• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) RIA ADRIANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1) RIA ADRIANI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

PEDAGOGIK, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, KOMPETENSI SOSIAL

DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK

NUSATAMA PADANG

JURNAL

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Ekonomi (S1)

RIA ADRIANI

11090118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

PEDAGOGIK, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, KOMPETENSI SOSIAL

DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK

NUSATAMA PADANG

Oleh

Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gunung Pangilun No.1, Padang Sumatera Barat

Email : riaadriani92@gmail.com maretakemalasari@gmail.com

ajeng_sriwahyuni@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru secara parsial dan simultan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,279 dan thitung

sebesar 5,138 > ttabel sebesar 1,9759; (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,402 dan thitung sebesar

7,123 > ttabel sebesar 1,9759; (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi sosial guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,359 dan thitung sebesar 4,454 > ttabel

sebesar 1,9759; (4) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan koefisien regresi sebesar 0,532 dan thitung sebesar 4,735 > ttabel

sebesar 1,9759; (5) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru secara simultan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dengan Fhitung sebesar 260,657.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan kepada guru dan pihak sekolah lebih meningkatkan dan mengaplikasikan kompetensi guru dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMK Nusatama Padang.

Kata kunci: Persepsi, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional dan Motivasi Belajar

(4)

Abstract

This study aims to determine how much influence the perception of students on pedagogic competence, personal competence, social competence, and professional competence of teachers partially and simultaneously to motivate students in the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang.

Results of analysis of the data showed that (1) There is a positive and significant influence between students 'perception of pedagogical competence of teachers to students' motivation on the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a regression coefficient of 0.279 and 5.138 ttest > ttable of 1.9759; (2) There is a positive and significant influence between students 'perception

of personal competence of teachers to students' motivation on the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a regression coefficient of 0.402 and 7.123 ttest > ttable of 1.9759; (3)

There is a positive and significant influence between students 'perception of social competence of teachers to students' motivation on the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a regression coefficient of 0.359 and 4.454 ttest > ttable of 1.9759; (4) There is a positive and

significant influence between students 'perception about the professional competence of teachers to students' motivation on the subjects of Accounting in Nusatama SMK Padang with a regression coefficient of 0.532 and 4.735 ttest > ttable of 1.9759; (5) There is a positive and significant influence

between students' perception of pedagogical competence, personal competence, social competence, and professional competence of teachers simultaneously against student motivation on the subjects of Accounting at SMK Padang Nusatama Ftest 260.657.

Based on the above results, it is suggested to teachers and schools improve and apply the competencies of teachers in learning so as to improve students' motivation in accounting subjects in Nusatama SMK Padang.

Keywords: Perception, Pedagogic Competence, Personality Competence, Social Competence, Professional Competence and Motivation

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Kualitas pendidikan yang baik terletak pada sumber daya manusia yang baik, dimana semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki, ini sesuai dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional di dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, maka untuk tercapainya keberhasilan pembelajaran harus ditingkatkannya motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran

Menurut McDonal (dalam Suyanto dan Jihad, Asep :2013) “Motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”

Gambaran tentang motivasi belajar siswa dalam belajar akuntansi berdasarkan data mengenai hasil belajar harian semester I TP 2015/2016 SMK Nusatama Padang

(5)

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ulangan Semester I TP 2015/2016 SMK Nusatama Padang Kelas Nilai Rata-rata KKM Jumlah siswa Nilai Ulangan Tuntas % Tidak Tuntas % X AK1 85,80 80 34 25 73,53 9 26,47 X AK2 80,00 80 33 20 60,61 13 39,39 X AK3 78,65 80 32 17 53,13 15 46,88 XI AK1 80,77 80 31 25 80,65 6 19,35 XI AK2 82,17 80 31 23 74,19 8 25,81 XI AK3 81,77 80 31 26 83,87 5 16,13 XII AK1 70,50 80 29 19 65,52 10 34,48 XII AK2 57,85 80 29 17 58,62 12 41,38

Sumber : Guru Mata Pelajaran Akuntansi

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMK Nustama Padang yang beralamat di Jalan Sudirman, Provinsi Sumatera Barat. Bedasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Menurut Siregar (2013:15) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel yang lain. Sedangkan penelitian asosiatif menurut Siregar (2013:15) adalah peneitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dapat membangun teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala dalam penilitian. Populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkan kesimpulannya. penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMK Nusatama yang belajar mata pelajaran akuntansi dan terdaftar pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah sebanyak 250 orang siswa.

