(Studi Kasus di KSPPS BMT ANDA Tahun 2017)
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
NITA MUFIDA
NIM: 201-14-005
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PENINGKATAN KUALITAS KARYAWAN
(Studi Kasus di KSPPS BMT ANDA Tahun 2017)
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah
Oleh:
NITA MUFIDA
NIM: 201-14-005
JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
MOTTO
“Karena Sesungguhnya Sesudah Kesulitan itu Ada
Kemudahan. Sesungguhnya Setelah Kesulitan itu Ada
Kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai(dari suatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh.dan Hanya
Kepada Tuhanmulah Hendaknya Engkau Berharap(Q.S.
PERSEMBAHAN
“Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku dan tanda Bakti Kepada Kedua Orang
Tuaku”
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Ibuku “Isrum Widiyarti” dan Bapakku “Mahfudz Fata” yang senantiasa membimbing, mendorong, mendukung
dengan penuh kesabaran, keikhlasan, kegigihan dan tidak ada
henti-hentinya mendoakan anak-anaknya supaya menjadi anak yang sholih dan
sholihah bermanfaat bagi Agama, Nusa dan Bangsa.
Amin Ya Rabbal alamin.
2. Mas Ahmad Muakhor dan Selin Anjani yang selalu mendampingi dan memberikan semangat selama ini, serta Keluarga dan Adik-adik
kutercinta yang ikut serta memberi dorongan, semangat, dan doanya
dalam menyelesaikan Tugas Akhirini.
3. Teman-temanku program studi D-III Perbankan Syariah kelas A angkatan 2014 yang telah mengajarkanku apa arti kebersamaan,
kemandirian, pengorbanan dan persahabatan selama tiga tahun.
4. Teman-teman kos Ratiman yang saling mensupport serta mendukung satu sama lain. Yang memberikan motivasi untuk tetap bersama meraih
kesuksesan dimasa yang akan datang.
5. Yang terakhir dan yang terspesial Almamaterku Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan D-III Perbankan Syariah Institut Agama Islam
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas
segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa
terhaturkan dan tercurahkan kepada khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para
Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan
pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumul qiyamah. Semoga
kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam,
Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada
akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT menetapi ‘ala ar-Ridha wa
khusnul khatimah. Amin
Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan
keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“PENINGKATAN KUALITAS KARYAWAN (Studi Kasus di KSPPS BMT
ANDA Tahun 2017)” dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak
kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun material. Oleh
karenanya dengan kerendahan hati bantuan moril maupun material. Oleh
karenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan segala Barokah-Nya.
2. Kedua orang tua beserta saudara yang senantiasa mendoakan kelancaran dan
mendukung kegiatan ini sepenuhnya.
3. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga, dan juga selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala
bentuk keluh kesah selama penelitian.
5. Bapak Drs. Alfred L, M.SI. selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syari’ah.
6. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, SE, M. Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. BapakAri Setiawan, S. Pd., MM. selaku dosen pembimbing magang di
KSPPS BMT ANDA kantor cabang Ambarawa.
8. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya
Program Studi Perbankan Syari’ah D III yang telah memberikan bekal
berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat
bagi penulis.
9. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.
10. Segenap karyawan KSPPS BMT ANDA baik Kantor pusat Salatiga maupun
Cabang yang telah membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga,
khususnya pada Prodi D III Perbankan Syariah kelas A maupun kelas B
12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran
pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan
laporanpenelitian ini.
Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang lebih
baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan
kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis
menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna tapi penulis akan
berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang
diberikan sangat berharga dalamOleh karena itu, dengan senang hati penulis
menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini
bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
ABSTRAK
Mufida, Nita. 2017. Peningkatan Kualitas Karyawan (Studi Kasus di KSPPS BMT
ANDA Tahun 2017). Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.
Kata Kunci: Peningkatan, Kualitas, Karyawan
Penelitian ini didasari oleh kualitas karyawan yang baik harus memiliki pengetahuan akademik yang luas serta keterampilan yang handal, dalam hal ini pengelola lembaga keuangan mikro. Sumber daya di lembaga keuangan mikro perlu ditingkatkan dan dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara produktifitas karyawan dan kepuasan terhadap pelayanan anggota.
Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer, data sekunder dan teknik kepustakaan. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, untuk data sekunder berasal dari dokumen-dokumen BMT. Sedangkan teknik kepustakaan adalah dengan mempelajari buku-buku sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas karyawan
melalui pemberian motivasi, pelatihan, out bound dan pemberian hak cuti sebagai
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... v
MOTTO ... vi
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Metode Penelitian... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 11
A. Kajian Pustaka ... 11
B. Kajian Teoritik ... 16
1. Peningkatan ... 17
a. Pengertian Peningkatan ... 17
b. Teori Motivasi Maslow ... 17
c. Kinerja ... 19
2. Kualitas ... ... 20
3. Karyawan/Tenaga Kerja... 21
a. Proses ... 22
b. Rekrutmen dan Seleksi ... 23
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ... 32
A. Gambaran Umum ... 32
1. Sejarah dan Perkembangan BMT ... 32
2. Sejarah dan Perkembangan KSPPS BMT ANDA ... 33
3. Visi dan Misi ... 34
4. Keuntungan Menjadi Anggota ... 35
5. Struktur Organisasi ... 36
6. Tugas dan Wewenang ... 39
7. Produk-Produk ... 45
B. Data Deskriptif ... 56
BAB IV ANALISIS DATA ... 58
B. Tujuan Peningkatan Kualitas Karyawan ... 63
C. Kendala-Kendala dalam Peningkatan Kualitas Karyawan ... 65
BAB VPENUTUP ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 TahapTahap Seleksi ...31
Gambar 3.1 Logo KSPPS BMT ANDA ...34
Gambar 3.2 Struktur Organisasi ...36
Gambar 3.3 Skema Mudharabah ...54
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi
Lampiran 2 Lembar Declaration
Lampiran 3 Formulir Permohonan Menjadi Anggota
Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembukaan Simpanan
Lampiran 5 Slip Kwitansi Pembiayaan (Cover Note)
Lampiran 6 Slip Pengambilan Simpanan dan Brosur Bagi Hasil
Simpanan Berjangka
Lampiran 7 Brosur Simpanan Pensiun
Lampiran8 Brosur Paket Umroh 2017
Lampiran 9 Laporan Kinerja Marketing
Lampiran 10 Laporan Kinerja Customer Service
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Tugas Akhir
Lampiran 12 Daftar Nilai SKK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas karyawan atau SDM yang baik harus memiliki pengetahuan
akademik yang luas serta keterampilan yang handal. Pengetahuan dan
keterampilan merupakan kunci utama seorang SDM yang berkualitas.
Pengembangan pengetahuan dan keterampilan harus dilakukan agar
pelayanan terhadap nasabah atau anggota dapat ditingkatkan, tidak hanya
pengetahuan dan wawasan saja yang menjadi faktor penting dalam kualitas
seorang SDM, pelayanan yang diberikan oleh seorang SDM merupakan
pelayanan yang diberikan dari satu pihak kepada pihak lainya. Pelayanan
yang baik adalah pelayanan yang dilakukan secara ramah, adil, cepat tepat,
dan dengan etika yang baik sehingga memenuhi kebutuhan dan kepuasan bagi
nasabah itu sendiri (Hermanto, 2013:79).
