Menimbang
Mengingat
GUBERNUR LAMPUNG
KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/50 IIII.02/HK/2016
TENTANG HASIL EVALUASI
RANCANGANPERATURANDAERAH KABUPATEN WAY KANAN TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021
GUBERNUR LAMPUNG,
a. bahwa Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, telah dievaluasi sesuai dengan ketentuan Pasal271 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Lampung tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan ten tang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Provinsi Lampung;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pernerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KEPUTUSAN GUBERNUR TENTANG BASIL EVALUASI RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021. KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA
: Hasil Evaluasi atas Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. : Bupati Way Kanan bersama DPRD Kabupaten Way Kanan segera
melakukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap Rancangan Peraturan Daerah tersebut berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu.
Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah tersebut telah disempurnakan sesuai hasil evaluasi, Rancangan Peraturan Daerah tersebut dapat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, dan apabila Peraturan Daerah yang ditetapkan tidak sesuai dengan hasil evaluasi, akan dilakukan pembatalan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga selanjutnya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Lampung paling lama 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
PARAF KO.OROINASI
1 WAKIL GUBERNUR 2 SEKDA PROVJt.l61
3 ASS. BID. PEM. 4 ll.SS. BID. EK BANG
5 AS'S BID. KESRA
6 A~.. BID. UNlUN!
•
7 K.~A~VtIJA ~ 8 .9 10 BIRO HUKUM h Ditetapkan di Telukbetung pada tanggall.;l. - L9 -
:J
0I
b
GUBERNUR LAMPUNG, Tembusan:1. Menteri Dalam Negeri RI di Jakarta;
2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas di Jakarta; 3. Pimpinan DPRD Kabupaten Way kanan di Blambangan Umpu.
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/S-O[ jII.02/HK/2016 TANGGAL : l..:t -
IY -
.J.D16·
BASIL EVALUASI
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
TAHUN 2016-2021
I. TATA NASKAH RAPERDA
1. Judul
a. Lambang Kabupaten Way Kanan diubah menjadi Lambang Negara (Garuda).
b. Dibawah lambang negara dicantumkan frase: BUPATI WAY KANAN
PROVINSI LAMPUNG 2. Mengingat
a. Nomor 18, diubah menjadi : Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Indonesia Tahun 2010 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209).
b. Nomor 20, judul diubah menjadi Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
c. Nomor 24, 25, 27 dan 35 agar dihilangkan (sudah tidak berlaku)
d. Nomor 31, 32, dan 33, Frase Republik Indonesia setelah Frase Peraturan Presiden, agar dihilangkan
e. Nomor 34, diubah rnenjadi : Peraturan Mentri Dalarn Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedornan Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
f. Nomor 38, diubah rnenjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan So sial Yang Bersurnber dari Anggaran Pendapatan dan Be1anja Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 ten tang Pedornan Pemberian Hibah dan Bantuan So sial Yang Bersumber
dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 541);2
g. Dasar Hukum Memuat:
1) Dasar kewenangan pembentukan Peraturan Perundang-undangan; dan
2) Peraturan Perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Berdasarkan hal tersebut maka pencantuman dasar hukum cukup mencantumkan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan materi muatan Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD.
h. Agar ditambahkan dasar hukum berupa Peraturan Daerah Provinsi Lampung dan Kabupaten Way Kanan tentang RTRW, RPJPD dan RPJMD.
3. Memutuskan
Tanda baca titik dua setelah kata Memutuskan, ditulis tanpa spasi. 4. Menetapkan
Diakhirkalimat judul diberi tanda baca titik. 5. Batang Tubuh
1. Pasal 1
a. Penulisan Frase "Dalam Peraturan ...." agar disejajarkan dengan frase "Peraturan Daerah... " pada diktum menetapkan
b. Angka 4, 5 dan 6 agar disesuaikan dengan ketentuan Pasal 1 angka 27, 28 dan 29 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
c. Tambahkan pengertian-pengertian yang dipakai dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJMD dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan.
2. Pasal 5, dihapus dan dijadikan dasar hukurn dalam konsiderans mengingat Rancangan Peraturan Daerah.
3. Pasa16 diubah menjadi:
Penyusunan RRJMD menjadi pedoman bagi: a. Satuan Kerja Perangkat Daerah ; dan
b. Penyusunan .
