SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
TAHUN 2008
DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DITJEN PMPTK
BUKU 1
2
Jalur Sertifikasi Guru
A. Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui
Penilaian Portofolio
– proses pemberian sertifikat pendidik bagi guru
dalam jabatan melalui penilaian dokumen prestasi yang telah dimiliki guru selama mengajar
(berdasarkan Permendiknas Nomor 18 tahun 2007).
B. Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui
Jalur Pendidikan
– proses pemberian sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan melalui pendidikan
selama-lamanya 2 semester (Permendiknas Nomor 40 Tahun 2007).
3
Pedoman Sertifikasi Guru Dalam
Jabatan Tahun 2008
Buku 1: Pedoman Penetapan Peserta.
Buku 2: Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Penilaian Portofolio.
Buku 3: Panduan Penyusunan Portopolio.
Buku 4: Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan melalui Penilaian Portofolio untuk Guru.
Buku 5: Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG).
Buku 6: Pedoman Penyelenggaraan Program Sertifikasi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan. Buku 7: Rambu-rambu Peyusunan Kurikulum Sertifikasi
4
Alur Sertifikasi Guru melalui
Penilaian Portofolio
SERTIFIKAT PENDIDIK PENILAIAN PORTOFOLIO Lulus UJIAN PELAKSANAAN DIKLAT Tidak Lulus Lulus KEGIATAN MELENGKAPI PORTOFOLIO Lulus GURU DALAM JABATAN S1/D4DIKLAT PROFESI GURU
PEMBINAAAN
Tidak Lulus
5
Alur Sertifikasi Guru melalui Jalur
Pendidikan
GURU DALAM JABATAN S1/D4 PKA PELAKSANAAN PENDIDIKAN UJI KOMPETENSI REMIDI L TL L SELEKSI ADM SELEKSI AKADEMIK DINAS KKAB/KOTA LPTK & DIKTI TL PEMBINAAN PROGRAM PENDIDIKAN SERTIFIKAT PENDIDIK 3 x TL tlTL6
PRINSIP SERTIFIKASI
1. Dilaksanakan secara objektif, transfaran, dan
akuntabel
2. Berujung pada peningkatan mutu pendidikan
nasional melalui peningkatan kompetensi dan
keseahteraan guru
3. Dilaksanakan sesuai peraturan dan
perundang-undangan
4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis
5. Jumlah peserta sertifikasi ditetapkan oleh
Penetapan Peserta
Sertifikasi Guru
8
SASARAN
200.000 guru
Untuk TK, SD, SMP, SMA,
SMK, SLB
9
Persyaratan Peserta
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi. 2. Mengajar di sekolah umum di bawah binaan Departemen
Pendidikan Nasional.
3. Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau guru yang diperbantukan pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
4. Guru bukan PNS yang berstatus guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang diangkat oleh Pemda yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
5. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun pada satu sekolah atau sekolah yang berbeda dalam yayasan yang
sama;
6. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
10
Kuota Propinsi
a. Ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen PMPTK)
b. Penetapan kuota provinsi didasarkan atas data
guru yang terdapat pada SIMPTK Ditjen
PMPTK.
c.
Perhitungan kuota provinsi menggunakan data
jumlah guru keseluruhan pada masing-masing
provinsi, tanpa memperhatikan latar belakang
pendidikan (kualifikasi akademik) guru.
11
Rumus perhitungan kuota
KUOTA PROPINSI:
KP = jumlah kuota provinsi GP = jumlah guru seprovinsi GN = jumlah guru nasional
TN = jumlah target sertifikasi nasional per tahun.
