• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II:TINJAUAN UMUM PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II:TINJAUAN UMUM PROYEK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 17

BAB II:TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 Definisi Proyek

Menurut Nokes (2007) dalam (pratama, 2015), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik.

Sama halnya dengan Iman Soeharto (1999) dalam (Hadiyani, 2007), kegiatan Proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya telah digariskan dengan

jelas.

Sedangkan menurut Ervianto (2002)dalam (pratama, 2015), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Sedangkan Menurut Ervianto (2002) dalam (pratama, 2015), sebuah proyek konstruksi memiliki ciri sebagai berikut :

1. Proyek bersifat unik.

Tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek identik tapi proyek sejenis). Bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda.

2. Membutuhkan sumber daya (resources) .

Membutuhkan 5 M (Manpower, Material, Machine, Money, Method) .

3. Membutuhkan Organisasi.

Sebagai langkah awal untuk menyatukan visi menjadi satu tujuan yang ditetapkan organisasi.

Berdasarkan definisi diatas, proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan suatu hasil dalam waktu tertentu.Dalam prosesnya, proyek dapat mengalokasikan sumber daya yang ada disekitarnya.dengan alokasi

(2)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 18 sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable

yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas.

Dalam Suatu proyek konstruksi terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu waktu, biaya dan mutu (Kerzner, 2006). Pada umumnya, mutu konstruksi merupakan elemen dasar yang harus dijaga untuk senantiasa sesuai dengan perencanaan. Namun demikian, pada kenyataannya sering terjadi pembengkakan biaya sekaligus keterlambatan waktu pelaksanaan (Proboyo, 1999; Tjaturono, 2004).

2.2 Pihak – pihak yang berperan dalam pelaksanaan proyek

Pembahasan mengenai proyek konstruksi tidak dapat terpisahkan dengan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari rangkaian tahapan proses konstruksi tentunya akan melibatkan berbagai unsur yang bekerja secara bersama-sama dengan tujuan yang sama sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Dalam (Hadiyani, 2007), adapun Pihak-Pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi antara lain :

2.2.1 Pemilik Proyek (Owner)

Merupakan pihak yang terlibat dalam penyusunan suatu proyek konstruksi, terutama dalam menentukan lokasi proyek, menetapkan desain, dan menyediakan modal. Sebagian pemilik proyek ikut mengawasi berlangsungnya proses konstruksi dan mengoperasikan bangunan yang telah selesai. (Priyanto, 2012).

2.2.2 Konsultan (Consultant)

Merupakan pihak yang ditentukan oleh pemilik proyek untuk membantu di dalam merencanakan atau mendesain bangunan, melakukan studi kelayakan, mengawasi berlangsungnya proses konstruksi, atau bahkan mengatur pelaksanaan proyek konstruksi. (Priyanto, 2012).

(3)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 19

2.2.3 Kontraktor (Contractor)

Merupakan pihak yang ditetapkan oleh pemilik proyek untuk mengatur pelaksaan kegiatan konstruksi yang mengolah sumberdaya berupa bahan, peralatan, tenaga kerja, metode dan modal, sehingga menghasilkan produk akhir berupa konstruksi.(pratama, 2015).

2.2.4 Elemen pendukung bagi terlaksananya sebuah Proyek

2.2.4.1 Subkontraktor (Subcontractor)

Merupakan pihak yang dalam pelaksanaannya membantu kontraktor untuk menyelesaikan sebagian pekerjaannya dan memasok material yang dibutuhkan oleh proyek konstruksi.(Setiawan, 2016).

2.2.4.2 Tenaga Kerja (Employee).

Merupakan pihak yang berada dibawah tanggung jawab kontraktor atau subkontraktor untuk melaksanakan kegiatan konstruksi di lapangan dengan keahlian atau keterampilan tertentu, baik secara individu maupun kelompok yang di koordinasikan oleh mandor.(Setiawan, 2016).

2.2.4.3 Supplier.

Merupakan pihak yang terkait dalam pengadaan material konstruksi.(Setiawan, 2016).

2.3 Jenis Konsultan(Consultan).

Dalam pelaksaan proyek perlu ditentukannya Konsultan untuk merencanakan atau mendesain bangunan, melakukan studi kelayakan, mengawasi berlangsungnya proses konstruksi, atau bahkan mengatur pelaksanaan proyek konstruksi. (Priyanto, 2012). Adapun jenis-jenis Konsultan menurut (Priyanto, 2012) sebagai berikut :

(4)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 20

2.3.1 Konsultan Perencana(Planning &Design).

Konsultan perencana merupakan suatu badan perorangan atau badan hukum yang dipilih oleh pemilik proyek ataupun kontraktor pelaksana untuk melakukan perencanaan.Konsultan perencana arsitektur yang ditunjuk oleh owner berada langsung dibawah owner Karena memegang peranan penting untuk perencanaan awal/konsep desain dari segi arsitektur dan estetika ruangan.(Priyanto, 2012).

