• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1505813845BAB X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB X ASPEK KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 1505813845BAB X"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

X

ASPEK

KELEMBAGAAN

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapaihasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsisebagai motor penggerak RPI2‐JM Bidang Cipta Karya agar dapatdikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tatalaksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untukmelakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tatalaksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melaluimekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagaioperator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untukmeningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketigakomponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satukesatuan.

10.1. ArahanKebijakanKelembagaanBidangCiptaKarya

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum

dalampengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang CiptaKarya pada pemerintahan kabupaten/kota.

1. Undang‐UndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerahmengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan danmenjalankan otonomi seluas‐luasnya, dengan tujuan meningkatkankesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saingdaerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakanotonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yangditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatuorganisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk kedalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerahsekurang‐kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuankeuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputisasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas,luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatanpenduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yangakan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Olehkarena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagimasing‐masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan

(2)

dariPasal 7 Bab III, yang berbunyi: “(1) Urusan wajib sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahanyang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsidan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan denganpelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umummerupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah,sehingga penyusunan RPI2‐JM bidang Cipta Karya sebagai salahsatu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkanPemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi

Daerah

Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang BinaMarga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PUmerupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentukdinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub‐bagian dan masingmasingbidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010‐2014

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untukmeningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasidiperlukan adanya upaya penataan kelembagaan danketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber

daya manusiaaparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi,penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran,

sertapengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahdan aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telahditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan dilingkungan instansi pemerintah,

seperti perbaikan standar operasidan prosedur (SOP) dan penerapan e‐government

di berbagaiinstansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja dilingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerahdiharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistemketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanismekerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upayapeningkatan akuntabilitas kinerja.

5. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010‐2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri PendayagunaanAparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentangPedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan ReformasiBirokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteriini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulaitahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutansesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen inimemberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme sertaprosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaanpelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

(3)

(tiga) pilar birokrasi, yaitukelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia(SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perludilanjutkan dan

disesuaikan dengan program reformasi birokrasipemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu :

1. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen

perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

2. Program Penataan Peraturan Perundang‐undangan, meliputi: penataan berbagai

peraturan perundang‐undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

3. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan

fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

4. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan

fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e‐government;

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem

rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

6. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

7. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit

kerja masing‐masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

9. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender

dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender kedalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembagapemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikanuntuk melaksanakan pengarusutamaan gender gunaterselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,pemantauan, evaluasi atas kebijakan dan programpembangunan nasional yang berperspektif gender sesuaidengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masingmasing. Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya padaumumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiapprogram/kegiatan Cipta Karya. Untuk itu perlu

diperhatikan dalampengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya

untukmemasukkan prinsip‐prinsip PUG, demikian pula di dalampengelolaan RPI2‐ JM Bidang Cipta Karya.

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang

(4)

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanandasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintahkabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalamPermen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagiandari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menanganibidang ke‐ PU‐an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yangdituangkan di dalam dokumen RPI2‐JM.

Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggungjawab dalam

koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidangPU, sedangkan

Bupati/Walikota bertanggung jawab dalampenyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi danpenyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum danPenataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggungjawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupunkabupaten/kota.

8. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor57Tahun2007tentangPetunjuk

TeknisPenataanOrganisasiPerangkatDaerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalampenataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukumpenetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda).Penjabaran tupoksi masing‐masing SKPD Provinsi ditetapkandengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerahsebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagimasyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasanperkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaanmerupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnyajenis pelayanan bidang Cipta Karya, seperti perumahan, air minum,drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan airlimbah.

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan

KebutuhanPegawaiBerdasarkanBebanKerjaDalamRangkaPenyusunan

FormasiPegawaiNegeriSipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansipemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkanbeban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalamperhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harusdiperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata‐rata,dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukanpembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkanBupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaanpelayanan perkotaan.

Berdasarkan peraturan‐peraturan di atas, maka dimungkinkan

(5)

10.2. KondisiEksisting

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.

10.2.1. KondisiKeorganisasianBidangCiptaKarya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke‐3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya.

Menurut Peraturan Daerah Kabupten Cilacap No. 39 Tahun 2011, Organisasi Pemerintah yang menangani urusan Bidang Cipta Karya saat ini di Kabupaten Cilacap yaitu Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang cipta karya dan tata ruang.Untuk melaksanakan tugas pokok, Dinas CiptaKarya dan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang cipta karya dan tata ruang;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang cipta

karya dan tata ruang;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang cipta karya dan tata ruang;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Sumber: dcktr.cilacapkab.go.id

Gambar10.1

Struktur Organisasi DCKTR Kabupaten Cilacap

A. KepalaDinas

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai uraian tugas :

1) Merumuskan perencanaan strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai

(6)

(RPJMD) Kabupaten agar dapat digunakan sebagai acuan kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Merumuskan kebijakan dan strategi pembangunan perkotaan dan perdesaan

wilayah kabupaten mengacu kebijakan nasional dan provinsi;

5) Melaksanakan fasilitasi dan pembangunan dan pengelolaan prasarana

perkotaan dan pedesaan;

6) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan sarana prasarana air

minum;

7) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan serta pengawasan

prasarana air limbah;

8) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan serta pengawasan

pengelolaan dan pengembangan prasarana persampahan;

9) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan serta pengawasan

pengelolaan drainase dan pengendalian banjir;

10) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan kawasan termasuk

kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangun (lisiba);

11) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan penanggulangan permukiman

kumuh/ nelayan;

12) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan kawasan;

13) Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pembangunan gedung dan

lingkungan;

14) Melaksanakan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan jasa konstruksi;