Sumber daya manusia di lembaga keuangan mikro perlu ditingkatkan
dan dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara
produktifitas karyawan dan kepuasan terhadap pelayanan anggota. Hal ini
bisa dimulai dari peningkatan mutu karyawan yang bekerja dengan
melakukan kedisiplinan tinggi, keramahan, pelayanan yang baik, dan lain-lain
(Anwar, 2009:1). Perlu diadakannya tenaga ahli dalam bidang manajemen
kepegawaian sumber daya manusia di perusahaan, maka dapat diciptakan
keahlian dan kemampuannya, tingkat kerja perusahaan tinggi, motivasi kerja
tinggi, partisipasi kerja tinggi, komunikasi kerja efektif, disiplin kerja tinggi,
upah dan gaji pegawai ditentukan secara adil sesuai dengan jabatan,
pendidikan, dan tanggung jawab yang tinggi. Prestasi kerja dievaluasi secara
kontinu, pegawai mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
dan karirnya secara optimal. Dengan demikian, produktifitas kerja dapat
dicapai oleh perusahaan (Anwar, 2009:2).
Dalam hal ini kepuasan para anggota dapat tercapai yaitu dalam
beberapa faktor yang meliputi tersedianya sarana dan prasarana yang baik
serta pelayanan yang memuaskan dari karyawan.Profesional bagi karyawan
merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Kualitas keberhasilan bagi
seorang karyawan agar mempunyai nilai yang tinggi disamping diukur dari
kemampuan juga kemauan memahami dan melaksananakan etika luhur yang
berlaku dan diterima sebagai norma atau nilai kepantasan dalam menjalankan
profesinya di masyarakat. Keandalan sebuah organisasi bisnis tidak terletak
pada kekayaan financial saja, tetapi pada kepiawaiannya dalam meningkatkan
kualitas produk atau jasa, simpati dan empati customer, penghargaan terhadap
karyawan, tanggap terhadap perubahan lingkungan, selektif, efektif dan
efisiensi dalam pengeluaran, tidak pernah berhenti belajar, selalu berinovasi
dan lain-lain (Hermanto, 2013:80).
Sehingga yang perlu digaris bawahi bahwa peningkatan kualitas
karyawan sangat dibutuhkan karena dimasa sekarang ini banyak
3
bisa dilihat dari pencapaian target dalam bekerja, serta masukan-masukan dari
para anggota. Bukan hanya untuk teknologi saja yang menyeluruh untuk
ditingkatkan, namun peningkatan kualitas karyawan harus diberlakukan untuk
semua kalangan. Karena menurut pengamatan penulis, banyak sekali para
karyawan yang sudah lama bekerja namun kualitas dari pekerjaanya semakin
menurun serta mulai tidak professional dalam bekerja. Sehingga kualitas dari
karyawan harus selalu ditingkatkan untuk berjalannya proses pekerjaan
dengan baik. Dengan adanya peningkatan kualitas ini mengakibatkan daya
tarik bagi calon anggota untuk menggunakan poduk dari lembaga keuangan
mikro tersebut ataupun untuk sekedar menjadi anggota dari lembaga
keuangan mikro diharapkan terus meningkat. Sedangkan untuk para anggota
yang sudah bergabung, akan tercipta rasa kepuasan tersendiri jika kualitas
pelayanan karyawan terus ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengkaji tentang:
“PENINGKATAN KUALITAS KARYAWAN (Studi Kasus di KSPPS BMT
ANDA Tahun 2017)” hal ini dikarenakan penulis ingin mengetahui
bagaimana KSPPS BMT ANDA melakukan peningkatan kualitas pada
karyawannya. Sehingga bisa memberikan efektifitas di segala bidang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk pelaksanaan peningkatan kualitas karyawan di KSPPS
BMT ANDA?
2. Bagaimana tujuan dari peningkatan kualitas karyawan di KSPPS BMT
ANDA?
3. Apa saja yang menjadi kendala dalam peningkatan kualitas karyawan di
KSPPS BMT ANDA?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan dan manfaat
dari penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bentuk pelaksanaan peningkatan kualitas
karyawan di KSPPS BMT ANDA.
b. Untuk mengetahui tujuan dari adanya peningkatan kualitas karyawan
di KSPPS BMT ANDA.
c. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam
5
2. Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
1) Menambah pengetahuan tentang peningkatan kualitas karyawan
baik secara teori ataupun praktik yang dikemudian hari bisa
diterapkan dalam segala bidang pekerjaan yang dijalaninya.
2) Sebagai alat ukur agar dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang
diperoleh di bangku perkuliahan dan mempraktikkan teori-teori
dari mata kuliah yang pernah diberikan.
b. Bagi IAIN Salatiga
1) Penulisan tugas akhir ini dapat menambah wawasan bagi
mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga.
2) Menambah informasi yang berguna bagi akademis serta menjadi
referensi dalam penelitian selanjutnya bagi pembanding.
c. Bagi Lembaga Keuangan Mikro (BMT)
1) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas karyawan untuk melayani anggota
dimasa yang akan datang.
2) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam penentuan kebijakan dalam pelayanan terhadap anggota
d. Bagi Peneliti Lain
Menjadi Bahan pembanding dalam memperoleh informasi
ketika melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling
dapat bertukar pikiran satu sama lain.
D. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah metode penelitian yang kadar kajiannya
semata-mata ingin mengungkapkan suatu gejala atau pertanda, keadaan
sebagaimana adanya. Kualitatif adalah penelitian yang datanya disajikan
dalam bentuk kata-kata yang mempunyai makna (Afifa, 2010: 7-8).
1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan teknik
analisis deskriptif yang merupakan metode yang menjelaskan kenyataan
dilapangan yang diperoleh dari pihak-pihak lembaga keuangan mikro
syariah kemudian diambil kesimpulan. Teknik analisis deskriptif meliputi
teknik analisis kualitatif yakni penulis mengungkapkan makna data
secara kualitatif berupa: penjelasan, uraian, dan keterangan yang
diperlukan.
2. Lokasi Obyek Penelitian
Lokasi obyek dari penelitian yaitu di KSPPS BMT ANDA yang
7
Tengah 50721, Telp (0298) 314345, email: bmtanda_sala3@yahoo.co.id
atauhttp://kjksbmtanda.blogspot.com.
3. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara
terperinci keadaan serta kondisi dalam suatu objek penelitian. Jenis data
yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, diantaranya:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari narasumber
secara langsung.Data primer tersebut diperoleh dari hasil wawancara
dan observasi. Hal-hal yang ditanyakan pada saat wawancara
terhadap para karyawan yang mengikuti kegiatan peningkatan
kualitas serta kepada divisi SDM selaku bagian yang mengurusi
dalam segala kegiatan dan pelaksanaan peningkatan kualitas
karyawan yang akan dilaksanakan di KSPPS BMT ANDA.
Sedangkan untuk observasi penulis hanya mengamati perilaku
maupun kejadian-kejadian yang terjadi di KSPPS BMT ANDA
selama masa penelitian atau selama penulis magang di BMT tersebut
selama kurang lebihnya dua bulan.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung.Data tersebut bisa diperoleh dari buku atau dari sumber
juga berasal dari media online yaitu melalui situs resminya KSPPS
BMT ANDA maupun dari stasiun penyiaran.