2.3.2 Konsultan Pengawas.

Menurut (Priyanto, 2012), Konsultan pengawas merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas merupakan badan usaha ataupun perorangan, konsultan pengawas dalam proyek memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

• Melaksanakan pengawasan teratur dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh kontraktor

• Mempublikasikan laporan prestasi kerja proyek kepada semua pihak yang terkait.

• Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja dalam proyek.

• Dapat juga memberikan saran dan pertimbangan kepada pemilik proyek (owner) atau kontraktor dalam proyek di dalam pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung.

2.3.3 Konsultan Manajemen Monstruksi (Konsultan MK).

Konsultan manajemen konstruksi (Konsultan MK) merupakan orang yang bertugas dalam pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi secara lengkap di bidang ke ahlian arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, serta lain-lain. Mulai sejak tahap proses, perancangan, pelaksanaan konstruksi, masa pemeliharaan, pengadaan peralatan dan perlengkapan secara menyeluruh sampai dengan beroperasinya bangunan tersebut sesuai dengan rancangan. (Priyanto, 2012). Konsultan yang menjadi tempat kerja praktik kali ini yaitu bertugas dalam pelaksanaan desain perencanaan awal/konsep desain dari segi arsitektur dan

(5)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 21 estetika ruangan. Adapun jenis konsultan tersebut yaitu Konsultan Perencana (planning & design).

2.4 Klasifikasi Konsultan Perencana.

2.4.1 Konsultan Swasta.

Badan usaha ini di dirikan oelh seseorang atau kelompok orang dengan modal sendiri, atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik.

2.4.2 Konsultan Pemerintah.

Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang didalamnya bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang ditunjuk oleh pemerintah. Berdasarkan atas pelayanan, maka konsultan perencana dibedakan atas 2 macam, yaitu:

1) Konsultan Perencana Murni.

Adalah kegiatannya hanya terbatas pada perencanaan dan perancangan semata. Adapun pelaksanaannya diserahkan kepada pihak lain.

2) Konsultan Perencana Campuran.

Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam proses pelaksanaannya.

2.5 Kualifikasi Konsultan Perencana.

Adapun kualifikasi konsultan perencana berdasarkan peraturan pemerintah no 4/2010 pasal 8B yaitu sebagai berikut :

1) Kualifikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi :

• Kualifikasi usaha besar

(6)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 22

• Kualifikasi usaha kecil

2) Setiap kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibagi menjadi beberapa subkualifikasi usaha jasa konstruksi.

3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian subkualifikasi usaha jasa konstruksi sebagai dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan menteri.

Menurut UU no 20 tahun 2008 tentang usaha mikro,kecil dan menengah mengenai kriteria usaha yaitu sebagai berikut :

1) Kriteria Usaha Mikro :

• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau

• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300 juta. 2) Kriteria Usaha Kecil :

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50 juta sampai dengan paling banyak Rp.500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp.2,5 milyar.

3) Kriteria Usaha Menengah :

• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500 juta sampai dengan paling banyak Rp.10 milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau.

• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2,5 milyar sampai dengan paling banyak Rp.50 milyar.

Adapun batasan nilai pekerjaan menurut peraturan presiden no 54 tahun 2010, bahwa nilai paket pekerjaan pengadaan barang/pekerjaan konstruksi /jasa lainnya sampai dengan Rp.2,5 milyar diperuntukkan bagi usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil. Berikut pembagiannya :

(7)