15) Melaksanakan fasilitasi pembiayaan pembangunan baru dan perbaikan

perumahan;

16) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan perumahan, permukiman,

tata bangunan, pengelolaan air minum, drainase, air limbah, persampahan, pertamanan, permakaman dan tata ruang;

17) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

18) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Dinas Cipta Karya

dan Tata Ruang;

19) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang;

20) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

21) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

22) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

B. Sekretariat

(7)

pengelolaanadministrasi keuangan, tata usaha dan kearsipan, rumah tangga, perlengkapan,hubungan masyarakat, keprotokolan dan kepegawaian serta koordinasi tugas‐tugas UPT.Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretariat pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi:

1) penyusunan program kerja dibidang kesekretariatan;

2) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis kegiatan Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang;

3) pengelolaan penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi program

kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

4) pelaksanaan koordinasi tugas‐tugas bidang dan UPT;

5) pengelolaan urusan administrasi keuangan

6) pengelolaan tata usaha, kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan, hubungan

masyarakat, keprotokolan dan kepegawaian kegiatan Dinas Cipta Karya dan TataRuang;

7) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Sekretaris mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Sekretariat berdasarkan Rencana Strategis kegiatan

Dinas

2) Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

3) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan

4) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

6) Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja kegiatan Dinas

CiptaKarya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

7) Mengoordinasikan tugas‐tugas dan kegiatan‐kegiatan bidang agar tercipta

keselarasan dan keterpaduan kerja;

8) Mengoordinasikan dan mengolah bahan serta materi penyusunan Rencana

Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan, Kebijakan Umum Anggaran‐PPAS, Rencana Kerja Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Rencana Kerja Anggaran Perubahan dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran, laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati di lingkup kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang berdasarkan bahan dan materi dari bidang‐bidang sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku.

9) Memproses pengajuan Surat Permintaan Pembayaran‐Uang Persediaan, Surat

(8)

10) Menyelia kegiatan verifikasi atas laporan surat pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di lingkup Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sesuai dengan prosedur, mekanisme dan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

11) Mengesahkan surat pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD di lingkup

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang guna dikirimkan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah;

12) Menyusun jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, buku besar, jurnal

umum dan laporan realisasi anggaran baik bulanan, semester maupun tahunan;

13) Melaksanakan verifikasi dan pencatatan atas laporan penambahan atau

pengurangan aset sebagai bahan pembuatan neraca kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

14) Menyusun bahan evaluasi dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan;

15) Mengelola tata usaha dan kearsipan sesuai dengan peraturan perundang‐

undangan yang berlaku melalui pengendalian surat masuk dan surat keluar agar tercipta tertib

16) administrasi ketatausahaan;

17) Mengelola kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan di lingkup

kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

18) Mengelola urusan kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala, laporan mekanisme kepegawaian, daftar hadir pegawai, cuti dan administrasi pegawai lainnya dalam rangka tertib administrasi kepegawaian;

19) Melaksanakan pembinaan bidang tata usaha dan kepegawaian di lingkup

kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

20) Menyusun bahan koordinasi penyelenggaraan rapat dinas meliputi pengaturan

jadual rapat internal, atur acara dan materi rapat yang berasal dari unit kerja yang akan menyelenggarakan rapat

21) Melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan gedung, rumah tangga,

perlengkapan, peralatan kantor dan kendaraan dinas serta lingkungan kantor untuk kelancaran, keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan tugas ;

22) Mengelola penggunaan air, listrik dan telepon serta jasa komunikasi lainnya di

lingkup kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang agar tercipta efektifitas dan efisensi dalam penggunaannya;

23) Menyusun bahan inventarisasi aset daerah di lingkup kegiatan Dinas Cipta

Karya dan Tata Ruang sebagai bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit;

24) Melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan penatausahaan

keuangan sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

25) Melaksanakan koordinasi dalam pengusulan/ penunjukkan kuasa pengguna

anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan bendahara serta pejabat penatausahaan keuangan lainnya sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

26) Menyelia pengelolaan kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran‐Uang

(9)

Pembayaran‐Tambah Uang dan Surat Permintaan Pembayaran‐Langsung Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil serta verifikasi Surat Permintaan Pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku;

27) Menyiapkan dan menelaah bahan penyusunan peraturan perundang‐undangan

yang berhubungan dengan kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

28) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

29) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Sekretariat;

30) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Sekretariat;

31) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

32) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

33) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya

C. SubbagianPerencanaan

Subbagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan

perencanaan,pengendalian, evaluasi, pelaporan pelaksanaan program kegiatan Cipta Karya dan TataRuang.Kepala Subbagian Perencanaan mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Subbagian Perencanaan berdasarkan program kerja

Sekretariat dan Rencana Strategis kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisanuntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran‐PPAS, Rencana

Kerja Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Rencana Kerja Anggaran Perubahan dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran berdasarkan bahan dan materi daribidang‐bidang sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku;

5) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas‐tugas dan kegiatan‐kegiatan

bidang agar tercipta keselarasan dan keterpaduan kerja;

6) Menyiapkan bahan dan materi penyusunan Rencana Strategis setiap 5 (lima)

tahun berdasarkan bahan dan materi dari bidang‐bidang sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku;

7) Menyiapkan bahan dan materi penyusunan Rencana Kerja setiap tahun

berdasarkan bahan dan materi dari bidang‐bidang sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku;

8) Menyiapkan bahan dan materi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah setiap tahun berdasarkan bahan dan materi dari bidang‐ bidang sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku;

9) Menyiapkan bahan dan materi penyusunan Laporan Penyelenggaraan

(10)

