i
SKRIPSI
NUR SHABRINA
KESESUAIAN PERESEPAN OBAT
ANTIHIPERTENSI
TERHADAP FORMULARIUM RUMAH SAKIT
dr. SOEPRAOEN MALANG
(Studi pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
Non BPJS)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii LEMBAR PENGESAHAN
KESESUAIAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI
TERHADAP FORMULARIUM RUMAH SAKIT
dr. SOEPRAOEN MALANG
(Studi pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
Non BPJS)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2015
Oleh:
NUR SHABRINA NIM : 201110410311226
Disetujui Oleh :
Pembimbing I,
Dra. Liza Pristianty, M.Si., M.M., Apt. NIP.19621115 1988102 002
Pembimbing II,
iii LEMBAR PENGUJIAN
KESESUAIAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI
TERHADAP FORMULARIUM RUMAH SAKIT
dr. SOEPRAOEN MALANG
(Studi pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
Non BPJS)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji pada
21 Agustus 2015
Oleh :
NUR SHABRINA
NIM : 201110410311226
Tim Penguji:
Penguji I Penguji II
Dra. Liza Pristianty, M.Si., M.M., Apt. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc., Apt NIP.19621115 1988102 002 NIP. UMM 11209070480
Penguji III Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatdan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kesesuaian Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang (Studi pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Non
BPJS)”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Farmasi dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat dikerjakan
dengan baik dikarenakan adanya sumbangan pemikiran, moral, dan material dari
berbagai pihak yang telah bersedia membantu dan mendukung penulis dengan hati
ikhlas selama penelitian hingga akhir penyusunan skripsi. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Direktur dan Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen
Malang yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian di
Rumah Sakit.
2. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dra Liza Pristianty, M.Si, M.M, Apt. selaku dosen pembimbing I. Penulis
mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan arahan serta jerih payah, waktu,
pikiran dan tenaganya yang telah dicurahkan guna membimbing penulis
dengan penuh kesabaran, dukungan dan tanggung jawab dari awal hingga
proses pengerjaan skripsi ini berakhir.
4. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., M.Sc, Apt. selaku dosen pembimbing II. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih atas kesabaran, bantuan, bimbingan,
dukungan, dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan
skripsi ini hingga berakhir.
5. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS dan Dra. LilikYusetyani, Apt.,
Sp.FRS. selaku penguji I dan penguji II yang telah memberikan kritik dan
v
6. Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., Apt. Selaku Dosen wali selama penulis
menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Engrid Juni Astuti, S.Farm., Apt., Raditya Weka Nugraheni, S.Farm, Apt.,
Dian Ermawati, S.Farm, Apt., Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt., Dra. Uswatun
Chasanah, M.Kes., Apt., Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., Sendi Lia Yunita,
S.Farm., Apt., dan seluruh dosen-dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat disebutkan
satu persatu. Penulis mengucapkan banyak terimakasih telah bersedia
mendidik, membimbing, dan mengajarkan ilmu kefarmasian sehingga penulis
mampu menyelesaikan mata kuliah dan skripsi ini.
8. Ayahanda Moch. Hufron dan Ibunda Sya’diyah yang selalu memberikan
dukungan moral, materi, doa dan semangat yang sangat berlimpah kepada
penulis sejak awal perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
9. Adik Iqbal dan Reza yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada
penulis.
10.Apres, Amel, Virgin, Sakinah, Vita, Dea, Soli, Handy, Riza, Jauzi, Hendro,
Irvan serta teman-teman Farmasi UMM angkatan 2011 yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungan, bantuan serta
kebersamaannya sehingga masa perkuliahan, penelitian, dan penyelesaian.
11.Luna, Fara, Menik, Liana, Astrid, Asri dan teman-teman SMA Negeri 3 Bogor
yang telah memberikan dukungan, bantuan, serta kebersamaan.
