• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PETUNJUK TEKNIS

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN

KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB)

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA DAN KOLEGIUM RADIOLOGI INDONESIA

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena buku petunjuk teknis program PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (P2KB) yang mengacu dari buku pedoman P2KB IDI- 2007 telah selesai dibuat. Buku Petunjuk teknis P2KB digunakan bagi seluruh anggota Spesialis Radiologi di Indonesia.

Undang- Undang Praktek Kedokteran No 29 tahun 2004, mewajibkan setiap dokter yang berpraktek termasuk Dokter Spesialis Radiologi wajib meningkatkan keahliannya melalui Kegiatan P2KB.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta sikap profesional yang sesuai dengan standar profesinya, maka setiap Dokter Spesialis Radiologi wajib mengikuti kegiatan P2KB. Program P2KB bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme seorang dokter yang sesuai dengan standar kompetensi global dan terjaminnya suatu penyelenggaran pelayanan kedokteran yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter. Program P2KB juga merupakan bagian integral dari mekanisme pemberian izin praktek.

Buku ini merupakan buku petunjuk teknis dan pedoman pelaksanaan kegiatan P2KB bagi PDSRI yang disusun oleh Tim Penyusun Komisi P2KB PDSRI yang penggunaannya disahkan oleh Ketua Kolegium Radiologi Indonesia dan Ketua PDSRI tanggal 7 Desember 2007 di Jakarta.

Tim Penyusun menyadari buku pedoman ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu saran dan perbaikan dari setiap anggota PDSRI akan sangat kami hargai.

Jakarta, 7 Desember 2007 Tim Penyusun

(4)
(5)

SAMBUTAN KETUA PDSRI

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan perkenanNya maka buku petunjuk teknis program kegiatan Pengembangan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (P2KB) dapat diselesaikan dengan baik.

Tujuan penerbitan buku ini adalah sebagai pegangan bagi seluruh anggota PDSRI dan merupakan panduan dalam kelengkapan administrasi bagi kompetensi Dokter Spesialis Radiologi Indonesia. Buku ini sangat berarti dalam penilaian seorang Dokter Spesialis Radiologi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dan persyaratan administrasi untuk mendapakan izin praktek yang harus diperbaharui setiap 5 tahun. Isinya mengacu kepada kurikulum program pendidikan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia beserta pedoman P2KB IDI-2007 dan UUPK Indonesia.

Setiap Dokter Spesialis Radiologi mempergunakan buku ini sebagai acuan dan isian dalam pengumpulan 250 nilai Satuan Kredit Partisipasi (SKP) dalam setiap 5 tahun, untuk persyaratan resertifikasi dan izin praktek untuk 5 tahun berikutnya.

Ketua PDSRI

Dr Prijo Sidipratomo Sp Rad (K).

(6)
(7)

SAMBUTAN KETUA

KOLEGIUM RADIOLOGI INDONESIA

Assalamualaikum Wr. Wb

Undang- Undang praktek Kedokteran No 29 tahun 2004, mewajibkan setiap Dokter yang berpraktek termasuk Dokter Spesialis Radiologi meningkatkan keahliannya melalui Kegiatan PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( P2KB ).

Kurikulum merupakan dasar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tidak terlepas dari kurikulum Program Studi Pendidikan Radiologi yang telah diperoleh selama masa pendidikan serta kurikulum yang dibuat oleh Kolegium Radiologi Indonesia yang sesuai dengan standar profesi.

Atas dasar itu, maka setiap Dokter Spesialis Radiologi wajib mengikuti kegiatan P2KB. Program P2KB bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme seorang dokter. Program P2KB disesuaikan dengan standar kompetensi global yang menjamin terselenggaranya pelayanan Radiologi yang bermutu melalui upaya sertifikasi dokter. Program P2KB juga merupakan bagian integral dari mekanisme pemberian izin praktek.

Buku ini merupakan buku petunjuk teknis pelaksanaan P2KB bagi anggota yang disusun oleh Tim Penyusun Komisi P2KB yang merupakan perwakilan Kolegium PDSRI.

Semoga buku petunjuk teknis program P2KB PDSRI & Kolegium Radiologi Indonesia ini bermanfaat dalam kegiatan pelayanan Radiologi di Indonesia.

