• Tidak ada hasil yang ditemukan

Topik Pembahasan - 2018 Pelatihan UnivGDLab Safety KIMIA 190318 Print01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Topik Pembahasan - 2018 Pelatihan UnivGDLab Safety KIMIA 190318 Print01"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Dr.rer.nat. Budiawan (Chemical Toxicologist) (Head of Chemistry Study Programm)

Department of Chemistry/Center for Environmental Safety and Risk Assessment Faculty of Sciences - University of Indonesia

Dr.Budiawan@gmail.com & dr.budiawan@sci.ui.ac.id

2

Topik Pembahasan

Ø

Pentingnya menerapkan aspek keselamatan

keamanan dan Lingkungan di laboratorium.

Ø

Pengelolaan Bahan Kimia di Laboratorium

v

Upaya reduksi risiko kerja di Lab.

v

Bekerja dengan Bahan berbahaya (B2) &

Instrument dan penanganannya secara

aman .

Ø

Pengelolaan Limbah dan Kesiap siagaan/

Tanggap darurat.

Ø

Penutup.

(2)

Laboratorium

Kimia FMPA UI

Before & After

PERMASALAHAN

6

Apa saja pemicu "kecelakaan Lab.”... ?

1. Informasi yang kurang tentang bahaya (hazard) ?

2. Kepedulian “safety” rendah ?

3. Kesalahan kelengkapan bangunan dan/atau

laboratorium ?

4. Kesalahan dalam deteksi daerah potensial risiko ?

5. Kesalahan penanganan Bahan berbahaya ?

6. Kesalahan penyimpanan ?

7. dan lain-lain… (seperti: stress, kelelahan/beban)

Kecelakaan terutama terjadi karena

(3)

7

PENTINGNYA MENERAPKAN ASPEK KEAMANAN…

UU KESEHATAN No 36/2009

BAB XI

KESEHATAN LINGKUNGAN

Pasal 162

(3) Lingkungan sehat… :

bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain:

a. limbah cair; b. limbah padat; c. limbah gas;

d. sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah; f. zat kimia yang berbahaya;

g. kebisingan yang melebihi ambang batas; h. radiasi sinar pengion dan non pengion

8

Pedoman

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

UU 3/1951 & UU 21/2003

UU 1/1970

9 UU 13/2003/

PP no.50/2012

Hak Pekerja/Buruh mendapatkan perlindungan melalui penerapan SMK3 di semua perusahaan

Operasionalisasi Pengawasan efektif

(4)

Apa yang Salah dlm kelola Bahan Kimia di Laboratorium

tsb.?

11

(5)

13

Elemen“Labelling“wadah/ botol…

Identitas Bahan Kimia

Informasi Lain : - Risiko & Keselamatan - APD

- Penyimpanan - Transportasi Simbol Bahaya

14

Gas

Contoh: CO, SOx, NOx, Ammonia

Uap/VOCs

(Bahan organik mudah menguap) Contoh: Benzena (Pelarut dan Bahan bakar/MIGAS),

Formaldehida (Industri lem/kayu)

Partikulat

Contoh

:

Debu Pb, Kadmium, Kromium, (Industri logam,

cat dll.)

• Mikroorganisme: E.coli; Salmonella

(6)

CONTOH:

—

Gas bertekanan , Seperti :

v Oksigen (dapat membakar)

v  Hidrogen (mudah terbakar)

v Asetilen (mudah terbakar)

v  Petroleum Eter (mudah terbakar).

v  NO2/N2O5 (mudah terbakar)

—

Zat reaktif thd. air dan zat yang bereaksi

hebat dengan asam.

v  NaCN + HCl è NaCl + HCN (gas Racun)

þ Kurang supervisi/pengawasan

þ Jenuh

þ Dalam masa pemulihan

þ Salah dalam penempatan kerja

þ Kelelahan

þ Instruksi yang salah

þ Kurang pelatihan

þ Kurang peduli terhadap

keselamatan

Kenali Siapa Pekerja Berisiko…?

Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Gunakan APD yang tepat sesuai dengan bahan berbahaya yang digunakan :

•  Pelindung mata tahan bahan kimia •  Sarung tangan tahan bahan kimia •  Jas Laboratorium tahan bahan kimia •  Sepatu pelindung tahan bahan kimia

Dalam kasus tertentu :

•  Masker dengan respirator •  Masker dengan pelindung wajah

penuh •  Penutup telinga Upaya Reduksi Risiko…..

