• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT ISLAM WONOKROMO SURABAYA (Studi di Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Islam Wonokromo Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT ISLAM WONOKROMO SURABAYA (Studi di Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Islam Wonokromo Surabaya)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap manusia melakukan interaksi dengan manusia lain di sekelilingnya.

Dalam menjalani aktivitasnya, maka manusia harus dalam keadaan yang sehat

baik jasmani maupun rohani. Menjaga kesehatan dapat dimulai dari diri sendiri,

namun menjaga lingkungan dan pola hidup juga sangat berpengaruh terhadap

kesehatan seseorang. Oleh karena itu, setiap individu layaknya dapat menjaga

kesehatan dengan sebaik mungkin. Pemeliharaan kesehatan perlu dilakukan untuk

penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan, namun ada kalanya kondisi

kesehatan seseorang mengalami penurunan sehingga membutuhkan penanganan.

Tujuan Negara Republik Indonesia antara lain adalah untuk memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut berarti

bahwa, negara berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan setiap warga negara

melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung penyelenggaraan pe

Terdapat 12 urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan

dasar, salah satunya yaitu pelayanan kesehatan, sebagaimana dijelaskan pada

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 11 ayat (2) Tentang Pemerintahan

Daerah. Selanjutnya, juga dijelaskan mengenai pembagian urusan pemerintahan

antara pemerintah pusat, daerah provinsi, dan daerah Kabupaten /kota, sehingga

(2)

dapat berjalan secara merata serta keseluruhan masyarakat dapat mendapatkan hak

yang sama dalam pelayanan publik.

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu tugas birokrasi dalam memenuhi

kebutuhan warga atau pengguna. Dalam hal ini, terdapat berbagai macam kondisi

masyarakat pengguna jasa layanan, seperti halnya perbedaan antara penduduk

mampu dan kurang mampu. Namun, keduanya semestinya harus mendapatkan

pelayanan kesehatan yang sama, sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1992 pada pasal 6 s/d 9 Tentang Kesehatan bahwa pemerintah

bertugas mengatur, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan,

pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan

terjangkau oleh masyarakat, pemerintah bertugas menggerakkan peran serta

masyarakat dalam menyelenggarakan dan pembiayaan kesehatan, dengan

memperhatikan fungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang

kurang mampu tetap terjamin, pemerintah bertanggung jawab untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama :

a. Waktu Rawat Inap

Proses yang dilakukan oleh pihak rumah sakit untuk peserta.

b. Ruang Rawat Inap

Proses yang dilakukan oleh pihak rumah sakit berupa kelas / golongan

ruangan.

(3)

Proses yang dilakukan pihak rumah sakit ditentukan dari besarnya biaya

ruangan yang di dapat peserta.

d. Biaya Obat Inap

Proses yang dilakukan oleh pihak rumah sakit ditentukan oleh perawatan

peserta.

Selanjutnya dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, bahwa Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum yang dibentuk untuk

menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. Jaminan kesehatan bertujuan

agar peserta mendapatkan pemeliharaan kesehatan, perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, yang telah membayar iuran, atau iurannya

dibayarkan oleh pemerintah. Iuran yag dimaksud merupakan iuran jaminan

kesehatan yang dibayar secara teratur oleh peserta atau pemerintah untuk program

jaminan kesehatan. Selanjutnya, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun

2013 Tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan Pasal 13 ayat (1) Iuran

Peserta menjadi bagian terbesar dari dana jaminan sosial yang dikelola oleh BPJS.

Dana Jaminan Sosial sebesar-besarnya dipergunakan untuk membiayai manfaat

jaminan sosial, dan hanya sebagian kecil digunakan untuk membiayai administrasi

penyelenggaraan jaminan sosial.

Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan

oleh BPJS terdiri atas 2 kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

jaminan kesehatan dan Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan

(4)

Dijelaskan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, bahwa peserta PBI

Jaminan Kesehatan, adalah peserta yang tergolong tidak mampu yang telah didata

dan divalidasi oleh Dinas Sosial Kabupaten / Kota setempat untuk menerima

bantuan iuran, sedangkan peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan adalah peserta

yang bekerja pada sektor formal maupun informal dan mampu untuk membayar

iuran yang besarnya ditentukan kemudian. Pada proses pembiayaan iuran ini,

terdapat beberapa tahapan-tahapan pengelolaan biaya iuran bukan peserta PBI dan

iuran yang dibayarkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan

untuk peserta penerima PBI.