10) Menyiapkan bahan dan materi laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan serta evaluasi kegiatan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang berdasarkan bahan dan materi bidang‐bidang sesuai metodologi dan ketentuan yang berlaku;

11) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

12) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Subbagian

Perencanaan;

13) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Subbagian Perencanaan;

14) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

15) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

16) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

D. SubbagianKeuangan

Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan melakukan

pengelolaanpenatausahaan keuangan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.Kepala Subbagian Keuangan mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Subbagian Keuangan berdasarkan program kerja

Sekretariat dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing

4) Memproses pengajuan Surat Permintaan Pembayaran‐Uang Persediaan, Surat

Permintaan Pembayaran‐Ganti Uang, Surat Permintaan Pembayaran‐Tambah Uang dan Surat Permintaan Pembayaran‐Langsung Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil serta verifikasi Surat Permintaan Pembayaran Dinas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ke bidang yang terkait;

5) Menyiapkan bahan untuk menyelia kegiatan verifikasi atas laporan surat

pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan prosedur, mekanisme dan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

6) Menyiapkan bahan untuk pengesahan surat pertanggungjawaban atas

pelaksanaan

7) APBD guna dikirimkan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah;

8) Menyiapkan bahan penyusunan jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas,

buku besar, jurnal umum dan laporan realisasi anggaran baik bulanan, semester maupun tahunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

9) Melakukan verifikasi dan pencatatan atas laporan penambahan atau

pengurangan aset sebagai bahan pembuatan neraca Dinas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang;

10) Menyiapkan bahan penyusunan evaluasi dan laporan pertanggungjawaban

(11)

11) Menyiapkan bahan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan penatausahaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

12) Menyiapkan bahan koordinasi dalam pengusulan/ penunjukkan kuasa

pengguna anggaran, pejabat pembuat komitmen, pejabat pelaksana teknis kegiatan dan bendahara serta pejabat penatausahaan keuangan lainnya di lingkup Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku;

13) Menyiapkan bahan penyeliaan pengelolaan kelengkapan Surat Permintaan

Pembayaran‐Uang Persediaan, Surat Permintaan Pembayaran‐Ganti Uang, Surat Permintaan Pembayaran‐Tambah Uang dan Surat Permintaan Pembayaran‐ Langsung Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil serta verifikasi Surat

14) Permintaan Pembayaran di lingkup Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah sesuai ketentuan yang berlaku;

15) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

16) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Subbagian

Keuangan;

17) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Subbagian Keuangan;

18) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

19) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

20) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

E. SubbagianUmum

Subbagian Umum mempunyai tugas mempunyai tugas melakukan pengelolaanadministrasi umum yang meliputi tata usaha, kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan,hubungan masyarakat dan keprotokolan, serta pengelolaan urusan kepegawaian DinasCipta Karya dan Tata Ruang. Kepala Subbagian Umum mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Subbagian Umum berdasarkan program kerja

Sekretariatsebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisanuntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan pengelolaan tata usaha dan kearsipan sesuai dengan

peraturan perundang‐undangan yang berlaku melalui pengendalian surat masuk dan suratkeluar agar tercipta tertib administrasi ketatausahaan;

5) Menyiapkan bahan pengelolaan urusan kepegawaian yang meliputi kenaikan

pangkat, kenaikan gaji berkala, laporan mekanisme kepagawaian, daftar hadir pegawai, cuti dan administrasi kepegawaian dalam rangka tertib administrasikepegawaian;

6) Menyiapkan bahan pengelolaan kegiatan hubungan masyarakat dan

(12)

7) Menyiapkan bahan pembinaan bidang tata usaha dan kepegawaian di lingkup DinasCipta Karya dan Tata Ruang;

8) Menyiapkan bahan koordinasi penyelenggaraan rapat dinas meliputi

pengaturan jadual rapat internal, atur acara dan materi rapat yang berasal dari unit kerja yangakan menyelenggarakan rapat;

9) Menyiapkan bahan pengelolaan dan pemeliharaan gedung, rumah tangga,

perlengkapan, peralatan kantor dan kendaraan dinas serta lingkungan kantor untukkelancaran, keamanan dan kenyamanan dalam pelaksanaan tugas ;

10) Menyiapkan bahan penggunaan air, listrik dan telepon serta jasa komunikasi

lainnya di lingkup Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang agar tercipta efektifitas dan efisensidalam penggunaannya;

11) Menyiapkan bahan inventarisasi aset daerah di lingkup Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang sebagai bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit;

12) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

13) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Subbagian Umum;

14) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Subbagian Umum;

15) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

16) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

17) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

F. BidangPermukimandanTataBangunan

Bidang Permukiman dan Tata Bangunan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahanpelaksanaan kegiatan bidang perumahan, permukiman dan tata bangunan.Untuk melaksanakan tugas pokok, BidangPermukiman dan Tata Bangunan menyelenggarakan fungsi :

1) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perumahan, permukiman

dan tata bangunan;

2) penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang perumahan,

permukiman dan tata bangunan;

3) penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang perumahan,

permukiman dan tata bangunan;

4) pengelolaan administrasi bidang permukiman dan tata bangunan;

5) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

G. SeksiPerumahandanPermukiman

Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas menyiapkan bahan menyiapkanpelaksanaan kegiatan pengelolaan perumahan dan permukiman.Kepala Seksi Perumahan dan Permukiman mempunyai uraian tugas:

1) Menyusun program kerja Seksi Perumahan dan Permukiman berdasarkan

program kerja Bidang Permukiman dan Tata Bangunan dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

(13)

