• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 1 SERI C NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 1 SERI C NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2005"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

TAHUN 2005 NOMOR 1 SERI C NOMOR 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2005

T E N T A N G

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 1998

TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LOMBOK TENGAH,

Menimbang : a. bahwa kekayaan Daerah merupakan asset milik Daerah dengan umur ekonomis yang berbeda, maka perlu difungsikan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk dapat mengadakan peremajaan atau pemeliharaan disamping untuk menambah pendapatan asli daerah yang berkelanjutan;

b. bahwa Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1998 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah sudah berusia 5 (lima) tahun, sehingga perlu disesuaikan dengan perkembangan perekonomian daerah saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a dan b, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1998 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah-Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3208);

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3469);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692); sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan

(2)

Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 );

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1963 tentang Hubungan Sewa Menyewa Perumahan (Lembaran Negara Tahun 1963 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2586);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4838);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH dan

BUPATI LOMBOK TENGAH

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1998 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 1999 Nomor 10, Seri B Nomor 5), diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 1 dan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

“Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah;

(3)

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah;

3. Kepala Daerah yang selanjutnya disebut Bupati adalah Bupati Lombok Tengah;

4. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah seseuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 5. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi Perseroan

Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau Organisasi yang sejenis, Lembaga, Dana Pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk usaha lainnya;

6. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan;

7. Jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta;

8. Wajib Retribusi ialah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk membayar retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu;

9. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dari Pemerintah Daerah;

10.Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi;

11.Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda;

12.Penyertaan Modal Daerah adalah setiap usaha dalam menyertakan Modal Daerah oleh pihak ke III dengan suatu imbalan tertentu;

13.Pihak Ketiga adalah Instansi atau Badan Usaha dan atau perorangan yang berada di luar Organisasi Pemerintah Daerah antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah laninnya, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Usaha Koperasi Swasta Nasional dan atau Swasta Asing yang tunduk pada Hukum Indonesia;

14.Tanah adalah tanah yang dikuasai Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah baik yang bersertifikat maupun yang belum bersertifikat;

15.Tanah pekarangan adalah suatu perpetakan tanah yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat dipergunakan untuk tempat mendirikan bangunan;

16.Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian atau sarana pembinaan keluarga;

(4)

17.Bangunan adalah konstruksi tehnik yang ditanam atau diletakkan atau melayang dalam suatu lingkungan secara tetap sebagian atau seluruhnya, diatas atau dibawah permukaan tanah dan atau perairan yang berupa bangunan gedung dan/atau bukan gedung;

18.Kapling/pekarangan adalah suatu perpetakan tanah yang menurut pertimbangan Pemerintah Daerah dapat dipergunakan untuk tempat mendirikan bangunan;

19.Peralatan adalah sumber daya yang melipat gandakan jasa manusia untuk mencapai usahanya sekaligus menunjukan spesifikasi jenis usaha manusia tersebut;

20.Harga sewa adalah jumlah ataupun nilai baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lain yang telah disepakati pemilik dan oleh penyewa dibayarkan kepada pemilik sebagai pembayaran atas pemanfaatan kekayaan daerah untuk jangka waktu tertentu;

21.Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Lombok Tengah. “Pasal 8

(1) Setiap pemakaian atas kekayaan daerah dikenakan retribusi.

(2) Besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

A. TANAH :

1. Sewa Tanah milik Pemerintah daerah untuk perdagangan dan jasa lainnya dikenakan sewa 10 % dari NJOP untuk penyewaan selama 1 tahun/m2.

2. Sewa tanah milik Pemerintah daerah untuk keperluan pertanian tanaman pangan dikenakan sewa 5 % dari NJOP untuk penyewaan selama 1 tahun /m2 sedangkan untuk kegiatan usaha komersial dekenakan sewa 10 % dari NJOP untuk penyewaan selama 1 tahun /m2.