4. Teknik Pengambilan Data
a. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku,
kejadian atau kegiatan yang terjadi di KSPPS BMT ANDA selama
masa penelitian. Kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut
untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara orang yang mewawancarai dan narasumber. Dalam penelitian
ini penulis melakukan wawancara dengan divisi SDMKSPPS BMT
ANDA.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
menggunakan data-data perusahaan baik dari laporan peningkatan
kualitas karyawan dari perusahaan maupun dari data lainnya yang
dimiliki oleh perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bukti autentik.
d. Metode penelitian kepustakaan
Metode penelitian kepustakaan merupakan pengumpulan data
dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
9
E. Sistematika Penulisan
Tugas akhir ini terdiri dari 5 bab terdiri dari beberapa sub bab yang
dapat diuraikan kembali. Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian penulisan tugas
akhir, metode penelitian dan sistematika penulisan. Selanjutnya bab
per bab disusun secara sistematis dan memiliki titik focus tidak
mengembang dari judul tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi kajian terhadap beberapa teori dan referensi
yang menjadi landasan dalam mendukung studi penelitian tugas
akhir ini, diantaranya kajian pustaka penelitian terdahulu, serta
kajian teoritik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas
karyawan.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini menggambarkan mengenai gambaran umum dan
data-data deskriptif. Gambaran umum ini menjelaskan tentang
sejarah berdirinya, Visi Misi KSPPS BMT ANDA, Struktur
Organisasi dan badan hukum dari KSPPS BMT ANDA, data-data
deskriptif mengenai produk-produk penghimpunan dan penyaluran
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan inti dari keseluruhan isi yang
menceritakan analisis yang diusulukan, pada bab ini dijelaskan
tentang bagaimana bentuk pelaksanaan peningkatan kualitas
karyawan, tujuan dari peningkatan kualitas karyawan, dan kendala
yang ada dalam peningkatan kualitas karyawan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penyusun menyajikan kesimpulan yang
diambil berdasarkan pada analisis data penelitian yang telah
dilakukan, dan berisikan saran yang disusun dari hasil kesimpulan
tersebut, baik bagi pihak objek penelitian ataupun bagi pihak-pihak
lainnya yang membutuhkan untuk digunakan sebagai bahan
referensi yang juga bertujuan demi perbaikan di masa yang akan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Menurut penelitian Arifin, (2010) dari STIENU Jepara dalam jurnalnya
yang berjudul “Analisis budaya organisasional terhadap komitmen kerja
karyawan dalam peningkatan kinerja organisasional karyawan pada koperasi
di BMT Kecamatan Jepara”. Setelah penelitian dengan menyebarkan
kuesioner kepada sebanyak 90 karyawan dan nasabah BMT di Kecamatan
Jepara sebagai responden, kemudian data yang diperoleh hasilnya sebagai
berikut:
1. Hipotesis 1 diterima yang artinya budaya organisasi berpengaruh
terhadap komitmen karyawan dan nasabah BMT Kecamatan Jepara.
2. Hipotesis 2 ditolak karena budaya organisasional tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan dan nasabah di BMT kecamatan Jepara.
3. Hipotesis 3 diterima yakni komitmen berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dan nasabah BMT di Kecamatan Jepara.
Nilai R-square konstruk komitmen sebesar 0,430 artinya bahwa
komitmen dijelaskan oleh penentu konstruk budaya organisasional sebesar
43%, sedangkan sisanya 57% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
dimaksudkan dalam penelitian ini, selanjutnya nilai R-square konstruk
kinerja sebesar 0,544 artinya bahwa kinerja dijelaskan oleh penentu konstruk
oleh faktor lain yang telah diteliti. Dari hasil penelitian diatas bisa dibuktikan
bahwa nilai pengaruh variabel budaya terhadap kinerja secara langsung lebih
kecil dari pada pengaruh variabel budaya terhadap kinerja melalui komitmen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen merupakan variabel
interveningatau tidak dapat diamati dan diukur bagi hubungan antara budaya
dengan kinerja.
Penelitian dari Hermanto, (2013) dari Universitas Prof. Muhammadiyah
Dr. Hamka dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh kualitas pelayanan
SDM bank syariah terhadap kepuasan nasabah: studi pada BPRS Berkah
Ramadhan” penelitian ini melihat pengaruh kualitas pelayanan sumberdaya
manusia bank syariah terhadap kepuasan nasabah. Penulisan ini
menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang menghubungkan
secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y), analisis ini digunakan untuk mengetahui atau mengukur
kualitas layanan SDM terhadap kepuasan nasabah. Dari olahan data yang
telah dilakukan dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y=0.462+0.255X1+0.023X2+0.154X3+0.249X4+0.169X5
Dari hasil analisis regresi diatas diketahui bahwa variabel bebas (bentuk
fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati) semua mempunyai
pengaruh secara positif akan tetapi variabel yang paling signifikan adalah
variabel jaminan. Dari hasil pembahasan dan hasil uji statistik diatas
13
terhadap kepuasan nasabah, akan tetapi dari ketujuh variabel yang ada yang
terdiri dari variabel bentuk fisik, variabel kehandalan, variabel ketanggapan,
variabel jaminan, variabel empati, tidak semuanya berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Penelitian menurutKoestanto, (2014) dari Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya dalam jurnal yang bejudul
“Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada bank Jatim
cabang Klampis Surabaya”. Dalam penelitian ini menggunakan sampel
nasabah dalam transaksi perbankan di Bank Jatim Cabang Klampis Surabaya
dengan sampel sebanyak 80 orang. Teknik dalam analisa data menggunakan
regresi linier berganda. Tingkat koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar
84,1% yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel
tersebut terhadap kepuasan nasabah yang melakukan transaksi perbankan
memiliki hubungan yang erat.
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan dari 5 variabel kualitas
pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tangkap, jaminan dan
empati yang masing-masing menunjukkan pengaruh signifikan dan positif
terhadap kepuasan nasabah yang melakukan transaksi perbankan di PT. Bank
Jatim Cabang Klampis. Hal tersebut dapat diindikasikan dengan tingkat
signifikasi masing-masing variabel tersebut tidak melebihi α=5%. Hasil
pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel bukti fisik,
terhadap kepuasan nasabah yang melakukan transaksi perbankan di PT Bank
Jatim cabang Klampis Surabaya.
Menurut penelitian Turere, (2013) dari Fakultas Ekonomi Reguler Sore
Universitas Sam Ratulangi Manado dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh
pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kinerja karyawan pada balai
pelatihan” hasil dari analisis diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,0679. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh atau proporsi
sumbangan variabel pendidikan (X1) dan pelatihan (X2) terhadap variasi atau
naik turunnya kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 67,9%, sedangkan sisanya
32,1%. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,824.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat sekali dan positif
antara variabel pendidikan (X1) dan pelatihan (X2) dengan variabel kinerja
karyawan (Y) yaitu sebesar 82,4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara bersama-sama (serentak) maupun secara terpisah (parsial) variabel
pendidikan (X1) dan pelatihan (X2) mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan (Y) yang signifikan pada taraf nyata (α)=5%. Sehingga pendidikan
dan pelatihan harus ditingkatkan karena berpengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian dari Wicaksono, (2016) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya dalam jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka
meningkatkan semangat kerja dan kinerja karyawan (studi di SKM unit V PT.