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)

kabupaten bidang pembiayaan perumahan serta pedoman dan manual perencanaan, pembangunan dan pengelolaan Prasarana, Sarana, Utilitas (PSU) skala kabupaten;

5) Menyiapkan bahan pelaksanaan, penerapan dan penyesuaian pengaturan

instrumen pembiayaan dalam rangka penerapan sistem pembiayaan;

6) Menyiapkan bahan fasilitasi bantuan teknis bidang pembiayaan perumahan

kepada para pelaku serta fasilitasi bantuan pembiayaan pembangunan dan pemilikan rumah serta penyelenggaraan rumah sewa di tingkat kabupaten;

7) Menyiapkan bahan pemberdayaan pelaku pasar dan pasar perumahan di

tingkat kabupaten;

8) Menyiapkan bahan pelaksanaan upaya efisiensi pasar dan industri perumahan

skalakabupaten;

9) Menyiapkan bahan pembinaan, kerjasama serta pemanfaatan badan usaha

pembangunan perumahan, baik BUMN,BUMD, koperasi, perorangan maupun swasta, yang bergerak dibidang usaha industri bahan bangunan, industri komponen banguan, konsultan, kontraktor dan pengembang di kabupaten;

10) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tindakan turun tangan dalam

penyelenggaraan pembangunan perumahan dan Prasarana, Sarana, Utilitas (PSU)yang berdampak lokal;

11) Menyiapkan bahan fasilitasi percepatan pembangunan perumahan skala

kabupaten;

12) Menyiapkan bahan pembangunan Rusunawa dan Rusunami lengkap dengan

penyediaan tanah, Prasarana, Sarana, Utilitas (PSU) dan pengelolaan serta pemeliharaan diperkotaan, pusat kegiatan perdagangan/produksi;

13) Menyiapkan bahan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai

stimulan di RSH, Rusun dan Rusus dengan melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan;

14) Menyiapkan bahan pelaksanaan SPM perumahan dan Prasarana, Sarana,

Utilitas (PSU) pesisir dan pantai serta pulau kecil di kabupaten;

15) Menyiapkan bahan penetapan harga sewa rumah;

16) Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan rumah susun untuk masyarakat

berpenghasilan rendah MBR dan rumah khusus, rumah nelayan, dan pulau‐ pulau kecil;

17) Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan manual penghunian, dan

pengelolaan perumahan setempat dengan acuan umum SPM nasional;

18) Menyiapkan bahan penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)

pembangunan perumahan swadaya di kabupaten;

19) Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kebijakan dan strategi kabupaten

(14)

20) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan kebijakan dan strategi kabupaten tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan swadaya;

21) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan

strategi kabupaten tentang lembaga pendukung pembangunan perumahan, pendataan perumahan dan peningkatan kapasitas pelaku pembangunan perumahan

22) swadaya;

23) Menyiapkan bahan sosialisasi kebijakan strategi, program dan Norma, Standar,

Pedoman dan Manual (NSPM) pembangunan perumahan swadaya di kabupaten;

24) Menyiapkan bahan pengkajian kebijakan dan peraturan daerah kabupaten yang

terkait dengan pembangunan perumahan swadaya;

25) Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan strategi kabupaten dalam

pengembangan kawasan;

26) Menyiapkan bahan pembinaan teknis, monitoring, evaluasi dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan dan strategi Rencana Kabupaten dalam Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Daerah (RP4D‐Kabupaten);

27) Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan strategi serta pembangunan dan

pengelolaan kawasan skala besar dan kawasan khusus, pelaksanaan penyelenggaraan keterpaduan prasarana kawasan dan keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang;

28) Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan dan penanganan masalah dan

sengketa bidang perumahan di kabupaten;

29) Menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi penanganan masalah dan sengketa

bidang perumahan di kabupaten;

30) Menyiapkan bahan pelaksanaan dan sosialisasi Norma, Standar, Pedoman

danManual (NSPM) penyediaan lahan untuk pembangunan perumahan di kabupaten;

31) Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan kabupaten tentang

pembangunanperumahan sesuai dengan penataan ruang dan penataan pertanahan di kabupaten,pendayagunaan pemanfaatan hasil teknologi bahan bangunan, sosial ekonomibudaya serta Prasarana, Sarana, Utilitas (PSU) pendukung perumahan danpemberdayaan para pelaku pendukung pembangunan perumahan;

32) Menyiapkan bahan kemitraan antara pemerintahan daerah, badan usaha,

dankelompok masyarakat dalam pembangunan perumahan;

33) Menyiapkan bahan fasilitasi peningkatan kapasitas pelaku

pembangunanperumahan pemerintah, swasta dan masyarakat serta penyelesaian eksternasitaspembangunan perumahan di kabupaten;

34) Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi

KawasanSiap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba);

35) Menyiapkan bahan pelaksanaan kerjasama swasta, masyarakat tingkat

nasionaldalam pembangunan Kasiba/Lisiba;

(15)

37) Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategipenanggulangan permukiman kumuh/nelayan;

38) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

39) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Perumahan

danPermukiman;

40) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Perumahan dan

Permukiman;

41) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan

ketentuanperundang‐undangan yang berlaku;

42) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepadaatasan sesuai dengan bidang tugasnya;

43) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

H. SeksiTataBangunan

Seksi Tata Bangunan mempunyai tugas menyiapkan bahan menyiapkan pelaksanaankegiatan pengelolaan tata bangunan.Kepala Seksi Tata Bangunan mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Seksi Tata Bangunan berdasarkan program kerja

Bidang Permukiman dan Tata Bangunan dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan penetapan kebijakan dan strategi mengenai bangunan

gedung dan lingkungan;

