V - 1
kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota terus didorong untuk meningkatkan
belanja pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas lingkungan permukiman di daerah meningkat.
Di samping membangun prasarana baru, pemerintah daerah perlu juga perlu mengalokasikan anggaran
belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang telah terbangun. Namun,
seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiskal dalam mendanai pembangunan infrastruktur
permukiman. Pemerintah daerah cenderung meminta dukungan pendanaan pemerintah pusat,
namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai
stimulan dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternatif pembiayaan dari
masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang Cipta
Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta
Karya di daerah.
Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPIJM bidang Cipta Karya pada dasarnya bertujuan untuk:
a. Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang
Cipta Karya,
b. Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta untuk
mendukung pembangunan bidang Cipta Karya,
c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
5.1 Potensi Pendanaan APBD
Pemerintah Kabupaten memiliki tugas untuk membangun prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu
dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5
tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan
pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk
mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana pendamping kegiatan APBN
di kabupaten. DDUB ini menunjukan besaran komitmen pemerintah daerah dalam melakukan
pembangunan bidang Cipta Karya
Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap
kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar trend
V - 2
Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi
V - 4
Gambar 11.1 Grafik Perkembangan Proporsi Pendapatan dan Belanja dalam APBD
5.2 Potensi Pendanaan APBN
Meskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta
Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar
daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT)sesuai dengan peraturan yang berlaku (PermenPU No.
V - 5
Program pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di Kabupaten Tuban yang bersumber dari APBN
dalam 5 tahun terakhir disajikan dalam tabel 11.4.
Tabel 11.4 Tabel APBN Cipta Karya di Kabupaten Tuban dalam 5 Tahun Terakhir
Sektor Alokasi (Rp. 1000)
Tahun2014 Tahun2013 Tahun2012 Tahun2011 Tahun2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PengembanganAir
Minum 4.062.090 10.573.948 260.286,50
400.000.000 1.068.700.000
PengembanganPLP 11.000.000 3.032.250 - 654.900.000 -
Pengembangan
Total 17.704.590 16.748.698 260.286,50 1.054.900.000 1.068.700.000
Sumber : Bappeda Kab. Tuban
Di samping APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada SNVT di daerah, untuk mendukung
pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi
Khusus. DAK merupakan dana APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum
dan sanitasi. DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem
penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan
di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan DAK Sanitasi digunakan
untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala
kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria
Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis. Perkembangan dana DAK Infrastruktur Cipta Karya di
Kabupaten Tuban yang dialokasi dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 11.5.
Tabel 11.5 Perkembangan DAK Infrastruktur Cipta Karya di Kabupaten Tuban dalam 5 Tahun Terakhir
JenisDAK Alokasi (Rp.)
Tahun2014 Tahun2013 Tahun2012 Tahun2011 Tahun2010
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
DAK Air Minum 2.302.090.000 1.279.210.000 260.028.650 400.000.000 1.068.700.000
DAK Sanitasi - - - 654.900.000 -
Sumber : DPPKAD Kab. Tuban data diolah
V - 6
