• Tidak ada hasil yang ditemukan

RINTISAN PERMAKULTUR. Tafrihan Pengawas Pokdarwis Dewi Iman Igirmranak Ketua Badan Pengawas Pokdarwis cebong sikunir DI DESA IGIRMRANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RINTISAN PERMAKULTUR. Tafrihan Pengawas Pokdarwis Dewi Iman Igirmranak Ketua Badan Pengawas Pokdarwis cebong sikunir DI DESA IGIRMRANAK"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

RINTISAN

PERMAKULTUR

DI DESA IGIRMRANAK

Disampaikan oleh :

Tafrihan

Pengawas Pokdarwis Dewi Iman Igirmranak

Ketua Badan Pengawas Pokdarwis cebong sikunir

Telephone : 085226699313

Email : tafrihan@gmail.com

Website : wisatawonosobo.com

(2)

Jumlah Penduduk

Laki-laki : 417 orang

Perempuan : 363 orang

APBDesa :1.336.581.000

Jumlah Dusun : 1

Jumlah Perades : 6orang

Kondisi Geografis

Luas Wil : 109.86 Ha

Ketinggian : 1766 Mdpl

Jarak dari Kec : 5 Km

PROFIL

(3)

PERJALANAN PERENCANAAN DAN INOVASI

DESA IGIRMRANAK

:

TAHUN 2014

KAB.WONOSOBO

MELAKSANAKAN

PROGRAM PLPBK

DI INOVASI DENGAN

PENDEKATAN ASSET

ABCD

TAHUN 2016 –

SEKARANG

Inovasi

Desa

TAHUN

2008/2009

KABUPATEN WONOSOBO

MEMBUAT

PERCONTOHAN

RPJMDES PARTISIPATIF

BERBASIS TATA RUANG

TAHUN 2015

DESA IGIRMRANAK

MENYUSUN RPJMDES

PARTISIPATIF BERBASIS

ASSET DAN TATARUANG

DESA

(GABUNGAN DARI

BERBAGI MODEL

PERENCANAAN )

TAHUN 2010

PROGRAM

PALA- PWM

(4)

Ambulan Desa Tanpa Mobil Ambulan

Rapat Tanpa Asap Rokok

Desa Wisata Lestari dan Permakultur

Merti Bumi Untuk Mengangkat Ekonomi

Kandang Komunal

(5)
(6)

ASET MANUSIA

ketrampilan, pengalaman, semangat, keinginan

ASET ORGANISASI

sanggar seni, karang taruna, KWT, PKK, arisan ibu-ibu

ASET FISIK

sekolah, masjid, pasar, balai desa

ASET ALAM

tanah, sungai, sawah, hutan, jalan, kebun

ASET EKONOMI

apa yang diproduksi dan dikonsumsi masyarakat,

kegiatan pertukaran barang dan jasa, dll

ASET BUDAYA (KEARIFAN LOKAL)

Tradisi masyarakat, kuliner, adat.

(7)
(8)
(9)
(10)

Metode penyusunan RPJMDesa

di Kabupaten Wonosobo

Analisa dan Penyusunan Draft

RPJMdes

Menganalisis matrik penggalian

gagasan (matrik 2)

Menyusun matrik rencana kegiatan

(Matrik 10)

Menyusun matrik penyelerasan

program kegiatan (matrik 1)

Menyusun narasi (bab 1 – 5)

(Alat bantu : Profil Desa, APBDes,

Sejarah Desa)

Penggalian Gagasan

Matrik 2 (Format

Penggalian Gagasan)

Proses ABCD

Discovery -> Dream -> Design ->

Destiny

DISCOVERY

Matrik 8 (Apresiasi Sektor

Pembangunan Desa)

Matrik 3 – 4 - 5 (Pemetaan Aset

Desa)

DREAM

Matrik 6 – 7 (Papan Mimpi dan Visi

Misi)

DESIGN – DESTINY

Matrik 9 (Strategi Pengembangan

Aset Desa)

(11)
(12)

Wisata Desa

“Wisata desa merupakan suatu objek wisata

yang kebetulan dimiliki suatu desa. Entah itu

wisata alam, wisata buatan, maupun wisata

religi. Akan tetapi, keterlibatan masyarakat

terbatas dan dibatasi. Hanya beberapa orang

tertentu saja yang ikut andil.”

