• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini perbankan di Indonesia dihadapkan pada tingkat persaingan

yang semakin ketat, oleh karena itu lembaga perbankan perlu meningkatkan

kinerja untuk dapat bertahan dalam situasi krisis atau memenangkan persaingan

dalam era globalisasi. Pelaku bisnis harus selalu siap menghadapi berbagai

perubahan yang terjadi dengan cepat.

Bank yang kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan

ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun

dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai

modal usaha. Dengan adanya efisiensi pada lembaga perbankan terutama efisiensi

biaya maka akan diperoleh tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah

dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada

nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat (Kuncoro, dkk,

2002).

Zanuddin, dkk (1999) menyatakan bahwa informasi tentang posisi

keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi

lain yang berkaitan dengan laporan keuangan dapat diperoleh dari laporan

keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi

keuangan yang bersumber dari internal perusahaan. Laporan keuangan menjadi

(2)

pengambilan keputusan. Selain memberikan informasi tentang kondisi perusahaan

saat ini dan masa lalu, laporan keuangan juga dapat digunakan untuk memprediksi

prospek perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga secara umum dapat

dikatakan bahwa penggunaan laporan keuangan yang berisi berbagai informasi

akuntansi bertujuan untuk mengurangi unsur ketidakpastian dalam pengambilan

keputusan, terutama bagi pihak eksternal yang berkepentingan (Machfoedz,

1994).

Untuk dapat memanfaatkan laporan keuangan diperlukan teknik untuk

menginterprestasikan laporan keuangan. Analisis terhadap laporan keuangan

bertujuan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko

atau tingkat kesehatan suatu perusahaan (Mamduh, 2005). Salah satu teknik

dalam analisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan

merupakan instrumen analisis perusahaan yang menjelaskan berbagai perubahan

dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu

menggambarkan pola perubahan tersebut untuk kemudian menunjukkan risiko

dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan (Tumirin, 2004).

Rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan

angka-angka di dalam laporan keuangan.

Rasio keuangan menjadi salah satu alat oleh para pengambil keputusan

baik bagi pihak internal maupun eksternal dalam menentukan kebijakan

berikutnya. Bagi pihak eksternal terutama kreditur dan investor, rasio keuangan

dapat digunakan dalam menentukan apakah suatu perusahaan wajar untuk

(3)

manajemen, rasio keuangan dapat dijadikan alat untuk memprediksi kondisi

keuangan perusahaan di masa yang akan datang (Usman, 2003). Analisis

rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah, dan para

pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan perusahaan,

tidak terkecuali perusahaan perbankan.

Sebagai lembaga intermediasi (financial intermediary) antara pihak-pihak

yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana

(deficit unit), bank juga mempunyai peran sebagai pelaksana kebijakan moneter

dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang

sehat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan (Booklet Perbankan

Indonesia, 2009). Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan

keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan standar Bank

Indonesia (Riyadi, 2006). Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi

keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca kondisi bank

yang sesungguhnya termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini

juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama satu periode. Dalam laporan

keuangan termuat informasi mengenai jumlah kekayaan (aset) dan jenis- jenis

kekayaan yang dimiliki. Kemudian juga akan tergambar liabilitas jangka pendek

(4)

laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang

diperoleh bank dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang

dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut (Kasmir, 2000). Untuk menilai

kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai metode. Penilaian kesehatan

akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan loyalitas nasabah terhadap bank

yang bersangkutan. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah

dengan analisis CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity,

Sensitivity to Market Risk). Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai dengan

menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi keuangan

perusahaan perbankan (Kasmir, 2000).

Dipilihnya perusahaan perbankan sebagai objek dalam penelitian ini

karena perusahaan perbankan dapat menjadi sumber pemasukan terbesar untuk

negara karena perusahaan perbankan memiliki pangsa pasar yang besar sehingga

perusahaan perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian.

Berkembangnya lembaga keuangan Bank Umum dalam perekonomian yang pesat,

sangat ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam

kegiatan operasionalnya.

Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur

kinerja suatu bank, karena profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk

menghasilkan/memperoleh laba secara efektif dan efisien. Profitabilitas yang

digunakan adalah Return on Assets (ROA) karena dapat memperhitungkan

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset yang dimilikinya untuk

(5)

memperoleh earning dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan

aset yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai

ukuran kinerja perbankan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi

bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2005).