15
sampel sebanyak 100 orang dalam penelitiannya dari seluruh total karyawan
yang berjumlah 5.010 orang. Hasil dari penelitian tentang pengaruh variabel
pelatihan (XI) terhadap semangat kerja karyawan (Y). Besarnya pengaruh
pelatiahan (XI) terhadap semangat kerja karyawan (Y) sebesar 0,533 atau
5,33%. Hal ini berarti secara signifikan pelatihan dapat mempengaruhi
semangat kerja karyawan.
Beda penelitian menurut Arifin (2010) dalam penelitian ini, penu
lislebih focus ke peningkatan organisasional karyawan. Teknik dari analisa
data yang digunakan adalah regresi linier berganda dan kuesioner.Kemudian
lokasi dari penelitian adalah Koperasi BMT di Kecamatan Jepara.Beda
penelitian selanjutnya, penelitian menurut Hermanto (2013) bahwa dalam
penelitian ini peneliti lebih fokus pada pengaruh dari kualitas pelayanan SDM
terhadap kepuasan nasabah. Metode dalam penelitian ini menggunakan
regresi linier berganda. Sedangkan untuk lokasi penelitian ini dilakukan di
BPRS Berkah Ramadhan.
Beda penelitian selanjutnya menurut Wicaksono (2016) lebih
memfokuskan pada pengaruh pelatihan dan pengembangan. Metode dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisa data regresi linier. Sedangkan
untuk lokasi dari penelitian di SKM unit V PT. Gudang Garam, Tbk
Kediri.Beda penelitian selanjutnya dari Koestanto (2014), bahwa dalam
penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada pengaruh dari kualitas
pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Metode penelitian yang
tanggap, jaminan dan empati berpengaruh terhadap kepuasan nasabah yang
melakukan transaksi perbankan. Serta lokasi untuk penelitian dilakukan di
Bank Jatim Cabang Klampis Surabaya. Dengan pengambilan sampel
sebanyak 80 orang dengan teknik analisa data regresi linier berganda.Beda
penelitian keempat, peneliti Menurut Turere (2013) yakni lebih fokus
kepengaruh pendidikan serta pelatihan terhadap peningkatan kinerja
karyawan. Kemudian untuk analisa data yang digunakan adalah regresi linear
berganda. Lokasi dari penelitian ini adalah Balai Pelatihan Teknis Pertanian
Kalasey.
Secara umum beda penelitian dari kelima penulis terdahulu dengan
penelitian ini adalah terletak pada fokus penelitian yang dilakukan. Untuk
penelitian ini lebih penulis fokus kepeningkatan kualitas karyawannya bukan
pada pengaruh dari peningkatan kualitas karyawan. Yang kedua adalah
teknik analisa data yang digunakan oleh kelima peneliti yakni regresi liner
berganda sedangkan penelitian yang dipakai penulis ini adalah deskriptif
kualitatif dan yang terakhir adalah lokasi dari penelitian. Pada penelitian ini,
penulis melakukan penelitian di KSPPS BMT ANDA.
B. Kajian Teoritik
Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan membahas tentang peningkatan
17
1. Peningkatan
a. Pengertian Peningkatan Kualitas
Peningkatan dalam hal ini lebih mengarah kebagaimana suatu
perusahaan meningkatkan kualitas kinerja. Peningkatan kualitas
merupakan aktivitas teknik dan manajemen, melalui mana kita
mengukur karakteristik kualitas dari produk (barang/jasa), kemudian
membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi produk
yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan peningkatan
yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara kinerja aktual dan
standar.
Sehingga bisa didefinisikan bahwa peningkatan kualitas
sebagai suatu metodologi pengumpulan dan analisis data kualitas,
serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran
yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem industri
ataupun produk, untuk meningkatkan kualitas produk, guna
memenuhi kebutuhan pelanggan (Gaspersz, 2001:1). Salah satu
langkah dalam peningkatan bisa dilakukan dengan pemberian
motivasi.
b. Teori Motivasi Maslow
Salah satu langkah dari peningkatan kualitas karyawan adalah
dengan memberikan motivasi. Salah satu teori motivasi yang paling
Dalam teorinya mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki
sebuah hierarki yang terdiri atas lima kebutuhan, yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis, yaitukebutuhan seseorang akan makanan,
minuman, tempat tinggal, dan kebutuhan fisik lainnya.
2) Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan seseorang akan rasa
aman dan perlindungan dari kejahatan fisik ataupun emosional.
3) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan seseorang akan kasih sayang,
rasa memiliki, persahabatan dan bisa diterima oleh orang lain
ditengah-tengah masyarakat (penerimaan).
4) Kebutuhan untuk dihargai (esteem needs), yaitu kebutuhan
seseorang akan faktor-faktor penghargaan internal, seperti harga
diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor penghargaan
eksternal, seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5) Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan seseorang untuk
berkembang, pencapaian potensi, cita-cita, dan pemenuhan diri
(dorongan untuk mampu menjadi apa yang diinginkan).
Teori tersebut mengatakan bahwa setelah suatu kebutuhan
seseorang secara substansi terpenuhi, maka yang bersangkutan tidak
akan termotivasi lagi pada kebutuhan tersebut. Oleh sebab itu untuk
memotivasi karyawan, seorang manajer perlu memahami pada
tingkat kebutuhan yang mana karyawan tersebut berada didalam
hierarki dan fokus untuk memenuhi kebutuhan tersebut atau
19
c. Kinerja
Kinerja atau performance merupakan suatu hasil pekerjaan
yang mempunyai hubungan kuat dengan strategis organisasi,
kepuasan para konsumen atau anggota, dan memberikan konstribusi
pada ekonomi. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan
hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang
apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Michael
Amstrong (dalam Wirawan, 2012: 99) mendefinisikan bahwa
manajemen kinerja sebagai proses yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja individu karyawan, kinerja tim kerja, dan
meningkatkan kinerja organisasi. Proses manajemen kinerja
dilakukan bersama antara manajer dan karyawan. Manajemen
kinerja bertujuan mengembangkan sejumlah aspek kinerja, yaitu
sebagai berikut:
1) Manajemen kinerja berupaya mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasi ataupun perusahaan. Tujuan tersebut
dicapai melalui partisipasi individu karyawan dalam mencapai
tujuan dari tugasnya yang hasilnya berupa kinerja karyawan.
Manajemen kinerja harus berupaya meningkatkan kinerja
karyawan secara terus-menerus atau minimal mempertahankan
2) Manajemen kinerja berupaya menciptakan dan meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi karyawan secara
terus-menerus.
3) Manajemen kinerja berupaya meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses pencapaian tujuan
4) Manajemen kinerja mengukur kinerja individu karyawan, tim
kerja, dan kinerja perusahaan secara periodik (Hamali, 2016:
98-99).
2. Kualitas
Kualitas merupakan keseluruhan ciri-ciri dan
karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan bersifat laten
(Koestanto, 2014:4). Sedangkan kualitas yang menyangkut dari sumber
daya manusia adalah yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan
fisik maupun kemampuan non fisik (kecerdasan dan mental). Oleh sebab
itu untuk kepentingan akselerasi suatu pembangunan di bidang apapun,
maka peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu syarat
utama.