5) Menyiapkan bahan pertimbangan teknis penyelenggaraan IMB dan pendataan

bangunan gedung serta penetapan persyaratan administrasi dan teknis untuk bangunan gedung adat, semi permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dibangun di lokasi bencana;

6) Menyiapkan bahan penyusunan dan penetapan Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (RTBL) ;

7) Menyiapkan bahan penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan dengan

berbasis pemberdayaan masyarakat;

8) Menyiapkan bahan pembangunan dan pengelolaan bangunan gedung dan

rumah negara yang menjadi aset pemerintah;

9) Menyiapkan bahan penetapan status bangunan gedung dan lingkungan serta

pengawasan dan penertiban pelestarian bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi dan dilestarikan yang berskala lokal;

10) Menyiapkan bahan pengawasan dan penertiban pembangunan, pemanfaatan,

dan pembongkaran bangunan gedung;

11) Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan pembinaan jasa konstruksi yang

telah ditetapkan;

12) Menyiapkan bahan penelitian dan pengembangan sistem informasi serta

peningkatan kemampuan teknologi jasa konstruksi;

13) Menyiapkan bahan pertimbangan teknis perizinan usaha jasa konstruksi;

14) Menyiapkan bahan pengawasan tata lingkungan;

(16)

16) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Tata Bangunan;

17) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Tata Bangunan;

18) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

19) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

20) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

I. Bidang Pengelolaan Air Minum, Drainase dan Air Limbah

Bidang Pengelolaan Air Minum, Drainase dan Air Limbah mempunyai tugas pokokmenyusun bahan pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan air minum, drainase dan airlimbah.Untuk melaksanakan tugas, Bidang Air Minum,Drainase dan Air Limbah, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pengelolaan air

minum,drainase dan air limbah;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang pengelolaan

airminum, drainase dan air limbah;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang pengelolaan

airminum, drainase dan air limbah;

d. pengelolaan administrasi bidang pengelolaan air minum, drainase dan

airlimbah;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang Pengelolaan Air Minum, Drainase dan Air Limbah mempunyai uraiantugas:

1) Menyusun program kerja Bidang Pengelolaan Air Minum, Drainase dan Air

Limbahberdasarkan Rencana strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagaipedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan

3) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Menyusun bahan penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan dan strategi

pengembangan air minum di daerah;

6) Melaksanakan koordinasi penetapan BUMD sebagai penyelenggara Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM);

7) Menyusun bahan rekomendasi teknis untuk izin penyelenggaraan

pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayahnya.

8) Menyusun bahan peningkatan kapasitas teknis dan manajemen pelayanan air

minum di wilayah kabupaten termasuk kepada Badan Pengusahaan Pelayanan (operator) BUMD;

9) Menyusun bahan penetapan pemenuhan kebutuhan air baku untuk

(17)

10) Menyusun bahan fasilitasi penyelenggaraan bantuan teknis (bantek) kepadakecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalampenyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);

11) Menyusun bahan rencana identitas pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum

12) (SPAM) wilayah administrasi kabupaten;

13) Menyusun bahan penyediaan prasarana dan sarana air minum untuk

daerahbencana dan daerah rawan air;

14) Menyusun bahan pengawasan terhadap seluruh tahapan

penyelenggaraanpengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);

15) Menyusun bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan

SistemPenyediaan Air Minum (SPAM) yang utuh di wilayahnya;

16) Menyusun bahan penetapan peraturan daerah NSPK drainase,

pematusangenangan dan air limbah di wilayah kabupaten berdasarkan SPM yang disusunpemerintah pusat dan provinsi;

17) Menyusun bahan peningkatan kapasitas teknik dan manajemen

penyelenggaradrainase, pematusan genangan dan air limbah;

18) Menyusun bahan penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi

sistemdrainase dan penanggulangan banjir serta koordinasi dengan daerah sekitarnya;

19) Menyusun bahan penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan prasarana

dansarana drainase dan air limbah;

20) Menyusun bahan penyusunan rencana Identitas prasarana dan sarana drainase

danair limbah;

21) Menyusun bahan rekomendasi teknis untuk izin penyelenggaraan prasarana

dansarana air limbah;

22) Menyusun bahan pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha dan

masyarakatdalam penyelenggaraan pengembangan PS air limbah;

23) Menyusun bahan penyelenggaraan bantuan teknis (bantek) pada

kecamatan,pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraanprasarana dan sarana air limbah.

24) Menyusun bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase,

pengendalibanjir dan pengembangan air limbah;

25) Menyusun bahan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan

drainase,pengendalian banjir dan air limbah;

26) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

27) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan

28) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Bidang Pengelolaan Air

Minum,Drainase dan Air Limbah;

29) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan

ketentuanperundang‐undangan yang berlaku;

30) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepadaatasan sesuai dengan bidang tugasnya;

31) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

(18)

J. Seksi Pengelolaan Air Minum

Seksi Pengelolaan Air Minum mempunyai tugas menyiapkan bahan menyiapkanpelaksanaan kegiatan pengelolaan air minum.Kepala Seksi Pengelolaan Air Minum mempunyai uraian tugas:

1) Menyusun program kerja Seksi Pengelolaan Air Minum berdasarkan program

kerja Bidang Pengelolaan Air Minum, Drainase dan Air Limbah dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah mengenai kebijakan dan

strategi pengembangan air minum di daerah;

5) Menyiapkan bahan penetapan BUMD sebagai penyelenggara Sistem Penyediaan

Air Minum (SPAM);

6) Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk izin penyelenggaraan

pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayahnya.

7) Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas teknis dan manajemen pelayanan air

minum di wilayah kabupaten termasuk kepada Badan Pengusahaan Pelayanan (operator) BUMD;

8) Menyiapkan bahan penetapan pemenuhan kebutuhan air baku untuk

kebutuhan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);

9) Menyiapkan bahan fasilitasi penyelenggaraan bantuan teknis (bantek) kepada

kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);

10) Menyiapkan bahan penyusunan rencana identitas pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM) wilayah administrasi kabupaten;

11) Menyiapkan bahan penyediaan prasarana dan sarana air minum untuk daerah

bencana dan daerah rawan air;

12) Menyiapkan bahan pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan

pengembangan SPAM;

13) Menyiapkan bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pengembangan SPAM

yang utuh di wilayahnya;

14) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

15) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Pengelolaan

Air Minum;

16) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Pengelolaan Air Minum;

17) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

18) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

19) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

(19)

K. SeksiDrainasedanAirLimbah

Seksi Drainase dan Air Limbah mempunyai tugas menyiapkan bahan menyiapkanpelaksanaan kegiatan pengelolaan drainase dan air limbah.Kepala Seksi Drainase dan Air Limbah mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Seksi Drainase dan Air Limbah berdasarkan program

kerja Bidang Pengelolaan Air Minum, Drainase dan Air Limbah dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah Norma, Standar Pedoman dan

Kriteria (NSPK) drainase, pematusan genangan dan air limbah di wilayah kabupaten berdasarkan SPM yang disusun pemerintah pusat dan provinsi;

5) Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas teknik dan manajemen

penyelenggara drainase, pematusan genangan dan air limbah;

6) Menyiapkan bahan penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi

sistem drainase dan penanggulangan banjir serta koordinasi dengan daerah sekitarnya;

7) Menyiapkan bahan penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan

prasarana dan sarana drainase dan air limbah;

8) Menyiapkan bahan penyusunan rencana Identitas prasarana dan sarana

drainase dan air limbah;

9) Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk izin penyelenggaraan prasarana

dan sarana air limbah;

10) Menyiapkan bahan pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat

dalam penyelenggaraan pengembangan Prasarana Sarana (PS) air limbah;

11) Menyiapkan bahan penyelenggaraan bantuan teknis (bantek) pada kecamatan,

pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah.

12) Menyiapkan bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase,

pengendali banjir dan pengembangan air limbah;

13) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase,

pengendalian banjir dan air limbah;

14) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

15) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Drainase dan

Air Limbah;

16) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Drainase dan Air Limbah;

17) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

18) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

19) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

(20)

L. BidangPersampahandanPertamanan

Bidang Persampahan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok menyusun

bahanpelaksanaan kegiatan dibidang persampahan, pertamanan dan

permakaman.Untuk melaksanakan tugas pokok, BidangPersampahan dan Pertamanan, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang persampahan,

pertamanan dan permakaman;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang persampahan,

pertamanan dan permakaman;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang persampahan,

pertamanan dan permakaman;

d. pengelolaan administrasi bidang persampahan, pertamanan dan permakaman;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Kepala Bidang Persampahan dan Pertamanan mempunyai uraian tugas:

1) Menyusun program kerja Bidang Persampahan dan Pertamanan berdasarkan

Rencana strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan

3) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Menyusun bahan penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan

prasarana

6) dan sarana persampahan;

7) Menyusun bahan rekomendasi teknis untuk izin pelayanan dan pengelolaan

persampahan;

8) Menyusun bahan peningkatan kapasitas manajemen dan fasilitasi kerjasama

dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana persampahan;

9) Menyusun bahan pemberian bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah

desa, serta kelompok masyarakat prasarana dan sarana persampahan;

10) Menyusun bahan penyelengaraan dan pembiayaan pembangunan prasarana

dan sarana persampahan;

11) Menyusun bahan rencana identitas pengembangan prasarana dan sarana

persampahan;

12) Menyusun bahan pengawasan terhadap seluruh tahapan pengembangan

persampahan;

13) Menyusun bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan prasarana dan sarana

persampahan;

14) Menyusun bahan pengawasan dan pengendalian atas pengendalian Norma,

Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK) persampahan;

15) Menyusun bahan penetapan peraturan daerah kebijakan Pertamanan dan

(21)

16) Menyusun bahan rekomendasi teknis untuk izin pelayanan dan pengelolaan pertamanan dan permakaman;

17) Menyusun bahan perencanaan teknis pengelolaan pertamanan, penghijauan

kota, jalur hijau, lapangan, median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

18) Melaksanakan kegiatan pemeliharaan taman, penghijauan kota, hijau, lapangan,

median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

19) Menyusun bahan sosialisasi tentang pertamanan, penghijauan kota, jalur hijau,

lapangan, median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

20) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan

pengelolaan pertamanan, penghijauan kota, jalur hijau, lapangan, median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

21) Menyusun bahan rencana identitas pengembangan prasarana dan sarana

pertamanan dan permakaman (kecuali taman makam pahlawan);

22) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

23) Melaporkan pelaksanaan tugas‐tugas Bidang Persampahan dan Pertamanan

kepada Kepala Dinas;

24) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Bidang Persampahan dan

Pertamanan;

25) Memberikan penilaian kerja dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan

ketentuan perundang‐undangan yang berlaku;

26) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

27) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya;

M. Seksi Persampahan

Seksi Persampahan mempunyai tugas menyiapkan bahan menyiapkan bahanpelaksanaan kegiatan pengelolaan persampahan.Kepala Seksi Persampahan mempunyai uraian tugas:

1) Menyusun program kerja Seksi Persampahan berdasarkan program kerja

Bidang Persampahan dan Pertamanan dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