Desa Wisata

Desa Wisata merupakan suatu kawasan pedesaan yang

menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan

keaslian pedesaaan baik dari kehidupan sosial ekonomi,

sosial budaya, adat istiadat, keseharian, kegiatan

perekonomian yang unik dan menarik, mempunyai

potensi untuk dikembangkan berbagai komponen

kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi,

makanan-minuman, cindera-mata, dan kebutuhan wisata lainnya.

sumber :

(13)

5 Daya Jual Desa

KERAJINAN

DAN

KRIYA

SENI

BUDAYA

PERTANIAN

ALAM

SITUS

KEAGAMAAN

(14)

4 Prinsip

Desa Wisata Berkelanjutan

(WTO, 1990)

DAPAT

DITERAPKAN

SECARA

TEKNOLOGI

DAPAT

DITERIMA

SECARA

SOSIAL

BERWAWASAN

LINGKUNGAN

LAYAK

SECARA

EKONOMI

(15)

Langkah-Langkah Membangun

Desa Wisata

IDENTIFIKASI

POTENSI

IDENTIFIKASI

ISU &

PERMASALAH

KONSOLIDASI

& KOMITMEN

WARGA DESA

IDENTIFIKA

SI DAMPAK

PENETAPAN

REGULASI

WISATA

PELATIHAN

DAN

PEMBEKAL

AN

BRANDING

DAN

PUBLIKASI

KEMITRAAN

DENGAN

PEMDA DAN

SWASTA

(16)

Desa Wisata Lestari

I G I R

M R A N A K

- Margi ning Tawang, Sejati ning Manah -

MASTER

PLAN

“Sebuah perjalanan menuju langit

yang kelak membekas di hati.

Sebuah pencapaian akan

kesuksesan setinggi langit,

yang harus diupayakan

dengan sepenuh hati.”

Margining Tawang,

Sejatining Manah

Tagline

Wisata

Dokumen perencanaan fisik tematik

sesuai dengan potensi dan karakter

desa.

Gambaran Umum Desa

Analisis

Konsep

Rencana Kawasan

Rencana Detail

Rencana Tindak

Kesimpulan dan Rekomendasi

(17)

| Visi Misi Wisata

1

3

2

4

5

7

6

Mewujudkan desa bersih, hijau, sehat,

dan bebas sampah,

Mewujudkan desa wisata unik dan lestari,

Mewujudkan desa makmur berbasis potensi

lokal,

Mewujudkan warga desa yang cerdas dan

kreatif,

Mewujudkan desa dengan infrastruktur yang

berkualitas baik, lengkap, dan nyaman,

Mewujudkan tatakelola pemerintahan desa

yang baik, disiplin, bersih, transparan, dan

demokratis,

Mengurangi kesenjangan sosial dan angka

kemiskinan.

Desa Igirmranak sebagai pusat wisata alam yang lestari, kreatif, dan

unggul dalam bidang infrastruktur dan tata kelola pemerintahan.

(18)

| Konsep

Wisata

/ Konsep Pengembangan

Perencanaan Desa Wisata Igirmranak berbasis Permakultur dan Budaya

/ Isu Strategis

Metode bertani dan infrastruktur yang kurang mendukung

menyebabkan kurangnya daya saing desa wisata dan riskan terhadap

bencana.

S

W

O

T

Keragaman komoditas

Koordinasi lembaga

Kongres mata air

Merti bumi

Lansdscape

Aksesibilitas

cukup jauh

Tidak mempunyai

Produk khas

Cara bertani yang

kurang ideal

Minim Vegetasi

penyangga

Dekat dengan

Sembungan

Dekat media masa

Panorama desa yang

Indah

Persaingan desa

Lokasi jauh

Tidak memiliki akses

dengan Angkutan

Umum

(19)

6 | Zona Prioritas

Zona

1

: Kawiwitan

Zona 3 : Kahuripan

Zona 2

: Sekeco

Zona 4 : Kamulyan

(20)

Zona Sekeco

Zona Sekeco sebagai kawasan pemusatan manajemen pengelolaan wisata baik permakultur maupun budaya, beserta sarana parkir dan penginapan

bagi wisatawan. Perencanaan yang diterapkan pada zona ini berupa lapangan parkir dengan daya tampung 23 mobil dan 30 motor, lobby, restoran,

kantor pengelolaan wisata, dan

guest house.

