BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan di Kota Batu, khususnya bidang/sektor ke-PU-an/Cipta
Karya harus dilaksanakan secara merata diseluruh bagian wilayah kota dengan
cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Pendayagunaan sumber daya nasional secara
optimal di daerah harus di dukung oleh tersedianya sumber daya manusia yang
memadai dan teknologi yang sesuai. Salah satu perwujudan pembangunan di
daerah adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disediakan secara
lebih terencana, dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pembangunan diberbagai
wilayah/kawasan, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan,
namun dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan Rencana Program
Inventasi Jangka Menengah dalam hal perencanaan pembangunan infrastruktur
yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara
terpadu. Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta
Karya mengambil inisiatif untuk mendukung provinsi, kabupaten/kota untuk
dapat mulai menyiapkan perencanaan program pembangunan di
Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal ini Kota Batu dapat melaksanakan
Program Pembangunan Jangka Menengah (5 tahun mendatang) sebagai dari
tahun 2007-2012. Diharapkan Pemerintah Kota Batu dalam hal ini Badan
Perencanaan Pembangunan Kota Batu dan Dinas Pemukiman dan Prasarana
Wilayah Kota Batu dapat merealisasikan penyusunan RPIJMD Kota Batu
Bidang Cipta Karya.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah PU/Cipta Karya perlu
disusun oleh Propinsi, Kabupaten/Kota sebagai salah satu justifikasi perencanaan
program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur dengan pendanaan yang
bersumber dari APBN, APBD Propinsi dan APBD Daerah. Pembangunan yang
dilaksanakan di daerah baik di kota/kabupaten, pada hakekatnya merupakan
bagian dari Rencana Program Investasi Jangka Menengah Nasional 2005-2009
(PP No. 7 Tahun 2005) dalam upaya untuk mewujudkan tiga Agenda
Pembangunan Nasional yaitu:(a) Menciptakan Indonesia yang aman dan damai.
(b)Indonesia yang adil dan demokratis (c)Indonesia yang sejahtera melalui proses
pengelolaan pembangunan yang baik dan terdesentralisasi sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-undang No. 32 tentang Pemerintahan Daerah.
Dinamika perkembangan wilayah Kota Batu lebih mengarah pada
perkembangan Kota Batu yang menekankan sektor pariwisata dan sektor
pertanian yang merupakan salah satu sektor unggulan yang mampu
menyumbang nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar. Kota Batu
berdasarkan kondisi alamnya dijadikan sebagai Kota Sentra Wisata dan
Agronomi. Potensi tersebut dikembangkan melalui Wisata Artifisial dan Wisata
Agronomi. Keadaan itulah yang membuat Kota Batu banyak diminati oleh
wisatawan domistik dan mancanegara. Guna untuk meningkatakan
perkembangan sektor pariwisata dan pertaniaan, maka Pemerintah Kota Batu
dituntut untuk terus mengembangkan potensi yang ada. Secara tidak langsung
dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata akan berdampak pada
perekonomian masyarakat Kota Batu. Semakin bertambahnya kunjungan
wisatawan akan menimbulkan dampak pada kegiatan pada sektor lainnya. Maka
menjadi daya tarik wisatawan perlu adanya pembangunan infrastruktur terutama
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai terutama pembangunan
drainase, pengelolan air minum, pembangunan sarana, prasarana dan
pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah. Dengan adanya program
pembangunan infrastruktur yang telah direncanakan 5 tahun mendatang terutama
penyediaan sarana dan prasarana akan lebih memadai.
Kota Batu berdiri berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 2001.
Sebagai daerah yang baru, maka tantangan terbesar adalah mengupayakan
pembangunan dalam segala bidang, salah satunya adalah pembangunan bidang
infrastruktur. Dengan adanya Program Investasi Jangka Menengah melalui
Departemen Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya
diharapkan Pemerintah Kota Batu khususnya mampu menggerakkan semua
sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemisikinan serta mewujudkan
lingkungan yang layak huni, melalui persiapan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan
secara terpadu.
1.2 LANDASAN HUKUM
Adapun penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Daerah Kota Batu berpedoman pada Peraturan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
7.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
8.Undang – Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
9.Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
10.Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian
Pencemaran Air;
13.Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
14.Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi;
15.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Program
Investasi Jangka Menengah Nasional 2005-2009;
16. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional;
17. Peraturan PU Nomor 494/PRT/M/2005 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Perkotaan;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
19. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2004-2009;
20.Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 050/2020/SJ tanggal
11 Agustus 2005 tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan
21.Surat Edaran Bersama Kepala Bappenas dan Menteri Dalam Negeri
Nomor: 0008/M.PPN/01/2007 dan 050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun 2007;
22. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Propinsi
Jawa Timur 2006 - 2008;
23. Peraturan Daerah Propinsi Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur;
24. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2004 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Batu.