(22)

4) Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah kebijakan pengembangan prasarana dan sarana persampahan;

5) Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk izin pelayanan dan pengelolaan

persampahan;

6) Menyiapkan bahan peningkatan kapasitas manajemen dan fasilitasi kerjasama

dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana persampahan;

7) Menyiapkan bahan pemberian bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah

desa, serta kelompok masyarakat prasarana dan sarana persampahan;

8) Menyiapkan bahan penyelengaraan dan pembiayaan pembangunan prasarana

dan sarana persampahan;

9) Menyiapkan bahan rencana identitas pengembangan prasarana dan sarana

persampahan;

10) Menyiapkan bahan pengawasan terhadap seluruh tahapan pengembangan

persampahan;

11) Menyiapkan bahan evaluasi kinerja penyelenggaraan prasarana dan sarana

persampahan;

12) Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian atas pengendalian Norma,

Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK) persampahan;

13) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

14) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi

Persampahan;

15) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Persampahan;

16) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

17) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

18) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

N. Seksi Pertamanan dan Permakaman

Seksi Pertamanan dan Permakaman mempunyai tugas menyiapkan bahan

menyiapkanpelaksanaan kegiatan pengelolaan pertamanan dan

permakaman.Kepala Seksi Pertamanan dan Permakaman mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Seksi Pertamanan dan Permakaman berdasarkan

program kerja Bidang Persampahan dan Pertamanan dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan

3) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah kebijakan Pertamanan dan

permakaman;

6) Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk izin pelayanan dan pengelolaan

(23)

7) Menyiapkan bahan perencanaan teknis pengelolaan pertamanan, penghijauan kota,

8) jalur hijau, lapangan, median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa,

pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

9) Melakukan kegiatan pemeliharaan taman, penghijauan kota, hijau, lapangan,

median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

10) Menyiapkan bahan sosialisasi tentang pertamanan, penghijauan kota, jalur

hijau, lapangan, median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian ,daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai, sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

11) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan

pengelolaan pertamanan, penghijauan kota, jalur hijau, lapangan, median jalan, pengaman jalan, rel kereta api, jalur pipa, pedestrian, daerah penyangga lapangan udara, pohon ayoman jalan, makam, sempadan sungai, sempadan pantai,sempadan bangunan sempadan situ dan rawa;

12) Menyiapkan bahan penyusunan rencana identitas pengembangan prasarana

dan sarana pertamanan dan permakaman (kecuali taman makam pahlawan);

13) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

14) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Pertamanan

dan Permakaman;

15) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Pertamanan dan

Permakaman;

16) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan

perundang‐undangan yang berlaku;

17) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

18) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

O. Bidang Tata Ruang

Bidang Tata Ruang mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan kegiatanperencanaan, pengendalian dan pemanfaatan tata ruang.Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang TataRuang menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan,

pengendalian dan pemanfaatan tata ruang;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang perencanaan,

pengendalian dan pemanfaatan tata ruang;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang perencanaan,

pengendalian dan pemanfaatan tata ruang;

d. pengelolaan administrasi bidang perencanaan, pengendalian dan pemanfaatan

(24)

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Kepala Bidang Tata Ruang mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Bidang Tata Ruang berdasarkan Rencana strategis

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan

3) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Menyusun bahan penetapan penataan ruang perairan sampai dengan 4 (empat)

mildari garis pantai;

6) Menyusun bahan penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi

ruangkawasan/lahan wilayah dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang;

7) Menyusun bahan penetapan kawasan tata ruang strategis pedesaan, perkotaan

dankabupaten;

8) Menyusun bahan sosialisasi Norma Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK),

StandarPelayanan Minimal (SPM) bidang penataan ruang;

9) Menyusun bahan perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan

strukturdan pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten;

10) Menyusun bahan pelaksanaan pembangunan sesuai program pemanfaatan

ruangwilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten;

11) Menyusun bahan pengembangan sistem informasi dan komunikasi

penyebarluasandan informasi penataan ruang kabupaten;

12) Melaksanakan koordinasi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan

tataruang;

13) Menyusun rencana detail tata ruang untuk Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten(RTRWK) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kabupaten;

14) Melaksanakan pemanfaatan Norma Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK),

StandarPelayanan Minimal (SPM) bidang penataan ruang;

15) Melaksanakan pemanfaatan kawasan andalan, kawasan strategis kabupaten

dankawasan lintas kabupaten sebagai bagian dari Norma Standar Pedoman danKriteria (NSPK);

16) Menyusun bahan penegndalian pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan

strategiskabupaten;

17) Menyusun kawasan zonasi sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan

ruangkabupaten;

18) Menyusun bahan rekomendasi teknis untuk izin pemanfaatan ruang yang

sesuaidengan RTRWK;

19) Menyusun bahan rekomendasi teknis untuk pembatalan izin pemanfaatan

ruangyang tidak sesuai dengan RTRWK;

20) Menyusun bahan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di

wilayahkabupaten;

21) Menyiapkan bahan pembentukan lembaga yang bertugas

(25)

22) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

23) Melaporkan pelaksanaan tugas‐tugas Bidang Tata Ruang kepada Kepala Dinas;

24) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Bidang Tata Ruang;

25) Memberikan penilaian kerja dan prestasi kerja bawahan sesuai dengan

ketentuan perundang‐undangan yang berlaku;

26) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

27) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya;

P. SeksiPerencanaanTataRuang

Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai tugas menyiapkan bahan menyiapkanpelaksanaan kegiatan perencanaan tata ruang.Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai uraian tugas:

