sama temanya lawan jenis apalagi dijurusan yang dipilih, Teknik Sipil juga jarang ada cewek. Satu kelas Cuma ada dua itu aja sudah pada punya pacar. Kuliahnya lulus tepat waktu dengan prestasi akademik memuaskan. Termasuk cumlaude.

Dari kutipan di atas terlihat keseriusan Wisnu dalam berkuliah. Saat dia duduk di bangku kuliah dia benar-benar serius untuk belajar. Terbukti dia lulus tepat waktu.

e) Aspek kebudayaan dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri.

Terdapat beberapa aspek kebudayaan dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi, salah satu contoh kutipannya adalah sebagai berikut;

“Stop! Aja akeh-akeh Sumi, wetengku mengko bisa mbledhos. Eloke Wisnu nalika meh separo saka isi piring iku wis pindhah ing piringe. Biasane njenengan maeme rak dhokoh. Tur maneh eman-eman yen ora dientekake, wong wis dipesen. Jare simbahku, mbuwangi panganan iku ora apik. Mengko mundhak ingon-ingone mati, panggodhane Sumi.”(LLDS, Seri 9, 2)

Terjemahannya:

‘Stop! Jangan banyak-banyak Sumi, perutku nanti bisa mledak, kata Wisnu ketika sudah hampir setengah isi piring itu sudah pindah di piringnya. Biasannya kamu kan makannya banyak. Apalagi sayang jika tidak dihabiskan, orang sudah dipesan. Kata

(10)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 10

simbahku, membuang makanan itu tidak baik. Nanti peliharaannya bisa mati, godanya Sumi.’

Pada kutipan di atas terlihat terdapat ungkapan orang Jawa yang masih dipercayai oleh sebagian orang termasuk tokoh Sumi dalam cerita tersebut.

f) Aspek agama dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri.

Terdapat beberapa aspek agama dalam cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi yaitu antar lain kepercayaan terhadap kekuasaan Tuhan, rasa syukur terhadap anugrah yang telah diberikan oleh Tuhan dan, berdoa kepada Allah. Berikut ini adalah salah satu kutipan aspek religi dari sosok tokoh Wisnu. 1. Berdoa kepada Allah

Ndedonga wae, Sumi. Muga-muga Gusti Allah ngijabahi. Wisnu ora bisa ndhelikake rasa senenge krungu tembung-tembunge Sumi. Kuwi mujudake tembung sing paling endah si dirungu jroning uripe.”(LLDS, Seri 12, 2)

Terjemahannya:

Berdoa saja, Sumi. Semoga Gusti Allah mengabulkan. Wisnu tidak bisa menyembunyikan rasa senengnya mendengar kata-kata Sumi. Itu menyatakan kata yang paling indah yang pernah didengar dalam hidupnya.’

Pada kutipan di atas terlihat bahwa Wisnu menyuruh Sumi untuk berdoa, dan semoga Gusti Allah mengabulkan doanya. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat aspek agama atau religi antara tokoh Sumi dan Wisnu.

Simpulan

Berdasarkan pembahasan data dan penyajian data pada Cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri. Dapat disimpulkan bahwa cerbung tersebut terdapat struktur atau unsur intrinsik karya sastra itu sendiri dan aspek-aspek sosiologi sastra. Adapun struktur pembangun sastra tersebut, yaitu meliputi: tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang. Adapun aspek-aspek sosiologi sastra dalam

(11)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 11 cerbung Lintang-Lintang Dadi Seksi Karya Sawitri meliputi: Aspek kekerabatan, aspek cintakasih, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek kebudayaan, dan aspek agama.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka cipta

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Depdikbud

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra. Jakarta: FBS UNY

_________________. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : CPNS

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, skala tersebut akan memiliki spesifikasi sebagai skala yang: (1) hanya mengukur aspek kognitif dari keyakinan irasional; (2) mengukur konstruk keyakinan irasional

Pengikat silang yang digunakan dalam penelitian ini adalah N,N ′ -metilena bisakrilamida ( MBA ) yang bereaksi dengan gugus fungsi karboksil pada rantai polimer sehingga

Meskipun penelitian mengenai pengaruh temperatur terhadap aktivitas antioksidan dalam produk dan produk olahan pangan telah banyak dilakukan, tetapi belum terdapat

Pencatatan data anggota, buku, proses peminjaman dan pengembalian masih dilakukan di kertas dalam bentuk buku besar, hal tersebut menjadi masalah karena membuat

Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terjadi berpengaruh sangat nyata terhadap panjang akar stek kayu putih ( M. leucadendron Linn)Sedangkan yang

Topik yang akan diperkenalkan meliputi masalah dalam bidang industri dan sains fizikal terutamanya bidang kelautan dan pemutusan maritim yang berkaitan dengan bidang

Variabel terdiri atas perlakuan A berupa jenis vaksin, yaitu A1 = Vaksin polivalen, A2 = Vaksin polivalen dengan Vit C dan adjuvant alumunium potassium sulfat, A3 =

yang terdapat dalam inteligensi seseorang, memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Mereka dapat mempelajari bermacam-macam pelajaran