Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM)
Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Sosialisasi Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM)
Dasar Hukum Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 2 dan 6 :Pengecualian informasi publik
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan
Pasal 101 (b)
Semua instansi pengguna wajib menjadikan
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011
tentang Penanganan Fakir Miskin Pasal 8–10 : Pendataan fakir miskin
Pasal 11 : Penetapan
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Pokja Pengelola Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin
1. Pengarah: Menteri Sosial Republik Indonesia
2. Penanggung Jawab:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial
2. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial
3. Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
4. Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik
5. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri 7. Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
3. Ketua: Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial
4. Tim Teknis: Gabungan Staff Menko PMK, Kemensos, TNP2K, Kemendagri, Bappenas dan BPS
Menteri Sosial telah membentuk Pokja Pengelola Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin (Keputusan Mensos Nomor 284/HUK/2016), dengan susunan sebagai berikut:
Mekanisme Pemutakhiran Mandiri
Data Terpadu PPFM (MPM)
Alur MPM Data Terpadu PPFM
Undang-Undang no 13/2011 Pasal 9
1) Seorang fakir miskin yang belum terdata dapat secara aktif mendaftarkan diri kepada lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis di tempat tinggalnya.
2) Kepala keluarga yang telah terdaftar sebagai fakir miskin wajib melaporkan setiap perubahan data anggota keluarganya kepada lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis di tempat tinggalnya.
3) Lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis wajib menyampaikan pendaftaran atau perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada bupati/walikota melalui camat.
4) Bupati/walikota menyampaikan pendaftaran atau perubahan data
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada gubernur untuk diteruskan kepada Menteri.
5) Dalam hal diperlukan, bupati/walikota dapat melakukan verifikasi dan validasi terhadap pendaftaran dan perubahan.
Mekanisme Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu PPFM
(MPM)
Aktif - Mandiri • Mengurangi exclusion error • Mengintegrasikan data pemda DATA TERPADU Program Penanganan Fakir Miskin (2015) DATA TERPADU TERMUTAKHIRKAN • Jumlah Rumah Tangga Bertambah • Peringkat Kesejahteraan Rumah Tangga Dimutakhirkan 1. Pendaftaran 2. Identifikasi Awal 3. Verifikasi 4. Pemutakhiran DataAlur Mekanisme Pemutakhiran Mandiri Data Terpadu PPFM
1
2
3
4
5
Pendaftar mendatangi Petugas Pendaftar(Aktif) atau Petugas Pendaftar mendatangi ruta yang diduga miskin (Pasif)
Pendaftar menunjukkan KTP dan/atau KK Pemutakhiran Data Terpadu PPFM Verifikasi Rumah Tangga Identifikasi Awal Pendaftaran Menggunakan Formulir Perubahan/Pendaftar an Data Terpadu PPFM
Data elektronik hasil pendataan dikirimkan ke Pokja Pengelola Data Terpadu PPFM Pemutakhiran Daftar Sasaran Penerima Program DESA
Pencocokan Data Rumah Tangga pendaftar dengan Data Terpadu PPFM
Penetapan daftar rumah tangga yang akan
diverifikasi/validasi (prelist)
• Menggunakan basis Data Terpadu yang sudah dimutakhirkan • Kriteria sasaran penerima program ditetapkan oleh K/L • Pemeringkatan ulang rumah tangga lama dan baru
• Menggunakan metode PMT
Standar Pelaksanaan
Tahap 1 MPM: Pendaftaran
Tujuan: mengumpukan data awal rumah tangga pendaftar untuk
digunakan dalam Tahap 2 MPM (Identifikasi Awal),meliputi
setidaknya variable berikut:
1. Nama, alamat, NIK pendaftar
2. Nama, alamat, NIK, umur, jenis kelamin Kepala Rumah Tangga 3. Jumlah KK dalam rumah tangga
4. Jumlah anggota rumah tangga (ART)
Pelaksana: perangkat kelurahan/desa (sesuai UU no 13/2011 pasal
9 ayat 1)
10
Standar Pelaksanaan
Tahap 2 MPM: Identifikasi Awal
Tujuan: mengidentifikasi kelayakan rumah tangga pendaftar untuk
diverifikasi (Tahap 3 MPM).
Pelaksana: Pemda (pengelola data di tingkat desa atau
kabupaten/kota sesuai dengan kapasitas MIS wilayah setempat).