Ketua Kolegium Radiologi Indonesia

(8)

Tim Penyusun

1. Dr. Aziza G. Icksan SpRad ( Sekretaris Komisi Standar Profesi PDSRI/ anggota ex officio BP2KB- IDI )

2. Dr. Bagaswoto Poedjomartono, Sp.Rad SpKN MKes ( Ketua Komisi Standar Profesi PDSRI )

3. Dr. Bambang Soeprijanto SpRad ( Sekretaris Kolegium Radiologi Indonesia )

4. Dr. Refni Muslim SpRad ( Sekretaris Komisi Etik dan Profesi PDSRI ) 5. Dr. Indrati Suroyo SpRad ( Sekretaris Umum PDSRI )

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata pengantar ... i

Sambutan Ketua PDSRI ... iii

Sambutan Ketua Kolegium Radiologi Indonesia ... v

Tim Penyusun... vi

Daftar Isi... ... vii

Bab I Pendahuluan 1. Definisi Ilmu Radiologi ... 1

2. Latar Belakang ... 2

Bab II Standar Profesi 1. Kurikulum Radiologi... 3

2. Ilmu dasar yang menunjang kurikulum Radiologi ... 3

3. Pengenalan modalitas dalam bidang Radiologi ... 4

4. Kompetensi yang harus dimiliki Dokter Spesialis Radiologi... 4

Bab III Pedoman & Buku Isian Pelaksanaan Kegiatan P2KB 1. Definisi P2KB ... 5

2. Pengelompokan kegiatan P2KB... 5

3. Persyaratan umum ... 7

4. Penjelasan Judul kolom ... 7

5. Prosedur Pengisian... 8 6. Bukti... 8 7. Prosedur pengiriman ... 8 8. Prosedur penilaian ... 9 9. Petunjuk penilaian... 10 10. Dokumen penilaian ... 18 Bab IV Penutup... 34

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

DEFINISI ILMU RADIOLOGI

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan energi Radiasi pengion maupun non-pengion, untuk kepentingan imajing diagnosis dan prosedur terapi dengan menggunakan panduan Radiologi, termasuk teknik pencitraan dan penggunaan emisi Radiasi dengan sinar-X, radioaktif, ultrasonografi dan radiasi radio frekwensi elektromagnetik oleh atom-atom).

LATAR BELAKANG

Undang- Undang praktek Kedokteran No 29 tahun 2004, mewajibkan setiap Dokter yang berpraktek termasuk Dokter Spesialis Radiologi meningkatkan keahliannya melalui Kegiatan PENGEMBANGAN & PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( P2KB ).

Sertifikasi adalah pemberian pengakuan terhadap dokter yang telah memenuhi standar profesi.

Sertifikasi ulang adalah pengakuan telah melakukan penyesuaian kemampuan profesional secara periodik.

Dokter Spesialis Radiologi adalah dokter yang mempunyai sertifikasi spesialis radiologi yang mampu melakukan pemeriksaan dengan peralatan radiologi sesuai Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia dan telah dinyatakan lulus ujian nasional.

Dokter Spesialis Radiologi Konsultan adalah dokter spesialis radiologi yang mempunyai kompetensi dalam bidang tertentu dari cabang ilmu radiologi sesuai dengan bidang keahliannya.

Sertifikat kompetensi dan izin praktek sebagai seorang dokter Spesialis Radiologi harus diperbaharui setiap 5 tahun. Persyaratan administrasi yang harus dipenuhi adalah pencatatan kegiatan P2KB yang memuat kegiatan

(12)

setiap Dokter Spesialis Radiologi yang mengacu kepada kurikulum program pendidikan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia beserta pedoman P2KB IDI-2007 dan UUPK Indonesia. Oleh karena itu, setiap Dokter Spesialis Radiologi harus mempunyai buku petunjuk teknis kegiatan P2KB dan buku log yang berisi pencatatan kegiatan P2KB yang dilakukannya selama 5 tahun yang disertai bukti-bukti kegiatan, baik itu kegiatan pribadi, kegiatan internal maupun kegiatan ekternal.

(13)

BAB II

STANDAR PROFESI

Standard Profesi adalah kriteria kemampuan (knowledge, skill and professional attitude/behaviour) keahlian spesialistik minimal yang harus dikuasai oleh individu untuk dapat melakukan kegiatan profesinya di masyarakat secara mandiri.

Kurikulum merupakan dasar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tidak terlepas dari kurikulum Program Studi Pendidikan Radiologi yang telah diperoleh selama masa pendidikan serta kurikulum yang dibuat oleh Kolegium Radiologi Indonesia yang sesuai dengan standar profesi.