(7)

Kacamata Pelindung

(Safety Googles)

• Gunakan kacamata keselamatan yang dapat

melindungi mata dengan baik

• Untuk pengguna kacamata pribadi, gunakan

kacamata tambahan atau kacamata keselamatan

yang telah diresepkan oleh dokter 29

Mengapa..?

BAHAYA (H: HAZARD):

Sifat intrinsik suatu bahan berbahaya (Kimia/biologi), baik tunggal maupun campuran yang mampu menimbulkan efek merugikan

• RISIKO (R: RISK):

Risiko menyatakan kemungkinan terjadinya bahaya akibat kontak dgn suatu bahan berbahaya (kimia/biologi).

• EXPOSURE (E:PAPARAN):

Kontak zat asing (Xenobiotic “bahan kimia/Biologi”) terhadap tubuh

atau organ mahluk hidup dengan intensitas dan besaran yang dapat terukur (konsentrasi)

(8)

22

Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Mengurangi risiko kehilangan staff/SDM.

Mengurangi risiko kehilangan alat dan

bahan kimia (Infrastruktur).

Dll.

APAKAH ADA PERATURAN/PEDOMANNYA ?!?

Laboratorium Aman

Mengapa dan Apa Manfaatnya…?

Pedoman Dasar di Laboratorium

q Baca instruksi keselamatan sebelum bekerja

q Selalu gunakan ALAT PELINDUNG DIRI yang sesuai

q Kenali bahaya dan risiko bahan kimia yang dipakai

q Kenali prosedur dan lokasi fasilitas tanggap darurat

q Hindari kontak dengan bahan kimia seminimal mungkin

q Dilarang makan dan minum di lab

q Dilarang merokok di lab

q Dilarang berlari di lab

q Dilarang menggunakan telepon selular bekerja di lab.

q Letakkan tas/barang pada lemari penyimpanan

Cegah aktifitas yang berisiko

di Laboratorium

(9)

Bekerja dengan Peralatan Gelas

•  Hati-hati saat menggunakan alat-alat gelas yang perlu disambung dengan alat gelas lain, seperti kondensor, atau alat gelas yang memiliki tutup dan atau keran/katup terbuat dari gelas, seperti corong pisah, buret dan labu ukur. •  Berikan sedikit pelumas/vaselin pada bagian sambungan

antar gelas dan pada tutup atau keran dan katup yang terbuat dari gelas.

•  Pastikan bagian sambungan gelas terpasang dengan baik

Mencium uap bahan kimia

• Jangan menghirup bahan kimia secara langsung.

• Jika dalam keadaan tertentu harus mencium

uapnya, lakukan dengan cara mengipaskan uapnya saja secara perlahan-lahan.

Memipet cairan kimia

• Jangan pernah memipet larutan dengan mulut.

• Gunakan bulb saat memipet larutan kimia.

(10)

Menggunakan peralatan destilasi

•  Bekerja dengan peralatan destilasi dapat berisiko jika

tidak dilakukan dengan hati-hati

•  Pemanasan dengan suhu terlalu tinggi, menyebabkan

terjadinya letupan.

•  Pastikan selang air ke kondensor terpasang dengan baik

•  Tambahkan batu didih dalam labu destilasi sebelum

pemanasan.

Mengekstraksi bahan kimia

dengan Corong Pisah

• Jangan arahkan ujung

keran corong pisah menghadap orang lain • Bekerja dengan pelarut

organik yang mudah menguap dilakukan di dalam lemari asam • Sebaiknya, gunakan

pula pelindung pernafasan yang dilengkapi catrigde untuk menyerap uap bahan organik

Bekerja dengan bahan kimia

beracun atau korosif

• Hati-hati saat bekerja dengan bahan kimia

korosif atau beracun, gunakan sarung tangan tahan bahan kimia dan lakukan di lemari asam.

• Untuk menuang bahan kimia korosif dari botol

(11)

Penimbangan bahan kimia

• Lakukan penimbangan bahan kimia di ruang

khusus bebas kontaminasi.