3. Untuk penggunaan yang bersifat insidentil dan merupakan kegiatan usaha/komersial dengan perhitungan waktu sekurang-kurangnya 1 x 24 jam dikenakan sewa dengan kriteria sbb :

3.1. 1 (satu) m2 sampai dengan 3 (tiga) m2 dikenakan sewa Rp. 500/m2

3.2. 3,01 (tiga koma nol satu) m2 saampai dengan 6 (enam) m2 dikenakan sewa Rp. 300/m2.

3.3. 6,01 (enam koma nol satu) m2 sampai dengan 9 (sembilan) m2 dikenakan seewa Rp. 250/m2.

3.4. 9,01 (sembilan koma nol satu) m2 sampai dengan seterusnya dikenakan sewa Rp. 150/m2.

:

B. GEDUNG :

1. Gedung Serba Guna ……… Rp. 250.000,-/hari. 2. Gedung Koni ……… Rp. 250.000,-/hari. 3. Gedung PKK ……… Rp. 250.000,-/hari 4. Gedung Puspenmas ……….. Rp. 150.000,-/hari

(5)

5. Hotel Cantrika :

a. Ruang Rapat ……… Rp. 100.000,-/hari b. Ruang Penginapan ……….. Rp. 50.000,-/hari. 6. Gedung Balai Karya :

a. Ruang Rapat ……… Rp. 50.000,-/hari b. Ruang Penginapan ……….. Rp. 10.000,-/hari. 7. Gedung Diklusepora :

a. Ruang Rapat ……… Rp. 50.000,-/hari b. Ruang Penginapan ……….. Rp. 10.000,-/hari. C. RUMAH :

Rumah Golongan III :

a. Di Ibu Kota Kabupaten ………….. Rp. 50.000,-/bulan. b. Di Ibu Kota Kecamatan ………….. Rp. 25.000,-/bulan. D. ALAT BERAT

NO JENIS ALAT RENCANA TARIF TERBARU (SEWA/HARI)

(Rp)

1 2 3

1 Wheel Loader 175.000,00

2 Concrete Mixer 20.000,00 3 Vibro baby Roller 50.000,00

4 Dump Truck 75.000,00

5 Fan Mixer 40.000,00

6 Vibrator Plate Tamper 20.000,00

7 Road Roller MGT6 450.000,00 8 Road Roller MG6 200.000,00 9 Road Roller MV6V 200.000,00 10 Road Roller M6B1 175.000,00 11 Motor Grader 1.200.000,00 12 Stone Crusher 80.000,00 E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

a. Pemeriksaan daging untuk setiap ekor ………….. Rp. 2.200,- b. Pemeriksaan daging berasal dari luar daerah

(6)

F. ALAT-ALAT LABORATORIUM

NO JENIS ALAT TARIF

SEWA (Rp)

KETERA NGAN

1 2 3 4

I. LABORATORIUM TANAH (GEOTEK)

1 Kadar air 4.500 2 Berat Jenis 6.000 3 Atterberg 7.500 4 Analisa Saringan 5.500 5 Pemadatan Standart 25.500 6 Pemadatan Modified 34.000 7 CBR Laboratorium 35.000 8 Hidrometer 6.000 9 Shrinkage Limit 5.500

10 Inco Ppinit Comp Stringht 13.500

11 Konsolidasi 23.000

12 Berat isi 4.000

13 Kuat Geser Langsung 14.000 14 Permeabilitas (constan head) 10.500 15 Permeabilitas (filing head) 10.500

16 Drixial ( U.U ) 12.000

17 Drixial ( C.u) 100.000

II. MEKANIKA BATUAN

1 Pengukuran sifat-sifat Ds.Batuan (1x Uji) 2.500 2 Kuat lentur (1 x uji) 5.500 3 Kuat Tekan (1 x uji) 13.500 4 Kuat Geser Tak Langsung(1x uji) 12..000 5 Kuat Geser Langsung (1x uji) 17.500 6 Pengukuran Cepat tambat gelombang 15.500 ultra sonik (1 x uji) 15.500 7 Kuat tekan triksial (1x uji) 15.000 8 Slake durability batuan (1 x uji) 4.500 9 Analisa Petrologi (1x uji) 1.500 10 Analisa petrografie (1x uji) 2.000 11 Pauch teat (1x uji) 10.000