Pendidikan Radiologi :

1. Kurikulum Pendidikan Radiologi 1. Radiologi Anak

2. Radiologi Toraks

3. Radiologi Muskuloskeletal 4. Radiologi Payudara

5. Radiologi Kepala dan Leher 6. Radiologi Traktus Genito Urinarius 7. Radiologi Traktus Digestivus 8. Kedokteran Nuklir

9. NeuroRadiologi.

10. Kardiovaskular dan Intervensional Radiologi

2. Ilmu dasar yang menunjang kurikulum Pendidikan Radiologi

n Fisika Radiologi

n Proteksi radiasi

n Pengetahuan tentang Ilmu Anatomi normal dan variannya, Radiologi Anatomi, Ilmu Fisiologi dan Patofisiologi penyakit serta tindakan terapi yang dihubungkan dengan Radiografi.

n Pengetahuan mengenai Terminologi Radiologi

n Pengetahuan biomolekuler.

(14)

3. Pengenalan modalitas dalam bidang Radiologi Pengenalan modalitas konventional:

1. Basic standard Radiology 2. Mobile Radiology

3. Fluoroscopy radiology/ C Arm Radiology 4. Computed Radiography

5. Panoramic dan cephalometri. Pengenalan modalitas lanjut :

USG, CT/MSCT, MRI, Kedokteran Nuklir (SPECT, SPECT- CT, SPECT-MRI, PET, PET –CT, PET – MRI , sentinel node scintigraphy, scintimammography, Mamografi, Angiografi dan DSA, dan DEXA ( dual X-ray absorbsion) Bone Densitometri.

4. Kompetensi yang dimiliki Spesialis Radiologi

n Mampu Mengepalai dan menyelenggarakan pelayanan Radiologi

n Mampu Melakukan/memberikan ekspertise hasil pemeriksaan

Radiologi

n Mampu Menjamin mutu hasil pemeriksaan (QC) dan hasil ekspertise pemeriksaan Radiologi.

n Mampu Memberikan pelayanan konsultasi hasil pemeriksaan

Radiologi.

n Mampu Bekerja sama dengan dokter umum / dokter spesialis lain, sebagai konsultan yang mampu menganalisis dan menginterpretasi hasil Radiologi untuk menegakkan diagnosis, menentukan pemeriksaan Radiologis lain dan tindak lanjut terapi ( interventional Radiologi) untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

n Mampu Melakukan penelitian mandiri sesuai dengan

(15)

BAB III

PENGERTIAN P2KB & PETUNJUK

TEKNIS PENGISIAN PELAKSANAAN PENILAIAN

KEGIATAN P2KB

1. DEFINISI

P2KB adalah kegiatan untuk meningkatkan dan memperbaharui ilmu pengetahuan dan ketrampilan Dokter Spesialis Radiologi yang diperlukan dalam pelayanannya sesuai dengan kompetensi.

Istilah P2KB sama dengan Continuing Profesional Development ( CPD ) lebih luas daripada Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan ( PKB) atau Continuing Medical Education ( CME ). PKB adalah bagian dari P2KB.

Kegiatan P2KB mencakup berbagai aspek yaitu proses belajar yang berkesinambung an setelah pendidikan formal dokter ataupun spesialis yang diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan standar kompetensi di semua area yang berkaitan dengan praktek dokter dan juga untuk meningkatkan etika, profesionalisme, dan humanisme

2. PENGELOMPOKAN KEGIATAN P2KB Kegiatan Pribadi :

Kegiatan perorangan yang dilakukan sendiri atau berkelompok secara aktif yang memberikan tambahan ilmu dan ketrampilan bagi yang bersangkutan, dan bukan merupakan kegiatan yang terstruktur, biasanya merupakan kegiatan pelaksanaan tugas se hari – hari ditempat kerja yang bersangkutan. Kegiatan Internal:

Kegiatan yang dilakukan sendiri atau bersama sama teman sekerja yang merupakan kegiatan terstruktur atau pelaksanaan tugas ditempat kerja yang bersangkutan.

Kegiatan Eksternal :

Kegiatan yang diselenggarakan oleh kelompok lain diluar tempat kerja yang bersangkutan, yang dapat berskala lokal, wilayah, Nasional maupun Internasional dan yang bersangkutan terlibat dalam kegiatan tersebut.