Kualitas sumber daya manusia ini menyangkut dua aspek, yakni
aspek fisik (kualitas fisik), dan aspek nonfisik (kualitas non fisik) yang
menyangkut kemampuan bekerja, berfikir, dan
keterampilan-keterampilan lain. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kualitas sumber
21
kesehatan dan gizi. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas atau
kemampuan-kemampuan nonfisik tersebut, maka upaya pendidikan dan
pelatihan adalah yang paling diperlukan. Upaya inilah yang dimaksud
dengan pengembangan sumber daya manusia (Notoatmodjo, 2003:3).
Beberapa dimensi terkait dalam kualitas jasa telah diteliti oleh
banyak ahli. Menurut penelitian Parasuraman dkk (1985) pada riset ini
mereka meneliti kualitas jasa yang diberikan karyawan dan faktor-faktor
yang menentukannya. Mereka menemukan 5 dimensi kualitas, yaitu:
a. Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan
memuaskan.
b. Resposibility: kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap.
c. Assurance: kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki oleh para karyawan, bebas dari bahaya, resiko, dan
keraguan-keraguan.
d. Emphaty: merupakan suatu kemudahan dalam melakukan
komunikasi yang baik dan memahami pelanggan.
e. Tangibles: merupakan suatu fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.Karyawan/ tenaga kerja adalah kegiatan untuk menentukan
dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
oleh organisasi serta memprediksi kemungkinan keberhasilan ataupun
kegagalan individu dalam pekerjaan yang akan diberikan kepadanya.
Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi yang digunakan untuk menggerakkan atau mengelola sumber
daya lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif
dan efisien sesuai kebutuhan riil organisasi. Hal ini perlu dilakukan
perencanaan kebutuhan pegawai secara tepat sesuai beban kerja yang ada
dan hal tersebut dengan didukung oleh adanya proses rekrutmen yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi (Mondy
dan Noe, 1996: 25).
a. Proses
Dalam perencanaan karyawan ada beberapa proses rekrutmen
dan seleksi. Pengertian proses adalah berhubungan dengan
bagaimana aktivitas SDM yang lain diidentifikasi ( Mangkuprawira,
23
b. Rekrutmen
1) Pengertian Rekrutmen
Pengertian Rekrutmen adalah proses pencarian dan
pemikatan calon pelamar karyawan yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan (Riva’i, 2009: 192).
Menurut Mathis dan Jakson (2001) yang dibaca melalui
Yullyanti (2009: 133) rekrutmen adalah proses yang
menghasilkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk
pekerjaan di suatu perusahaan atau organisasi.
Hal ini sejalan dengan pendapat Irawan dkk (1997) yang
dibaca melalui Yullyanti ( 2009: 133) bahwa rekrutmen adalah
suatu proses untuk mendapatkan tenaga yang berkualitas guna
bekerja pada perusahaan atau instansi. Sedangkan menurut ahli
lain menyebutkan bahwa rekrutmen adalah proses mencari,
menemukan, mengajak, dan menetapkan sejumlah orang, baik
dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga
kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan
dalam perencanaan SDM.
Dari beberapa pengertian rekrutmen diatas intinya bahwa
rekrutmen adalah mencari sejumlah pelamar yang memiliki
karakteristik tertentu sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan
agar bisa memajukan perusahaan sesuai dengan kemampuan
2) Proses Rekrutmen
a) Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan
baru di perusahaan, karena jika ada jabatan kosong dan
berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi
jabatan tersebut. Jika persyaratan jabatan telah tersusun
maka langkah berikutnya adalah menentukan calon
karyawan yang dicari.
b) Dalam mencari calon karyawan dalam perusahaan atau dari
luar maka perlu diketahui karyawan yang ada saat
dipindahkan atau dipromosikan. Jika harus mencari di luar
perusahaan maka perlu dipertimbangkan dengan cermat
metode rekrutmen yang tepat seperti iklan, lembaga
pendidikan, walk-ins dan lainnya.
c) Memanggil beberapa calon karyawan yang dianggap
memenuhi persyaratan, mengumpulkan berkas-berkas
lamaran mereka dan meminta mereka mengisi formulir
lamaran pekerjaan yang telah disediakan dan setelah itu
menyaring atau menyeleksinya.
d) Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja, karena pada
saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih
perlu dibantu agar ia dapat bekerja secara optimal, untuk itu
25
petugas rekrutmen perlu mengkajiulang cara-cara yang
dipakai dalam perekrutan (Riva’i, 2009: 202-207).
3) Pengertian Seleksi
Seleksi adalah upaya yang dilakukan untuk memilih dan
mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan sesuai
dengan tugas-tugas yang akan dikerjakannya pada jabatan
kosong yang akan diisi atau ditempatinya. Dalam sumber lain
dikemukakan bahwa seleksi adalah suatu proses menemukan
tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon
yang ada (Riva’i, 2009: 205- 207).
Gatewood dan Field (2001) yang dibaca melalui Yullyanti
(2009: 132) menyatakan bahwa seleksi adalah proses
pengumpulan dan evaluasi informasi tentang individu yang
memperoleh tawaran pekerjaan.
Sedangkan menurut Randall S. Schuler dan Susan E.
Jackson (12)yang dibaca melalui Mahharani (2010: 105) yang
mengaitkan seleksi dan penempatan menyebutkan bahwa
seleksiadalah proses mendapatkan dan mempergunakan
informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa
yang seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan
Seleksi adalah merupakan proses pemilihan calon karyawan
yang telah direkrut melalui berbagai persyaratan yang telah
ditetapkan oleh bank (Kasmir, 2004: 142).
Jadi seleksi adalah proses pemilihan calon karyawan yang
tepat dengan ketentuan persyaratan yang telah mereka lakukan
sehingga mampu menduduki posisi sesuai dengan keahlian
yang mereka miliki yang nantinya bisa bekerja dengan baik.
4) Tahapan Seleksi
a) Seleksi surat lamaran
Kegiatan ini sering disebut seleksi administrasi,
merupakan seleksi awal terhadap surat-surat atau
dokumen-dokumen lamaran yang masuk. Dalam seleksi
ini dapat dinilaiapakah calon pelamar memenuhi
kualifikasi seperti yang diinginkan oleh bank. Biasanya
yang dilihat dari surat lamaran adalah kelengkapan
dokumen yan dipersyaratkan. Usia calon, pendidikan
(jurusan dan tahun lulusan), jenis kelamin, alamat, nilai
ijasah seperti Indek Prestasi Komulatif (IPK), pengalaman
kerja, keterampilan dan keahlian lainnya (kursus-kursus)
serta persyaratan lainnya.
b) Pembatasan usia, pendidikan dan nilai minimal,
27
diharapakan lamaran yang masuk adalah lamaran yang
benar-benar memenuhi kualifikasi yang diinginkan.
Keuntungannya adalah tidak diperlukan biaya dan waktu
untuk menyortir surat-surat yang masuk tersebut.