4. BAB IV agar dihapus, dalam pendelegasian kewenangan mengatur tidak boleh adanya deleglasi blangko.
6. Penetapan dan Pengundangan :
a. Tanda baca titik dua pada lembar penetapan dan pengundangan agar
dihapus dan penulisan frase "pada tanggal" menggunakan huruf kecil.
b. Pada Pajak Kiri bawah diakhir lembar penetapan dan pengundangan agar dicantumkan frase:
"NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG "
7. Penjelasan
a. Tanda baca titik dua setelah kata Nomor agar dihapus. b. Penjelasan pasal demi pasal:
1) jika suatu pasal terdiri dari beberapa ayat atau butir tidak memerlukan penjelasan, pasal yang bersangkutan cukup diberi penjelasan cukup jelas, tanpa merinci masing-masing ayat atau butir.
3.
2) Jika suatu pasal terdiri dari beberapa ayat atau butir dan salah satu ayat atau butir tersebut memerlukan penjelasan, setiap ayat atau butir perlu dicantumkan dan dilengkapi dengan penjelasan yang sesuai.
3) Penulisan pasal demi pasal, agar disesuaikan dengan ketentuan pada UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
8. Lampiran
Pada halaman pertama lampiran agar dicantumkan frase: LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN
NOMOR TAHUN
dan diakhir lampiran, agar diberi ruang penandatangan oleh Bupati Way Kanan
II. SUBSTANSI RPJMD
A. BAB I PENDAHULUAN
1. Sub Bab 1.2. Dasar Hukum, agar ditambahkan peraturan perundangan-undangan yang menjadi landasan penyusunan RPJMD yaitu sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);
b. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2010 Nomorl ,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Lampung Nomor 346);
c. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 (Lembaran Daerah Provinsi Lampung Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Lampung Nomor 404);
d. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Way Kanan 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2011 Nomor , Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor );
2. Sub Bab 1.3. Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Agar menjelaskan hubungan antara dokumen Raperda tentang RPJMD dengan dokumen lainnya, dan mempedomani dokumen lainnya dalam penyusunan RPJMD sebagaimana tercantum pada gambar 1.1. Hubungan RPJMD Kabupaten Way Kanan dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan Lainnya. Penjelasan memuat pokok-pokok substansi dokumen RPJMN, RPJMD Provinsi Lampung, RPJPD Kabupaten Way Kanan serta RTRW Kabupaten Way Kanan, untuk menjamin kebijakan dalam Raperda tentang RPJMD selarasjtidak menyimpang dengan dokumen perencanaan lainnya.
4
A. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
1. Penyajian Data pada Bab II, agar menampilkan data series 5 (lima) tahun sebelumnya, untuk memudahkan pengolahan dan analisis secara sistematis. Data-data dimaksud mencerminkan kondisi hasil pembangunan masa lalu yang selanjutnya menjadi data pendukung dalam analisis permasalahan yang akan dirumnsv>« ~~1~__
_ _ _ _ ....-.~'V~ ua.l~
2. Pada sub bab 2.1. Aspek Geografis Derah dan Demografi belum memuat penjelasan terkait kondisi demografi Kabupaten Way Kanan. Agar ditambahkan data jumlah penduduk, sebaran dan Total Fertility
Rate.
3. Penyajian data pada sub bab 2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat, sub sub bab 2.2.1. Fokus Kesejahteraan Sosial, agar mencantumkan:
a. sumber data yang sesuai dengan kompetensi institusi pengolah data. Pencantuman data angka (APS, APK, APM) bersumber dari Badan Pusat Statistik bukan dari Dinas Pendidikan;
b. data rasio siswa dengan ruang kelas serta rasio guru dengan
siswa;
c. data status gizi, angka kesakitarr/ morbiditas penyakit terbanyak yang ada baik menular maupun tidak menular (malaria, DBD, TBC, HIV), sarana pelayanan kesehatan dan rasionya, serta ketersediaan tenaga kesehatan; dan
d. data Kemiskinan (persentase, rumah tangga dan individu miskin, indeks keparahan dan kedalaman serta gini ratio)
4. Pada sub bab 2.4. Aspek Daya Saing agar penyajian data IPM dilengkapi dengan indikator pembentuknya dan menambahkan data tentang:
a. rasio e1ektrifikasi;
b. IPM (Usia Harapan Hidup, Rata-rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah, Konsumsi}.