12.Mahiru, Vianocha, Risma, Ocha, Minhatul, Adhe serta teman-teman KKN 54
yang telah memberikan pelajaran, pengalaman, dukungan, bantuan, serta
kebersamaan sejak KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang membangun terkait dengan topik yang penulis
angkat. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Malang, 21 Agustus 2015
vi
RINGKASAN
KESESUAIAN PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP FORMULARIUM RUMAH SAKIT
dr. SOEPRAOEN MALANG
(Studi pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Non BPJS)
Hipertensi adalah salah satu penyakit kardiovaskuler. Hipertensi dapat dideteksi melalui tekanan darah. Berdasarkan etiologinya, hipertensi dibagi menjadi dua macam, yaitu hipertensi primer atau esensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan hipertensi yang tidak diketahui pasti penyebabya. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang sudah diketahui penyebabnya, seperti karena adanya penyakit penyerta. Strategi pengobatan dilakukan dengan terapi farmakologis dan terapi non farmakologis. Pada terapi farmakologis penyakit hipertensi, dokter memberikan resep obat antihipertensi. Berdasarkan JNC 8 (Eighth Joint National Committee) terdapat 4 kelompok obat lini pertama (first line drug) yang lazim digunakan untuk pengobatan awal hipertensi, yaitu : diuretic tiazid, penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE-inhibitor), penghambat reseptor angiotensin (angiotensin-receptor blocker, ARB), dan antagonis kalsium (Calcium Channel Blocker). Dalam peresepan di Rumah Sakit, terdapat sistem Formularium Rumah Sakit. Sistem formularium adalah suatu metode yang digunakan oleh staf medik di Rumah Sakit yang bekerja melalui Panitia Farmasi dan Terapi (PFT), mengevaluasi, menilai, dan memilih dari berbagai zat aktif obat yang tersedia, yang dianggap paling berguna dalam perawatan penderita. Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati beserta informasinya yang harus diterapkan di Rumah Sakit. Formularium Rumah Sakit memiliki beberapa keuntungan diantaranya yaitu sebagai pengetahuan untuk dokter dan tenaga medis lainnya tentang obat yang secara rutin tersedia bagi perawatan penderita, sebagai bahan edukasi tentang obat, dan keuntungan ekonomi. Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit sesuai dengan MENKES RI No : 129/Menkes/SK/II/2008, bahwa penulisan resep harus 100% sesuai dengan formularium. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk melihat prosentase kesesuaian peresepan obat antihipertensi terhadap Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen.
Dalam penelitian ini, seluruh resep yang masuk pada Depo I di Rumah Sakit dr. Soepraoen pada bulan Oktober – Desember 2014 diseleksi mana resep yang berisi obat antihipertensi. Kemudian dari lembar resep hipertensi dibagi menjadi dua kelompok yaitu rawat jalan dan rawat inap. Dari masing-masing kelompok, dipisahkan kembali menurut golongan obat antihipertensi. Dari resep yang dituliskan kemudian dicocokkan kesesuaiannya dengan Formularium rumah sakit. Kemudian resep yang sesuai maupun tidak sesuai dengan Formularium rumah sakit, akan dihitung prosentasenya.
vii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PENGUJIAN ...iii
KATA PENGANTAR ...iv
RINGKASAN ...vi
ABSTRAK ...vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
1.1Latar Belakang Masalah ...1
1.2Rumusan Masalah ...3
1.3Tujuan Penelitian ...4
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ...4
1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian ...4
1.4Manfaat Penelitian ...4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...5
2.1 Hipertensi ...5
2.1.1 Definisi Hipertensi ...5
2.1.2 Epidemiologi Hipertensi ...5
2.1.3 Etiologi Hipertensi ...6
2.1.4 Patofisilogi Hipertensi ...7
2.1.5 Klasifikasi Hipertensi ...9
2.1.6 Manifestasi Klinik ...10
2.1.7 Tujuan Terapi ...10
2.1.8 Terapi Hipertensi ...10
2.1.8.1 Terapi Non Farmakologi ...10
viii
2.1.9 Obat-Obat Hipertensi ...12
2.1.9.1 Diuretik ...12
2.1.9.2 Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACE I) ...12
2.1.9.3 Angiotensin II Reseptor Blocker ...13
2.1.9.4 Calcium Channel Blocker (CCB) ...13
2.1.9.5 β blocker ...13
2.1.9.6 � blocker ...14
2.1.9.7 Agonis � Sentral ...14
2.1.9.8 Vasodilator ...15
2.1.10 Terapi Kombinasi ...17
2.2 Resep ...18
2.2.1 Definisi Resep ...18
2.2.2 Tinjauan Resep ...18
2.3 Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang ...19
2.3.1 Profil dan Sejarah Rumah Sakit dr. Soepraoen ...19
2.4.2 Fasilitas Pelayanan ...19
2.4 Formularium Rumah Sakit ...20
2.4.1 Definisi Formularium Rumah Sakit ...20