• Hindari penghirupan serbuk saat menimbang

serta terjadinya tumpahan.

• Bersihkan selalu alat timbang sebelum dan

sesudah penimbangan.

Unattended Experiment

(Meninggalkan Eksperimen)

• Jika hendak meninggalkan eksperimen untuk jangka

waktu tertentu, buatlah keterangan/informasi eksperimen yang dipasang didekat instrumen yang digunakan atau eksperimen yang sedang dilakukan, ditandatangani oleh peneliti/pelaku dan pengawas

laboratorium/pembimbing penelitian.

33

Menggunakan alas kaki terbuka (open-toed shoes) / sandal tidak diperbolehkan di laboratorium

Pekerja lab tidak boleh menggukanan sarung tangan, jas laboratorium, atau APD lainnya di luar laboratorium

(12)

Label pada Wadah Sekunder

ü Tempat melakukan reaksi kimia (gas/uap/ kabut).

ü Lemari asam yang mampu dapat menetralkan uap/gas/kabut bahan kimia, dan

mengeluarkannya melalui sistim pengeluaran udara.

Safe Laboratory Procedures :

GUNAKAN LEMARI ASAM SECARA BENAR

-  Bekerja di dalam dengan jarak 6” (15 cm) dari penutup

-  Di tengah-tengah lemari asam

-  Ketinggian penutup sekitar ~18” (45 cm)

- Tutup saat tidak digunakan

(13)

Kaca penutup terbuka lebar

Kaca penutup diturunkan hingga posisi operasional

yang sesuai

Kontrol Uap dapat tumpah melalui pembatas dan memasuki udara di ruangan kerja

Uap terperangkap dalam lemari asam

- panas, percikan api, air, uap air hidratasi eksotermik - oksigen (oksidasi)

Bahan Kimia

Bahan Lain Wadah

Lingkungan

- Korosif : H2SO4, HCl, NaOH - Kebocoran : uap, gas beracun,

interaksi antar bahan (inkompabilitas)

- oksidator dan reduktor - Garam beracun + asam - Logam + asam

Semua kombinasi tersebut akan

mengakibatkan ledakan atau

reaksi eksotermis !!!

INTERAKSI BAHAN KIMIA (CONTOH)

Acetic acid + Acetaldehyde

Copper (II) sulphide + Cadmium chlorate

(14)

Asam, anorganik

Oksidator Toksik, anorganik X = Inkompatibel – jangan disimpan bersama-sama

Periksa secara berkala, apakah ada bahan kimia yang mengalami kerusakan, kebocoran atau kadaluarsa

(15)

Limbah

à

buangan produk yang telah dipakai dan tidak

dimungkinkan dapat didaur ulang

Limbah Kimia

à

buangan bahan kimia (padat, cair, dan gas)

yang telah dipakai dan tidak dapat didaur

ulang

Upaya Reduksi Limbah…

Sebelum membeli dan menggunakan BAHAN (KIMIA), pikirkan terlebih dahulu :

• Apakah kita benar-benar membutuhkan

bahan kimia tersebut dan sebanyak itu… ?? • Apakah kita memiliki fasilitas penyimpanan

untuk bahan kimia tersebut ?

• Apakah kita memiliki wadah penampung

limbah khusus atau dapat mengelola limbah untuk bahan kimia tersebut ?

• Apakah bahan kimia tersebut dapat di

daur-ulang ?

44

LESS IS BETTER…!!!

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA

Limbah merupakan polusi lingkungan

Bukti tanggung jawab moral dan etika profesi

Bukti peduli lingkungan

(16)

SUMBER BAHAN LIMBAH

LABORTORIUM:

a.

Bahan baku yang sudah kadaluarsa

b.

Bahan habis pakai (pelarut &

bahan kimia terpakai).

c.

Produk proses di dalam lab.

d.

Limbah padat & B2 lainnya.

LIMBAH LABORATORIUM

Proses netralisasi limbah

Proses untuk membuat derajat keasaman air limbah menjadi netral (berkisar antara pH 7 - 8). Proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan asam atau basa .

Proses sedimentasi

Pemisahan suspensi secara grafitasi menjadi padatan dan cairan. Sedimentasi dibutuhkan untuk

mengurangi beban pada instalasi pengolahan sekunder (biological) agar proses selanjutnya berjalan lebih optimal.