Kerugian adalah terkadang tenaga kerja potensial tidak
dapat melamar hanya gara-gara nilai indek prestasi
komulatif yang tidak memenuhi syarat.
c) Wawancara Awal
Setelah lolos dari seleksi administrasi langkah berikutnya
adalah wawancara awal. Dalam wawancara awal pelamar
diminta mengisi blanko lamaran kerja yang isinya terdiri
dari data pribadi, Pendidikan dan ketrampilan yang
dimiliki, pengalaman kerja dan organisasi, referensi, dan
tanda tangan. Wawancara awal dilakukan untuk bidang
atau jabatan tentu saja misalnya teller atau customer
service atau calon manajer.
d) Tes Tertulis
Apabila calon pelamar lolos dari wawancara awal, makal
langkah selanjutnya adalah membuktikan bahwa apa yang
diucapkan dalam wawancara awal dijawab dalam bentuk
tulisan melalui tes-tes tertulis. Tes ini bertujuan untuk
praktiknya tiga macam tes tertulis yang umum digunakan
yaitu meliputi tes-tes sebagai berikut:
(1) Pengetahuan umum, merupakan tes untuk menguji
kemampuan calon pelamar dalam bidang ilmu
pengetahuan secara umum, misalnya kemampuan
matematika, kemampuan bahasa inggris atau bahasa
asing lainnya, kemampuan pengetahuan umum dan
kemampuan khusus sesuai jurusan atau bidang ilmu
yang dimilki calon karyawan.
(2) Pengetahuan tentang pekerjaan yaitu menguji
kemampuan pelamar akan pengetahuan yang berkaitan
dalam bidang pekerjaan yang akan digelutinya.
(3) Tes psikologis merupakan tes yang akan digunakan
untuk menilai calon pelamar tentang berbagai hal
seperti kecerdasan, kepribadian, bakat, minat,
kejujuran dan prestasi. Sebagai catatan penting perlu
diingat bahwa terkadang urutan tes tidak demikian
seperti diatas. Artinya dapat pula tes psikolog
mendahului tes pengetahuan umum. Atau bahkan
terkadang ada pula tes psikolog lebih dulu dari
29
pekerjaan yang ditawarkan atau jabatan yang
diinginkan.
e) Wawancara Kedua
Merupakan langkah selanjutnya yaitu pelamar lolos dalam
tes tertulis. Artinya pelamar sudah lulus dalam tes
pengetahuan umum, tes tentang pekerjaan dan tes
psikolog. Dalam tes wawancara kedua ini akan
dibicarakan tentang kemampuan calon pelamar melalui
cara mengemukakan pendapat, cara menghadapi masalah
dan kemampuannya memecahkan berbagai permasalahan
yang berkaitan dengan bidang pekerjaan. Terkadang
dalam wawancara ini sudah dibicarakan tentang pekerjaan
yang akan dihadapi, gaji, tunjanganyang diterima dan
jenjang karir calon pelamar apabila diterima.
f) Medical Test
Merupakan tes untuk menilai fisik dan mental calon
pelamar apakah sehat atau tidak dan sempurna atau tidak.
Disamping itu karyawan juga berhadapan dengan berbagai
karakter manusia, sehingga harus memiliki mental yang
kuat biasanya dalam hal ini bank menunjuk rumah sakit
untuk melakukan tes kesehatan sesuai dengan keinginan
bank.
g) Keputusan Penerimaan
Merupakan keputusan calon pelamar diterima atau ditolak
setelah mengikuti seluruh proses seleksi yang ada.
Keputusan ini dibuat oleh tim setelah mempelajari dan
menilai seluruh hasil tes yang diikuti oleh pelamar.
Keputusan ditolak dibuat sesingkat mungkin seraya
mengucapkan terimakasih dan memberikan harapan dan
mengharapkan si pelamar tidak kecewa dan berputus asa
menerima keputusan ini. Bagi lolos dalam tahap ini
biasanya diminta untuk segera melengkapi segala
persyaratan yang dipersyaratkan. Atau bahkan untuk
pekerjaan tertentu akan diberikan pelatihan untuk
beberapa waktu, agar si calon karyawan begitu bekerja
benar-benar sudah siap (Kasmir, 2004: 143-149).
Wawancara Awal
Tes Tertulis (Psikotes Umum dan Khusus)
Wawancara Kedua
31
Gambar 2.1
Tahap-Tahap Seleksi
Sumber: Kasmir, 2004: 149
Wawancara Atasan Langsung
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah dan Perkembangan BMT
BMT merupakan salah satu jenis lembaga keuangan non bank yang
bergerak dalam skala kecil atau mikro sebagaimana Koperasi Simpan
Pinjam (KSP). BMT merupakan lembaga keuangan yang berlandaskan
prinsip syariah. Selain itu, BMT juga bisa dikatakan sebagai lembaga
swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak dibidang keuangan. Hal ini
dikarenakan BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan modal (uang)
saja, namun BMT juga menghimpun dalam pengumpulan zakat, infaq,
shadaqah (ZIS). BMT juga memberikan pelayanan dalam hal penyaluran
dana ZIS.
Bait at-mal merupakan lembaga pengumpulan dana masyarakat
yang disalurkan tanpa tujuan profit (keuntungan). Sedangkan bait
at-tamwilmerupakan lembaga pengumpulan uang (dana) guna disalurkan
dengan orientasi profit dan komersial. Disamping itu peranan lembaga
ekonomi islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat
menghantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar
dari sistem bunga yang banyak diterapkan oleh bank konvensional.
Adanya BMT sangat menunjang perekonomian pada masyarakat yang
33
BMT juga memberikan banyak pengetahuan-pengetahuan agama pada
masyarakat luas yang tergolong memiliki pemahaman agama yang masih
cukup rendah. Dengan demikian BMT memiliki fungsi sebagai lembaga
ekonomi dan sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya.
Lahirnya BMT di antaranya dilatar belakangi oleh beberapa alasan
sebagai berikut:
a. Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan
sosialis yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang
memiliki modal banyak.
b. Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke
bawah secara intensif dan berkelanjutan.
c. Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan
pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.
d. Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya
untuk menciptakan keadilan sosial (Sumiyanto, 2008:23).
2. Sejarah perkembangan KSPPS BMT ANDA
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Mal Wat
Tamwil (KSPPS BMT) ANDA yang dulunya merupakan Koperasi Serba
Usaha (KSU) didirikan pada 20 Oktober 1998 yang diharapkan dapat
bergerak diberbagai sektor usaha dengan SK Nomor
004/BH/KWK.11.32/X/1998, sebagai langkah perluasan gerak maka
pada tanggal 20 Maret 2003 KSPPS BMT ANDA mengajukan perubahan
07/BH/PAD/KD.11/IV/2003. Dan pada tahun 2012 diadakan perubahan
anggaran dasar menjadi KSPPS BMT ANDA dengan Nomor:
35/PAD/XIV/X/2012. Perubahan anggaran dasar terakhir pada tahun
2016 menjadi KSPPS BMT ANDA dengan pengesahan perubahan
anggaran dasar dengan No: 033/PAD/XIV/2016 tertanggal 28 Maret
2016. KSPPS BMT ANDA Salatiga saat ini sudah memiliki dua kantor
cabang dan dua kantor kas yakni Kantor Cabang Karanggede yang
beralamatkan di Jl. Prawiro Digdoyo Pasar Karanggede Boyolali, Kantor
Cabang Ampel yang beralamatkan di Jl. Raya Ampel 100 M, Kantor Kas
Ngablak yang berada di pasar Ngablak Magelang dan kantor kas
Ambarawa yang berada di Jl. Pemuda No.157-A Pojoksari Ambarawa.