2.4.2 Penyusunan Formularum Rumah Sakit ...21
2.4.3 Tinjauan dan Isi Formularium Rumah Sakit ...21
2.4.4 Syarat Penyusunan dan Revisi Formularium Rumah Sakit ...22
2.4.5 Kriteria Pemilihan Obat dalam Formularium Rumah Sakit ...23
2.4.6 Formularium di Rumah Sakit dr. Soepraoen ...23
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ...25
3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual ...25
3.2 Uraian Kerangka Konseptual ...26
BAB 4 METODE PENELITIAN ...27
4.1 Rancangan Penelitian ...27
4.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ...27
4.2.1 Populasi ...27
4.2.2 Teknik Sampling ...27
ix
4.3 Variabel Penelitian ...28
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ...28
4.5 Instrumen Penelitian ...29
4.6 Definisi Operasional ...29
4.7 Tahap Penelitian ...30
4.7.1 Tahap Pengumpulan Resep ...30
4.7.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data ...30
4.7.3 Analisis Data...30
4.8 Cara Perhitungan Data ...30
4.9 Penyajian Data ...34
BAB 5 HASIL PENELITIAN ...35
5.1 Jumlah Resep yang dikumpulkan ...35
5.2 Terapi Pengobatan Hipertensi di Rumah Sakit dr. Soepraoen ...36
5.3 Kesesuaian Peresepan Obat Antihipertensi ...39
5.3.1 Kesesuaian Peresepan Golongan Obat Antihipertensi ...42
BAB6 PEMBAHASAN ...46
BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN...54
7.1 Kesimpulan ...54
7.2 Saran ...54
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa Berdasarkan JNC-7... 9
II.2 Klasifikasi Target Tekanan Darah Berdasarkan JNC-8 ... 9
II.3 Modifikasi Gaya Hidup pada Hipertensi Menurut JNC-7 ... 11
II.4 Daftar Obat Antihipertensi Oral Menurut JNC-7 ... 15
II.5 Tabel Obat Antihipertensi Menurut JNC-8 ... 17
II.6 Tabel Obat Antihipertensi dalam Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen ... 24
V.1 Jumlah Lembar Resep Obat Antihipertensi Bulan Oktober – Desember 2014 ... 35
V.2 Penggunaan Terapi Tunggal dan Kombinasi pada Penyakit Hipertensi di Rumah Sakit dr. Soepraoen Bulan Oktober – Desember 2014 ... 36
V.3 Terapi Tunggal Obat antihipertensi yang diresepkan di Rumah Sakit dr. Soepraoen pada Bulan Oktober – Desember 2014 ... 37
V.4 Terapi Kombinasi Obat Antihipertensi Bulan Oktober – Desember 2014 ... 37
V.5 Terapi Pengobatan Hipertensi di Rumah Sakit dr. Soepraoen pada bulan Oktober – Desember 2014 ... 38
V.6 Kesesuain Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen Bulan Oktober – Desember 2014 Berdasarkan Nama Generik ... 40
V.7 Kesesuain Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen Bulan Oktober – Desember 2014 Berdasarkan Nama Dagang ... 41
V.8 Kesesuain Peresepan Golongan Obat Antihipertensi pada Bulan Oktober – Desember 2014 Berdasarkan Nama Generik ... 43
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Mekanisme dan Patofisiologi Hipertensi ... 8
3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual ... 25
4.1 Tahap Penelitian ... 34
5.1 Jumlah Lembar Resep Obat Antihipertensi Bulan Oktober –
Desember 2014 ... 35
5.2 Penggunaan Terapi Hipertensi Tunggal dan Kombinasi di Rumah
Sakit dr. Soepraoen Bulan Oktober – Desember 2014 ... 36
5.3 Kesesuaian Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium
Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014 Berdasarkan Nama
Generik ... 40
5.4 Kesesuaian Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium
Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014 pada Pasien Rawat
Jalan dan Rawat Inap Berdasarkan Nama Generik... 41
5.5 Kesesuaian Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium
Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014 Berdasarkan Nama
Dagang ... 42
5.6 Kesesuaian Peresepan Obat Antihipertensi terhadap Formularium
Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014 pada Pasien Rawat
Jalan dan Rawat Inap Berdasarkan Nama Dagang ... 42
5.7 Kesesuaian tiap Golongan Obat Antihipertensi terhadap
Formularium Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014
Berdasarkan Nama Generik ... 43
5.8 Ketidak sesuaian tiap Golongan Obat Antihipertensi terhadap
Formularium Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014
Berdasarkan Nama Generik ... 44
5.9 Kesesuaian tiap Golongan Obat Antihipertensi terhadap
Formularium Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014
xii
5.10 Ketidak sesuaian tiap Golongan Obat Antihipertensi terhadap
Formularium Rumah Sakit Bulan Oktober – Desember 2014
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 59
2. Surat Pernyataan... 60
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z., 2010. Pengantar Metode Statistik untuk Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media, hal. 13.