1O ra n g   P e 2 3 Us ah a   NO K U AL IF Tab le 1 e ro ran g P K1 K2 Ke ci l SU B   KU AL IF IK A SI Lam piran Kual Ti d ak   D ip e rs ya rak a P alin g   se d ik i Rp   50   jt P alin g   se d ik i Rp   10 0   jt KE KA YA A N   BE R SI H FIKAS I ifik as i Kons ult a an Ti d ak   D ip e rs ya rak an it   Ti d ak   D ip e rs ya rak an it   M e m ili ki   sa tu   te na ga   ah li   te ta p de ng an   SK A   ah li   mu da   unt uk   se ti ap kla sif ik as i   usa h a   (b o le h   me ra n gk ap se b ag ai   PJK   da n/   PJ T) P ENG AL AM AN an Usaha Pe re n c Ti d ak   D ip e rs ya rak an Un tu k   Se ti ap   kla sif ik as i   me mi li ki   PJ K   de n ga n   SK A   ah li   M uda ,   Bo le h   me ra n gk ap   se ba ga i   PJB U   de n /   PJT Te b a d   p  p  Un tu k   Se ti ap   kla sif ik as i   me mi li ki   PJ K   de n ga n   SK A   ah li   M uda ,   Bo le h   me ra n gk ap   se ba ga i   PJB U   de n /   PJT Te b a d PJK P ERS YA RA TA N Peng a m cana da n P eng a Ti d ak   D ip e rs ya rak an D ip e na ga   ah li   te ta p   er se rt ifi ka t   SK A   hl i   mu da ,   bo le h   d ir an gk ap   ol e h   PJB U   da n   /   PJ K Me r e na ga   ah li   te ta p   er se rt ifi ka t   SK A   hl i   mu da ,   bo le h   d ir an gk ap   ol e h   PJB U   da n   /   PJ K Me r PJT m atan Ars ite kt ur Pe Pro gr am St udi A r aw as Kont ru ks i Ti d ak   e rs yarak an 0   sa m p ai Rp   2 Bo le h   ran gk ap   PJ T   da n   PJK 0   sa m p ai Rp   5 Bo le h   ran gk ap   PJ T   da n   PJK 0   sa m p ai Rp   7 KE M A M ME LA K SA PE KE R PJB U L re n cana an L igh t R rsitektur U ni ver si t (B ag ia n 1) i   de ng an   250   jt Ma ks im u Rp   25 0   j i   de ng an   500   jt Ma ks im u Rp   50 0   j i   de ng an   750   jt Ma ks im u Rp   75 0   j BA TA SA N   N SA TU   PE KE R JA A M PU AN   A NA KA N   R JAAN KE M A M P U L ap oran K e rj a Pra k R ail Trans it Pa le m b tas M e rcu B uan a | u m          jt 1   Subkl as if ik a u m          jt Ma ks im u m   6 sub kl asi fi ka si   d 3   kl as if ik as i   ya be rb e da u m          jt Ma ks im u m   1 sub kl asi fi ka si   d 6   kl as if ik as i   ya be rb e da N IL AI   A N MA K SI M U M JU M LA H   KL AS IF IKAS I   D A SU B K LA SI FI K A U AN

ktek ang asi 6  dan 23

  ang   18   d an   ang   M   AASI

(8)

Tab le 22 Lam piran Kual ifik as i Kons ult aan Usaha Pe re n c Peng a m cana da n P eng a m atan Ars ite kt ur Pe Pro gr am St udi A r aw as Kont ru ks i L re n cana an L igh t R rsitektur U ni ver si t (B ag ia n 2) L ap oran K e rj a Pra k R ail Trans it Pa le m b tas M e rcu B uan a | ktek ang 24

(9)

Tab le 33 Lam piran Kual ifik as i Kons ult aan Usaha Pe re n c Peng a m cana da n P eng a m atan Ars ite kt ur Pe Pro gr am St udi A r aw as Kont ru ks i L re n cana an L igh t R rsitektur U ni ver si t (B ag ia n 3) L ap oran K e rj a Pra k R ail Trans it Pa le m b tas M e rcu B uan a | ktek ang 25

(10)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 26

2.6 Hak Kewajiban, Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana

Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya , 1991 mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas. Perencana mempunyaI beberapa hak antara lain:

a. Perencana berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan peraturan.

b. Perencana berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan baik yang dilakukan oleh pengawas maupun pemberi tugas.

c. Perencana berhak mengembalikan tugas yang diberikan dengan alasan-alasan sebagai berikut:

• Pertimbangan individu

• Adanya kekuasaan di luar kedua belah pihak

• Akibat kelalaian pemberi tugas

Kewajiban perencana menurut aturan dari IAI adalah :

a. Arsitek berkewajiban menanggung yang diderita oelh pemberi tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat yang dapat dihindari dengan keahlian serta tata cara pelaksanaan yang lazim

b. Arsitek berkewajiban untuk menanggung semua akibat segala pekerjaan apabila kesalahn tersebut dilakukan oleh arsitek secara sengaja.

Adapun tugas konsultan perencana berdasarkan acuan dari pedoman kerja antara arsitek dengan pemberi tugas dalam SK Dirjen Cipta Karya No.5/KPTS/CK 1984 dijelaskan bahwa tugas perencana mencakup beberapa lingkup pekerjaan, antara lain:

a. Lingkup Pekerjaan Pokok.