(16)

Jenis Kegiatan P2KB PDSRI/ KOLEGIUM RADIOLOGI INDONESIA: Kegiatan Pribadi

n Mengepalai pusat pelayanan dan atau dengan pendidikan

Radiologi

n Melakukan pelayanan Radiologi

n Membuat Bussines Action Plan (BAP) / Strategic Action Plan (SAP) Radiologi ditempat kerja.

n Melakukan pencarian informasi yg berhubungan dengan

pekerjaannya

n Membaca jurnal /buku ajar

n Menjawab soal untuk self assesment

n Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan Radiologi

n Membuat makalah, tinjauan pustaka, artikel

n Belajar jarak jauh pada pusat pendidikan yang diakui

n Mendapat kualifikasi tambahan.

n Mendapat piagam penghargaan

n Menjadi anggota kelompok kerja.

n Menjadi auditor internal dan eksternal

n Memimpin rapat dalam institusinya

n Memberi penilaian kinerja stafnya

n Memberi kuliah di institusi pendidikan atau latihan

n Membimbing anak didik dalam penelitian dan membuat makalah.

n Menjadi instruktur pelatihan

n Membuat soal ujian dan menguji

n Menjadi penyelenggara program pemantapan mutu

Kegiatan Internal

n Melakukan kunjungan pendidikan

n Menjadi nara sumber dalam presentasi kasus/tesis

n Berpartisipasi dalam film reading

n Berpartisipasi dalam pertemuan audit

n Berpartisipasi dalam lokakarya

n Berpartisipasi dalam seminar/”workshop”

n Berpartisipasi dalam pembacaan jurnal/ tinjauan pustaka.

n Berpartisipasi dalam diskusi kasus.

n Berpartisipasi dalam laporan jaga.

(17)

Kegiatan Eksternal

n

n Menjadi pembicara tamu dalam seminar /kongres.

n Menjadi moderator dalam seminar/ kongres.

n Menyajikan makalah/poster dalam seminar, PIT, kongres

n Berpartisipasi dalam lokakarya

n Berpartisipasi dalam seminar/workshop

n Berpartisipasi dalam pendidikan kedokteran berkelanjutan 3. PERSYARATAN UMUM

Seluruh kegiatan yang diajukan untuk mendapat penilaian, harus merupakan kegiatan yang berada dalam lingkup dan atau yang berhubungan dengan bidang Ilmu Radiologi. Kegiatan yang tidak berhubungan dengan acuan yang ada dalam lingkup Ilmu Radiologi, tidak memenuhi syarat untuk mendapat penilaian. Kegiatan pribadi yang merupakan kegiatan pelayanan termasuk melakukan ekpertise dan tindakan Radiologi lainnya, akan dihitung per satu jam kegiatan.

4. PENJELASAN JUDUL KOLOM 4a. Jenis kegiatan

Adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka P2KB.

Apabila melakukan kegiatan yang diperkirakan bisa masuk kedalam daftar terkait, namun belum tercantum dalam daftar, dimasukkan dalam kelompok lain lain. Kelompok ini akan menjadi bahan asupan bagi tim penilai, baik pengurus cabang maupun pusat untuk penambahan nilai.

4b. Kriteria penilaian

Adalah dasar penentuan apakah kegiatan yang diajukan dapat dinilai sesuai dengan kriteria penilaian yang tercantum.

4c. Dokumentasi Pembuktian

Adalah salinan dokumen yang harus dilampirkan sebagai bukti kegiatan yang dilakukan.

4d. Batasan penilaian

Dalam 5 tahun seorang Dokter Spesialis Radiologi harus mengumpulkan nilai minimal 250 SKP ( 50 nilai /tahun ) untuk sertifikasi ulang, dengan perincian :

(18)

Kegiatan pribadi : 50% Kegiatan internal : 30% Kegiatan Eksternal : 20%. 5. PROSEDUR PENGISIAN

Bagian I :

Pengisian kelengkapan identitas Dokter Spesialis Radiologi yang dinilai beserta rangkuman hasil penilaian.

Bagian II :

Rincian data kegiatan yang masuk dalam kategori kegiatan P2KB pribadi, yang dilengkapi dengan dokumen pembuktian masing masing kegiatan yang tercantum dalam daftar tersebut.

Bagian III:

Rincian data kegiatan P2KB Internal yang dilengkapi dengan dokumen pembuktian untuk masing-masing kegiatan.

Bagian IV:

Rincian data kegiatan P2KB Eksternal yang dilengkapi dokumen pembuktian untuk masing- masing kegiatan .

6. BUKTI

Diisi dengan bentuk atau judul dokumen pembuktian untuk kegiatan tersebut dan harus dilampirkan dokumentasi pembuktiannya. Dokumen pembuktian diberi nomor yang sesuai dengan nomor lampiran dokumentasi pembuktian. Setiap lembar dokumen dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.

7. PROSEDUR PENGIRIMAN

Setelah seluruh berkas penilaian diisi oleh yang bersangkutan dengan lengkap beserta dokumen pembuktian untuk masing masing kegiatan, berkas dikirim ke pengurus cabang terkait.