Anief, M., 2005. Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal. 5.
Black, H. R. dan Elliot, W. J., 2007. Hypertension : A Companion to Braunwald's Heart Disease. Kanada: Saunders Elsevier, hal. 26.
Budiharto, 2008. Metodologi penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC, hal 22.
Bungin, M. B., 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. 1 Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, hal. 109, 115, 128.
Chobanian, A. V., 2003. JNC 7 Express : The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. US: National Institutes of Health, pp. 2-3, 7-8.
Corwin, E. J., 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Danim, S., 2003. Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal. 52.
Darwis, S. D., 2003. Metode Penelitian Kebidanan : Prosedur, Kebijakan, dan Etik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal. 213.
Davey, P., 2005. At a Glance : Medicine. Jakarta: Erlangga Medical Series (EMS), pp. 139.
Depkes RI, 2006a. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehataan RI, hal. 23.
Depkes RI, 2006b. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Departemen Kesehatan, hal. 4-5, 35, 37, 39, 56, 63.
xv
Duarte, J. D. dan Cooper-Dehoff, R. M., 2010. Mechanisms for Blood Pressure Lowering and Metabolic Effect of Thiazide and Thiazide-like diuretics. National Institute of Health.
Furberg, C. D., et al., 2002. Major Outcomes in High-Risk Hypertensive Patients Randomized to Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor or Calcium Channel Blocker vs Diuretic: The Antihypertensive and Lipid-Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial (ALLHAT). JAMA, Vol. 288 No.23, pp. 2981-2997.
Gulo, W., 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, hal. 78.
Harinaldi, 2005. Prinsip-Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Jakarta: Erlangga, hal. 2.
James, P. A., dkk., 2014. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). Amerika: JAMA, pp. 507, 514, 516.
Katzung, B. G., 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika, hal. 270.
Kesdam V/Brawijaya. 2011. Sejarah Rumkit Tk.II dr. Soepraoen [Online].
Kesdam V/Brawijaya
http://www.kesdam-brawijaya.com/index.php/satuan-bawah/rumkit-tk-ii-dr-soepraoen. Diakses tanggal 25 Februari 2015.
M.Kaplan, N. dan Victor, R. G., 2010. Kaplan's Clinical Hypertension. Ed. 10 Philadelphia: LWW, pp. 455.
Menkes RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. No. 1197.
Menkes RI, 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Menkes RI, 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. No. HK. 02. 02.
xvi
Menkes RI, 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. No. 58.
Mir, F., 2010. Guidelines for the Management of Hypertension. Cambridge: University of Cambridge Addenbrooke’s Hospital, pp. 9.
Mycek, M. J., Harvey, R. A. dan Champe, P. C., 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Ed. 2 Jakarta: Widya Medika, hal. 185.
Neal, M. J., 2006. At a Glance : Farmakologi Medis. Ed. 5 Jakarta: Erlangga, pp. 33, 37, 39.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, hal. 92, 240.
Pratiwi, V. R. dan Tala, Z. Z., 2013. Gambaran Status Gizi Pasien Hipertensi Lansia di RSUP H. Adam Malik Medan. e-Jurnal FK USU, Vol. 1 No. 1.