Luas site

: 6.695 m

2

Luas terbangun : 5.822 m

2

Area Parkir Motor

Area Parkir Mobil

Area

Main Lobby

Area Restoran

Guest House

Sekeco Sesarengan

Guest House

Sekeco Inggil

2

3

4

5

1

1

2

3

4

5

6

6

6 | z o n a

p r i o r i t a s

(21)

MAIN LOBBY

LUAS : 285 m2

JUMLAH : 1 unit DURABILITY : 15 tahun

MATERIAL :

Atap : Ijuk rangka kayu Lantai : Tegel 15x15 Dinding : Bata ekspos

Kolom : Beton bertulang finishing wpc Railing : Besi hollow bulat

Kanopi : Rangka besi hollow cat coklat

6 | z o n a

s e k e c o

(22)

Prioritas Desain

RESTORAN LUAS : 261 m2 JUMLAH : 1 unit DURABILITY : 15 tahun MATERIAL :

Atap : Ijuk rangka kayu Lantai : Tegel 15x15 Dinding : Bata ekspos Kolom : Beton bertulang finishing wpc Railing : Besi hollow bulat

(23)

Prioritas Desain

GUEST HOUSE SEKECO INGGIL

LUAS : 34,5 m2

JUMLAH : 3 Unit

MATERIAL :

• Atap : Ijuk rangka kayu • Lantai : Lantai kayu vinyl (interior)

Dek kayu Merbau/bengkirai (teras) • Dinding : Bata ekspos, gebyok kayu • Kolom : Beton bertulang non finishing • Railing : Kayu jati DURABILITY : 15 tahun

6 | z o n a

s e k e c o

GUEST HOUSE SEKECO SESARENG

LUAS : 640 m2

JUMLAH : 1 Unit MATERIAL :

Atap : Atap ijuk rangka kayu • Lantai : Panel lantai precast finishing kayu vinyl • Dinding : Gebyok kayu Struktur : Beton bertulang, kayu jati Railing : Kayu • Kanopi : Rangka besi hollow

(24)

Prioritas Desain

GARDU PANDANG ZONA SEKECO

LUAS

: 40,6 m

2

JUMLAH

: 1 Unit

MATERIAL :

Atap

: Atap polycarbonat rangka

bambu

Lantai

: Deck kayu merbau/bengkirai,

Panel lantai precast

Dinding

: Bata ekspos

Struktur

: Beton bertulang, kayu jati

Railing

: Bambu rangka besi hollow

Pergola

: Rangka bambu

(25)

Desain Prioritas

6 | z o n a

s e k e c o

Guest House Sekeco

Inggil menggunakan

gaya arsitektur dengan

nuansa tradisional Jawa

Tengah dan bersifat

privat. Desain gedung

diciptakan agar dapat

menyesuaikan kontur

dan memaksimalkan

potensi panorama

yang menjadi daya

tarik wisatawan untuk

menginap.

(26)

26

Zona Sekeco

6 | z o n a

k a h u r i p a n

1

2

3

7

5

9

8

4

6

10

Kandang dombos komunal Tempat pengolahan kompos Parkir komunal warga Warung warga Kebun permakultur

Lumbung dan kandang ayam Rumah makan organik Rumah produksi Rumah bibit Museum Tani

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Zona Kahuripan dimaknai sebagai kawasan percontohan penerapan siklus hidup yang organik oleh karenanya dinamakan sebagai kahuripan yang definisi sederhananya adalah kehidupan. Direncanakan sebagai kawasan untuk mengimplementasikan taman, warung, dan pengelolaan sampah berbasis konsep permakultur. Kawasan terbagi menjadi dua bagian yakni sisi utara sebagai kawasan pengelolaan kompos dan sisi selatan sebagai taman organik.

Luas site : 5.820 m2

(27)

Prioritas Desain

KANDANG DOMBOS

LUAS

: 37,2 m

2

JUMLAH

: 5 Unit

MATERIAL

:

Atap

: Atap ijuk rangka kayu

Lantai

: Panel lantai precast, kayu jati

Dinding

: bata ekspos, railing bambu

Struktur

: Beton bertulang

Kanopi

: Rangka besi hollow

DURABILITY : 15 tahun

WARUNG WARGA

LUAS : 9 m2 JUMLAH : 5 UNIT MATERIAL :

Atap : Atap ijuk rangka kayu

Lantai : Panel lantai precast finishing kayu vinyl

Dinding : bata ekspos

Struktur : Beton bertulang, kayu jati

(28)

Prioritas Desain

LUMBUNG TANI

LUAS : 20 M2

JUMLAH : 1 Unit

MATERIAL :