Pengolahan Secara Kimia:

Unit Koagulasi

Berfungsi untuk mencampurkan koagulan

dengan air limbah sehingga terbentuk flok

yang dibantu dengan pengadukan cepat.

Unit Flokulasi

(17)

Contoh Teknologi

Pengolahan Limbah Lab

Secara Sederhana

(Netralisasi Asam-Basa)

Mengapa..?

Telepon darurat

Alarm Tanda Keadaan Darurat

Pintu Keluar Darurat

Perlengkapan Penanganan Tumpahan Bahan Berbahaya Kotak Pertolongan

Pertama Pada Kecelakaan

Keran pencuci tubuh darurat (Safety Shower)

(18)

52

Jika terkena mata…

• Cuci mata dengan air yang banyak.

• Sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah

hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal.

• Catat nama bahan kimia yang terkena mata

tersebut, segera bawa korban ke dokter.

Sekurang-kurangnya 15 menit

53

Sekurang-kurangnya 15 menit

Jika kulit terluka/tergores…

• Bersihkan bagian kulit yang terkena, oleskan obat untuk luka gores menggunakan kapas yang steril.

• Tutup luka dengan plester cepat.

54

Jika kulit terkena luka bakar…

(19)

55

Jika terhirup…

• Jauhkan dari paparan. • Jika perlu, beri

oksigen atau pernafasan buatan. • Hubungi

Penanggung Jawab Laboratorium. • Segera bawa ke

dokter.

56

Jika tertelan…

•  Segera hubungi Penanggung Jawab Laboratorium atau segera ke dokter. Catat bahan kimia yang tertelan. •  Jangan dirangsang untuk

muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. •  Jika terjadi muntah, jaga

posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. •  Jika korban tidak sadar,

putar posisi kepala ke samping. Segera bawa korban ke dokter.

57

Jika terkena tangan atau tubuh…

•  Lepaskan segera pakaian,

perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi.

•  Cuci bagian yang terkena

dengan sabun dan air yang banyak atau mandi

menggunakan emergency

shower (sekurang-kurangnya 15-20 menit).

•  Hubungi Penanggung Jawab

Laboratorium.

•  Segera bawa korban ke

(20)

Proses Terjadinya Api

(21)

Ingat ! tidak semua kebakaran

dapat dipadamkan dengan air !

Tanggap Darurat :

Hal-hal penting yang harus tersedia !!!

• Nomor Telepon Keadaan Darurat

à Tidak boleh dalam keadaan mati dan harus

dapat dihubungi setiap saat.

• Rute dari ruang kerja menuju Emergency Exit

• Lokasi :

- Telepon - Kotak P3K

- Penanggung Jawab Laboratorium - Petugas P3K/Dokter terdekat - Alat Pemadam Kebakaran - Alarm Kebakaran - Kran Pencuci Mata Darurat - Pembasuh Badan Darurat

Telepon Darurat

– informasi yang harus ditanyakan -

1. Dimana

kecelakaan terjadi?

2.

Siapa

nama yang menelepon?

3.

Apa

kecelakaan yang terjadi ?

4.

Berapa

jumlah korban ?

à

Jangan menutup telepon, sebelum

(22)

Jika terjadi Kebakaran Besar…

Ikuti prosedur keadaan darurat

(

emergency plan

).

Jangan panik. Hubungi Penanggung Jawab

Lab/Petugas Pemadam Kebakaran

Tutup segera lemari asam, hentikan

seluruh aliran listrik dan instrumentasi

yang sedang beroperasi.

Tarik atau tekan tombol alarm kebakaran.

Personil yang bertanggung jawab

memperingatkan seluruh personil di

laboratorium dan memastikan seluruh

personil telah keluar dari laboratorium

sebelum dirinya sendiri.

• Jangan sentuh bahan yang tumpah !!!

• Jangan menggunakan tisu atau kain untuk membersihkan tumpahan bahan kimia yang berbahaya !!!

Untuk tumpahan bahan kimia organik, atau jumlahnya sedikit, absorpsi dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar.

" B e n d u n g l o k a s i lokasi tumpahan, isolasi d a e r a h b a h a y a d a n dilarang masuk.