5. Poin 2.2 huruf (a) Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi, agar ditambahkan data tentang:
a. struktur ekonomi (berupa Tabel Kontribusi Sektoral terhadap PDRB) dalam time series; dan
b. pertumbuhan sektoral PDRB.
C. BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BERTA KERANGKAPENDANAAN
1. Agar lT1enyajikan data pertumbuhan pendapatan dan belanja 5 (lima) tahun terakhir sebagai bahan penyusunan proyeksi pendapatan dan belanja 5 (lima) tahun ke depan.
2. Dana Perimbangan masih menempati porsi terbesar dalam Pendapatan Daerah Kabupaten Way Kanan kurun waktu 2010-2014 yaitu rata-rata 80,02%. Hal ini mencerminkan bahwa Kabupaten Way Kanan masih sangat tergantung dari bantuan penganggaran Pemerintah Pusat. Pemerintah Kabupaten Way Kanan agar mengembangkan serta mengelola sumber-sumber potensi/kekayaan daerah yang dapat menghasilkan dan meningkatkan PAD dan Pendapatan lain-lain Yang Bah.
5
3. Proyeksi Belanja Daerah (2016-2021) seharusnya Belanja Tidak Langsung lebih kecil dari Belanja Langsung atau Belanja Publik. 4. Penganggaran sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya
(SiIPA) harus berdasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional untuk menghindari terjadinya defisit anggaran dengan menghitung perkiraan realisasi anggaran tahun sebelumnya.
5. Dalam tabel 111.13 Proyeksi Anggaran Be1anja Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021 pencantuman belanja subsidi, agar dihapus atau diberikan penje1asan tentang kebijakan belanja subsidi dimaksud.
D. BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
1. Permasalahan pembangunan yang disajikan merupakan permasalahanan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis data dan informasi pada Bab II serta diuraikan secara kuantitatif/kualitatif dan dibandingkan dengan standarj indikator provinsi dan nasional. Permasalahan pada Bab IV harus didukung dengan data pada Bab II. Sehingga permasalahan yang dimuat pada Bab IV didukung analisis data.
2. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Way Kanan yang disajikan pada Bab IV, dirumuskan dengan pendekatan analisis SWOT, dalam penyajiannya agar dipilah isu pembangunan yang memerlukan penyelesaian untuk mencapai visi dan misi Bupati. 3. Perumusan permasalahan pembangunan dan isu strategis yang
tidak menjadi agenda utama dalam RPJMD tidak perlu disajikan. Permasalahan yang disajikan adalah permasalahan yang bersifat strategis.
4. Dalam rangka sinkronisasi kebijakan nasional, beberapa isu strategis perlu dicantumkan, seperti isu penanggulangan kemiskinan, ketimpangan antar wilayah, SDGs, pembangunan infrastruktur dan pembangunan perdesaan dll.
E. BAD V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
1. Bab ini menje1askan dan menguraikan visi, misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai landasan perumusan tujuan dan sasaran dari setiap misi dengan memperhatikan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Perumusan setiap sasaran yang akan dicapai agar disertai dengan indikator sasaran dan target capaian yang terukur setiap tahun untuk mencapai target yang diinginkan pada akhir masa jabatan kepala daerah.
2. Visi dan misi yang dicantumkan agar dijelaskan dalam "Pernyataan Visi" yang merupakan penjelasanjterjemahan visi dan misi ke dalam kriteria dan indikator sehingga mudah dipahami dan tidak bias. Pernyataan visi dan misi tersebut selanjutnya menjadi dasar penentuan tujuan dan sasaran pokok yang terukur.
3. Sesuai kebijakan pemerintah pusat dan daerah, tolak ukur kinerja pertanian adalah peningkatan produksi, maka rumusan dalam misi ke-4, kata "Produktivitas" diubah menjadi "PRODUKSI" sehingga menjadi : "Revitalisasi Kebijakan Pertanian Dalam Rangka Meningkatkan Produksi Dan Nilai Tambah Hasil Pertanian Melalui Pengembangan Produk Unggulan Daerah".