GP
KP = ---x TN GN
KUOTA KAB/KOTA:
KK = jumlah kuota kab/kota GK = jumlah guru S1/D4kab/kota GP = jumlah guru S1/D4provinsi KP = jumlah kuota provinsi
GK KK = ---x KP GP GSp KSp = ---x KK
KUOTA SATUAN PENDIDIKAN:
KSp = jumlah kuota satuan pendidikan GSp = jumlah guru S1/D4satuan pendidikan GP = jumlah guruS1/D4 kabupaten/kota KK = jumlah kuota kabupaten/kota
12
Penetapan Kuota
Contoh Perhitungan Kuota Provinsi
13 2006 2007 2008 Tota l 1 DKI Jakarta 662 7,889 8,486 17,037 2 Jawa Barat 2,044 18,964 21,534 42,542 3 Jawa Tengah 3,293 26,180 29,960 59,433 4 DI. Yogyakarta 407 4,093 4,530 9,030 5 Jawa Timur 5,904 25,791 31,399 63,094 6 Nanggroe Aceh D. 498 4,007 4,605 9,110 7 Sumatera Utara 788 11,317 12,405 24,510 8 Sumatera Barat 270 5,971 5,357 11,598 9 R i a u 315 4,454 4,920 9,689 10 J a m b i 273 2,946 3,322 6,541 11 Sumatera Selatan 220 3,697 4,072 7,989 12 Lampung 483 7,361 8,075 15,919 13 Kalimantan Barat 164 3,861 4,210 8,235 14 Kalimantan Tengah 157 2,148 2,400 4,705 15 Kalimantan Selatan 254 3,616 4,012 7,882 16 Kalimantan Timur 165 2,665 2,912 5,742 17 Sulawesi Utara 172 2,530 2,779 5,481 18 Sulawesi Tengah 204 3,062 3,357 6,623 19 Sulawesi Selatan 867 8,100 9,095 18,062 20 Sulawesi Tenggara 138 2,360 2,570 5,068 21 Maluku 63 1,821 1,980 3,864 22 B a l i 532 3,488 4,062 8,082 23 NTB 458 4,707 4,264 9,429 24 NTT 150 3,939 4,279 8,368 25 Papua 140 2,054 1,233 3,427 26 Bengkulu 165 1,488 1,695 3,348 27 Maluku Utara 65 707 802 1,574 28 Banten 837 6,198 7,200 14,235 29 Bangka Belitung 56 1,155 1,255 2,466 30 Gorontalo 65 2,098 1,200 3,363 31 Kepulauan Riau 44 336 390 770 32 Irian Jaya Barat 60 412 486 958
KUOTA SERTIFIKASI GURU (2006 - 2008) Kuota No Propinsi
14
Penetapan Kuota
Kuota Kabupaten/Kota.
a. Dihitung oleh dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi bersama Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP).
b. Penghitungan didasarkan atas jumlah guru S1/D4
c. Meliputi kuota PNS dan bukan PNS, serta kuota per jenis dan jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB
d. Proporsi kuota guru PNS dan bukan PNS disesuaikan dengan proporsi jumlah guru pada masing-masing
daerah
– PNS minimal 75% dan maksimal 85%
– bukan PNS minimal 15% dan maksimal 25%
15
Penetapan Kuota
Kuota Kabupaten/Kota (lanjutan)
e. Ditetapkan melalui kesepakatan dan disahkan bersama antara dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan
kabupaten/kota, dan LPMP
f. Hasil kesepakatan yang telah ditandatangani bersama dikirim ke Ditjen PMPTK cq. Direktorat Profesi Pendidik.
16
Penetapan Kuota
17
Penetapan Kuota
Kuota Satuan Pendidikan
18
Penetapan Kuota
19
Format Penetapan Kuota
PROVINSI : ________________________ JUMLAH SMK SMA SMP SLB SD TK JML SMK SMA SMP SLB SD TK TOTAL TANDATANGAN BUKAN PNS PNS KAB / KOTA NO _________, _______ 2008 Kepala LPMP ________ Kepala Dinas Pendidikan
Propinsi ____________
____________________ NIP _________________ ____________________
NIP _________________
20
Penetapan Peserta
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Penetapan peserta untuk TK, SD, SMP, SMA, dan SMK oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
b. Penetapan peserta untuk SLB oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
c. Guru yang diranking hanya guru yang memenuhi
persyaratan yaitu memiliki ijasah S1/D4 dan NUPTK. d. Guru berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi dan
peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional, dan guru yang mendapat penghargaan internasional yang belum mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan melalui
penilaian portofolio dan jalur pendidikan pada tahun 2007, dicalonkan menjadi peserta tahun 2008.