12 Pelapukan 15.000

13 Poin load Strength 6.500 14 Pemotongan contoh batuan per cm2 500 15 Pembentukan contoh batuan per cm2 500 16 Kuat tekanan batuan 13.000 III. PEKERJAAN LAPANGAN

(GEOTEK)

1 Pemboran tangan (per meter) 20 000 2 Pengambilan contoh tanah asli 10.000

(7)

3 S P T 10.000 4 Pemboran mesin tanah (per meter) 30.000 5 Pemboran mesin batu (per meter) 38.500 6 Sumur Uji (per meter) 5.500 7 Geolistrik Per titik 125.000 8 Penyondiran ringan per titik 80.000 9 Seis mic per meter rentangan 7.500 10 Ventest per titik 10.000 11 Penyondiran berat peertitik 125.000 12 DPC Pertitik (DCP) 7.500 13 CBR Lapangan pertitik 35.000

14 Bengkel Man Beam 35.000

IV. HIDROKIMIA

1 Kualitas air lengkap / percontoh 36.500 2 Sedimen lengkap / per contoh 95.000 3 Pencemaran air / per contoh 36.500

4 Biologi/per contoh 19.500

V. GEOHIDROLOGI

1 Lapisan exiper / per uji 330.000 2 Pengaruh dari penyusupan air laut / uji 17.500 3 Kelembaban tanah permukaan per uji 5.500 4 Karakteristik sumur / peruji 45.000 VI. HIDROLIKA MUARA / PANTAI

1 Pengukuran gelombang / per bulan 30.000 2 Sounding kedalaman laut /per km 26.500 3 Pengukuran arus / per jam 2.500 4 Pengukuran kegaraman / per jam 1.500 5 Pengukuran pasang surut / jam 20.000 VII. DINAMIKA TANAH

1 Triaxil dinamik / per uji 37.500

2 Resonaut colomu 26.000

VIII. ASHPAL KERAS

1 Penetrasi 10.000

2 Titik lembek 7.500

3 Daktilitas 8.500

(8)

5 Kehilangan berat 10.000 6 Penetrasi setelah kehilanagan berat 10.250

7 Titik nyala 7.500

8 Berat jenis 5.500

IX. ASHPAL CAIR

1 Viskositas 10.500 2 Penyulingan 13.500 3 Penetrasi 10.000 4 Daktilitas 8.500 5 Larutan dalam CHCL 3 5.500 6 Berat jenis 5.500 7 Titik nyala 4.500 8 Pelekatan 8.500 9 Kadar air 7.000 X. ASHPAL BUTON 1 Estraksi (P.A) 20.000 2 Kelarutan dalam CHCL 3 12.500

XI. ASHPAL EMULSI

1 Vikositas 10.500

2 Pengendapan / kestabilan 7.500 3 Kelekatan ashpal terhadap bantuan kering 8.500 4 Kelekatan ashpal terhadap bantuan basah 6.500

5 Campuran semen 6.500 6 Analisa saringan 6.500 7 Penyulingan 13.500 8 Penetrasi 10.000 9 Daktilitas 7.500 10 Kelarutan dalam CHCL 3 5.500 11 Klasifikasi 8.500 12 Muatan listrik 6.500

XII. PENGAMBILAN CONTOH ASHPAL KERAS 1 Dari tangki 23.500 2 Dari drum 25.500 3 Dari jalan 28.000 4 Aspal cair 22.500 5 Aspal buton 22.500 XIII. A I R

(9)