6
4. Tabel Pernyataan Tujuan dan Sasaran pada Sub Bab Tujuan dan Sasaran, agar diubah menjadi kolom tabel sebagai berikut :
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN RENCANAPENCAPAIAN
2016 2017 2018 2019 2020 I2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 I 10
Sebagai pedoman dalam menyusun indikator kinerja tahunan yang akan dicapai setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
5. Indikator Kinerja Sasaran merupakan Indikator Kinerja Dampak yang representatif dan terukur yang menggambarkan kondisi sasaran yang akan dicapai. Perumusan indikator dan target sasaran agar disesuaikan dengan prinsip "SMART (Spesific, Measureable, Attainable, Realistic, Timely)".
6. Penetapan target kinerja sasaran pokok disesuaikan dengan kemampuan fiskal dan sumber daya daerah serta disusun setiap tahun, agar menjadi pedoman dalam menyusun indikator kinerja tahunan yang akan dicapai setiap tahun selama 5 (lima) tahun sesuai dengan target-target yang ditetapkan.
7. Indikator dan Target Sasaran pada Bab V selanjutnya menjadi Indikator dan Target yang disajikan pada Bab IX "Penetapan Indikator Kinerja Daerah".
8. Peningkatan rasio elektrifikasi agar dijabarkan pada Tujuan, Sasaran serta Strategi sebagaimana tercantum dalam Tabel 5.1 dan Bab VI Tabel VI.2 .
F. BAB VI. STRATEGI DAN ARAB KEBIJAKAN
1. Bab ini bertujuan untuk menjelaskan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta merumuskan arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.
2. Dalam perumusan strategi dan kebijakan harus memperhatikan isu strategis dan permasalahan daerah pada Bab IV, agar setiap kebijakan yang ditetapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh daerah, sehingga setiap kebijakan yang ditetapkan menjadi solusi terhadap permasalahan serta menjadi arah pencapaian sasaran pokok.
3. Penyusunan kebijakan pembangunan agar memuat kebijakan pembangunan lintas sektoral seperti penanggulangan kemiskinan, pembangunan sumberdaya manusia (peningkatan IPM), pembangunan ketahanan pangan serta memuat kebijakan pembangunan kewilayahan di daerah dengan membagi kawasan Kabupaten Way Kanan menjadi kawasan-kawasan tertentu (minapolitan, pariwisata, agropolitan, industri, Bandara Gatot Subroto dll).
4. Penetapan kebijakan daerah agar memperhatikan program strategis nasional dan provinsi, sehingga dapat dilihat dukungan Pernerintah Kabupaten Way Kanan terhadap program strategis dimaksud, seperti seperti program gerbang desa, pembangunan kawasan industri, dll
5. Perumusan strategi dan kebijakan cenderung sangat mikro dan bersifat program, agar dilakukan perumusan kembali.
6. Pengembangan industri olahan berbasis komoditas unggulan merupakan salah satu sektor pendukung untuk mencapai Sasaran Pokok Pembangunan Ekonomi, hal ini karena sektor Industri Pengolahan merupakan sektor kedua terbesar penopang perekonomian Way Kanan. Untuk itu agar pengembangan sektor industri pengolahan menjadi kebijakan pembangunan ekonomi.
G. BAB VII. KEBIJAKAN DAERAH
7
UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
1. Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan daerah yang dirumuskan pada BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan untuk merumuskan program pembangunan daerah dan indikator kinerja (outcome)
dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang diuraikan dalam BABV.
2. Akibat dari penetapan strategi dan kebijakan disusun sangat mikro, kebijakan yang disusun tidak didukung dengan program pembangunan dan masih dijumpai adanya 3 (tiga) kebijakan dilaksanakan oleh 1 (satu) program. Seharusnya setiap kebijakan didukung oleh minimal 1 (satu) program.
3. Indikator program bercirikan HASIL/OUTCOME bukan DAMPAK (indikator sasaran) seperti APM dan proporsi jalan berkualitas baik dll. Agar dilakukan penyesuaian indikator ke dalam indikator program.
