• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pelaksanaan Gedung 2 Tingkat Pondasi Tiang Pancang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Pelaksanaan Gedung 2 Tingkat Pondasi Tiang Pancang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG

Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan

Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan. Pekerjaan pemdahuluan meliputi:

 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan dilapangan dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan.

Demobilisasi merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan kondisi lapangan yang telah digunakan sebagai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain-lain kembali ke kondisi awal.

 Pekerjaan Pengukuran dan pembersihan lapangan

Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput dan berbagai hal lain yang dapat menganggu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan dikumpulkan disuatu tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan barulah dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat. Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang E 1 m yang ditaancapkan kedalam tanah.

(2)

Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan. Bouplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouplank secara rata bagiab atasnya dari papan bouplank harus di waterpass atau horizontal dan siku, sedangkan untuk mengukur dari titik as ke as antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan cat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouplank agar mudah dicek kembali. Pemasangan papan bouplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari as sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok-patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.

 Pembuatan Direksi Keet

Dalam pelaksanaan proyek ini direksi keet yang dibuat terdiri dari kantor, ruang rapat, gudang, barak pekerja, rumuh genset serta toilet. Untuk ruang kantor dan ruang rapat didalamnya dilengkapi meja, kusi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung. Gudang penyimpanan bahan dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.

 Pembuatan Jalan Kerja Proyek

Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas kendaraan yang masuk kedalam lokasi proyek, sehingga pengangkutan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanha yang dipadatkan. Jika cuca panas den permukaan jalan kering maka dapat dilakukan penyiraman menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan direksi keet. Kepada setiap orang yang berada dilokasi proyrk harus selalu memekai alat pelindung diri dan senantiasa mematuhi peraturan K3 yang ada dilokasi.

(3)

Dalam priyek ini jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Adapun pelaksanaan pondasi tiang pancang yaitu:

 Pemancangan Tiang

Tiang pancang yang digunakan adalah tinag pancanh beton dengan ukuran 35 x 35 cm dan panjang sekitar 30 m tiang pancang ini merupakan barang pabrikan. Pelaksanaan pemancangan dilakukan sebagai berikut:

1) Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi dari crane lalu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya.

2) Selanjutnya tiang pancang dipukul menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut hampir tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendaring masih belum mencapai tanah keras maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.

3) Kegiatan pemencangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika dipukul dengan hammer maka kan membalik.

4) Sisa tiang pancang yang muncul dipermukaan tanah dipotong dan dibobok dengan menggunakan alat potong kemudian besi dari tiang pancang yang muncul disanbungkan ke balok sloof dan kolom.

 Pekerjaan balok sloof

Tahap pelaksanaan balok sloof yaitu dengan membuat bekisting dan tulangan besi terlebih dahulu setelah itu barulah campuran beton diituangkan.

 Pekerjaan cor beton kolom

Proses pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan pembesian. Besi yang digunakan adalah besi D19 sebagai tulangan utama dan besi D10 sebagai behel

b. Pembuatan bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk.

(4)

c. Kegiatan pengecoran, pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh

d. Kegiatan curung, curing selakukan sehari setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air.

 Pekerjaan Cor Beton Balok dan Ring Balok

Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pekerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu yang berfungsi sebagai penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya. Pelaksanaan pengecoran dilaksanakan seiringan dengan pelaksanaan plat lanta. Tulangan yang digunakan yaitu besi D13 dan D16 sebagai tulangan utama dan besi D8 sebagai behel.

 Pekerjaan cor plat lantai

Proses pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut: a. Pekerjaan pengukuran dan bekisting

Pemasangan bekisting plat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Dengan cara member tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada dilantai 1.

b. Pekerjaan pembesian

Setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai di lokasi.pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian plat lantai.

c. Leveling pengecoran pelat lantai

Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor maka perlu dibuat lat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku.

d. Pengecoran beton

Pengecoran dilakukan dengan ready mix truck yang dibantu dengan penggunaan concrete pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses

(5)

pengecoran dipakai concrete pump dan dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran.

e. Pekerjaan curing

Curing atau perawatan dilakukan sehari setelah dilakukan pengecoran.

3. Pekerjaan Arsitektural  pekerjaan dinding

Sebelum dinding dipasang, batu bata yangb digunakan terlebih dahulu direndam didalam air sebentar.

Proses pengerjaan dinding bata yaitu:

Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan di pasangi bata, selanjutnya sisi kiri dan kanan kemudian ditarik benang, bata yang dipasang harus siku, bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan, terakhir dilakukan pengukuran dengan menggunakan water pass yang bertujuan untuk melihat apakah batu bata yabg dipasang telah lurus atau tidak.