21
Penetapan Peserta
e. Guru yang sudah mengikuti sertifikasi tahun 2006 dan 2007 tidak termasuk dalam daftar calon peserta.
f. Penetapan peserta dilakukan secara terbuka dan
transparan dengan melibatkan beberapa unsur terkait yaitu perwakilan dari kepala sekolah, guru, pengawas, PGRI, dan asosiasi profesi guru lainnya.
g. Mengikuti prosedur yang telah ditetapkan yaitu
meranking guru calon peserta berdasarkan urutan kriteria penetapan peserta.
h. Menggunakan data individu guru pada masing-masing wilayah yang telah diverifikasi.
i. Tidak memberikan kuota ke sekolah-sekolah
j. Hasil penetapan peserta diumumkan secara terbuka melalui pertemuan dengan kepala sekolah, media
masa, papan pengumuman di LPMP/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, atau media lain.
22
Urutan Prioritas Penetapan Peserta
• Menggunakan sistem ranking, bukan
seleksi atau tes.
• Urutan prioritas penetapan peserta:
a. masa kerja sebagai guru,
b. usia,
c. pangkat/golongan (bagi PNS),
d. beban mengajar,
e. tugas tambahan, dan
23
Tahapan Penetapan Peserta
•
Penetapan calon peserta
– TK, SD, SMP, SMA, SMK oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
– SLB oleh Dinas Pendidikan Provinsi
•
Tahapan
– Mendata guru berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan tingkat internasional yang belum mengikuti sertifikasi guru.
– Mengelompokkan data guru yang memenuhi
persyaratan menurut status guru (PNS/bukan PNS)
serta jenis dan jenjang pendidikan (TK, SD, SLB, SMP, SMA, SMK).
24
Tahapan Penetapan Peserta (lanjutan)
–
Menetapkan guru
• Prioritas: guru berprestasi peringkat 1 tingkat
provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan tingkat
internasional
• Sisa kuota per jenis dan jenjang pendidikan
ditetapkan berdasarkan urutan prioritas penetapan peserta,
–
Ketentuan lain bahwa guru yang ditetapkan
sebagai peserta sertifikasi harus:
• sesuai dengan kriteria dan urutan prioritas, • masih aktif mengajar,
25
26
Penetapan Pilihan Bidang Studi
• Penetapan bidang studi merupakan hal yang
terpenting bagi guru,
• Guru yang profesional seharusnya disertifikasi
dalam bidang studi yang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya.
• Banyak guru ditugaskan oleh kepala sekolah
mengajar bidang studi yang tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikannya
(
mismatch
).
27
Penetapan Pilihan Bidang Studi
• Guru yang
mismatch
harus menetapkan pilihan
bidang studi sebelum mengikuti sertifikasi.
– sesuai ijazah S1/D-IV yang dimiliki, atau
– sesuai dengan bidang studi yang diampu selama ini.
• Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
– Latar belakang pendidikan yang dimiliki.
– Kompetensi bidang studi yang paling dikuasai. – Kelengkapan dokumen portofolio yang dimiliki. – Konsisten terhadap pilihannya
Penetapan Peserta
Sertifikasi Guru
29
Sasaran
1.500 guru
Untuk satuan pendidikan
SD dan SMP
30
Persyaratan Peserta
1. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang
terakreditasi.
2. Mengajar di sekolah umum di bawah binaan Departemen Pendidikan Nasional.
3. Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah atau guru
yang diperbantukan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
4. Guru bukan PNS, yaitu guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang mengajar pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. 5. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
31
Persyaratan Peserta
,
lanjutan7. Guru SD: guru kelas dan guru Pendidikan Jasmani.
– Guru kelas diutamakan memiliki latar belakang pendidikan S1 PGSD atau S1 kependidikan lainnya,
– Guru Pendidikan Jasmani diutamakan yang memiliki latar belakang S1 keolahragaan.
8. Guru SMP diutamakan yang mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya bidang studi:
– PKn, – Bahasa Indonesia, – Bahasa Inggris, – Matematika, – IPA, – IPS, – Kesenian,
– Pendidikan Jasmani, dan
32 9. Memiliki prestasi akademik/non akademik dan karya
pengembangan profesi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun
organisasi/lembaga;
10. Bersedia mengikuti pendidikan selama 2 semester dan meninggalkan tugas mengajar;
11. Disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dengan pertimbangan proses pembelajaran di sekolah tidak terganggu;
33
Penetapan Peserta
• Proses berjenjang:
– seleksi administrasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan
– seleksi akademik oleh LPTK difasilitasi oleh Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan
– Kelengkapan dokumen peserta,
– Calon peserta tidak terdaftar sebagai peserta sertifikasi melalui jalur penilaian portofolio
.