1.3 TUJUAN DAN PENTINGNYA RPIJMD
Dengan adanya RPIJMD di Kota Batu bertujuan menjadi daya tarik para
investor sektor dunia usaha/swasta dan masyarakat dapat berpartisipasi dalam
menanam modal sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat dan Pemerintah Daerah (PAD) Kota Batu
dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi
pertumbuhan ekonomi daerah/nasional, pemerataan pembangunan, dan
penciptaan stabilitas nasional dan keseimbangan lingkungan, termasuk berupaya
mendukung pencapaian sasaran RPJMN 2004-2009.
RPIJMD Kota Batu disusun mengacu pada dokumen perencanaan daerah
terkait (spasial dan sektoral) melalui proses partisipatif yang mengakomodasi
kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan
Kabupaten/Kota yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota (RTRW) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah
masing-masing dan sebagai upaya untuk memberikan pedoman dalam
mengarahkan sumberdaya daerah yang dimiliki dan mengupayakan sumberdaya
lain guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan selama kurun
Tersusunnya RPIJMD pada akhirnya dapat menjadi dokumen program/
Anggaran Kerja antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota yang kelayakannya dapat dipertanggung jawabkan dan untuk
mensukseskan pembangunan infrastruktur di daerah Propinsi, Kabupaten/Kota
khususnya Kota Batu secara terpadu, efektif dan efisien sehingga lebih berguna
bagi masyarakat luas. Penyusunan RPIJMD diharapkan para pelaku
pembangunan dapat memahami kedudukan arti pentingnya dan bagaimana
penyusunan RPIJMD Pemerintah Daerah Kota Batu.
1.4 MEKANISME DAN FRAMEWORK PENYUSUNAN RPIJM
1.4. MEKANISME PENYUSUNAN RPIJM
Mekanisme penyusunan Rencana Investasi Program Jangka Menengah
Kota Batu (RPIJM) berfungsi untuk:
1. Memberikan arahan proses penyusunan RPIJMD Kota Batu sehingga
mampu meningkatkan kemampuan manajemen daerah dalam Bidang
Cipta Karya.
2. Memberikan penjelasan umum mengenai rambu-rambu, arahan
kebijakan dan proritas pembangunan daerah Kota Batu pada tahun
2007-2012, isu dan kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu
diperhatikan dan pola pikir penyusunan RPIJMD Bidang Cipta Karya
dan sasaran yang perlu dicapai.
3. Memberikan petunjuk kerangka dasar ataupun sistematika RPJMD
sebagai ancar-ancar dan penjelasan/petunjuk spesifik dan setiap tahapan
hal-hal yang perlu dibahas oleh masing-masing komponen program
mencakup:
Program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya mengenai
pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan
drainase dan pengelolaan air minum.
Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan.
Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah.
1.4.2 FRAMEWORK PENYUSUNAN RPIJM
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan RPIJMD Kota Batu
adalah sebagai berikut :
1. Langkah Pertama
a. Melatarbelakangi tersusunnya RPIJMD Kota Batu
b. Mengkaji peraturan perundang-undangan terkait dengan
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah
( RPIJMD)
c. Memberikan tujuan dan pentingnya RPIJM
d. Memberikan gambaran mengenai mekanisme dan
Framework Penyusunan RPIJM
2. Langkah Kedua
a. Memaparkan Kondisi Kota Batu dilihat dari topografi,
demografi, ekonomi, dan sosial budaya
b. Memaparkan Kondisi Prasarana Bidang PU Cipta Karya
3. Langkah Ketiga
a. Memaparkan Skenario Pengembangan Wilayah Kota Batu
berdasarkan RTRW
b. Memaparkan Skenario Pengembangan Bidang PU Cipta
Karya
4. Langkah Keempat
Merencanakan Program Investasi Jangka Menengah berdasarkan
5. Langkah Kelima
a.
b.
Menjelaskan Kondisi Keuangan Daerah dan Pembiayaan
Program Pembangunan.
Merencanakan Peningkatan Pendapatan Daerah
6. Langkah Keenam
a.
b.
Menjelaskan kondisi kelembagaan yang terkait Rencana
Program Investasi Jangka Menengah Kota Batu
Memberikan Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi
terutama kedudukan,fungsi,tugas dalam pelaksanaan
RPIJM
7 Langkah Ketujuh
Memberikan Memorandum Rencana Investasi Jangka Menengah
Diagram 1.1
Diagram 1.2
Diagram 1.3
Diagram 1.4