1) Menyusun program kerja Seksi Perencanaan Tata Ruang berdasarkan program

kerja Bidang Tata Ruang dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan penetapan penataan ruang perairan sampai dengan 4

(empat) mil dari garis pantai;

5) Menyiapkan bahan penetapan kriteria penentuan dan perubahan fungsi ruang

kawasan/lahan wilayah dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang;

6) Menyiapkan bahan penetapan kawasan tata ruang strategis pedesaan,

perkotaan dan kabupaten;

7) Menyiapkan bahan sosialisasi Norma Standar Pedoman dan Kriteria (NSPK),

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang penataan ruang;

8) Menyusun bahan pengembangan sistem informasi dan komunikasi

penyebarluasan dan informasi penataan ruang kabupaten;

9) Menyiapkan bahan koordinasi pendidikan, pelatihan, penelitian dan

pengembangan tata ruang;

10) Menyiapkan bahan penyusunan rencana detail tata ruang untuk Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis kabupaten;

11) Menyiapkan bahan perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan

struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten;

12) Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan sesuai program pemanfaatan

ruang wilayah kabupaten dan kawasan strategis kabupaten;

13) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

14) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Perencanaan

Tata Ruang;

(26)

16) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuan perundang‐undangan yang berlaku;

17) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya;

18) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

tugasnya.

Q. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang

Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang mempunyai tugas menyiapkanpelaksanaan kegiatan pengendalian dan pemanfaatan tata ruang.Kepala Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Tata

Ruangberdasarkan program kerja Bidang Tata Ruang dan Rencana Strategis Dinas CiptaKarya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisanuntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

3) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Menyiapkan bahan pemanfaatan NSPK dan SPM bidang penataan ruang;

5) Menyiapkan bahan pemanfaatan kawasan andalan, kawasan strategis

kabupatendan kawasan lintas kabupaten sebagai bagian dari NSPK;

6) Menyiapkan bahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan

strategiskabupaten;

7) Menyiapkan bahan penyusunan kawasan zonasi sebagai pedoman

pengendalianpemanfaatan ruang kabupaten;

8) Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk izin pemanfaatan ruang yang

sesuaidengan RTRWK;

9) Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk pembatalan izin pemanfaatan

ruangyang tidak sesuai dengan RTRWK;

10) Menyiapkan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang di

wilayahkabupaten;

11) Menyiapkan bahan pembentukan lembaga yang bertugas

melaksanakanpengendalian pemanfaatan ruang tingkat kabupaten;

12) Memeriksa tugas‐tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

13) Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Seksi Pengendalian

danPemanfaatan Tata Ruang;

14) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi Pengendalian

danPemanfaatan Tata Ruang;

15) Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan

ketentuanperundang‐undangan yang berlaku;

16) Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis

kepadaatasan sesuai dengan bidang tugasnya;

17) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

(27)

R. UPTDinasCiptaKaryadanTataRuang

UPT Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang terdiri dari : a. UPT Cilacap, dengan wilayah kerja :

1. Kecamatan Cilacap Selatan; 2. Kecamatan Cilacap Tengah; 3. Kecamatan Cilacap Utara; 4. Kecamatan Jeruklegi; 5. Kecamatan Kawunganten; 6. Kecamatan Bantarsari; 7. Kecamatan Kesugihan; 8. Kecamatan Kampung Laut. b. UPT Kroya, dengan wilayah kerja : 1. Kecamatan Kroya;

2. Kecamatan Adipala; 3. Kecamatan Maos; 4. Kecamatan Sampang; 5. Kecamatan Nusawungu; 6. Kecamatan Binangun.

c. UPT Sidareja, dengan wilayah kerja : 1. Kecamatan Sidareja;

2. Kecamatan Kedungreja; 3. Kecamatan Patimuan; 4. Kecamatan Gandrungmangu; 5. Kecamatan Cipari.

d. UPT Majenang, dengan wilayah kerja : 1. Kecamatan Majenang;

2. Kecamatan Cimanggu; 3. Kecamatan Karangpucung; 4. Kecamatan Wanareja; 5. Kecamatan Dayeuhluhur.

e. UPT Rumah Susun Sederhana Sewa ;

UPT Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai tugas melakukan sebagian tugasDinas Cipta Karya dan Tata Ruang di wilayah kerjanya berdasarkan peraturanperundang‐undangan yang berlaku.Kepala UPT Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang mempunyai uraian tugas :

1) Menyusun program kerja UPT Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang berdasarkan

program kerja dan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun

lisan

3) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

4) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

masing‐masing untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang‐undangan dan petunjuk

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi penelitian areal IP 300 di Subang pada saat penelitian telah terjadi serangan hama tikus yang cukup besar (Komunikasi Pribadi), sehingga lingkungan areal

mengatakan bahwa tingkat pendapatan setelah revitalisasi mengalami penurunan, menurut beberapa pedagang pasar tradisional Jrakah, mengatakan bahwa revitalisasi memang

Lesen kelas menggantikan mana-mana lesen lain yang diberikan oleh Menteri dan hendaklah menjadi lesen tunggal yang dipegang oleh pemegang lesen berkenaan dengan

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil yang dapat menyebabkan pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi terganggu

Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya stakeholder yang terlibat dalam pengembangan komunitas seperti dari Aparatur Sipil Negara (ASN), Badan Ekonomi

bahwa variabel bebas (bauran promosi) yang terdiri dari personal selling dan periklanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

1) Setiap Badan Layanan Umum wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan. 2) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja Badan Layanan Umum

2 Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Desa jumlah desa yang tertib tata kelola pemerintahan desa (administrasi desa, LPP Desa, LKPP Desa, ILP Desa dan Laporan Pelaksanaan