Rahardjo, R., 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Ed. 2 Jakarta: EGC, hal. 451.
RS Dr. Soepraoen, 2014. DAFTAR FORMULARIUM RST dr. SOEPRAOEN MALANG TAHUN 2014.
RSCM, 2014. Formularium Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.
Sack, F. M., et al., 2001. Effects on Blood Pressure of Reducded Dietary Sodium and The Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) Diet. The New England Journal of Medicine, Vol. 344 No. 1.
Singh, R., et al., 2000. Hypertension and Stroke in Asia: prevalence, control and strategies in developing countries for prevention. Journal of Human Hypertension, Vol. 14, hal. 749-763.
Siregar, C. J. P., 2003. Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan. Jakarta: EGC, hal. 97, 100.
xvii
Sukandar, E. Y., dkk., 2008. ISO Farmakoterapi Buku 1. Jakarta: ISFI Penerbitan, hal. 114-115, 117- 119, 124.
Supardi, S., dkk., 2005. Biaya Tambahan yang dibayar Pasien Rawat Jalan Akibat Penulisan Resep Tidak Sesuai dengan Formularium rumah Sakit. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 2 No.1, hal. 43-50.
Syahrini, E. N., Setyawan, H., Susanto dan Udiyono, A., 2012. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Primer di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, hal. 315.
Syamsuni, H., 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan. Jakarta: EGC, hal. 11.
Syarif, A., dkk., 2009. Farmakologi Dan Terapi. Ed. 5 Jakarta: Balai Penerbit FKUI, hal. 342-343.
Tambayong, J., 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC, hal. 94, 96.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif) penyembuhan
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya
kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan di
Indonesia termasuk Rumah Sakit. Rumah Sakit yang merupakan salah satu dari
sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan
bagi pasien (Menkes RI, 2004).
Rumah Sakit harus mempunyai organisasi atau unit untuk mengatur dan
mengelola segala hal yang berkaitan dengan obat. Sehingga, dibentuklah Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS) dan Tim Farmasi dan Terapi (TFT). Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 tahun 2014, Instalasi Farmasi Rumah
Sakit merupakan salah satu bagian Rumah Sakit yang berada di bawah
pengawasan dan koordinasi wakil direktur penunjang medik. Pengorganisasian
instalasi farmasi harus mencakup penyelenggaraan pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik dan
manajemen mutu. Adapun organisasi lainnya yaitu Tim Farmasi dan Terapi. Tim
Farmasi dan Terapi (TFT) adalah organisasi yang bekerja dalam memberikan
rekomendasi tentang kebijakan penggunaan obat kepada pimpinan Rumah Sakit.
Anggota TFT yaitu dokter yang mewakili semua spesialisasi yang ada di Rumah
Sakit, Apoteker Instalasi Farmasi, serta tenaga kesehatan lainnya apabila
diperlukan.Salah satu tugas TFT yaitu mengembangkan dan merevisi
Formularium Rumah Sakit (Menkes RI, 2014).
Formularium Rumah Sakit merupakan daftar obat yang disepakati beserta
informasinya yang harus diterapkan di Rumah Sakit. Formularium Rumah Sakit
disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)/Komite Farmasi dan Terapi
2
disempurnakan dengan mempertimbangkan obat lain yang terbukti secara ilmiah
dibutuhkan untuk pelayanan di Rumah Sakit tersebut. Penyusunan Formularium
Rumah Sakit juga mengacu pada pedoman pengobatan yang berlaku (Menkes RI,
2013). Di dalam Rumah Sakit, dokter harus menjalankan tugasnya yaitu
menuliskan resep obat berdasarkan daftar Formularium Rumah Sakit,
sebagaimana yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang kewajiban menuliskan resep
menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah (Menkes
RI, 2010). Tujuan dibuatnya Formularium Rumah Sakit yaitu untuk meningkatkan
pelayanan obat kepada pasien agar lebih efektif dan efisien. Setiap Rumah Sakit
sebaiknya memiliki Formularium Rumah Sakit. Salah satu Rumah Sakit di Kota
Malang, yaitu Rumah Sakit dr.Soepraoen sudah memiliki Formularium Rumah
Sakit.