1 PH air 3.500

2 Tersuspensi 3.500

3 Minyak dalam air 3.500

4 Ton sulfat dalam air 500

5 Bahan padat 3.500

XIV. SEMEN

1 Konsistensi semen 5.500

2 Pengikatan awal semen 10.500

3 Kuat tekan mortar 5.500

4 Berat jenis semen 10.000

5 Kehalusan semen 14.500 6 Kadar air 2.500 7 Ketetapan bentuk/buah 4.500 8 Bobot 3.000 XV. A G R E G A T 1 Abrasi 11.500 2 Gradasi 10.000 3 Berat jenis 10.000 4 Berat isi 5.000 5 Kadar lumpur 5.000 6 Soundess 34.000 7 Organik 5.000 8 -Mix design 85.000

-Modifikasi mix (satu set) 25.500

XVI. BENDA UJI

(KUBUS,CYLINDER,BETON DLL)

1 Kuat tekanan 4.500

2 Kuat tarik 4.500

3 Kuat lentur 4.500

4 Kuat tekanan dengan hammer test 1.000

5 Gorong-gorong 18.500

6 Bantalan karet 23.000

XVII. B E S I

1 Kuat tarik 6.500

2 Kuat tekan 6.500

XVIII. PENGECORAN BETON

1 Pertitik 25.000

(10)

1 Kadar air 4.500 2 Berat jenis 6.000 3 Atterberg limit 7.500 4 Analisa saringan 5.500 5 Pemadatan standart 25.500 6 Pemadatan modified 34.000 7 CBR. Standart 28.500 8 CBR. Modified 30.000 XX AGREGAT

1 Analisa saringan / gradasi 10.500 2 Berat jenis dan penyerapan agregat dasar 10.500 3 Berat jenis dan penyerapan agregat halus 12.000

4 Berat isi 5.500

5 Kelekatan terhadap aspal 8.000 6 Keausan dengan mesin loss angels/abrasi 11.500

7 Impec test 7.500

8 Soundness agregat kasar 33.500 9 Soundness agregat halus 26.500

10 Sand equivalent 7.500

XXI CAMPURAN ASPAL

1 Kadar air campuran 11.500

2 Extrasi campuran 11.500

3 Berat isi campuran 5.500

XXII UBIN SEMEN

1 Kadar air 2.500 2 Penyerapan 2.500 3 Berat isi 2.500 4 Kerat lentur 5.500 5 Keausan lentur 2.250 6 Ukuran 2.250

XXIII BAK CETAK TRAS, KAPUR

1 Bahan air 2.250

2 Penyerapan 2.500

3 Bobot isi 2.500

4 Kuat tekan/10 buah 8.500

XX1V JENDELA PVC

1 Ketahanan terhadap beban angin 2.000 2 Ketahanan terhadap kebocoran udara 2.000 3 Ketahanan terhadap kebocoran air 2.000

(11)

4 Kemudahan buka tutup 2.000

5 Kemudahan gerak 2.000

6 Beban lentur 2.500

7 Perubahan bentuk aluminium 2.500 XXV ALUMINIUM

1 Ketebalan anonizing aluminium 2.000 XXVI PIPA PVC

1 Kadar PVC sebagai vini klorida 2.500 XXVII CHLORIDA

1 Kasar Platisizer 2.000

2 Ketahanan terhadap aceton 1.500 3 Pengaruh asam sulfat sifat fisik mikanik 1.500

4 Ketetapan ukuran 2.500 5 Hidrostatis 1.000 6 lmpact 500 7 Penyerapan air 2.000 8 Perubahan ukuran 2.000 9 Titik pelunakan 1.000 10 Kerapatan air 500

XXVIII GENTENG KERAMIK

1 Ukuran berat 1.000

2 Ketahanan terhadap rembesan air 2.500

3 Beban lentur 8.500

4 Penyerapan air 1.000

5 Berat jenis 2.500

XXIX BETA MERAH

1 Ukuran berat 2.500

2 Kadar Garam 1.500

XXX KAYU

1 Kadar air 2.500

2 Berat jenis kering udara 2.500

3 Kekerasan 2.500

4 Kuat lentur /Buah 2.500

5 Kuat tarik/buah 2.500

6 Kuat tekan /buah 2.500

7 Kuat geser/buah 2.500

8 Pengeringan 120 m3 / hari 33.000

(12)