Atap : Atap ijuk rangka kayu

Lantai : Panel lantai precast, kayu jati Dinding : Partisi Railing Bambu Petung, bata

ekspos

Struktur : Beton bertulang

Kanopi : Rangka besi hollow

DURABILITY : 15 tahun

6 | z o n a

k a h u r i p a n

RUANG PENGOLAH PERMAKULTUR

LUAS : 63 m2

MATERIAL :

Atap : Atap ijuk rangka kayu

Lantai : Panel lantai precast finishing kayu vinyl

Dinding : Gebyok kayu, bata ekspos

Struktur : Beton bertulang, kayu jati

Railing : Kayu

Kanopi : Rangka besi hollow

(29)

Prioritas Desain

WARUNG PERMAKULTUR

LUAS

: 96,8 m

2

JUMLAH

: 2 Unit

MATERIAL

:

Atap

: Ijuk rangka kayu

Lantai : Lantai kayu vinyl

Dinding : Bata ekspos, roster

Kolom : Beton bertulang non finishing

Railing : Bambu frame besi hollow

DURABILITY : 15 tahun

6 | z o n a

k a h u r i p a n

OMAH PLASTIK

LUAS

: 48,4 m

2

JUMLAH

: 2 Unit

MATERIAL

:

Atap

: Ijuk rangka kayu

Lantai : Lantai kayu vinyl

Dinding : Bata ekspos, roster

Kolom : Beton bertulang non finishing

Railing : Bambu frame besi hollow

DURABILITY : 15 tahun

(30)

Prioritas Desain

GAZEBO PERMAKULTUR

LUAS : 9 m2

JUMLAH : 2 Unit MATERIAL : Atap : Atap ijuk rangka kayu Lantai : Panel lantai precast finishing kayu vinyl Struktur : Beton bertulang Kanopi : Rangka besi hollow

DURABILITY : 15 tahun

6 | z o n a

k a h u r i p a n

TOILET LUAS : 20 m2 JUMLAH : 1 Unit MATERIAL : Atap : Atap ijuk rangka kayu Lantai : Panel lantai precast finishing kayu vinyl Dinding : Pasangan bata, batu tempel, partisi

toilet pvc Struktur : Beton bertulang Kanopi : Rangka besi hollow DURABILITY : 15 tahun

(31)

Prioritas Desain

OMAH BIBIT

LUAS : 34 m2

JUMLAH : 1 Unit MATERIAL : Atap : Atap ijuk rangka kayu Lantai : Panel lantai precast Dinding : Dinding polikarbonat rangka kayu Struktur : Beton bertulang Kanopi : Rangka besi hollow

DURABILITY : 15 tahun

6 | z o n a

k a h u r i p a n

BANK SAMPAH PERMAKULTUR

LUAS : 10,5 m2

JUMLAH : 1 Unit

MATERIAL : Atap : Atap ijuk rangka kayu Lantai : Panel lantai precast finishing kayu vinyl Dinding : Partisi kayu jati finishing cat Struktur : Kayu jati, pondasi umpak Bak sampah : Plastic Fiber 660 lt

(32)

Desain Prioritas

6 | z o n a

k a h u r i p a n

Warung Permakultur

dikhususkan untuk menjual

berbagai kebutuhan konsumsi

organik pada paket wisata

permakultur.

Secara aksesibilitas, Warung

tersebut dapat dilalui baik oleh

para pendaki gunung, warga,

maupun wisatawan yang hanya

sedang bermain di taman

permakultur.

(33)

Desain Prioritas

6 | z o n a

k a h u r i p a n

(34)

| Tabel Pentahapan

KEGIATAN

LOKASI

2017

2018

2019

2020

2021

2022

SUMBER DANA

PERMAKULTUR

1. Kandang Komunal

Zona

Kahuripan

Dana Transfer Desa

2. Gedung pengolahan dan

peralatan kompos

Dana Transfer Desa

3. Warung Permakultur

DEWILS

4. Kebun Permakultur

DEWILS

5. Museum Tani

DEWILS

6. Gerobak Dombos

DEWILS

7. Panggung Terbuka Temporer

DEWILS

9. Ruang Petani dan Gudang

DEWILS

10. Rumah Produk Organik

DEWILS

11. Pelatihan Pengolahan Produk

Organik

Zona Sekeco

Dana Transfer Desa

(35)

Permakultur

Permakultur (permaculture) adalah cabang ilmu desain dan teknik ekologis yang

mengembangkan pengolahan lahan, arsitektur berkelanjutan, dan sistem

pertanian

swadaya

berdasarkan

ekosistem

alam

(Hemenway,

2009).