Dalam pelayanan kesehatan, tentunya terdapat sumber daya yang

dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan. Undang-Undang Nomor 23

Tahun 1992 Tentang Kesehatan Pasal 49, menyebutkan bahwa sumber daya

kesehatan merupakan semua perangkat keras dan perangkat lunak diperlukan

sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan, meliputi :

a. Tenaga kesehatan;

b. Sarana kesehatan;

c. Perbekalan kesehatan;

d. Pembiayaan kesehatan;

e. Pengelolaan kesehatan;

f. Penelitian dan pengembangan kesehatan

Menurut data jumlah kepersertaan Jaminan Kesehatan Nasional per Oktober

(5)

291.686 penduduk Kota Surabaya telah mendaftarkan diri menjadi peserta

Jaminan Kesehatan Nasional, sedangkan menurut Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Surabaya tahun 2014 tercatat 836.778 penduduk di Kota

Surabaya, artinya kurang dari 50% penduduk Kota Surabaya yang telah

mengakses program BPJS Kesehatan. Seperti yang telah dikutip dari media massa

sebagai berikut :

Surabaya, beritatrans7.com – Untuk cakupan kepersertaan Jaminan Kesehatan Nasional dalam kesehatan sebagaimana data tahun 2015 oktober tercatat sebanyak 291.686 warga miskin surabaya atau sebesar 40% dari total penduduk telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional , dimana sebanyak 84,6 juta orang dari total penduduk

Sumber : BeritaTrans7 (Dikutip, 12 oktober 2015)

Hal tersebut karena, sebagian besar masyarakat cenderung tidak

mendaftarkan diri apabila masih dalam keadaan sehat. Padahal, program jaminan

kesehatan oleh Jaminan Kesehatan Nasional diselenggarakan sebagai jaminan

kesehatan bagi masyarakat. Seperti yang telah diberitakan dalam media massa

sebagai berikut :

Surabaya, 16/1 – Minat masyarakat Surabaya, Jawa Timur untuk mendaftar program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui jalur umum masih rendah, terbukti hingga pertengahan oktober baru terdapat 250-an pendaftar.

“Dari ratusan pendaftar JKN jalur umum tersebut sebagian besar adalah peserta dadakan yang berasal dari pasien rumah sakit ini, karena ini memang beda dengan asuransi lain, begitu mendaftar bisa langsung digunakan, “kata Kepala Jaminan Kesehatan. Menurutnya, animo masyarakat Surabaya untuk mendaftar Jaminan Kesehatan tersebut jauh lebih rendah dibanding dengan beberapa kabupaten maupun kota lain. Sumber : JawaPos (Dikutip, 12 oktober 2015)

Sejauh ini, Jaminan Kesehatan Nasional telah mengupayakan berbagai cara

(6)

sosial maupun turun langsung memberikan sosialisasi, agar seluruh lapisan

masyarakat mengetahui dan segera menerapkan. Namun pada kenyataannya,

sebagaian dari masyarakat Kota Surabaya mendaftarkan diri sebelum sakit, hal ini

menjadi kendala dalam prinsip kegotong royongan, karena merupakan prinsip

kebersamaan antar Peserta dalam menanggung beban biaya Jaminan Sosial, yang

diwujudkan dengan kewajiban setiap Peserta membayar iuran sesuai dengan

tingkat gaji, upah, atau penghasilannya.

Sedangkan dalam hal pembiayaan, tujuan pemerintah dalam hal pembiayaan

sudah tercapai, karena pemerintah telah berkomitmen untuk mencukupi

kebutuhan dana Jaminan Kesehatan Nasional. Sehingga seharusnya tidak ada

klaim yang terlambat untuk pusat kesehatan. Menurut Badan Pusat Statistik

Provinsi Jawa Timur 2015, terdapat sebanyak 13,50% penduduk miskin di Kota

Surabaya, yang seharusnya mendapatkan Bantuan Iuran Kesehatan dari

Pemeritnah Pusat. Kemudian penduduk yang tergolong mampu dapat

mendaftarkan diri dan anggota keluarganya sebagai peserta bukan penerima PBI

pada Jaminan Kesehatan Nasional dan dapat membayar iuran secara rutin.