4. Indikator dan target program yang disajikan dalam tabel belum menyajikan indikator dan target yang terukur. Agar setiap program dilengkapi dengan 1 (satu) indikator program (masih ditemukan adanya 1 (satu) program dengan banyak indikator dan 1 (satu) indikator untuk beberapa program). Perumusan indikator dan target program agar disesuaikan dengan prinsip "SMART (Spesijic, Measureable, Attainable, Realistic, Timely)".
5. Seluruh program yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dalam RKPD Tahun Anggaran 2016 agar diakomodir dalam dokumen RPJMD, hal ini dilakukan guna menjaga konsistensi program RPJMD dengan RKPD.
6. Penetapan indikator dan target kinerja outcome disesuaikan dengan kemampuan fiskal dan sumber daya daerah serta disusun untuk setiap tahun. Agar dihindari target yang sangat peisirnis dan sangat optirnis.
7. Indikator program yang ditetapkan agar dipilah. Masih ditemukan beberapa indikator yang berada di level Renstra (output), seperti jumlah lulusan paket A, jumlah lulusan pendidikan kecakapan, ibu
hamil memperoleh ANC (k1) lengkap dll.
H. BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
1. Bab ini menguraikan indikator dan target program dalam kerangka tahunan, sehingga diketahui rincian penacapaian target berdasarkan tahun anggaran serta kebutuhan pendanaannya.
2. Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan agar disusun berdasarkan misi. Pelaksanaan program-program prioritas dimaksudkan untuk mencapai misi yang telah ditetapkan.
3. Penyajian kebutuhan pendanaan masing-masing bidang urusan, agar dijumlahkan menjadi sub total per bidang urusan. Sehingga jumlah total belanja langsung sarna dengan proyeksi Kapasitas RiiI Keuangan Tahun 2014-2019, sesuai ketentuan Lampiran III huruf C.1.13 Perumusan Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Peraturan Menteri Dalarn Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
8
4. Matriks Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan agar dilengkapi dengan Organisasi Perangkat Daerah penanggung jawab.
I. BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
1. Bab ini memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir periode masajabatan.
2. Pencantuman setiap capaian indikator, agar disesuaikan dengan Indikator dan Target Sasaran. Indikator kinerja kondisi awal, indikator kinerja tahunan, dan indikator kinerja kondisi akhir harus konsisten dengan indikator yang tercantum dalam BAB V. Sehingga mencerminkan azas rasionalitas dengan kriteria kumulatif, konstan, meningkat atau menurun.
3. Data yang disajikan pada kolom kondisi awal tahun (benchmark)
agar disesuaikan pada setiap Bab (Kondisi Tahun 2014 pada Bab II, V dan IX).
J. BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
1. Dalam Sub Bab Pedoman Transisi, agar dirumuskan kalimat "Sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Way Kanan Tahun 2021-2026, maka Penyusunan RKPD Tahun 2022 berpedoman pada arah kebijakan dan sasaran pokok RPJPD Kabupaten Way Kanan Tahun 2005-2025", sesuai ketentuan Pasal 287 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
2. Dalam Sub Bab 10.2. Kaidah Pelaksanaan agar dirumuskan kalimat:
a. Dengan ditetapkannya RPJMD Kabupaten Way Kanan Tahun 2016-2021 maka dokumen RPJMDes dilakukan review untuk menjamin keselarasan dan kesesuaian dengan RPJMD Kabupaten Way Kanan.
b. Guna menjarnin pelaksanaan program, maka Organisasi Pemerintah Daerah Penanggung Jawab Program adalah Organisasi Pemerintah Daerah yang membidangi urusan sesuai kewenangannya masing-masing.
c. Frase "Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Way Kanan berkewajiban menyusun Renstra yang memuat visi, misi .... " diubah menjadi "Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Way Kanan berkewajiban menyusun Renstra yang memuat tujuan, sasaran, ....". sesuai ketentuan Pasal 272 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
PARAF
KOOROINASI
,.,-..-1 WAKIL GUBERNUR 2 SEKDA PROVIN6I 3 ASS. BID. PEM. 4 ASS. BID. EKBANG
5 ASS. BID.KESRA
61A$6.BID. UMUM I
7 \C ~nE-~A . 8 S ;10 BIRO HUI~ GUBERNUR LAMPUNG,