Kegiatan: mencocokan data pendaftaran dengan Data Terpadu PPFM
menggunakan parameter minimal (NIK, no KK, nama dan alamat)
Output: daftar rumah tangga sasaran verifikasi (
prelist
)
• Sesuai UU no 13 tahun 2011 pasal 9 ayat 5, rumah tangga yang menjadi sasaran verifikasi (Tahap 3 MPM) adalah:
1. Rumah tangga yang diduga miskin/kurang mampu dan belum terdaftar di dalam Data Terpadu
2. Rumah tangga yang sudah terdaftar dalam Data Terpadu tapi ada perubahan data karakteristik social-ekonomi sejak pendataan
terakhir
Standar Pelaksanaan
Tahap 3 MPM: Verifikasi-Validasi Data Rumah Tangga
Tujuan: mengumpulkan data rinci karakteristik sosial-ekonomi rumah
tangga dalam prelist untuk proses pemeringkatan (Tahap 4 MPM)
Pelaksana: petugas/tim yang ditunjuk pemda dan telah mengikuti
pelatihan verifikasi data rumah tangga
PSKS Dinsos, anggota tim penanggulangan kemiskinan tingkat
desa/kelurahan/dusun (contoh: satgas penanggulangan
kemiskinan di Banyuwangi, tim masyarakat peduli di DKI Jakarta, TPK Dusun di Sleman)
Metode: kunjungan rumah untuk wawancara dan observasi
menggunakan instrument ‘Formulir Pendaftaran/Perubahan Data Terpadu PPFM’
Standar Pelaksanaan
Tahap 4 MPM: Pemutakhiran Data Terpadu PPFM
Pelaksana: Pokja Pengelola Data Terpadu PPFM
Frekuensi: 2 kali dalam setahun
Kegiatan:
Integrasi data rumah tangga ‘baru’ ke dalam Data Terpadu
Pemutakhiran data rumah tangga ‘lama’ sesuai hasil verifikasi
(Tahap 3 MPM)
Pemeringkatan ulang semua rumah tangga yang terdaftar
dalam Data Terpadu PPFM menggunakan metode
proxy
means testing
(PMT)
Output:
Jumlah rumah tangga terdaftar dalam Data Terpadu PPFM dapat bertambah
Peringkat baru untuk semua rumah tangga dalam Data Terpadu PPFM (naik/turun) mempengaruhi elijibilitas sebagai
Standar Pelaksanaan
Tahap 5 MPM: Pemutakhiran Daftar Sasaran Program
Pelaksana: Pokja Pengelola Data Terpadu PPFM
Frekuensi: sesuai kebutuhan program
Kegiatan:
Menyusun daftar sasaran program menggunakan Data
Terpadu PPFM yang sudah dimutakhirkan dan kriteria sasaran
program yang ditetapkan oleh penyelenggara program
Menyampaikan daftar sasaran program kepada
penyelenggara program untuk ditetapkan
Output: Daftar Sasaran Program yang termutakhirkan
Fase Rintisan MPM
Lokasi:
1. Kab. Banyuwangi 5. Kota Tarakan 9. Kab. Sleman
2. Kota Pasuruan 6. Kota Makassar 10. Kab. Sragen
3. Kota Surabaya 7. Kab. Malinau 11. Kab. Belitung Timur 4. Prov. DKI Jakarta 8. Kab. Musi Banyuasin 12. Kab. Bantaeng
11 kabupaten/kota dan 1 provinsi yang telah melaksanakan kegiatan pemutakhiran basis data kemiskinan di daerah secara mandiri
Tujuan: mendapatkan masukkan untuk pelaksanaan MPM yang efektif dan
Rencana Kegiatan April 2017 – Juni 2018
Kegiatan Apr – Jun’17 Jul-Des’17 Jan-Jun’18 WILAYAH RINTISAN1. Verifikasi Rumah Tangga (Tahap 3 MPM) di wilayah rintisan
2. Analisis dan pemeringkatan ulang Data Terpadu PPFM (Tahap 4 MPM)
3. Pemutakhiran daftar sasaran program (Tahap 5 MPM)
4. Evaluasi & diseminasi hasil pelaksanaan rintisan MPM
WILAYAH REPLIKASI