Selain itu, menurut Jaminan Kesehatan Nasional yang menjadi kendala bagi

pelayanan kesehatan dan pada pusat kesehatan adalah jumlah dokter dan tenaga

medis yang sudah melebihi rasio yang ditentukan, seharusnya rasio dokter dan

pasien adalah 1:5000, namun pada Kota Surabaya 1 orang dokter melayani hingga

lebih dari 5000 pasien. Hal ini dapat mempengaruhi ketelitian para dokter dalam

(7)

Sementara itu, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014

Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, terdapat

beberapa program yang harus terlaksana dalam pelaksanaan Jaminan Nasional

Kesehatan oleh Jaminan Kesehatan Nasional, diantaranya adalah

penyelenggaraan, peserta dan kepesertaan, pendanaan, pelayanan kesehatan, serta

monitoring dan evaluasi. Dengan adanya kendala yang ada, menyebabkan

program jaminan Kesehatan Nasional tidak dapat berjalan dengan baik.

Rumah Sakit Islam Wonokromo telah melayani Program Jaminan Kesehatan

Nasional dan memiliki jumlah peserta tercatat sebanyak 328.176 penduduk Kota

Surabaya telah mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan, Rumah Sakit

Islam Wonokromo telah melayani Program Jaminan Kesehatan Nasional yang

telah diberikan kepada masyarakat.

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, maka penulis akan menyusun

skripsi dengan judul : Implementasi Program Pelayanan Kesehatan bagi peserta

Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Islam Wonokromo Surabaya (Studi

Pada Rumah Sakit Islam Wonokromo Surabaya).

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang diambil

adalah :

“Bagaimana Implementasi Program Pelayanan Kesehatan bagi peserta

Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Islam Wonokromo

Surabaya” ?

(8)

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan ini adaalah :

“Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Program

Pelayanan Kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah

Sakit Islam Wonokromo”.

1. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama

2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama

D.Manfaat Penelitian

a) Bagi Penulis/Mahasiswa :

1. Memberikan pendalaman dan pengembangan profesi di bidangnya.

2. Menambah wacana dan pengalaman baru dalam penerapan konsep/teori

di lingkungan instansi.

3. Mengetahui secara persis perkembangan ilmu pengetahuan.

4. Memperoleh kemampuan praktis di lapangan.

5. Mempersiapkan diri menghadapai tantangan dunia kerja yang

sesungguhnya.

b) Bagi Instansi :

1. Sebagai evaluasi prosedur dan pengelolaan kearsipan pada bidang

hubungan masyarakatyang telah dilakukan selama ini.

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dan

keputusan untuk instansi.

(9)

1. Untuk menambah refrensi di perpustakaan yang dapat berguna sebagai

dasar pemikiran bagi kemungkinan adanya laporan magang sejenis

dimasa yang akan datang.

2. Menambah wilayah pembelajaran bagi mahasiswa Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur , terutama dalam

Program Studi Ilmu Administrasi Negara.

3. Menjalin hubungan strategis antara Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur dengan instansi pemerintah melalui kegiatan

praktek magang mahasiswa.

4. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusan mahasiswa

Referensi

Dokumen terkait

Tradisional yang dimaksud di sini adalah bahwa pijakan dasar tindakan sosial karkun adalah mengikuti tradisi (baca : sunnah) nenek moyang (dalam konteks

Hasil dari penelitian ini adalah suatu program aplikasi yang dapat mencari posisi objek dari input sebuah gambar dan menghitung perubahan sudut yang harus dilakukan oleh kamera

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menghasilkan alat pemanggang kemplang kontinyu dengan infrared burner berbahan bakar LPG, mempermudah proses pemanggangan kemplang

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan

Dalam membahas sistem kesehatan sebagai lingkungan rumah sakit, berbagai pelaku kunci dalam pelayanan kesehatan perlu diidentifikasi yaitu pemerintah, masyarakat, pihak ketiga yang

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Diet Rendah Purin Terhadap Kepatuhan Penderita Asam Urat Adapun skripsi ini bukan milik

Kami U-Inspire Indonesia dan Sky Volunteer (Synersia) didukung oleh LIPI, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, PPMB ITB, FPT PRB, MDMC, Forum Sudut Pandang dan

Rješavanje jednadžbi temperaturnog polja obratka u razvijenom simulacijskom modelu indukcijskog kaljenja provodi se metodom kona č nih elementa na istoj mreži trokutnih kona č