Sampel menurut Sugiyono (2010:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Rumus yang dapat digunakanan dalam penelitian ini yaitu rumus Slovin (dalam Siregar 2013:61). engan menggunakan rumus Slovin dengan nilai krisis 5% maka jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut

Dari rumus Slovin dengan menggunakan nilai krisis 0,05 dari jumlah populasi 250 maka jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 154 orang . sampel diambil secara acak dari ke-8 lokal yang mengikuti pelajaran akuntansi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik “propotional random sampling”, dimana semua anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket atau kuesioner dan dokumentasi.

Data penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert yang digunakan pada variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru (X1), persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru (X2), persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru(X3), dan persepsi siwa tentang kompetensi profesional (X4)

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif, uji kelayakan model dengan menggunakan uji Likelihood Ratio dan uji Ramsey, uji penyimpangan asumsi klasik, uji regresi berganda dan uji hipotesis.

(6)

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung

(5,138) > nilai ttabel (1,9759), sehingga

Ho ditolak H1 diterima.

Peningkatan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang sebesar 0,279 satuan. Hal ini dikarenakan regresi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang memiliki nilai koefisien (b1)

sebesar 0,279 satuan.

Hasil Uji Deskriptif menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedaogik guru pada mata pelajaran akuntansi SMK Nusatama Padang berada pada kategori Baik yakni memilki rata-rata TCR sebesar 82,67%. Hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru pada mata pelajaran akuntansi di SMK Nusatama Padang sudah Baik.

Menurut Uno (2014:10) Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dimana Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:97) faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan keadaan alam. Lingkungan sekolah terbagi atas fasilitas sekolah, kompetensi guru dan siswa, kurikulum dan metode mengajar guru dan kreativitas guru.

Dimana menurut Undang-Undang No 14 tahun 2005 (dikutip oleh Mulyasa 2013:25) kompetensi yang harus dimiliki guru salah satunya adalah kompetensi pedagogik.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Tatik (2011) yang menyimpulkan bahwa Terdapat pengaruh positif variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru (Xı) terhadap Motivasi Belajar Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Cepogo Tahun 2011. Shodiqin berdasarkan penelitiannya juga menemukan bahwa Persepsi Siswa Tentang Kompetensi pedagogik guru Pendidikan Agama Islam SMP N 23 Semarang termasuk dalam kategori cukup.

2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung

(7,123) > nilai ttabel (1,9759), sehingga

Ho ditolak H2 diterima.

Peningkatan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang sebesar 0,402 satuan. Hal ini dikarenakan regresi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang memiliki nilai koefisien (b2)

sebesar 0,402 satua.

Hasil Uji Deskriptif menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran akuntansi SMK Nusatama Padang berada pada kategori cukup baik yakni memilki rata-rata TCR sebesar

(7)

78,44%. Hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran akuntansi di SMK Nusatama Padang cukup baik.

Menurut Sahnun (dalam Wibowo 2012:114) kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan kumulatif terhadap hidup dan kebiasaan-kebiasaan belajar para anak didik, sikap dan perbuatan seorang guru merupakan suatu gambaran dari kepribadian guru tersebut, asal dilakukan secara sadar meliputi pengetahuan, keterampilan, ideal dan sikap, dan juga persepsi yang dimiliki tentang orang lain.

Menurut Alma (dalam Wibowo 2012:115) guru yang memiliki kompetensi kepribadian akan menjadi sosok teladan. Dengan demikian akan mengubah perilaku anak didiknya, disamping dihormati dan disegani oleh anak didiknya. Guru yang telah memiliki kompetensi kepribadian juga akan disegani, guru yang disegani akan berkontribusi pada mata pelajaran yang ia dan siswa akan bergairah dan termotivasi sendiri mendalami mata pelajaran tersebut.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Nur (2011) yang menliti tentang “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fiqh Pada Siswa Kelas VII Mts. Al- Asror Patemon Gunung Pati Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh siswa kelas VII MTs. Al- Asror Gunungpati Semarang.

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung (4,454) >

nilai ttabel (1,9759), sehingga Ho ditolak

H3 diterima.

Peningkatan persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang sebesar 0,359 satuan. Hal ini dikarenakan regresi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang memiliki nilai koefisien (b3) sebesar

0,359 satuan.