Gambar 3.1. Logo KSPPS BMT ANDA
3. Visi dan Misi KSPPS BMT ANDA
a. Visi KSPPS BMT ANDA
Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang maju, profesional
35
b. Misi KSPPS BMT ANDA
1) Menjalankan operasional Koperasi sesuai standar koperasi yang
sehat.
2) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan.
3) Mengusahakan pemupukan modal anggota dengan sistem
syariah.
4) Memberikan pembiayaan pada anggota untuk tujuan produktif.
5) Mengusahakan program pendidikan dan pembinaan agama
secara intensif kepada anggota.
6) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan lingkungan
kerja.
7) Menciptakan sumber pembiayaan anggota dengan prinsip
syariah.
8) Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
9) Merekrut dan mengembangkan karyawan professional dalam
lingkungan kerja yang sehat.
4. Keuntungan Menjadi Anggota KSPPS BMT ANDA
a. Kenyamanan dan ketenangan diri, karena KSPPS BMT ANDA
berasal dari kata Amanah-Nikmat-Dunia-Akhirat (ANDA) serta
b. Mudah dalam hal pelayanan karena setoran dan penarikan bisa
dilayani di mana saja seperti di kantor, pasar, toko dan dirumah
masing-masing anggota.
c. Anggota KSPPS BMT ANDA berpeluang mendapatkan fasilitas
pembiayaan atau pinjaman untuk menambah modal usaha.
d. Anggota diberi layanan informasi berupa nomor telepon kantor
ataupun nomor HP agar mempermudah dalam peroleh informasi
yang ingin diketahui oleh para anggota sebagai salah satu
kemudahan menjadi anggota KSPPS BMT ANDA.
5. Struktur Organisasi dan Kepengurusan KSPPS BMT ANDA
a. Struktur organisasi KSPPS BMT ANDA
37
b. Kepengurusan dalam Koperasi:
Pembina:
1) Ir. Gayatri Indah Cahyarini, M. Si (Kepala Dinas Pelayanan
Koperasi & UMKM Provinsi Jawa Tengah)
2) Drs. Mutho’in, M. Si (Kepala Dinas Perindangkop Salatiga)
3) Drs. Agus Partono, MM. (Kepala Dinas Koperasi & UMKM
c. Pengelola Simpan Pinjam KJKS BMT ANDA
1) Manager : Haryanto, SE
2) Manager Akuntansi dan HRD : Dyah Ayu P, A. Md
3) Kepala Kantor Salatiga : Bambang Sulistiya D,S.
4) Kepala Cabang Karanggede : Iwan Wahyudi
c) Ika Apriastuti, S. Hum
d) Khodijatul Asna
e) Dwi Hartanti, A. Md
9) Customer Service :
a) Mutmainah, A. Md
b) Maftukhatul Khanifah, A. Md
c) Mawanti Lestari, A. Md
39
Pada tahun 2016, KSPPS BMT ANDA menerima 3 orang
karyawan baru, dan ada 3 yang mengundurkan diri. Sehingga
pada akhir 2016 jumlah karyawan ada 33 orang, yang terdiri dari
17 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
6. Tugas dan wewenang:
a. Pengurus:
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan umum koperasi KSPPS BMT
ANDA yang telah ditetapkan dalam rapat anggota.
b) Menuyusun dan mengusulkan rencana anggaran dan
selanjutnya dibawa/diajukan dalam rapat anggota tahunan
(RAT).
c) Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberi
persetujuan atau menolak keanggotaan KSPPS BMT
ANDA.
2) Wewenang Pengurus:
a) Mengangkat dan memberhentikan pengelola KSPPS BMT
ANDA.
b) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya Rp 75.000.000,-
dengan tahapan hasil komite.
c) Mengawasi dan mengatur pengelolaan keuangan koperasi.
d) Menyetujui penghapusan pembiayaan dan tabungan.
e) Menandatangani cek dan dokumen-dokumen lain diluar
cost anggaran yang sudah ditentukan.
b. General Manajer:
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan umum KSPPS BMT ANDA
yang telah ditetapkan oleh pengurus dalam rapat anggota.
b) Menyusun dan mengusulkan rencana anggaran, rencana
kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada
41
c) Menandatangani permohonan keanggotaan dan memberi
persetujuan atau menolak keanggotaan anggota atau calon
anggota BMT.
d) Melaporkan secara rutin perkembangan BMT kepada
pengurus.
e) Mewakili pengurus dalam hubungan dengan pihak luar
jika pengurus berhalangan.
2) Wewenang General Manajer:
a) Menandatangani cost yang sudah dianggarkan,
dokumen-dokumen, cek dan surat berharga lainnya yang telah
disetujui pengurus.
b) Memberikan validasi pada berkas pembiayaan yang
diajukan oleh komite pembiayaan.
c) Menandatangani semua akad pembiayaan.
d) Bersama pengurus menyetujui pembiayaan diatas Rp
75.000.000,- melalui tahapan komite.
c. Kepala Cabang:
1) Tugas
a) Menjalankan kebijakan umum yang telah digariskan oleh
pengurus dan membuat planing pemasaran pembiayaan.
b) Mengarahkan pengelolaan teknis operasional pemasaran
pembiayaan sesuai dengan kebijkan umum yang telah
c) Membuat laporan secara periodik kepada general manajer
yang berhubungan dengan posisi pembiayaan, posisi
pendapatan, posisi konfirmasi.
d) Meningkatkan professionalisme, dedikasi, loyalitas
karyawan pemasaran dalam rangka membangun suasana
kerja yang kompetitif, proaktif, rasional, dan berkualitas.
e) Melakukan pembinaan yang berstruktur terhadap
karyawan atau staff pemasaran, demi meningkatkan
kualitas SDM KSPPS BMT ANDA.
f) Menandatangani hasil laporan kerja lapangan.
g) Menyusun kriteria pembiayaan lancar, tak lanca, macet,
dan tak tertagih.
2) Wewenang
a) Membuat skala prioritas pembiayaan.
b) Berhak memberikan teguran dan saran terhadap karyawan
atau staff pemasaran, demi meningkatkan kualitas SDM
KSPPS BMT ANDA.
c) Bersama manajer operasional mengajukan daftar
penghapusan pembiayaan kepada general manajer.
d) Mengatur tata laksana penyelesaian pembiayaan
bermasalah dengan kepala cabang.
e) Menyetujui pembiayaan diatas Rp 10.000.000,- s/d Rp
43
d. Bagian Pemasaran
1) Tugas
a) Melaksanakan kebijakan teknis operasional yang telah
ditetapkan oleh manajer pemasaran yaitu funding
(penggalangan dana) dengan cara mencari sumber-sumber
dana murah dengan melihat peluang baik dari anggota
maupun pihak ketiga dan bersama kepala cabang
mengajukan usulan-usulan atau masukan-masukan kepada
general manajer melalui manajer pemasaran perihal.
b) Melaksanakan kebijakan teknis operasional yang telah
ditetapkan oleh manajer pemasaran yaitu landing dengan
caramengajukan survei atas pengajuan pembiayaan,
mencari pembiayaan prospektif, menerima daftar
permohonan pembiayaan beserta kelengkapannya,
membuat data anggota atau calon anggota pembiayaan,
membuat laporan rutin serta menerima, memeriksa, dan
memvalidasi berkas realisasi pembiayaan.
e. Customer Service (CS)
Customer service atau sering di sebut dengan CS adalah salah
satu pekerjaan yang ada di perbankan atau perkantoran yang
1) Tugas customer serviceKSPPS BMT ANDA antara lain:
a) Memberikan pelayanan maksimal kepada anggota sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
b) Memberikan informasi kepada anggota baik penarikan
maupun penyetoran (simpanan atau angsuran).