 Pekerjaan Atap

Dalam proyek ini memakai rangka atap yang terdiri dari baja ringan yang dikerjakan setelah pengecoran cor balok dan kolom-kolom selesai dikerjakan. Rangka atap dipasang dengan baik dan benar sesuai dengan gambar rencana. Setelah selesai pemasangn rangka atap selanjutnya dipasang penutup atap yaitu genteng metal zincalcun tebal 0,35 mm dan atap spandek, setelah itu pasang talang dan jurai dari bahan yang sama, ukuran dimensi disesuiakan dengan gambar rencana.

 Pekerjaan plasteran

Proses pelaksanaa pekerjaan plasteran yaitu:

Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak, kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan, pasangan dinding bata terlebih dahulu di siram air, dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian , permukaan dinding diplester kemudian diratakan dengan sipatan.

(6)

 Pekerjaan Lantai

Proses pelaksanaan pekerjaan lantai yaitu:

Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh, kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah, setelah beton keras barulah dipasang keramik dengan menentukan siku dari ruangan terlebih dahulu, sebelum keramik dipasang sebaiknya keramik direndam terlebih dahulu, kemudian bersihkan permukaan lantai dibersihkan dari semua kotoran dan sampah, terakhir dilakukan spesi yang diaduk sesuia dengan kebutuhan, letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton dengan rata, setelah itu letakkan keramik diatasnya dan padatkan dengan cara sedikit memukul keramik agar menempel.

 Pekerjaan kusen, pintu dan jendela

Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan dinding bata, atau untuk kusen aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang, sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan . bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela seperi handle pintu, handle jendela dan lainnya.

 Pekerjaan plafond

Dalam proyek ini menggunakan plafond gypsum. Adapun tata cara pelaksanaan plafong gypsum adalah sebagai berikut :

a. Rangka hollow dipasang terlebih dahulu beriringan dengan pemasangan rangka atap baja ringan.

b. Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruangan yang siku terlebih dahulu.

c. Pasang alat bantu(scaffolding) yang memiliki roda agar tidak merusak keramik.

d. Kemudian pasang papan gypsum , pemasangan papan gypsum di atur pertemuan antar papan pertigaan.

(7)

 Pekerjaan pengecatan

Pengecatan dilakukan pada dinding bagian luar dan dalam, kusen jendela, kesun pintu, railing tangga, pagar, lisplank. Sebelum permukaan di cat harus dibersihkan terlebih dahulu.

 Pekerjaan Sanitair

Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputu pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, floor drain, kloset dan lain sebagainya.

4. Pekerjaan Elektrikal dan Mekanikal

a. Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, fire alarm dilakukan sebelum plastera, pemasangan dinding dan pemasangan plafond.

b. Instalasi stiop kontak dan saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai dengan penempatan pada ganbar rencana.

5. pembuatan pagar keliling

Pagar keliling menggunakan pondasi plat setempat. Proses pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya. Dimulai dari pembuatan pondasi, selanjutnya dengan pembuatan balok sloof dan kolom serta balok, setelah struktur selesai maka pekerjaan dinding pagar dapat dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Rahman memiliki konsep sejarah yang tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan Ibn Khaldun. Hukum determinisme sejarah dengan landasan ayat-ayat Allah menjadi hal

Dari berbagai macam permasalahan yang berhubungan dengan hikikomori tersebut, tekanan sekolah merupakan salah satu penyebab hikikomori yang paling banyak terjadi di Jepang..

Ancak, düzlemsellik, diklik-paralellik gibi ölçümlemelerde, geometrilerin duyarlılığına bağlı olarak kaç noktadan, kaç kesitte yada kaç doğru boyunca ölçüm

Hasil perhitungan status hematologis yang meliputi jumlah leukosit total dan diferensial leukosit (neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit) tikus putih (R.

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis ragam peubah jumlah tunas dan jumlah akar pada perlakuan formulasi media dengan subkultur pada 4 minggu setelah tanam (mst), 8

30 49 50 4.1 Spesifikasi Keperluan Instrumen bagi Portal Web Jarum 70 5.1 Latar Belakang Responden Mengikut Jantina dan Bangsa 80 5.2 Kekerapan Penggunaan Internet Di

Antara contoh item yang terkandung dalam faktor ini adalah “Saya tidak takut untuk menyuarakan pandangan saya walaupun ia berlawanan dengan pandangan kebanyakan