• Pembuatan sketsa gagasan rancangan pelaksanaan detail lengkap,

• Pembuatan uraian dan syarat pekerjaan yang mencangkup uraian umum dan syarat administrative serta teknis.

• Penyusunan rancangan anggaran biaya.

(11)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 27 b. Lingkup pekerjaan.

Lingkup pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin dilakukan dengan keadaan tertentu untuk mendukung perencanaan, yaitu:

• Pembuatan maket dan gambar perspektif.

• Penyelidikan tanah.

• Penelitian dan pemetaan tapak.

• Pencarian dan pengadaan data. c. Lingkup kerja khusus.

Merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusu diluar bidang arsitektural, seperti perhitungan konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, instalasi listrik, dan pekerjaan lainnya. Adapun wewenang konsultan perencanaan adalah:

• Mengubah rancangan bangunan

Perencanaan secara tertulis mempunyai wewenang untuk memerintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu dan mengadakan perubahan.

• Melakukan pekerjaan tambahan.

Perencana juga mempunyai wewenang untuk segera memrintahkan pemborong memulai pengawasan terpadu agar melakukan persetujuan terlebih dahulu dari pemberi tugas asal sesuai dengan jumlah biaya dalam pos pekerjaan tak terduga.Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang tidak tercantum dalam uraian syarat-syarat serta tidak secara tegas disimpulkan dalam gambar-gambar arsitektural.

• Menilai pembayaran angsuran kontraktor.

Perencana berwenang menilai berdasarkan prestasi pekerjaan pada hari pemerikasaan, sehingga pemborong berhak atau tidak untuk menerima seluruh atau sebagian pembayaran.

2.7 Deskripsi Proyek.

Dalam mengerjakan suatu proyek terlebih dahulu kita harus mengetahui mengenai pengertian proyek. Berikut pengertian proyek menurut :

(12)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 28

• Hira nahuira adalah suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau diluar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang di batasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya.

• Imam soeharto, suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.

2.8 Jenis-Jenis Proyek.

Menurut R.D. Achibald (1976) dalam (Hadiyani, 2007), jenis proyeknyaantara lain: 1. Proyek Kapital (Modal)Meliputi : Pembebasan tanah, pembelian material dan

peralatan dan konstruksi.

2. Proyek Pengembangan adalah proyek dimana perencana hanya mengembangkan proyek yang telah ada.

3. Proyek Pengembangan dan penelitian. 4. Proyek Sistem Informasi.

5. Proyek yang berkaitan dengan manajemen perusahan.

2.9 Pemilik Proyek.

Ditinjau dari asal proyek, terdapat dua sumber proyek yang berbeda keadaanya, antara lain:

1) Proyek Pemerintah

Syarat resmi untuk menangani projek pemerintah adalah harus berbadan hukum.Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar kontraktor selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan.

Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan Umum (DPU) berhak mendapatkan projek dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Dalam melaksanakan projek pemerintah, kontraktor mendapatkan pengawasan dari dinas jawatan gedung-gedung, konsultan ahli, dan owner. Untuk

melaksanakan sebuah projek, harus diawasi oleh BPK (Badan PengawasKeuangan). Badan ini akan mengadakan proses pemeriksaan guna

(13)

2) Bila seo kon

2.1

Sua men cara

2.1

Dala sua kon dala refe Pen dari (swa proy men mengatur 2012). Proyek Sw a owner ber rang pemi sultan untu

0 Cara/

atu biro k ndapatkan p a(Priyanto,

0.1

am cara ini tu kredibilit sultan terga am suatu le erensi dalam nujukan dap i pemebri asta) pemb yek, kemud nangani pro keuangan Gamb wasta rbentuk per mpin proje k mengawa

Mendap

konsultan proyek baik 2012), yaitu

Cara pen

biro konsu tas suatu b antung dari embaga Ika m bidang de pat dengan tugas kepa beri tugas m dian mengir oyek yang b Pengam yang ber bar 1 Diagra rusahaan pa ek tidak ja asi pekerjaa

patkan Pr

dalam me k dari peme u:

nunjukan.

ltan menda biro konsult lamanya s atan Nasion esain. n caraditunj ada biro k menyusun T rimkannya k bersangkuta matan Arsitekt Program St rhubungan am peroleha ada umumn arang perus an proyek(P

royek.

emberikan erintah maup

.