Rumah Sakit dr. Soepraoen merupakan salah satu Rumah Sakit negeri yang
berada di Malang. Sebagaimana yang tertera pada tanggal 27 Desember 2013,
Rumah Sakit dr. Soepraoen mendapatkan ijin operasional Rumah Sakit dengan
Nomor : p2t/4/3.23/XII/211. Rumah Sakit dr. Soepraoen memiliki fasilitas
pelayanan antara lain instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, instalasi gawat
darurat, instalasi farmasi, radiologi, laboratorium, ruang anak, kamar bersalin, dan
kamar bedah. Pada instalasi rawat jalan, banyak ditemukan pasien hipertensi.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,
prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen. Prevalensi tertinggi ditemukan di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan
Jawa Barat (29,4%). Prevalensi responden yang mempunyai tekanan darah normal
tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7 persen. Jadi, prevalensi hipertensi
di Indonesia sebesar 26,5 persen (Depkes RI, 2013).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular. Hipertensi dikenal
secara luas sebagai penyakit kardiovaskuler. Kriteria hipertensi yang banyak
dijumpai pada masyarakat Indonesia yaitu hipertensi primer mencakup 90%,
sisanya 10% termasuk dalam kriteria hipertensi sekunder. Banyak faktor yang
3
merokok, alkohol, obesitas, dan lain-lain. Tujuan utama terapi hipertensi adalah
untuk menurunkan angka mordibitas dan mortalitas kardiovaskuler. Strategi
pengobatan dilakukan dengan terapi farmakologis dan terapi non
farmakologis(Syarif dkk., 2009). Pada terapi farmakologis penyakit hipertensi,
terdapat 4 kelompok obat lini pertama (first line drug) yang lazim digunakan
untuk pengobatan awal hipertensi, yaitu : diuretik tiazid, angiotensin-converting
enzyme inhibitor (ACE-inhibitor), angiotensin II receptor blocker , dan calcium
Channel Blockers (CCB) (James dkk., 2014).
Salah satu keberhasilan terapi hipertensi didukung dengan ketepatan
peresepan dokter terhadap penyakit hipertensi yang diderita pasien dan ketelitian
apoteker dalam menganalisis resep yang diterima. Dengan adanya sistem
Formularium Rumah Sakit, juga diharapkan dapat membantu keberhasilan terapi
hipertensi maupun penyakit lain. Namun, berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, terdapat 96,6% peresepan obat Antihipertensi yang tidak sesuai dengan
Formularium Rumah Sakit di RSU Kabupaten K dan sebesar 82,3% di RSU
Kabupaten B (Supardi dkk., 2005). Dari kejadian tersebut, ingin dilakukan
penelitian tentang kesesuaian peresepan obat Antihipertensi terhadap
Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode non eksperimental. Peresepan
pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2014 diseleksi untuk
mendapatkan sampel yaitu resep Antihipertensi. Setelah mendapatkan sampel,
selanjutnya sampel dibandingkan dengan daftar Formularium Rumah Sakit.
Sampel yang sesuai dan tidak sesuai dengan Formularium Rumah Sakit akan
dihitung persentasenya pada tiap golongan dan tiap bulan.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana kesesuaian peresepan obat
4
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memberikan gambaran
tentang kesesuaian peresepan obat antihipertensi terhadap Formularium Rumah
Sakit dr. Soepraoen.
1.3.2 Tujuan Khusus Penelitian
Penelitian ini khususnya bertujuan untuk mengetahui kesesuaian
peresepan obat antihipertensi terhadap Formularium Rumah Sakit dr. Soepraoen,
yang meliputi aspek:
(1) Prosentase kesesuaian peresepan obat antihipertensi terhadap Formularium
Rumah Sakit.
(2) Prosentase ketidak sesuaian peresepan obat antihipertesi terhadap
Formularium Rumah Sakit.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat, antara lain :
(1) Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan pada Rumah Sakit dr.
Soepraoen untuk meningkatkan kualitas peresepan serta menerapkan
peresepan pada Formularium Rumah Sakit.
(2) Sebagai media pembelajaran dalam berproses ilmiah serta menambah