Tumpahan Banyak

(23)

Laporkan

semua :

Kecelakaan

Luka

Api/Kebakaran

Tumpahan

Kejadian fatal atau

nyaris terjadi

kematian

Laporan Kejadian Kecelakaan

Sebelum Meninggalkan Laboratorium :

•  Matikan : –  Gas –  Air

–  Listrik/Pembangkit Tenaga –  Aliran vakum

–  Aliran tekanan –  Peralatan pemanas

•  Identifikasi dan kemas limbah serta buang dengan benar •  Kunci/keluarkan dan beri tanda peralatan yang rusak •  Dekontaminasi permukaan area kerja dan peralatan •  Kembalikan peralatan/perlengkapan yang tidak

digunakan

•  Tinggalkan jas laboratorium di dalam laboratorium

(24)

TRAINNING LAB SAFETY UI

(PENINGKATAN PEDULI

SAFETY

)

70 (PENGGUNAAN APD & CARA KERJA SAFETY DI LAB.)

It takes only…

Ø

One minute to write a safety rule

Ø

One hour to hold a safety meeting

Ø

One week to plan a safety program

Ø

One month to put in operating

Ø

One year to win a safety award

Ø

One life time to make a safe worker

BUT… IT TAKES ONLY ONE SECOND TO

DESTROY IT ALL

with ………...an accident

Akibat Pelanggaran Aturan Kerja di Laboratorium !

Kehancuran …!!!

Bahaya Ledakan (Explosive) dan Kebakaran (Flammable)

(25)

Terima Kasih

Thank You

Danke Schön

Dr. rer. nat. Budiawan

Ø Ketua Program Studi Sarjana Kimia FMIPA Universitas Indonesia.

Ø S3 (Dr.rer.nat.) – Ins>tute for Toxicology, Wurzburg University, Germany, 1997

Ø Lecturer in the field of Toxicology, Chemical Safety and Chemical Risk assessment

Ø Chemical Safety and Security Officer Training, Thailand

Ø Head of Center for Environmental Safety and Risk Assessment FMIPA UI

Ø Coordinator for Laboratory Safety-University of Indonesia

Ø Anggota Tim Nasional penyusun Rancangan Undang-Undang tentang Bahan Kimia

Ø Trainer for:

v Global Harmoniza-on System for Classifica-on and Labelling of Chemicals (GHS) v Registra-on, Evalua-on, Authoriza-on and Restrc-on of Chemicals (REACH) Ø Consultant for Hazardous Chemical for : Government ins>tu>on; BPOM, Kementerian

Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, Pusat K3 Kemnakertrans, WHO, UNITAR, JICA.

Ø Reseach ac>vi>es:

v Chemical Carcinogens and Toxicity of Chemicals v DNA Adduct as Biomarker for Cancer Risk

Referensi

Dokumen terkait

pengembangan objek wisata Taman Nasional Tambora harus berbasis pada ecotourism, yang berarti tidak merusak bahkan menghilangkan potensi aslinya karena yang dijual

Dengan semakin berkembangnya ranah hukum, semakin berkembang pula tugas kejaksaan Republik Indonesia, yang awalnya hanya bertugas dalam perkara pidana baik dalam

Adapun cara yang dilakukan dalam menghitung hari tersebut adalah dengan cara menghitung dari tanggal satu (1) hari pertama awal bulan Hijriyah, dihitung dari empat

Pendidikan sosial adalah usaha mempengaruhi yang dilakukan dengan sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan diri dalam

Hambatan internal yang dirasakan setelah tutorial untuk pertama kalinya berkembang menjadi hambatan eksternal yaitu keterbatasan literatur, terlalu banyak tugas dan padatnya

Adapun langkah-langkah metode simulasi adalah 1) Pendidik bersama peserta didik memilih dan menyusun cuplikan suatu situasi kehidupan nyata. Selanjutnya pendidik

Tạm giữ bàn ủi ở tư thế nằm ngang trước khi bạn sử dụng lại chức năng tăng cường hơi nước. Chất gỉ và cặn rỉ ra từ đế

Menyikapi fenomena tersebut, para CDO TCM bekerjasama dengan pihak POKJA dan tokoh masyarakat di kampung binaan terutama di Kampung Empakuq, Empas, dan Muara Bunyut mempunyai