apatkan kep an untuk m uatu biro ko nal Konsulta juk langsun konsultan, b TOR (Term kepada kon an. tur Perencana tudi Arsitektur dengan u an sumber p nya direktur sahaan sw Priyanto, 20 jasanya pun swasta percayaan d melaksakan onsultan ter an Indones ng. berdasa biasanya u m Of Refere nsultan-kons Lap aan Light Rail T

- Universitas ang peme proyek r perusahaa wasta meng 12). kepada p a melalui be dari pember perencana rsebut berd sia dan sud

arkan kepe untuk desai ence) keran sultan yang poran Kerja Pr Transit Palem Mercu Buana erintah(Priya an mengan ggunakan pemberi tu eberapa ma ri tugas dida aan. Suatu

iri dan terda dah mempu rcayaan pe in milik se gka acuan g dirasa ma raktek mbang | 29 anto, gkat jasa gas, acam asari biro aftar unyai enuh endiri dari mpu

(14)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 30 TOR ini kemudian dipelajari oleh konsultan-konsultan tersebut untuk kemudian dijadikan dasar menyusun usulan teknis dan usulan biaya yang diajukan kembali kepada pemberi tugas. Hal-hal yang biasa dimasukkan kedalam usulan teknis oleh biro konsultan adalah:

a. Personil perusahaan lengkap dengan Curriculum Vitae nya.

b. Pengalaman-pengalamanya dan keahliannya yang pernah diilakukan perusahaan

c. Cara pengelolaan atau system manajerial perusahaan.

d. Usulan teknis perencanaan serta usulan biaya dari proyek yang bersangkutan

2.10.2

Mengajukan Usulan Proyek.

Biro konsultan mengadakan feasibility studi mengenai suatu proyek, kemudian diajukan kepada calon pemberi tugas tersebut (pemerinta atau swasta). Jika ternyata pemberi tugas tersebut menyetujui hasil feasibility study yang dilakukan oleh konsultan, maka konsultan yang bersangkutan melaksanakan resiko biaya yang dilakukan untuk feasibility study jika ternyata proposal yang diajukan ternyata tidak disetujui oleh pemberi tugas (Priyanto, 2012).

2.10.3

Cara Sayembara.

Cara pemilihan/penunjukan biro konsultan yang baik adalah melalui sayembara, dimana tiap-tiap biro konsultan akan berusaha semaksimal mungkin dalam perencanaannya supaya dapat memenangkan, pemenang dari sayembara akan ditunjuk langsung untuk melaksanakan perencanaanya secara lengkap, cara ini akan lebih banyak memakan waktu dan biaya teteapi hasilnya akan lebih baik (Priyanto, 2012). Biasanya dokumen sayembara memuat ketentuan sebagai berikut:

Gagasan, maksud serta sasaran yang akan dicapai pemberi tugas mengenai bagian yang akan direncanakan:

a. Hubungan, tugas dan kewajiban peserta dan pemberi tugas. b. Kedudukan, nama para anggota panitia, penilai atau dewan juri. c. Data teknis untuk pekerjaan perencanaan.

(15)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 31 Adapun Cara pada Sistem Sayembara yaitu sebagai berikut :

a. Tertutup: diikuti oleh 5-10 biro konsultan yang dipilh sendiri oleh pemberi tugas berdasarkan kriteria tertentu. Pemberitahuan mengenai sayembara dikirim melalui ekspedisi langsung kepada biro-biro terpilih.

b. Terbuka: di ikuti oleh semua biro yang telah memenuhi syarat yang ditentukan. Jumlah peserta tidak dibatasi, pemberitahuan melalui media masa.

2.10.4

Tender Desain.

Pada prinsipnya tender desain sama dengan system sayembara tetapi yang bertindak menilai adalah pemberi tugas sendiri dan tidak terdapat panitia penyelenggara. Jenis proyek tidak monumental, peserta terbatas diperlukan waktu pendek atau tahap perencanaan yang optimal.

Peserta yang kalah dalam tender dapat ganti rugi atau jasa perencanaan yang besarnya lebih kecil dari imbalan jasa perencanaan pada umumnya, dalam tender desain disertakan TOR, yakni suatu kerangka acuan yang memuat antara lain tentang ukuran desain, bentuk warna, komposisi, pesan atau tulisan pada desain, target audience. Yang mengikuti tender harus menyajikan gambar kerja berikut rencana biaya.(Priyanto, 2012).

2.11 Sistematika Proyek.

2.11.1 Penetapan Tujuan dan Fungsi Proyek Secara Obyektif.

2.11.2 Perencanaan Strategis.

a. Perencanaan meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan penting yang berpengaruh besar di dalam penyelenggaraan proyek.

b. Perencanaan yang disiapkan oleh pemeilik proyek, dengan petunjuk pimpinan perusahaan.

c. Perencanaan yang dikembangkan pada tahap konseptual, pemasaran, pendanaan dan lain-lain.