Pencapaian tingkat keuntungan yang tinggi bagi bisnis bank dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam hal ini tingkat profitabilitas bank dapat

dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal bank. Adanya berbagai faktor

yang dapat mempengaruhi profitabilitas bank tersebut memberikan pesan kepada

pihak manajemen bank agar mampu menjaga kondisi internal perbankan. Selain

itu pula pihak manajemen bank juga perlu untuk terus memantau kondisi eksternal

perbankan agar keputusan bisnis yang diambil dapat melindungi kepentingan

berbagai pihak, utamanya pihak penyimpan dana dan pihak pengguna dana

perbankan di Indonesia.

Faktor internal merupakan variabel - variabel yang memiliki hubungan

langsung dengan manajemen bank dalam memperoleh laba. Sedangkan faktor

eksternal merupakan variabel - variabel yang tidak memiliki hubungan langsung

dengan manajemen bank, tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan

efek bagi perekonomian yang akan berdampak juga pada kinerja lembaga

keuangan bank. Dalam penelitian ini variabel - variabel yang termasuk dalam

faktor internal yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank

(6)

Equity Ratio (DER), pertumbuhan aset (Assets Growth), dan ukuran perusahaan

(Firm Size). Sedangkan inflasi termasuk ke dalam faktor eksternal.

Berdasarkan penelitian analisa, Equity to Total Asset Ratio (EAR)

berpengaruh positif terhadap ROA. EAR adalah indikator yang menunjukkan

tersedianya modal untuk menjaga likuiditas (protective function) dan

kelangsungan operasionalnya sehingga dapat melindungi para pemilik modal dari

kepailitan atau kebangkrutan. Secara teoritis dikatakan bahwa semakin tinggi nilai

EAR, maka akan semakin baik anggaran bank dalam membelanjakan investasinya

sehingga kemampuan bank dalam meningkatkan labanya menjadi semakin

optimal (Berger, 1995).

Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap ROA. DER

mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh liabilitasnya

yang ditunjukkan oleh modal sendiri yang digunakan sebagai pembayaran

liabilitas. Dengan demikian DER dapat memberikan gambaran mengenai struktur

modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat risiko tidak

tertagihnya suatu liabilitas. Semakin tinggi beban/liabilitas (DER) maka risiko

yang ditanggung juga besar. Struktur modal yang baik dan tepat diharapkan

mampu untuk memaksimalkan harga saham perusahaan (meningkatkan nilai

perusahaan tersebut). DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

tingkat leverage (penggunaan liabilitas) terhadap total shareholder’s equity yang

dimiliki perusahaan.

Pertumbuhan aset (assets growth) sangat diharapkan oleh pihak internal

(7)

perkembangan perusahaan. Variabel pertumbuhan aset dalam penelitian ini diukur

dengan menghitung selisih total aset yang dimiliki perusahaan pada periode

sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aset periode sebelumnya.

Ukuran perusahaan (firm size) dapat mempengaruhi kemampuan bank

dalam menghasilkan laba. Pada umumnya perusahaan besar yang memiliki total

aset yang besar mampu menghasilkan laba yang besar (Widjadja, 2009).

Perusahaan yang berukuran besar mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen

karena perusahaan yang besar cenderung memiliki risiko kebangkrutan yang lebih

kecil karena jumlah asetnya cenderung besar. Ukuran perusahaan dapat dilihat

dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan, semakin besar total aset perusahaan

maka akan semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aset maka

semakin banyak modal yang ditanam. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan

diukur dengan log of total assets. Log Of Total Assets ini digunakan untuk

mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar

dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil.

Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum.

Kecenderungan yang dimaksudkan disini adalah bahwa kenaikan tersebut bukan

terjadi sesaat (Djohanputro, 2006). Di bidang moneter, laju inflasi yang tinggi dan

tidak terkendali dapat mengganggu upaya perbankan dalam mengerahkan dana

masyarakat. Hal ini disebabkan, karena tingkat inflasi yang tinggi menyebabkan

tingkat suku bunga riil menjadi menurun. Fakta demikian akan mengurangi hasrat

masyarakat untuk menabung sehingga pertumbuhan dana perbankan yang

(8)

Dalam penelitian sebelumnya, Silvia Hendrayanti (2013) melakukan

penelitian tentang Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap

Profitabilitas Perbankan; (Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Januari

2003 – Februari 2012). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu ROA sedangkan EAR, BOPO, LAR, firm size, pertumbuhan ekonomi,

inflasi, dan volatilitas ROA digunakan sebagai variabel independen. Hasil dari

penelitiannya menunjukkan bahwa variabel EAR, LAR, firm size, dan

pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap ROA. Variabel BOPO,

inflasi, dan volatilitas ROA berpengaruh negatif terhadap ROA.