34
Penetapan Peserta
• Tahapan Seleksi Peserta:
– Seleksi administrasi oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota
35
Penetapan Peserta
Kriteria seleksi administrasi
:
a. Prestasi akademik:
• adalah prestasi yang dicapai guru dalam
pelaksanaan tugasnya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, tingkat
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, internasional:
• lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan
karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan),
• pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti,
tutor), dan
• pembimbingan siswa kegiatan ekstra kurikuler
(pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR, dan lain-lain).
36 (Kriteria seleksi administrasi)
b. Karya pengembangan profesi
• adalah hasil karya guru yang menunjukkan adanya
upaya pengembangan profesi meliputi hal-hal sebagai berikut.
• Buku yang dipublikasikan (tingkat kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional);
• Artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah/buletin
yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional;
• Reviewer buku, penulis soal EBTANAS/UN;
• Modul/buku cetak lokal (kabupaten/kota) yang minimal
mencakup materi pembelajaran selama 1 (satu) semester;
• Media/alat pembelajaran dalam bidangnya;
• Laporan penelitian tindakan kelas, PTK
37
a. Dokumen Pendaftaran:
1.Biodata peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan
2.Format isian calon peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui jalur pendidikan
3.Foto kopi ijazah S1/D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi.
4.Surat keterangan sebagai guru PNS (guru pegawai negeri sipil yang diangkat oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) dari kepala sekolah.
Seleksi Administrasi
38
5. Surat keterangan sebagai guru bukan PNS (guru tetap pada satuan pendidikan tempat yang bersangkutan
mengajar) dari kepala sekolah dan/atau yayasan.
6. Surat keterangan yang menyatakan memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun, dilengkapi SK
pengangkatan sebagai guru.
7. Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan tugas mengajar yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan kepala sekolah.
8. Surat persetujuan/izin dari kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.
Seleksi Administrasi
39
Seleksi Administrasi
(oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota) lanjutan
9. Bukti prestasi yang dapat berupa:
a. Fotokopi sertifikat/piagam/surat keterangan tentang
prestasi guru yang telah dilegalisasi oleh kepala sekolah. b. Buku, modul, artikel, laporan penelitian yang relevan
dengan pendidikan atau media/alat pembelajaran.
c. Surat keterangan/sertifikat/piagam penghargaan mengenai prestasi akademik/non akademik dan karya
pengembangan profesi di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah
pusat, pemerintah daerah maupun organisasi/lembaga yang dilegalisasi atasan.
d. Surat keterangan/surat tugas dari pejabat yang berwenang tentang pembimbingan teman sejawat atau siswa yang
40
Seleksi Administrasi
(oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota) lanjutan
b. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan
skoring penilaian administrasi menggunakan
Format pada Lampiran 7
c. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan:
– daftar ranking pendaftar setiap bidang studi dalam bentuk cetakan (hardcopy) dan file (softcopy)
menggunakan format pada Lampiran 8
– dokumen peserta ranking pertama dan kedua pada tiap-tiap bidang studi, (untuk guru SD tidak boleh kedua-duanya guru Penjas Orkes) ke Direktorat
41
Direktorat Ketenagaan, Ditjen Dikti
Komplek Depdiknas Gedung D Lantai 5
Jl. Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan,
Jakarta 10002
Telp/Fax 021-57946052
Email: subditppk@ditnaga_dikti.org
42
Biaya Sertifikasi
•
Biaya diserahkan ke peserta
– Biaya hidup 12.000.000/tahun
– Buku 2.400.000/tahun
– Transportasi (pergi-pulang)
•
Biaya dikelola LPTK
– PPL
– Asuransi Kesehatan
– Penyelenggaraan
43
47
50
Seleksi Akademik oleh LPTK
• Berdasarkan dokumen yang dikirim oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, Direktorat
Ketenagaan Ditjen Dikti membagi penyebaran
calon peserta ke LPTK sesuai dengan daerah
asal calon peserta.