(16)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 32

2.11.3

Perencanaan Lingkup Pekerjaan.

Yaitu menentukan kelangsungan atau pembatalan kegiatan proyek pada tahap berikutnya, setelah mempelajari hasil-hasil studi kelayakan:

a. Meletakkan dasar-dasar filosofi desain b. Menentukan bobot sasaran proyek.

c. Membuat garis besar anggaran dan jadwal.

d. Menentukan personil pelaksanaan implementasi proyek e. Memilih macam kontrak.

2.11.4 Perencanaan Operasional.

a. merupakan perencanaan terperinci yang diperlukan untuk mencapai sasaran strategis

b. dipersiapkan oleh manager proyek dan tim inti proyek

c. produk utamannya adalah perencanaan implementasi proyek yang berisi:

• informasi umum kontrak.

• Uraian jadwal induk dan pekerjaan utama proyek.

• Program pengendalian dan rencana implementasi (biaya, jadwal dan mutu).

• Organisasi peserta, fungsi dan posisi kunci.

• Garis besar prosedur kerja, koordinator antara peserta proyek d. Unsur-unsur perencanaan operasional proyek.

• Perencanaan lingkup proyek.

• Perencanaan mutu yang diharapkan.

• Perencanaan jadwal kegiatan.

• Perencanaan perkiraan anggaran biaya.

• Perencanaan sumber daya yang meliputi:

1. Sumber daya manusia: tenaga kerja dan tenaga ahli. 2. Sumber daya non SDM : material peralatan.

(17)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 33

2.12 Jasa Perencanaan Perancangan.

2.12.1 Imbalan Jasa Perencanaan Perancangan.

Terdapat dalam pasal 64 yang mengatur besar imbalan jasa perencanaan perancangan sebagai pedoman hubungan kerja antara arsitek dengan pengguna jasa tahun 2007 yaitu sebagai berikut

1) Jika penugasan perencanaan perancangan meliputi tahap pembuatan konsepsi perencanaan perancangan, praperancangan, pengembangan rancangan, penyiapan dokumen pelelangan, pelelangan dan pengawasan berkala untuk suatu bangunan gedung, maka imbalan jasa dihitung berdasarkan prosentase terhadap biaya bangunan sesuai kategorinya,

2) Bobot prosentase bagian-bagian tahap pekerjaan, ditentukan sebagai berikut :

Table 4 Contoh bobot prosentase imbalan pada tahap pekerjaan

Tahap pekerjaan Bobot prosentase

A Konsepsi perencanaan perancangan 10 %

B Pra-rancangan 25 %

C Pengembangan rancangan dan gambar kerja 45 %

D Penyiapan dokumen pelelangan dan proses

pelelangan

10 %

E Pengawasan berkala 10 %

jumlah 100 %

2.12.2 Pekerjaan Tambah Kurang.

Untuk pekerjaan tambah kurang selain dari paket pekerjaan seperti tercantum dalam pasal 2 perjanjian kerja ini. Maka imbalan jasanya diperhitungkan berdasarkan musyawarah kedua belah pihak atau akan diadakan negoisasi kembali antara pihak pertama dan pihak kedua yang akan dituangkan dalam bentuk perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian kerja ini.

(18)

2.1

Di d pros

2.1

a) Keg ana diga b) Pad anta man dala • •

3 Tahap

dalam mem ses meranc

3.1 Tah

Tahap Ko giatan utam alisis penda ambarkan s Tahap De da tahap in ara gagasa ntap untuk am tahap in Melanjutka lebih men dipakai se atau proye Menyiapka dan komer kontrak.

p Peranc

mbangun su cang, dan ta

hapan Me

onseptual a dalam tah huluan dar sebagai beri Ga efinisi atau ni dilakukan an dan pel menanamk ni adalah : an analisis ndalam dan ebagai dasa ek. an perangk rsial yang s Pengam

cangan.

uatu proyek ahapan ters

rancanga

hap konsep ri gagasan ikut : ambar 2 Dia Tahap Pe n pengkajia uang yang kan investa terhap has n terperinci ar pengamb kat seperti selanjutnya matan Arsitekt Program St k sebelumn sebut antara

an

ptual adalah yang telah agram tahap erencanaan an yang leb g tersedia a asi atau me sil – hasil k sehingga bilan keput data kriteri dipakai unt tur Perencana tudi Arsitektur nya harus d alain : melakukan disusun at pan konsept n dan Pem bih mendal agar dapat elaksanakan kegiatan tah kesimpulan usan periha a dan spes tuk menyiap Lap aan Light Rail T