Hasil Uji Deskriptif menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru pada mata pelajaran akuntansi SMK Nusatama Padang berada pada kategori cukup baik yakni memilki rata-rata TCR sebesar 74,97%. Hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru pada mata pelajaran akuntansi di SMK Nusatama Padang cukup baik.

Seorang guru sama seperti manusia lainnya adalah makhluk sosial, yang dalam hidupnya berdampingan dengan manusia lain. Guru diharapakan memberikan contoh yang baik terhadap lingkungannya, dengan menjalankan hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya. Menurut Wibowo (2012:124) Guru harus berjiwa sosial tinggi, mudah bergaul dan suka menolong orang. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi, menjalin kerjasama, berinterkasi secara efektif dan efesien, baik itu dengan anak didik, sesama pendidik, orang tua/wali, maupun dengan masyarakat sekitar.

Menurut Mulyasa (2013:173) “Kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik, baik melalui bahasa lisan maupun tertulis, sangat diperlukan oleh guru”. Hal ini dimaksudkan agar semua siswa dapat memahami bahan yang

(8)

disampaikan oleh guru, bila bahan ajar atau materi yang disampaikan oleh guru dimengerti oleh siswa maka siswa akan semangat belajar atau termotivasi dalam belajar tetapi bila bahan ajar atau materi yang disampaikan tidak dimengerti oleh siswa maka motivasi siswa dalam belajar akan rendah.

4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar memiliki nilai thitung

(4,735) > nilai ttabel (1,9759), sehingga

Ho ditolak H4 diterima.

Peningkatan persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru sebesar satu satuan akan meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang sebesar 0,532 satuan. Hal ini dikarenakan regresi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang memiliki nilai koefisien (b4)

sebesar 0,532 satuan.

Hasil Uji Deskriptif menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru pada mata pelajaran akuntansi SMK Nusatama Padang berada pada kategori cukup baik yakni memilki rata-rata TCR sebesar 79,47%. Hal ini membuktikan bahwa secara keseluruhan persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru pada mata pelajaran akuntansi di SMK Nusatama Padang cukup baik.

Tugas guru ialah mengajarkan pengetahuan terhadap murid. Guru tidak hanya sekedar mngetahui materi yang akan diajarakannnya tetapi memahami secara meluas dan mendalam. Kompetensi profesional adalah

penguasaan guru atas materi pembelajaran yang luas dan mendalam. Menurut Wina sanjaya ( dalam Wibowo 2012:118) kompetensi profesional merupakan kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan

Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, disebutkan bahwa salah satu ruang lingkup kompetensi profesional adalah mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif. Bila seorang guru mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif yang membuat siswa tertarik dengan materi yang diajarkan dan cepat memahaminya maka siswa akan termotivasi dalam belajar

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Anni (2011) yang meneliti tentang “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Pendidik Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al – Qur’an Al – Hadits Kelas VIII Mts Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak Tahun 2010/ 2011”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh yang positif antara variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional pendidik terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Al- Qur’an Al- Hadits.

5. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional Guru Secara Simultan terhadap Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang.

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui secara simultan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru secara berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (260,657) > dari Ftabel (2,66),

(9)

Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,875.

Hal ini berarti 87,5% motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang dipengaruhi oleh variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru, sedangkan sisanya 12,5% dijelas oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.

Hamalik (2011:158) mengatakan motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk pencapai tujuan. Sedangkan menurut Djamarah (2002:114) motivasi sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Uno (2014:10) Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu; 1) Faktor internal adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang teridiri dari aspek kondisi fisiologis dan kondisi psikologis. 2) Faktor Eksternal adalah dorongan yang timbul dari luar diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, menurut Dimyati dan Mudjiono (2013:97) yang terbagi atas tiga, yaitu; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan keadaan alam.

Salah satu aspek dari internal siswa yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah persepsi siswa terhadap sesuatu. Menurut Pareek (dalam sobur :451) persepsi adalah sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasi, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada rangsangan pancaindra atau data. Persepsi siswa tentang kompetensi guru merupakan salah satu wujud tanggapan siswa tentang kompetensi-kompetensi yang dimiliki guru.

Menurut Teven dan Hanson (dalam Wibowo 2012:105) kompetensi yang dikaitkan dengan sosok guru yaitu kompetensi yang terdiri dari kepemilikan

pengetahuan atau keahlian pelajaran tertentu. Jika guru dianggap berkompeten, dia dianggap mengetahui apa yang dia bicarakan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan Dosen dikutip Mulyasa (2013:25) dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,279 dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Dimana diperoleh nilai thitung (5,138) > nilai ttabel (1,9759)

dengan nilai signifikan 0,000 = 0,05. Jadi dapat disimpulkan diterima dan

ditolak.

2. Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru berpengaruh positif, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,402 dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Dimana diperoleh nilai thitung (7,123) > nilai ttabel (1,9759)

dengan nilai signifikan 0,000 = 0,05 dan Jadi dapat disimpulkan diterima dan ditolak.

3. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru berpengaruh positif, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,359 dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Dimana diperoleh nilai thitung (4,454) >

nilai ttabel (1,9759) dengan nilai signifikan

0,000 = 0,05. Jadi dapat disimpulkan diterima dan ditolak.

4. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru berpengaruh positif, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,532 dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK

(10)

Nusatama Padang. Dimana diperoleh nilai thitung (4,735) > nilai ttabel (1,9759)

dengan nilai signifikan 0,000 = 0,05. Jadi dapat disimpulkan diterima dan

ditolak.

5. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru secara simultan berpengaruh positif, hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien determinasi 0,875 dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMK Nusatama Padang. Dimana diperoleh nilai Fhitung (260,657) > dari

nilai Ftabel (2,66), dengan nilai signifikan

0,000 = 0,05 Jadi dapat disimpulkan diterima dan ditolak.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Variabel kompetensi pedagogik, disarankan guru merancang pembelajaran agar dapat mencapai ketuntasan belajar.

2. Variabel Kompetensi kepribadian, guru harus meningkatkan akhlak mulia dan dapat menjadi tauladan bagi siswa. 3. Variabel kompetensi sosial, guru harus

meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa.

4. Variabel kompetensi profesional, guru harus lebih menguasai struktur dan metode keilmuan implika.

5. Bagi siswa diharapkan harus memiliki kepercayaan diri dalam membuat tugas, sehingga anak mampu mengerjakan tugas tanpa bantuan dari orang lain,

DAFTAR PUSTAKA

Alfiyati, Tatik. 2011. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Paedagogik Guru Terhadap Motivasi Belajar Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Cepogo

Fadhillah, Nur . 2011. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fiqh Pada Siswa Kelas Vii Mts. Al- Asror

Patemon Gunung Pati Semarang

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Mulyasa. 2013. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Remaja Rosadakarya. Bnadung

Permendiknas No 16 Tahun 2007

Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta Suyanto, & Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru

Profesional. Jakarta :Erlangga Group

Uno Hamzah. 2014. Teori Motivasi dan Pengukurannya (analisis dibidang pendidikan) jakarta: bumi aksara

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang

Pendidikan Nasional

Wibowo, Agus & Hamrin. 2012. Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta. Pustaka Belajar

Ubaidah, Anni. 2011. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Pendidik Terhadap MotivasiBelajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al – Qur’an Al – Hadits Kelas Viii Mts Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak

Gambar

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ulangan Semester I TP 2015/2016 SMK Nusatama Padang  Kelas  Nilai   Rata-rata  KKM  Jumlah  siswa  Nilai Ulangan Tuntas %  Tidak  Tuntas  %  X AK1  85,80  80  34  25  73,53  9  26,47  X AK2  80,00  80  33  20  60,61  13  39,39  X A

Referensi

Dokumen terkait

[r]

KEPADA PENGENDARA MOBIL YANG HANYA INGIN MELALUI KOTA JOGJA DIHIMBAU TIDAK MASUK KE DALAM KOTA// SEBAIKNYA MELALUI JALAN. LIGKAR ATAU JALUR

yang kasar dapat menyebabkan perubahan warna dari bahan basis gigi tiruan, menjadi.. sumber ketidaknyamanan kepada pasien dan juga dapat

‛‛ Verba Gerakan Bukan Agentif Bahasa Jawa: Tinjauan Metabahasa Semantik Alami”.. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta: Duta Wacana

MFLOPS, merupakan sebuah pengujian dengan melibatkan operasi matematis (integer dan real) dengan operator penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang dapat dikerjakan

Selanjutnya denyut ini dijungkirkan (menjadi logika 1) oleh N8 dan dipakai untuk mengaktifkan jalan masuk STROBE dari pencacah digit, sehingga denyut-denyut dari isyarat akan diukur

The reason for adding the confirmation early disaster warning messages method in the dissemination process is to provide up-to-date official information about the

[r]