Tabel 11.6 Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya dalam 5 Tahun Terakhir
SEKTOR Alokasi (Rp)Tahun 2014 % Alokasi (Rp)Tahun 2013 % Alokasi (Rp)Tahun 2012 % Alokasi (Rp)Tahun 2011 % Alokasi (Rp)Tahun 2010 %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pengembangan Air Minum 23.899.549.450 1,23 32.104.921.700 2,00 12.732.824.100 0,85 4.318.830.150 0,35 9.243.762.650 0,83 Pengembangan PPLP 36.824.580.950 1,89 21.449.474.874 1,34 15.145.393.205 1,01 7.728.057.850 0,62 20.598.245.780 1,85 Pengembangan Permukiman 19.123.230.700 0,98 9.382.940.500 0,58 7.733.136.104 0,51 4.477.258.800 0,36 2.450.701.900 0,22 Penataan Bangunan dan Lingkungan 6.754.714.300 0,35 3.120.033.850 0,19 6.308.565.150 0,42 1.542.757.500 0,12 161.550.600 0,01
Total Belanja APBD Bidang Cipta Karya 86.602.075.400 4,44 66.057.370.924 4,11 41.919.918.559 2,78 18.066.904.300 1,46 32.454.260.930 2,92
Total Belanja APBD 1.948.355.257.181,33 1.606.377.816.992,05 1.506.576.560.287,45 1.238.016.425.546,48 1.111.388.176.396,79
Sumber : DPPKAD Kab. Tuban data diolah
Tabel 11.7 Perkembangan DDUB dalam 5 Tahun Terakhir
SEKTOR Alokasi APBNTahun 2014 DDUB Alokasi APBNTahun 2013 DDUB Alokasi APBNTahun 2012 DDUB Alokasi APBNTahun 2011 DDUB Alokasi APBNTahun 2010DDUB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Pengembangan Air Minum 4.062.090.000 870.790.000 10.573.948.000 870.790.000 260.286.500 72.054.850 400.000.000 295.820.700 1.068.700.000 239.796.700 Pengembangan PPLP 11.000.000.000 50.000.000 3.032.250 50.000.000 - - 654.900.000 20.713.000 - - Pengembangan Permukiman 600.000.000 187.500.000 750.000 187.500.000 - - - - Penataan Bangunan dan Lingkungan 2.042.500.000 189.650.000 2.392.500 189.650.000 - - - -
Total 17.704.590.000 1.297.940.000 10.580.122.750 1.297.940.000 260.286.500 72.054.850 1.054.900.000 316.533.700 1.068.700.000 239.796.700
V - 7 Tabel 11.9 Proyeksi Pendapatan APBD dalam 5 Tahun ke Depan
Komponen APBD Realisasi Persentase
Pertum- buhan
Proyeksi
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Pendapatan Asli Daerah
159.595.626.004,33 210.513.035.092,16 258.374.944.832,42 27,32% 328.962.791.491 592.007.530.165 1.065.387.712.039 1.917.291.451.762 3.450.393.194.383
Dana Perimbangan 928.153.587.742,00 994.821.093.415,55 1.075.870.831.593,00 7,66% 1.158.336.206.615 2.084.563.283.500 3.751.418.679.741 6.751.122.511.898 12.149.445.066.421
DAU 757.906.831.000,00 849.399.312.000,00 926.685.197.000,00 10,59% 1.024.777.693.695 1.844.208.910.874 3.318.872.500.710 5.972.704.399.715 10.748.589.419.673
DBH 120.439.926.742,00 96.248.011.415,55 100.618.704.593,00 -7,77% 92.798.005.995 167.001.009.701 300.538.109.007 540.853.945.298 973.330.773.627
DAK
- DAK Air Minum 260.028.650 1.279.210.000 2.302.090.000 79,962% 4.142.883.786 7.455.610.365 13.417.254.451 24.145.939.524 43.453.479.818
- DAK Sanitasi - - - -- - - -
Lain Lain Pendapat- an yang Sah
225.399.447.980,00 280.202.212.316,00 418.143.562.477,00 36,77% 571.900.877.191 1.029.203.407.081 1.852.173.506.622 3.333.205.734.680 5.998.498.752.941
Total APBD 2.191.755.448.118,33 2.432.462.874.239,26 2.781.995.330.495,42 3.180.918.458.771,62 5.724.439.751.685,47 10.301.807.762.570,30 18.539.323.982.876,60 33.363.710.686.861,70
V - 8 5.3 Alternatif Sumber Pendanaan
Sehubungan dengan terbatasnya kemampuan pendanaan yang dimiliki pemerintah, maka dunia
usaha perlu dilibatkan secara aktif dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui skema
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) untuk kegiatan yang berpotensi cost-recovery atau
Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan non-cost recovery. Dasar hukum
pembiayaan dengan skema KPS adalah Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama
Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur serta Permen PPN No. 3 Tahun
2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Sedangkan landasan hukum untuk pelaksanaan CSR tercantum dalam
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan UU No. 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal.