- Universitas di adakan n studi kelay tau dirumus ual mantapan (P am menge t ditarik ke n proyek. K hap konsep nya cukup al kelangsu sifikasi tekn pkan dokum poran Kerja Pr Transit Palem Mercu Buana terlebih da yakan terha skan dan d PP). enai keterka esimpulan y Kegiatan ut ptual dalam mantap u ungan inves nik enginee men tender raktek mbang | 34 ahulu adap apat aitan yang ama m arti ntuk stasi ering dan

(19)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 35

• Menyusun perencanaan dan membuat keputusan strategis, yaitu berkaitan dengan garis besar penyelenggaraan proyek seperti jenis kontrak, filosofi desain, komposisi pendanaan, dan lain – lain.

• Memilih peserta proyek yang terdiri dari para kontraktor calon peserta tender. Hasil yang diperoleh dari tahap Definisi (PP) adalah dokumen kontrak tender yang terdiri dari :

• Gambar – gambar rencana dan detail arsitektural dan struktur

• Spesifikasi teknis dan administrasi

• Waktu pelaksanaan

• Daftar volume pekerjaan (bill of quality)

• Rencana anggran biaya (RAB).

2.14 Tahap Implementasi.

Komponen kegiatan utama dalam tahap ini berbeda – beda untuk setiap macam proyek, tetapi secara umum kegiatan utama dalam tahap ini dapat dibagi sebagai berikut :

• Mengkaji lingkup kerja proyek dan membuat program implementasi.

• Melaksanakan pekerjaan desain engineering terinci ( tahap drawing), pengadaan material dan peralatan, pabrikasi, instalasi (konstruksi).

• Melakukan perencanaan dan pengendalian biaya, waktu dan mutu.

• Menutup proyek, termasuk kegiatan inspeksi akhir, uji coba, starat – up dan praoperasi.

• Menyerahkan hasil proyek kepada pemilik.

• Menyelesaikan masalah asuransi, klaim dan keuntungan proyek.

Tahap selanjutnya yaitu tahap operasi atau utilitas yang dilaksanakan setelah tahap implementasi tidak termasuk dalam tahap siklus proyek, karena dalam tahap ini ornasasi / owner mulai memakai, memproduksi dan memelihara “produk” hasil akhir proyek. Atau dengan perkataan lain tahap ini tidak termasuk dalam siklus proyek karena sudah merupakan kegiatan operasional.

(20)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 36 Untuk menghasilkan suatu perencanaan dan perancangan yang optimal, maka prosesnya dilakukan melalui tahap – tahap tertentu.Tahapan tersebut secara terperinci sangat bergantung dari besar kecilnya suatu proyek. Tetapi secara umum, tahap – tahap perencanaan proyek tadi tidak terlepas dari langkah – langkah berikut :

• Pemberi tugas (owner), menyampaikan maksudnya kepada konsultan perencana.

• Konsultan perencana menerima maksud tersebut, menyusun program kebutuhan owner, melakukan studi literatur, survey lapangan dan menganalisanya.

• Bertitik tolak dari hasil analisa tersebut, kemudian diajukan usulan gambar – gambar skematik (denah, tampak dan potongan) atau studi maket serta taksiran biaya secara global.

• Setelah mendapat persetujuan owner dengan segala penambahan dan pengurangan, barulah gambar – gambar tersebut dikembangkan menjadi gambar-gambar pelaksanaan.

Pada tahap ini, juga dibuat rencana kerja dan syarat-syaratnya serta rincian rencana anggaran biaya proyek tersebut. Adapun rangkaian proses perencanaannya secara detail, tersusun sebagai berikut :

1) Studi pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada langkah pertama ini adalah menetapkan apa yang menjadi tujuan, seberapa besar biaya yang tersedia, studi awal pada lokasi / tapak yang akan direncanakan, menentukan program kebutuhan ruang serta alokasi waktu perencanaan.

2) Studi pendekatan

Langkah selanjutnya adalah melakukan pendekatan masalah untuk melahirkan beberapa alternatif pemecahan tentang standar ruang, pengelolaan ruang, organisasi ruang, konsep dasar tapak, konsep dasar bentuk bangunan dan estimasi biaya.