Ida Rupaida (2012) melakukan penelitian tentang Analisis Faktor Internal

dan Faktor Eksternal Terhadap Profitabilitas; (Kasus Pada PT. Bank NTB Cabang

Sumbawa Besar). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

ROA sedangkan nilai kredit, NPL, LDR, inflasi, dan kurs vallas digunakan

sebagai variabel independen. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa

variabel NPL, LDR, inflasi, dan kurs vallas dollar US tidak memberikan pengaruh

yang signifikan secara parsial terhadap pencapaian ROA. Variabel yang

memberikan pengaruh signifikan hanya nilai kredit yang disalurkan oleh PT. Bank

NTB Cabang Sumbawa Besar.

Gul et al, (2011) melakukan penelitian tentang tentang Factors Affecting

Bank Profitability in Pakistan. Variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu size, capital, loan, deposits, GDP, inflation rate, market

capitalization sedangkan ROA, ROE, ROCE, dan NIM digunakan sebagai

(9)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, ROE dan ROCE. Capital

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA, Loan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap ROA dan NIM. Deposits berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA dan ROE. GDP berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA dan ROE. Inflation rate berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA, ROE, dan NIM. Market capitalization berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap ROA.

Hasil penelitian yang belum konsisten antara penelitian yang satu dengan

penelitian yang lainnya, baik berbeda lokasi maupun periode waktu, mendorong

penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas, dan meneliti Equity to Total Assets Ratio (EAR),

Debt to Equity Ratio (DER), pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi

sebagai variabel bebas. Peneliti memilih perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI sebagai objek penelitian, dan periode pengamatan 2009-2012, dengan judul

“Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.Apakah Equity to Total Assets Ratio (EAR) berpengaruh terhadap

(10)

2.Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap profitabilitas

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?

3.Apakah pertumbuhan aset berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?

4.Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI?

5.Apakah inflasi berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI?

6.Apakah Equity to Total Assets Ratio (EAR), Debt to Equity Ratio

(DER), pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, dan inflasi secara

bersama – sama berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di BEI?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1.Untuk menguji pengaruh Equity to Total Assets Ratio (EAR)

terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI.

2.Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap

(11)

3.Untuk menguji pengaruh pertumbuhan aset terhadap profitabilitas

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

4.Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas

pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

5.Untuk menguji pengaruh inflasi terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1.Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti

pada bidang keuangan. Hasil penelitian diharapkan dapat

mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian yang

berkaitan dengan rasio keuangan dan profitabilitas pada perusahaan

perbankan.

2.Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar

untuk merencanakan pengelolaan dana dalam rangka meningkatkan

laba pada periode berikutnya.

3.Bagi pengetahuan umum, hasil penelitian ini dapat menambah

pengetahuan untuk mereka yang berminat mempelajari lebih jauh

tentang perencanaan pengelolaan dana untuk peningkatan laba.

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini, kebanyakan Community College di negara ini dapat memberikan sertifikasi setingkat MQF tingkat 3, walaupun mulai banyak Community College yang mulai

Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia..

Indonesia adalah negara dengan perkembangannya yang pesat, maka berkembang juga hal-hal di bidang property, misalnya peminat dalam jual beli kondominium atau yang lebih dikenal dengan

Kepada peserta Pelelangan yang keberatan, diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan khususnya mengenai ketentuan dan prosedur yang telah ditentukan dalam

Jika seluruh proses telah dilakukan, selanjutnya operator perguruan tinggi memberikan user dan password tersebut kepada calon peserta yang telah didaftarkan

Pedoman pengembangan silabus ini merupakan penjabaran program pembelajaran/kurikulum dan dikembangkan dengan memperhatikan pengalaman guru, kepala dan para Pembina RA di

Evaluasi yang dilakukan madrasah terkait dengan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an dengan menanyakan kepada guru yang mengajarkan al-Qur’an di kelas, yang biasanya

maintenance yang lebih efektif dan menentukan interval waktu yang optimal dalam pelaksanaan perawatan mesin dengan mempertimbangkan resiko kegagalan, biaya perawatan dan nilai