Tabel 11.8 Perkembangan KPS Bidang CK dalam 5 Tahun Terakhir
Kegiatan Tahun Komponen
- Pengadaan Sarana Air Bersih (Tandon Air, Pengeboran, Rumah Pompa,Perpipaan,Reservisior) - Pengadaan Water Tank di Kedungrejo
- Pembuatan sumur air bersih 6" Dsn Kayunan - Pembuatan sumur air bersih 6" Dsn Gandu
2012
- Instalasi biogas di Ds. Sawir
- Pembangunan MCK Umum di Glondonggede
2012
V - 9 5.3.1 Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah
Perusahaaan Daerah di Kabupaten Tuban yang bergerak dalam bidang Cipta Karya hanya ada satu
perusahaan yaitu PDAM yang bergerak dalam bidang pelayanan air minum, Beban pengeluaran yang
dimiliki oleh PDAM Kabupaten Tuban berkutat pada kebutuhan usaha, yaitu penyediaan air minum bagi
pelanggan. Beban itu antara lain beban sumber, pegawai, BBM, listrik, O&M, dan operasi lainnya.
Beban-beban tersebut mempengaruhi fluktuasi dari pengeluaran PDAM Kabupaten Tuban dari tahun ke
tahun.
Peningkatan permintaan terhadap air minum membutuhkan air baku untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan beban sumber hingga sebesar 3 (tiga) kali lipat dari angka
Rp61.050.150 menjadi Rp183.231.450. Naiknya harga BBM turut meningkatkan beban usaha tahun 2012
meskipun tidak sebesar peningkatan beban sumber, yaitu sebesar 2 (dua) kali lipat. Dengan
memperhitungkan pemasukan dan pengeluaran, laba terendah yang didapat oleh PDAM Kabupaten
Tuban adalah pada tahun 2011 sebesar Rp. 931.750.422,57. Meskipun terjadi pengeluaran yang lebih
besar dan naiknya harga BBM, namun laba yang didapat pada tahun 2012 meningkat dari tahun
sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 1.047.801.246,09
5.3.2 Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang CK
Dalam menggali sumber pendanaan dari sektor swasta, Pemerintah Kabupaten Tuban telah
membentuk Forum Komunikasi Program Corporate Social Responsbility (CSR) yang beranggotakan
perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Tuban, melalui forum tersebut dapat ditawarkan program/proyek potensial di bidang Cipta Karya yang dapat dikerjakan oleh swasta dengan skema
kerjasama pemerintah dan swasta.
Tabel 11.10 Proyek Potensial yang Dapat dibiayai dengan KPS dalam 5 Tahun Ke Depan
Nama
Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga 14.148 Unit 3.537.000.000
Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan 338 Unit 172.000.000
Pengadaan Gerobag Sampah bermotor bersekat (Kap. 1,5 m3) 40 Unit 400.000.000
Pengadaan Mobil Pick Up Sampah 4 Unit 400.000.000
Pengadaan Mobil Penyapu Jalan 2 Unit 1.500.000.000
Alat angkut stasiun antara dan TPA
Pengadaan Truck Biasa 20 Unit 6.000.000.000
Pengadaan Dump Truck 16 Unit 4.800.000.000
Pengadaan Compactor Truck 16 Unit 4.800.000.000
Pengadaan Kontainer 149 Unit 3.725.000.000
Sektor Bangkim
Peningkatan kualitas permukiman
V - 10 5.4 Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
Dalam rangka percapatan pembangunan bidang Cipta Karya di daerah dan untuk memenuhi
kebutuhan pendaanan dalam melaksanakan usulan program yang ada dalam RPIJM, maka
Pemerintah Daerah perlu menyusun suatu set strategi untuk meningkatkan pendanaan bagi
pembangunan infrastruktur permukiman. Dari hasil analisis aspek pembiayaan dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai target MDG’s tahun 2019 kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya sangat besar sedangkan ketersediaan anggaran Kabupaten Tuban sangat terbatas,
sehingga diperlukan strategi untuk peningkatan Investasi pembangunan bidang Cipta Karya dengan mencari sumber-sumber pendanaan diluar APBD Kabupaten yaitu dengan mengusulkan Program dan
kegiatan untuk didanai oleh pemerintah pusat (APBN), APBD Provinsi serta dengan menawarkan