XXXI PIPA KERAMIK

1 Muatan uji /buah 1.000

2 Ketahanan terhadap perembesan air 2.500

3 Hydrostatis / buah 1.000

XXXII PIPA BETON

1 Ketahanan terhadap rembesan air / buah 2.500

2 Hydrostatis /buah 1.000

3 Kuat tekan 1.000

XXXIII TEST API

1 Sifat bakar (Konsustibility) 3.000 2 Sifat penjalaran permukaan 6.500 3 Ketahanan api tungu 2.500

4 Sifat hantar 2.500

5 Sifat keccepatan terbakar 1.000 XXXIV ANALISA KIMIA

1 Bagian yang tak larut HCI 3.000

2 Si 02 3.000 3 FE2 03 3.000 4 H12 03 3.000 5 Ca 0 3.000 6 Hg 0 3.000 7 C04 3.000 8 Hilang pijar 3.000 XXXV K A P U R 1 Kadar air 2.500 2 Kehalusan 2.500 3 Ketetapan bentuk 3.500 4 Keteguhan aduk 9.500 5 Bobot isi 2.500

XXXVI T R A S S (SAMA DENGAN KAPUR) 1 Kadar air 2.500 2 Kehalusan 3.500 3 Pengikatan 4.000 4 Keteguhan aduk 9.500 5 Bobot isi 2.500 F. Lain-lain 1 2 3 4 1 Mobil tangki air 50.000

2 Terop/Unit/hari 15.000

(13)

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah.

Ditetapkan di Praya

pada tanggal 24 Pebruari 2005 BUPATI LOMBOK TENGAH PENJABAT,

ttd.

H. LALU MOH. KASIM

Diundangkan di Praya

pada tanggal 25 Pebruari 2005 SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN LOMBOK TENGAH,

H. M A S ’ U D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2005 NOMOR 1, SERI C NOMOR 1.

(14)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

NOMOR 1 TAHUN 2005

T E N T A N G

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 1998

TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

I. UMUM

Untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan perlu dilakukan upaya intensifikasi terhadap sumber-sumber Penerimaan Daerah. Hal dimaksud berkaitan erat dengan amanat otonomi daerah yang berprinsip luas, nyata dan bertanggung jawab sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka kewenangan untuk mengelola kapasitas pembiayaan sangat tergantung kepada Daerah untuk menggali sumber-sumber pendapatan yang ada di tingkat Kabupaten.

Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu sumber pendapatan daerah yang cukup potensial adalah retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, yang selama ini dipungut berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 10 Tahun 1998. Oleh karena Peraturan Daerah ini pada saat ini dirasa tidak lagi menampung perubahan sosio-ekonomis masyarakat Lombok Tengah, sehingga diperlukan adanya penyesuaian dengan kondisi mutakhir masyarakat Lombok Tengah.

Untuk itu, guna menampung dinamika tersebut, maka dirasa perlu menata lebih lanjut secara eksplisit dengan penambahan ayat pada Perda tersebut, khususnya yang mengatur tentang besaran tarif. Atas dasar pertimbangan itu, maka dibentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I : Cukup jelas. Pasal II : Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 23.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

Kategorisasi versi al-Manawy di atas ditolak dan tidak diakui oleh Syaikh Shiddiq al-Ghumary, beliau mengatakan bahwa klasifikasi dan kriteria yang diberikan

akurat dalam meminimalisir unit sepeda motor dari potensi tindak pidana pencurian yang marak terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem keamanan

Karena banyaknya macam cakupan dari Surat Berharga ini, maka dalam pembahasan ini, hanya akan membatasi pada beberapa macam Surat Berharga Komersial yang termasuk

Selanjutnya data pembacaan temperatur oleh DT-SENSE Temperature Sensor akan diolah oleh DT-AVR LCMS dan dipaket menjadi sebuah frame data sebelum dikirimkan

[r]

Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput dan berbagai hal lain yang dapat menganggu pelaksanaan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang “ Pengembangan Pembelajaran Matematika