3) Desain skematik

Berdasarkan kegiatan sebelumnya, kemudian arsitek mengevaluasikan hasil analisa ke dalam bentuk gambar. Yang menjadi output pada tahap ini adalah

(21)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 37 denah, tampak, potongan dengan atau tanpa perspektif. Usulan gambar -gambar skematik ini disampaikan kepada owner untuk dimintai persetujuannya dan kemudian dimasukkan ke Dinas Tata Bangunan untuk mendapatkan izin membangun.

4) Pengembangan desain

Desain yang sudah disetujui tersebut kemudian dikembangkan lagi sampai ke gambar yang lebih detail. Pada tahap ini pula, gambar – gambar tersebut dilengkapi dengan uraian syarat dan kualitas bahan bangunan yang dipakai yang terhimpun dalam suatu rencana kerja dan syarta - syarat serta taksiran biaya (RAB). Keluaran dari tahap ini gambar - gambar kerja dengan semua syarat – syaratnya yang siap untuk dilaksanakan ( bestek en voor waarden ).

5) Pelelangan

Dengan selesainya gambar - gambar kerja tersebut, oleh pemberi tugas kemudian dijual kepada kontraktor untuk dilaksanakan pembangunannya. Untuk menghadapi proses pelelangan ini, konsultan perencana wajib menyiapkan dokumen pelelangan sebanyak jumlah kontraktor yang mengikuti pelelangan. Kemudian diberikan kepada kontraktor beberapa hari sebelum lelang dimulai. Dokumen pelelangan yang harus dibuat tersebut, mencakup :

• Gambar - gambar perencanaan

• Rencana kerja dan syarat – syarat

• Alokasi waktu pelaksanaan

• Volume pekerjaan (bill of quantity)

• Formulir penawaran dan aturan-aturan tentang pemasukannya.

• Aturan main lainnya yang dibutuhkan untuk mengikuti pelelangan.

Hasil akhir dari tahap ini adalah ditetapkannya kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan proyek tersebut.

2.15 Tahap Pelaksanaan dan Pengawasan.

Kedua langkah ini berjalan bersamaan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan oleh kontraktor sedangkan pengawasan dilakukan oleh konsultan yang merencanakan proyek tersebut atau konsultan lain yang ditunjuk oleh pemberi tugas.

(22)

Laporan Kerja Praktek Pengamatan Arsitektur Perencanaan Light Rail Transit Palembang

Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | 38

• Mengawasi jalannya pembangunan agar sesuai dengan gambar kerja dan syarat – syarat yang telah ditentukan.

• Membuat berita acara tiap tahap pekerjaan.

• Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan untuk memeriksa kemajuan pekerjaan untuk dibandingkan dengan time schedule yang ada.

• Mencatat kejadian - kejadian di lapangan.

• Memberi peringatan bila kontraktor menyimpang.

• Mengusulkan perubahan-perubahan jika memang perlu.

2.16 Tahap Penyerahan.

Akhir dari semua proses perencanaan adalah penyerahan proyek oleh kontraktor pelaksana kepada pemberi tugas. Penyerahan pertama dilakukan setelah pekerjaan telah rampung 100%, sedangkan penyerahan kedua dilakukan dalam kurun waktu tertentu setelah masa pemeliharaan selesai.

Pada umumnya setelah penyerahan pertama, pembayaran termin disisakan 5 % hingga saat penyerahan kedua.

Gambar

Table 4 Contoh bobot prosentase imbalan pada tahap pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan jumlah skor hasil uji persyaratan trainer dan hasil uji validasi media disimpulkan bahwa Trainer Mikrokontroler Berbasis Arduino Nano sangat layak

Fokus penelitian ini terdiri dari 2 hal yaitu Disiplin Kerja Pegawai yang terdiri dari Penggunaan Waktu Secara Efektif, Ketaatan Terhadap Peraturan dan Tanggung Jawab Dalam

1) Memindahkan log dari TPK Input untuk diproses ke atas logdeck, dan selanjutnya melakukan pembelahan log mengikuti arah pola sesuai order yang sudah ditentukan dengan sistem

Metode penelitian yang digunakan adalah merancang bangun rangkaian filter pasif tipe Butterworth dan Chebyshev dengan 4 (empat) jenis respon frekuensi yakni Low Pass Filter

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) dengan judul Gedung

Menurut buku panduan penggunaan perpustakaan Undiksha 2012 bahwa layanan bebas pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada anggota perpustakaan untuk

Pasal 1 ayat 30: upah adalah hak pekerja atau buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada

Presiden India dan Presiden Republik Indonesia, dengan keinginan untuk memperkuat tali perdamaian dan persahabatan, jang selalu terdapat diantara kedua Negara, serta