Permakultur pada awalnya merupakan gabungan dari kata dari

“permanent

agriculture” atau pertanian permanen, tetapi kemudian disesuaikan menjadi

“permanent culture” atau budaya permanen untuk memenuhi aspek-aspek sosial

yang ada dalam konsep ini (Paul, 2011). Kegiatan permakultur mencakup

pengelolaan sumber daya air terintegrasi yang mengembangkan arsitektur

berkelanjutan, serta habitat dan sistem pertanian regeneratif yang terpelihara

dengan model dari ekosistem alam. Selain itu, permakultur juga memiliki banyak

cabang lain seperti desain ekologi, teknik ekologi, desain regeneratif, desain

lingkungan, dan konstruksi.

(36)

Pemetaan Asset kembali

Rembug desa

Mobilisasi aset

Mengawal perencanaan

Belajar Fokus pada kegiatan prioritas ( permakultur)

Belajar Permakultur di Desa Visesa Bali dan di

Institut Bumi Langit Imogiri Yogyakarta

Apa yang dilakukan pihak desa

(37)

Belajar

(38)

IGIRMRANAK,

VISESA,

BUMI LANGIT

(39)
(40)

Mulai membangun

Sarpras

(41)
(42)

PENGOLAHAN KOHE DARI KANDANG KOMUNAL MENJADI PUPUK

ORGANIK

(43)

Kumpul Warga

Edukasi perencanaan desa

Pelatihan

(44)
(45)
(46)

Latihan menjual paket wisata

Wisata alam, bertani, ngurus

ternak,ngurus tanaman masak

tradisional, kesenian dan menginap di

homestay sekeco

(47)
(48)

kami berusaha tidak lupa pada etika dan lintas kepentingan

Permakultur memiliki tiga etika dasar yang menjadi inti

dari keseluruhan konsep tersebut (Holmgren, 2002).

Kepedulian terhadap bumi melalui penyediaan untuk

semua sistem kehidupan untuk terus berlanjut dan

berkembang biak.

Kepedulian terhadap manusia dengan memberikan

ketentuan bagi orang untuk mengakses sumber daya

yang diperlukan untuk keberadaan mereka.

Menetapkan batasan untuk populasi dan konsumsi.

Dengan mengatur kebutuhan kita sendiri, kita dapat

menyisihkan sumber daya untuk memajukan prinsip

diatas (Mollison, 1988).

Lingkungan

Sosial

Ekonomi

(49)

Terima Kasih

Permakultur

menjadi upaya

pelestarian

pertanian ramah

lingkungan untuk

generasi

mendatang

https://www.youtube.com/

watch?v=P_-R5i24gc8

IG : @desawisata_igirmranak

Referensi

Dokumen terkait

Optimalnya pengelolaan ruang laut, pengelolaan sumber daya perikanan tangkap, budidaya, yang terintegrasi dan berkelanjutan serta meningkatnya daya saing, pengendalian mutu hasil

Masalah utama yang muncul dalam rintisan Desa Wisata Surya Buana ini adalah belum ada lembaga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai embrio pengelola desa

Berkaitan dengan penataan penggunaan lahan untuk pengembangan sumberdaya air yang berkelanjutan, maka diperlukan penerapan teknologi konservasi/agroteknologi pada setiap bidang

Pembelajaran model SiMaYang tipe II memiliki kepraktisan yang tinggi dilihat dari hasil keterlaksanaan dan respon siswa saat pembelajaran pada kedua kelas replikasi ada pada

yang besar, semua kondisi menunjukan bahwa semua fase kerosene hamper semuanya mengalir menuju side arm (100%) sedangkan pada hambatan downstream 50% (gambar 4.b) pada semua

1) Pengaruh fraksi ukuran butir terhadap nilai iodine dari karbon aktif hasil proses aktifasi fisik sangat signifikan hal ini dapat dilihat bahwa makin halus

Dari tumbuhan famili Fabaceae yaitu tanaman Caesalpinia major, yang dalam tulisan ini akan dilaporkan bahwa senyawa fitoaleksin yang terisolasi dan teridentifikasi

Namun, di sisi lain, AS yang cemburu dan sewot karena pengaruhnya tergerus di Asia, harus mendorong Indonesia untuk mampu menempatkan diri secara tepat dan proposional di antara