• Dikti menetapkan kuota untuk setiap LPTK.
• LPTK dengan difasilitasi Direktorat Ketenagaan
Ditjen Dikti melakukan seleksi akademik dan
51
Mekanisme Kerja Penetapan Peserta, Pemberian Nomor Peserta, dan Pengiriman Format A1 Sertifikasi Guru melalui Penilaian
52
Pemberian Nomor Peserta Sertifikasi
• Nomor peserta sertifikasi adalah nomor identitas yang dimiliki peserta sertifikasi guru jalur penilaian portofolio. • Nomor ini akan digunakan terus oleh peserta selama
pelaksanaan sertifikasi sampai guru tersebut mendapat sertifikat pendidik.
• Nomor peserta ini spesifik untuk masing-masing peserta, oleh karena itu nomor peserta tidak boleh salah dan
harus diingat.
• Langkah-Langkah Pemberian Nomor Peserta
– LPMP menyusun nomor peserta berdasarkan jumlah kuota kabupaten/kota (sesuai format dan contoh sebagaimana
– LPMP memberikan sejumlah nomor peserta tersebut kepada masing-masing Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
– Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memberikan nomor peserta tersebut kepada guru yang telah ditetapkan.
53
54 • Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memberikan nomor urut peserta (khususnya digit 10 s.d 14):
– Nomor urut peserta untuk masing-masing kabupaten/kota
dimulai dari angka 1 dan berakhir dengan angka sesuai jumlah kuota kabupaten/kota.
• Contoh: Kabupaten Y memiliki kuota 279, maka monor urut pesertanya adalah 00001 s.d. 00279.
• Cara mengurutkan nomor peserta dimulai dari jenjang:
– TK PNS - TK bukan PNS – SD PNS - SD bukan PNS – SMP PNS - SMP bukan PNS – SMA PNS - SMA bukan PNS – SMK PNS - SMK bukan PNS
57
Pengendalian Program
• Ruang Lingkup Pengendalian
– Pendataan guru per sekolah per kabupaten/kota – Jadwal persiapan dan pelaksanaan program
– Penetapan kuota kabupaten/kota
– Mekanisme dan prosedur penetapan calon guru peserta sertifikasi
– Proses penetapan peserta sertifikasi guru di provinsi dan kabupaten/kota
– Mekanisme pemberian nomor peserta sertifikasi guru oleh LPMP – Sosialisasi dan pemberian format-format ke guru peserta
sertifikasi guru
– Pelaporan dari pihak yang terlibat (akademis dan keuangan) – Pemantauan dan evaluasi program oleh LPMP
– Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan selanjutnya
58
Pelanggaran dan Sanksi
• Sumber informasi
– surat resmi – telepon
– surat elektronik (e-mail) – laporan langsung
• SOP
– Informasi pelanggaran – Klarifikasi informasi – Pemberian sanksi
64
Tulislah nama terang dan tanda tangan Anda dengan balpoin. Tanda tangan jangan sampai keluar dari kotak yang tersedia.
Isilah nama sekolah dan kabupaten/kota tempat Anda bertugas dengan tulisan biasa, bukan huruf cetak. Kemudian salinlah dengan balpoin pada tempat yang tersedia pernyataan:
Dengan ini saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam formulir ini adalah benar.
65
Unit Pelayanan Masyarakat (UPM)
• UPM berfungsi sebagai berikut.
– Pusat informasi umum tentang pelaksanaan
sertifikasi guru.
– Mediator antara masyarakat dan guru dengan
penyelenggara sertifikasi guru.
– Pusat pelayanan masyarakat (internal dan
eksternal) tentang pelaksanaan sertifikasi
guru.
67
Alamat Layanan
Direktorat Profesi Pendidik, Ditjen PMPTK Up. Subdit Program
Komplek Depdiknas, Gedung D Lantai 14 Jl. Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta 10002
Telp. 021-57974121, 021-57974122
E-mail : upm@sertifikasiguru.org
Direktorat Ketenagaan, Ditjen Dikti
Komplek Depdiknas, Gedung D Lantai 5 Jl. Jenderal Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta 10002
Telp 021-57946053 Fax 021-57946052
Email: subditppk@ditnaga-dikti.org