(19)

8. PROSEDUR PENILAIAN

Penilaian pertama dilakukan oleh pengurus cabang dengan melakukan verifikasi terhadap data serta dokumen pembuktian yang ada. Hasil penilaian yang sudah di verifikasi oleh pengurus cabang, yaitu bagian I sampai IV, dikirim ke Tim CPD pusat, tanpa menyertakan dokumentasi pembuktian.

Pada awal pelaksanaan program P2KB PDSRI & Kolegiumnya,sitim pencatatan dan penilaian menggunakan sistim Off-line, pada tahap selanjutnya akan dipersiapkan dan dikembamgkan sistim pencatatan dan penilaian dengan sistim On-line.

(20)

9. PETUNJUK PENILAIAN

I. Kegiatan Pribadi :

Catatan :

Pengertian beberapa Istilah :

Pemeriksaan sederhana adalah pemeriksaan Radiologi yang tidak melibatkan Dokter Spesialis Radiologi dalam pembuatan nya. Dokter spesialis Radiologi hanya melakukan ekpertise.

Pemeriksaan Sedang adalah pemeriksaan Radiologi yang melibatkan Dokter Spesialis Radiologi dalam pembuatannya.

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

(27)

17

(28)

10. DOKUMEN PENILAIAN

Nama Alamat Rumah

No Anggota PDSRI Cabang

Institusi tempat bekerja

: ... : ... : ... : ... : ... : ... Alamat Institusi

Periode Penilaian : tahun s/d tahun Rangkuman Penilaian

Nama Anggota : No Anggota PDSRI :

Etika Profesi : Layak / tidak layak Kondisi kesehatan : Sehat/ Tidak sehat.

... (Tempat. Tanggal ).

Tim Penilai Tanda Tangan Stempel:

Bagian I Kegiatan P2KB

(29)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian II

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PRIBADI

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(30)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian II

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PRIBADI

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(31)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian II

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PRIBADI

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(32)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian II

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PRIBADI

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(33)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian II

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan PRIBADI

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(34)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian III

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan INTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(35)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian III

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan INTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(36)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian III

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan INTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(37)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian III

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan INTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(38)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian III

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan INTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(39)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian IV

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan EKSTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(40)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian IV

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan EKSTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(41)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian IV

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan EKSTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(42)

4

5

Jumlah nilai

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian IV

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan EKSTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(43)

4

5

Jumlah nilai

Nama : ... No Anggota : Penilaian tahun...S/d...

PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI INDONESIA

PENILAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Bagian IV

1. Kegiatan Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan EKSTERNAL

NO Kegiatan Bukti Nilai

1

2

3

Sekretariat : Departemen Ra diologi FKUI RS Ciptomangunkusumo Jakarta- Indonesia Jalan ;

Telp: Fak : Email

(44)

BAB IV

PENUTUP

Buku Pedoman dan isian P2KB ini diharapkan menjadi awal dari peningkatan mutu Dokter Spesialis Radiologi Indonesia dimasa datang. Masukan serta perbaikan materi buku ini dapat dilakukan bila perlu dan diusulkan pada pertemuan tingkat Nasional.

Referensi

1. Pedoman Pelaksanaan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan ( continuing Profesional Development ). Ikatan Dokter Indonesia 2007.

2. Undang- undang RI tentang Praktik Kedokteran dan Petunjuk teknis Pelaksanaannya. 2004.

3. Buku Standar Profesi PDSRI/ Kolegium Radiologi Indonesia 2007. 4. Perka Radiologi Diagnostik dan Intervensional BAPETEN 2007

Referensi

Dokumen terkait

Ketuban pecah dini / Early Premature Rupture Of membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan multipara kurang dari 5

Dalam buku yang ditulis Julius Pour tertulis, bahwa pada tanggal 13 Februari 1967, Jenderal Nasution secara terbuka mencurigai Presiden Soekarno terlibat dalam

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana aturan-aturan hukum internasional tentang pemanasan global, bagaimana perangkat hukum Internasional mengatur tentang

LPTK PENYELENGGARA : UIN SYARIF HIDAYATULLAH

Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek, mendidik mereka tentang fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Katena merupakan

dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pelambung. Pada teknik memukul terdapat suatu gerak yang komplek, karena didalamnya diperlukan koordinasi

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa yaitu dapat memberikan kemudahan dan pemahaman terhadap materi keterampilan menulis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan anak melalui metode permainan tradisional congklak dalam upaya peningkatan