2) Wewenang customer service KSPPS BMT ANDA antara lain:
a) Mengatur pola administrasi CS yang efektif.
b) Mengusulkan pola pelayanan yang efektif dan efisien
kepada Manajer Cabang.
f. Teller
1) Tugas
a) Memberikan pelayanan terhadap anggota, dalam hal
transaksi uang tunai seperti penyetoran simpanan,
angsuran pembiayaan, penarikan simpanan, pembiayaan,
ZIS, dll.
b) Menerima, menyusun, dan menghitung secara hati-hati
setiap setoran tunai dari anggota dan calon anggota.
c) Melakukan pencatatan, pendapatan, pelayanan kepada
anggota dan calon anggota.
d) Mengatur dan menyiapkan uang tunai yang telah disetujui
oleh manajer cabang (untuk kantor cabang).
e) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang
45
f) Menandatangani formulir serta slip-slip dari anggota serta
memasukkan data ke arsip dan atau komputer.
g) Membuat mutasi harian atau laporan kas harian teller.
2) Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab atas kecocokan saldo akhir laporan
harian kas dengan saldo akhir tunai yang ada di cash box
atau kas harian.
b) Bertanggung jawab atas peralatan dan perlengkapan kerja
teller.
7. Produk-Produk KSPPS BMT ANDA
Produk KSPP S BMT ANDA digolongkan menjadi dua, yaitu
produk simpanan dan produk pembiayaan. Dalam praktiknya setoran
ataupun penarikan bisa dilakukan langsung datang ke kantor atau
dilayani dirumah ataupun tempat usaha (pasar atau toko).
a. Produk Simpanan
1) Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela merupakan simpanan anggota atau
calon anggota sebagai pemilik dana yang penyetorannya bisa
dilakukan dikantor ataupun dirumah dan ditempat usaha (toko).
Akad yang digunakan dalam simpanan sukarela adalah akad
wadiah atau titipan. Keuntungan dari simpanan sukarela ini
anggota bisa mengambil atau menyetor dana sewaktu-waktu
Rp20.000,- setelah setoran awal, penyetoran selanjutnya bisa
sesuai dengan keinginan anggota.
Persyaratan:
a) Mengisi Formulir aplikasi permohonan simpanan.
b) Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku).
c) Setoran pertama minimal Rp 20.000,-
d) Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000,-
Fasilitas:
a) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu
pada jam kerja di kantor KSPPS BMT ANDA.
b) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat
(rumah/warung/pasar).
c) Dana dari simpanan sukarela dikelola secara syariah,
amanah, dan bebas riba.
Keuntungan:
a) Dikelola secara syariah, bebas riba, menentramkan dan
menenangkan hati.
b) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap
bulan yang akan ditambahkan pada saldo simpanan.
c) Gratis Biaya Administrasi (saldo simpanan tidak akan
47
2) Simpanan Berkala
Simpanan berkala merupakan salah satu produk simpanan
di KSPPS BMT ANDA. Simpanan berkala hampir sama dengan
simpanan sukarela, akan tetapi dalam pengambilannya hanya
bisa dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan produk
ataupun akad yang diambil. Dalam simpanan berkala ini ada
sistem bagi hasil antara anggota dan BMT yakni sebesar 40%.
Simpanan berkala terdiri dari beberapa produk.
a) Simpanan Pendidikan (Si Pendi)
Merupakan simpanan anggota atau calon anggota
untuk persiapan pendidikan dengan menggunakan akad
wadiahatau titipan. Simpanan ini hanya bisa diambil pada
akhir tahun atau pada saat tahun ajaran baru. Simpanan
pendidikan sangat diperuntukkan untuk para pelajar.
Penyetoran dana simpanan pendidikan bisa dilakukan di
kantor kas BMT atau pihak BMT mendatangi
sekolah-sekolah sebagai salah satu fasilitas yang diberikan oleh
BMT.
b) Simpanan Qurban/Aqiqah (Si Qurban)
Merupakan simpanan yang dilakukan oleh anggota
untuk persiapan qurban dan aqiqah yang penyetoran
dananya bisa dilakukan setiap hari saat jam kantor.
Qurban dan Aqiqah. Sebagai fasilitas untuk para anggota
yang melakukan simpanan ini, pihak BMT bisa membelikan
hewan qurban atau hewan untuk aqiqah sesuai dengan
persyaratan yang sudah ditentukan. Hal ini bisa
memudahkan pihak anggota dalam membeli hewan
qurban/aqiqah.
c) Simpanan Idul Fitri
Merupakan simpanan yang dilakukan oleh anggota
untuk persiapan hari Raya Idul Fitri yang penyetoran
dananya bisa dilakukan setiap saat dijam kantor. Karena
simpanan ini simpanan Idul Fitri maka simpanan ini hanya
bisa diambil pada saat hari Raya Idul Fitri yang bisa diambil
pada saat bulan Ramadhan. Simpanan ini sangat bermanfaat
untuk para anggota yang ingin menyisihan dananya untuk
persiapan hari Raya.
d) Simpanan Haji (Si Haji)
Merupakan simpanan yang dikhususkan bagi umat
islam yang akan menjalankan ibadah haji atau umrah.
Dengan setoran minimal Rp 10.000,- setiap bulan dan
mendapatkan bagi hasil sebesar 40%. Jika kekurangan dana,
BMT bisa menalanginya dengan cara mengajukan
permohonan terlebih dahulu. Sehingga pengajuan untuk
49
yang pelunasannya bisa dilakukan dengan mengangsur/
cicilan.
e) Simpanan Menikah (Si Menik)
Merupakan simpanan anggota atau calon anggota
untuk persiapan pernikahan. Simpanan ini hanya bisa
diambil sesuai jangka waktu yang telah disepakati oleh
kedua pihak. Bagi anggota yang masih kekurangan dana
setelah jatuh tempo pengambilan simpanan tersebut, pihak
anggota bisa mengajukan pembiayaan untuk menambah
dana yang masih kurang. Dengan proses pelunasan secara
cicilan.
f) Simpanan Aprilan
Merupakan produk simpanan yang diperuntukkan
untuk lokasi atau daerah tertentu misalnya di daerah
Ngablak yang banyak masyarakatnya melakukan tradisi
seperti Saparan di bulan April. Sehingga simpanan ini
sifatnya berkala yang hanya bisa diambil pada saat bulan
april namun penyetoranya bisa kapan saja dan dimana saja.
g) Simpanan Religi
Merupakan simpanan yang dilakukan para anggota
untuk perjalanan religi atau ziarah yang nantinya tujuan
lokasi, bis, konsumsi, dll akan dikelola oleh panitia atau